Anda di halaman 1dari 94

PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO

PROVINSI PAPUA BARAT


MENURUT LAPANGAN USAHA
Gross Regional Domestic Product
of Papua Barat Province
by Industrial Origin

2010

BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI PAPUA BARAT

PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO PROVINSI PAPUA BARAT


MENURUT LAPANGAN USAHA 2010
Gross Regional Domestic Product of Papua Barat Province by
Industrial Origin 2010
Katalog BPS/ BPS Catalogue

9205.9100

ISSN

2089-1679

Nomor Publikasi/ Publication Number

91300.06.05

Ukuran Buku/ Book Size

16,5 cm x 21,5 cm

Jumlah Halaman/ Number of Pages

xviii + 74 halaman/ pages

Naskah/ Manuscript :
Bidang Neraca Wilayah dan Analisis Statistik
Regional Accounts and Statistical Analysis Division
Penyunting/ Editor :
Bidang Neraca Wilayah dan Analisis Statistik
Regional Accounts and Statistical Analysis Division
Gambar Kulit/ Cover Design
:
Bidang Integrasi, Pengolahan dan Diseminasi Statistik
Statistical Integrated, Processing and Disemination Division
Diterbitkan oleh/ Published by
BPS Provinsi Papua Barat
BPS - Statistics Papua Barat

Dicetak oleh/ Printed by :

Boleh dikutip dengan menyebut sumbernya


May be cited with reference to the source

GUBERNUR PAPUA BARAT


SAMBUTAN
Pembangunan

ekonomi

merupakan

serangkaian

usaha

yang

berkesinambungan guna menyejahterakan masyarakat melalui peningkatan


taraf hidup, pemerataan pendapatan, memperluas lapangan kerja serta
meningkatkan hubungan ekonomi antar wilayah.
Dalam perencanaan, penentuan strategi dan kebijakan untuk mencapai
tujuan di atas sangat membutuhkan ketersediaan informasi statistik yang
relevan dengan kondisi daerah terutama potensi sumber daya yang dimiliki
sebagai alat ukur dan analisisnya. Dengan demikian diharapkan strategi dan
kebijakan lebih terarah sehingga sasaran dapat dicapai dengan tepat.
Publikasi Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Provinsi Papua
Barat Menurut Lapangan Usaha tahun 2010 ini merupakan bahan kajian
secara makro dan merupakan salah satu indikator yang dapat digunakan
untuk mengetahui tingkat keberhasilan pembangunan ekonomi di daerah.
Dari penyajian data PDRB secara berkala dapat diketahui tingkat
pertumbuhan

ekonomi

dan

gambaran

tingkat

kemakmuran

serta

perkembangan pembangunan regional secara periodik. Untuk itu saya


menyambut gembira dengan diterbitkannya publikasi PDRB Provinsi Papua
PDRB Menurut Lapangan Usaha Provinsi Papua Barat Tahun 2010

iii

Barat Menurut Lapangan Usaha tahun 2010 ini yang menambah khazanah
bagi informasi pembangunan di provinsi paling muda ini.
Mengingat peran strategis informasi statistik, maka saya berharap agar
di tahun-tahun mendatang Badan Pusat Statistik Provinsi Papua Barat dapat
menyajikan berbagai jenis data statistik dalam menunjang pembangunan di
wilayah ini, juga terus melakukan koordinasi dengan instansi/sektor terkait
baik di kalangan pemerintah maupun swasta sehingga data dan informasi
yang disajikan dapat lebih berkualitas.
Akhirnya kepada Badan Pusat Statistik Provinsi Papua Barat dan
semua pihak yang telah membantu menyusun publikasi PDRB Provinsi
Papua Barat ini saya sampaikan penghargaan dan terima kasih.
Manokwari, Juli 2011
GUBERNUR PAPUA BARAT

ABRAHAM O. ATURURI

PDRB Menurut Lapangan Usaha Provinsi Papua Barat Tahun 2010

iv

PDRB Menurut Lapangan Usaha Provinsi Papua Barat Tahun 2010

KEPALA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN


DAERAH (BAPPEDA) PROVINSI PAPUA BARAT
SAMBUTAN
Meningkatnya usaha-usaha pembangunan di segala bidang menuntut
tersedianya

data

berkesinambungan

statistik

yang

lengkap,

terutama

untuk

akurat,

mengetahui

mutakhir,

tingkat

dan

keberhasilan

pembangunan ekonomi di daerah. Dari penyajian data PDRB secara berkala


dapat diketahui tingkat pertumbuhan ekonomi dan gambaran tingkat
kemakmuran serta perkembangan pembangunan regional secara periodik.
Data statistik yang dicakup dalam publikasi PDRB Provinsi Papua
Barat Menurut Lapangan Usaha Tahun 2010 dibutuhkan tidak hanya
oleh Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Papua Barat, namun
juga oleh berbagai konsumen data. Oleh karena itu, kami mengucapkan
terima kasih kepada Badan Pusat Statistik Provinsi Papua Barat dan semua
pihak yang telah membantu terbitnya publikasi ini.
Semoga publikasi ini bermanfaat.
Manokwari, Juli 2011
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
Provinsi Papua Barat
Kepala,

DRS. ISHAK L. HALLATU, M.Si


NIP. 195703241980021002
PDRB Menurut Lapangan Usaha Provinsi Papua Barat Tahun 2010

vi

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, atas
limpahan rahmat-Nya penyusunan Publikasi Produk Domestik Regional
Bruto (PDRB) Provinsi Papua Barat Menurut Lapangan Usaha Tahun 2010
dapat terselesaikan.
Publikasi ini terdiri dari tabel-tabel PDRB Menurut Lapangan Usaha
dengan minyak dan gas bumi serta tabel-tabel PDRB Menurut Lapangan
Usaha tanpa minyak dan gas bumi. Keterangan yang dihimpun mencakup
sembilan lapangan usaha/sektor ekonomi yaitu Pertanian; Pertambangan dan
Penggalian; Industri Pengolahan; Listrik, Gas dan Air Bersih; Konstruksi;
Perdagangan, Hotel dan Restoran; Pengangkutan dan Komunikasi,
Keuangan, Real Estat dan Jasa Perusahaan; serta Jasa-jasa.
PDRB ini akan sangat berguna bagi para perencana dalam menyusun
program pembangunan dan bagi para pengambil kebijakan dalam mengukur
keberhasilan pembangunan yang telah dilaksanakan.
Dikarenakan keterbatasan data yang tersedia, maka beberapa data yang
disajikan terutama pada tahun 2010 masih bersifat sementara yang akan
disempurnakan pada penerbitan berikutnya. Untuk itu, kritik dan saran dari
pembaca dan pemakai data tetap diharapkan untuk penyempurnaannya.
Dengan diterbitkannya publikasi ini, maka diharapkan dapat
memperkecil kesenjangan antara ketersediaan dengan kebutuhan data

PDRB Menurut Lapangan Usaha Provinsi Papua Barat Tahun 2010

vii

sehingga pelaksanaan pembangunan di provinsi ini dapat lebih berhasil guna


dan berdaya guna.
Akhirnya kepada semua pihak yang telah membantu hingga terbitnya
publikasi ini kami ucapkan terima kasih.

Manokwari, Juli 2011


Badan Pusat Statistik
Provinsi Papua Barat
Kepala,

Ir. TANDA SIRAIT, MM

NIP. 195507211978011002

PDRB Menurut Lapangan Usaha Provinsi Papua Barat Tahun 2010

viii

PENJELASAN UMUM
Tanda-tanda yang digunakan dalam publikasi ini, adalah sebagai berikut :

Data belum tersedia .. :


Data tidak tersedia :

Data dapat diabaikan .... :

Tanda desimal ... :

Angka sangat sementara ... : **


Angka sementara... :

PDRB Menurut Lapangan Usaha Provinsi Papua Barat Tahun 2010

ix

DAFTAR ISI
Halaman
Sambutan Gubernur ...................................................................................
Sambutan Kepala BAPPEDA ....................................................................
Kata Pengantar ...........................................................................................
Penjelasan Umum ......................................................................................
Daftar Isi ....................................................................................................
Daftar Lampiran PDRB dengan Migas .....................................................
Daftar Lampiran PDRB tanpa Migas ........................................................
Penjelasan Teknis ......................................................................................
BAB I

iii
v
vi
viii
ix
xii
xiv
xvi

PENDAHULUAN
1.1. Umum .................................................................................. 1
1.2. Metode Pendekatan ............................................................. 2
1.3. Tujuan dan Kegunaan Statistik Pendapatan Regional ........ 5

BAB II RUANG LINGKUP DAN METODE PENGHITUNGAN


2.1. Sektor Pertanian ...............................................................
2.1.1. Subsektor Tanaman Bahan Makanan .......................
2.1.2. Subsektor Tanaman Perkebunan ..............................
2.1.3. Subsektor Peternakan dan Hasil-hasilnya ................
2.1.4. Subsektor Kehutanan ................................................
2.1.5. Subsektor Perikanan .................................................

6
6
7
7
8
8

2.2. Sektor Pertambangan dan Penggalian ............................ 8


2.2.1. Subsektor Pertambangan Migas ............................... 9
2.2.2. Subsektor Penggalian ............................................... 10
2.3. Sektor Industri Pengolahan ............................................. 10
2.3.1. Subsektor Industri Migas ......................................... 10

PDRB Menurut Lapangan Usaha Provinsi Papua Barat Tahun 2010

2.3.2. Subsektor Industri Besar/Sedang ............................. 11


2.3.3. Subsektor Industri Kecil/Kerajinan Rumah Tangga 11
2.4. Sektor Listrik, Gas dan Air Bersih ................................. 11
2.4.1. Subsektor Listrik ...................................................... 12
2.4.2. Subsektor Air Bersih ................................................ 12
2.5. Sektor Konstruksi ............................................................. 12
2.6. Sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran ......................
2.6.1. Subsektor Perdagangan Besar dan Eceran ...............
2.6.2. Subsektor Hotel ........................................................
2.6.3. Subsektor Restoran ...................................................

13
13
13
14

2.7. Sektor Pengangkutan dan Komunikasi ..........................


2.7.1. Subsektor Angkutan Jalan Raya ...............................
2.7.2. Subsektor Angkutan Laut .........................................
2.7.3. Subsektor Angkutan Sungai, Danau dan
Penyeberangan .........................................................
2.7.4. Subsektor Angkutan Udara ......................................
2.7.5. Subsektor Jasa Penunjang Angkutan ........................
2.7.6. Subsektor Komunikasi .............................................

14
14
15

2.8. Sektor Keuangan, Real Estat dan Jasa Perusahaan ......


2.8.1. Subsektor Bank ........................................................
2.8.2. Subsektor Lembaga Keuangan Bukan Bank ............
2.8.3. Subsektor Jasa Penunjang Keuangan .......................
2.8.4. Subsektor Real Estat .................................................
2.8.5. Subsektor Jasa Perusahaan .......................................

18
18
18
19
20
21

2.9. Sektor Jasa-jasa .................................................................


2.9.1. Subsektor Pemerintahan Umum ...............................
2.9.2. Subsektor Jasa Sosial Kemasyarakatan ....................
2.9.3. Subsektor Jasa Hiburan dan Rekreasi ......................
2.9.4. Subsektor Jasa Perorangan dan Rumah Tangga .......

21
21
22
23
24

PDRB Menurut Lapangan Usaha Provinsi Papua Barat Tahun 2010

15
16
16
17

xi

BAB III TINJAUAN EKONOMI PAPUA BARAT


3.1. PDRB Provinsi Papua Barat dengan Migas ...................
3.1.1. Pertumbuhan Ekonomi .............................................
3.1.2. Sumber Pertumbuhan Ekonomi ...............................
3.1.3. Struktur Ekonomi .....................................................
3.1.4. Perkembangan PDRB Per Kapita .............................

25
25
26
28
30

3.2. PDRB Provinsi Papua Barat Tanpa Migas ....................


3.2.1. Pertumbuhan Ekonomi (Tanpa Migas) ....................
3.2.2. Sumber Pertumbuhan Ekonomi (Tanpa Migas) .......
3.2.3. Struktur Ekonomi (Tanpa Migas) ............................
3.2.4. Perkembangan PDRB Per Kapita (Tanpa Migas) ....

31
32
33
34
37

BAB IV PERKEMBANGAN EKONOMI MENURUT


KELOMPOK SEKTOR
4.1. PDRB Provinsi Papua Barat dengan Migas ................... 38
4.2. PDRB Provinsi Papua Barat tanpa Migas ...................... 43

PDRB Menurut Lapangan Usaha Provinsi Papua Barat Tahun 2010

xii

DAFTAR LAMPIRAN PDRB DENGAN MIGAS


Halaman
Lampiran 1.1.

Lampiran 1.2.

Lampiran 1.3.

Lampiran 1.4.

Lampiran 1.5.

Lampiran 1.6.

Lampiran 1.7.

Produk Domestik Regional Bruto Atas Dasar Harga


Berlaku menurut Lapangan Usaha (juta rupiah),
2007-2010 ...................................................................

51

Produk Domestik Regional Bruto Atas Dasar Harga


Konstan 2000 menurut Lapangan Usaha (juta
rupiah), 2007-2010 .....................................................

52

Indeks Perkembangan Produk Domestik Regional


Bruto Atas Dasar Harga Berlaku menurut Lapangan
Usaha (persen), 2007-2010 .........................................

53

Indeks Perkembangan Produk Domestik Regional


Bruto Atas Dasar Harga Konstan 2000 menurut
Lapangan Usaha (persen), 2007-2010 ........................

54

Distribusi Persentase Produk Domestik Regional


Bruto Atas Dasar Harga Berlaku menurut Lapangan
Usaha (persen), 2007-2010 .........................................

55

Distribusi Persentase Produk Domestik Regional


Bruto Atas Dasar Harga Konstan 2000 menurut
Lapangan Usaha (persen), 2007-2010 ........................

56

Laju Pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto


Atas Dasar Harga Berlaku menurut Lapangan Usaha
(persen), 2007-2010 ....................................................

57

PDRB Menurut Lapangan Usaha Provinsi Papua Barat Tahun 2010

xiii

Lampiran 1.8.

Laju Pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto


Atas Dasar Harga Konstan 2000 menurut Lapangan
Usaha (persen), 2007-2010 .........................................

58

Indeks Berantai Produk Domestik Regional Bruto


Atas Dasar Harga Berlaku menurut Lapangan Usaha
(persen), 2007-2010 ....................................................

59

Lampiran 1.10. Indeks Berantai Produk Domestik Regional Bruto


Atas Dasar Harga Konstan 2000 menurut Lapangan
Usaha (persen), 2007-2010 .........................................

60

Lampiran 1.11. Indeks Implisit Produk Domestik Regional Bruto


menurut Lapangan Usaha (persen), 2007-2010 ..........

61

Lampiran 1.12. Angka Agregat Produk Domestik Regional Bruto,


PDRB Perkapita dan Penduduk Pertengahan Tahun,
2007-2010 ...................................................................

62

PDRB Menurut Lapangan Usaha Provinsi Papua Barat Tahun 2010

xiv

Lampiran 1.9.

DAFTAR LAMPIRAN PDRB TANPA MIGAS


Halaman
Lampiran 2.1.

Lampiran 2.2.

Lampiran 2.3.

Lampiran 2.4.

Lampiran 2.5.

Lampiran 2.6.

Lampiran 2.7.

Produk Domestik Regional Bruto Atas Dasar Harga


Berlaku menurut Lapangan Usaha (juta rupiah),
2007-2010 ...................................................................

63

Produk Domestik Regional Bruto Atas Dasar Harga


Konstan 2000 menurut Lapangan Usaha (juta
rupiah), 2007-2010 .....................................................

64

Indeks Perkembangan Produk Domestik Regional


Bruto Atas Dasar Harga Berlaku menurut Lapangan
Usaha (persen), 2007-2010 .........................................

65

Indeks Perkembangan Produk Domestik Regional


Bruto Atas Dasar Harga Konstan 2000 menurut
Lapangan Usaha (persen), 2007-2010 ........................

66

Distribusi Persentase Produk Domestik Regional


Bruto Atas Dasar Harga Berlaku menurut Lapangan
Usaha (persen), 2007-2010 .........................................

67

Distribusi Persentase Produk Domestik Regional


Bruto Atas Dasar Harga Konstan 2000 menurut
Lapangan Usaha (persen), 2007-2010 ........................

68

Laju Pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto


Atas Dasar Harga Berlaku menurut Lapangan Usaha
(persen), 2007-2010 ....................................................

69

PDRB Menurut Lapangan Usaha Provinsi Papua Barat Tahun 2010

xv

Lampiran 2.8.

Laju Pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto


Atas Dasar Harga Konstan 2000 menurut Lapangan
Usaha (persen), 2007-2010 .........................................

70

Indeks Berantai Produk Domestik Regional Bruto


Atas Dasar Harga Berlaku menurut Lapangan Usaha
(persen), 2007-2010 ....................................................

71

Lampiran 2.10. Indeks Berantai Produk Domestik Regional Bruto


Atas Dasar Harga Konstan 2000 menurut Lapangan
Usaha (persen), 2007-2010 .........................................

72

Lampiran 2.11. Indeks Implisit Produk Domestik Regional Bruto


menurut Lapangan Usaha (persen), 2007-2010 ..........

73

Lampiran 2.12. Angka Agregat Produk Domestik Regional Bruto,


PDRB Perkapita dan Penduduk Pertengahan Tahun,
2007-2010 ...................................................................

74

PDRB Menurut Lapangan Usaha Provinsi Papua Barat Tahun 2010

xvi

Lampiran 2.9.

PENJELASAN TEKNIS
1. Aset (Harta): Pemilikan atas berbagai macam harta baik berwujud
(tangible) maupun tidak berwujud (intangible) yang dimiliki oleh
perorangan, perusahaan ataupun pemerintah. Secara praktis, biasanya
dinilai dalam bentuk moneter.
2. Biaya Antara: Input yang dipergunakan habis dalam proses produksi
dan terdiri dari barang tidak tahan lama dan jasa, baik yang dibeli dari
pihak lain ataupun yang diproduksi sendiri.
3. Bunga Netto: Selisih antara bunga diterima dan bunga yang dibayar atas
pinjaman (finansial) yang diberikan.
4. Deflasi: Menghitung nilai atas dasar harga konstan dengan cara mendeflate nilai atas dasar harga berlaku dengan indeks harga yang
bersangkutan.
5. Ekstrapolasi: Menghitung nilai atas dasar harga konstan dengan cara
mengekstrapolasi nilai pada tahun dasar dengan indeks kuantum dari
barang/jasa yang bersangkutan.
6. Faktor Pendapatan dari luar: Pendapatan/kompensasi yang diterima
oleh faktor produksi atas keterlibatannya dalam suatu proses produksi di
luar batas wilayah domestik.

PDRB Menurut Lapangan Usaha Provinsi Papua Barat Tahun 2010

xvii

7. Faktor Produksi: Mencakup faktor-faktor yang terlibat dalam suatu


proses produksi baik secara langsung maupun tidak langsung, yang
terdiri dari tanah, tenaga kerja, modal dan keahlian.
8. Harga Berlaku: Penilaian yang dilakukan terhadap produk barang dan
jasa yang dihasilkan ataupun yang dikonsumsi pada harga tahun
berjalan.
9. Harga Konstan: Penilaian yang dilakukan terhadap produk barang dan
jasa yang dihasilkan ataupun yang dikonsumsi pada harga tahun tetap di
satu tahun dasar.
10. Imputasi Jasa: Perkiraan atas nilai output jasa yang dihasilkan, sebagai
contoh imputasi jasa bank, jasa asuransi, jasa dana pensiun dan
sebagainya.
11. Input Primer: Disebut juga nilai tambah bruto, terdiri atas balas jasa
tenaga kerja, surplus usaha, penyusutan dan pajak tidak langsung netto.
12. Investasi: Dana yang disisihkan untuk ditanamkan sebagai modal dalam
usaha dengan tujuan untuk memperoleh keuntungan dengan harapan
modal tersebut akan kembali dalam beberapa tahun.
13. Margin Perdagangan dan Biaya Transport: Selisih nilai transaksi
pada tingkat harga pembeli dengan tingkat harga produsen. Selisih nilai
transaksi ini mencakup keuntungan pedagang eceran dan biaya transport
yang timbul dalam menyalurkan barang dari produsen ke pembeli.

PDRB Menurut Lapangan Usaha Provinsi Papua Barat Tahun 2010

xviii

14. Output Domestik: Nilai dari barang dan jasa yang dihasilkan oleh
sektor-sektor ekonomi tanpa membedakan pelaku produksinya di
wilayah domestik tertentu.
15. Pajak Tidak Langsung Netto: Pajak tidak langsung dikurangi subsidi.
16. Penyusutan: nilai susutnya (ausnya) barang-barang modal yang
digunakan dalam proses produksi.
17. Revaluasi: Menghitung nilai atas dasar harga konstan dengan menilai
produksi pada tahun yang bersangkutan dengan menggunakan harga
pada tahun dasar. Begitu pula biaya-biaya antara dinilai dengan harga
pada tahun dasar.
18. Tahun Dasar: Tahun terpilih sebagai referensi statistik dan digunakan
sebagai

dasar

penghitungan

pada

tahun-tahun

PDRB Menurut Lapangan Usaha Provinsi Papua Barat Tahun 2010

yang

lain.

xix

BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Umum
Dalam menciptakan kondisi perekonomian daerah/wilayah yang
kondusif maka diperlukan berbagai jenis data statistik sebagai bahan analisis
dalam menentukan dan mengarahkan program pembangunan untuk
mencapai hasil guna dan daya guna yang tinggi.
Pembangunan ekonomi yang telah berjalan hendaknya dievaluasi baik
hasil maupun dampaknya. Adapun hasilnya akan berbentuk nilai kuantitatif
yang dapat memberikan gambaran keadaan masa lalu, masa kini, dan targettarget yang akan dicapai pada masa mendatang.
Pembangunan ekonomi merupakan usaha dan kebijakan yang
bertujuan untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat, menambah lowongan
pekerjaan, meningkatkan pemerataan distribusi pendapatan masyarakat,
memperlancar hubungan ekonomi, dan mengusahakan pergeseran kegiatan
ekonomi dari sektor primer ke sektor sekunder maupun sektor tersier.
Guna mengetahui pertumbuhan ekonomi dan tingkat pendapatan
masyarakat, maka perlu disajikan statistik pendapatan regional secara
berkala sebagai bahan perencanaan pembangunan regional khususnya di
bidang ekonomi.

PDRB Menurut Lapangan Usaha Provinsi Papua Barat Tahun 2010

1.2. Metode Pendekatan


Penghitungan Pendapatan Regional dapat dilakukan melalui empat
metode, yaitu:
a.

Pendekatan Produksi (Production Approach)


Pendekatan dengan cara ini dilakukan untuk menghitung Nilai

Tambah Bruto (Gross Value Added), yaitu selisih antara jumlah nilai
output dengan biaya antara (intermediate cost).
Biaya antara (intermediate cost) adalah barang-barang tidak tahan
lama (umur pemakaian kurang dari satu tahun atau habis dalam satu
kali pemakaian) dan jasa-jasa pihak lain yang digunakan dalam proses
produksi. Jadi, apabila nilai output dikurangi dengan biaya-biaya
antara, maka diperoleh Nilai Tambah Bruto.
b.

Pendekatan Pendapatan (Income Approach)


Pendekatan

dengan

cara

ini

dapat

dilakukan

dengan

menjumlahkan pendapatan, yaitu jumlah balas jasa faktor produksi


berupa upah/gaji, bunga netto, sewa tanah, dan keuntungan, sehingga
diperoleh Produk Domestik Regional Netto atas dasar biaya faktor. Jika
Produk Domestik Regional Netto atas dasar biaya faktor ditambah
dengan penyusutan dan pajak tidak langsung netto maka akan diperoleh
Produk Domestik Regional Bruto atas dasar harga pasar.
Penghitungan dengan pendekatan pendapatan (income approach)
ini biasanya digunakan untuk kegiatan yang sulit dihitung dengan

PDRB Menurut Lapangan Usaha Provinsi Papua Barat Tahun 2010

pendekatan produksi, seperti sektor Pemerintahan dan Jasa-jasa yang


usahanya tidak mencari untung (non profit).
c.

Pendekatan Pengeluaran (Expenditure Approach)


Pendekatan dengan cara ini digunakan untuk menghitung nilai

barang dan jasa yang digunakan oleh berbagai golongan dalam


masyarakat. Barang dan jasa yang diproduksi oleh unit-unit produksi
akan digunakan untuk keperluan konsumsi, pembentukan modal
(investasi), dan ekspor. Barang-barang yang digunakan ini ada yang
berasal dari produksi dalam daerah (domestik) dan berasal dari luar
daerah/luar negeri (impor).
Karena yang dihitung nilai barang dan jasa yang berasal dari
produksi domestik saja, maka nilai barang dan jasa yang diproduksi
tersebut perlu dikurangi dengan nilai impor sehingga komponen nilai
ekspor di atas akan menjadi nilai ekspor netto.
Apabila nilai konsumsi (konsumsi rumah tangga, pemerintah, dan
yayasan sosial), nilai pembentukan modal, dan ekspor netto
dijumlahkan maka akan diperoleh nilai Produk Domestik Regional
Bruto atas dasar harga pasar.
d.

Metode Alokasi (Allocation Method)


Terkadang data yang tersedia tidak memungkinkan untuk

menggunakan ketiga metode di atas, hingga terpaksa dipakai metode


alokasi ini. Hal ini dapat terjadi misalnya pada suatu unit produksi yang
mempunyai kantor pusat dan kantor cabang.
PDRB Menurut Lapangan Usaha Provinsi Papua Barat Tahun 2010

Kantor pusat berada di wilayah lain, sedangkan kantor cabang


berada di daerah tersebut. Sering kali kantor-kantor cabang ini tidak
dapat membuat neraca untung rugi, sebab neracanya dibuat di kantor
pusat, sehingga tidak dapat diketahui berapa keuntungan yang
diperoleh dari kantor cabang ini.
Padahal keuntungan adalah salah satu komponen yang diperlukan
dalam menghitung nilai tambah. Untuk dapat mengatasi hal-hal yang
demikian

maka

mengalokasikan

digunakan
angka-angka

metode
secara

alokasi,

yaitu

terpusat dengan

dengan
memakai

indikator-indikator yang sekiranya dapat menunjukkan peranan kantor


cabang yang ada di daerah tersebut terhadap kantor pusatnya.
Indikator ini dapat berupa volume kerja, jumlah karyawan,
jumlah produksi, dan lain-lain. Metode alokasi ini merupakan metode
pendekatan tidak langsung, sedangkan yang lain merupakan metode
langsung.
Dengan menggunakan metode langsung akan dapat dihasilkan
angka-angka yang bisa menggambarkan karakteristik yang lebih
mendekati kenyataan bila dibandingkan dengan angka-angka yang
diperoleh dari metode tidak langsung.
Oleh karena itu, sejauh mungkin digunakan metode langsung dan
bila hal ini tidak mungkin, baru ditempuh penghitungan dengan metode
tidak langsung ini.

PDRB Menurut Lapangan Usaha Provinsi Papua Barat Tahun 2010

1.3. Tujuan dan Kegunaan Statistik Pendapatan Regional


Statistik pendapatan regional yang disajikan dengan baik dan lengkap
akan dapat menggambarkan berbagai fenomena antara lain:
Produk Domestik Regional Bruto yang disajikan atas dasar harga
konstan, akan menggambarkan tingkat pertumbuhan riil perekonomian suatu
daerah baik secara agregat maupun sektoral. Pertumbuhan perekonomian
yang timbul tersebut apabila dibandingkan dengan jumlah penduduk masingmasing tahun, maka akan dapat pula mencerminkan tingkat perkembangan
pendapatan perkapita. Jika pendapatan perkapita suatu daerah dibandingkan
dengan pendapatan per kapita daerah lain, maka angka-angka tersebut dapat
dipakai sebagai indikator untuk membandingkan tingkat kemakmuran
material dengan daerah lainnya.
Penyajian Produk Domestik Regional Bruto baik atas dasar harga
berlaku maupun atas dasar harga konstan, juga dapat digunakan sebagai
indikator untuk melihat inflasi ataupun deflasi yang terjadi. Demikian pula
apabila disajikan secara sektoral akan dapat juga memberi gambaran tentang
struktur perekonomian suatu daerah.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa Produk Domestik
Regional Bruto yang disajikan secara berkala, wajar, dan komprehensif akan
berfungsi sebagai:
a. Indikator tingkat pertumbuhan perekonomian.
b. Indikator tingkat perkembangan pendapatan per kapita.
c. Indikator tingkat kemakmuran masyarakat.
d. Indikator tingkat inflasi dan deflasi.
e. Indikator dari struktur perekonomian suatu daerah.
PDRB Menurut Lapangan Usaha Provinsi Papua Barat Tahun 2010

BAB II
RUANG LINGKUP DAN
METODE PENGHITUNGAN
Pada bab ini akan disajikan ruang lingkup dan metode penghitungan
PDRB dari masing-masing lapangan usaha/sektor ekonomi, baik atas dasar
harga berlaku maupun atas dasar harga konstan 2000, serta sumber datanya.

2.1. Sektor Pertanian


Sektor pertanian mencakup subsektor tanaman bahan makanan,
subsektor tanaman perkebunan, subsektor peternakan dan hasil-hasilnya,
subsektor kehutanan dan subsektor perikanan.
2.1.1. Subsektor Tanaman Bahan Makanan
Subsektor ini mencakup komoditi tanaman bahan makanan seperti
padi, jagung, ketela pohon, ketela rambat, kacang tanah, kacang kedelai,
kacang hijau, sayur-sayuran, buah-buahan, tanaman bahan makanan lainnya,
dan hasil-hasil ikutannya.
Termasuk di sini hasil-hasil dari pengolahan yang dilakukan secara
sederhana seperti beras tumbuk, gaplek dan sagu. Data produksi diperoleh
dari BPS dan Dinas Pertanian, sedangkan data harga bersumber pada data
harga yang dikumpulkan oleh BPS.
Nilai tambah bruto atas dasar harga berlaku diperoleh dengan cara
pendekatan produksi yaitu mengalikan setiap jenis kuantum produksi dengan
masing-masing harganya, kemudian hasilnya dikurangi dengan biaya antara
PDRB Menurut Lapangan Usaha Provinsi Papua Barat Tahun 2010

atas dasar harga berlaku pada tahun yang bersangkutan. Biaya antara
tersebut diperoleh dengan menggunakan rasio biaya antara terhadap output
yang diperoleh dari Survei Khusus Pendapatan Regional (SKPR).
Nilai tambah bruto atas dasar harga konstan 2000 dihitung dengan
cara revaluasi, yaitu dengan mengalikan produksi pada tahun yang
bersangkutan dengan harga pada tahun 2000, kemudian dikurangi dengan
biaya antara yang dihitung atas dasar harga konstan 2000.
2.1.2. Subsektor Tanaman Perkebunan
Komoditi yang dicakup di sini adalah hasil tanaman perkebunan yang
diusahakan oleh rakyat seperti karet, kopra, kopi, kapuk, tebu, cengkeh, pala
dan sebagainya. Termasuk produk ikutannya dan hasil-hasil pengolahan
sederhana seperti minyak kelapa rakyat, kopi olahan dan pala olahan. Data
produksi dan harga diperoleh dari Dinas Perkebunan.
Nilai tambah bruto atas dasar harga berlaku dihitung dengan cara
pendekatan produksi. Nilai tambah bruto atas dasar harga konstan 2000
dihitung dengan cara revaluasi, sama seperti yang dilakukan pada tanaman
bahan makanan.
2.1.3. Subsektor Peternakan dan Hasil-hasilnya
Subsektor ini mencakup produksi ternak besar, ternak kecil, unggas
maupun hasil ternak seperti sapi, kerbau, babi, kuda, kambing, domba, telur
serta hasil pemotongan ternak. Produksi ternak diperkirakan sama dengan
jumlah ternak yang dipotong ditambah perubahan stok populasi ternak yang
keluar masuk di wilayah Papua Barat. Data jumlah ternak yang dipotong dan
PDRB Menurut Lapangan Usaha Provinsi Papua Barat Tahun 2010

produksi telur diperoleh dari Dinas Peternakan. Sedangkan data harga ternak
diperoleh dari BPS. Nilai tambah bruto atas dasar harga berlaku dan nilai
tambah bruto atas dasar harga konstan 2000 dihitung dengan cara
mengalikan nilai produksi dengan rasio nilai tambah bruto.
2.1.4. Subsektor Kehutanan
Sebagaimana subsektor lainnya dalam sektor pertanian, output
subsektor kehutanan dihitung dengan cara mengalikan produksi dengan
harga pada tahun yang bersangkutan sehingga menghasilkan output atas
dasar harga berlaku dan penggunaan harga pada tahun dasar menghasilkan
output atas dasar harga konstan 2000. Selanjutnya nilai tambah bruto
dihitung dengan menggunakan rasio nilai tambah bruto terhadap output.
2.1.5. Subsektor Perikanan
Komoditi yang dicakup adalah semua hasil dari kegiatan perikanan
laut, perairan umum, tambak, kolam, keramba, serta pengolahan sederhana
(penggaraman dan pengasapan ikan). Data produksi diperoleh dari Dinas
Perikanan, sedangkan data harga diperoleh dari BPS. Penghitungan nilai
tambah bruto atas dasar harga berlaku dan nilai tambah bruto atas dasar
harga konstan 2000 dilakukan dengan mengalikan rasio nilai tambah bruto
terhadap output.

2.2. Sektor Pertambangan dan Penggalian


Seluruh jenis komoditi yang dicakup dalam sektor pertambangan dan
penggalian,

dikelompokkan

dalam

tiga

subsektor,

PDRB Menurut Lapangan Usaha Provinsi Papua Barat Tahun 2010

yaitu

subsektor
8

pertambangan migas, subsektor pertambangan tanpa migas dan subsektor


penggalian. Kegiatan sektor pertambangan dan penggalian yang terdapat di
Papua Barat hanya meliputi subsektor pertambangan migas dan subsektor
penggalian.
2.2.1. Subsektor Pertambangan Migas
Pertambangan migas (minyak dan gas bumi) meliputi kegiatan
pencarian kandungan minyak dan gas bumi, penyiapan pengeboran,
penambangan, penguapan, pemisahan serta penampungan untuk dapat dijual
atau dipasarkan. Komoditi yang dihasilkan adalah minyak bumi, kondensat
dan gas bumi.
Metode penghitungan yang digunakan untuk subsektor ini adalah
pendekatan produksi. Output atas dasar harga berlaku diperoleh melalui
perkalian antara kuantum produksi barang yang dihasilkan dengan harga per
unit produksi pada tahun yang bersangkutan. Nilai Tambah Bruto (NTB)
atas dasar harga berlaku diperoleh dengan mengalikan output tersebut
dengan rasio NTB terhadap output pada tahun yang bersangkutan.
Sedangkan output atas dasar harga konstan 2000 diperoleh dengan cara
revaluasi, yaitu mengalikan kuantum produksi barang yang dihasilkan pada
tahun yang bersangkutan dengan harga per unit produksi pada tahun 2000.
Melalui perkalian antara output dengan rasio NTB terhadap output tahun
2000, maka diperoleh NTB atas dasar harga konstan 2000.

PDRB Menurut Lapangan Usaha Provinsi Papua Barat Tahun 2010

2.2.2. Subsektor Penggalian


Komoditi yang tercakup dalam subsektor penggalian terdiri atas
garam kasar dan penggalian lainnya seperti karang, pasir, tanah urug, tanah
liat dan jenis penggalian lainnya. Output atas dasar harga berlaku diperoleh
berdasarkan perkalian antara kuantum barang yang dihasilkan dengan harga
per unit barang tersebut pada tahun yang bersangkutan, ditambah nilai jasa
lainnya yang merupakan produk sampingan usaha penggalian tersebut.
Selanjutnya untuk memperoleh NTB atas dasar harga berlaku, output atas
dasar harga berlaku dikalikan dengan rasio NTB terhadap output pada tahun
yang bersangkutan. Sedangkan output penggalian atas dasar harga konstan
2000 diperoleh dengan cara deflasi dengan Indeks Harga Perdagangan Besar
subsektor penggalian.

2.3. Sektor Industri Pengolahan


Sektor ini mencakup industri besar/sedang, industri kecil/kerajinan
rumahtangga dan industri migas. Industri besar/sedang adalah perusahaan
industri yang mempunyai tenaga kerja 20 orang lebih. Industri kecil
mempunyai tenaga kerja 5 - 19 orang. Sedangkan industri kerajinan rumah
tangga mempunyai tenaga kerja 1-4 orang.
2.3.1. Subsektor Industri Migas
Output industri migas diperoleh dari hasil kali antara produksi dengan
harga pada tahun yang bersangkutan. Sedangkan output atas dasar harga
konstan memakai cara revaluasi yakni mengalikan produksi masing-masing
tahun dengan harga pada tahun dasar. Penghitungan nilai tambah bruto atas
PDRB Menurut Lapangan Usaha Provinsi Papua Barat Tahun 2010

10

dasar harga berlaku dan nilai tambah bruto atas dasar harga konstan 2000
dilakukan dengan mengalikan rasio nilai tambah bruto terhadap output.
2.3.2. Subsektor Industri Besar/Sedang
Penghitungan output atas dasar harga konstan 2000 dihitung dengan
cara ekstrapolasi menggunakan indeks produksi. Kemudian output atas dasar
harga berlaku diperoleh dengan meng-inflate output atas dasar harga konstan
2000 dengan Indeks Harga Perdagangan Besar (IHPB) barang-barang
industri. Penghitungan nilai tambah bruto atas dasar harga berlaku dan atas
dasar harga konstan 2000 dilakukan dengan mengalikan rasio nilai tambah
bruto terhadap output.
2.3.3. Subsektor Industri Kecil/Kerajinan Rumah Tangga
Output atas dasar harga berlaku diperoleh dari hasil perkalian antara
rata-rata output per tenaga kerja dengan jumlah tenaga kerja. Sedangkan
untuk menghitung output atas dasar harga konstan 2000 melalui metode
ekstrapolasi dengan menggunakan indeks perkembangan jumlah tenaga
kerja. Penghitungan nilai tambah bruto atas dasar harga berlaku dan nilai
tambah bruto atas dasar harga konstan 2000 dilakukan dengan mengalikan
rasio nilai tambah bruto terhadap output.

2.4. Sektor Listrik dan Air Bersih


Output masing-masing subsektor mencakup semua produksi yang
dihasilkan dari berbagai kegiatan sesuai dengan ruang lingkup dan
definisinya.
PDRB Menurut Lapangan Usaha Provinsi Papua Barat Tahun 2010

11

2.4.1. Subsektor Listrik


Data produksi diperoleh dari Perusahaan Listrik Negara (PLN).
Demikian pula data harga (rata-rata tarif/Kwh) memakai rata-rata tarif/Kwh
PLN Wilayah X Papua.
Nilai tambah bruto atas dasar harga berlaku dihitung dengan
pendekatan produksi. Sedangkan nilai tambah bruto atas dasar harga konstan
2000 dihitung dengan cara deflasi, dimana indeks tarif per Kwh digunakan
sebagai deflator.
2.4.2. Subsektor Air Bersih
Subsektor ini mencakup air bersih yang diusahakan oleh Perusahaan
Air Minum. Data produksi dan harga diperoleh langsung dari Perusahaan Air
Minum. Nilai tambah bruto atas dasar harga berlaku dihitung dengan
pendekatan produksi. Sedangkan penghitungan atas dasar harga konstan
2000 dihitung dengan cara deflasi, dimana indeks tarif digunakan sebagai
deflator.

2.5. Sektor Konstruksi


Sektor konstruksi mencakup segala kegiatan pembangunan fisik baik
berupa gedung, jalan, jembatan dan konstruksi lainnya. Untuk memperoleh
nilai tambah bruto atas dasar harga berlaku dihitung dengan cara mengalikan
output dengan rasio nilai tambah bruto berdasarkan hasil survei tahunan
konstruksi. Perhitungan nilai tambah bruto atas dasar harga konstan 2000
memakai cara deflasi, dimana Indeks Harga Perdagangan Besar barangbarang konstruksi digunakan sebagai deflator.
PDRB Menurut Lapangan Usaha Provinsi Papua Barat Tahun 2010

12

2.6. Sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran


2.6.1. Subsektor Perdagangan Besar dan Eceran
Penghitungan nilai tambah subsektor perdagangan besar dan eceran
dilakukan dengan cara pendekatan arus barang yaitu menghitung jumlah dari
nilai margin perdagangan komoditi sektor pertanian, sektor pertambangan
dan penggalian, sektor industri pengolahan serta komoditi impor (impor luar
negeri dan impor antar provinsi) yang diperdagangkan di Papua Barat. Nilai
tambah bruto atas dasar harga berlaku diperoleh dengan cara mengalikan
nilai output dengan rasio nilai tambah bruto terhadap output. Rasio nilai
tambah bruto tersebut diperoleh dari hasil Survei Khusus Pendapatan
Regional. Nilai tambah bruto atas dasar harga konstan 2000 dihitung dengan
cara deflasi dengan Indeks Harga Perdagangan Besar sebagai deflator.
2.6.2. Subsektor Hotel
Subsektor ini mencakup semua hotel dan akomodasi lainnya. Output
atas dasar harga berlaku dihitung dengan cara mengalikan jumlah kamar
terjual dengan rata-rata output per kamar, yaitu jumlah kamar dikali tingkat
penghunian kamar dikali rata-rata tarif kamar dikali 365 hari. Nilai tambah
bruto atas dasar harga berlaku diperoleh dengan cara mengalikan nilai output
dengan rasio nilai tambah. Data jumlah kamar, jumlah tempat tidur dan
tingkat penghunian kamar diperoleh dari Badan Pusat Statistik Provinsi
Papua Barat, sedangkan data mengenai rata-rata output per kamar dan rasio
biaya antara diperoleh dari Survei Khusus Pendapatan Regional. Nilai
tambah bruto atas dasar harga konstan 2000 dihitung dengan cara deflasi
dengan indeks harga konsumen sebagai deflator.
PDRB Menurut Lapangan Usaha Provinsi Papua Barat Tahun 2010

13

2.6.3. Subsektor Restoran


Subsektor ini mencakup kegiatan penyediaan dan penjualan makanan
dan minuman jadi. Nilai tambah bruto atas dasar harga berlaku diperkirakan
dengan cara mengalikan jumlah tenaga kerja dengan rata-rata output per
tenaga kerja, kemudian dikurangkan dengan biaya antara. Nilai tambah bruto
atas dasar harga konstan 2000 dihitung dengan cara deflasi dengan IHK
makanan sebagai deflator.

2.7. Sektor Pengangkutan dan Komunikasi


Sektor ini mencakup kegiatan pengangkutan umum untuk barang dan
penumpang baik melalui darat, laut, sungai/danau dan udara, termasuk jasa
penunjang angkutan dan komunikasi.
2.7.1. Subsektor Angkutan Jalan Raya
Subsektor ini meliputi kegiatan pengangkutan barang dan penumpang
yang dilakukan oleh perusahaan angkutan umum baik bermotor ataupun
tidak bermotor seperti bis, truk, taksi, becak dan sebagainya. Perkiraan
output atas dasar harga berlaku didasarkan pada jumlah armada angkutan
umum barang dan penumpang yang diperoleh dari Dinas Lalu Lintas
Angkutan Jalan Raya Provinsi dan Badan Pusat Statistik serta rata-rata
output dan rasio biaya antara menurut jenis kendaraan yang diperoleh dari
hasil Survei Khusus Pendapatan Regional. Penghitungan output atas dasar
harga konstan 2000 memakai cara ekstrapolasi dengan menggunakan indeks
produksi masing-masing jenis angkutan jalan raya.

PDRB Menurut Lapangan Usaha Provinsi Papua Barat Tahun 2010

14

2.7.2. Subsektor Angkutan Laut


Meliputi kegiatan pengangkutan penumpang dan barang dengan
menggunakan kapal yang diusahakan oleh perusahaan pelayaran milik
nasional, baik yang melakukan trayek dalam negeri maupun internasional.
Output atas dasar harga berlaku diperkirakan dengan perkalian antara jumlah
barang dan penumpang yang diangkut dengan rata-rata tarif per unit muatan
angkut.
Nilai tambah bruto atas dasar harga konstan 2000 dihitung dengan
cara ekstrapolasi dengan menggunakan indeks gabungan tertimbang jumlah
barang yang diekspor/diimpor dan bongkar muat antar pulau.
2.7.3. Subsektor Angkutan Sungai, Danau dan Penyeberangan
Kegiatan yang dicakup meliputi kegiatan pengangkutan barang dan
penumpang dengan menggunakan kapal/angkutan sungai dan danau, serta
kegiatan penyeberangan dengan alat angkut kapal ferry. Metode yang
digunakan untuk mengestimasi nilai tambah bruto atas dasar harga berlaku
adalah pendekatan produksi. Indikator produksi yang digunakan adalah
jumlah penumpang dan barang yang diangkut. Output atas dasar harga
berlaku diperoleh berdasarkan perkalian indikator produksi dengan indikator
harga yang terdiri dari angkutan sungai, danau dan penyeberangan.
Untuk output atas dasar harga konstan 2000 diperoleh dengan metode
ekstrapolasi, sebagai ekstrapolatornya adalah indeks rata-rata tertimbang
penumpang dan barang yang diangkut. Sedangkan NTB diperoleh
berdasarkan perkalian antara rasio NTB terhadap outputnya.

PDRB Menurut Lapangan Usaha Provinsi Papua Barat Tahun 2010

15

2.7.4. Subsektor Angkutan Udara


Mencakup kegiatan pengangkutan penumpang, barang dan kegiatan
lain berkaitan dengan penerbangan yang dilakukan oleh perusahaan
penerbangan milik nasional dalam negeri, yang diangkut dengan tarif yang
ada dari bandara asal ke bandara tujuan. Data lalu lintas angkutan udara
diperoleh dari Badan Pusat Statistik Provinsi Papua Barat. Nilai tambah
bruto baik atas dasar harga berlaku maupun atas dasar harga konstan 2000
dihitung dengan cara yang sama seperti pada subsektor angkutan laut.
2.7.5. Subsektor Jasa Penunjang Angkutan
Pada dasarnya kegiatan yang dicakup di kegiatan jasa penunjang
angkutan adalah kegiatan pemberian jasa dan penyediaan fasilitas yang
bersifat menunjang dan memperlancar kegiatan pengangkutan, seperti
terminal dan parkir, keagenan barang dan penumpang, ekspedisi, bongkar
muat, penyimpanan dan pergudangan serta jasa penunjang lainnya.
Output dan nilai tambah bruto atas dasar harga berlaku diperoleh
dengan pendekatan produksi. Sedangkan nilai tambah bruto atas dasar harga
konstan 2000 dihitung dengan cara ekstrapolasi dengan menggunakan indeks
masing-masing unit produksi.
2.7.6. Subsektor Komunikasi
Subsektor ini mencakup kegiatan jasa pos dan giro, telekomunikasi
serta jasa penunjang komunikasi.

PDRB Menurut Lapangan Usaha Provinsi Papua Barat Tahun 2010

16

a. Pos dan Giro serta Telekomunikasi


Meliputi kegiatan pemberian jasa pos dan giro serta telekomunikasi.
Adapun jasa pos dan giro antara lain meliputi pengiriman surat, wesel, paket,
jasa giro, jasa tabungan, penjualan benda pos dan sebagainya. Perkiraan
NTB atas dasar harga berlaku didasarkan pada data produksi yang diperoleh
dari PT. Pos dan Giro serta perusahaan jasa kurir. Penghitungan NTB atas
dasar harga konstan 2000 dengan cara ekstrapolasi dengan indeks gabungan
produksi Pos dan Giro sebagai ekstrapolatornya.
Sedangkan telekomunikasi mencakup kegiatan pemberian jasa dalam
hal pemakaian hubungan telepon, telegram, telegraf, dan teleks. Perkiraan
nilai tambah bruto atas dasar harga berlaku dihitung berdasarkan data yang
diperoleh dari PT. Telkom dan perusahaan telekomunikasi swasta.
Penghitungan nilai tambah bruto atas dasar harga konstan 2000 dengan cara
deflasi dengan IHPB umum sebagai deflator.
b. Jasa Penunjang Komunikasi
Mencakup kegiatan wartel, warnet dan jasa penunjang komunikasi
lainnya. Output atas dasar harga berlaku diperoleh dari perkalian antara
indikator produksi masing-masing kegiatan dengan output per indikatornya.
Sedangkan nilai tambah bruto atas dasar harga berlaku diperoleh dengan
mengalikan nilai output dengan rasio nilai tambah bruto. Nilai tambah bruto
atas dasar harga konstan 2000 dihitung secara ekstrapolasi dengan indikator
produksi masing-masing kegiatan sebagai ekstrapolator.

PDRB Menurut Lapangan Usaha Provinsi Papua Barat Tahun 2010

17

2.8. Sektor Keuangan, Real Estat dan Jasa Perusahaan


Sektor ini meliputi subsektor bank, subsektor lembaga keuangan
bukan bank, subsektor sewa bangunan serta subsektor jasa perusahaan.
2.8.1. Subsektor Bank
Penghitungan nilai tambah bruto bank atas dasar harga berlaku
diperoleh dari Bank Indonesia. Untuk perkiraan nilai tambah bruto atas dasar
harga konstan 2000 diperoleh dengan cara deflasi dengan indeks harga
konsumen atau indeks harga implisit PDRB tanpa subsektor bank dan
lembaga keuangan lainnya sebagai deflator.
2.8.2. Subsektor Lembaga Keuangan Bukan Bank
Mencakup

kegiatan

asuransi,

koperasi,

lembaga

pembiayaan,

pegadaian dan dana pensiun. Asuransi merupakan salah satu jenis lembaga
keuangan bukan bank yang usaha pokoknya menanggung resiko atas
terjadinya musibah/kecelakaan atas barang atau orang tersebut, yang
mengakibatkan hancur/rusaknya barang atau menyebabkan terjadinya
kematian.
Output atas dasar harga berlaku dari kegiatan asuransi merupakan
rekapitulasi dari output asuransi jiwa dan asuransi bukan jiwa. Nilai tambah
bruto atas dasar harga berlaku diperoleh dari selisih antara output dan biaya
antara. Sedangkan nilai tambah bruto atas dasar harga konstan 2000
diperoleh dengan metode deflasi menggunakan Indeks Harga Konsumen
Umum sebagai deflator.

PDRB Menurut Lapangan Usaha Provinsi Papua Barat Tahun 2010

18

Lembaga pembiayaan mencakup sewa guna usaha, modal ventura,


anjak piutang, kartu kredit, dan pembiayaan konsumen. Output atas dasar
harga berlaku diperoleh dari Direktorat Perbankan dan Usaha Jasa
Pembiayaan

(Dirjen

Lembaga

Keuangan,

Departemen

Keuangan).

Sedangkan output dan nilai tambah bruto atas dasar harga konstan 2000
diperoleh

dengan

menggunakan

metode

ekstrapolasi

dan

sebagai

ekstrapolatornya adalah jumlah perusahaan.


Output dan nilai tambah bruto atas dasar harga berlaku dari kegiatan
pegadaian diperoleh dari hasil pengolahan laporan keuangan (Laporan
Rugi/Laba). Output dari pegadaian adalah berupa sewa modal, bunga
deposito dan lain-lain. Sedangkan output dan nilai tambah bruto atas dasar
harga konstan 2000 diperoleh dengan menggunakan metode ekstrapolasi dan
sebagai ekstrapolatornya adalah jumlah nasabah atau omzet dari perusahaan
pegadaian.
Output dan nilai tambah atas dasar harga berlaku dari kegiatan dana
pensiun diperoleh dari hasil pengolahan laporan keuangan (Necara
Rugi/Laba). Sedangkan output dan nilai tambah atas dasar harga konstan
2000 diperoleh dengan menggunakan cara deflasi/ekstrapolasi dan sebagai
deflator/ekstrapolatornya adalah IHK Umum atau jumlah peserta.
2.8.3. Subsektor Jasa Penunjang Keuangan
Mencakup kegiatan pedagang valuta asing, pasar modal, dan jasa
penunjangnya seperti: underwriter (penjamin emisi), Lembaga Kliring
Penyelesaian dan Penyimpanan (LKPP), manajer investasi, penasehat
investasi, reksa dana, biro administrasi efek, tempat penitipan harta
PDRB Menurut Lapangan Usaha Provinsi Papua Barat Tahun 2010

19

(custodian), dan sejenisnya. Nilai tambah bruto atas dasar harga berlaku
diperoleh dengan mengalikan nilai output dengan rasio nilai tambah bruto.
Sedangkan nilai tambah bruto atas dasar harga konstan 2000 dihitung
dengan cara deflasi menggunakan indeks harga saham gabungan untuk
kegiatan bursa dan indeks harga konsumen untuk kegiatan lainnya.
2.8.4. Subsektor Real Estat
Subsektor ini meliputi usaha persewaan bangunan dan tanah, baik
yang menyangkut bangunan tempat tinggal maupun bangunan bukan tempat
tinggal seperti perkantoran, pertokoan serta usaha persewaan tanah. Output
atas dasar harga berlaku untuk persewaan bangunan tempat tinggal diperoleh
dari perkalian antara jumlah penduduk pertengahan tahun dengan
pengeluaran konsumsi rumahtangga per kapita untuk sewa rumah, kontrak
rumah, sewa beli rumah dinas, perkiraan sewa rumah milik sendiri, pajak
dan pemeliharaan rumah. Sedangkan output atas dasar harga berlaku usaha
persewaan bangunan bukan tempat tinggal diperoleh dari perkalian antara
luas bangunan yang disewakan dengan rata-rata tarif sewa per meter persegi.
Nilai tambah bruto atas dasar harga berlaku diperoleh dari hasil
perkalian antara rasio nilai tambah bruto dengan outputnya. Sedangkan nilai
tambah bruto atas dasar harga konstan 2000 diperoleh dengan metode deflasi
menggunakan Indeks Harga Konsumen tempat tinggal.
2.8.5. Subsektor Jasa Perusahaan
Mencakup kegiatan pemberian jasa hukum (advokat dan notaris), jasa
akuntansi dan pembukuan, jasa pengolahan dan penyajian data, jasa
PDRB Menurut Lapangan Usaha Provinsi Papua Barat Tahun 2010

20

bangunan/arsitek dan teknik, jasa periklanan dan riset pemasaran, jasa


persewaan mesin dan peralatan, jasa fotocopy dan jasa perusahaan lainnya.
Output atas dasar harga berlaku

untuk jasa perusahaan diperoleh dari

perkalian antara indikator produksi (jumlah perusahaan atau jumlah tenaga


kerja) dengan indikator harga (rata-rata output per perusahaan atau rata-rata
output per tenaga kerja). Selanjutnya nilai tambah bruto atas dasar harga
berlaku diperoleh dari hasil perkalian antara rasio nilai tambah bruto dengan
outputnya.
Sedangkan output dan nilai tambah atas dasar harga konstan 2000
diperoleh dengan cara ekstrapolasi dengan jumlah tenaga kerja sebagai
ekstrapolatornya.

2.9. Sektor Jasa-jasa


Mencakup subsektor pemerintahan umum, subsektor jasa sosial
kemasyarakatan, subsektor jasa hiburan dan rekreasi serta jasa perorangan
dan rumahtangga.
2.9.1. Subsektor Pemerintahan Umum
Cakupan subsektor pemerintahan umum dalam penghitungan tahun
dasar 2000, terdiri dari (1) administrasi, pemerintahan dan pertahanan; (2)
jasa pemerintahan lainnya (pelayanan/jasa yang diberikan oleh badan-badan
di bawah kementrian dan non kementrian). Nilai tambah bruto atas dasar
harga berlaku untuk subsektor pemerintahan umum didasarkan pada
pengeluaran pemerintah untuk belanja pegawai dan perkiraan penyusutan.
Belanja pegawai untuk jasa pendidikan, jasa kesehatan, jasa kemasyarakatan,
PDRB Menurut Lapangan Usaha Provinsi Papua Barat Tahun 2010

21

jasa hiburan dan rekreasi yang tercakup dalam pengeluaran pemerintah pusat
dan pemerintah daerah, baik rutin maupun pembangunan dipisahkan dari
kegiatan administrasi, pemerintahan dan pertahanan, kemudian dimasukkan
ke dalam kegiatan jasa pemerintahan lainnya.
NTB atas dasar harga berlaku untuk kegiatan administrasi,
pemerintahan dan pertahanan diperoleh dari selisih NTB atas dasar harga
berlaku subsektor pemerintahan umum dengan NTB atas dasar harga berlaku
kegiatan jasa pemerintahan lainnya. Nilai tambah bruto atas dasar harga
konstan 2000 untuk jasa pemerintahan dihitung dengan cara ekstrapolasi
menggunakan indeks tertimbang jumlah pegawai negeri (guru, tenaga medis,
dan lain-lain) menurut golongan kepangkatan. Sedangkan NTB atas dasar
harga konstan 2000 untuk kegiatan administrasi, pemerintahan dan
pertahanan merupakan selisih antara NTB atas dasar harga konstan 2000
subsektor pemerintahan umum dengan NTB atas dasar harga konstan 2000
kegiatan jasa pemerintahan lainnya.
2.9.2. Subsektor Jasa Sosial Kemasyarakatan
Meliputi jasa pendidikan, jasa kesehatan serta jasa kemasyarakatan
lainnya, seperti jasa penelitian, panti asuhan, panti werdha, yayasan
pemeliharaan anak cacat, palang merah, rumah ibadah, dan sebagainya,
terbatas yang dikelola oleh swasta saja. Kegiatan-kegiatan sejenis yang
dikelola oleh pemerintah termasuk dalam subsektor pemerintahan umum
yaitu kegiatan jasa pemerintahan lainnya. Output atas dasar harga berlaku
diperoleh dari hasil perkalian rata-rata output dengan jumlah murid menurut
tingkatan, jumlah tempat tidur rumah sakit, jumlah dokter, jumlah anak yang
PDRB Menurut Lapangan Usaha Provinsi Papua Barat Tahun 2010

22

diasuh, jumlah orang tua yang dirawat dan sebagainya. Nilai tambah bruto
atas dasar harga berlaku diperoleh dari perkalian rasio nilai tambah bruto
terhadap output. Nilai tambah bruto atas dasar harga konstan 2000 dihitung
dengan cara ekstrapolasi dengan perkembangan masing-masing indikator
produksi sebagai ekstrapolatornya.
2.9.3. Subsektor Jasa Hiburan dan Rekreasi
Meliputi kegiatan produksi dan distribusi film, reproduksi film video,
jasa bioskop dan panggung hiburan, perpustakaan, museum, gedung
olahraga, kolam renang, klub malam, taman hiburan, lapangan golf,
lapangan tenis, billiard, klub olahraga, artis film, artis panggung, pub, bar,
karaoke, video klip, studio televisi, stasiun pemancar radio yang dikelola
oleh swasta, dan sebagainya.
Output atas dasar harga berlaku untuk subsektor jasa hiburan dan
rekreasi diperoleh dengan menggunakan metode pendekatan produksi, yaitu
perkalian antara jumlah perusahaan atau jumlah tenaga kerja masing-masing
perusahaan jasa hiburan dan rekreasi tersebut dengan rata-rata outputnya.
Sedangkan output atas dasar harga konstan menggunakan metode deflasi
dengan IHK hiburan dan rekreasi sebagai deflatornya. Atau menggunakan
metode ekstrapolasi dengan indikator produksi sebagai ekstrapolatornya.
Nilai tambah bruto diperoleh dari hasil perkalian output dengan rasio nilai
tambah bruto.
2.9.4. Subsektor Jasa Perorangan dan Rumahtangga
Meliputi segala jenis kegiatan jasa yang pada umumnya melayani
perorangan dan rumahtangga, terdiri dari jasa perbengkelan/reparasi, jasa
PDRB Menurut Lapangan Usaha Provinsi Papua Barat Tahun 2010

23

pembantu rumahtangga dan jasa perorangan lainnya seperti tukang binatu


(laundry), tukang cukur, tukang jahit, tukang semir sepatu dan sejenisnya.
Output atas dasar harga berlaku untuk jasa perbengkelan serta jasa
perorangan dan rumahtangga lainnya diperoleh dari hasil perkalian antara
rata-rata output per tenaga kerja dengan jumlah tenaga kerja. Sedangkan
output atas dasar harga berlaku untuk jasa pembantu rumahtangga, pengasuh
bayi dan sejenisnya diperoleh dari perkalian antara pengeluaran per kapita
untuk pembantu rumahtangga dengan jumlah penduduk pertengahan tahun.
Selanjutnya nilai tambah bruto atas dasar harga berlaku diperoleh dari
hasil perkalian antara output dengan rasio nilai tambah bruto terhadap
output. Sedangkan nilai tambah bruto atas dasar harga konstan 2000
diperoleh dengan cara ekstrapolasi menggunakan indeks/indikator produksi
masing-masing kegiatan.

PDRB Menurut Lapangan Usaha Provinsi Papua Barat Tahun 2010

24

BAB III
TINJAUAN EKONOMI PAPUA BARAT

3.1. PDRB Provinsi Papua Barat dengan Migas


Perekonomian Papua Barat selama tahun 2010 menunjukkan
pertumbuhan yang positif apabila dibandingkan dengan tahun 2009. Bahkan
beberapa sektor terlihat mengalami percepatan pertumbuhan. Pada tahun
2010, besaran nilai PDRB atas dasar harga berlaku yang tercipta mencapai
22,53 triliun rupiah. Nilai tersebut jauh lebih besar dibandingkan keadaan
tahun 2009 yang mencapai 17,21 triliun rupiah. Eksploitasi gas alam
Tangguh menjadi pendorong utama peningkatan yang terjadi.
3.1.1. Pertumbuhan Ekonomi
Dalam kurun waktu tahun 2007-2010 kondisi perekonomian Papua
Barat dapat dikatakan stabil memperlihatkan pertumbuhan yang tinggi dan
menunjukkan percepatan setiap tahunnya. Hal ini jelas terlihat dari
pertumbuhan ekonomi yang mencapai 26,82 persen pada tahun 2010 setelah
memasukkan nilai tambah gas alam cair (LNG). Sementara pertumbuhan
tanpa migas mencapai 6,83 persen.
Pada tahun 2010, pertumbuhan tertinggi sebesar 149,52 persen dicapai
oleh sektor industri pengolahan. Pertumbuhan tersebut didorong oleh
pertumbuhan subsektor migas terutama pertumbuhan gas alam cair akibat
tercakupnya produksi gas alam cair di Teluk Bintuni. Sementara sektor
pertambangan dan penggalian justru mengalami kontraksi mencapai minus
PDRB Menurut Lapangan Usaha Provinsi Papua Barat Tahun 2010

25

0,84 persen. Keadaan tersebut terjadi sebagai akibat kontraksi subsektor


minyak dan gas bumi.
Tabel 3.1. Laju Pertumbuhan Ekonomi menurut Lapangan Usaha (persen),
2007-2010
Lapangan Usaha

2007

2008

2009*

2010**

(1)

(2)

(3)

(4)

(5)

1. Pertanian

5,22

6,89

3,83

6,20

2. Pertambangan dan Penggalian

0,51

1,27

- 0,16

- 0,84

3. Industri Pengolahan

8,22

7,61

14,76

149,52

4. Listrik dan Air Bersih

9,29

8,29

9,03

7,30

12,97

16,35

12,96

9,77

9,69

9,01

6,49

3,99

7. Pengangkutan dan Komunikasi

10,89

7,72

16,36

10,93

8. Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan

24,91

27,14

1,32

11,02

9,19

10,63

7,33

7,34

6,95

7,84

7,02

26,82

5. Konstruksi
6. Perdagangan, Hotel dan Restoran

9. Jasa-jasa
PDRB
Catatan: * Angka Sementara
** Angka Sangat Sementara

3.1.2. Sumber Pertumbuhan Ekonomi


Pertumbuhan ekonomi dibangun oleh pertumbuhan sektor-sektor
ekonomi. Semakin besar pertumbuhan yang terjadi pada sektor tertentu
maka semakin besar pula kontribusi sektor tersebut dalam menciptakan
pertumbuhan ekonomi. Dengan melihat kontribusi sektor tersebut dapat
diketahui sumber pertumbuhan ekonomi.
PDRB Menurut Lapangan Usaha Provinsi Papua Barat Tahun 2010

26

Selama periode 2007-2010 terlihat bahwa sektor pertanian, sektor


industri pengolahan dan sektor bangunan tetap menjadi sumber utama
pertumbuhan ekonomi. Bahkan 21,94 persen dari pertumbuhan ekonomi
26,82 persen pada tahun 2010 berasal dari sektor industri pengolahan. Sektor
pertanian memberikan kontribusi pertumbuhan sebesar 1,72 persen.
Sementara bangunan memberikan kontribusi pertumbuhan sebesar 0,93
persen.
Tabel 3.2. Sumber Pertumbuhan
(persen), 2007-2010

Ekonomi

menurut

Lapangan

Usaha

Lapangan Usaha

2007

2008

2009*

2010**

(1)

(2)

(3)

(4)

(5)

1. Pertanian

1,53

1,99

1,09

1,72

2. Pertambangan dan Penggalian

0,10

0,23

- 0,03

- 0,13

3. Industri Pengolahan

1,11

1,04

2,02

21,94

4. Listrik dan Air Bersih

0,04

0,04

0,04

0,03

5. Konstruksi

1,03

1,37

1,17

0,93

6. Perdagangan, Hotel dan Restoran

0,98

0,94

0,68

0,42

7. Pengangkutan dan Komunikasi

0,78

0,57

1,21

0,88

8. Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan

0,43

0,54

0,03

0,25

9. Jasa-jasa

0,95

1,12

0,79

0,80

6,95

7,84

7,02

26,82

PDRB
Catatan: * Angka Sementara
** Angka Sangat Sementara

Sektor-sektor lainya juga memberikan kontribusi perumbuhan positif


kecuali sektor pertambangan dan penggalian. Sektor listrik dan air bersih
PDRB Menurut Lapangan Usaha Provinsi Papua Barat Tahun 2010

27

memberikan kontribusi pertumbuhan 0,03 persen; sektor perdagangan, hotel


dan restoran 0,42 persen; sektor pengangkutan dan komunikasi 0,88 persen;
sektor keuangan, persewaan dan jasa perusahaan 0,25 persen; jasa-jasa 0,80
persen. Sementara sektor pertambangan dan penggalian berkontribusi
sebesar minus 0,13 terhadap pertumbuhan ekonomi.
3.1.3. Struktur Ekonomi
Struktur ekonomi menggambarkan kontribusi masing-masing sektor
ekonomi terhadap PDRB. Semakin besar kontribusi suatu sektor semakin
besar pula peranannya di dalam perekonomian. Sektor-sektor utama dalam
perekonomian adalah sektor-sektor yang memberikan kontribusi terbesar
dalam perekonomian.
Sektor-sektor utama perekonomian Papua Barat pada periode 20072010 adalah sektor pertanian, sektor industri pengolahan dan sektor
pertambangan dan penggalian. Ketiga sektor tersebut memberikan kontribusi
lebih dari 60 persen PDRB Papua Barat.
Pada awal periode tersebut sektor pertanian merupakan sektor
terbesar. Tetapi dalam perkembangannya kontribusi sektor pertanian
menunjukkan kecenderungan menurun dan mulai tergeser oleh kontribusi
sektor industri pengolahan. Kontribusi sektor pertanian mencapai 26,65
persen pada tahun 2007 dan pada tahun 2010 hanya memberikan 20,71
persen. Sementara sektor industri pengolahan pada tahun 2007 memberikan
kontribusi sebesar 20,11 persen. Pada tahun 2010 sektor industri pengolahan
menjadi sektor utama dengan kontribusi sebesar 35,45 persen.

PDRB Menurut Lapangan Usaha Provinsi Papua Barat Tahun 2010

28

Kontribusi sektor pertambangan dan penggalian menunjukkan


kecenderungan yang menurun. Hal ini terlihat dari share sektor
pertambangan dan penggalian pada tahun 2007 sebesar 15,96 persen menjadi
sebesar 10,22 persen pada tahun 2010.
Gambar 3.1.

Peranan Sektor Dominan terhadap Penciptaan PDRB Atas


Dasar Harga Berlaku (persen), 2007-2010

Kontribusi sektor-sektor lainnya juga menunjukkan kecenderungan


menurun pada tahun 2010. Walaupun sebenarnya sektor-sektor tersebut
mengalami peningkatan tetapi peningkatan tersebut jauh lebih kecil

PDRB Menurut Lapangan Usaha Provinsi Papua Barat Tahun 2010

29

dibandingkan peningkatan yang terjadi di sektor industri pengolahan akibat


adanya eksploitasi penuh gas alam cair pada tahun tersebut.
Tabel 3.3. Peranan Sektor Ekonomi terhadap Penciptaan PDRB Atas Dasar
Harga Berlaku (persen), 2007-2010
Lapangan Usaha

2007

2008

2009*

2010**

(1)

(2)

(3)

(4)

(5)

1. Pertanian

26,65

24,83

24,40

20,71

2. Pertambangan dan Penggalian

15,96

14,80

13,18

10,22

3. Industri Pengolahan

20,11

22,64

24,71

35,45

4. Listrik dan Air Bersih

0,56

0,53

0,51

0,43

5. Konstruksi

8,62

9,36

9,75

9,03

10,57

10,33

9,94

8,38

7. Pengangkutan dan Komunikasi

7,44

6,93

7,25

6,38

8. Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan

2,07

2,43

2,38

2,18

9. Jasa-jasa

8,03

8,15

7,88

7,23

100,00

100,00

100,00

100,00

6. Perdagangan, Hotel dan Restoran

PDRB
Catatan: * Angka Sementara
** Angka Sangat Sementara

3.1.4. Perkembangan PDRB Per Kapita


PDRB per kapita adalah besaran kasar yang menunjukkan tingkat
kesejahteraan penduduk di suatu wilayah pada suatu waktu tertentu. PDRB
per kapita diperoleh dengan cara membagi PDRB dengan jumlah penduduk
pertengahan tahun di wilayah tersebut.

PDRB Menurut Lapangan Usaha Provinsi Papua Barat Tahun 2010

30

Tabel 3.4. PDRB Per Kapita Provinsi Papua Barat (rupiah), 2007-2010
Tahun

Atas Dasar
Harga Berlaku

Atas Dasar
Harga Konstan

(1)

(2)

(3)

2007

15 143 225

8 668 107

2008

19 689 544

9 016 290

2009*

23 395 354

9 307 721

2010**

29 624 820

11 422 142

Catatan: * Angka Sementara


** Angka Sangat Sementara

PDRB per kapita Papua Barat atas dasar harga berlaku pada tahun
2010 meningkat 26,63 persen terhadap tahun 2009, yaitu dari 23,40 juta
rupiah menjadi 29,62 juta rupiah. PDRB per kapita atas dasar harga konstan
menunjukkan nilai PDRB per kapita secara riil. Pada tahun 2010 PDRB per
kapita Papua Barat atas dasar harga konstan mencapai 11,42 juta rupiah atau
meningkat 22,72 persen terhadap tahun 2009 (9,31 juta rupiah).

3.2. PDRB Provinsi Papua Barat Tanpa Migas


Penyajian data PDRB tanpa migas ditujukan untuk melihat
keterbandingan nilai PDRB dengan nilai PDB atau PDRB daerah lain.
Analisis PDRB tanpa migas dilakukan dengan mengeliminir subsektor
pertambangan minyak dan gas bumi dan subsektor industri minyak dan gas
bumi.
PDRB Menurut Lapangan Usaha Provinsi Papua Barat Tahun 2010

31

Peran migas dalam perekonomian Papua Barat sangat besar. Peranan


tersebut semakin besar sejak eksploitasi secara penuh terhadap gas alam cair
Tangguh pada tahun 2010.

Besarnya sumbangan migas terhadap

perekonomian Papua Barat mencapai hampir 40 persen, sehingga sangat


mempengaruhi perekonomian Provinsi Papua Barat secara menyeluruh.
Nilai PDRB Provinsi Papua Barat tanpa migas pada tahun 2010
sebesar 13,70 triliun rupiah. Bila dilihat dari perkembangan riilnya atau atas
dasar harga konstan 2000 maka PDRB Papua Barat mencapai 5,74 triliun
rupiah.
3.2.1. Pertumbuhan Ekonomi (Tanpa Migas)
Pertumbuhan perekonomian Provinsi Papua Barat tanpa migas tidak
selalu seirama dengan pertumbuhan perekonomian Provinsi Papua Barat
dengan migas. Dalam artian bahwa pertumbuhan ekonomi tanpa migas bisa
lebih tinggi dari pertumbuhan ekonomi dengan migas ataupun sebaliknya.
Selama kurun waktu tahun 2007-2010 kondisi pertumbuhan ekonomi
Papua Barat dengan migas cenderung mengalami percepatan setiap
tahunnya. Sementara perekonomian Papua Barat tanpa migas menunjukkan
perlambatan pertumbuhan. Perbedaan signifikan terlihat pada pertumbuhan
tahun 2010. Perbedaan tersebut dipengaruhi oleh adanya peningkatan
subsektor gas alam cair pada perekonomian Papua Barat.
Pertumbuhan ekonomi tanpa migas yang tercipta pada tahun 2010
sebesar

6,83

persen.

Pertumbuhan

tertinggi

dicapai

oleh

sektor

pertambangan dan penggalian yang tumbuh 12,20 persen. Kemudian diikuti


oleh pertumbuhan di sektor keuangan, persewaan dan jasa perusahaan
PDRB Menurut Lapangan Usaha Provinsi Papua Barat Tahun 2010

32

sebesar 11,02 persen; sektor pengangkutan dan komunikasi 10,93 persen;


sektor bangunan 9,77 persen; sektor jasa-jasa 7,34 persen; sektor listrik dan
air bersih 7,30 persen; sektor pertanian 6,20 persen; sektor pengangkutan
dan komunikasi 3,99 persen. Sementara sektor industri pengolahan hanya
tumbuh 2,77 persen.
Tabel 3.5.

Laju Pertumbuhan Ekonomi Tanpa Migas menurut Lapangan


Usaha (persen), 2007-2010
Lapangan Usaha

2007

2008

2009*

2010**

(1)

(2)

(3)

(4)

(5)

5,22

6,89

3,83

6,20

11,94

12,19

11,88

12,20

3. Industri Pengolahan

8,70

5,59

10,82

2,77

4. Listrik dan Air Bersih

9,29

8,29

9,03

7,30

12,97

16,35

12,96

9,77

9,69

9,01

6,49

3,99

7. Pengangkutan dan Komunikasi

10,89

7,72

16,36

10,93

8. Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan

24,91

27,14

1,32

11,02

9,19

10,63

7,33

7,34

8,61

9,25

7,68

6,83

1. Pertanian
2. Pertambangan dan Penggalian

5. Konstruksi
6. Perdagangan, Hotel dan Restoran

9. Jasa-jasa
PDRB
Catatan: * Angka Sementara
** Angka Sangat Sementara

3.2.2. Sumber Pertumbuhan Ekonomi (Tanpa Migas)


Dengan dikeluarkannya migas, perekonomian Papua Barat tumbuh
6,83 persen pada tahun 2010. Dari pertumbuhan tanpa migas tersebut sektor
PDRB Menurut Lapangan Usaha Provinsi Papua Barat Tahun 2010

33

yang menyumbangkan pertumbuhan terbesar pada tahun 2010 adalah sektor


pertanian sebesar 2,19 persen. Selanjutnya di urutan kedua adalah sektor
bangunan sebesar 1,19 persen. Urutan ketiga dan keempat diduduki oleh
sektor pengangkutan dan komunikasi serta sektor jasa-jasa dengan
sumbangan masing-masing sebesar 1,12 persen dan 1,01 persen. Sementara
sektor lainnya hanya memberikan sumbangan di bawah satu persen.
Tabel 3.6. Sumber Pertumbuhan Ekonomi Tanpa Migas menurut Lapangan
Usaha (persen), 2007-2010
Lapangan Usaha
(1)

2007

2008

2009*

2010**

(2)

(3)

(4)

(5)

1. Pertanian

2,02

2,58

1,40

2,19

2. Pertambangan dan Penggalian

0,12

0,13

0,13

0,14

3. Industri Pengolahan

0,92

0,59

1,11

0,29

4. Listrik dan Air Bersih

0,05

0,05

0,05

0,04

5. Konstruksi

1,36

1,78

1,51

1,19

6. Perdagangan, Hotel dan Restoran

1,30

1,22

0,87

0,53

7. Pengangkutan dan Komunikasi

1,03

0,74

1,56

1,12

8. Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan

0,56

0,70

0,04

0,31

9. Jasa-jasa

1,25

1,45

1,02

1,01

8,61

9,25

7,68

6,83

PDRB
Catatan: * Angka Sementara
** Angka Sangat Sementara

3.2.3. Struktur Ekonomi (Tanpa Migas)


Dengan dieliminirnya subsektor pertambangan migas dan subsektor
industri migas, kontribusi yang diberikan terhadap struktur perekonomian
PDRB Menurut Lapangan Usaha Provinsi Papua Barat Tahun 2010

34

Provinsi Papua Barat tanpa migas masih didominasi oleh sektor pertanian.
Namun peranan sektor pertanian menunjukkan kecenderungan penurunan,
yang berarti bahwa peningkatan sektor-sektor lainnya lebih besar
dibandingkan dengan peningkatan yang terjadi di sektor pertanian.
Tabel 3.7. Peranan Sektor Ekonomi terhadap Penciptaan PDRB Tanpa Migas
Atas Dasar Harga Berlaku (persen), 2007-2010
Lapangan Usaha

2007

2008

2009*

2010**

(1)

(2)

(3)

(4)

(5)

37,08

35,49

34,91

34,05

2. Pertambangan dan Penggalian

1,05

1,18

1,28

1,36

3. Industri Pengolahan

9,98

9,41

9,85

9,28

4. Listrik dan Air Bersih

0,78

0,76

0,73

0,71

5. Konstruksi

11,99

13,37

13,95

14,85

6. Perdagangan, Hotel dan Restoran

14,71

14,77

14,22

13,79

7. Pengangkutan dan Komunikasi

10,35

9,90

10,38

10,49

2,88

3,47

3,41

3,58

11,17

11,65

11,27

11,88

100,00

100,00

100,00

100,00

1. Pertanian

8. Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan


9. Jasa-jasa
PDRB
Catatan: * Angka Sementara
** Angka Sangat Sementara

Besarnya sumbangan dari sektor pertanian pada tahun 2010 mencapai


34,05 persen. Padahal pada tahun 2007 sektor pertanian menyumbang 37,08
persen. Sementara sektor-sektor yang mengalami peningkatan kontribusi
pada tahun 2010 dibandingkan keadaan tahun 2009 yaitu sektor bangunan,
PDRB Menurut Lapangan Usaha Provinsi Papua Barat Tahun 2010

35

jasa-jasa, dan pengangkutan-komunikasi. Kontribusi yang diberikan masingmasing secara berurutan sebesar 14,85 persen, 11,88 persen, dan 10,49
persen.
Dalam rentang waktu empat tahun terakhir, tiga sektor utama yang
mendominasi penciptaan PDRB tanpa migas di Papua Barat adalah sektor
pertanian, sektor bangunan dan sektor perdagangan, hotel dan restoran.
Ketiga sektor tersebut memberikan kontribusi lebih dari 60 persen terhadap
PDRB (tanpa migas) Papua Barat.
Gambar 3.2.

Peranan Sektor Dominan terhadap Penciptaan PDRB Tanpa


Migas Atas Dasar Harga Berlaku (persen), 2007-2010

PDRB Menurut Lapangan Usaha Provinsi Papua Barat Tahun 2010

36

Struktur ekonomi berdasarkan PDRB tanpa migas sangat berbeda dari


struktur ekonomi PDRB dengan migas. Terlihat dari tiga sektor utama yang
menjadi pilar perekonomian. Dengan demikian memang terbukti bahwa
pengaruh migas sangat besar terhadap perekonomian Papua Barat.
3.2.4. Perkembangan PDRB Per Kapita (Tanpa Migas)
PDRB per kapita atas dasar harga berlaku mencapai 18,01 juta rupiah.
Nilai tersebut mengalami peningkatan sebesar 10,15 persen dibandingkan
dengan PDRB per kapita pada tahun 2009. Sementara PDRB per kapita atas
dasar harga konstan 2000 bernilai 7,55 juta rupiah dan mengalami
pertumbuhan sebesar 3,37 persen dibandingkan keadaan tahun 2009.
Tabel 3.8. PDRB Per Kapita Tanpa Migas Provinsi Papua Barat (rupiah),
2007-2010
Tahun

Atas Dasar
Harga Berlaku

Atas Dasar
Harga Konstan

(1)

(2)

(3)

2007

10 881 512

6 669 539

2008

13 777 552

7 028 224

2009*

16 351 772

7 300 602

2010**

18 012 273

7 546 621

Catatan: * Angka Sementara


** Angka Sangat Sementara

PDRB Menurut Lapangan Usaha Provinsi Papua Barat Tahun 2010

37

BAB IV
PERKEMBANGAN EKONOMI
MENURUT KELOMPOK SEKTOR
Pengelompokan PDRB menurut kelompok sektor yaitu kelompok
sektor primer, kelompok sektor sekunder dan kelompok sektor tersier
didasarkan atas output maupun input menurut asal terjadinya proses produksi
masing-masing produsen. Suatu unit dikelompokkan atas kelompok sektor
primer apabila output yang dihasilkan merupakan proses tingkat awal
(dasar). Sektor yang masuk dalam kategori ini adalah sektor pertanian serta
sektor pertambangan dan penggalian.
Kelompok sektor sekunder adalah unit-unit kegiatan ekonomi yang
bahan-bahan produksinya (inputnya) sebagian besar berasal dari kelompok
sektor primer. Sektor-sektor yang termasuk kelompok ini adalah sektor
industri pengolahan, sektor listrik dan air bersih serta sektor bangunan.
Sedangkan sisanya termasuk ke dalam kelompok sektor tersier yaitu terdiri
dari sektor perdagangan, hotel dan restoran, sektor pengangkutan dan
komunikasi, sektor keuangan, persewaan dan jasa perusahaan serta sektor
jasa-jasa.

4.1. PDRB Provinsi Papua Barat dengan Migas


Berdasarkan kelompok sektor, nilai tambah terbesar pada tahun 2010
terbentuk pada kelompok sektor sekunder yang mencapai 10,12 triliun
rupiah. Sementara di tempat kedua adalah kelompok sektor primer yang
PDRB Menurut Lapangan Usaha Provinsi Papua Barat Tahun 2010

38

memberikan nilai tambah sebesar 6,97 triliun rupiah dan berikutnya adalah
kelompok sektor tersier dengan nilai tambah sebesar 5,44 triliun rupiah.
Dari tahun ke tahun terdapat perkembangan yang memperlihatkan
pergeseran antar kelompok sektor. Kemajuan perekonomian suatu wilayah
bisa ditandai dengan perubahan kelompok sektor utama. Pergeseran
kelompok sektor utama dari kelompok sektor primer menjadi kelompok
sektor tersier atau bahkan menjadi kelompok tersier menunjukkan adanya
kemajuan perekonomian yang dicapai.
Ketiga kelompok sektor memperlihatkan perkembangan yang
siginifikan setiap tahun. Berdasarkan harga berlaku, kelompok sektor primer
pada tahun 2007 memiliki nilai tambah mencapai 4,42 triliun rupiah.
Kemudian pada tahun 2010 nilai tambah tersebut meningkat menjadi 6,97
triliun rupiah. Akselerasi peningkatan nilai tambah terjadi pada kelompok
sektor sekunder. Pada tahun 2007 nilai tambah kelompok sekunder mencapai
3,04 triliun rupiah dan pada tahun 2010 mencapai 10,12 triliun rupiah.
Sementara nilai tambah kelompok tersier pada tahun 2007 mencapai 2,91
triliun rupiah dan pada tahun 2010 meningkat menjadi 5,44 triliun rupiah.
Berdasarkan harga konstan 2000, nilai tambah kelompok primer pada
tahun 2007 mencapai 2,80 triliun rupiah dan pada tahun 2010 mencapai 3,10
triliun rupiah. Seiring dengan nilai tambah atas dasar harga berlaku, nilai
tambah kelompok sekunder atas dasar harga konstan juga mengalami
akselerasi pertumbuhan. Pada tahun 2007 nilai tambah kelompok sekunder
mencapai 1,34 triliun rupiah dan pada tahun 2010 mencapai 3,26 triliun
rupiah. Sementara nilai tambah kelompok tersier pada tahun 2007 mencapai
1,80 triliun rupiah dan 2,32 triliun rupiah pada tahun 2010.
PDRB Menurut Lapangan Usaha Provinsi Papua Barat Tahun 2010

39

Tabel 4.1. PDRB Atas Dasar Harga Berlaku dan Harga Konstan 2000
menurut Kelompok Sektor (juta rupiah), 2007-2010
Tahun

Primer

Sekunder

Tersier

Jumlah

(1)

(2)

(3)

(4)

(5)

Atas Dasar Harga Berlaku


2007

4 417 531,96

3 035 463,77

2 914 282,95

10 367 278,69

2008

5 538 752,28

4 545 859,84

3 890 514,38

13 975 126,50

2009*

6 468 321,69

6 020 270,08

4 725 545,87

17 214 137,63

2010**

6 967 238,27

10 117 069,30

5 443 057,24

22 527 364,81

Atas Dasar Harga Konstan 2000


2007

2 796 214,23

1 338 568,45

1 799 533,13

5 934 315,82

2008

2 927 876,25

1 484 115,42

1 987 536,57

6 399 528,24

2009*

2 996 080,46

1 691 131,08

2 161 344,37

6 848 555,91

2010**

3 104 375,92

3 259 844,46

2 321 427,61

8 685 647,99

Catatan: * Angka Sementara


** Angka Sangat Sementara

Dari

ketiga

kelompok

sektor

tersebut

yang

paling

cepat

perkembangannya adalah kelompok sektor sekunder, kemudian disusul oleh


kelompok

sektor

tersier.

Sedangkan

kelompok

sektor

primer

perkembangannya lebih lambat dibandingkan dengan yang lain.


Jika melihat laju pertumbuhan riil yang diperoleh dari PDRB
kelompok sektor atas dasar harga konstan 2000 maka tingkat pertumbuhan
terbesar pada tahun 2010 terjadi pada kelompok sektor sekunder yaitu
sebesar 92,76 persen, kemudian disusul oleh kelompok sektor tersier sebesar

PDRB Menurut Lapangan Usaha Provinsi Papua Barat Tahun 2010

40

7,41 persen dan terakhir adalah kelompok sektor primer dengan


pertumbuhan riil sebesar 3,61 persen.
Tabel 4.2. Laju Pertumbuhan Ekonomi menurut Kelompok Sektor (persen),
2007-2010
Kelompok Sektor

2007

2008

2009*

2010**

(1)

(2)

(3)

(4)

(5)

Primer

3,34

4,71

2,33

3,61

Sekunder

9,96

10,87

13,95

92,76

10,70

10,45

8,74

7,41

6,95

7,84

7,02

26,82

Tersier
PDRB
Catatan: * Angka Sementara

** Angka Sangat Sementara

Pada periode 2007-2009 kelompok sektor primer memberikan


kontribusi terbesar namun terlihat kontribusi tersebut setiap tahunnya
mengalami penurunan. Puncaknya pada tahun 2010 kontribusi terbesar
bukan lagi kelompok sektor primer melainkan kelompok sektor sekunder.
Hal ini menunjukkan adanya pergesaran kegiatan ekonomi dari kelompok
sektor primer menjadi kelompok sektor sekunder. Sementara kelompok
sektor tersier relatif stabil kontribusinya. Namun pada tahun 2010 juga
mengalami penurunan dikarenakan akselerasi luar biasa yang terjadi pada
kelompok sektor sekunder.
Kontribusi kelompok sektor primer pada tahun 2010 mencapai 30,93
persen. Padahal pada tahun 2007 kontribusinya mencapai 42,61 persen.
Sementara kontribusi kelompok sektor sekunder mengalami peningkatan
PDRB Menurut Lapangan Usaha Provinsi Papua Barat Tahun 2010

41

luar biasa. Pada tahun 2010 kontribusi kelompok sektor sekunder mencapai
44,91 persen. Sebelumnya kontribusi pada tahun 2007 hanya mencapai
29,28 persen. Kelompok sektor tersier pada tahun 2010 memiliki kontribusi
sebesar 24,16 persen. Pada tahun 2007 kontribusi kelompok sektor sekunder
mencapai 28,11 persen.
Tabel 4.3. Peranan Kelompok Sektor Ekonomi terhadap Penciptaan PDRB
Atas Dasar Harga Berlaku (persen), 2007-2010
Kelompok Sektor

2007

2008

2009*

2010**

(1)

(2)

(3)

(4)

(5)

Primer

42,61

39,63

37,58

30,93

Sekunder

29,28

32,53

34,97

44,91

Tersier

28,11

27,84

27,45

24,16

100,00

100,00

100,00

100,00

PDRB

Catatan: * Angka Sementara


** Angka Sangat Sementara

Pergeseran kelompok sektor utama dari kelompok sektor primer


menjadi kelompok sektor sekunder terlihat jelas pada gambar di bawah ini.
Hanya kelompok sektor sekunder yang memperlihatkan peningkatan setiap
tahunnya. Peningkatan kontribusi yang sangat signifikan terjadi pada tahun
2010 jika dibandingkan dengan kontribusi pada tahun 2009. Sementara
kelompok sektor primer dan kelompok sektor tersier cenderung mengalami
penurunan.

PDRB Menurut Lapangan Usaha Provinsi Papua Barat Tahun 2010

42

Gambar 4.1.

Peranan Kelompok Sektor terhadap Penciptaan PDRB Atas


Dasar Harga Berlaku (persen), 2007-2010

4.2. PDRB Provinsi Papua Barat Tanpa Migas


Pada tahun 2010 nilai tambah terbesar untuk PDRB Provinsi Papua
Barat tanpa migas berdasarkan kelompok sektor terbentuk pada kelompok
sektor tersier dengan nilai tambah sebesar 5,44 triliun rupiah. Di urutan
kedua ditempati kelompok sektor primer yang memberikan nilai tambah
sebesar 4,85 triliun rupiah dan kelompok sektor sekunder dengan nilai
tambah sebesar 3,40 triliun rupiah menempati urutan ketiga.

PDRB Menurut Lapangan Usaha Provinsi Papua Barat Tahun 2010

43

Tabel 4.4. PDRB Tanpa Migas Atas Dasar Harga Berlaku menurut Kelompok
Sektor (juta rupiah), 2007-2010
Tahun

Primer

Sekunder

Tersier

Jumlah

(1)

(2)

(3)

(4)

(5)

Atas Dasar Harga Berlaku


2007

2 840 556,72

1 694 806,45

2 914 282,95

7 449 646,13

2008

3 586 129,87

2 302 304,21

3 890 514,38

9 778 948,46

2009*

4 354 268,41

2 951 704,88

4 725 545,87

12 031 519,15

2010**

4 850 313,36

3 403 558,13

5 443 057,24

13 696 928,73

Atas Dasar Harga Konstan 2000


2007

1 757 034,26

1 009 498,76

1 799 533,13

4 566 066,15

2008

1 880 688,83

1 120 225,42

1 987 536,57

4 988 450,82

2009*

1 957 046,22

1 253 341,31

2 161 344,37

5 371 731,90

2010**

2 081 904,26

1 335 284,48

2 321 427,61

5 738 616,35

Catatan: * Angka Sementara


** Angka Sangat Sementara

Periode tahun 2007 sampai dengan 2010, PDRB menurut kelompok


sektor baik untuk kelompok sektor primer, kelompok sektor sekunder
maupun kelompok sektor tersier mengalami perkembangan yang cukup
berarti. Untuk PDRB atas dasar harga berlaku, kelompok sektor primer
pada tahun 2007 mencapai 2,84 triliun rupiah mengalami perkembangan
hingga mencapai 4,85 trilliun rupiah pada tahun 2010. Kelompok sektor
sekunder pada tahun 2007 mencapai 1,69 triliun rupiah dan berkembang
menjadi 3,40 triliun rupiah pada tahun 2010. Sementara nilai tambah
PDRB Menurut Lapangan Usaha Provinsi Papua Barat Tahun 2010

44

kelompok sektor tersier pada tahun 2007 mencapai 2,91 triliun rupiah dan
berkembang menjadi 5,44 triliun rupiah pada tahun 2010.
Berdasarkan harga konstan 2000, nilai tambah kelompok sektor
primer mencapai 1,76 triliun rupiah pada tahun 2007 dan mengalami
peningkatan hingga mencapai 2,08 triliun rupiah pada tahun 2010.
Kemudian kelompok sektor sekunder yang pada tahun 2007 nilainya
mencapai

1,01 triliun rupiah meningkat menjadi 1,34 triliun rupiah pada

tahun 2010. Sementara kelompok sektor tersier berkembang dari 1,80 triliun
rupiah pada tahun 2007 menjadi 2,32 triliun rupiah pada tahun 2010.
Dari ketiga kelompok sektor tersebut yang mengalami perkembangan
paling cepat adalah kelompok sektor sekunder, kemudian disusul oleh
kelompok

sektor

tersier

sedangkan

kelompok

sektor

primer

perkembangannya relatif lebih lambat.


Tabel 4.5. Laju Pertumbuhan Ekonomi Tanpa Migas menurut Kelompok
Sektor (persen), 2007-2010

Kelompok Sektor

2007

2008

2009*

2010**

(1)

(2)

(3)

(4)

(5)

5,39

7,04

4,06

6,38

Sekunder

10,78

10,97

11,88

6,54

Tersier

10,70

10,45

8,74

7,41

8,61

9,25

7,68

6,83

Primer

PDRB
Catatan: * Angka Sementara

** Angka Sangat Sementara

PDRB Menurut Lapangan Usaha Provinsi Papua Barat Tahun 2010

45

Dari data di atas terlihat bahwa pertumbuhan tertinggi sebesar 7,41


persen pada tahun 2010 terjadi pada kelompok sektor tersier. Kelompok
sektor sekunder tumbuh 6,54 persen dan kelompok sektor premier tumbuh
6,38 persen.
Secara umum peranan masing-masing kelompok sektor tidak
mengalami perubahan. Secara berurutan kelompok sektor yang memberikan
peranan dari yang terbesar hingga terkecil adalah kelompok sektor tersier,
primer dan sekunder. Pada tahun 2010, kelompok sektor tersier memberikan
kontribusi sebesar 39,74 terhadap penciptaan PDRB tanpa migas. Kemudian
diikuti oleh kelompok sektor primer yang memberikan kontribusi sebesar
35,41 persen. Sementara kelompok sektor sekunder memberikan kontribusi
sebesar 24,85 persen.
Tabel 4.6. Peranan Kelompok Sektor Ekonomi terhadap Penciptaan PDRB
Tanpa Migas Atas Dasar Harga Berlaku (persen), 2007-2010
Kelompok Sektor

2007

2008

2009*

2010**

(1)

(2)

(3)

(4)

(5)

Primer

38,13

36,67

36,19

35,41

Sekunder

22,75

23,54

24,53

24,85

Tersier

39,12

39,78

39,28

39,74

100,00

100,00

100,00

100,00

PDRB

Catatan: * Angka Sementara


** Angka Sangat Sementara

Dibandingkan dengan kontribusi pada tahun 2009, dari ketiga kelompok


sektor tersebut yang mengalami penurunan peranan hanya kelompok sektor

PDRB Menurut Lapangan Usaha Provinsi Papua Barat Tahun 2010

46

primer. Sedangkan kelompok sektor lainnya mengalami peningkatan


peranan. Hal ini menandakan bahwa mulai adanya pergeseran kegiatan
ekonomi dari kelompok sektor primer ke kelompok sektor sekunder dan
tersier.
Dari gambar terlihat bahwa kontribusi kelompok sektor primer
memiliki kecenderungan penurunan selama periode 2007 sampai dengan
2010. Sementara kelompok sektor sekunder dan tersier menunjukkan
kecenderungan peningkatan selama periode yang sama.
Gambar 4.2.

Peranan Kelompok Sektor terhadap Penciptaan PDRB Tanpa


Migas Atas Dasar Harga Berlaku (persen), 2007-2010

PDRB Menurut Lapangan Usaha Provinsi Papua Barat Tahun 2010

47

Lampiran 1
PDRB dengan Migas

Lampiran 1.1.

Produk Domestik Regional Bruto Atas Dasar Harga Berlaku


menurut Lapangan Usaha (juta rupiah), 2007-2010

LAPANGAN USAHA

2007

2008

2009*

2010**

(1)

(2)
(3)
(4)
(5)
1. PERTANIAN
2 762 424,54 3 470 319,06 4 199 944,05 4 664 455,36
a. Tanaman Bahan Makanan
412 310,02
555 224,40
698 267,53
792 409,94
b. Tanaman Perkebunan
289 952,22
369 035,16
437 702,62
492 173,71
c. Peternakan dan Hasil-hasilnya
156 858,74
198 033,06
238 127,78
261 600,20
d. Kehutanan
802 546,18 1 043 237,35 1 250 404,43 1 362 116,30
e. Perikanan
1 100 757,39 1 304 789,09 1 575 441,69 1 756 155,20
2. PERTAMBANGAN & PENGGALIAN
1 655 107,42 2 068 433,22 2 268 377,64 2 302 782,91
a. Minyak dan Gas Bumi
1 576 975,24 1 952 622,41 2 114 053,28 2 116 924,91
b. Pertambangan tanpa Migas
00,00
00,00
00,00
00,00
c. Penggalian
78 132,18
115 810,81
154 324,35
185 858,00
3. INDUSTRI PENGOLAHAN
2 084 467,80 3 163 886,05 4 253 883,34 7 985 221,46
a. Industri Migas
1 340 657,32 2 243 555,63 3 068 565,20 6 713 511,17
1) Pengilangan Minyak Bumi
1 340 657,32 2 243 555,63 2 992 494,70 3 184 643,40
2) Gas Alam Cair
00,00
00,00
76 070,50 3 528 867,76
b. Industri Tanpa Migas **)
743 810,48
920 330,43 1 185 318,14 1 271 710,30
1) Industri Besar dan Sedang
669 923,78
826 675,74 1 073 353,43 1 145 900,89
2) Industri Kecil dan Kerajinan Rumahtangga
73 886,70
93 654,68
111 964,72
125 809,41
4. LISTRIK, GAS & AIR BERSIH
57 745,90
74 137,70
88 156,15
97 557,00
a. Listrik
43 257,82
56 181,32
65 509,46
71 409,82
b. Gas
00,00
00,00
00,00
00,00
c. Air Bersih
14 488,08
17 956,38
22 646,70
26 147,18
5. KONSTRUKSI
893 250,07 1 307 836,08 1 678 230,58 2 034 290,84
6. PERDAGANGAN, HOTEL & RESTORAN
1 096 203,97 1 444 041,45 1 710 450,82 1 888 243,87
a. Perdagangan Besar & Eceran
1 008 272,92 1 328 500,10 1 555 706,56 1 705 098,35
b. Hotel
20 664,76
28 231,82
37 380,79
43 844,26
c. Restoran
67 266,28
87 309,52
117 363,47
139 301,26
7. PENGANGKUTAN & KOMUNIKASI
771 098,42
968 202,12 1 248 415,03 1 437 073,75
a. Pengangkutan
463 020,49
590 812,07
754 049,38
861 572,58
1) Angkutan Rel
00,00
00,00
00,00
00,00
2) Angkutan Jalan Raya
225 598,73
280 980,34
377 108,89
428 602,66
3) Angkutan Laut
152 897,42
198 912,07
238 616,15
270 258,40
4) Angk. Sungai, Danau & Penyeberangan
11 900,54
15 054,26
16 440,73
17 902,58
5) Angkutan Udara
34 479,27
47 822,93
61 849,82
74 808,91
6) Jasa Penunjang Angkutan
38 144,54
48 042,47
60 033,78
70 000,03
b. Komunikasi
308 077,92
377 390,06
494 365,65
575 501,17
8. KEUANGAN, REAL ESTAT, & JASA PERUSAHAAN
214 745,78
339 328,89
410 528,30
489 988,11
a. Bank
98 218,97
186 257,75
228 205,22
283 086,18
b. Lembaga Keuangan tanpa Bank
21 065,15
26 446,50
34 000,91
38 695,63
c. Jasa Penunjang Keuangan
00,00
00,00
00,00
00,00
d. Real Estat
86 343,27
115 447,89
134 783,46
153 161,51
e. Jasa Perusahaan
9 118,39
11 176,76
13 538,72
15 044,78
9. JASA-JASA
832 234,79 1 138 941,91 1 356 151,72 1 627 751,51
a. Pemerintahan Umum
713 810,22
985 064,90 1 178 196,26 1 427 289,21
b. Swasta
118 424,57
153 877,01
177 955,46
200 462,30
1) Sosial Kemasyarakatan
56 762,15
73 609,00
83 961,40
95 397,59
2) Hiburan & Rekreasi
46 183,50
61 130,64
72 264,12
81 436,99
3) Perorangan & Rumahtangga
15 478,92
19 137,37
21 729,94
23 627,72
PDRB
10 367 278,69 13 975 126,50 17 214 137,63 22 527 364,81
Catatan:
* Angka Sementara
** Angka Sangat Sementara

PDRB Menurut Lapangan Usaha Provinsi Papua Barat Tahun 2010

51

Lampiran 1.2.

Produk Domestik Regional Bruto Atas Dasar Harga Konstan 2000


menurut Lapangan Usaha (juta rupiah), 2007-2010

LAPANGAN USAHA
(1)
1. PERTANIAN
a. Tanaman Bahan Makanan
b. Tanaman Perkebunan
c. Peternakan dan Hasil-hasilnya
d. Kehutanan
e. Perikanan
2. PERTAMBANGAN & PENGGALIAN
a. Minyak dan Gas Bumi
b. Pertambangan tanpa Migas
c. Penggalian
3. INDUSTRI PENGOLAHAN
a. Industri Migas
1) Pengilangan Minyak Bumi
2) Gas Alam Cair
b. Industri Tanpa Migas **)
1) Industri Besar dan Sedang
2) Industri Kecil dan Kerajinan Rumahtangga
4. LISTRIK, GAS & AIR BERSIH
a. Listrik
b. Gas
c. Air Bersih
5. KONSTRUKSI
6. PERDAGANGAN, HOTEL & RESTORAN
a. Perdagangan Besar & Eceran
b. Hotel
c. Restoran
7. PENGANGKUTAN & KOMUNIKASI
a. Pengangkutan
1) Angkutan Rel
2) Angkutan Jalan Raya
3) Angkutan Laut
4) Angk. Sungai, Danau & Penyeberangan
5) Angkutan Udara
6) Jasa Penunjang Angkutan
b. Komunikasi
8. KEUANGAN, REAL ESTAT, & JASA PERUSAHAAN
a. Bank
b. Lembaga Keuangan tanpa Bank
c. Jasa Penunjang Keuangan
d. Real Estat
e. Jasa Perusahaan
9. JASA-JASA
a. Pemerintahan Umum
b. Swasta
1) Sosial Kemasyarakatan
2) Hiburan & Rekreasi
3) Perorangan & Rumahtangga
PDRB
Catatan:
* Angka Sementara
** Angka Sangat Sementara

2007
(2)
1 709 046,87
286 311,37
170 232,76
97 692,66
492 003,69
662 806,38
1 087 167,36
1 039 179,97
00,00
47 987,39
813 660,34
329 069,69
329 069,69
00,00
484 590,65
433 227,43
51 363,22
26 903,48
18 115,62
00,00
8 787,86
498 004,63
616 261,41
562 209,09
11 358,56
42 693,76
440 299,46
292 112,38
00,00
128 596,17
104 051,08
8 900,81
25 051,66
25 512,67
148 187,08
118 299,10
46 726,18
13 007,00
00,00
52 417,47
6 148,45
624 673,17
552 015,29
72 657,88
38 024,98
24 316,17
10 316,73
5 934 315,82

2008
(3)
1 826 852,94
324 510,29
180 229,47
104 691,21
519 359,19
698 062,78
1 101 023,31
1 047 187,42
00,00
53 835,89
875 563,31
363 890,00
363 890,00
00,00
511 673,31
458 602,87
53 070,44
29 134,44
19 710,95
00,00
9 423,49
579 417,68
671 763,86
613 084,90
12 695,66
45 983,31
474 280,75
311 170,90
00,00
135 971,16
111 084,15
9 421,34
27 546,90
27 147,35
163 109,85
150 410,75
71 790,12
13 946,18
00,00
58 017,69
6 656,76
691 081,22
612 767,83
78 313,38
40 733,47
26 700,81
10 879,11
6 399 528,24

PDRB Menurut Lapangan Usaha Provinsi Papua Barat Tahun 2010

2009*
(4)
1 896 815,48
346 403,47
190 454,00
113 536,54
518 451,38
727 970,09
1 099 264,98
1 039 034,23
00,00
60 230,74
1 004 826,11
437 789,77
407 518,28
30 271,49
567 036,34
510 618,95
56 417,38
31 766,02
21 179,26
00,00
10 586,76
654 538,95
715 364,04
646 166,69
14 953,54
54 243,80
551 873,87
351 986,86
00,00
157 701,04
121 656,58
9 647,74
32 078,79
30 902,72
199 887,01
152 391,98
68 186,82
15 105,08
00,00
61 908,13
7 191,93
741 714,48
657 310,05
84 404,44
43 596,53
29 288,22
11 519,69
6 848 555,91

2010**
(5)
2 014 324,40
374 162,45
201 309,27
121 880,70
533 587,72
783 384,26
1 090 051,52
1 022 471,66
00,00
67 579,86
2 507 291,09
1 924 559,98
419 696,93
1 504 863,05
582 731,11
522 782,26
59 948,85
34 085,13
22 569,73
00,00
11 515,39
718 468,24
743 881,85
666 060,33
16 698,57
61 122,95
612 201,04
383 207,12
00,00
170 938,68
132 051,36
10 101,24
36 473,12
33 642,72
228 993,93
169 182,34
78 380,11
16 325,88
00,00
66 730,14
7 746,21
796 162,38
705 061,51
91 100,87
46 754,23
32 100,44
12 246,20
8 685 647,99

52

Lampiran 1.3.

Indeks Perkembangan Produk Domestik Regional Bruto Atas Dasar


Harga Berlaku menurut Lapangan Usaha (persen), 2007-2010

LAPANGAN USAHA

2007

2008

2009*

2010**

(1)

(2)
216,50
188,91
254,84
283,31
186,35
240,40
163,83
159,99
318,30
452,78
866,31
866,31
243,38
244,80
231,25
396,44
440,10
305,85
342,29
322,13
323,70
368,07
289,94
398,61
311,91
316,41
308,66
175,44
389,30
318,63
684,61
324,04
441,41
278,67
263,41
247,58
248,07
242,31
289,50
242,58
423,22
234,69
261,96

(3)
271,98
254,38
324,35
357,67
242,24
284,96
204,75
198,10
471,80
687,25
1449,74
1449,74
301,14
302,08
293,12
508,97
571,58
379,06
501,15
424,35
426,51
502,85
376,34
500,50
398,00
394,09
401,55
221,93
539,96
401,31
838,64
512,02
837,08
349,86
352,20
303,46
339,49
334,39
376,16
314,58
560,19
290,16
353,12

(4)
329,16
319,92
384,70
430,09
290,34
344,07
224,54
214,47
628,70
924,01
1982,85
1933,69
~
387,85
392,21
350,42
605,21
666,48
478,07
643,08
502,64
499,45
665,80
505,88
645,35
507,96
528,91
481,71
242,37
698,34
501,48
1098,58
619,46
1025,59
449,80
411,19
367,59
404,23
399,95
435,03
358,82
662,21
329,47
434,96

(5)
365,57
363,05
432,57
472,49
316,28
383,54
227,94
214,76
757,17
1734,52
4338,14
2057,86
~
416,11
418,72
393,75
669,75
726,51
551,97
779,52
554,88
547,42
780,93
600,44
742,88
580,39
601,13
545,58
263,93
844,66
584,73
1278,88
739,35
1272,24
511,90
467,25
408,49
485,19
484,51
490,04
407,70
746,27
358,25
569,22

1. PERTANIAN
a. Tanaman Bahan Makanan
b. Tanaman Perkebunan
c. Peternakan dan Hasil-hasilnya
d. Kehutanan
e. Perikanan
2. PERTAMBANGAN & PENGGALIAN
a. Minyak dan Gas Bumi
b. Pertambangan tanpa Migas
c. Penggalian
3. INDUSTRI PENGOLAHAN
a. Industri Migas
1) Pengilangan Minyak Bumi
2) Gas Alam Cair
b. Industri Tanpa Migas **)
1) Industri Besar dan Sedang
2) Industri Kecil dan Kerajinan Rumahtangga
4. LISTRIK, GAS & AIR BERSIH
a. Listrik
b. Gas
c. Air Bersih
5. KONSTRUKSI
6. PERDAGANGAN, HOTEL & RESTORAN
a. Perdagangan Besar & Eceran
b. Hotel
c. Restoran
7. PENGANGKUTAN & KOMUNIKASI
a. Pengangkutan
1) Angkutan Rel
2) Angkutan Jalan Raya
3) Angkutan Laut
4) Angk. Sungai, Danau & Penyeberangan
5) Angkutan Udara
6) Jasa Penunjang Angkutan
b. Komunikasi
8. KEUANGAN, REAL ESTAT, & JASA PERUSAHAAN
a. Bank
b. Lembaga Keuangan tanpa Bank
c. Jasa Penunjang Keuangan
d. Real Estat
e. Jasa Perusahaan
9. JASA-JASA
a. Pemerintahan Umum
b. Swasta
1) Sosial Kemasyarakatan
2) Hiburan & Rekreasi
3) Perorangan & Rumahtangga
PDRB
Catatan:
* Angka Sementara
** Angka Sangat Sementara

PDRB Menurut Lapangan Usaha Provinsi Papua Barat Tahun 2010

53

Lampiran 1.4.

Indeks Perkembangan Produk Domestik Regional Bruto Atas Dasar


Harga Konstan 2000 menurut Lapangan Usaha (persen), 2007-2010

LAPANGAN USAHA

2007

2008

2009*

2010**

(1)

(2)
133,94
131,18
149,62
176,45
114,24
144,76
107,61
105,43
195,50
176,74
212,64
212,64
158,56
158,31
160,76
184,70
184,31
185,51
190,83
181,10
180,50
202,31
184,03
227,61
196,78
180,36
210,05
131,22
282,86
213,11
329,30
178,50
210,00
172,07
159,91
166,94
186,20
187,39
177,62
162,51
222,83
156,42
149,95

(3)
143,18
148,68
158,40
189,09
120,59
152,46
108,99
106,24
219,32
190,19
235,14
235,14
167,42
167,58
166,10
200,01
200,54
198,93
222,03
197,41
196,83
226,13
198,21
245,17
209,62
190,71
224,25
138,89
311,03
226,77
362,46
226,96
322,64
184,49
177,00
180,74
205,99
208,01
191,44
174,08
244,68
164,95
161,70

(4)
148,66
158,71
167,39
205,06
120,38
158,99
108,81
105,41
245,37
218,26
282,89
263,33
~
185,54
186,59
176,57
218,08
215,48
223,49
250,81
210,22
207,45
266,34
233,81
285,28
237,11
221,18
245,59
142,23
362,20
258,14
444,19
229,95
306,44
199,82
188,86
195,27
221,08
223,13
206,33
186,32
268,39
174,66
173,05

(5)
157,87
171,43
176,93
220,13
123,90
171,09
107,90
103,73
275,31
544,62
1243,61
271,20
~
190,67
191,03
187,63
234,00
229,62
243,09
275,31
218,60
213,84
297,43
263,46
316,47
258,15
239,75
266,58
148,92
411,81
281,03
508,87
255,28
352,25
215,97
203,58
210,32
237,31
239,34
222,70
199,81
294,16
185,68
219,47

1. PERTANIAN
a. Tanaman Bahan Makanan
b. Tanaman Perkebunan
c. Peternakan dan Hasil-hasilnya
d. Kehutanan
e. Perikanan
2. PERTAMBANGAN & PENGGALIAN
a. Minyak dan Gas Bumi
b. Pertambangan tanpa Migas
c. Penggalian
3. INDUSTRI PENGOLAHAN
a. Industri Migas
1) Pengilangan Minyak Bumi
2) Gas Alam Cair
b. Industri Tanpa Migas **)
1) Industri Besar dan Sedang
2) Industri Kecil dan Kerajinan Rumahtangga
4. LISTRIK, GAS & AIR BERSIH
a. Listrik
b. Gas
c. Air Bersih
5. KONSTRUKSI
6. PERDAGANGAN, HOTEL & RESTORAN
a. Perdagangan Besar & Eceran
b. Hotel
c. Restoran
7. PENGANGKUTAN & KOMUNIKASI
a. Pengangkutan
1) Angkutan Rel
2) Angkutan Jalan Raya
3) Angkutan Laut
4) Angk. Sungai, Danau & Penyeberangan
5) Angkutan Udara
6) Jasa Penunjang Angkutan
b. Komunikasi
8. KEUANGAN, REAL ESTAT, & JASA PERUSAHAAN
a. Bank
b. Lembaga Keuangan tanpa Bank
c. Jasa Penunjang Keuangan
d. Real Estat
e. Jasa Perusahaan
9. JASA-JASA
a. Pemerintahan Umum
b. Swasta
1) Sosial Kemasyarakatan
2) Hiburan & Rekreasi
3) Perorangan & Rumahtangga
PDRB
Catatan:
* Angka Sementara
** Angka Sangat Sementara

PDRB Menurut Lapangan Usaha Provinsi Papua Barat Tahun 2010

54

Lampiran 1.5.

Distribusi Persentase Produk Domestik Regional Bruto Atas Dasar


Harga Berlaku menurut Lapangan Usaha (persen), 2007-2010

LAPANGAN USAHA
(1)
1. PERTANIAN
a. Tanaman Bahan Makanan
b. Tanaman Perkebunan
c. Peternakan dan Hasil-hasilnya
d. Kehutanan
e. Perikanan
2. PERTAMBANGAN & PENGGALIAN
a. Minyak dan Gas Bumi
b. Pertambangan tanpa Migas
c. Penggalian
3. INDUSTRI PENGOLAHAN
a. Industri Migas
1) Pengilangan Minyak Bumi
2) Gas Alam Cair
b. Industri Tanpa Migas **)
1) Industri Besar dan Sedang
2) Industri Kecil dan Kerajinan Rumahtangga
4. LISTRIK, GAS & AIR BERSIH
a. Listrik
b. Gas
c. Air Bersih
5. KONSTRUKSI
6. PERDAGANGAN, HOTEL & RESTORAN
a. Perdagangan Besar & Eceran
b. Hotel
c. Restoran
7. PENGANGKUTAN & KOMUNIKASI
a. Pengangkutan
1) Angkutan Rel
2) Angkutan Jalan Raya
3) Angkutan Laut
4) Angk. Sungai, Danau & Penyeberangan
5) Angkutan Udara
6) Jasa Penunjang Angkutan
b. Komunikasi
8. KEUANGAN, REAL ESTAT, & JASA PERUSAHAAN
a. Bank
b. Lembaga Keuangan tanpa Bank
c. Jasa Penunjang Keuangan
d. Real Estat
e. Jasa Perusahaan
9. JASA-JASA
a. Pemerintahan Umum
b. Swasta
1) Sosial Kemasyarakatan
2) Hiburan & Rekreasi
3) Perorangan & Rumahtangga
PDRB
Catatan:
* Angka Sementara
** Angka Sangat Sementara

2007

2008

(2)
26,65
3,98
2,80
1,51
7,74
10,62
15,96
15,21
0,75
20,11
12,93
12,93
7,17
6,46
0,71
0,56
0,42
0,14
8,62
10,57
9,73
0,20
0,65
7,44
4,47
2,18
1,47
0,11
0,33
0,37
2,97
2,07
0,95
0,20
0,83
0,09
8,03
6,89
1,14
0,55
0,45
0,15
100,00

(3)
24,83
3,97
2,64
1,42
7,46
9,34
14,80
13,97
0,83
22,64
16,05
16,05
6,59
5,92
0,67
0,53
0,40
0,13
9,36
10,33
9,51
0,20
0,62
6,93
4,23
2,01
1,42
0,11
0,34
0,34
2,70
2,43
1,33
0,19
0,83
0,08
8,15
7,05
1,10
0,53
0,44
0,14
100,00

PDRB Menurut Lapangan Usaha Provinsi Papua Barat Tahun 2010

2009*
(4)
24,40
4,06
2,54
1,38
7,26
9,15
13,18
12,28
0,90
24,71
17,83
17,38
0,44
6,89
6,24
0,65
0,51
0,38
0,13
9,75
9,94
9,04
0,22
0,68
7,25
4,38
2,19
1,39
0,10
0,36
0,35
2,87
2,38
1,33
0,20
0,78
0,08
7,88
6,84
1,03
0,49
0,42
0,13
100,00

2010**
(5)
20,71
3,52
2,18
1,16
6,05
7,80
10,22
9,40
0,83
35,45
29,80
14,14
15,66
5,65
5,09
0,56
0,43
0,32
0,12
9,03
8,38
7,57
0,19
0,62
6,38
3,82
1,90
1,20
0,08
0,33
0,31
2,55
2,18
1,26
0,17
0,68
0,07
7,23
6,34
0,89
0,42
0,36
0,10
100,00

55

Lampiran 1.6.

Distribusi Persentase Produk Domestik Regional Bruto Atas Dasar


Harga Konstan 2000 menurut Lapangan Usaha (persen), 2007-2010

LAPANGAN USAHA

2007

2008

2009*

2010**

(1)

(2)
28,80
4,82
2,87
1,65
8,29
11,17
18,32
17,51
0,81
13,71
5,55
5,55
8,17
7,30
0,87
0,45
0,31
0,15
8,39
10,38
9,47
0,19
0,72
7,42
4,92
2,17
1,75
0,15
0,42
0,43
2,50
1,99
0,79
0,22
0,88
0,10
10,53
9,30
1,22
0,64
0,41
0,17
100,00

(3)
28,55
5,07
2,82
1,64
8,12
10,91
17,20
16,36
0,84
13,68
5,69
5,69
8,00
7,17
0,83
0,46
0,31
0,15
9,05
10,50
9,58
0,20
0,72
7,41
4,86
2,12
1,74
0,15
0,43
0,42
2,55
2,35
1,12
0,22
0,91
0,10
10,80
9,58
1,22
0,64
0,42
0,17
100,00

(4)
27,70
5,06
2,78
1,66
7,57
10,63
16,05
15,17
0,88
14,67
6,39
5,95
0,44
8,28
7,46
0,82
0,46
0,31
0,15
9,56
10,45
9,44
0,22
0,79
8,06
5,14
2,30
1,78
0,14
0,47
0,45
2,92
2,23
1,00
0,22
0,90
0,11
10,83
9,60
1,23
0,64
0,43
0,17
100,00

(5)
23,19
4,31
2,32
1,40
6,14
9,02
12,55
11,77
0,78
28,87
22,16
4,83
17,33
6,71
6,02
0,69
0,39
0,26
0,13
8,27
8,56
7,67
0,19
0,70
7,05
4,41
1,97
1,52
0,12
0,42
0,39
2,64
1,95
0,90
0,19
0,77
0,09
9,17
8,12
1,05
0,54
0,37
0,14
100,00

1. PERTANIAN
a. Tanaman Bahan Makanan
b. Tanaman Perkebunan
c. Peternakan dan Hasil-hasilnya
d. Kehutanan
e. Perikanan
2. PERTAMBANGAN & PENGGALIAN
a. Minyak dan Gas Bumi
b. Pertambangan tanpa Migas
c. Penggalian
3. INDUSTRI PENGOLAHAN
a. Industri Migas
1) Pengilangan Minyak Bumi
2) Gas Alam Cair
b. Industri Tanpa Migas **)
1) Industri Besar dan Sedang
2) Industri Kecil dan Kerajinan Rumahtangga
4. LISTRIK, GAS & AIR BERSIH
a. Listrik
b. Gas
c. Air Bersih
5. KONSTRUKSI
6. PERDAGANGAN, HOTEL & RESTORAN
a. Perdagangan Besar & Eceran
b. Hotel
c. Restoran
7. PENGANGKUTAN & KOMUNIKASI
a. Pengangkutan
1) Angkutan Rel
2) Angkutan Jalan Raya
3) Angkutan Laut
4) Angk. Sungai, Danau & Penyeberangan
5) Angkutan Udara
6) Jasa Penunjang Angkutan
b. Komunikasi
8. KEUANGAN, REAL ESTAT, & JASA PERUSAHAAN
a. Bank
b. Lembaga Keuangan tanpa Bank
c. Jasa Penunjang Keuangan
d. Real Estat
e. Jasa Perusahaan
9. JASA-JASA
a. Pemerintahan Umum
b. Swasta
1) Sosial Kemasyarakatan
2) Hiburan & Rekreasi
3) Perorangan & Rumahtangga
PDRB
Catatan:
* Angka Sementara
** Angka Sangat Sementara

PDRB Menurut Lapangan Usaha Provinsi Papua Barat Tahun 2010

56

Lampiran 1.7.

Laju Pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto Atas Dasar


Harga Berlaku menurut Lapangan Usaha (persen), 2007-2010

LAPANGAN USAHA

2007

2008

2009*

(1)

(2)
13,74
10,73
13,25
19,32
13,34
14,56
6,58
6,16
15,89
19,66
22,72
22,72
14,53
14,74
12,63
20,21
20,48
19,40
24,82
18,41
18,13
20,04
22,10
19,34
16,55
14,99
16,78
8,61
26,05
19,88
23,79
41,81
87,09
18,21
17,61
18,52
13,25
12,58
17,46
13,59
23,33
15,52
15,89

(3)
25,63
34,66
27,27
26,25
29,99
18,54
24,97
23,82
48,22
51,78
67,35
67,35
23,73
23,40
26,75
28,39
29,88
23,94
46,41
31,73
31,76
36,62
29,80
25,56
27,60
24,55
30,10
26,50
38,70
25,95
22,50
58,01
89,64
25,55
33,71
22,57
36,85
38,00
29,94
29,68
32,36
23,64
34,80

(4)
21,02
25,76
18,61
20,25
19,86
20,74
9,67
8,27
33,26
34,45
36,77
33,38
~
28,79
29,84
19,55
18,91
16,60
26,12
28,32
18,45
17,10
32,41
34,42
28,94
27,63
34,21
19,96
9,21
29,33
24,96
31,00
20,98
22,52
28,56
16,75
21,13
19,07
19,61
15,65
14,06
18,21
13,55
23,18

1. PERTANIAN
a. Tanaman Bahan Makanan
b. Tanaman Perkebunan
c. Peternakan dan Hasil-hasilnya
d. Kehutanan
e. Perikanan
2. PERTAMBANGAN & PENGGALIAN
a. Minyak dan Gas Bumi
b. Pertambangan tanpa Migas
c. Penggalian
3. INDUSTRI PENGOLAHAN
a. Industri Migas
1) Pengilangan Minyak Bumi
2) Gas Alam Cair
b. Industri Tanpa Migas **)
1) Industri Besar dan Sedang
2) Industri Kecil dan Kerajinan Rumahtangga
4. LISTRIK, GAS & AIR BERSIH
a. Listrik
b. Gas
c. Air Bersih
5. KONSTRUKSI
6. PERDAGANGAN, HOTEL & RESTORAN
a. Perdagangan Besar & Eceran
b. Hotel
c. Restoran
7. PENGANGKUTAN & KOMUNIKASI
a. Pengangkutan
1) Angkutan Rel
2) Angkutan Jalan Raya
3) Angkutan Laut
4) Angk. Sungai, Danau & Penyeberangan
5) Angkutan Udara
6) Jasa Penunjang Angkutan
b. Komunikasi
8. KEUANGAN, REAL ESTAT, & JASA PERUSAHAAN
a. Bank
b. Lembaga Keuangan tanpa Bank
c. Jasa Penunjang Keuangan
d. Real Estat
e. Jasa Perusahaan
9. JASA-JASA
a. Pemerintahan Umum
b. Swasta
1) Sosial Kemasyarakatan
2) Hiburan & Rekreasi
3) Perorangan & Rumahtangga
PDRB
Catatan:
* Angka Sementara
** Angka Sangat Sementara

PDRB Menurut Lapangan Usaha Provinsi Papua Barat Tahun 2010

2010**
(5)
11,06
13,48
12,44
9,86
8,93
11,47
1,52
0,14
20,43
87,72
118,78
6,42
4.538,94
7,29
6,76
12,37
10,66
9,01
15,46
21,22
10,39
9,60
17,29
18,69
15,11
14,26
13,65
13,26
8,89
20,95
16,60
16,41
19,36
24,05
13,81
13,64
11,12
20,03
21,14
12,65
13,62
12,69
8,73
30,87

57

Lampiran 1.8.

Laju Pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto Atas Dasar


Harga Konstan 2000 menurut Lapangan Usaha (persen), 2007-2010

LAPANGAN USAHA

2007

2008

2009*

(1)

(2)
5,22
5,74
5,31
7,84
2,55
6,65
0,51
0,04
11,94
8,22
7,51
7,51
8,70
8,87
7,28
9,29
8,48
11,00
12,97
9,69
9,39
8,89
14,02
10,89
9,19
6,29
11,58
4,10
14,69
11,46
14,41
24,91
62,58
7,89
8,73
7,81
9,19
9,23
8,91
8,34
10,74
6,81
6,95

(3)
6,89
13,34
5,87
7,16
5,56
5,32
1,27
0,77
12,19
7,61
10,58
10,58
5,59
5,86
3,32
8,29
8,81
7,23
16,35
9,01
9,05
11,77
7,70
7,72
6,52
5,74
6,76
5,85
9,96
6,41
10,07
27,14
53,64
7,22
10,68
8,27
10,63
11,01
7,78
7,12
9,81
5,45
7,84

(4)
3,83
6,75
5,67
8,45
-0,17
4,28
-0,16
-0,78
11,88
14,76
20,31
11,99
~
10,82
11,34
6,31
9,03
7,45
12,34
12,96
6,49
5,40
17,78
17,96
16,36
13,12
15,98
9,52
2,40
16,45
13,83
22,55
1,32
-5,02
8,31
6,71
8,04
7,33
7,27
7,78
7,03
9,69
5,89
7,02

1. PERTANIAN
a. Tanaman Bahan Makanan
b. Tanaman Perkebunan
c. Peternakan dan Hasil-hasilnya
d. Kehutanan
e. Perikanan
2. PERTAMBANGAN & PENGGALIAN
a. Minyak dan Gas Bumi
b. Pertambangan tanpa Migas
c. Penggalian
3. INDUSTRI PENGOLAHAN
a. Industri Migas
1) Pengilangan Minyak Bumi
2) Gas Alam Cair
b. Industri Tanpa Migas **)
1) Industri Besar dan Sedang
2) Industri Kecil dan Kerajinan Rumahtangga
4. LISTRIK, GAS & AIR BERSIH
a. Listrik
b. Gas
c. Air Bersih
5. KONSTRUKSI
6. PERDAGANGAN, HOTEL & RESTORAN
a. Perdagangan Besar & Eceran
b. Hotel
c. Restoran
7. PENGANGKUTAN & KOMUNIKASI
a. Pengangkutan
1) Angkutan Rel
2) Angkutan Jalan Raya
3) Angkutan Laut
4) Angk. Sungai, Danau & Penyeberangan
5) Angkutan Udara
6) Jasa Penunjang Angkutan
b. Komunikasi
8. KEUANGAN, REAL ESTAT, & JASA PERUSAHAAN
a. Bank
b. Lembaga Keuangan tanpa Bank
c. Jasa Penunjang Keuangan
d. Real Estat
e. Jasa Perusahaan
9. JASA-JASA
a. Pemerintahan Umum
b. Swasta
1) Sosial Kemasyarakatan
2) Hiburan & Rekreasi
3) Perorangan & Rumahtangga
PDRB
Catatan:
* Angka Sementara
** Angka Sangat Sementara

PDRB Menurut Lapangan Usaha Provinsi Papua Barat Tahun 2010

2010**
(5)
6,20
8,01
5,70
7,35
2,92
7,61
-0,84
-1,59
12,20
149,52
339,61
2,99
4.871,22
2,77
2,38
6,26
7,30
6,57
8,77
9,77
3,99
3,08
11,67
12,68
10,93
8,87
8,39
8,54
4,70
13,70
8,87
14,56
11,02
14,95
8,08
7,79
7,71
7,34
7,26
7,93
7,24
9,60
6,31
26,82

58

Lampiran 1.9.

Indeks Berantai Produk Domestik Regional Bruto Atas Dasar Harga


Berlaku menurut Lapangan Usaha (persen), 2007-2010

LAPANGAN USAHA

2007

2008

2009*

2010**

(1)

(2)
113,74
110,73
113,25
119,32
113,34
114,56
106,58
106,16
115,89
119,66
122,72
122,72
114,53
114,74
112,63
120,21
120,48
119,40
124,82
118,41
118,13
120,04
122,10
119,34
116,55
114,99
116,78
108,61
126,05
119,88
123,79
141,81
187,09
118,21
117,61
118,52
113,25
112,58
117,46
113,59
123,33
115,52
115,89

(3)
125,63
134,66
127,27
126,25
129,99
118,54
124,97
123,82
148,22
151,78
167,35
167,35
123,73
123,40
126,75
128,39
129,88
123,94
146,41
131,73
131,76
136,62
129,80
125,56
127,60
124,55
130,10
126,50
138,70
125,95
122,50
158,01
189,64
125,55
133,71
122,57
136,85
138,00
129,94
129,68
132,36
123,64
134,80

(4)
121,02
125,76
118,61
120,25
119,86
120,74
109,67
108,27
133,26
134,45
136,77
133,38
128,79
129,84
119,55
118,91
116,60
126,12
128,32
118,45
117,10
132,41
134,42
128,94
127,63
134,21
119,96
109,21
129,33
124,96
131,00
120,98
122,52
128,56
116,75
121,13
119,07
119,61
115,65
114,06
118,21
113,55
123,18

(5)
111,06
113,48
112,44
109,86
108,93
111,47
101,52
100,14
120,43
187,72
218,78
106,42
4638,94
107,29
106,76
112,37
110,66
109,01
115,46
121,22
110,39
109,60
117,29
118,69
115,11
114,26
113,65
113,26
108,89
120,95
116,60
116,41
119,36
124,05
113,81
113,64
111,12
120,03
121,14
112,65
113,62
112,69
108,73
130,87

1. PERTANIAN
a. Tanaman Bahan Makanan
b. Tanaman Perkebunan
c. Peternakan dan Hasil-hasilnya
d. Kehutanan
e. Perikanan
2. PERTAMBANGAN & PENGGALIAN
a. Minyak dan Gas Bumi
b. Pertambangan tanpa Migas
c. Penggalian
3. INDUSTRI PENGOLAHAN
a. Industri Migas
1) Pengilangan Minyak Bumi
2) Gas Alam Cair
b. Industri Tanpa Migas **)
1) Industri Besar dan Sedang
2) Industri Kecil dan Kerajinan Rumahtangga
4. LISTRIK, GAS & AIR BERSIH
a. Listrik
b. Gas
c. Air Bersih
5. KONSTRUKSI
6. PERDAGANGAN, HOTEL & RESTORAN
a. Perdagangan Besar & Eceran
b. Hotel
c. Restoran
7. PENGANGKUTAN & KOMUNIKASI
a. Pengangkutan
1) Angkutan Rel
2) Angkutan Jalan Raya
3) Angkutan Laut
4) Angk. Sungai, Danau & Penyeberangan
5) Angkutan Udara
6) Jasa Penunjang Angkutan
b. Komunikasi
8. KEUANGAN, REAL ESTAT, & JASA PERUSAHAAN
a. Bank
b. Lembaga Keuangan tanpa Bank
c. Jasa Penunjang Keuangan
d. Real Estat
e. Jasa Perusahaan
9. JASA-JASA
a. Pemerintahan Umum
b. Swasta
1) Sosial Kemasyarakatan
2) Hiburan & Rekreasi
3) Perorangan & Rumahtangga
PDRB
Catatan:
* Angka Sementara
** Angka Sangat Sementara

PDRB Menurut Lapangan Usaha Provinsi Papua Barat Tahun 2010

59

Lampiran 1.10.

Indeks Berantai Produk Domestik Regional Bruto Atas Dasar


Harga Konstan 2000 menurut Lapangan Usaha (persen), 2007-2010

LAPANGAN USAHA

2007

2008

2009*

2010**

(1)

(2)
105,22
105,74
105,31
107,84
102,55
106,65
100,51
100,04
111,94
108,22
107,51
107,51
108,70
108,87
107,28
109,29
108,48
111,00
112,97
109,69
109,39
108,89
114,02
110,89
109,19
106,29
111,58
104,10
114,69
111,46
114,41
124,91
162,58
107,89
108,73
107,81
109,19
109,23
108,91
108,34
110,74
106,81
106,95

(3)
106,89
113,34
105,87
107,16
105,56
105,32
101,27
100,77
112,19
107,61
110,58
110,58
105,59
105,86
103,32
108,29
108,81
107,23
116,35
109,01
109,05
111,77
107,70
107,72
106,52
105,74
106,76
105,85
109,96
106,41
110,07
127,14
153,64
107,22
110,68
108,27
110,63
111,01
107,78
107,12
109,81
105,45
107,84

(4)
103,83
106,75
105,67
108,45
99,83
104,28
99,84
99,22
111,88
114,76
120,31
111,99
110,82
111,34
106,31
109,03
107,45
112,34
112,96
106,49
105,40
117,78
117,96
116,36
113,12
115,98
109,52
102,40
116,45
113,83
122,55
101,32
94,98
108,31
106,71
108,04
107,33
107,27
107,78
107,03
109,69
105,89
107,02

(5)
106,20
108,01
105,70
107,35
102,92
107,61
99,16
98,41
112,20
249,52
439,61
102,99
4971,22
102,77
102,38
106,26
107,30
106,57
108,77
109,77
103,99
103,08
111,67
112,68
110,93
108,87
108,39
108,54
104,70
113,70
108,87
114,56
111,02
114,95
108,08
107,79
107,71
107,34
107,26
107,93
107,24
109,60
106,31
126,82

1. PERTANIAN
a. Tanaman Bahan Makanan
b. Tanaman Perkebunan
c. Peternakan dan Hasil-hasilnya
d. Kehutanan
e. Perikanan
2. PERTAMBANGAN & PENGGALIAN
a. Minyak dan Gas Bumi
b. Pertambangan tanpa Migas
c. Penggalian
3. INDUSTRI PENGOLAHAN
a. Industri Migas
1) Pengilangan Minyak Bumi
2) Gas Alam Cair
b. Industri Tanpa Migas **)
1) Industri Besar dan Sedang
2) Industri Kecil dan Kerajinan Rumahtangga
4. LISTRIK, GAS & AIR BERSIH
a. Listrik
b. Gas
c. Air Bersih
5. KONSTRUKSI
6. PERDAGANGAN, HOTEL & RESTORAN
a. Perdagangan Besar & Eceran
b. Hotel
c. Restoran
7. PENGANGKUTAN & KOMUNIKASI
a. Pengangkutan
1) Angkutan Rel
2) Angkutan Jalan Raya
3) Angkutan Laut
4) Angk. Sungai, Danau & Penyeberangan
5) Angkutan Udara
6) Jasa Penunjang Angkutan
b. Komunikasi
8. KEUANGAN, REAL ESTAT, & JASA PERUSAHAAN
a. Bank
b. Lembaga Keuangan tanpa Bank
c. Jasa Penunjang Keuangan
d. Real Estat
e. Jasa Perusahaan
9. JASA-JASA
a. Pemerintahan Umum
b. Swasta
1) Sosial Kemasyarakatan
2) Hiburan & Rekreasi
3) Perorangan & Rumahtangga
PDRB
Catatan:
* Angka Sementara
** Angka Sangat Sementara

PDRB Menurut Lapangan Usaha Provinsi Papua Barat Tahun 2010

60

Lampiran 1.11.

Indeks Implisit Produk Domestik Regional Bruto menurut


Lapangan Usaha (persen), 2007-2010

LAPANGAN USAHA

2007

2008

2009*

2010**

(1)

(2)
161,64
144,01
170,33
160,56
163,12
166,08
152,24
151,75
162,82
256,18
407,41
407,41
153,49
154,64
143,85
214,64
238,79
164,86
179,37
177,88
179,34
181,93
157,56
175,13
158,51
175,43
146,94
133,70
137,63
149,51
207,90
181,53
210,20
161,95
164,72
148,30
133,23
129,31
162,99
149,28
189,93
150,04
174,70

(3)
189,96
171,10
204,76
189,16
200,87
186,92
187,86
186,46
215,12
361,35
616,55
616,55
179,87
180,26
176,47
254,47
285,03
190,55
225,72
214,96
216,69
222,37
189,87
204,14
189,87
206,65
179,06
159,79
173,61
176,97
231,37
225,60
259,45
189,63
198,99
167,90
164,81
160,76
196,49
180,71
228,95
175,91
218,38

(4)
221,42
201,58
229,82
209,74
241,18
216,42
206,35
203,46
256,22
423,35
700,92
734,32
251,29
209,04
210,21
198,46
277,52
309,31
213,92
256,40
239,10
240,76
249,98
216,36
226,21
214,23
239,13
196,14
170,41
192,81
194,27
247,32
269,39
334,68
225,10
217,72
188,25
182,84
179,25
210,84
192,59
246,73
188,63
251,35

(5)
231,56
211,78
244,49
214,64
255,28
224,18
211,25
207,04
275,02
318,48
348,83
758,80
234,50
218,23
219,19
209,86
286,22
316,40
227,06
283,14
253,84
256,00
262,56
227,90
234,74
224,83
250,73
204,66
177,23
205,11
208,07
251,32
289,62
361,17
237,02
229,52
194,22
204,45
202,43
220,04
204,04
253,69
192,94
259,36

1. PERTANIAN
a. Tanaman Bahan Makanan
b. Tanaman Perkebunan
c. Peternakan dan Hasil-hasilnya
d. Kehutanan
e. Perikanan
2. PERTAMBANGAN & PENGGALIAN
a. Minyak dan Gas Bumi
b. Pertambangan tanpa Migas
c. Penggalian
3. INDUSTRI PENGOLAHAN
a. Industri Migas
1) Pengilangan Minyak Bumi
2) Gas Alam Cair
b. Industri Tanpa Migas **)
1) Industri Besar dan Sedang
2) Industri Kecil dan Kerajinan Rumahtangga
4. LISTRIK, GAS & AIR BERSIH
a. Listrik
b. Gas
c. Air Bersih
5. KONSTRUKSI
6. PERDAGANGAN, HOTEL & RESTORAN
a. Perdagangan Besar & Eceran
b. Hotel
c. Restoran
7. PENGANGKUTAN & KOMUNIKASI
a. Pengangkutan
1) Angkutan Rel
2) Angkutan Jalan Raya
3) Angkutan Laut
4) Angk. Sungai, Danau & Penyeberangan
5) Angkutan Udara
6) Jasa Penunjang Angkutan
b. Komunikasi
8. KEUANGAN, REAL ESTAT, & JASA PERUSAHAAN
a. Bank
b. Lembaga Keuangan tanpa Bank
c. Jasa Penunjang Keuangan
d. Real Estat
e. Jasa Perusahaan
9. JASA-JASA
a. Pemerintahan Umum
b. Swasta
1) Sosial Kemasyarakatan
2) Hiburan & Rekreasi
3) Perorangan & Rumahtangga
PDRB
Catatan:
* Angka Sementara
** Angka Sangat Sementara

PDRB Menurut Lapangan Usaha Provinsi Papua Barat Tahun 2010

61

Lampiran 1.12.

Angka Agregat PDRB, PDRB Per Kapita dan Penduduk


Pertengahan Tahun, 2007-2010

LAPANGAN USAHA

2007

2008

2009*

2010**

(1)

(2)

(3)

(4)

(5)

1. NILAI ABSOLUT
PDRB Atas Dasar Harga Berlaku
(Jutaan Rupiah)
PDRB Atas Dasar Harga Konstan 2000
(Jutaan Rupiah)
Jumlah Penduduk Pertengahan Tahun
(Jiwa)
PDRB Per Kapita Atas Dasar Harga Berlaku
(Rupiah)
PDRB Per Kapita Atas Dasar Harga Konstan 2000
(Rupiah)
2. INDEKS PERKEMBANGAN (2000=100)
PDRB Atas Dasar Harga Berlaku
(Persen)
PDRB Atas Dasar Harga Konstan 2000
(Persen)
Jumlah Penduduk Pertengahan Tahun
(Persen)
PDRB Per Kapita Atas Dasar Harga Berlaku
(Persen)
PDRB Per Kapita Atas Dasar Harga Konstan 2000
(Persen)
2. LAJU PERTUMBUHAN
PDRB Atas Dasar Harga Berlaku
(Persen)
PDRB Atas Dasar Harga Konstan 2000
(Persen)
Jumlah Penduduk Pertengahan Tahun
(Persen)
PDRB Per Kapita Atas Dasar Harga Berlaku
(Persen)
PDRB Per Kapita Atas Dasar Harga Konstan 2000
(Persen)

Catatan:

INDEKS IMPLISIT
* Angka Sementara
** Angka Sangat Sementara

10 367 278,69 13 975 126,50 17 214 137,63 22 527 364,81


5 934 315,82

6 399 528,24

6 848 555,91

8 685 647,99

684 615

709 774

735 793

760 422

15 143 224,56 19 689 544,14 23 395 353,90 29 624 819,91


8 668 106,62

9 016 290,03

261,96

353,12

434,96

569,22

149,95

161,70

173,05

219,47

129,25

134,00

138,91

143,56

202,68

263,53

313,13

396,50

116,01

120,67

124,58

152,87

15,89

34,80

23,18

30,87

6,95

7,84

7,02

26,82

3,71

3,71

3,71

3,71

11,78

30,02

18,82

26,63

3,15

4,02

3,23

22,72

174,70

218,38

251,35

259,36

PDRB Menurut Lapangan Usaha Provinsi Papua Barat Tahun 2010

9 307 720,93 11 422 141,90

62

Lampiran 2
PDRB Tanpa Migas

Lampiran 2.1.

Produk Domestik Regional Bruto Atas Dasar Harga Berlaku


menurut Lapangan Usaha (juta rupiah), 2007-2010
Tanpa Migas
LAPANGAN USAHA
(1)

1. PERTANIAN
a. Tanaman Bahan Makanan
b. Tanaman Perkebunan
c. Peternakan dan Hasil-hasilnya
d. Kehutanan
e. Perikanan
2. PERTAMBANGAN & PENGGALIAN
a. Minyak dan Gas Bumi
b. Pertambangan tanpa Migas
c. Penggalian
3. INDUSTRI PENGOLAHAN
a. Industri Migas
1) Pengilangan Minyak Bumi
2) Gas Alam Cair
b. Industri Tanpa Migas **)
1) Industri Besar dan Sedang
2) Industri Kecil dan Kerajinan Rumahtangga
4. LISTRIK, GAS & AIR BERSIH
a. Listrik
b. Gas
c. Air Bersih
5. KONSTRUKSI
6. PERDAGANGAN, HOTEL & RESTORAN
a. Perdagangan Besar & Eceran
b. Hotel
c. Restoran
7. PENGANGKUTAN & KOMUNIKASI
a. Pengangkutan
1) Angkutan Rel
2) Angkutan Jalan Raya
3) Angkutan Laut
4) Angk. Sungai, Danau & Penyeberangan
5) Angkutan Udara
6) Jasa Penunjang Angkutan
b. Komunikasi
8. KEUANGAN, REAL ESTAT, & JASA PERUSAHAAN
a. Bank
b. Lembaga Keuangan tanpa Bank
c. Jasa Penunjang Keuangan
d. Real Estat
e. Jasa Perusahaan
9. JASA-JASA
a. Pemerintahan Umum
b. Swasta
1) Sosial Kemasyarakatan
2) Hiburan & Rekreasi
3) Perorangan & Rumahtangga
PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO
Catatan:
* Angka Sementara
** Angka Sangat Sementara

2007
(2)
2 762 424,54
412 310,02
289 952,22
156 858,74
802 546,18
1 100 757,39
78 132,18
78 132,18
743 810,48
743 810,48
669 923,78
73 886,70
57 745,90
43 257,82
00,00
14 488,08
893 250,07
1 096 203,97
1 008 272,92
20 664,76
67 266,28
771 098,42
463 020,49
00,00
225 598,73
152 897,42
11 900,54
34 479,27
38 144,54
308 077,92
214 745,78
98 218,97
21 065,15
00,00
86 343,27
9 118,39
832 234,79
713 810,22
118 424,57
56 762,15
46 183,50
15 478,92
7 449 646,13

2008

2009*

2010**

(3)
(4)
(5)
3 470 319,06 4 199 944,05 4 664 455,36
555 224,40
698 267,53
792 409,94
369 035,16
437 702,62
492 173,71
198 033,06
238 127,78
261 600,20
1 043 237,35 1 250 404,43 1 362 116,30
1 304 789,09 1 575 441,69 1 756 155,20
115 810,81
154 324,35
185 858,00
115 810,81
154 324,35
185 858,00
920 330,43 1 185 318,14 1 271 710,30
920 330,43 1 185 318,14 1 271 710,30
826 675,74 1 073 353,43 1 145 900,89
93 654,68
111 964,72
125 809,41
74 137,70
88 156,15
97 557,00
56 181,32
65 509,46
71 409,82
00,00
00,00
00,00
17 956,38
22 646,70
26 147,18
1 307 836,08 1 678 230,58 2 034 290,84
1 444 041,45 1 710 450,82 1 888 243,87
1 328 500,10 1 555 706,56 1 705 098,35
28 231,82
37 380,79
43 844,26
87 309,52
117 363,47
139 301,26
968 202,12 1 248 415,03 1 437 073,75
590 812,07
754 049,38
861 572,58
00,00
00,00
00,00
280 980,34
377 108,89
428 602,66
198 912,07
238 616,15
270 258,40
15 054,26
16 440,73
17 902,58
47 822,93
61 849,82
74 808,91
48 042,47
60 033,78
70 000,03
377 390,06
494 365,65
575 501,17
339 328,89
410 528,30
489 988,11
186 257,75
228 205,22
283 086,18
26 446,50
34 000,91
38 695,63
00,00
00,00
00,00
115 447,89
134 783,46
153 161,51
11 176,76
13 538,72
15 044,78
1 138 941,91 1 356 151,72 1 627 751,51
985 064,90 1 178 196,26 1 427 289,21
153 877,01
177 955,46
200 462,30
73 609,00
83 961,40
95 397,59
61 130,64
72 264,12
81 436,99
19 137,37
21 729,94
23 627,72
9 778 948,46 12 031 519,15 13 696 928,73

PDRB Menurut Lapangan Usaha Provinsi Papua Barat Tahun 2010

63

Lampiran 2.2.

Produk Domestik Regional Bruto Atas Dasar Harga Konstan 2000


menurut Lapangan Usaha (juta rupiah), 2007-2010
Tanpa Migas
LAPANGAN USAHA
(1)

1. PERTANIAN
a. Tanaman Bahan Makanan
b. Tanaman Perkebunan
c. Peternakan dan Hasil-hasilnya
d. Kehutanan
e. Perikanan
2. PERTAMBANGAN & PENGGALIAN
a. Minyak dan Gas Bumi
b. Pertambangan tanpa Migas
c. Penggalian
3. INDUSTRI PENGOLAHAN
a. Industri Migas
1) Pengilangan Minyak Bumi
2) Gas Alam Cair
b. Industri Tanpa Migas **)
1) Industri Besar dan Sedang
2) Industri Kecil dan Kerajinan Rumahtangga
4. LISTRIK, GAS & AIR BERSIH
a. Listrik
b. Gas
c. Air Bersih
5. KONSTRUKSI
6. PERDAGANGAN, HOTEL & RESTORAN
a. Perdagangan Besar & Eceran
b. Hotel
c. Restoran
7. PENGANGKUTAN & KOMUNIKASI
a. Pengangkutan
1) Angkutan Rel
2) Angkutan Jalan Raya
3) Angkutan Laut
4) Angk. Sungai, Danau & Penyeberangan
5) Angkutan Udara
6) Jasa Penunjang Angkutan
b. Komunikasi
8. KEUANGAN, REAL ESTAT, & JASA PERUSAHAAN
a. Bank
b. Lembaga Keuangan tanpa Bank
c. Jasa Penunjang Keuangan
d. Real Estat
e. Jasa Perusahaan
9. JASA-JASA
a. Pemerintahan Umum
b. Swasta
1) Sosial Kemasyarakatan
2) Hiburan & Rekreasi
3) Perorangan & Rumahtangga
PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO
Catatan:
* Angka Sementara
** Angka Sangat Sementara

2007
(2)
1 709 046,87
286 311,37
170 232,76
97 692,66
492 003,69
662 806,38
47 987,39
47 987,39
484 590,65
484 590,65
433 227,43
51 363,22
26 903,48
18 115,62
00,00
8 787,86
498 004,63
616 261,41
562 209,09
11 358,56
42 693,76
440 299,46
292 112,38
00,00
128 596,17
104 051,08
8 900,81
25 051,66
25 512,67
148 187,08
118 299,10
46 726,18
13 007,00
00,00
52 417,47
6 148,45
624 673,17
552 015,29
72 657,88
38 024,98
24 316,17
10 316,73
4 566 066,15

2008
(3)
1 826 852,94
324 510,29
180 229,47
104 691,21
519 359,19
698 062,78
53 835,89
53 835,89
511 673,31
511 673,31
458 602,87
53 070,44
29 134,44
19 710,95
00,00
9 423,49
579 417,68
671 763,86
613 084,90
12 695,66
45 983,31
474 280,75
311 170,90
00,00
135 971,16
111 084,15
9 421,34
27 546,90
27 147,35
163 109,85
150 410,75
71 790,12
13 946,18
00,00
58 017,69
6 656,76
691 081,22
612 767,83
78 313,38
40 733,47
26 700,81
10 879,11
4 988 450,82

PDRB Menurut Lapangan Usaha Provinsi Papua Barat Tahun 2010

2009*
(4)
1 896 815,48
346 403,47
190 454,00
113 536,54
518 451,38
727 970,09
60 230,74
60 230,74
567 036,34
567 036,34
510 618,95
56 417,38
31 766,02
21 179,26
00,00
10 586,76
654 538,95
715 364,04
646 166,69
14 953,54
54 243,80
551 873,87
351 986,86
00,00
157 701,04
121 656,58
9 647,74
32 078,79
30 902,72
199 887,01
152 391,98
68 186,82
15 105,08
00,00
61 908,13
7 191,93
741 714,48
657 310,05
84 404,44
43 596,53
29 288,22
11 519,69
5 371 731,90

2010**
(5)
2 014 324,40
374 162,45
201 309,27
121 880,70
533 587,72
783 384,26
67 579,86
67 579,86
582 731,11
582 731,11
522 782,26
59 948,85
34 085,13
22 569,73
00,00
11 515,39
718 468,24
743 881,85
666 060,33
16 698,57
61 122,95
612 201,04
383 207,12
00,00
170 938,68
132 051,36
10 101,24
36 473,12
33 642,72
228 993,93
169 182,34
78 380,11
16 325,88
00,00
66 730,14
7 746,21
796 162,38
705 061,51
91 100,87
46 754,23
32 100,44
12 246,20
5 738 616,35

64

Lampiran 2.3.

Indeks Perkembangan Produk Domestik Regional Bruto Atas Dasar


Harga Berlaku menurut Lapangan Usaha (persen), 2007-2010
Tanpa Migas
LAPANGAN USAHA

(1)
1. PERTANIAN
a. Tanaman Bahan Makanan
b. Tanaman Perkebunan
c. Peternakan dan Hasil-hasilnya
d. Kehutanan
e. Perikanan
2. PERTAMBANGAN & PENGGALIAN
a. Minyak dan Gas Bumi
b. Pertambangan tanpa Migas
c. Penggalian
3. INDUSTRI PENGOLAHAN
a. Industri Migas
1) Pengilangan Minyak Bumi
2) Gas Alam Cair
b. Industri Tanpa Migas **)
1) Industri Besar dan Sedang
2) Industri Kecil dan Kerajinan Rumahtangga
4. LISTRIK, GAS & AIR BERSIH
a. Listrik
b. Gas
c. Air Bersih
5. KONSTRUKSI
6. PERDAGANGAN, HOTEL & RESTORAN
a. Perdagangan Besar & Eceran
b. Hotel
c. Restoran
7. PENGANGKUTAN & KOMUNIKASI
a. Pengangkutan
1) Angkutan Rel
2) Angkutan Jalan Raya
3) Angkutan Laut
4) Angk. Sungai, Danau & Penyeberangan
5) Angkutan Udara
6) Jasa Penunjang Angkutan
b. Komunikasi
8. KEUANGAN, REAL ESTAT, & JASA PERUSAHAAN
a. Bank
b. Lembaga Keuangan tanpa Bank
c. Jasa Penunjang Keuangan
d. Real Estat
e. Jasa Perusahaan
9. JASA-JASA
a. Pemerintahan Umum
b. Swasta
1) Sosial Kemasyarakatan
2) Hiburan & Rekreasi
3) Perorangan & Rumahtangga
PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO
Catatan:
* Angka Sementara
** Angka Sangat Sementara

2007

2008

(2)
216,50
188,91
254,84
283,31
186,35
240,40
318,30
318,30
243,38
243,38
244,80
231,25
396,44
440,10
305,85
342,29
322,13
323,70
368,07
289,94
398,61
311,91
316,41
308,66
175,44
389,30
318,63
684,61
324,04
441,41
278,67
263,41
247,58
248,07
242,31
289,50
242,58
423,22
234,69
264,44

(3)
271,98
254,38
324,35
357,67
242,24
284,96
471,80
471,80
301,14
301,14
302,08
293,12
508,97
571,58
379,06
501,15
424,35
426,51
502,85
376,34
500,50
398,00
394,09
401,55
221,93
539,96
401,31
838,64
512,02
837,08
349,86
352,20
303,46
339,49
334,39
376,16
314,58
560,19
290,16
347,12

PDRB Menurut Lapangan Usaha Provinsi Papua Barat Tahun 2010

2009*
(4)
329,16
319,92
384,70
430,09
290,34
344,07
628,70
628,70
387,85
387,85
392,21
350,42
605,21
666,48
478,07
643,08
502,64
499,45
665,80
505,88
645,35
507,96
528,91
481,71
242,37
698,34
501,48
1098,58
619,46
1025,59
449,80
411,19
367,59
404,23
399,95
435,03
358,82
662,21
329,47
427,08

2010**
(5)
365,57
363,05
432,57
472,49
316,28
383,54
757,17
757,17
416,11
416,11
418,72
393,75
669,75
726,51
551,97
779,52
554,88
547,42
780,93
600,44
742,88
580,39
601,13
545,58
263,93
844,66
584,73
1278,88
739,35
1272,24
511,90
467,25
408,49
485,19
484,51
490,04
407,70
746,27
358,25
486,20

65

Lampiran 2.4.

Indeks Perkembangan Produk Domestik Regional Bruto Atas Dasar


Harga Konstan 2000 menurut Lapangan Usaha (persen), 2007-2010
Tanpa Migas
LAPANGAN USAHA

2007

2008

2009*

2010**

(1)

(2)
133,94
131,18
149,62
176,45
114,24
144,76
195,50
195,50
158,56
158,56
158,31
160,76
184,70
184,31
185,51
190,83
181,10
180,50
202,31
184,03
227,61
196,78
180,36
210,05
131,22
282,86
213,11
329,30
178,50
210,00
172,07
159,91
166,94
186,20
187,39
177,62
162,51
222,83
156,42
162,08

(3)
143,18
148,68
158,40
189,09
120,59
152,46
219,32
219,32
167,42
167,42
167,58
166,10
200,01
200,54
198,93
222,03
197,41
196,83
226,13
198,21
245,17
209,62
190,71
224,25
138,89
311,03
226,77
362,46
226,96
322,64
184,49
177,00
180,74
205,99
208,01
191,44
174,08
244,68
164,95
177,07

(4)
148,66
158,71
167,39
205,06
120,38
158,99
245,37
245,37
185,54
185,54
186,59
176,57
218,08
215,48
223,49
250,81
210,22
207,45
266,34
233,81
285,28
237,11
221,18
245,59
142,23
362,20
258,14
444,19
229,95
306,44
199,82
188,86
195,27
221,08
223,13
206,33
186,32
268,39
174,66
190,68

(5)
157,87
171,43
176,93
220,13
123,90
171,09
275,31
275,31
190,67
190,67
191,03
187,63
234,00
229,62
243,09
275,31
218,60
213,84
297,43
263,46
316,47
258,15
239,75
266,58
148,92
411,81
281,03
508,87
255,28
352,25
215,97
203,58
210,32
237,31
239,34
222,70
199,81
294,16
185,68
203,70

1. PERTANIAN
a. Tanaman Bahan Makanan
b. Tanaman Perkebunan
c. Peternakan dan Hasil-hasilnya
d. Kehutanan
e. Perikanan
2. PERTAMBANGAN & PENGGALIAN
a. Minyak dan Gas Bumi
b. Pertambangan tanpa Migas
c. Penggalian
3. INDUSTRI PENGOLAHAN
a. Industri Migas
1) Pengilangan Minyak Bumi
2) Gas Alam Cair
b. Industri Tanpa Migas **)
1) Industri Besar dan Sedang
2) Industri Kecil dan Kerajinan Rumahtangga
4. LISTRIK, GAS & AIR BERSIH
a. Listrik
b. Gas
c. Air Bersih
5. KONSTRUKSI
6. PERDAGANGAN, HOTEL & RESTORAN
a. Perdagangan Besar & Eceran
b. Hotel
c. Restoran
7. PENGANGKUTAN & KOMUNIKASI
a. Pengangkutan
1) Angkutan Rel
2) Angkutan Jalan Raya
3) Angkutan Laut
4) Angk. Sungai, Danau & Penyeberangan
5) Angkutan Udara
6) Jasa Penunjang Angkutan
b. Komunikasi
8. KEUANGAN, REAL ESTAT, & JASA PERUSAHAAN
a. Bank
b. Lembaga Keuangan tanpa Bank
c. Jasa Penunjang Keuangan
d. Real Estat
e. Jasa Perusahaan
9. JASA-JASA
a. Pemerintahan Umum
b. Swasta
1) Sosial Kemasyarakatan
2) Hiburan & Rekreasi
3) Perorangan & Rumahtangga
PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO
Catatan:
* Angka Sementara
** Angka Sangat Sementara

PDRB Menurut Lapangan Usaha Provinsi Papua Barat Tahun 2010

66

Lampiran 2.5.

Distribusi Persentase Produk Domestik Regional Bruto Atas Dasar


Harga Berlaku menurut Lapangan Usaha (persen), 2007-2010
Tanpa Migas
LAPANGAN USAHA
(1)

1. PERTANIAN
a. Tanaman Bahan Makanan
b. Tanaman Perkebunan
c. Peternakan dan Hasil-hasilnya
d. Kehutanan
e. Perikanan
2. PERTAMBANGAN & PENGGALIAN
a. Minyak dan Gas Bumi
b. Pertambangan tanpa Migas
c. Penggalian
3. INDUSTRI PENGOLAHAN
a. Industri Migas
1) Pengilangan Minyak Bumi
2) Gas Alam Cair
b. Industri Tanpa Migas **)
1) Industri Besar dan Sedang
2) Industri Kecil dan Kerajinan Rumahtangga
4. LISTRIK, GAS & AIR BERSIH
a. Listrik
b. Gas
c. Air Bersih
5. KONSTRUKSI
6. PERDAGANGAN, HOTEL & RESTORAN
a. Perdagangan Besar & Eceran
b. Hotel
c. Restoran
7. PENGANGKUTAN & KOMUNIKASI
a. Pengangkutan
1) Angkutan Rel
2) Angkutan Jalan Raya
3) Angkutan Laut
4) Angk. Sungai, Danau & Penyeberangan
5) Angkutan Udara
6) Jasa Penunjang Angkutan
b. Komunikasi
8. KEUANGAN, REAL ESTAT, & JASA PERUSAHAAN
a. Bank
b. Lembaga Keuangan tanpa Bank
c. Jasa Penunjang Keuangan
d. Real Estat
e. Jasa Perusahaan
9. JASA-JASA
a. Pemerintahan Umum
b. Swasta
1) Sosial Kemasyarakatan
2) Hiburan & Rekreasi
3) Perorangan & Rumahtangga
PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO
Catatan:
* Angka Sementara
** Angka Sangat Sementara

2007

2008

(2)
37,08
5,53
3,89
2,11
10,77
14,78
1,05
1,05
9,98
9,98
8,99
0,99
0,78
0,58
0,19
11,99
14,71
13,53
0,28
0,90
10,35
6,22
3,03
2,05
0,16
0,46
0,51
4,14
2,88
1,32
0,28
0,00
1,16
0,12
11,17
9,58
1,59
0,76
0,62
0,21
100,00

(3)
35,49
5,68
3,77
2,03
10,67
13,34
1,18
1,18
9,41
9,41
8,45
0,96
0,76
0,57
0,18
13,37
14,77
13,59
0,29
0,89
9,90
6,04
2,87
2,03
0,15
0,49
0,49
3,86
3,47
1,90
0,27
0,00
1,18
0,11
11,65
10,07
1,57
0,75
0,63
0,20
100,00

PDRB Menurut Lapangan Usaha Provinsi Papua Barat Tahun 2010

2009*
(4)
34,91
5,80
3,64
1,98
10,39
13,09
1,28
1,28
9,85
9,85
8,92
0,93
0,73
0,54
0,19
13,95
14,22
12,93
0,31
0,98
10,38
6,27
3,13
1,98
0,14
0,51
0,50
4,11
3,41
1,90
0,28
0,00
1,12
0,11
11,27
9,79
1,48
0,70
0,60
0,18
100,00

2010**
(5)
34,05
5,79
3,59
1,91
9,94
12,82
1,36
1,36
9,28
9,28
8,37
0,92
0,71
0,52
0,19
14,85
13,79
12,45
0,32
1,02
10,49
6,29
3,13
1,97
0,13
0,55
0,51
4,20
3,58
2,07
0,28
0,00
1,12
0,11
11,88
10,42
1,46
0,70
0,59
0,17
100,00

67

Lampiran 2.6.

Distribusi Persentase Produk Domestik Regional Bruto Atas Dasar


Harga Konstan 2000 menurut Lapangan Usaha (persen), 2007-2010
Tanpa Migas
LAPANGAN USAHA
(1)

1. PERTANIAN
a. Tanaman Bahan Makanan
b. Tanaman Perkebunan
c. Peternakan dan Hasil-hasilnya
d. Kehutanan
e. Perikanan
2. PERTAMBANGAN & PENGGALIAN
a. Minyak dan Gas Bumi
b. Pertambangan tanpa Migas
c. Penggalian
3. INDUSTRI PENGOLAHAN
a. Industri Migas
1) Pengilangan Minyak Bumi
2) Gas Alam Cair
b. Industri Tanpa Migas **)
1) Industri Besar dan Sedang
2) Industri Kecil dan Kerajinan Rumahtangga
4. LISTRIK, GAS & AIR BERSIH
a. Listrik
b. Gas
c. Air Bersih
5. KONSTRUKSI
6. PERDAGANGAN, HOTEL & RESTORAN
a. Perdagangan Besar & Eceran
b. Hotel
c. Restoran
7. PENGANGKUTAN & KOMUNIKASI
a. Pengangkutan
1) Angkutan Rel
2) Angkutan Jalan Raya
3) Angkutan Laut
4) Angk. Sungai, Danau & Penyeberangan
5) Angkutan Udara
6) Jasa Penunjang Angkutan
b. Komunikasi
8. KEUANGAN, REAL ESTAT, & JASA PERUSAHAAN
a. Bank
b. Lembaga Keuangan tanpa Bank
c. Jasa Penunjang Keuangan
d. Real Estat
e. Jasa Perusahaan
9. JASA-JASA
a. Pemerintahan Umum
b. Swasta
1) Sosial Kemasyarakatan
2) Hiburan & Rekreasi
3) Perorangan & Rumahtangga
PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO
Catatan:
* Angka Sementara
** Angka Sangat Sementara

2007

2008

2009*

(2)
37,43
6,27
3,73
2,14
10,78
14,52
1,05
1,05
10,61
10,61
9,49
1,12
0,59
0,40
0,19
10,91
13,50
12,31
0,25
0,94
9,64
6,40
2,82
2,28
0,19
0,55
0,56
3,25
2,59
1,02
0,28
1,15
0,13
13,68
12,09
1,59
0,83
0,53
0,23
100,00

(3)
36,62
6,51
3,61
2,10
10,41
13,99
1,08
1,08
10,26
10,26
9,19
1,06
0,58
0,40
0,19
11,62
13,47
12,29
0,25
0,92
9,51
6,24
2,73
2,23
0,19
0,55
0,54
3,27
3,02
1,44
0,28
1,16
0,13
13,85
12,28
1,57
0,82
0,54
0,22
100,00

(4)
35,31
6,45
3,55
2,11
9,65
13,55
1,12
1,12
10,56
10,56
9,51
1,05
0,59
0,39
0,20
12,18
13,32
12,03
0,28
1,01
10,27
6,55
2,94
2,26
0,18
0,60
0,58
3,72
2,84
1,27
0,28
1,15
0,13
13,81
12,24
1,57
0,81
0,55
0,21
100,00

PDRB Menurut Lapangan Usaha Provinsi Papua Barat Tahun 2010

2010**
(5)
35,10
6,52
3,51
2,12
9,30
13,65
1,18
1,18
10,15
10,15
9,11
1,04
0,59
0,39
0,20
12,52
12,96
11,61
0,29
1,07
10,67
6,68
2,98
2,30
0,18
0,64
0,59
3,99
2,95
1,37
0,28
1,16
0,13
13,87
12,29
1,59
0,81
0,56
0,21
100,00

68

Lampiran 2.7.

Laju Pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto Atas Dasar


Harga Berlaku menurut Lapangan Usaha (persen), 2007-2010
Tanpa Migas
LAPANGAN USAHA

2007

2008

2009*

2010**

(1)

(2)
13,74
10,73
13,25
19,32
13,34
14,56
15,89
15,89
14,53
14,53
14,74
12,63
20,21
20,48
19,40
24,82
18,41
18,13
20,04
22,10
19,34
16,55
14,99
16,78
8,61
26,05
19,88
23,79
41,81
87,09
18,21
17,61
18,52
13,25
12,58
17,46
13,59
23,33
15,52
16,99

(3)
25,63
34,66
27,27
26,25
29,99
18,54
48,22
48,22
23,73
23,73
23,40
26,75
28,39
29,88
23,94
46,41
31,73
31,76
36,62
29,80
25,56
27,60
24,55
30,10
26,50
38,70
25,95
22,50
58,01
89,64
25,55
33,71
22,57
36,85
38,00
29,94
29,68
32,36
23,64
31,27

(4)
21,02
25,76
18,61
20,25
19,86
20,74
33,26
33,26
28,79
28,79
29,84
19,55
18,91
16,60
26,12
28,32
18,45
17,10
32,41
34,42
28,94
27,63
34,21
19,96
9,21
29,33
24,96
31,00
20,98
22,52
28,56
16,75
21,13
19,07
19,61
15,65
14,06
18,21
13,55
23,03

(5)
11,06
13,48
12,44
9,86
8,93
11,47
20,43
20,43
7,29
7,29
6,76
12,37
10,66
9,01
15,46
21,22
10,39
9,60
17,29
18,69
15,11
14,26
13,65
13,26
8,89
20,95
16,60
16,41
19,36
24,05
13,81
13,64
11,12
20,03
21,14
12,65
13,62
12,69
8,73
13,84

1. PERTANIAN
a. Tanaman Bahan Makanan
b. Tanaman Perkebunan
c. Peternakan dan Hasil-hasilnya
d. Kehutanan
e. Perikanan
2. PERTAMBANGAN & PENGGALIAN
a. Minyak dan Gas Bumi
b. Pertambangan tanpa Migas
c. Penggalian
3. INDUSTRI PENGOLAHAN
a. Industri Migas
1) Pengilangan Minyak Bumi
2) Gas Alam Cair
b. Industri Tanpa Migas **)
1) Industri Besar dan Sedang
2) Industri Kecil dan Kerajinan Rumahtangga
4. LISTRIK, GAS & AIR BERSIH
a. Listrik
b. Gas
c. Air Bersih
5. KONSTRUKSI
6. PERDAGANGAN, HOTEL & RESTORAN
a. Perdagangan Besar & Eceran
b. Hotel
c. Restoran
7. PENGANGKUTAN & KOMUNIKASI
a. Pengangkutan
1) Angkutan Rel
2) Angkutan Jalan Raya
3) Angkutan Laut
4) Angk. Sungai, Danau & Penyeberangan
5) Angkutan Udara
6) Jasa Penunjang Angkutan
b. Komunikasi
8. KEUANGAN, REAL ESTAT, & JASA PERUSAHAAN
a. Bank
b. Lembaga Keuangan tanpa Bank
c. Jasa Penunjang Keuangan
d. Real Estat
e. Jasa Perusahaan
9. JASA-JASA
a. Pemerintahan Umum
b. Swasta
1) Sosial Kemasyarakatan
2) Hiburan & Rekreasi
3) Perorangan & Rumahtangga
PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO
Catatan:
* Angka Sementara
** Angka Sangat Sementara

PDRB Menurut Lapangan Usaha Provinsi Papua Barat Tahun 2010

69

Lampiran 2.8.

Laju Pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto Atas Dasar


Harga Konstan 2000 menurut Lapangan Usaha (persen), 2007-2010
Tanpa Migas
LAPANGAN USAHA
(1)

1. PERTANIAN
a. Tanaman Bahan Makanan
b. Tanaman Perkebunan
c. Peternakan dan Hasil-hasilnya
d. Kehutanan
e. Perikanan
2. PERTAMBANGAN & PENGGALIAN
a. Minyak dan Gas Bumi
b. Pertambangan tanpa Migas
c. Penggalian
3. INDUSTRI PENGOLAHAN
a. Industri Migas
1) Pengilangan Minyak Bumi
2) Gas Alam Cair
b. Industri Tanpa Migas **)
1) Industri Besar dan Sedang
2) Industri Kecil dan Kerajinan Rumahtangga
4. LISTRIK, GAS & AIR BERSIH
a. Listrik
b. Gas
c. Air Bersih
5. KONSTRUKSI
6. PERDAGANGAN, HOTEL & RESTORAN
a. Perdagangan Besar & Eceran
b. Hotel
c. Restoran
7. PENGANGKUTAN & KOMUNIKASI
a. Pengangkutan
1) Angkutan Rel
2) Angkutan Jalan Raya
3) Angkutan Laut
4) Angk. Sungai, Danau & Penyeberangan
5) Angkutan Udara
6) Jasa Penunjang Angkutan
b. Komunikasi
8. KEUANGAN, REAL ESTAT, & JASA PERUSAHAAN
a. Bank
b. Lembaga Keuangan tanpa Bank
c. Jasa Penunjang Keuangan
d. Real Estat
e. Jasa Perusahaan
9. JASA-JASA
a. Pemerintahan Umum
b. Swasta
1) Sosial Kemasyarakatan
2) Hiburan & Rekreasi
3) Perorangan & Rumahtangga
PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO
Catatan:
* Angka Sementara
** Angka Sangat Sementara

2007

2008

(2)
5,22
5,74
5,31
7,84
2,55
6,65
11,94
11,94
8,70
8,70
8,87
7,28
9,29
8,48
11,00
12,97
9,69
9,39
8,89
14,02
10,89
9,19
6,29
11,58
4,10
14,69
11,46
14,41
24,91
62,58
7,89
8,73
7,81
9,19
9,23
8,91
8,34
10,74
6,81
8,61

(3)
6,89
13,34
5,87
7,16
5,56
5,32
12,19
12,19
5,59
5,59
5,86
3,32
8,29
8,81
7,23
16,35
9,01
9,05
11,77
7,70
7,72
6,52
5,74
6,76
5,85
9,96
6,41
10,07
27,14
53,64
7,22
10,68
8,27
10,63
11,01
7,78
7,12
9,81
5,45
9,25

PDRB Menurut Lapangan Usaha Provinsi Papua Barat Tahun 2010

2009*

2010**

(4)
3,83
6,75
5,67
8,45
-0,17
4,28
11,88
11,88
10,82
10,82
11,34
6,31
9,03
7,45
12,34
12,96
6,49
5,40
17,78
17,96
16,36
13,12
15,98
9,52
2,40
16,45
13,83
22,55
1,32
-5,02
8,31
6,71
8,04
7,33
7,27
7,78
7,03
9,69
5,89
7,68

(5)
6,20
8,01
5,70
7,35
2,92
7,61
12,20
12,20
2,77
2,77
2,38
6,26
7,30
6,57
8,77
9,77
3,99
3,08
11,67
12,68
10,93
8,87
8,39
8,54
4,70
13,70
8,87
14,56
11,02
14,95
8,08
7,79
7,71
7,34
7,26
7,93
7,24
9,60
6,31
6,83

70

Lampiran 2.9.

Indeks Berantai Produk Domestik Regional Bruto Atas Dasar Harga


Berlaku menurut Lapangan Usaha (persen), 2007-2010
Tanpa Migas
LAPANGAN USAHA

2007

2008

2009*

2010**

(1)

(2)
113,74
110,73
113,25
119,32
113,34
114,56
115,89
115,89
114,53
114,53
114,74
112,63
120,21
120,48
119,40
124,82
118,41
118,13
120,04
122,10
119,34
116,55
114,99
116,78
108,61
126,05
119,88
123,79
141,81
187,09
118,21
117,61
118,52
113,25
112,58
117,46
113,59
123,33
115,52
116,99

(3)
125,63
134,66
127,27
126,25
129,99
118,54
148,22
148,22
123,73
123,73
123,40
126,75
128,39
129,88
123,94
146,41
131,73
131,76
136,62
129,80
125,56
127,60
124,55
130,10
126,50
138,70
125,95
122,50
158,01
189,64
125,55
133,71
122,57
136,85
138,00
129,94
129,68
132,36
123,64
131,27

(4)
121,02
125,76
118,61
120,25
119,86
120,74
133,26
133,26
128,79
128,79
129,84
119,55
118,91
116,60
126,12
128,32
118,45
117,10
132,41
134,42
128,94
127,63
134,21
119,96
109,21
129,33
124,96
131,00
120,98
122,52
128,56
116,75
121,13
119,07
119,61
115,65
114,06
118,21
113,55
123,03

(5)
111,06
113,48
112,44
109,86
108,93
111,47
120,43
120,43
107,29
107,29
106,76
112,37
110,66
109,01
115,46
121,22
110,39
109,60
117,29
118,69
115,11
114,26
113,65
113,26
108,89
120,95
116,60
116,41
119,36
124,05
113,81
113,64
111,12
120,03
121,14
112,65
113,62
112,69
108,73
113,84

1. PERTANIAN
a. Tanaman Bahan Makanan
b. Tanaman Perkebunan
c. Peternakan dan Hasil-hasilnya
d. Kehutanan
e. Perikanan
2. PERTAMBANGAN & PENGGALIAN
a. Minyak dan Gas Bumi
b. Pertambangan tanpa Migas
c. Penggalian
3. INDUSTRI PENGOLAHAN
a. Industri Migas
1) Pengilangan Minyak Bumi
2) Gas Alam Cair
b. Industri Tanpa Migas **)
1) Industri Besar dan Sedang
2) Industri Kecil dan Kerajinan Rumahtangga
4. LISTRIK, GAS & AIR BERSIH
a. Listrik
b. Gas
c. Air Bersih
5. KONSTRUKSI
6. PERDAGANGAN, HOTEL & RESTORAN
a. Perdagangan Besar & Eceran
b. Hotel
c. Restoran
7. PENGANGKUTAN & KOMUNIKASI
a. Pengangkutan
1) Angkutan Rel
2) Angkutan Jalan Raya
3) Angkutan Laut
4) Angk. Sungai, Danau & Penyeberangan
5) Angkutan Udara
6) Jasa Penunjang Angkutan
b. Komunikasi
8. KEUANGAN, REAL ESTAT, & JASA PERUSAHAAN
a. Bank
b. Lembaga Keuangan tanpa Bank
c. Jasa Penunjang Keuangan
d. Real Estat
e. Jasa Perusahaan
9. JASA-JASA
a. Pemerintahan Umum
b. Swasta
1) Sosial Kemasyarakatan
2) Hiburan & Rekreasi
3) Perorangan & Rumahtangga
PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO
Catatan:
* Angka Sementara
** Angka Sangat Sementara

PDRB Menurut Lapangan Usaha Provinsi Papua Barat Tahun 2010

71

Lampiran 2.10.

Indeks Berantai Produk Domestik Regional Bruto Atas Dasar


Harga Konstan 2000 menurut Lapangan Usaha (persen), 2007-2010
Tanpa Migas

LAPANGAN USAHA

2007

2008

2009*

2010**

(1)

(2)
105,22
105,74
105,31
107,84
102,55
106,65
111,94
111,94
108,70
108,70
108,87
107,28
109,29
108,48
111,00
112,97
109,69
109,39
108,89
114,02
110,89
109,19
106,29
111,58
104,10
114,69
111,46
114,41
124,91
162,58
107,89
108,73
107,81
109,19
109,23
108,91
108,34
110,74
106,81
108,61

(3)
106,89
113,34
105,87
107,16
105,56
105,32
112,19
112,19
105,59
105,59
105,86
103,32
108,29
108,81
107,23
116,35
109,01
109,05
111,77
107,70
107,72
106,52
105,74
106,76
105,85
109,96
106,41
110,07
127,14
153,64
107,22
110,68
108,27
110,63
111,01
107,78
107,12
109,81
105,45
109,25

(4)
103,83
106,75
105,67
108,45
99,83
104,28
111,88
111,88
110,82
110,82
111,34
106,31
109,03
107,45
112,34
112,96
106,49
105,40
117,78
117,96
116,36
113,12
115,98
109,52
102,40
116,45
113,83
122,55
101,32
94,98
108,31
106,71
108,04
107,33
107,27
107,78
107,03
109,69
105,89
107,68

(5)
106,20
108,01
105,70
107,35
102,92
107,61
112,20
112,20
102,77
102,77
102,38
106,26
107,30
106,57
108,77
109,77
103,99
103,08
111,67
112,68
110,93
108,87
108,39
108,54
104,70
113,70
108,87
114,56
111,02
114,95
108,08
107,79
107,71
107,34
107,26
107,93
107,24
109,60
106,31
106,83

1. PERTANIAN
a. Tanaman Bahan Makanan
b. Tanaman Perkebunan
c. Peternakan dan Hasil-hasilnya
d. Kehutanan
e. Perikanan
2. PERTAMBANGAN & PENGGALIAN
a. Minyak dan Gas Bumi
b. Pertambangan tanpa Migas
c. Penggalian
3. INDUSTRI PENGOLAHAN
a. Industri Migas
1) Pengilangan Minyak Bumi
2) Gas Alam Cair
b. Industri Tanpa Migas **)
1) Industri Besar dan Sedang
2) Industri Kecil dan Kerajinan Rumahtangga
4. LISTRIK, GAS & AIR BERSIH
a. Listrik
b. Gas
c. Air Bersih
5. KONSTRUKSI
6. PERDAGANGAN, HOTEL & RESTORAN
a. Perdagangan Besar & Eceran
b. Hotel
c. Restoran
7. PENGANGKUTAN & KOMUNIKASI
a. Pengangkutan
1) Angkutan Rel
2) Angkutan Jalan Raya
3) Angkutan Laut
4) Angk. Sungai, Danau & Penyeberangan
5) Angkutan Udara
6) Jasa Penunjang Angkutan
b. Komunikasi
8. KEUANGAN, REAL ESTAT, & JASA PERUSAHAAN
a. Bank
b. Lembaga Keuangan tanpa Bank
c. Jasa Penunjang Keuangan
d. Real Estat
e. Jasa Perusahaan
9. JASA-JASA
a. Pemerintahan Umum
b. Swasta
1) Sosial Kemasyarakatan
2) Hiburan & Rekreasi
3) Perorangan & Rumahtangga
PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO
Catatan:
* Angka Sementara
** Angka Sangat Sementara

PDRB Menurut Lapangan Usaha Provinsi Papua Barat Tahun 2010

72

Lampiran 2.11.

Indeks Implisit Produk Domestik Regional Bruto menurut


Lapangan Usaha (persen), 2007-2010
Tanpa Migas

LAPANGAN USAHA
(1)
1. PERTANIAN
a. Tanaman Bahan Makanan
b. Tanaman Perkebunan
c. Peternakan dan Hasil-hasilnya
d. Kehutanan
e. Perikanan
2. PERTAMBANGAN & PENGGALIAN
a. Minyak dan Gas Bumi
b. Pertambangan tanpa Migas
c. Penggalian
3. INDUSTRI PENGOLAHAN
a. Industri Migas
1) Pengilangan Minyak Bumi
2) Gas Alam Cair
b. Industri Tanpa Migas **)
1) Industri Besar dan Sedang
2) Industri Kecil dan Kerajinan Rumahtangga
4. LISTRIK, GAS & AIR BERSIH
a. Listrik
b. Gas
c. Air Bersih
5. KONSTRUKSI
6. PERDAGANGAN, HOTEL & RESTORAN
a. Perdagangan Besar & Eceran
b. Hotel
c. Restoran
7. PENGANGKUTAN & KOMUNIKASI
a. Pengangkutan
1) Angkutan Rel
2) Angkutan Jalan Raya
3) Angkutan Laut
4) Angk. Sungai, Danau & Penyeberangan
5) Angkutan Udara
6) Jasa Penunjang Angkutan
b. Komunikasi
8. KEUANGAN, REAL ESTAT, & JASA PERUSAHAAN
a. Bank
b. Lembaga Keuangan tanpa Bank
c. Jasa Penunjang Keuangan
d. Real Estat
e. Jasa Perusahaan
9. JASA-JASA
a. Pemerintahan Umum
b. Swasta
1) Sosial Kemasyarakatan
2) Hiburan & Rekreasi
3) Perorangan & Rumahtangga
PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO
Catatan:
* Angka Sementara
** Angka Sangat Sementara

2007

2008

(2)
161,64
144,01
170,33
160,56
163,12
166,08
162,82
162,82
153,49
153,49
154,64
143,85
214,64
238,79
164,86
179,37
177,88
179,34
181,93
157,56
175,13
158,51
175,43
146,94
133,70
137,63
149,51
207,90
181,53
210,20
161,95
164,72
148,30
133,23
129,31
162,99
149,28
189,93
150,04
163,15

(3)
189,96
171,10
204,76
189,16
200,87
186,92
215,12
215,12
179,87
179,87
180,26
176,47
254,47
285,03
190,55
225,72
214,96
216,69
222,37
189,87
204,14
189,87
206,65
179,06
159,79
173,61
176,97
231,37
225,60
259,45
189,63
198,99
167,90
164,81
160,76
196,49
180,71
228,95
175,91
196,03

PDRB Menurut Lapangan Usaha Provinsi Papua Barat Tahun 2010

2009*
(4)
221,42
201,58
229,82
209,74
241,18
216,42
256,22
256,22
209,04
209,04
210,21
198,46
277,52
309,31
213,92
256,40
239,10
240,76
249,98
216,36
226,21
214,23
239,13
196,14
170,41
192,81
194,27
247,32
269,39
334,68
225,10
217,72
188,25
182,84
179,25
210,84
192,59
246,73
188,63
223,98

2010**
(5)
231,56
211,78
244,49
214,64
255,28
224,18
275,02
275,02
218,23
218,23
219,19
209,86
286,22
316,40
227,06
283,14
253,84
256,00
262,56
227,90
234,74
224,83
250,73
204,66
177,23
205,11
208,07
251,32
289,62
361,17
237,02
229,52
194,22
204,45
202,43
220,04
204,04
253,69
192,94
238,68

73

Lampiran 2.12.

Angka Agregat PDRB, PDRB Per Kapita dan Penduduk


Pertengahan Tahun, 2007-2010
Tanpa Migas

LAPANGAN USAHA
(1)
1. NILAI ABSOLUT
PDRB Atas Dasar Harga Berlaku
(Jutaan Rupiah)
PDRB Atas Dasar Harga Konstan 2000
(Jutaan Rupiah)
Jumlah Penduduk Pertengahan Tahun2
(Jiwa)
PDRB Per Kapita Atas Dasar Harga Berlaku
(Rupiah)
PDRB Per Kapita Atas Dasar Harga Konstan 2000
(Rupiah)
2. INDEKS PERKEMBANGAN (2000=100)
PDRB Atas Dasar Harga Berlaku
(Persen)
PDRB Atas Dasar Harga Konstan 2000
(Persen)
Jumlah Penduduk Pertengahan Tahun
(Persen)
PDRB Per Kapita Atas Dasar Harga Berlaku
(Persen)
PDRB Per Kapita Atas Dasar Harga Konstan 2000
(Persen)
2. LAJU PERTUMBUHAN
PDRB Atas Dasar Harga Berlaku
(Persen)
PDRB Atas Dasar Harga Konstan 2000
(Persen)
Jumlah Penduduk Pertengahan Tahun2
(Persen)
PDRB Per Kapita Atas Dasar Harga Berlaku
(Persen)
PDRB Per Kapita Atas Dasar Harga Konstan 2000
(Persen)
INDEKS IMPLISIT
Catatan:
* Angka Sementara
** Angka Sangat Sementara

2007

2008

2009*

2010**

(2)

(3)

(4)

(5)

7 449 646,13

9 778 948,46 12 031 519,15 13 696 928,73

4 566 066,15

4 988 450,82

5 371 731,90

5 738 616,35

684 615

709 774

735 793

760 422

10 881 511,69 13 777 552,38 16 351 771,70 18 012 273,10


6 669 538,57

7 028 224,22

7 300 602,07

7 546 620,62

264,44

347,12

427,08

486,20

162,08

177,07

190,68

203,70

129,25

134,00

138,91

143,56

204,60

259,05

307,45

338,67

125,40

132,15

137,27

141,89

16,99

31,27

23,03

13,84

8,61

9,25

7,68

6,83

3,71

3,71

3,71

3,71

12,84

26,61

18,68

10,15

4,75

5,38

3,88

3,37

163,15

196,03

223,98

238,68

PDRB Menurut Lapangan Usaha Provinsi Papua Barat Tahun 2010

74

Anda mungkin juga menyukai