Dokumen Apa
Dokumen Apa
GEOLOGI REGIONAL
2.1
Reynaldo V. M / 12005031
Gambar 2.1. Fisiografi Cekungan Kutai (Nuay, dkk., 1985 dalam Ott, 1987).
2.2
Struktur
ur Geologi Cekungan Kutai
Struktur geologi yang berkembang di Cekungan Kutai terdiri dari struktur
sesar dan lipatan berarah utara timurlaut selatan baratdaya akibat proses tektonik
pengangkatan Tinggian Kuching pada kala Oligosen yang kemudian diikuit oleh
pengangkatan
gkatan Tinggian Meratus pada kala Miosen hingga Plio-Plistosen
Plistosen (Gambar
2.3).
Sedangkan pola struktur barat timur merupakan strukutr yang
berkembang pada saat Pra-Tersier.
Pra
Kemudian struktur-struktur
struktur ini teraktifkan
kembali menjadi rangkaian strike-slip fault, yaitu Adang Fault, Mangkalihat
Fault, dan lain-lain.
lain. Reaktifasi tersebut merupakan hasil dari tumbukan India
dengan Lempeng Benua Asia. Proses ini merupakan inisiasi pembentukan
Cekungan Kutai sebagai hasil dari rifting Selat Makasar.
Gambar 2.3. Pola struktur regional Cekungan Kutai (Allen dan Chamber, 1992)
1992).
2.3
Stratigrafi Regional
Proses sedimentasi pada Cekungan Kutai terjadi pada Zaman Tersier
hingga saat ini. Sedimen Tersier Cekungan Kutai secara umum dibagi menjadi
endapan Paleogen dan endapan Neogen (Koesdarsono dan Nafi, 1986).
Endapan Paleogen terjadi pada kala Eosen Oligosen merupakan fasa
transgresi pada lingkungan fluvial hingga neritik. Endapan ini terdiri endapan
batuan sedimen klastik dan batauan karbonat paparan yang sebagian besar
menjadi batuan sedimen karbonat terumbu. Anggota endapan Paleogen, menurut
Sukardi, dkk., (1995), terdiri dari: Formasi Mangkupa (Teom), Formasi Taballar
(Teot), Formasi Kedango (Tok), Formasi Lembak (Toml) dan Formasi Maau
(Tomm) (Gambar 2.4).
Endapan Neogen terjadi pada kala Miosen Pliosen, merupakan fasa
regresi yang berkembang sebagai sistem progradasi delta dari barat ke timur
menuju Selat Makasar akibat dari pengangkatan Tinggian Kuching dan Tinggian
Meratus sejak kala Miosen. Endapan Neogen terdiri endapan batuan sedimen
klastik dan batauan karbonat paparan yang sebagian besar menjadi batuan
sedimen karbonat terumbu, antara lain Formasi Pamaluan (Tmp), Formasi
Bebuluh (Tmbe), Formasi Pulaubalang (Tmpb), Formasi Maluwi (Tmma),
Formasi Tendehhantu (Tmt), Formasi Menumbar (Tmme), Formasi Balikpapan
(Tmbp), Formasi Kampungbaru (Tmpk), dan Formasi Golok (Tmpg) (Gambar
2.4).
Litologi daerah penelitian terdiri dari batuan sedimen klastik dan batuan
sedimen karbonat hasil dari endapan Neogen. Menurut Moss dan Chambers
(1999), daerah penelitian termasuk dalam bagian sistem sedimentasi inversi ke
dalam Cekungan Kutai pada awal Miosen (Gambar 2.4).
Reynaldo V. M/12005031
10
Reynaldo V. M/12005031
12
Gambar 2.4. Letak daerah penelitian pada Peta Geologi Lembar Sangatta
(Sukardi, dkk., 1995).
Gambar 2.5.. Stratigrafi daerah penelitian pada kolom stratigrafi Peta Geologi
Lembar Sangatta (Sukardi, dkk., 1995).