PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Setelah era agrikultur dan industry, kita kini memasuki era informasi dan konsepsi
(Pink, 2005, dalam Djoko Santosa, 2010). Pada era informasi, kebutuhan informasi geografi
makin nyata, termasuk kegunaanya untuk pendidikan geografi dari sejak sekolah dasar
hingga perguruan tinggi. Di satu sisi, diyakini bahwa informasi geografi sangat penting dalam
menunjukan sumberdaya alam dan fenomena spasial, tetapi di lain pihak, informasi geografi
tersebut belum diperoleh, diselenggarakan dan dikelola sebagaimana mestinya dalam
pengelolaan muka bumi, karena belum menjadi prioritas dalam sistem pengelolaannya.
Penginderaan jauh adalah ilmu dan seni untuk memperoleh informasi tentang obyek
atau gejala di permukaan bumi (atau permukaan bumi) tanpa melalui kontak langsung.
Teknologi ini dapat pula diartikan sebagai kegiatan perolehan informasi tentang permukaan
bumi dengan menggunakan citra yang diperoleh dari dirgantara menggunakan energi
elektromagnetik pada satu atau beberapa bagian spektrum elektromagnetik yang dipantulkan
maupun dipancarkan dari permukaan bumi (Campell, 1996, dalam Sigit, 2008). Penginderaan
jauh terdiri dari komponen-komponen yang membentuk suatu sistem: energi elektromagnetik,
atmosfer, obyek permukaan bumi, dan sensor (Curran, 1985).
B. Rumusan Masalah
Dalam makalah ini kami akan membahas tentang pemanbfaatan citra penginderaan jauh.
C. Tujuan
Penulisan makalah ini selain bertujuan untuk memenuhi tugas Geografi, juga
diharapkan dapat menambah pengetahuan mengenai penginderaan jauh.
D. Manfaat
Hasil dari penulisan makalah tentang Pemanfaatan citra penginderaan jauh ini
diharapkan dapat memberikan manfaat kepada semua pihak, khususnya kepada siswa lainnya
untuk menambah pengetahuan dan wawasan mengenai makalah kami ini.
BAB II
PEMBAHASAN
pola
aliran
sangat
berguna
dalam
interpretasi
kenampakan
geomorfologis, batuan dan struktur geologi. Citra satelit yang paling baik
digunakan untuk pembuatan peta pola aliran adalah citra radar yang menghasilkan
kenampakan tiga dimensi yang paling baik. Keunggulan dari citra radar salah
satunya adalah sangat baik menggambarkan topografi permukaan bumi. Pola
aliran mempunyai berbagai jenis pola, diantaranya ialah dendritic, paralel, radial,
trelis, rectangular, centripetal, angular dan multibasinal. Yang semuanya memiliki
tipe sendiri-sendiri yang membedakan antara satu pola aliran dengan pola aliran
yang lain.
4) Studi sedimentasi sungai.
Kaitanya dengan sedimentasi sungai cintra penginderaan jauh dapat digunakan
untuk menganalisis perkembangan sedimentasi dari waktu kewaktu dengan cara
membandingkan citra dari waktu yang berbeda sehingga dapatb di ketahui
perkembangan sedimentasinya.
2) Analisis cuaca.
Data MTSAT kanal inframerah yang diterima kemudian diolah menjadi suhu
kecerahannya (brightness temperature) dan diklasikasikan potensi hujannya
berdasarkan tinggi rendahnya suhu kecerahan awan. Semakin rendah suhu awan
akan menyebabkan terjadinya kondensasi sehingga berpotensi tinggi untuk
menimbulkan hujan, sebaliknya semakin tinggi suhu awan maka potensi hujannya
rendah.
tambang,
khususnya
galian
di
permukaan
bumi.
Wilayah
pertambangan yang dikelola dengan baik pada umumnya relatif teratur, efisien
dan rapih sebaliknya apabila pengelolaannya kurang baik perusakan permukaan
tidak teratur dan acak.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat kita ambil berdasarkan penjelasan pada lembar-lembar
sebelumnya, yaitu :
a. Penginderaan Jauh merupakan ilmu yang digunakan untuk mendapatkan informasi
mengenai permukaan bumi seperti lahan dan air dari citra yang diperoleh dari jarak
jauh dengan menggunakan sensor. Di bidang geologi, remote sensing digunakan
untuk mengetahui potensi bencana di daerah tertentu.
b. Penginderaan Jauh dapat dimanfaatkan dalam berbagai bidang, seperti: di Bidang
Oseanografi (SEASAT), di Bidang Hidrologi (LANDSAT/ERS, SPOT), di Bidang
Oseanografi (SEASAT), di Bidang Meteorologi (METEOSAT, TIROS, DAN NOAA),
dan di bidang Kehutanan
B. Saran
Teknologi sudah semakin maju, penginderaan jauh yang awalnya hanya menggunakan
citra foto udara dengan wahana balon udara kini telah banyak dikembangkan dengan
munculnya citra satelit yang tentu saja cara kerjanya lebih canggih. Penggunaan citra satelit
hendaknya lebih di dikembangkan lagi dan pemanfaatanya lebih dioptimalkan.
DAFTAR PUSTAKA
Eddy
Prahasta,
2002.
Konsep-Konsep
Dasar
Sistem
Informasi
Geografi,
Bandung: Informatika
Lillesand, Thomas M. ( Penerjemah Dulbhri, Suharsono P, Suharyadi S). 1990.
Remote Sensing and Image Interpretation Diterjemahkan Dalam bahasa Indonesia :
Penginderaan Jauh dan Interpretasi Citra. Yogyakarta: gadjah mada University
Press.
Sinaga,J.2011.Satelit ikonos. www.pagarberkawatduri.blogspot.com/2011/11/satelitikonos.html. diakses pada tanggal 28 November 2011 Jam 15. 35 WIB
Sutanto.1986.Penginderaan Jauh Jilid 1. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press
Sutanto.1994.Penginderaan Jauh Jilid I1. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press
Lillesland, Thomas. M dan Ralph W. Kiefer. 2007. Penginderaan Jauh dan Interpretasi
Citra. Yogyakarta. Gadjah Mada University Press.
Sutanto. 1979. Pengetahuan Dasar Interpretasi Citra. Yogyakarta : Gadjah Mada
University Press.