untuk :
PERUSAHAAN X
Dipersiapkan oleh:
KELOMPOK 8:
1. DWI KURNIAWAN
I1A006019
2. RIDHO SEPTIAN
I1A006021
3. PARAMITA NILAM S.
4. HENDRA ADIGUNA
5. MUTHIA HAKIM
I1A006038
I1A006039
I1A006032
I1A006044
I1A006048
8. ADITYA N.
I1A006051
9. TRIYOGO LAKSONO
I1A006057
BAB I
Pendahuluan
1.1
yang terbaik baik secara fisik maupun dari segi pelayanannya. Hal itu diperlukan karena jumlah
rumah sakit yang ada sudah cukup banyak. Oleh sebab itu, mengapa rumah sakit melakukan hal
yang terbaik demi kenyamanan para pasienya.
Sistem informasi rumah sakit yang digunakan disini dengan menggunakan card digunakan
untuk mempermudah pasien. Agar mereka tidak harus mengantri terlalu lama dan lebih efisien
serta efektif. Kemudian selain mempermudah pasien juga mempermudah orang yang bekerja di
bagian pendaftaran di rumah sakit tersebut. Karena orang tersebut tidak harus mencatat nama,
kemudian dokter mana yang hendak ditemui oleh sang pasien dan lain hal sebagainya.disini juga
telah tersedia nomer antrian untuk pasien sesuai dengan dokter yang hendak ditemui untuk
konsultasi.
Sistem ini dilaksanakan secara offline. Dimana system ini hanya berlaku untuk satu rumah
sakit saja (rumah sakit pusat) tidak untuk cabang dari rumah sakit ini. Cara kerja dari card
tersebut adalah dengan memasukan card kedalam mesin yang sudah disediakan oleh pihak rumah
sakit, bentuk mesin seperti mesin ATM yang sudah ada saat ini. Kemudian pasien diberikan
menu untuk memilih dokter mana yang akan temui untuk konsultasi. Lalu mesin tersebut
mengeluarkan kertas dimana kertas tersebut nantinya diberikan ke bagian pendaftaran untuk
dicarikan buku pasien dan nantinya yang akan dibawa keruangan dokter. Kemudian pasien hanya
tinggal menunggu sampai dipanggil untuk berobat sesuai dengan nomer antrian yang ada pada
kertas yang dikeluarkan oleh mesin pendaftaran.
Berikut skema dari sistem diatas:
Pasien datang
Ya
Pertama
kali datang
Tidak
Menuju mesin
pendaftaran
Ke bagian
pendaftaran
Menunggu di
panggil oleh
dokter
end
Ke bagian
pendaftaran
1.2
1.3
Bahan Acuan
Rencana pengembangan perangkat lunak ini disusun berdasarkan saduran dari standard
IEEE nomor ANSI/IEEE Std 1058.1-1987 (reaffirmed 1993). Beberapa bagian telah dengan
sengaja dihilangkan atau digabungkan dengan bagian lainnya.
1.4
Keterangan
Singkatan
SKPL
IEEE
pengembangan
dan
rancangan
perangkat lunak.
SRS
Sistem offline
Real time
langsung
diproses
dan
dapat
ditampilkan hasilnya
Server
BAB II
Organisasi Proyek
Pemodelan Sistem
Informasi
analisis
desain
kode
Pengujian
Pada sistem ini disambungkan ke komputer server hal ini dimaksudkan untuk
penjagaan bila si sistem terdapat kerusakan agar dapat langsung ditindak lanjuti dengan
baik. Dan juga tidak mengganggu kenyamanan dari sang pasien.
2.2 Struktur Organisasi
Struktur organisasi dari sistem rumah sakit ini adalah sebagai berikut:
Manajer Umum Pengembangan Perangkat Lunak
Auditor Internal
Keterangan:
a. Manajer Umum ; bertanggung jawab secara luas atas seluruh kegiatan baik
operasional maupun teknis serta administrasi kepada pihak Rumah Sakit.
hardware,
pengujicobaan
alat
yang
dihasilkan
serta
BAB III
Proses Manajerial
dalam
pembutan
alat
ini,
yaitu
bergantung
kepada
Resiko yang mengancam kualitas dan ketepatan waktu perangkat lunak yang
dihasilkan.
Kurang spesifiknya metode yang digunakan.
Tidak ada perangkat lunak lain yang mendukung proses pengujian.
Tidak ditemukan piranti perangkat lunak lain untuk mendukung analisis
perangkat lunak dan desain proses.
c. Resiko Ukuran dan Kompleksitas Produk
Teknologi yang ada tidak memenuhi harapan.
Pemakaian ulang (recycle) yang lebih rendah dari yang diharapkan.
d. Resiko Ketersediaan Personalia
Adanya staf yang sakit.
Kurangnya jumlah staf karena kompleksitas produk.
Tingkat turnover(pergantian) staf yang tinggi.
e. Resiko Penerimaan Pelanggan atas Produk
Pelanggan menolak sistem.
Pelanggan kurang memahami proses perangkat lunak tersebut.
Pelanggan tidak yakin bahwa fungsionalitas yang diminta dapat dilakukan.
3.3.2. Manajemen Resiko
Untuk mengurangi resiko tersebut, dikembangkan strategi, terutama untuk
mengurangi turnover (pergantian) staf yang dapat mengancam ketepatan waktu dan
kualitas perangkat lunak yang dihasilkan. Di antara langkah-langkah yang mungkin
diambil adalah:
a. Menemui staf yang ada untuk mengetahui penyebab keluar (misalnya kondisi
kerja yang uruk, gaji yang rendah atau pasar kerja yang kompetitif).
b. Bertindak untuk mengurangi penyebab-penyebab yang ada di bawah kontrol
manajemen sebelum proyek dimulai.
c. Mengembangkan teknik-teknik untuk memastikan kontinuitas pada saat
terjadi turnover.
mekanisme
untuk
diselesaikan bersama. Kemudian dari Manajer Umum pada saat rapat diserahkan
kepada pihak Rumah Sakit selaku pemesan atau pemilik perusahaan.
3.4.2. Teknik Bantu
Teknik bantu yang digunakan yaitu dengan sumber daya manusia yang ada yang
tentunya ada dari pihak Rumah Sakit serta pihak pengembang atau konsultanya agar tidak
ada pihak yang dirugikan.
3.4.3. Hubungan Umum
Hubungan umum antara mekanisme pemantauan dan pengendalian proyek dengan
rencana fungsi-fungsi pendukung proyek yang antara lain:
a
Aktivitas dan mekanisme kaji ulang serta audit, dilakukan oleh auditor internal yag
sekaligus sebagai asisten langsung dari manajer umum.
Aktivitas dan mekanisme kaji ulang hasil kerja (work products), berhubungan dengan
manajemen kontrol kualitas. Dilakukan untuk menentukan kualitas produk yang
dihasilkan.
Arah keahlian:
Manajer umum yang bertanggungjawab penuh atas proyek kepada pihak Rumah Sakit
selaku pelanggan atau peminta proyek. Kemudian menugaskan kepada Auditor Internal
untuk mengaudit administrasi keuangan dan operasional.
Setiap Manajer pelaksana ditugaskan untuk melakukan proses manajemen pada setiap tim
yang dipimpin.
Setiap anggota tim bekerja sesuai dengan fungsinya masing-masing dan selalu mengadakan
koordinasi internal dengan manajernya.
Lamanya dibutuhkan:
Setiap anggota tim yang bekerja dibawah koordinasi manajer, akan dibutuhkan selama
proyek berlangsung sesuai waktu pelaksanaan proyek.
Manajer yang mengoordinir setiap anggota tim, bekerja ketika proyek dirancang sampai
dengan proyek yang dikerjakan selesai dan selama masih dibutuhkan sampai ada proyek
baru.
Tenaga ahli dan profesional dibutuhkan hanya pada saat-saat tertentu, yaitu ketika
pengontrolan terhadap standar kerja, standar keberlangsungan pelaksanaan proyek dan
standar mutu dari produk yang dihasilkan.
BAB IV
Proses Teknis
Rencana dokumentasi:
Jenis dokumentasi yang digunakan adalah dokumentasi langsung. Dokumen dibuat untuk
melihat kemajuan proyek yang sedang dikembangkan, sebagai referensi untuk
troubleshooting bila terjadi kendala, sebagai pedoman operasional dan kegiatan lainnya.
Jadwal pendokumentasian relatif yang mengacu pada tonggak acuan (milestone) dan acuan
pengembangan (baseline) yang telah ditetapkan pada bagian 2.1 Model Proses. Jadwal
pendokumentasian dilakukan pada setiap proses kerja, dan dibukukan secara penuh pada
akhir proyek.
Sumber daya (personil) untuk pendokumentasian harus memiliki pengalaman dan
BAB V
Paket Kerja, Jadwal, Anggaran
Paket kerja
Kegiatan
Bulan
Bulan
Bulan
Bulan
Bulan
Bulan
ke-1
ke-2
ke-3
ke-4
ke-5-6
1.
Kegiatan Persiapan
Studi Kelayakan
Pengadaan peralatan /
2.
hardware
Pelaksanaan Proyek
Pembuatan progam /
software
Pengujian perangkat
lunak
Integrasi Hardware dan
Software
Pengujian Software
3.
Kerja Hardware
Pelatihan
4.
Pemeliharaan
5.
Dokumentasi
BAB VI
Komponen Pendukung
A. Manajemen subkontrak
Proyek ini akan dibagi kedalam beberapa subkontrak agar bisa dikerjakan oleh pihak lain
untuk mempercepat waktu pelaksanaan proyek.
B. Rencana keamanan
Untuk keamanan jalannya proyek ini dan agar dikemudian hari tidak terjadi hal-hal yang
tidak diinginkan, maka semua pegawai yang terkait harus mematuhi peraturan-peraturan
dalam pelaksanaan proyek.
C. Rencana verifikasi dan validasi terpisah
Pada pelaksanaan proyek dimungkinkan untuk melaksanakan verifikasi dan validasi secara
terpisah untuk menjamin mutu dari hasil proyek yang dilaksanakan.
D. Rencana pelatihan
Pelatihan dilaksanakan bagi para pegawai baru yang belum mengerti dan memahami proyek
yang sedang dilaksanakan.
E. Rencana pembelian perangkat keras
Perangkat keras yang akan digunakan dalam pengerjaan proyek ini adalah perangkat keras
generasi terbaru dan bermutu tinggi untuk membantu memudahkan dalam pengerjaan
proyek.
F. Rencana pengadaan fasilitas
Untuk mendukung perkembangan dan pengerjaan proyek maka akan diusahakan perangkatperangkat keras dengan kualitas tinggi agar kesalahan dalam pengerjaan proyek dapat
diminimalisir sekecil mungkin serta menghasilkan hasil yang maksimal.
G. Rencana instalasi produk sistem perangkat lunak
Perangkat lunak untuk server yang dihasilkan akan diintegrasikan langsung kedalam sistem
LAN agar dapat tetap dicek oleh server.
H. Rencana konversi data
Konversi data akan dilakukan apabila terjadi perubahan pada data yang diolah.
I. Rencana transisi sistem lama (yang sudah ada) ke sistem baru
Apabila sistem yang digunakan tidak mampu menyesuaikan diri dengan perkembangan yang
terjadi maka akan dilakukan perubahan atau transisi dari sistem lama kesistem yang baru
yamg mampu menyesuaikan dengan perkembangan yang ada.
J. Rencana perawatan produk sistem perangkat lunak
Untuk perangkat lunak pada server akan dilakukan perawatan secara berkala dan terus
menerus sampai pada 6 bulan umur proyek untuk menjamin pelayanan pada para pengguna.
Perawatan akan dilanjutkan untuk meningkatkan performa dan kualitas.