BAB I
PENDAHULUAN
pemerintah
untuk
mendorong
dan
memfasilitasi
pemanfaatan
sumber
energi terbarukan. Dan juga untuk mengatasi krisis sumber energi dan pemanasan global yang di
akibatkan dari penggunaan sumber energi fosil.
Energi terbarukan berasal dari proses alami dan kemungkinan tidak akan pernah habis.
Energi terbarukan adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan energi dari sumber yang
alami regenerasi dan karenanya, hampir tak terbatas. Ini termasuk energi surya, energi angin,
tenaga air, biomassa (berasal dari tumbuhan), energi panas bumi (panas dari bumi), dan energi
laut.
Peningkatan penggunaan energi terbarukan bisa mengurangi pembakaran bahan bakar fosil
(batubara, minyak bumi, dan gas alam), menghilangkan polusi udara yang terkait dan emisi
karbon dioksida, dan berkontribusi untuk kemandirian energi nasional dan keamanan ekonomi
dan politik.
Masing-masing sumber energi alternatif memiliki kelebihan dan kekurangan, dan banyak
pengamat berharap bahwa satu atau lebih dari mereka suatu hari nanti dapat memberikan sumber
energi jauh lebih baik dibandingkan konvensional, metode pembakaran bahan bakar fosil.
1.2 Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dari makalah ini adalah:
1.2.1 Bagaimana sejarah penggunaan dari energi angin?
1.2.2 Bagaimana proses terbentuknya energi angin?
1.2.3 Bagaimana prinsip kerja dari energi angin?
1.2.4 Apa saja keuntungan dan kerugian dari energi angin?
BAB II
PEMBAHASAN
minyak pada 1970-an mengubah gambaran mengenai energi untuk negara dan dunia. Ini
menciptakan suatu kepentingan sumber energi alternatife baru, membuka jalan bagi masuknya
kembali kincir
Angin untuk menghasilkan listrik. Pada awal 1980an energi angin menjadi sangat luar biasa
di California, sebagian besar karena kebijakan negara yang mendorong sumber energi
terbarukan. Dukungan untuk pembangunan angin telah menyebar ke negara lain, tapi pada saat
itu California masih dapat memproduksi sebanyak lebih dari dua kali energi angin apapun di
negara lain. Kincir angin jenis Persian windmill juga digunakan di Cina untuk menguapkan air
laut dalam memproduksi garam. Terakhir masih digunakan di Crimea, Eropa dan Amerika
Serikat. Selanjutnya sejarah berkembang menjadi manipulasi fungsi. Kincir angin yang pertama
kali digunakan untuk membangkitkan listrik, dibangun oleh P.La Cour dari Denmark diakhir
abad ke19. Setelah perang dunia I, kincir angin diterapkan pada layar dengan penampang
melintang menyerupai sudut propeler pesawat yang pada masa ini disebut type propeler atau
turbin. Eksperimen kincir angin sudut kembar dilakukan di Amerika Serikat tahun 1940,
berukuran sangat besar. Mesin raksasa ini disebut mesin Smith-Putman, karena salah satu
perancangnya bernama Palmer Putman, kapasitasnya 1,25 MW yang dibuat oleh Morgen Smith
Company dari York Pensylvania. Diameter propelernya 175 ft (55m) beratnya 16 ton dan
menaranya setinggi 100 ft (34m). Tapi dikemudian hari salah satu batang propelernya patah pada
tahun 1945.
Secara singkat dapat dijelaskan bahwa angin adalah udara yang bergerak. Menurut Buys
Ballot, ahli ilmu cuaca dari Perancis, angin adalah massa udara yang bergerak dari daerah
bertekanan maksimum ke daerah bertekanan minimum. Gerakan massa udara yang arahnya
horizontal dikenal dengan istilah angin. Anemometer mangkok adalah alat yang digunakan untuk
mengukur kecepatan angin. Satuan yang biasa digunakan dalam menentukan kecepatan angin
adalah km/jam atau knot (1 knot = 0,5148 m/det = 1,854 km/jam). Sisteman penamaan angin
biasanya dihubungkan dengan arah datangnya massa udara tersebut.
Ladang Angin atau wind farm adalah serangkaian tiang turbin angin yang di desain untuk
menyuplai listrik dari kekuatan angin bagi penduduknya dan sebagai bentuk dalam upaya
menyelamatkan bumi dari kerusakan alam akibat eksplorasi sumber bahan bakar secara besarbesaran di lepas pantai atau daratan.
2.3 Sumber Energi Angin
Angin disebabkan oleh pemanasan sinar matahari yang tidak merata di atas permukaan bumi.
Udara yang lebih panas akan mengembang menjadi ringan dan bergerak naik ke atas, sedangkan
udara yang lebih dingin akan lebih berat dan bergerak menempati daerah tersebut. Perbedaan
tekanan atmosfer pada suatu daerah yang disebabkan oleh perbedaan temperatur akan
menghasilkan sebuah gaya. Perbedaan dalam tekanan dinyatakan dalam istilah gradien tekanan
merupakan laju perubahan tekanan karena perbedaan jarak. Gaya gradien merupakan gaya yang
bekerja dalam arah dari tekanan lebih tinggi ketekanan yang lebih rendah. Arah gaya gradien
tekanan di atmosfer tegak lurus permukaan isobar. Beberapa karakteristik angin :
2.3.1
Angin Darat-Laut
Wilayah Indonesia merupakan daerah kepulauan dengan luas lautan lebih besar dari
daratan. Angin darat-laut disebabkan karena daya serap panas yang berbeda antara daratan dan
lautan. Perbedaan karakteristik laut dan darat tersebut menyebabkan angin di pantai akan bertiup
secara kontinyu.
2.3.2
Angin Orografi
Angin orografi merupakan angin yang dipengaruhi oleh perbedaan tekanan antara
permukaan tinggi dengan permukaan rendah (angin gunung dan angin lembah). Pada pagi
sampai menjelang siang hari, bagian lereng atau punggung pegunungan lebih dahulu disinari
matahari bila dibandingkan dengan wilayah lembah. Akibatnya, wilayah lereng lebih cepat panas
dan mempunyai tekanan udara yang rendah, sedangkan suhu udara di daerah lembah masih
relatif dingin sehingga mempunyai tekanan udara yang tinggi. Maka massa udara bergerak dari
lembah ke lereng atau ke bagian punggung gunung. Massa udara yang bergerak ini disebut
sebagai angin lembah.
Pada malam hari, suhu udara di wilayah gunung sudah sedemikian rendah sehingga
terjadi pengendapan massa udara padat dari wilayah gunung ke lembah yang masih relatif lebih
hangat. Gerakan udara inilah yang disebut angin gunung.
Syarat syarat dan kondisi angin yang dapat digunakan untuk menghasilkan energi listrik
dapat dilihat pada tabel 2.1 dan 2.2 berikut.
Tabel 2.1 Tabel Kondisi Angin
Angin kelas 3 adalah batas minimum dan angin kelas 8 adalah batas maksimum energi
angin yang dapat dimanfaatkan untuk menghasilkan energi listrik.
2.4. Turbin Angin
Turbin angin adalah suatu kincir angin yang digunakan untuk membangkitkan tenaga
listrik. Sistem kerjanya adalah mengkonversikan tenaga angin menjadi tenaga listrik. Berikut
pada gambar dibawah ini akan dijelaskan mengenai bagianbagian penyusun dari turbin angin :
Sesuai susunan dan fungsi dari beberapa komponen penting dalam turbin pembangkit listrik
tersebut, maka dapat diuraikan tugas dan fungsinya masing-masing.
1.
Blades (Bilah Kipas): Kebanyakan turbin angin mempunyai 2 atau 3 bilah kipas angin yang
4.
Brake (Rem): Suatu rem cakram yang dapat digerakkan secara mekanis dengan bantuan tenaga
listrik atau hidrolik untuk menghentikan rotor atau saat keadaan darurat.
5. Low-speed shaft (Poros Puutaran Rendah): Poros turbin yang berputar kira-kira 30-60 rpm.
6. Gear box (Roda Gigi): Roda gigi menaikkan putaran dari 30-60 rpm menjadi sekitar 1000-1800
rpm. Ini merupakan tingkat putaran standar yang disyaratkan untuk memutar generator listrik.
7. Generator: Generator pembangkit listrik, biasanya sekarang disebut alternator arus bolak-balik.
8. Controller (Alat Pengontrol): Alat Pengontrol ini men-start turbin pada kecepatan angin kira-kira
12-25 km/jam, dan kemudian mematikannya pada kecepatan 90 km/jam. Turbin tidak beroperasi
di atas 90 km/jam. Hal ini dikarenakan tiupan angin yang terlalu kencang dapat merusakkannya.
9. Anemometer: Mengukur kecepatan angin dan mengirim data angin ke alat pengontrol.
10. Wind vane (Tebeng Angin): Mengukur arah angin, berhubungan dengan penggerak arah yang
memutar arah turbin disesuaikan dengan arah angin.
11. Nacelle (Rumah Mesin): Rumah mesin ini terletak di atas menara . Di dalamnya berisi gearbox,
poros putaran tinggi/rendah, generator, alat pengontrol, dan alat pengereman.
12. High-speed shaft (Poros Putaran Tinggi): Berfungsi untuk menggerakkan generator.
13. Yaw drive (Penggerak Arah): Penggerak arah memutar turbin ke arah angin untuk desain turbin
yang menghadap angin. Untuk desain turbin yang mendapat hembusan angin dari belakang tak
memerlukan alat ini.
14. Yaw motor (Motor Penggerak Arah): Motor listrik yang menggerakkan Yaw drive.
15. Tower (Menara).
2.5 Jenis Turbin Angin
Turbin angin memanfaatkan energi kinetik dari angin dan mengkonversinya menjadi energi
listrik. Ada dua jenis turbin angin yang utama:
Turbin Angin Sumbu Horizontal (TASH) / Horizontal Axis Wind Turbin (HAWT)
Turbin Angin Sumbu Vertikal (TASV) / Vertical Axis Wind Turbin (VAWT)
Turbin Angin Sumbu Horizontal Turbin angin sumbu horizontal (TASH) memiliki poros
rotor utama dan generator listrik di puncak menara. Turbin berukuran kecil diarahkan oleh
sebuah baling-baling angin (baling-baling cuaca) yang sederhana, sedangkan turbin berukuran
besar pada umumnya menggunakan sebuah sensor angin yang digandengkan ke sebuah servo
motor. Sebagian besar memiliki sebuah gear box yang mengubah perputaran kincir yang pelan
menjadi lebih cepat berputar. Karena sebuah menara menghasilkan turbulensi di belakangnya,
turbin biasanya diarahkan melawan arah anginnya menara. Bilah-bilah turbin dibuat kaku agar
mereka tidak terdorong menuju menara oleh angin berkecepatan tinggi. Turbin angin sumbu
horizontal dapat dilihat pada gambar 2.2 berikut.
a. Kelebihan TASH
Dasar menara yang tinggi membolehkan akses ke angin yang lebih kuat di tempat-tempat
yang memiliki geseran angin, perbedaan antara laju dan arah angin antara dua titik yang jaraknya
relatif dekat di dalam atmosfer bumi. Di sejumlah lokasi geseran angin, setiap sepuluh meter ke
atas, kecepatan angin meningkat sebesar 20%.
b. Kelemahan TASH
Menara yang tinggi serta bilah yang panjangnya bisa mencapai 90 meter sulit diangkut.
Diperkirakan besar biaya transportasi bisa mencapai 20% dari seluruh biaya peralatan turbin
angin.
TASH yang tinggi sulit dipasang, membutuhkan derek yang yang sangat tinggi dan mahal serta
para operator yang trampil.
Konstruksi menara yang besar dibutuhkan untuk menyangga bilah-bilah yang berat, gearbox,
dan generator.
TASH membutuhkan mekanisme kontrol yaw tambahan untuk membelokkan kincir ke arah
angin.
a. Kelebihan TASV
Sebuah TASV bisa diletakkan lebih dekat ke tanah, membuat pemeliharaan bagian-bagiannya
yang bergerak jadi lebih mudah.
TASV memiliki sudut airfoil (bentuk bilah sebuah baling-baling yang terlihat secara melintang)
yang lebih tinggi, memberikan keaerodinamisan yang tinggi sembari mengurangi drag pada
tekanan yang rendah dan tinggi.
Desain TASV berbilah lurus dengan potongan melintang berbentuk kotak atau empat persegi
panjang memiliki wilayah tiupan yang lebih besar untuk diameter tertentu daripada wilayah
tiupan berbentuk lingkarannya TASH.
TASV memiliki kecepatan awal angin yang lebih rendah daripada TASH. Biasanya TASV mulai
menghasilkan listrik pada 10km/jam (6 m.p.h.)
TASV biasanya memiliki tip speed ratio (perbandingan antara kecepatan putaran dari ujung
sebuah bilah dengan laju sebenarnya angin) yang lebih rendah sehingga lebih kecil
kemungkinannya rusak di saat angin berhembus sangat kencang.
TASV bisa didirikan pada lokasi-lokasi dimana struktur yang lebih tinggi dilarang dibangun.
TASV yang ditempatkan di dekat tanah bisa mengambil keuntungan dari berbagai lokasi yang
menyalurkan angin serta meningkatkan laju angin (seperti gunung atau bukit yang puncaknya
datar dan puncak bukit),
b. Kekurangan TASV
Kebanyakan TASV memproduksi energi hanya 50% dari efisiensi TASH karena drag tambahan
yang dimilikinya saat kincir berputar.
TASV tidak mengambil keuntungan dari angin yang melaju lebih kencang di elevasi yang lebih
tinggi.
Kebanyakan TASV mempunyai torsi awal yang rendah, dan membutuhkan energi untuk mulai
berputar.
Sebuah TASV yang menggunakan kabel untuk menyanggahnya memberi tekanan pada bantalan
dasar karena semua berat rotor dibebankan pada bantalan. Kabel yang dikaitkan ke puncak
bantalan meningkatkan daya dorong ke bawah saat angin bertiup.
1.
Keuntungan utama dari penggunaan pembangkit listrik tenaga angin secara prinsipnya adalah
disebabkan karena sifatnya yang terbarukan. Hal ini berarti eksploitasi sumber energi ini tidak
akan membuat sumber daya angin yang berkurang seperti halnya penggunaan bahan bakar fosil.
Oleh karenanya tenaga angin dapat berkontribusi dalam ketahanan energi dunia di masa depan.
Tenaga angin juga merupakan sumber energi yang ramah lingkungan, dimana penggunaannya
pembangkit listrik tenaga angin. Dalam keadaan tertentu turbin angin dapat juga menyebabkan
interferensi elektromagnetik, mengganggu penerimaan sinyal televisi atau transmisi gelombang
mikro untuk perkomunikasian.
Pengaruh ekologi yang terjadi dari penggunaan pembangkit tenaga angin adalah terhadap
populasi burung dan kelelawar. Burung dan kelelawar dapat terluka atau bahkan mati akibat
terbang melewati sudu-sudu yang sedang berputar. Namun dampak ini masih lebih kecil jika
dibandingkan dengan kematian burung-burung akibat kendaraan, saluran transmisi listrik dan
aktivitas manusia lainnya yang melibatkan pembakaran bahan bakar fosil. Dalam beberapa studi
yang telah dilakukan, adanya pembangkit listrik tenaga angin ini dapat mengganggu migrasi
populasi burung dan kelelawar. Pembangunan pembangkit angin pada lahan yang bertanah
kurang bagus juga dapat menyebabkan rusaknya lahan di daerah tersebut.
Ladang angin lepas pantai memiliki masalah tersendiri yang dapat mengganggu pelaut dan
kapal-kapal yang berlayar. Konstruksi tiang pembangkit listrik tenaga angin dapat mengganggu
permukaan dasar laut. Hal lain yang terjadi dengan konstruksi di lepas pantai adalah
terganggunya kehidupan bawah laut. Efek negatifnya dapat terjadi seperti di Irlandia, dimana
terjadinya polusi yang bertanggung jawab atas berkurangnya stok ikan di daerah pemasangan
turbin angin. Studi baru-baru ini menemukan bahwa ladang pembangkit listrik tenaga angin
lepas pantai menambah 80 110 dB kepada noise frekuensi rendah yang dapat mengganggu
komunikasi ikan paus dan kemungkinan distribusi predator laut. Namun begitu, ladang angin
lepas pantai diharapkan dapat menjadi tempat pertumbuhan bibit-bibit ikan yang baru. Karena
memancing dan berlayar di daerah sekitar ladang angin dilarang, maka spesies ikan dapat terjaga
akibat adanya pemancingan berlebih di laut.
Dalam operasinya, pembangkit listrik tenaga angin bukan tanpa kegagalan dan kecelakaan.
Kegagalan operasi sudu-sudu dan juga jatuhnya es akibat perputaran telah menyebabkan
beberapa kecalakaan dan kematian. Kematian juga terjadi kepada beberapa penerjun dan pesawat
terbang kecil yang melewati turbin angin. Reruntuhan puing-puing berat yang dapat terjadi
merupakan bahaya yang perlu diwaspadai, terutama di daerah padat penduduk dan jalan raya.
Kebakaran pada turbin angin dapat terjadi dan akan sangat sulit untuk dipadamkan akibat
tingginya posisi api sehingga dibiarkan begitu saja hingga terbakar habis. Hal ini dapat
menyebarkan asap beracun dan juga dapat menyebabkan kebakaran berantai yang membakar
habis ratusan acre lahan pertanian. Hal ini pernah terjadi pada Taman Nasional Australia dimana
800 km2 tanah terbakar. Kebocoran minyak pelumas juga dapat teradi dan dapat menyebabkan
terjadinya polusi daerah setempat, dalam beberapa kasus dapat mengkontaminasi air minum.
Salah satu contoh kerusakan pada turbin pembangkit listrik tenaga angin,dapat dlihat pada
gambar 2.7 berikut.
mengembangkan teknologi yang lebih ramah lingkungan yang memiliki efek negatif sekecil
mungkin.
Kapasitas global tumbuh sekitar 7 % dalam 6 bulan (2 % lebih sedikit dibandingkan dengan
tahun 2011 untuk periode yang sama) dan 16,4 % dari basis tahunan (mid-2012 dibandingkan
dengan mid-2011). Perbandingannya, pertumbuhan tahunan tahun 2011 adalah 20,3 %.
Berdasarkan laporan akhir tahun 2011 The World Wind Energy Association (WWEA),
Indonesia menempati urutan ke 84 dalam kaitan total kapasitas pembangkit listrik tenaga bayu
(PLTB) serta penambahan kapasitas ditahun 2011. Peringkat ini merosot dari yang pada akhir
tahun 2010 menempati peringkat 74. Di akhir tahun 2011, total kapasitas pembangkit listrik
tenaga bayu (PLTB) yang dimiliki oleh Indonesia hanya 1,4 MW dan hal tersebut tidak ada
penambahan kapasitas jika dibandingkan dengan tahun 2010.
Pada akhir tahun 2007 telah dibangun kincir angin pembangkit dengan kapasitas kurang dari
800 watt dibangun di empat lokasi, masing-masing di Pulau Selayar tiga unit, Sulawesi Utara
dua unit, dan Nusa Penida, Bali, serta Bangka Belitung, masing-masing satu unit. Kemudian, di
seluruh Indonesia, lima unit kincir angin pembangkit berkapasitas masing-masing 80 kilowatt
(kW) mulai dibangun. Mengacu pada kebijakan energi nasional, maka pembangkit listrik tenaga
bayu (PLTB) ditargetkan mencapai 250 megawatt (MW) pada tahun 2025.
Inggris, negara kerajaan terbesar di dunia ini merupakan salah satu negara yang giat
mempromosikan lingkungan hijau. Negara ini memiliki beberapa ladang angin yang dapat
mengalirkan listrik untuk 500 ribu rumah tangga dan terbesar di dunia. Salah satu ladang angin
terbesar di namakan London Aray dikerjakan tahun 2009 dan rampung 2013.
London Aray dibangun oleh perusahaan Siemens yang menginstal 175 turbin angin, setiap turbin
dan sub-stasiun lepas pantai didirikan di atas tiang tunggal bawah laut dan terhubung dengan 210
km kabel bertegangan 33 kV.
BAB III
PENUTUP
3.1
Kesimpulan
1.
Sejarah peggunaan energi angin adalah, energi angin telah lama dikenal dan dimanfaatkan
manusia. Sejak zaman dahulu, orang telah memanfaatkan energi angin. Lebih dari 5.000 tahun
yang lalu, orang Mesir kuno menggunakan angin untuk berlayar kapal di Sungai Nil. Kemudian,
orang-orang membangun kincir angin untuk menggiling gandum dan biji-bijian lainnya.
Kekurangan minyak pada 1970-an mengubah gambaran mengenai energi untuk negara dan
dunia. Ini menciptakan suatu kepentingan sumber energi alternative baru, membuka jalan bagi
masuknya kembali kincir angin untuk menghasilkan listrik. Pada awal 1980-an energi angin
menjadi sangat luar biasa di California, sebagian besar karena kebijakan negara yang mendorong
sumber energi terbarukan. Dukungan untuk pembangunan angin telah menyebar ke negara lain
2.
Pembangkit listrik tenaga angin adalah suatu pembangkit listrik yang menggunakan angin
sebagai sumber energi untuk menghasilkan energi listrik.
3.
Proses terbentuknya energi angin adalah, karena adanya angin. Angin disebabkan oleh
pemanasan sinar matahari yang tidak merata di atas permukaan bumi. Udara yang lebih panas
akan mengembang menjadi ringan dan bergerak naik ke atas,
4. Komponen utama dari pembangkit listrik tenaga angin yaitu turbinangin (wind turbine) yang di
dalamnya terdapat komponen-komponen seperti anemometer, blades, brake, controller, gear
box, generator, high-speed shaft, low-speed shaft, nacelle, pitch, rotor, tower, wind
direction, wind vane, yaw drive, yaw motor, dan penyimpan energi (battery)
5. Cara kerja dari pembangkitan listrik tenaga angin ini yaitu awalnya energi angin memutar turbin
angin. Turbin angin bekerja berkebalikan dengan kipas. Kemudian angin akan memutar sudut
turbin, lalu diteruskan untuk memutar rotor pada generator di bagian belakang turbin angin.
Generator inilah yang akan menghasilkan energi listrik.
6. Keuntungan utama dari penggunaan pembangkit listrik tenaga adalah sifatnya yang terbarukan.
Namun selain kelebihan yang ada, pembangkit ini juga memiliki kekurangan, antara lain
membuat lebih buruk dampak visual, menyebabkan derau suara, beberapa masalah ekologi, dan
keindahan.
3.2
Saran
Saran yang dapat diberikan terhadap pembahsan ini adalah agar sumber energi angin
dapat lebih dimanfaatkan lagi sehingga krisis energi listrik dapat dikurangi di Indonesia.
DAFTAR PUSTAKA
http://afrizalmulyana.blogspot.com/2009/12/pembangkit-listrik-tenaga-angin.html
www.indoenergi.com\2012\06menghasilkan-listrik-dari-turbin -angin.html
www.indoenergi.com/2012/06pengetahuan-dasar-mengenai-turbin-angin.html
http://www.indoenergi.com/2012/07/jenis-jenis-turbin-angin.html
http://www.kincirangin.info/plta-gbr.php
http://yefrichan.wordpress.com/2010/05/12/pembangkit-listrik-tenaga-anginbayu-pltb/
http://www.antaranews.com/berita/384332/jepang-ajak-indonesia-adopsi-pengembangan-kotapintar
www.greenpeace.org. Pembangkit Listrik Tenaga Angin: (terjemahan), diakses 1 April 2014
melalui www.vedcmalang.com.
http://sikasatmata.blogspot.com/2013/04/pembangkit-listrik-tenaga-angin-dan.html