An. Rosyid - Kejang Demam

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 53

SAJIAN KASUS I

Kejang demam et causa Infeksi Saluran


Pernapasan Akut (ISPA)
Pembimbing:
dr. A. Septiarko, Sp. A
dr. Elief Rohana, Sp. A, M. Kes

Dipresentasikan Oleh :
Adelina, S. Ked
KEPANITERAAN KLINIK ILMU KESEHATAN ANAK
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2016

I. Identitas
Pasien
Nama Lengkap

: An. F Jenis Kelamin : Laki-laki


: Karanganyar, , Umur : 2 tahun

Tempat dan Tanggal Lahir


7 bulan
Nama Ayah
: Bp. T
Umur
: 33 tahun
Pekerjaan Ayah
: Pekerja pabrik Pendidikan Ayah:
SMA
Nama Ibu
: Ny. W
Umur
: 30 tahun
Pekerjaan Ibu
: Ibu rumah tangga Pendidikan
Ibu : SMA
Alamat
: Bening 3/5 , Gaum, Tasik madu
Tanggal Masuk RS
: 19 Febuari 2016
Diagnosis masuk
: Observasi kejang demam

Keluhan
utama ??
Kejang

Riwayat Pasien Sekarang


2 HSMRS
pasien demam tinggi (+) batuk dan pilek (+). Makan dan minum
pasien sedikit menurun. Mual (-) muntah (-) BAB normal warna coklat
dengan konsitensi lunak tanpa disertai lendir maupun darah dan BAK (+)
normal warna kuning jernih, pada saat berkemih juga pasien tidak pernah
mengeluhkan sakit. Orangtua pasien membawa pasien berobat ke dokter
umum dan diberikan obat sirup penurun panas namun tetap tidak
membaik.

Riwayat Pasien Sekarang


1 HSMRS
pasien masih demam (+), mual

(-) muntah (-).

Batuk dan pilek (+), nafsu makan berkurang,


namun minumnya cukup. BAB (+) dan BAK (+) dalam
batas normal. Pasien tidak mengeluhkan sakit pada
perutnya. Pasien selalu menangis ketika badan mulai
panas kembali. Pasien tetap diminumkan obat sirup
namun kondisi masih tetap sama.

Riwayat Pasien Sekarang


HMRS

Sabtu pagi pukul 02.30 orangtua pasien mengatakan


pada saat tidur, pasien tiba-tiba kejang (+) dengan mata
merem melek dan tangan kanan dan kiri mengepal.
Ketika serangan kejang tersebut pasien masih dalam
kondisi demam tinggi (+) dan sempat tidak sadarkan
diri

kurang

lebih

10

menit

.sampai

IGD

RSUD

Karanganyar, pasien sudah bisa membuka matanya dan


menangis. Kejang hanya muncul satu kali dan tidak
berulang. Keluhan lain : benjolan di leher (-), mimisan (-),
gusi berdarah (-), bintik merah pada kulit (-).
KELUHAN LAIN: Keluhan lain : benjolan di leher (-),
mimisan (-), gusi berdarah (-), bintik merah pada kulit (-).

RIWAYAT
PENYAKIT
DAHULU

RIWAYAT
PENYAKIT
KELUARGA

Riwayat sakit serupa


:
disangkal
Riwayat batuk pilek sebelumnya
: diakui
Riwayat batuk lama
: disangkal
Riwayat asma
: disangkal
Riwayat kejang tanpa demam : disangkal
Riwayat kejang dengan demam
:
disangkal
Riwayat alergi
: disangkal
Riwayat
Riwayat
Riwayat
Riwayat

sakit serupa
batuk pilek
asma
alergi

: disangkal
: disangkal
: disangkal
: disangkal

Kesan : Terdapat riwayat penyait batuk dan pilek sebelumnya


dan Tidak Terdapat penyakit keluarga yang berhubungan
dengan penyakit sekarang.

Riwayat Pribadi
1. Riwayat ANC
Usia kehamilan
G3P3A 0
Rutin periksa ke
bidan desa
Tidak ada riwayat
trauma maupun
infeksi saat hamil
Merokok (-)
Kejang (-)
Vital sign dalam
batas normal

2. Riwayat persalinan
Cukup bulan (38
minggu)
Partus normal
Presentasi kepala
Bayi langsung
menangis
BB 3200 gr,
panjag 45 cm
Tidak ada cacat
kongenital

Riwayat Pribadi
3. Riwayat PNC
Bayi laki-laki BB 3200 gram, setelah lahir
langsung menangis, gerak aktif, warna kulit
kemerahan, tidak ada demam atau kejang.
ASI keluar setelah melahirkan, namun
setelah ASI keluar ketika bayi dilatih untuk
menyusui, bayi menolak dan menerima
apabila diberi susu formula.
Kesan : Riwayat ANC baik , riwayat persalinan baik, riwayat
PNC baik

Riwayat Asupan
0 6 bulan

susu formula semaunya

6 8 bulan diberikan susu pormula semaunya, bubur susu 3


sendok makan 2-3 kali sehari
8 9 bulan susu formula semaunya + nasi tim saring (1/2
mangkuk kecil.3 kali sehari) + sayur + lauk +
buah pisang
9 10
bulan

susu formula + nasi tim + sayuran wortel + ati +


daging (satu mangkuk kecil) 3 kali sehari, kadang
diberikan buah pisang.

10 bulan sekarang

susu formula + bubur tim 1 mangkuk 3x sehari,


kadang diberikan pisang atau pepaya dikeruk

Kesan : Pasien tidak mendapat ASI eksklusif, kualitas makanan


cukup, kuantitas makan cukup.

Riwayat perkembangan dan


kepandaian
Motorik

Motorik

Kasar

Halus

Bahasa

Memegang

Menoleh ke

benda (4

sumber suara

bulan)

(5 bulan)

Belajar

Makan

Berbicara

berjalan

sendiri (3

baik

(12 bulan)

tahun)

(1,5 tahun)

Duduk sendiri
(9 bulan)

Personal Sosial
Tersenyum
(2 bulan)
Bermain sendiri
(9 bulan)

Berlari
(3 tahun)
Kesan : Motorik kasar, motori halus, bahasa, personal sosial
sesuai usia

Riwayat Vaksinasi
Vaksin

II

III

IV

VI

Hepatitis

0 hari

2 bulan

4 bulan

6 bulan

B
BCG

1 bulan

DPT

2 bulan 4 bulan

6 bulan

Hib

2 bulan 4 bulan

6 bulan

Polio

1 bulan 2 bulan

4 bulan

Campak

9 bulan

6 bulan 18 bulan
-

Kesan : Imunisasi dasar lengkap

Riwayat sosial, ekonomi, dan lingkungan


1. Sosial, ekonomi, dan lingkungan
a. Sosial ekonomi
Ayah (33 tahun, pekerja pabrik) dan ibu (30 tahun, pekerja
pabrik)

dari

penghasilan

keluarga

merasa

cukup

untuk

memenuhi kebutuhan sehari-hari).


b. Lingkungan
Pasien tinggal bersama ayah dan ibu kandungnya serta neneknya.
Rumah terdiri dari 4 kamar tidur, 1 ruang tamu, 1 ruang
keluarga, dan satu dapur dengan disertai 1 kamar mandi yang
berada diluar rumah. Sumber air berasal dari PDAM. Rumah
berlantai keramik dengan ventilasi yang cukup (terdapat 1
jendela tiap ruangan). Rumah ditempati oleh nenek, ibu, bapak,
dan ketiga anaknya termasuk pasien.

Anamnesis Sistem
Cerebrospinal
: kejang (+), delirium (-)
Kardiovaskuler
: demam (+), sianosis (-), keringat dingin
(-)
Respiratori
: batuk (+), pilek (+), nyeri
tenggorokan (-), sesak nafas (-)
Gastrointestinal
: mual (-), muntah (-), nyeri perut (-),
BAB(+) normal.
Urogenital
: BAK (+) berkurang, nyeri berkemih (-)
Muskuloskeletal
:nyeri sendi (-), nyeri otot (-), bengkak (-)
Integumentum
:bintik merah (-), ikterik (-)
Kesan :

Terdapat masalah pada sistem cerebrospinal, kardiovaskuler,


dan respiratori yaitu kejang < 10 menit, demam, dan batuk
pilek.

1
5

Pemeriksaan fisik
Keadaan Umum:compos mentis
Vital Sign
HR : 112x/menit
RR: 20x/menit
Suhu: 39,1C
Status Gizi
BB/TB: 13kg/75 cm
Z scores : gizi baik
Kesimpulan :
Status gizi pasien baik menurut WHO

1
6

Anamnesis Sistem
Kulit

: Warna sawo matang, petekie


(-), ikterik (-)

Kelenjar limfe

: Tidak didapatkan pembesaran


limfonodi

Otot

: Tidak didapatkan kelemahan,


atrofi, maupun hipertrofi

Tulang

: Tidak didapatkan deformitas


tulang

Sendi

: Gerakan bebas

KESAN : kulit, kelenjar limfe, otot, tulang, sendi


dalam batas normal
1
1
7
7

Status Gizi
Status Gizi
Berat badan

: 13 Kg

Tinggi badan : 80 cm
IIMT

: BB 13 kg = 23,11 kg/m2
TB 75 cm

Lingkar Kepala : 50 cm
Lingkar Dada

: 48 cm

Lingkar lengan atas (kanan) : 14cm

kiri : 14 cm

Status Gizi menurut WHO


BB// Usia antara median dan -2SD ( berat badan menurut usia baik)
TB// Usia antara median dan -2SD ( tinggi badan menurut usia baik)
BMI// Usia antara median dan +1 SD
Kesimpulan : Status Gizi baik menurut WHO
1
8

LEHER
Pembesaran limfonodi (-), massa abnormal (-),
kaku kuduk (-)
Pemeriksaan Thorax
Jantung
Inspeksi = ictus cordis tidak tampak
Palpasi = ictus cordis kuat angkat, terdapat di linea
midclavicularis sinistra
Perkusi :
Batas kanan atas = sic II linea parasternalis dextra
Batas kanan bawah = sic IV linea parasternalis
dextra
Batas kiri atas = sic II line parasternalis sinistra
Batas kiri bawah = sic IV-V linea midclavicularis
sinistra
Auskultasi :
Bunyi Jantung I-II reguler, bising (-)

1
1
9
9

Px.
Paru

Pemeriksaan
Inspeksi

Kanan
Simetris

Kiri
Simetris

Ketinggalan gerak

Ketinggalan gerak

(-)

(-)

Retraksi dinding

Retraksi dinding

Palpasi

dada (-)
Fremitus (n) massa

dada (-)
Fremitus (n) massa

Perkusi
Auskultasi

(-)
Sonor (+)
SDV (+), Rh (-), Wh

(-)
Sonor (+)
SDV (+), Rh (-), Wh

(-)
Simetris

(-)
Simetris

Ketinggalan gerak

Ketinggalan gerak

(-)
Fremitus (n)

(-)
Fremitus (dan)

massa (-)
Sonor (+)
SDV (+), Rh (-), Wh

massa (-)
Sonor (+) 2
20
SDV (+), Rh (-),0Wh

Depan

Inspeksi
Belakang
Palpasi
Perkusi
Auskultasi

Abdomen & anogenital


Inspeksi : distensi (-), sikatrik (-)
Auskultasi : peristaltik (+)
Perkusi : timpani
Palpasi : nyeri tekan (-)
Hepar tidak teraba pembesaran
Lien tidak teraba pembesaran
Anogenital tidak ada kelainan
Anus (+)
KESAN tidak terdapat kelainan pada abdomen 21
2
dan anogenital
2
1

EKSTREMITAS & STATUS NEUROLOGIS


Edema (-/-) , sianosis (-/-), akral hangat, a.dorsalis pedis
teraba kuat,.
KESAN : Ekstremitas superior et inferior dalam batas normal

STATUS NEUROLOGIS

Lengan
Kana
n

Kiri

Kanan

Kiri

Gerakan

Bebas

Bebas

Bebas

Bebas

Tonus

Normal

Normal

Normal

Normal

Trofi

Eutrofi

Eutrofi

Eutrofi

Eutrofi

Klonus

Negatif

Negatif

Refleks
fisiologis

Biceps (+)
Triceps (+)

Patella (+)
Aschilles (+)

Refleks
Patologis

Hoffman (-)
Tromner (-)

Babinski (-), Chaddock


(-), openheim (-),
gordon (-)

Meningeal
sign

KESAN

Tungkai

Kaku kuduk (-), burdzinsky I & II (-), kernig (-)

Normaldalam
Normal
Normal
:Sensibilitas
Status neurologis:
batas normal

Normal

22
2
2
2
2

RINGKASAN ANAMNESIS
Pasien laki-laki usia 2 tahun 7 bulan, datang ke IGD
RSUD Karanganyar dengan keluhan kejang disertai
demam sudah 2 hari, dan kejang hanya satu kali dan
tidak berulang
Tidak terdapat riwayat penyakit dahulu yang
berhubungan dengan penyakit sekarang.
Tidak terdapat riwayat penyakit pada keluarga yang
ditularkan pada pasien.
Riwayat ANC baik, persalinan spontan, riwayat PNC
baik.
Pasien dahulu tidak mendapatkan ASI eksklusif.
Imunisasi dasar lengkap
Perkembangan baik.
Keadaan sosial ekonomi cukup& kondisi lingkungan
rumah cukup

DAFTAR MASALAH AKTIF / INAKTIF


Aktif
Kejang (+)
Demam (+)
Batuk (+)
Pilek (+)
Inaktif
Tidak didapatkan
Diagnosa Kerja
Kejang demam

Kemungkinan Penyebab Masalah


Kejang

25

Rencana Tindakan

Rencana
Pengelolaan

Monitoring KU dan VS
Airway periksa dan bebaskan bila ada sumbatan
jalan napas seperti lendir, lidah yang terjepit.
Breathing periksa ulang apakah jalan napas
sudah lancar dan terasa aliran udara yang bebas
keluar dari rongga mulut atau rongga hidung.
Circulation yakinkan bahwa sirkulasi baik (diukur
dari vital sign).
2

Rencana Terapi
Pemberian cairan
Maintenance : (10 x 100 = 1000) + (3 x 50 = 150)
= 1150 cc 47 tpm mikro KAEN 3A
12 tpm makro KAEN 3A
Terapi :
Injeksi dexamethasone 2mg/12 jam
CTM 1/3 tab
Dexamethasone 1/3 tab
Vit C 20 mg
Salbutamol 0,3 ml
mf la pulv dtd No. X
2 dd 1
Amoxicillin syr 3x 1 cth
Ambroxol syr 3x cth

Rencana Edukasi
Menjelaskan kepada orangtua pasien mengenai
penyakit yang diderita pasien.
Menjaga kebersihan tangan serta rajin cuci tangan
Memperhatikan kebersihan lingkungan
Memperhatikan kebersihan makanan dan
minuman yang dikonsumsi
Menjelaskan kepada keluarga bila gejala timbul
lagi untuk dibawa kembali ke dokter atau RS dan
juga bila disertai dengan serangan kejang segera
bawa ke RS terdekat

Lembar follow up pasien


No

Tanggal

S.O.A

Tatalaksana

19-02-2016

S/

Pasien pagi tadi kejang 1 x > 10


mnit. Disertai demam (+), saat
ejang pasien mengalami
penurunan kesadaran. Sampai di
IGD, pasien sadar, lemas, mual (-)
muntah (-), batuk(-) pilek (+)

Inf KAEN 3A 12 tpm


Inj dexamethasone
2mg/12 jam
CTM 1/3 tab/ dexa 1/3 tab/
Vit. C 20 mg/ Salb 0,3 mg
2d 1
Amoxycillin syr 3 x cth 1
Ambroxol syr 3 x cth 3/4

O/

Umur : 2 tahun 7 bulan, BB : 13

kg
HR: 112 x / mnt, RR : 20 x / mnt,
S : 37C
Status gizi : gizi baik
Status generalisata
Kepala : ukuran normocephal
Mata : Ca (-/-), si (-/-), reflek
cahaya (+/+)
Leher : pembesaran limfonodi
leher (-),
Thorax : simetris, retraksi (-),
ketinggalan gerak (-), BJ I-II normal
reguler, SDV (+/+) Rh (-/-) Wz (-/-)
Abd : distended (-), turgor kulit

29

Lembar follow up pasien


No

Tanggal

S.O.A

20-02-2016

S/ pasien demam (+), batuk pilek (+),


muntah 1x (+), makan minum berkurang
BAB dan BAK dbn

HR :
120x/menit
RR : 20x/
menit
S : 39,1 C

O/ / Umur : 2 tahun 7 bulan, BB : 13 kg

HR: 112 x / mnt, RR : 20 x / mnt, S :


37C
Status gizi : gizi baik
Status generalisata
Kepala : ukuran normocephal
Mata : Ca (-/-), si (-/-), reflek cahaya
(+/+)
Leher : pembesaran limfonodi leher (-),
Thorax : simetris, retraksi (-),
ketinggalan gerak (-), BJ I-II normal
reguler, SDV (+/+) Rh (-/-) Wz (-/-)
Abd : distended (-), turgor kulit baik
Extremitas : extremitas superior et
inferior dalam batas normal

Tatalaksana
Inf KAEN 3A 12 tpm
Inj dexamethasone
2mg/12 jam
CTM 1/3 tab/ dexa 1/3 tab/
Vit. C 20 mg/ Salb 0,3 mg
2d 1
Amoxycillin syr 3 x cth 1
Ambroxol syr 3 x cth
Diazepam tab 2 mg (k.p)

A/ Obs. Kejang demam


30

Lembar follow up pasien


No

Tanggal

S.O.A

21-02-2016

S/ tadi malam pasien muntah 2x (+),


Pagi ini mual muntah (-), demam (-),
batuk pilek (+),

HR :
115x/menit
RR :
22x/menit
S: 35,7 C

O/

Status gizi : gizi baik


Status generalisata
Kepala : ukuran normocephal
Mata : Ca (-/-), si (-/-), reflek
cahaya (+/+)
Leher : pembesaran limfonodi
leher (-),
Thorax : simetris, retraksi (-),
ketinggalan gerak (-), BJ I-II normal
reguler, SDV (+/+) Rh (-/-) Wz (-/-)
Abd : distended (-), turgor kulit
baik
Extremitas : extremitas superior et
inferior dalam batas normal
A/ Obs. Kejang demam

Tatalaksana
Inf KAEN 3A 12 tpm
Inj dexamethasone
2mg/12 jam
CTM 1/3 tab/ dexa 1/3 tab/
Vit. C 20 mg/ Salb 0,3 mg
2d 1
Amoxycillin syr 3 x cth 1
Ambroxol syr 3 x cth

31

Lembar follow up pasien


No

Tanggal

S.O.A

22-02-2016

S/ pasien sudah tidak panas (-), batuk


dan pilek (+), nafsu makan masih
berkurang , tadi malam sulit tidur, bab
dan bak dbn

HR: 112 x /
mnt, RR : 20
x / mnt, S :
37C

O/

Umur : 2 tahun 7 bulan, BB : 13

kg
Status gizi : gizi baik
Status generalisata
Kepala : ukuran normocephal
Mata : Ca (-/-), si (-/-), reflek
cahaya (+/+)
Leher : pembesaran limfonodi
leher (-),
Thorax : simetris, retraksi (-),
ketinggalan gerak (-), BJ I-II normal
reguler, SDV (+/+) Rh (-/-) Wz (-/-)
Abd : distended (-), turgor kulit
baik
Extremitas : extremitas superior et
inferior dalam batas normal

Tatalaksana
Inf KAEN 3A 12 tpm
Inj dexamethasone
2mg/12 jam
CTM 1/3 tab/ dexa 1/3 tab/
Vit. C 20 mg/ Salb 0,3 mg
2d 1
Amoxycillin syr 3 x cth 1
stop
Ambroxol syr 3 x cth

32

BAB II
TINJAUAN
PUSTAKA

33

ISPA

Batuk
Pilek
Serak
Demam
Berlangsung selama
> 14 hari

34

Klasifikasi berdasaran derajat


keparahan
ISPA
Ringan

ISPA sedang

ISPA berat

Batuk

RR >50x/menit
>1 tahun

Bibir sianosis

Serak

Suhu > 39 C

Pernapasan
cuping hidung

Pilek

Tenggorokan
merah

Penurunan
kesadaran

Demam

Otalgia /
otorrhea
stridor
35

Klasifikasi berdasarkan usia dan


tanda klinis
1.Pneumonia
Anak usia 2 Pneumonia
bulan-5 tahun
tidak
Bukan
berat

berat

pneumonia

Tanda bahaya :
kejang,
kesadaran,
stridor, gizi
buruk

Tidak ada tarikan


dinidng dada

Retraksi dinding
dada

Nafas cepat :
Tidak ada
> 50x/menit usia nafas cepat
2bln-1tahun
>40x/menit usia
1-5 tahun

Nafas cuping
hidung,

Tidak ada
tarikan
dinding dada

36

2. Anak dengan usis < 2 bulan


Pneumonia berat

Bukan
pneumonia

Tanda bahaya : kejang, Tidak ada tarikan


kesadaran, stridor,
dinding dada
gizi buruk,wheezing,
demam
Nafas cepat >
60x/menit

Tidak ada nafas


cepat

Tarikan dinding dada

37

Etiologi dan Faktor


resikoVirus
ISPA

38

39

Px penunjang
Anamnesis
fisik

ISPA

40

Diagnosis Banding ISPA


Atas :
a. Tonisilitis
b. Faringitis
c. Laringitsi
Bawah :
a. Bronkiolitis
b. Bronkopneumonia

41

Penatalaksanaan :
1. Simptomatik Antipiretik,
kombinasi dekongestan dan anti
histamin (pseudoefedrin),
ekspektoran, mukolitik (ambroksol,
bromheksin),
2. Suportif nutrisi adeuat dan multi
vitamin
3. Antibiotik broadspektrum
WHO : Amoxicillin, ampicillin dll

42

Whats Complications of ISPA ??


1. Kejang demam
2. Meningitis

43

Kejang
Demam

Menurut UKK Neurologi IDAI, Kejang


demam adalah bangkitan kejang yang
terjadi pada kenaikan suhu tubuh >
38 C yang disebabkan oleh proses
ekstrakranium.

44

FAKTOR RESIKO ??
Demam
Usia
Genetik riwayat kejang
demam pada orang tua atau
saudara kandung
malnutrisi

45

PERBANDINGAN
Kejang
demam

Epilepsi

Meningitis
Ensefalitis

Demam

Pencetus

Tidak ada
kaitannya

Salah satu
gejalanya

Kelainan
otak

(-)

(+)

(-)

Kejang
berulang

(-)

(+)

(+)

Penurunan
kesadaran

(-)

(-)

(+)
46

GEJALA

Kejang demam
Sederhana
Bersifat umum
< 15 menit
Kejang demam pertama
kali < 6 tahun
frekuensi 1-4 kali/tahun
EEG normal

Epilepsi yg dicetus
oleh demam
- Kejang lama bersifat
fokal
- > 6 tahun kejang

47

Algoritma Penatalaksanaan
Kejang Demam

48

BAB III
DISKUSI

49

Kriteria Diagnosis
ISPA
- Batuk
- Kesulitan
bernapas
- sakit
Antipiretik :
tenggorokan
- Demam
Kombinasi
dekongestan
- Berlangsung >
antihistamin
:
14
hari
pseudoefedrin,

mukolitik
:
ambroxol

Antibiotik
broadspektrum
Multivitamin dan

Pada pasien ini


ditemukan batuk,
pilek, demam
tinggi, kesulitan
bernapas., dan
keluhan ini sudah
berlangsung
selama 4 hari

Terapi :
Injeksi dexamethasone
2mg/12 jam
CTM 1/3 tab
Dexamethasone 1/3 tab
Vit C 20 mg
Salbutamol 0,3 ml
mf la pulv dtd No. X
2 dd 1
Amoxicillin syr 3x 1 cth
Ambroxol syr 3x cth

50

KDS

Kejang
demam adalah
suatu bangkitan
kejang yg terjadi
karena kenaikan
suhu tubuh >
38 C yg
disebabkan oleh
proses
ekstrakranium

Pada pasien ini sempat mengalami kejang


dengan ciri timbulnya kejang saat suhu tubuh
panas tinggi, ekstremitas kaku, terjadinya
penurunan kesadaran dan serangan < 10
menit.

51

Prognosis ISPA adalah baik


apabila tidak terjadi komplikasi
yang berat. Hal ini juga didukung
oleh sifat penyakit ini sendiri,
yaitu
self
limiting
disease
sehingga
tidak
memerlukan
tindakan pengobatan yang rumit..

PROGNOSI
S ???

Prognosis
kejang
demam
umumnya baik.
Kecacatan atau
kelainan neurologis dan kematian
tidak
pernah
dilaporkan.
Kemungkinan berulangnya kejang
demam
adalah
sebesar
1015%.Kemungkinan
terjadinya
epilepsi di kemudian hari sebesar
5%.
52

Mom and Dad, I'm Very Proud of you

53

Anda mungkin juga menyukai