Anda di halaman 1dari 48

LOGO

SKRIPSI
Januari 2011

Analisa Teknis Evaluasi Kinerja Boiler


Type IHI FW SR Single Drum Akibat
Kehilangan Panas di PLTU PT. PJB
Unit Pembangkitan Gresik

PUTRA IS DEWATA
4206.100.061

Contents
BAB I ( PENDAHULUAN )
BAB II ( DASAR TEORI )
BAB III ( METODOLOGI )
BAB IV ( ANALISA DATA )
BAB IV ( PEMBAHASAN )
BAB V ( KESIMPULAN )
BAB V ( SARAN )
DAFTAR PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN ( Latar Belakang )


Latar belakang pengambilan judul skripsi
ini adalah :
Dimana era globalisasi sekarang ini
dan pesatnya perkembangan dunia yang
mengakibatkan antar negara bersaing,
khususnya dalam bidang industri. Hal ini
berdampak pada pemenuhan kebutuhan
akan energi atau bahan bakar juga akan
semakin bertambah, yang mana dunia
industri
merupakan
salah
satu
pengkonsumsi energi atau bahan bakar
yang cukup besar. Semakin meningkatnya
harga bahan bakar, makin menipis pula
persediaan bahan bakar. Hal itu membuat
penurunan kualitas effisiensi peralatan
industri khususnya boiler.

PERUMUSAN MASALAH
Menganalisa kehilangan panas
yang terjadi pada boiler.
Kerugian apa saja yang terjadi
pada Boiler.
Berapakah besarnya effisiensi
yang terjadi pada Boiler.
Apakah penyebabnya sehingga
terjadi penurunan effisiensi pada
Boiler.

BATASAN MASALAH
Tidak melakukan pengujian performa.
Tidak melakukan perhitungan dan pengujian dari
sistem yang lebih rendah.
Properti dari fluida pamanas konstan sepanjang
aliran.
Kondisi dalam sistem diasumsikan steady state.
Analisa perhitungan diambil pada saat beban
tinggi dengan menggunakan metode perhitungan
kehilangan panas / Heat Loss.
Membandingkan hasil perhitungan pada kondisi
komisioning dengan kondisi sekarang (operasi).
Analisa berdasarkan data operasi yang
diperoleh dari PLTU PT. PJB UP Gresik

TUJUAN
Mengetahui effisiensi Boiler Unit 3
Type IHI FW SR Single Drum di PLTU PT.
PJB Unit Pembangkitan Gresik.
Mengetahui faktor kehilangan panas
terhadap effisiensi Boiler Unit 3 Type IHI
FW SR Single Drum di PLTU PT. PJB Unit
Pembangkitan Gresik.
Mencari penyebab penurunan
effisiensi Boiler Unit 3 Type IHI FW SR
Single Drum di PLTU PT. PJB Unit
Pembangkitan Gresik.

MANFAAT
Dapat dipergunakan sebagai acuan
dalam melakukan tindak lanjut dalam
menekan kerugian kerugian yang
terjadi, contohnya meminimalisir segala
kerugian energi atau panas.

BAB II DASAR TEORI


METODE PERHITUNGAN
Metode yang digunakan untuk
menghitung kehilangan panas dan
effisiensi boiler, menggunakan Metode
Tidak Langsung / Kehilangan Panas (
Heat Loss ) .
Standart acuan untuk Uji Boiler di
Tempat dengan menggunakan metode
tidak langsung adalah British Standard,
BS 845:1987 dan USA Standard ASME
PTC-4-1 Power Test Code Steam
Generating Units.

kehilangan panas karena gas buang kering


pada cerobong
kehilangan panas karena adanya
kandungan air dalam bahan bakar
B
O
100 %
Bahan
Bakar

I
L
E
R

Kehilangan panas karena kadar air untuk


pembakaran hidrogen dalam bahan bakar
Kehilangan panas karena kandungan air
didalam udara pembakaran
Kehilangan panas karena uap untuk
pengabutan bahan bakar
Kehilangan panas karena terdapatnya
unsur karbon monoksida
Kehilangan panas karena perpindahan
panas (radiasi)

LP
Turbi
n

IP Turbin

HP
Turbin

Letak Kehilangan Panas

Steam
Drum

1
7

BOILER

C
E
R
O
B

BURNER
Bhn Bkr

5
3

Air
Heater

Force
Draft Fan

Condenso
r

API

RO
Heater

2
Residual Oil Tank

BAB III METODOLOGI


START

Studi Literatur

Studi Lapangan :
Pengumpulan data data Boiler & Identifikasi daerah
Rumus Kehilangan
kehilangan Energi
Panas & Effisiensi
Boiler

Penurunan model matematis


keseluruhan sistem
Visualisasi Data
Analisa Data

Perhitungan Boiler menurut kondisi Komisioning dan kondisi sekarang (Operasi)


Membandingkan effisiensi boiler kondisi Komisioning dengan kondisi sekarang (Operasi)
Pembahasan hasil perhitungan effisiensi boiler (Komisioning dengan Operasi
Kesimpulan dan Saran
FINISH

BAB IV ( ANALISA DATA )


Spesifikasi Boiler Unit 3 di PLTU PT. PJB UP
Gresik.
Type
: IHI-FW SR single drum tipe
pemanas ulang sirkulasi alami
Reheat steam flow
: 523.000 kg/jam
Superheater outlet
: 173,8 kg/cm2g x 541 0C
Reheat outlet
: 31,2 kg/cm2g x 541 0C
Reheat inlet
: 32,9 kg/cm2g x 316 0C
Bahan bakar
: Residu oil
Temperatur udara luar : 32 0C
Temperatur gas buang : 131 0C
Tekanan udara luar
: 1 atm
Tahun pembuatan
: 1987
Negara pembuat : Tokyo Japan
Produksi
: Ishikawajima harima,
Heavy industries Co.,ltd

Analisa Kondisi Komisioning Boiler pada


Beban Tinggi ( 200 MW ) di PLTU PT. PJB
UP Gresik
Fuel Analysis Comisioning Condition

No

ITEM

COMISIONING

UNIT

10463

Kcal / kg

85,5

wt %

High Heating Value (HHV)

Carbon (C)

Hydrogen (H)

12

wt %

Nitrogen (N)

0,18

wt %

Sulphur (S)

1,44

wt %

Moisture (M)

0,18

wt %

Oxygen (O)

0,7

wt %

Flue Gas Analysis at Economizer Outlet


COMISIONI
NG

UNIT

1 Carbon Dioxide (CO2)

15,06

vol %

2 Oxygen (O2)

0,92

vol %

vol %

84,02

vol %

No

ITEM

3 Carbon Monoxide (CO)


4 Nitrogen (N2)

No
1
2
3
4

Flue Gas Analysis at Air Heater Outlet


COMISIONI
ITEM
G
Carbon Dioxide (CO2)
13,81
Oxygen (O2)
2,5
Carbon Monoxide (CO)
0
Nitrogen (N2)
83,69

UNIT
vol %
vol %
vol %
vol %

Comisioning of Supporting Data


No

ITEM

COMISIONING

UNIT

1
2
3
4
5

Dry Bulb Temperature


Wet Bulb Temperature
Relative Humidity
Water Content
Flue Gas Temperature *measure
Air Heater Inlet Air
Temperature
Specific Heat of Air at Average
Air Temp.
Specific Heat of Flue Gas
Reference Air Temperature
Enthalpy of Vapor at 0,07 ata ( 1
psia )
Atomizing Steam Flow
Fuel in Flow
Make Up Water Temperatur
Heat Output ( x 10^6 )
Heat Input ( x 10^6 )

32,9
26
57
0,0182
130,97

C
C
%
kg / kg Air
C

76,4

0,241

kcal / kg C

0,2425
41

kcal / kg C
C

657,9

kcal / kg

1380
41559,5
41
951,3
567,9

kg / h
kg / h
C
kcal / h
kcal / h

6
7
8
9
10
11
12
13
14
15

Persentase Kehilangan Panas Pada Kondisi


Komisioning Boiler ( 200 MW )
82
83
84
85
86
87
88
89
100
101

Summary of Heat Losses


Percentage Heat Loss "Dry gas"
3,15738395
(L1) = (52)
Percentage Heat Loss "Moisture in
0,01059909
Fuel" (L2) = (58)
Percentage Heat Loss "Moisture
from Burning Hydrogen" (L3) =
6,35945676
(62)
Percentage Heat Loss "Moisture in
0,10959354
the Combustion Air" (L4) = (65)
Percentage Heat Loss "Atomizing
0,19606517
Steam" (L5) = (74)
Percentage Heat Loss of "Carbon
0
monoxide" (L6) = (76)
Percentage Heat Loss " Due to
0,2
Radiation" (L7) = (80)
Uncounted Loss (L8) = (81)
1
Total Loss = { (82) + (83) + (84) +
11,0330985
(85) + (86) + (87) + (88) + (89) }
Effisiensi Boiler ( ) = 100 - (100) 88,9669015

%
%
%
%
%
%
%
%
%
%

Penjelasan dari hasil perhitungan


Komisioning Boiler ( 200 MW )
Setelah
melakukan
analisa
pergitungan
dengan
menggunakan
metode tidak langsung
(kehilangan
panas / Heat Loss) pada kondisi
komisionig beban 200 MW, didapatkan
hasil total kehilangan panas / Heat Loss
sebesar 11,033 %, sehingga effisiensi
boiler dapat diketahui sebesar 88,966 %.

Grafik Persentase Tiap Tiap Kehilangan


Panas Pada Kondisi Komisioning Boiler (
200 MW )

Analisa Kondisi Sekarang ( Operasi )


Boiler pada Beban Tinggi ( 188 MW ) di
PLTU PT. PJB UP Gresik (Data Lapangan)
Data Operasi ( Local ) Boiler Unit 3 pada beban 188 MW
yang akan dianalisa (Tanggal 10 November 2010) :
OPERASI ( LOCAL ) DATA ( 188 MW )
Fuel Analysis
No
1
2
3
4
5
6
7

ITEM
High Heating Value ( HHV )
Carbon
Hydrogen
Nitrogen
Sulphur
Moisture
Oxygen

Ket

OPERASI

UNIT

Labor
Labor
Labor
Labor
Labor
Labor
Labor

10183
85,01
12,39
0,62
1,3
0,28
0,4

kcal / kg
wt %
wt %
wt %
wt %
wt %
wt %

Flue Gas Analysis at Economizer Outlet


No

ITEM

Ket

OPERASI

UNIT

Carbon Dioxide ( CO2 )

Labor

14,7

% Vol

Oxygen ( O2 )

Labor

2,7

% Vol

Carbon Monoxide ( CO )

Labor

% Vol

Nitrogen ( N2 )

Labor

82,6

% Vol

Flue Gas Analysis at Economizer Outlet


No

ITEM

Ket

OPERASI

UNIT

Carbon Dioxide ( CO2 )

Labor

11,95

% Vol

Oxygen ( O2 )

Labor

5,5

% Vol

Carbon Monoxide ( CO )

Labor

% Vol

Nitrogen ( N2 )

Labor

82,55

% Vol

Operasi (Local) of Supporting Data


No

ITEM

Ket

OPERASI

UNIT

1
2
3
4
5

Dry Bulb Temperature


Wet Bulb Temperature
Relative Humidity
Water Content
Flue Gas Temperature *measure
Air Heater Inlet Air
Temperature
Specific Heat of Air at Average
Air Temp.
Specific Heat of Flue Gas
Reference Air Temperature
Enthalpy of Vapor at 0,07 ata ( 1
psia )
Atomizing Steam Flow
Fuel in Flow
Make Up Water Temperatur
Heat Output ( x 10^6 )
Heat Input ( x 10^6 )

Local
Local
Local
Local
Local

30,43
16,9
55,17
0,019
159,1

C
C
%
kg / kg Air
C

Local

95,8

Local

0,241

kcal / kg C

Local
Local

0,2425
41,3

kcal / kg C
C

Local

715,03

kcal / kg

Local
Local
Local
Local
Local

1730
45440
44,1
523,943
176,245

kg / h
kg / h
C
kcal / h
kcal / h

6
7
8
9
10
11
12
13
14
15

Persentase Kehilangan Panas Pada Kondisi


Sekarang (Operasi) Boiler ( 188 MW )
82
83
84

(18) Summary of Heat Losses


Percentage Heat Loss "Dry gas"
4,489350337
(L1) = (52)
Percentage Heat Loss "Moisture in
0,017362884
Fuel" (L2) = (58)
Percentage Heat Loss "Moisture
from Burning Hydrogen" (L3) = (62)

Percentage Heat Loss "Moisture in


the Combustion Air" (L4) = (65)
Percentage Heat Loss "Atomizing
86
Steam" (L5) = (74)
Percentage Heat Loss of "Carbon
87
monoxide" (L6) = (76)
Percentage Heat Loss " Due to
88
Radiation" (L7) = (80)
89 Uncounted Loss (L8) = (81)
Total Loss = { (82) + (83) + (84) +
100
(85) + (86) + (87) + (88) + (89) }
Effisiensi Boiler ( ) = 100 - (100)
101
85

%
%

6,914768678

0,159794148

0,250847194

0,35

13,18212324

86,81787676

Penjelasan dari hasil perhitungan


Kondisi Sekarang (Operasi) Boiler
( 188 MW )
Setelah
melakukan
analisa
perhitungan
dengan
menggunakan
metode tidak langsung (Kehilangan
panas / Heat Loss) pada kondisi
operasional (Local) beban 188 MW,
didapatkan hasil total kehilangan panas /
Heat Loss sebesar 13,182 %, sehingga
effisiensi boiler dapat diketahui sebesar
86,817 %.

Grafik Persentase Tiap Tiap Kehilangan


Panas Pada Kondisi Sekarang (Operasi)
Boiler ( 188 MW )

BAB IV ( PEMBAHASAN )
Dibawah ini merupakan grafik persentase kehilangan panas antara
kondisi komisioning (200 MW) dengan kondisi sekarang (Operasi) (188 MW)
pada saat beban tinggi.

Heat Loss of Dry Gas ( L1 )


Komisioning 200 MW
3,157 %

Operasi / Local 188 MW


4,489 %

Penjelasan Tentang Kehilangan


Panas Karena Gas Buang
Pada kondisi komisioning dengan beban
tinggi 200MW persentase kehilangan panas
yang disebabkan oleh gas buang sebesar 3,157
%, sedangkan pada kondisi sekarang (Operasi)
dengan beban tinggi 188MW persentase
kehilangan panas yang disebabkan oleh gas
buang sebesar 4,489 %.

Heat Loss of Moisture from Burning Hydrogen ( L3 )


Komisioning 200 MW

Operasi / Local 188 MW

6,359 %

6,914 %

Penjelasan Tentang Kehilangan Panas


Karena kandungan Air yang terdapat pada
Proses Pembakaran unsur Hidrogen.
Pada
saat
kondisi
komisioning
persentase kehilangan panasnya dinyatakan
sebesar 6,359 %, sedangkan untuk saat ini pada
kondisi
sekarang
persentase
kehilangan
panasnya dinyatakan sebesar 6,914 %.

Potensi Kalor Bahan Bakar akibat kehilangan panas karena Gas Buang
(L1) pada Kondisi Komisioning ( 200 MW )
No

ITEM

Kehilangan Panas karena Gas Buang /


"Heat Loss Due to Dry Gas"

Fuel Oil Consumption

Laju massa () = Kehilangan Panas


karena Gas Buang / "Heat Loss Due to
Dry Gas" x Fuel Oil Consumption

COMISIONING

UNIT

330,3570832

kcal /
kg Fuel

41559,5

kg / h

13729475,2

kcal / h

3813,743111

kcal / s

15968142,4

joule / s

Laju massa () = 330,3570832 kcal / kg


x 41559,5 kg / h
4
5

Laju massa () = 13729475,2 kcal / h


Laju massa () = 3813,743111 kcal / s

Potensi Kalor Bahan Bakar akibat kehilangan panas karena Gas Buang
(L1) pada Kondisi Sekarang (Operasi) ( 188 MW )
No
ITEM
OPERASI
UNIT
1

Kehilangan Panas karena Gas Buang


/ "Heat Loss Due to Dry Gas"

457,1505448

kcal /
kg Fuel

Fuel Oil Consumption

45440

kg / h

Laju massa () = Kehilangan Panas


karena Gas Buang / "Heat Loss Due
to Dry Gas" x Fuel Oil
Consumption

20772920,75

kcal / h

Laju massa () = 330,3570832 kcal /


kg x 40300 kg / h
Laju massa () =
13313390,45 kcal / h

5770,255765

kcal / s

Laju massa () =
3698,164014 kcal / s

24160060,89

joule / s

Potensi Kalor Bahan Bakar akibat kehilangan panas karena Kadar Air
untuk Pembakaran Hidrogen dalam Bahan Bakar (L3) pada Kondisi
Komisioning ( 200 MW )
No
ITEM
COMISIONING
UNIT
Kehilangan Panas karena Kadar Air
untuk Pembakaran Hidrogen dalam
kcal / kg
1
665,3899612
Bahan Bakar / "Heat Loss Due to
Fuel
Moisture from Burning Hydrogen"
2 Fuel Oil Consumption
41559,5
kg / h
Laju massa () = Kehilangan Panas
karena Kadar Air untuk Pembakaran
Hidrogen dalam Bahan Bakar x Fuel
27653274,09
kcal / h
3
Oil Consumption
Laju massa () = 665,3899612 kcal / kg
x 41559,5 kg / h
4 Laju massa () = 27653274,09 kcal / h

7681,465026

kcal / s

5 Laju massa () = 7681,465026 kcal / s

32162294,06

joule / s

Potensi Kalor Bahan Bakar akibat kehilangan panas karena Kadar Air
untuk Pembakaran Hidrogen dalam Bahan Bakar (L3) pada Kondisi
Sekarang Operasi ( 188 MW )
No

ITEM

OPERASI

Kehilangan Panas karena Kadar Air untuk


Pembakaran Hidrogen dalam Bahan Bakar
704,1308944
/ "Heat Loss Due to Moisture from Burning
Hydrogen"

Fuel Oil Consumption

4
5

Laju massa () = Kehilangan Panas


karena Kadar Air untuk Pembakaran
Hidrogen dalam Bahan Bakar x Fuel Oil
Consumption
Laju massa () = 665,3899612 kcal / kg x
40300 kg / h
Laju massa () = 26815215,44 kcal / h
Laju massa () = 7448,670955 kcal / s

UNIT
kcal / kg
Fuel

45440

kg / h

31995707,84

kcal / h

8887,696623
37212785,76

kcal / s
joule / s

Dari grafik diatas dapat dijelaskan bahwa


terdapat perbedaan potensi kalor bahan bakar
antara kondisi komisioning (Beban 200 MW)
dengan kondisi sekarang (Beban 188 MW), yang
mana pada saat kondisi komisioning potensi
kalor yang dihasilkan untuk kehilangan panas
karena gas buang kering (L1) sebesar 330,357
kcal / kg bahan bakar, sedangkan pada kondisi
sekarang potensi kalor yang dihasilkan sebesar
457,15 kcal / kg bahan bakar untuk kehilangan
panas karena gas buang kering.

Dari grafik diatas dapat dijelaskan bahwa


terdapat perbedaan potensi kalor bahan bakar
antara kondisi komisioning (Beban 200 MW)
dengan kondisi sekarang (Beban 188 MW), yang
mana pada saat kondisi komisioning potensi
kalor yang dihasilkan untuk kehilangan panas
karena kadar air untuk pembakaran hidrogen
dalam bahan bakar (L3) sebesar 665,389 kcal /
kg bahan bakar, sedangkan pada kondisi
sekarang potensi kalor yang dihasilkan sebesar
704,13 kcal / kg bahan bakar untuk kehilangan
panas karena kadar air untuk pembakaran
hidrogen dalam bahan bakar.

Dari grafik diatas dapat dijelaskan bahwa


terdapat perbedaan potensi kalor untuk laju
massa bahan bakar antara kondisi komisioning
(Beban 200 MW) dengan kondisi sekarang
(Beban 188 MW), yang mana pada saat kondisi
komisioning potensi kalor yang dihasilkan untuk
kehilangan panas karena gas buang kering (L1)
sebesar 3813,743 kcal / s , sedangkan pada
kondisi sekarang potensi kalor untuk laju massa
bahan bakarnya yang dihasilkan sebesar
5770,255 kcal / s, untuk kehilangan panas karena
gas buang kering.

Dari grafik diatas dapat dijelaskan bahwa


terdapat perbedaan potensi kalor untuk laju
massa bahan bakar antara kondisi komisioning
(Beban 200 MW) dengan kondisi sekarang
(Beban 188 MW), yang mana pada saat kondisi
komisioning potensi kalor yang dihasilkan untuk
kehilangan panas karena kadar air untuk
pembakaran hidrogen dalam bahan bakar (L3)
sebesar 7681,465 kcal / s , sedangkan pada
kondisi sekarang potensi kalor untuk laju massa
bahan bakarnya yang dihasilkan sebesar
8887,696 kcal / s, untuk kehilangan panas karena
kadar air untuk pembakaran hidrogen dalam
bahan bakar.

Effisiensi Boiler
Komisioning 200 MW

Operasi / Local 188 MW

Selisih

88,966 %

86,817 %

2,149 %

Penjelasan Tentang Effisiensi Boiler


anatara Kondisi Komisioning dengan
Operasi (Local)
Kehilangan - kehilangan panas
sangat berpengaruh penting terhadap
effsiensi boiler. Setelah melakukan
analisa perhitungan effisiensi, terjadi
penurunan antara effsisiensi pada saat
komisioning 88,966 % menjadi 86,187 %
pada saat sekarang (Operasi). Selisih
effisiensi antara kondisi komisioning
dengan kondisi sekarang (Operasi)
tersebut sebesar 2,149 %.

BAB V ( KESIMPULAN )
Boiler Type IHI FW SR Single Drum pada Unit 3 di PLTU PT.
PJB Unit Pembangkitan Gresik mengalami penurunan effisiensi
sebesar 2,149 %. Dari kondisi komisioning dengan beban tinggi
200 MW sebesar 88,966 % menjadi 86,817 % pada saat kondisi
sekarang (Operasi) dengan beban tinggi 188MW.
Faktor kehilangan panas / Heat Loss terbesar pada Boiler Type
IHI FW SR Single Drum pada Unit 3 di PLTU PT. PJB Unit
Pembangkitan Gresik diakibatkan karena kehilangan panas
pada gas buang. Sebagaimana pada kondisi komisioning
dengan beban tinggi 200MW sebesar 3,157 % , dan pada
kondisi sekarang (Operasi)
dengan beban tinggi 188MW
sebesar 4,489 %.

Faktor lain yang menyebabkan turunnya effisiensi pada Boiler


Type IHI FW SR Single Drum pada Unit 3 di PLTU PT. PJB Unit
Pembangkitan Gresik, diakibatkan karena kehilangan panas yang
disebabkan oleh kandungan air yang terdapat pada proses
pembakaran unsur hidrogen. Sebagaimana pada saat kondisi
komisioning dengan beban tinggi 200 MW sebesar 6,359% , dan
pada kondisi sekarang (Operasi) dengan beban tinggi 188MW
sebesar 6,914 %.
Faktor kebersihan dari permukaan tube pada boiler sangat
berpengaruh penting terhadap proses perpindahan panas / heat
transfer, karena apabila adanya kerak dan adanya pengendapan
(fouling) kotoran yang terdapat pada tube tube boiler, maka
proses perpindahan panas / heat transfer akan berkurang
sehingga laju perpindahan panas juga akan menurun, dan juga
berpengaruh terhadap tingginya temperatur gas buang yang
mempengaruhi besarnya kerugian kerugian panas pada boiler.

BAB V ( SARAN )
Langkah langkah penghematan energi dapat ditekan dengan
meningkatkan effisiensi peralatan. Untuk meningkatkan
effsiensi dari boiler dapat dilakukan adalah dengan cara
mengurangi faktor faktor kehilangan panas / Heat Loss yang
terjadi pada gas buang kering di cerobong, yaitu memanfaatkan
gas tersebut sebagai pemanas udara. Hal ini sudah diterapkan,
tetapi perlu dilakukan usaha untuk menurunkan rasio
kebocoran pada pemanas udara. Selain itu perlu dilakukan
perawatan dan perbaikan terhadap permukaan perpindahan
panas atau tube untuk mengurangi penebalan kerak dan
kebocoran.

DAFTAR PUSTAKA
Asean Brown Bovery Combustion Fossil Power, Combustion
Engineering INC, Windsor Connecticut. 1991.
Singer, Joseph G, 1991, Combustion Fossil Power, Asea Brown
Bovery, Windsor
Djokosetyardjo.M.J, Ketel Uap Pradnya Paramita, Jakarta, 1999
Luhu, Audit Heat Balance pada Power Plant di PT. Indonesia Power
Jurusan Teknik Sistem Perkapalan, FTK ITS, Surabaya, 2006
Widhi H. Dhimas, Simulasi Kebutuhan Udara Pembakaran Boiler
PLTU Indonesia Power Jurusan Teknik Sistem Perkapalan, FTK ITS,
Surabaya, 2009
Harahap F, Termodinamika Teknik Erlangga, Jakarta, 1994
J.P. Holman, Perpindahan Kalor Erlangga Ciracas, Jakarta 13740.
1997
Muin S.A, Pesawat-Pesawat Konversi Energi I (Ketel Uap) Rajawali,
Jakarta, 1988
UNEP, Boiler & Pemanas Fluida Thermis United Nation Environment
Program, 2008

LOGO

Anda mungkin juga menyukai