Konsep Cost Reduction
Konsep Cost Reduction
Studi Literatur
2. Meningkatkan produktivitas
3. Mengurangi tingkat persediaan
4. Memperpendek atau mengeliminasi lini produksi
5. Mengurangi gangguan pada mesin atau mesin yang berhenti selama proses
produksi agar tidak menimbulkan kelebihan Work In Process
6. Mengurangi tempat atau ruang
7. Mempersingkat waktu tempuh produksi.
Jadi tujuan perusahaan melakukan cost reduction bukan hanya untuk mencapai
standar yang ditetapkan tapi juga untuk mengurangi biaya secara bertahap di
bawah standar agar terdapat efisiensi usaha, sehingga biaya yang dikeluarkan
dapat diminimumkan dan laba yang diperoleh maksimal. Disamping itu kualitas
produk tetap dipertahankan sehingga kualitasnya tidak menurun dan tidak
mempengaruhi penjualan produk tersebut.
2.2. Kaizen Costing
Kaizen merupakan istilah yang digunakan oleh bangsa Jepang untuk melakukan
perbaikan yang berkelanjutan (Continuous Improvement). Salah satu bentuk usaha
kaizen berwujud pengurangan biaya produksi perusahaan. Dalam bahasa Jepang,
kaizen costing dikenal dengan genka kaizen yang berasal dari kata genka yang
berarti harga pokok dan kaizen berarti penyempurnaan berkesinambungan.
Menurut Cooper (1995) Kaizen Costing is a continuos improvement applied to
cost reduction in the manufacturing stage of a products life. Kaizen costing
adalah
sistem
yang
mendukung
proses
pengurangan
biaya
secara
2.
3.
biaya. Kalkulasi biaya berbasis transaksi merupakan nama lain dari Activity
Based Costing (ABC). Tujuan Activity Based Costing (ABC) adalah
mengalokasikan biaya ke transaksi dari aktivitas-aktivitas yang dilaksanakan
dalam suatu organisasi, dan kemudian mengalokasikannya dengan tepat pada
produk sesuai dengan pemakaian aktivitas setiap produk.
4.
pemikiran
bahwa
aktivitas
menyebabkan
biaya
harus
6.
7.
8.
Activity Based Costing is a technique for accumulating cost for a given cost
object that represent the total and true economic resources required for
consumed by object. The object may be product, service, product line, service
line, customer segmen or chanel distribution.
2.4.2. Langkah-langkah Penerapan Metode Actvity Based Costing
(ABC)
2.
Pengelompokan
Setelah aktivitas di identifikasikan dan didefinisikan, langkah selanjutnya
adalah mengatur cost center (merupakan perincian biaya dimana biaya-biaya
diakumulasikan dan di distribusikan). Cost center adalah tingkatan terendah
yang rinci tempat biaya dikumpulkan dan di distribusikan. Cost center terdiri
dari sebuah aktivitas atau sekelompok aktivitas. Perlu diingat bahwa untuk
keakuratan, bukan presisi, sejumlah aktivitas dapat di kelompokkan agar
record yang detail terjaga dan analisis data menjadi minimum sehingga
diperoleh tingkat akurasi yang tinggi.
Materiality
Untuk tiap aktivitas harus diperhatikan, tidak saat ini, tetapi juga masa depan
berdasarkan rencana perusahaan. Apakah stasiun operasi tetap akan berdiri
sendiri atau kemungkinan akan digabungkan dengan stasiun lain.
Profil Biaya
Terdiri dari Cost Driver (Pemacu Biaya) utama dan application rate. Jika
sebuah aktivitas memiliki profil biaya yang unik lebih baik menjadikan
aktivitas tersebut sebagai Cost Center yang terpisah dari yang lainnya.
berbeda.
Kelompok tenaga kerja (Labour group): Rupiah tenaga kerja, jam kerja,
rupiah tenaga kerja langsung, jam tenaga kerja langsung. Kelompok ini
dipakai dalam aktivitas yang elemen biaya utamanya adalah tenaga kerja atau
pada aktivitas yang biaya aktivitasnya berubah secara paralel dengan
perubahan tenaga kerja. Rupiah tenaga kerja sering dipakai sebagai pemicu
biaya asuransi kompensasi tenaga kerja pada beberapa instansi jam tenaga
kerja digunakan sebagai pemicu kontribusi pensiun. Jam kerja dapat
digunakan untuk memacu konsumsi utilitas.
Kelompok waktu operasi (operating time group): cell time, line time,
machine time, cycle time. Digunakan sebagai pemicu biaya pada suatu grup
operasi pekerjaan yang merupakan operasi dari suatu peralatan tunggal atau
beberapa peralatan. Jenis pemicu biaya ini dapat dibagi menjadi 2 sub grup
yaitu machine hour / cycle time and line / cell time.
(how much cost), tetapi sering dipakai untuk menentukan biaya yang harus
didistribusikan.
Permintaan (Demand)
Dipakai sebagai pemicu bila distribusi biaya pada aktivitasatau pada tujuan
biaya didasarkan pada permintaan. Contohnya adalah perawatan, biaya
perawatan akan didistribusikan pada aktivitas atau tujuan biaya yang
memerlukan pelayanan perawatan saja. Distribusi biaya yang akurat akan
didapat berdasarkan estimasi atau permintaan aktual perawatan. Sama halnya
dengan kelompok occupancy, kelompok permintaan ini jarang digunakan
untuk menentukan biaya yang terjadi, lebih sering digunakan untuk
menentukan dimana biaya harus didistribusikan.
6.
Menurut Hicks (1992), jenis jenis biaya tidak langsung terdiri dari:
yang
2.
3.
Yang termasuk dalam kategori ini adalah seluruh biaya operasi tidak langsung
yang belum tercantum dalam kedua kategori biaya sebelumnya. Biaya ini
diturunkan dari fakta bahwa setiap biaya harus dikelompokkan ke cost center
tertentu.
Faktor-faktor fisik
Faktor-faktor fisik yang mengurangi fungsi aktiva tetap adalah aus karena
dipakai (wear and tear), aus karena umur (deterioration and decay) dan
kerusakan-kerusakan.
b.
Faktor-faktor fungsional
Faktor-faktor fungsional yang membatasi umur aktiva tetap antara lain,
ketidakmampuan aktiva untuk memenuhi kebutuhan produksi sehingga perlu
diganti dan karena adanya perubahan permintaan terhadap barang atau jasa
yang dihasilkan, atau karena adanya kemajuan teknologi sehingga aktiva
tersebut tidak ekonomis lagi jika dipakai.
Ada tiga faktor yang perlu dipertimbangkan dalam menentukan beban depresiasi
setiap periode. Faktor-faktor itu ialah :
a.
b.
c.
HP NS
.........................................................(2.1)
n
Keterangan:
HP = Harga perolehan (cost).
NS = Nilai sisa (residu).
n
b.
HP NS
...............................................(2.2)
n
Keterangan:
HP = Harga perolehan.
NS = Nilai sisa.
n
c.
HP NS
..................................................(2.3)
n
Keterangan:
HP = Harga perolehan.
NS = Nilai sisa.
n
d.
Jika aktiva itu umur ekonomisnya panjang, maka penyebut (jumlah angka
tahun) bisa dihitung dengan rumus sebagai berikut:
n 1
...............................................(2.4)
n = umur ekonomis
2)
NS
................................................................(2.5)
HP
Keterangan:
3)
= Tarif.
= umur ekonomis.
NS
= Nilai sisa.
HP
= Harga perolehan.
4)
Penurunan
tarif
(%) setiap
periode
dilakukan
tanpa
menggunakan
dasar
yang
pasti,
tetapi
ditentukan
berdasarkan
b.
c.
d.
b.
c.
Non Value Added Activities, yaitu aktivitas yang tidak bernilai baik bagi
perusahaan maupun konsumen. Jadi harus diminimalkan bahkan di hapus.
Aktivitas
perubahan keadaan.
tersebut
menyebabkan
2.
3.
Aktivitas
tersebut
memungkinkan
Proses produksi yang ideal akan menghasilkan throughput time yang sama dengan
processing time.
Ukuran efisiensi proses produksi dihitung dengan membandingkan processing
time dengan throughput time yang dikenal dengan istilah Manufacturing Cycle
Efficiency (MCE). Seberapa besar aktivitas bukan penambah nilai dikurangi dan
dihilangkan dari proses pembuatan produk dapat dapat diukur dengan MCE
dengan format:
MCE
Processing Time
Throughput Time
.........(2.3)
2.
Pemindahan.
Pemindahan
adalah
4.
5.
Penyimpanan.
Penyimpanan adalah
aktivitas yang menggunakan waktu dan sumber daya selama produk dan
bahan baku disimpan sebagai persediaan.
aktivitas
penambah
nilai
dan
mengurangi
serta
akhirnya
Activity Reduction
Berusaha menurunkan waktu dan sumber daya dengan meningkatkan efisiensi
aktivitas yang perlu dan menyusun strategi untuk memperbaiki aktivitas yang
tidak menambah nilai sampai dapat di eliminasi.
2.
Activity Elimination
Pendekatan ini menganggap bahwa ada beberapa aktivitas yang tidak
diperlukan. Jika aktivitas ini dapat diidentifikasikan maka badan usaha
berusaha melepaskan diri dari aktivitas tidak menambah nilai tersebut.
2. Activity Selection
Melakukan pemilihan untuk aktivitas yang paling efisien dari sekumpulan
aktivitas yang berbeda yang di sebabkan oleh strategi persaingan, misalnya
memilih strategi perancangan produk dengan biaya yang paling murah jika
faktor yang lain sama.
4.
Activity Sharing
Meningkatkan efisiensi dari aktivitas yang perlu dengan menggunakan skala
ekonomi. Dengan demikian kuantitas pemicu biaya (cost driver) meningkat
tanpa peningkatan biaya dari pemicu biaya perunit dan jumlah biaya yang
dibebankan ke produk yang mengkonsumsi aktivitas menjadi lebih rendah.
condition dictate that companies must deliver product the customer want, ontime,
and at the lowest possible cost.