Anda di halaman 1dari 21

TRAUMATOLOGI

PENDAHULUAN
- Penulisan luka belum lege artis , standar
forensik.
- Visum et repertum masih understandard.
- Rawan bila jadi barang bukti di sidang
pengadilan.
- Diperlukan penyegaran kembali ilmu
TRAUMATOLOGI.

PENGERTIAN
- Berasal dari kata trauma dan logos
- Trauma: kekerasan atas jaringan tubuh yang masih
hidup
- Logos: ilmu
- FORENSIK, traumatologi berguna untuk
menentukan:
Jenis penyebab trauma
Waktu terjadinya trauma
Cara melakukannya
Akibat trauma
Konteks peristiwa penyebab trauma

JENIS PENYEBAB
TRAUMA
A. Benda-benda mekanik.
B. Benda-benda fisik.
C. Konbinasi benda mekanik dan fisik.
D. Zat-zat kimia korosif.

A. BENDA MEKANIK
1. Benda Tajam
Ciri2 luka akibat benda tajam:
- Batas luka teratur, tepi rata, sudut runcing
- Bila ditautkan akan menjadi rapat
- Tebing luka rata, jembatan jaringan (-)
- Sekitar garis batas luka, memar (-)

A. BENDA MEKANIK
2. Benda Tumpul
Kekerasan oleh benda keras dan tumpul dapat
menyebabkan beberapa jenis luka, antara lain:
a. Memar (kontusio):
- Kerusakan jaringan (+), diskontuinitas kulit (-)
- Akibat pecahnya kapiler, darah keluar dan
merembes ke jaringan sekitar
- Hari 1 bengkak merah kebiruan, 4-5 hari
kuning kehijauan, > seminggu kekuningan

A. BENDA MEKANIK
b. Luka lecet (abrasi)
Luka akibat rusak/lepasnya lapisan luar kulit, ciri2:
- Bentuk luka tidak teratur.
- Batas luka tidak teratur.
- Tepi luka tidak rata.
- Kadang ditemukan sedikit perdarahan.
- Permukaannya ditutup oleh krusta.
- Warna coklat kemerahan.
- Kadang dapat memberi petunjuk benda penyebab:
kuku, ban mobil, tali atau ikat pinggang.

A. BENDA MEKANIK
c. Luka terbuka/ robek (laserasi):
Akibat persentuhan dengan benda tumpul dengan
kekuatan yang mampu merobek seluruh lapisan kulit
dan jaringan dibawahnya, ciri2 sbb:
- Bentuk garis batas luka tidak teratur, tepi luka tidak
rata.
- Bila ditautkan tidak dapat rapat (karena sebagian
jaringan hancur).
- Tebing luka tdk rata, jembatan jaringan (+).
- Terdapat memar disekitar luka.
- Lokasi mudah terjadi pada daerah dekat tulang.
- Tidak menggambarkan bentuk dari benda
penyebabnya.

B. BENDA FISIK

Kekerasan fisik adalah kekerasan yang


disebabkan oleh benda-benda fisik, antara
lain:
Benda bersuhu tinggi.
Benda bersuhu rendah.
Sengatan listrik.
Petir.
Tekanan (barotrauma).

B. BENDA FISIK
1. Benda bersuhu tinggi
- Tergantung jenis benda, tingginya suhu,
dan lamanya kontak dengan kulit.
- Api, benda padat panas: gr. I sd IV
- Zat cair panas: gr. I sd III
- Gas panas: gr. I sd IV

B. BENDA FISIK
2. Benda bersuhu rendah
- Dialami oleh bagian tubuh yang terbuka;
misalnya tangan, kaki, telinga atau
hidung.
- Menyebabkan vasokonstriksi pembuluh
darah superfisial, paralisis vasomotor
control, hiperemia.
- Pada keadaan berat: gangren.

B. BENDA FISIK
3. Sengatan listrik
- Efek pada jaringan tubuh tgt: tegangan (V),
arus (A), tahanan (R/kulit kering atau basah),
lama kontak, dan luas daerah kontak
- Bentuk luka: kerusakan lapisan kulit dg tepi
agak menonjol, terdapat daerah pucat
dikelilingi daerah hiperemis, kadang
ditemukan metalisasi. Pada tempat keluarnya
arus kadang ditemukan luka (current mark)

B. BENDA FISIK
- Tegangan arus < 65 volt tidak membahayakan,
65 1000 volt dapat mematikan. Kuat
(ampere) yg dapat mematikan adalah 100mA
- Sebab kematian: fibrilasi ventrikel, paralisis
otot nafas, dan pusat nafas
- Bagi orang yg tidak menyadari adanya arus
listrik pada benda lebih berakibat fatal
daripada orang pekerjaannya tiap hari
berhubungan dengan listrik

B. BENDA FISIK
4. Petir
- Sifat luka merupakan gabungan akibat listrik,
panas, dan ledakan udara. Luka akibat panas
dapat berupa luka bakar dan luka akibat
ledakan udara berupa luka yang mirip dengan
persentuhan dengan benda tumpul
- Kematian terjadi akibat kelumpuhan ssp yg
menyebabkan fibrilasi ventrikel, efek ledakan
atau dari efek gas panas
- Tanda khas: arborescent mark, metalisasi,
magnetisasi, pakaian terbakar dan robek-robek

B. BENDA FISIK
5. Tekanan
a. Hiperbarik: sindroma ini disebabkan
tekanan tinggi, misalnya: turun dari
ketinggian secara mendadak saat
pesawat mendarat atau turun gunung,
berada di kedalaman air (penyelam
bebas, scuba diving)

B. BENDA FISIK
B. hipobarik ; sindroma ini disebabkan oleh
perubahan tekanan rendah, antara lain:
naik ke tempat tinggi secara mendadak,
saat pesawat mengudara, atau berada
dalam ruangan bertekanan rendah,
misalnya didalam decompression
chamber

B. BENDA FISIK

KOMBINASI BENDA
MEKANIK DAN FISIK
Misalnya luka tembakan senjata api:
trauma benda mekanik (benda tumpul),
dan benda fisik (panas)
(Sebaliknya luka akibat senapan angin:
luka akibat persentuhan dengan benda
tumpul)

ZAT KIMIA KOROSIF


Golongan Asam
zat kimia korosif:
- Asam mineral: H2S04, HCL, NO2
- Asam organik: asam oksalat, asam
formiat, dan asam asetat
- Garam mineral, antara lain: AgNO3, Zinc
Chlorida
- Halogen: F, Cl,Ba, dan J

ZAT KIMIA KOROSIF


- Patofisiologi: 1. Mengekstraksi air dari
jaringan, 2. Koagulasi protein menjadi
albuminat, 3. Mengubah Hb menjadi acid
hematin
- Ciri-ciri luka: kering, coklat kehitaman
kecuali nitric acid kuning kehijauan, pada
perabaan keras dan kasar

ZAT KIMIA KOROSIF


Golongan Basa
- Termasuk golongan basa: KOH, NaOH,
NH4OH
- Patofisiologi: 1. mengadakan ikatan dengan
protoplasma membentuk alkalin albumin dan
sabun, 2. mengubah Hb menjadi alkalin
hematin
- Ciri- ciri luka: basah dan edematus, warna
merah kecoklatan, perabaan lunak dan licin

Anda mungkin juga menyukai