Anda di halaman 1dari 3

Pengertian

Behavior

Change

Communication

adalah

penggunaan

strategi

komunikasi

untuk

mempromosikan perilaku yang mengarah pada peningkatan hasil kesehatan sesuai dengan
bukti yang berdasarkan penelitian dan model perubahan perilaku. Behavior Change
Communication bermaksud untuk mendorong tindakan yang diperlukan dalam rumah,
komunitas, fasilitas kesehatan atau masyarakat guna meningkatkan hasil kesehatan dengan
mempromosikan gaya hidup sehat atau mencegah dan membatasi dampak dari masalah
kesehatan, menggunakan campuran yang tepat secara interpersonal, kelompok dan saluran
media massa. Behavior Change Communication terdiri dari proses yang sistematis dimulai
dengan 1) penelitian formatif 2) analisis perilaku, diikuti oleh 3) perencanaan komunikasi, 4)
pelaksanaan, dan 5) pemantauan dan evaluasi.
Metode Pengumpulan Data
Pada Video ini metode pengumpulan data yang digunakan adalah :
In-depth interview
In-depth interview adalah adalah teknik penelitian kualitatif yang melibatkan wawancara individu
secara intensif dengan sejumlah kecil responden untuk mengeksplorasi perspektif mereka
melalui ide-ide tertentu, program, atau situasi. Pengumpulan metode ini menggunakan daftar
inti pertanyaan dimana semua informasi yang akan dikumpulkan harus dikembangkan sendiri
oleh pewawancara. Pada video ini in-depth interview dilakukan pada saat konseling gizi rutin
untuk ibu Kamala. Saat konseling berlangsung, kader tersebut menanyakan mengenai
pencegahan kehamilan apa yang dilakukan oleh ibu Kamala dan diketahui bahwa ibu Kamala
menggunakan metode keluarga berencana sementara. Metode tersebut adalah Depo Provera
(Injeksi setiap tiga bulan). Dalam melakukan in- depth interview kader juga menggunakan
gambar ilustrasi.
Focus group discussion
Focus Group Discussion adalah teknik pengumpulan data yang umumnya dilakukan pada
penelitian kualitatif dengan tujuan menemukan makna sebuah tema menurut pemahaman
sebuah kelompok. Teknik ini digunakan untuk mengungkap pemaknaan dari suatu kalompok
berdasarkan hasil diskusi yang terpusat pada suatu permasalahan tertentu. FGD juga
dimaksudkan untuk menghindari pemaknaan yang salah dari seorang peneliti terhadap focus

masalah yang sedang diteliti. Pada video ini FGD merupakan suatu bentuk dukungan program
Suaahara yang dilakukan secara rutin.
Metode Intervensi
Focus group discussion
Pada video ini FGD dilakukan untuk memastikan bahwa perawatan pada bayi dan ibu selama
kehamilan baik atau tidak. Di saat FGD dilakukan Nilla Devi Bhusal selalu memberikan edukasi
berupa informasi mengenai perawatan pada bayi dan ibu selama kehamilan dengan
menggunakan Flipcard dan diskusi bersama.
Participant Observation
Participant Observation adalah teknik pengamatan dimana peneliti ikut ambil bagian dalam
kegiatan yang dilakukan oleh objek yang diselidiki atau peneliti benar-benar terlibat dalam
keseharian responden. Observasi ini dilakukan dengan mengamati dan mencatat langsung
terhadap objek penelitian. Sebelum program Suaahara dilakukan, Ibu Nilla Devi Bhusal
memberikan konseling gizi secara rutin dengan mengunjungi rumah ibu-ibu di Nepal, namun
dalam melakukannya ia merasa kesulitan. Tetapi setelah ada intervensi program Suaahara
informasi yang diberikan dapat dilakukan secara efektif. Selain itu, Suaahara juga memberikan
bibit sayur dan anak ayam. Dalam memenuhi keberlanjutan intervensi tersebut, Suaahara tak
lupa memberikan kandang ayam untuk pemeliharaan anak ayam. Serta memberikan informasi
mengenai cara bercocok tanaman dan penggunaan pestisida organik dibandingkan pestisida
berbahaya.
Metode Monitoring dan Evaluasi
Di video ini untuk proses monitoring dan evaluasi dari program Suaahara, metode yang
dilakukan adalah participant observation. Jadi, peneliti (Parkash Kumar Rai) melakukan
kunjungan rumah untuk mengetahui keadaan di rumah individu tersebut. Hal yang dimonitoring
adalah keadaan anak, unggas, kebun sayur serta praktek hygenitas dan sanitasi. Parkash
mendiskusikan hal tersebut dan menanyakan pada ibu dan ayah dengan mengajukan
pertanyaan lewat aplikasi telpon seluler.

DAFTAR PUSTAKA
Unicef. 2005. Strategic Communication- For Behaviour and Social Change in South Asia.
http://webcache.googleusercontent.com/search?
q=cache:nXwqXza8GMYJ:www.who.int/immunization/hpv/communicate/strategic_communicati
on_for_behaviour_and_social_change_unicef_rosa_2005.pdf+&cd=1&hl=en&ct=clnk&gl=id
(online) Diakses 14 Januari 2016.
Boyce, C. Neale, P. 2006. Conducting In- Depth Interviews. A Guide for Designing and
Conducting In-Depth Interviews for Evaluation Input.
http://webcache.googleusercontent.com/search?
q=cache:Pd8OKwY5BXQJ:www2.pathfinder.org/site/DocServer/m_e_tool_series_indepth_interv
iews.pdf+&cd=1&hl=en&ct=clnk&gl=id (Online) Diakses 14 Januari 2016.
USAID. 2008. Guide To Focus Group Discussions.
https://www.microlinks.org/sites/default/files/resource/files/ML6294_mr_138_guide_to_focus_gr
oup_discussions.pdf (Online) Diakses 14 Januari 2016.

Anda mungkin juga menyukai