An. Rosyid - Kejang Demam
An. Rosyid - Kejang Demam
An. Rosyid - Kejang Demam
Dipresentasikan Oleh :
Adelina, S. Ked
KEPANITERAAN KLINIK ILMU KESEHATAN ANAK
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2016
I. Identitas
Pasien
Nama Lengkap
Keluhan
utama ??
Kejang
kurang
lebih
10
menit
.sampai
IGD
RSUD
RIWAYAT
PENYAKIT
DAHULU
RIWAYAT
PENYAKIT
KELUARGA
sakit serupa
batuk pilek
asma
alergi
: disangkal
: disangkal
: disangkal
: disangkal
Riwayat Pribadi
1. Riwayat ANC
Usia kehamilan
G3P3A 0
Rutin periksa ke
bidan desa
Tidak ada riwayat
trauma maupun
infeksi saat hamil
Merokok (-)
Kejang (-)
Vital sign dalam
batas normal
2. Riwayat persalinan
Cukup bulan (38
minggu)
Partus normal
Presentasi kepala
Bayi langsung
menangis
BB 3200 gr,
panjag 45 cm
Tidak ada cacat
kongenital
Riwayat Pribadi
3. Riwayat PNC
Bayi laki-laki BB 3200 gram, setelah lahir
langsung menangis, gerak aktif, warna kulit
kemerahan, tidak ada demam atau kejang.
ASI keluar setelah melahirkan, namun
setelah ASI keluar ketika bayi dilatih untuk
menyusui, bayi menolak dan menerima
apabila diberi susu formula.
Kesan : Riwayat ANC baik , riwayat persalinan baik, riwayat
PNC baik
Riwayat Asupan
0 6 bulan
10 bulan sekarang
Motorik
Kasar
Halus
Bahasa
Memegang
Menoleh ke
benda (4
sumber suara
bulan)
(5 bulan)
Belajar
Makan
Berbicara
berjalan
sendiri (3
baik
(12 bulan)
tahun)
(1,5 tahun)
Duduk sendiri
(9 bulan)
Personal Sosial
Tersenyum
(2 bulan)
Bermain sendiri
(9 bulan)
Berlari
(3 tahun)
Kesan : Motorik kasar, motori halus, bahasa, personal sosial
sesuai usia
Riwayat Vaksinasi
Vaksin
II
III
IV
VI
Hepatitis
0 hari
2 bulan
4 bulan
6 bulan
B
BCG
1 bulan
DPT
2 bulan 4 bulan
6 bulan
Hib
2 bulan 4 bulan
6 bulan
Polio
1 bulan 2 bulan
4 bulan
Campak
9 bulan
6 bulan 18 bulan
-
dari
penghasilan
keluarga
merasa
cukup
untuk
Anamnesis Sistem
Cerebrospinal
: kejang (+), delirium (-)
Kardiovaskuler
: demam (+), sianosis (-), keringat dingin
(-)
Respiratori
: batuk (+), pilek (+), nyeri
tenggorokan (-), sesak nafas (-)
Gastrointestinal
: mual (-), muntah (-), nyeri perut (-),
BAB(+) normal.
Urogenital
: BAK (+) berkurang, nyeri berkemih (-)
Muskuloskeletal
:nyeri sendi (-), nyeri otot (-), bengkak (-)
Integumentum
:bintik merah (-), ikterik (-)
Kesan :
1
5
Pemeriksaan fisik
Keadaan Umum:compos mentis
Vital Sign
HR : 112x/menit
RR: 20x/menit
Suhu: 39,1C
Status Gizi
BB/TB: 13kg/75 cm
Z scores : gizi baik
Kesimpulan :
Status gizi pasien baik menurut WHO
1
6
Anamnesis Sistem
Kulit
Kelenjar limfe
Otot
Tulang
Sendi
: Gerakan bebas
Status Gizi
Status Gizi
Berat badan
: 13 Kg
Tinggi badan : 80 cm
IIMT
: BB 13 kg = 23,11 kg/m2
TB 75 cm
Lingkar Kepala : 50 cm
Lingkar Dada
: 48 cm
kiri : 14 cm
LEHER
Pembesaran limfonodi (-), massa abnormal (-),
kaku kuduk (-)
Pemeriksaan Thorax
Jantung
Inspeksi = ictus cordis tidak tampak
Palpasi = ictus cordis kuat angkat, terdapat di linea
midclavicularis sinistra
Perkusi :
Batas kanan atas = sic II linea parasternalis dextra
Batas kanan bawah = sic IV linea parasternalis
dextra
Batas kiri atas = sic II line parasternalis sinistra
Batas kiri bawah = sic IV-V linea midclavicularis
sinistra
Auskultasi :
Bunyi Jantung I-II reguler, bising (-)
1
1
9
9
Px.
Paru
Pemeriksaan
Inspeksi
Kanan
Simetris
Kiri
Simetris
Ketinggalan gerak
Ketinggalan gerak
(-)
(-)
Retraksi dinding
Retraksi dinding
Palpasi
dada (-)
Fremitus (n) massa
dada (-)
Fremitus (n) massa
Perkusi
Auskultasi
(-)
Sonor (+)
SDV (+), Rh (-), Wh
(-)
Sonor (+)
SDV (+), Rh (-), Wh
(-)
Simetris
(-)
Simetris
Ketinggalan gerak
Ketinggalan gerak
(-)
Fremitus (n)
(-)
Fremitus (dan)
massa (-)
Sonor (+)
SDV (+), Rh (-), Wh
massa (-)
Sonor (+) 2
20
SDV (+), Rh (-),0Wh
Depan
Inspeksi
Belakang
Palpasi
Perkusi
Auskultasi
STATUS NEUROLOGIS
Lengan
Kana
n
Kiri
Kanan
Kiri
Gerakan
Bebas
Bebas
Bebas
Bebas
Tonus
Normal
Normal
Normal
Normal
Trofi
Eutrofi
Eutrofi
Eutrofi
Eutrofi
Klonus
Negatif
Negatif
Refleks
fisiologis
Biceps (+)
Triceps (+)
Patella (+)
Aschilles (+)
Refleks
Patologis
Hoffman (-)
Tromner (-)
Meningeal
sign
KESAN
Tungkai
Normaldalam
Normal
Normal
:Sensibilitas
Status neurologis:
batas normal
Normal
22
2
2
2
2
RINGKASAN ANAMNESIS
Pasien laki-laki usia 2 tahun 7 bulan, datang ke IGD
RSUD Karanganyar dengan keluhan kejang disertai
demam sudah 2 hari, dan kejang hanya satu kali dan
tidak berulang
Tidak terdapat riwayat penyakit dahulu yang
berhubungan dengan penyakit sekarang.
Tidak terdapat riwayat penyakit pada keluarga yang
ditularkan pada pasien.
Riwayat ANC baik, persalinan spontan, riwayat PNC
baik.
Pasien dahulu tidak mendapatkan ASI eksklusif.
Imunisasi dasar lengkap
Perkembangan baik.
Keadaan sosial ekonomi cukup& kondisi lingkungan
rumah cukup
25
Rencana Tindakan
Rencana
Pengelolaan
Monitoring KU dan VS
Airway periksa dan bebaskan bila ada sumbatan
jalan napas seperti lendir, lidah yang terjepit.
Breathing periksa ulang apakah jalan napas
sudah lancar dan terasa aliran udara yang bebas
keluar dari rongga mulut atau rongga hidung.
Circulation yakinkan bahwa sirkulasi baik (diukur
dari vital sign).
2
Rencana Terapi
Pemberian cairan
Maintenance : (10 x 100 = 1000) + (3 x 50 = 150)
= 1150 cc 47 tpm mikro KAEN 3A
12 tpm makro KAEN 3A
Terapi :
Injeksi dexamethasone 2mg/12 jam
CTM 1/3 tab
Dexamethasone 1/3 tab
Vit C 20 mg
Salbutamol 0,3 ml
mf la pulv dtd No. X
2 dd 1
Amoxicillin syr 3x 1 cth
Ambroxol syr 3x cth
Rencana Edukasi
Menjelaskan kepada orangtua pasien mengenai
penyakit yang diderita pasien.
Menjaga kebersihan tangan serta rajin cuci tangan
Memperhatikan kebersihan lingkungan
Memperhatikan kebersihan makanan dan
minuman yang dikonsumsi
Menjelaskan kepada keluarga bila gejala timbul
lagi untuk dibawa kembali ke dokter atau RS dan
juga bila disertai dengan serangan kejang segera
bawa ke RS terdekat
Tanggal
S.O.A
Tatalaksana
19-02-2016
S/
O/
kg
HR: 112 x / mnt, RR : 20 x / mnt,
S : 37C
Status gizi : gizi baik
Status generalisata
Kepala : ukuran normocephal
Mata : Ca (-/-), si (-/-), reflek
cahaya (+/+)
Leher : pembesaran limfonodi
leher (-),
Thorax : simetris, retraksi (-),
ketinggalan gerak (-), BJ I-II normal
reguler, SDV (+/+) Rh (-/-) Wz (-/-)
Abd : distended (-), turgor kulit
29
Tanggal
S.O.A
20-02-2016
HR :
120x/menit
RR : 20x/
menit
S : 39,1 C
Tatalaksana
Inf KAEN 3A 12 tpm
Inj dexamethasone
2mg/12 jam
CTM 1/3 tab/ dexa 1/3 tab/
Vit. C 20 mg/ Salb 0,3 mg
2d 1
Amoxycillin syr 3 x cth 1
Ambroxol syr 3 x cth
Diazepam tab 2 mg (k.p)
Tanggal
S.O.A
21-02-2016
HR :
115x/menit
RR :
22x/menit
S: 35,7 C
O/
Tatalaksana
Inf KAEN 3A 12 tpm
Inj dexamethasone
2mg/12 jam
CTM 1/3 tab/ dexa 1/3 tab/
Vit. C 20 mg/ Salb 0,3 mg
2d 1
Amoxycillin syr 3 x cth 1
Ambroxol syr 3 x cth
31
Tanggal
S.O.A
22-02-2016
HR: 112 x /
mnt, RR : 20
x / mnt, S :
37C
O/
kg
Status gizi : gizi baik
Status generalisata
Kepala : ukuran normocephal
Mata : Ca (-/-), si (-/-), reflek
cahaya (+/+)
Leher : pembesaran limfonodi
leher (-),
Thorax : simetris, retraksi (-),
ketinggalan gerak (-), BJ I-II normal
reguler, SDV (+/+) Rh (-/-) Wz (-/-)
Abd : distended (-), turgor kulit
baik
Extremitas : extremitas superior et
inferior dalam batas normal
Tatalaksana
Inf KAEN 3A 12 tpm
Inj dexamethasone
2mg/12 jam
CTM 1/3 tab/ dexa 1/3 tab/
Vit. C 20 mg/ Salb 0,3 mg
2d 1
Amoxycillin syr 3 x cth 1
stop
Ambroxol syr 3 x cth
32
BAB II
TINJAUAN
PUSTAKA
33
ISPA
Batuk
Pilek
Serak
Demam
Berlangsung selama
> 14 hari
34
ISPA sedang
ISPA berat
Batuk
RR >50x/menit
>1 tahun
Bibir sianosis
Serak
Suhu > 39 C
Pernapasan
cuping hidung
Pilek
Tenggorokan
merah
Penurunan
kesadaran
Demam
Otalgia /
otorrhea
stridor
35
berat
pneumonia
Tanda bahaya :
kejang,
kesadaran,
stridor, gizi
buruk
Retraksi dinding
dada
Nafas cepat :
Tidak ada
> 50x/menit usia nafas cepat
2bln-1tahun
>40x/menit usia
1-5 tahun
Nafas cuping
hidung,
Tidak ada
tarikan
dinding dada
36
Bukan
pneumonia
37
38
39
Px penunjang
Anamnesis
fisik
ISPA
40
41
Penatalaksanaan :
1. Simptomatik Antipiretik,
kombinasi dekongestan dan anti
histamin (pseudoefedrin),
ekspektoran, mukolitik (ambroksol,
bromheksin),
2. Suportif nutrisi adeuat dan multi
vitamin
3. Antibiotik broadspektrum
WHO : Amoxicillin, ampicillin dll
42
43
Kejang
Demam
44
FAKTOR RESIKO ??
Demam
Usia
Genetik riwayat kejang
demam pada orang tua atau
saudara kandung
malnutrisi
45
PERBANDINGAN
Kejang
demam
Epilepsi
Meningitis
Ensefalitis
Demam
Pencetus
Tidak ada
kaitannya
Salah satu
gejalanya
Kelainan
otak
(-)
(+)
(-)
Kejang
berulang
(-)
(+)
(+)
Penurunan
kesadaran
(-)
(-)
(+)
46
GEJALA
Kejang demam
Sederhana
Bersifat umum
< 15 menit
Kejang demam pertama
kali < 6 tahun
frekuensi 1-4 kali/tahun
EEG normal
Epilepsi yg dicetus
oleh demam
- Kejang lama bersifat
fokal
- > 6 tahun kejang
47
Algoritma Penatalaksanaan
Kejang Demam
48
BAB III
DISKUSI
49
Kriteria Diagnosis
ISPA
- Batuk
- Kesulitan
bernapas
- sakit
Antipiretik :
tenggorokan
- Demam
Kombinasi
dekongestan
- Berlangsung >
antihistamin
:
14
hari
pseudoefedrin,
mukolitik
:
ambroxol
Antibiotik
broadspektrum
Multivitamin dan
Terapi :
Injeksi dexamethasone
2mg/12 jam
CTM 1/3 tab
Dexamethasone 1/3 tab
Vit C 20 mg
Salbutamol 0,3 ml
mf la pulv dtd No. X
2 dd 1
Amoxicillin syr 3x 1 cth
Ambroxol syr 3x cth
50
KDS
Kejang
demam adalah
suatu bangkitan
kejang yg terjadi
karena kenaikan
suhu tubuh >
38 C yg
disebabkan oleh
proses
ekstrakranium
51
PROGNOSI
S ???
Prognosis
kejang
demam
umumnya baik.
Kecacatan atau
kelainan neurologis dan kematian
tidak
pernah
dilaporkan.
Kemungkinan berulangnya kejang
demam
adalah
sebesar
1015%.Kemungkinan
terjadinya
epilepsi di kemudian hari sebesar
5%.
52
53