ITS Undergraduate 16572 4206100061 Presentation
ITS Undergraduate 16572 4206100061 Presentation
SKRIPSI
Januari 2011
PUTRA IS DEWATA
4206.100.061
Contents
BAB I ( PENDAHULUAN )
BAB II ( DASAR TEORI )
BAB III ( METODOLOGI )
BAB IV ( ANALISA DATA )
BAB IV ( PEMBAHASAN )
BAB V ( KESIMPULAN )
BAB V ( SARAN )
DAFTAR PUSTAKA
PERUMUSAN MASALAH
Menganalisa kehilangan panas
yang terjadi pada boiler.
Kerugian apa saja yang terjadi
pada Boiler.
Berapakah besarnya effisiensi
yang terjadi pada Boiler.
Apakah penyebabnya sehingga
terjadi penurunan effisiensi pada
Boiler.
BATASAN MASALAH
Tidak melakukan pengujian performa.
Tidak melakukan perhitungan dan pengujian dari
sistem yang lebih rendah.
Properti dari fluida pamanas konstan sepanjang
aliran.
Kondisi dalam sistem diasumsikan steady state.
Analisa perhitungan diambil pada saat beban
tinggi dengan menggunakan metode perhitungan
kehilangan panas / Heat Loss.
Membandingkan hasil perhitungan pada kondisi
komisioning dengan kondisi sekarang (operasi).
Analisa berdasarkan data operasi yang
diperoleh dari PLTU PT. PJB UP Gresik
TUJUAN
Mengetahui effisiensi Boiler Unit 3
Type IHI FW SR Single Drum di PLTU PT.
PJB Unit Pembangkitan Gresik.
Mengetahui faktor kehilangan panas
terhadap effisiensi Boiler Unit 3 Type IHI
FW SR Single Drum di PLTU PT. PJB Unit
Pembangkitan Gresik.
Mencari penyebab penurunan
effisiensi Boiler Unit 3 Type IHI FW SR
Single Drum di PLTU PT. PJB Unit
Pembangkitan Gresik.
MANFAAT
Dapat dipergunakan sebagai acuan
dalam melakukan tindak lanjut dalam
menekan kerugian kerugian yang
terjadi, contohnya meminimalisir segala
kerugian energi atau panas.
I
L
E
R
LP
Turbi
n
IP Turbin
HP
Turbin
Steam
Drum
1
7
BOILER
C
E
R
O
B
BURNER
Bhn Bkr
5
3
Air
Heater
Force
Draft Fan
Condenso
r
API
RO
Heater
2
Residual Oil Tank
Studi Literatur
Studi Lapangan :
Pengumpulan data data Boiler & Identifikasi daerah
Rumus Kehilangan
kehilangan Energi
Panas & Effisiensi
Boiler
No
ITEM
COMISIONING
UNIT
10463
Kcal / kg
85,5
wt %
Carbon (C)
Hydrogen (H)
12
wt %
Nitrogen (N)
0,18
wt %
Sulphur (S)
1,44
wt %
Moisture (M)
0,18
wt %
Oxygen (O)
0,7
wt %
UNIT
15,06
vol %
2 Oxygen (O2)
0,92
vol %
vol %
84,02
vol %
No
ITEM
No
1
2
3
4
UNIT
vol %
vol %
vol %
vol %
ITEM
COMISIONING
UNIT
1
2
3
4
5
32,9
26
57
0,0182
130,97
C
C
%
kg / kg Air
C
76,4
0,241
kcal / kg C
0,2425
41
kcal / kg C
C
657,9
kcal / kg
1380
41559,5
41
951,3
567,9
kg / h
kg / h
C
kcal / h
kcal / h
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
%
%
%
%
%
%
%
%
%
%
ITEM
High Heating Value ( HHV )
Carbon
Hydrogen
Nitrogen
Sulphur
Moisture
Oxygen
Ket
OPERASI
UNIT
Labor
Labor
Labor
Labor
Labor
Labor
Labor
10183
85,01
12,39
0,62
1,3
0,28
0,4
kcal / kg
wt %
wt %
wt %
wt %
wt %
wt %
ITEM
Ket
OPERASI
UNIT
Labor
14,7
% Vol
Oxygen ( O2 )
Labor
2,7
% Vol
Carbon Monoxide ( CO )
Labor
% Vol
Nitrogen ( N2 )
Labor
82,6
% Vol
ITEM
Ket
OPERASI
UNIT
Labor
11,95
% Vol
Oxygen ( O2 )
Labor
5,5
% Vol
Carbon Monoxide ( CO )
Labor
% Vol
Nitrogen ( N2 )
Labor
82,55
% Vol
ITEM
Ket
OPERASI
UNIT
1
2
3
4
5
Local
Local
Local
Local
Local
30,43
16,9
55,17
0,019
159,1
C
C
%
kg / kg Air
C
Local
95,8
Local
0,241
kcal / kg C
Local
Local
0,2425
41,3
kcal / kg C
C
Local
715,03
kcal / kg
Local
Local
Local
Local
Local
1730
45440
44,1
523,943
176,245
kg / h
kg / h
C
kcal / h
kcal / h
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
%
%
6,914768678
0,159794148
0,250847194
0,35
13,18212324
86,81787676
BAB IV ( PEMBAHASAN )
Dibawah ini merupakan grafik persentase kehilangan panas antara
kondisi komisioning (200 MW) dengan kondisi sekarang (Operasi) (188 MW)
pada saat beban tinggi.
6,359 %
6,914 %
Potensi Kalor Bahan Bakar akibat kehilangan panas karena Gas Buang
(L1) pada Kondisi Komisioning ( 200 MW )
No
ITEM
COMISIONING
UNIT
330,3570832
kcal /
kg Fuel
41559,5
kg / h
13729475,2
kcal / h
3813,743111
kcal / s
15968142,4
joule / s
Potensi Kalor Bahan Bakar akibat kehilangan panas karena Gas Buang
(L1) pada Kondisi Sekarang (Operasi) ( 188 MW )
No
ITEM
OPERASI
UNIT
1
457,1505448
kcal /
kg Fuel
45440
kg / h
20772920,75
kcal / h
5770,255765
kcal / s
Laju massa () =
3698,164014 kcal / s
24160060,89
joule / s
Potensi Kalor Bahan Bakar akibat kehilangan panas karena Kadar Air
untuk Pembakaran Hidrogen dalam Bahan Bakar (L3) pada Kondisi
Komisioning ( 200 MW )
No
ITEM
COMISIONING
UNIT
Kehilangan Panas karena Kadar Air
untuk Pembakaran Hidrogen dalam
kcal / kg
1
665,3899612
Bahan Bakar / "Heat Loss Due to
Fuel
Moisture from Burning Hydrogen"
2 Fuel Oil Consumption
41559,5
kg / h
Laju massa () = Kehilangan Panas
karena Kadar Air untuk Pembakaran
Hidrogen dalam Bahan Bakar x Fuel
27653274,09
kcal / h
3
Oil Consumption
Laju massa () = 665,3899612 kcal / kg
x 41559,5 kg / h
4 Laju massa () = 27653274,09 kcal / h
7681,465026
kcal / s
32162294,06
joule / s
Potensi Kalor Bahan Bakar akibat kehilangan panas karena Kadar Air
untuk Pembakaran Hidrogen dalam Bahan Bakar (L3) pada Kondisi
Sekarang Operasi ( 188 MW )
No
ITEM
OPERASI
4
5
UNIT
kcal / kg
Fuel
45440
kg / h
31995707,84
kcal / h
8887,696623
37212785,76
kcal / s
joule / s
Effisiensi Boiler
Komisioning 200 MW
Selisih
88,966 %
86,817 %
2,149 %
BAB V ( KESIMPULAN )
Boiler Type IHI FW SR Single Drum pada Unit 3 di PLTU PT.
PJB Unit Pembangkitan Gresik mengalami penurunan effisiensi
sebesar 2,149 %. Dari kondisi komisioning dengan beban tinggi
200 MW sebesar 88,966 % menjadi 86,817 % pada saat kondisi
sekarang (Operasi) dengan beban tinggi 188MW.
Faktor kehilangan panas / Heat Loss terbesar pada Boiler Type
IHI FW SR Single Drum pada Unit 3 di PLTU PT. PJB Unit
Pembangkitan Gresik diakibatkan karena kehilangan panas
pada gas buang. Sebagaimana pada kondisi komisioning
dengan beban tinggi 200MW sebesar 3,157 % , dan pada
kondisi sekarang (Operasi)
dengan beban tinggi 188MW
sebesar 4,489 %.
BAB V ( SARAN )
Langkah langkah penghematan energi dapat ditekan dengan
meningkatkan effisiensi peralatan. Untuk meningkatkan
effsiensi dari boiler dapat dilakukan adalah dengan cara
mengurangi faktor faktor kehilangan panas / Heat Loss yang
terjadi pada gas buang kering di cerobong, yaitu memanfaatkan
gas tersebut sebagai pemanas udara. Hal ini sudah diterapkan,
tetapi perlu dilakukan usaha untuk menurunkan rasio
kebocoran pada pemanas udara. Selain itu perlu dilakukan
perawatan dan perbaikan terhadap permukaan perpindahan
panas atau tube untuk mengurangi penebalan kerak dan
kebocoran.
DAFTAR PUSTAKA
Asean Brown Bovery Combustion Fossil Power, Combustion
Engineering INC, Windsor Connecticut. 1991.
Singer, Joseph G, 1991, Combustion Fossil Power, Asea Brown
Bovery, Windsor
Djokosetyardjo.M.J, Ketel Uap Pradnya Paramita, Jakarta, 1999
Luhu, Audit Heat Balance pada Power Plant di PT. Indonesia Power
Jurusan Teknik Sistem Perkapalan, FTK ITS, Surabaya, 2006
Widhi H. Dhimas, Simulasi Kebutuhan Udara Pembakaran Boiler
PLTU Indonesia Power Jurusan Teknik Sistem Perkapalan, FTK ITS,
Surabaya, 2009
Harahap F, Termodinamika Teknik Erlangga, Jakarta, 1994
J.P. Holman, Perpindahan Kalor Erlangga Ciracas, Jakarta 13740.
1997
Muin S.A, Pesawat-Pesawat Konversi Energi I (Ketel Uap) Rajawali,
Jakarta, 1988
UNEP, Boiler & Pemanas Fluida Thermis United Nation Environment
Program, 2008
LOGO