AIK Deya
AIK Deya
http://ariasandyhasim.blogspot.co.id/2015/09/interrelasi-kebenaran-al-quran-dan.html
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Al Quran yang diturunkan oleh Allah Subhanahu wa taala kepada Nabi Muhammad
Shallallahu alaihi wa sallam secara lisan & berangsur-angsur antara tahun 610 & 632
atau selama kira-kira 22 tahun, dimana pada masa itu umat manusia khususnya
penduduk Mekkah & Madinah masih dalam kegelapan & buta huruf, telah
membuktikan kebenaran wahyunya melalui konsistensinya & kesesuainnya
dengan ilmu pengetahuan teknologi dan seni (IPTEKS) yang ditemukan manusia
pada masa yang jauh setelah kematian Muhammad SAW. Petunjuk-petunjuk agama
mengenai berbagai kehidupan manusia, sebagaimana terdapat di dalam Al Quran &
As sunnah sangat ideal & agung.
Anugerah terbesar yg sangat berharga bagi umat Islam adalah Al Quran.
Keluarbiasaan Al Quran itu terletak pada aspek-aspek di dalamnya antara lain
bahasa dan gaya bahasanya, substansinya, jangkauannya yang tiada terbatas, dan
multifungsinya bagi umat manusia. Banyak hikmah yang dapat kita ambil dari Al
Quran. Ayat 27 surat Al Fath, misalnya memberi kabar gembira kpd kaum muslimin
bahwa mereka akan menaklukan Mekkah, yang saat itu dikuasai kaum penyembah
berhala.
Sesungguhnya Allah akan membuktikan kpd Rasul-Nya, tentang kebenaran mimpinya
dengan sebenarnya (yaitu) bahwa sesungguhnya kamu pasti akan memasuki Masjidil
Haram, insya Allah dalam keadaan aman, dgn mencukur rambut kepala &
mengguntingnya, sedang kamu tdk merasa takut. Maka Allah mengetahui apa yg tiada
kamu ketahui & Dia memberikan sebelum itu kemenangan yg dekat.
(Al Quran Q.S. 48: 27).
Ketika kita lebih dekat lagi, ayat tersebut mengumumkan adanya kemenangan lain
yang akan terjadi sebelum kemenangan di Mekkah. Sebagaimana dikemukakan ayat
tersebut, kaum mukmin terlebih dahulu menaklukkan bentang Khaibar, yg berada di
bawah kekuasaan Yahudi, dan kemudian memasuki Mekkah dengan aman.
Pemberitaan tentang peristiwa-peristiwa yang akan terjadi masa depan hanyalah salah
satu diantara sekian banyak hikmah yang terkandung dalam al Quran. Al Quran
mempunyai peran yang sangat penting dalam kehidpan umat Islam di dunia, baik pada
peradaban Islam dahulu maupun peradaban modern seperti sekarang ini.
Dewasa ini, ilmu pengetahuan & teknologi (IPTEK) sudah semakin berkembang. Di era
globalisasi seperti sekarang ini, manusia memang perlu mengenbangkan IPTEK dalam
kehidupan yg semakin modern. Perkembangan IPTEK dpt memperbaiki kualitas
hidup manusia. Berbagai saran modern industi, komuikasi & transportasi, misalnya
terbukti sangat bermanfaat. Namun, di sisi lain IPTEKS tidak jarang berdampak
negatif karena merugikan & membahayakan kehidupan dan martabat manusia. Bom
atom telah menewaskan ratusan ribu orang di Hiroshima danNagasaki pada Perang
Dunia II tahun 1945. Selain itu tdk sedikit yg memanfatkan teknologi internet sebagai
sarana untuk melakukan kejahatan dunia maya (cyber crime), pornografi, kekerasan,
& perjudian.
B. RUMUSAN MASALAH
1.
2.
C. TUJUAN
1. Mendeskripsikan interrelasi Kebenaran Al Quran dan IPTEKS
2. Mendeskripsikan bukti-bukti ilmiah kebenaran Al Quran dalam bidang Keperawatan
BAB II
PEMBAHASAN
A. Interrelasi Kebenaran Al-Quran dan Iptek
Interrelasi berasal dari dua kata yaitu inter dan relasi. Inter adalah bentuk
terikat diantara dua sedangkan relasi adalah hubungan atau berhubungan. Jadi
interrelasi merupakan hubungan antara dua masalah yang saling terikat. Dalam
pembahasan ini berkenaan dengan hubungan kebenaran Al-Quran dan ipteks.
Al-Quran adalah kitab petunjuk, demikian hasil yang kita peroleh dari
mempelajari sejarah turunnya. Ini sesuai pula dengan penegasan Al-Quran: Petunjuk
bagi manusia, keterangan mengenai petunjuk serta pemisah antara yang hak dan batil.
(QS 2:185).
Al-Quran dan Ilmu Pengetahuan
Al-Quran demikian menghormati kedudukan ilmu dengan Penghormatan
Yang tidak ditemukan bandingannya dalam Kitab-kitab Suci yang lain sebagai bukti,
Al-Quran menyifati masa Arab pra-Islam dengan jahiliah (kebodohan). Di dalam AlQuran terdapat beratus-ratus ayat yang menyebut tentang ilmu dan pengetahuan.Di
dalam sebagian besar ayat itu disebutkan kemuliaan dan ketinggian derajat ilmu.
Dalam rangka mengingatkan tentang anugerah yang telah diberikan kepada
manusia, Allah berfirman:
"Allah mengajarkan kepada manusia apa yang tidak mereka ketahui." (QS 96:5)
"Allah meninggikan beberapa derajat orang-orang yang beriman dan mempunyai
ilmu." (QS 58:11)
"Apakah sama orang-orang yang mengetahui dan orang-orang yang tidak mengetahui?"
(QS 39:9)
Di samping itu masih banyak ayat lain yang menyatakan tentang kemuliaan
ilmu. Dan dalam hadis-hadis Rasulullah dan para Imam Ahlul Bait yang
kedudukannya mengiringi Al-Quran terdapat dalil-dalil yang tidak terhitung
banyaknya tentang anjuran untuk mencari ilmu, arti penting dan kemuliaannya.Ayatayat Al-Qur'an merupakan petunjuk manusia tidak saja untuk kehidupan akherat
namun juga untuk kebaikan kehidupan di dunia.
Ilmu pengetahuan dan Teknologi adalah salah satu sarana manusia untuk
menuju kehidupan di dunia lebih baik.Oleh sebab itu, dalam Al-qur'an pun tak luput
memberikan petunjuk tentang ilmu pengetahuan dan teknologi bagi kehidupan
manusia.
Membuka dan membaca mushaf Al-Qur'an, kita akan menemukan ratusan ayat
yang membicarakan tentang petunjuk untuk memperhatikan bagaimana cara kerja
Alam dunia ini. Tidak kurang dari 700 ayat dari 6000-an ayat Al-Qur'an memberikan
gambaran kepada manusia untuk memperhatikan alam sekitarnya. Selain itu, biasanya
ayat-ayat yang membahasnya diawali maupun diakhiri dengan sindiran-sindiran
seperti; "apakah kamu tidak memperhatikan?", "Apakah kamu tidak berpikir?",
"Apakah kamu tidak mendengar?", "Apakah kamu tidak melihat?".Sering pula di
akhiri dengan kalimat seperti "Sebagai tanda-tanda bagi kaum yang berpikir", "Tidak
dipahami kecuali oleh Ulul Albaab".Demikianlah Mukjizat terakhir Rasul, yang selalu
mengingatkan manusia untuk mendengar, melihat, berpikir, merenung, serta
memperhatikan segala hal yang diciptakan Allah di dunia ini.
Berkat dorongan ayat-ayat tersebutlah, ulama-ulama pada abad ke 8-10 Masehi
di Timur Tengah mampu mengembangkan ilmu-ilmu pengetahuan yang berlandaskan
pada riset (dengan cara mendengar, melihat, memperhatikan, merenungkan, dan
memikirkan) dan mengimplementasikannya dalam bentuk alat-alat maupun metode
yang berguna bagi kehidupan manusia.
Membuka kembali lembaran sejarah masa kejayaan Islam, kita akan mendapati
begitu banyak sumbangsih umat Islam bagi dunia Ilmu pengetahuan dan teknologi.
Pada masa itu, dunia di luar Islam diselubungi kegelapan Ilmu.Perdukunan, mantra
dan jampi-jampi menjadi jalan untuk pengobatan. Namun berbeda di dunia Islam,
seorang Ibnu Sina telah mengembangkan berbagai metode pembedahan manusia,
dialah sang bapak kedokteran modern. Karya monumentalnya,Alqanun fi At Tib (yang
diterjemahkan ke Eropa menjadi CANON), menjadi rujukan utama dunia kedoktekan
sampai abad ke 19.
Kita juga harus berterima kasih kepada Al-Khawarizmi, yang telah
mengembangkan metode Al-goritma. Kenapa disebut Al-goritma? Al-goritma
merupakan aksen eropa dari nama al-khawrizmi. Seperti ilmuwan lainnya, Ibnu Sina
menjadi Avecina, Ibnu Rusyd menjadi Averoes. Dan masih banyak lagi penemuanpenemuan di dunia Islam pada masa itu seperti, metode fotografi paling awal yang
disebut ruang gelap, jam air, piston.
Namun alangkah ruginya, umat Islam saat ini yang kurang sekali mengapresiasi
kandungan Al-Quran, akibat banyaknya muslim yang tidak paham bahasa Al-Quran
(Bahasa Arab), meskipun hanya sebatas pemahaman tingkat dasar. Akibat tidak paham
bahasa Al-Quran, membaca Al-Quran hanya sebatas ritual saja (meskipun begitu
dasyatnya Al-Quran, sehingga orang yang tidak paham maksudnya pun dapat menjadi
tenang hatinya). Bahkan banyak generasi muda yang enggan untuk sekedar
menyentuhnya, apalagi untuk membacanya. Hal ini tidak lain disebabkan oleh
minimnya pengetahuan generasi muda Islam tehadap bahasa Al-Quran.
Membahas hubungan antara Al Quran dan ilmu pengetahuan bukan dinilai
dari banyak atau tidaknya cabang-cabang ilmu pengetahuan yang dikandungnya,
tetapi yang lebih utama adalah melihat : adakah Al quran atau jiwa ayat-ayatnya
menghalangi ilmu pengetahuan atau mendorongnya, karena kemajuan ilmu
pengetahuan tidak hanya diukur melalui sumbangan yang di berikan kepada
masyarakat atau kumpulan ide dan metode yang dikembangkannya, tetapi juga pada
sekumpulan syarat-syarat psikologis dan social yang diwujudkan, sehingga mempunyai
pengaruh (positif atau negative) terhadap kemajuan ilmu pengetahuan.
Sejarah membuktikan bahwa Galileo ketika mengungkapkan penemuan
ilmiahnya tidak mendapat tantangan dari satu lembaga ilmiah, kecuali dari
menyembuhkan itu semata-mata Allah SWT. Seluruh perangkat tenaga medis hanya
berfungsi sebagai sebab yang mengantarkan kesembuhan atau sebaliknya terhadap
klien. Ketiga, seorang yang berprofesi sebagai perawat dan memiliki komitmen
keislaman yang kuat adalah selalu mempertimbangkan manfaat dari perbuatannya
karena Rasul bersabda yang artinya sebagian dari tanda keindahan Islam seseorang
adalah meninggalkan perbuatan yang tidak berguna kepadanya (min husni islam al
mar-I tarku ma la yanihi). Keempat, seorang yang berprofesi perawat adalah mereka
yang mampu berlaku adil baik kepada pasien maupun kepada dirinya sendiri sehingga
juga memperhatikan kebutuhan fisik dan psikisnya.
1.
Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibu-bapaknya,
ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan
menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada dua orang ibu
bapakmu, hanya kepada-Kulah kembalimu.
2.
Dia menciptakan kamu dari seorang diri kemudian Dia jadikan daripadanya isterinya
dan Dia menurunkan untuk kamu delapan ekor yang berpasangan dari binatang ternak.
Dia menjadikan kamu dalam perut ibumu kejadian demi kejadian dalam tiga kegelapan.
Yang (berbuat) demikian itu adalah Allah, Tuhan kamu, Tuhan Yang mempunyai
kerajaan. Tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) selain Dia; maka bagaimana kamu
dapat dipalingkan?
Perkembangan ilmu Biologi modern telah berhasil mengungkap petunjuk dari ayat itu.
Pertumbuhan bayi di dalam rahim melewati tiga tahap (tiga kegelapan). Alquran
menggunakan istilah kegelapan karena memang proses penciptaan manusia dalam
perut ibu terjadi di dalam rahim yang gelap.
Tahap-tahap itu, pertama, tahap Pre-embrionik, zigot tumbuh membesar melalui
pembelahan sel kemudian menjadi segumpalan sel yang membenamkan diri pada
dinding rahim. Seiring pertumbuhan zigot, sel-sel penyusunnya mengatur diri mereka
sendiri untuk membentuk tiga lapisan. Kedua, tahap Embrionik yang berlangsung lima
setengah minggu. Bayi pada tahap ini disebut embrio. Organ dan sistem tubuh bayi
juga mulai terbentuk. Ketiga tahap fetus yang dimulai sejak kehamilan bulan 8 hingga
lahir. Pada tahap ini bayi telah menyerupai manusia dengan wajah, kedua tangan dan
kakinya.
3. Fakta tentang jenis kelamin bayi
Hasil penemuan ilmu genetika abad 20 menjelaskan bahwa jenis kelamin seorang bayi
ditentukan oleh air mani dari pria. Dalam air mani pria terdapat kromosom x yang
berisi sifat-sifat kewanitaan dan kromosom y berisi sifat kelaki-lakian. Sedangkan
dalam sel telur wanita hanya mengandung kromosom x yang mengandung sifat-sifat
kewanitaan. Jenis kelamin seorang bayi tergantung pada sperma yang membuahi,
apakah mengandung kromosom x atau y.
Alquran telah menjelaskan fakta itu dalam surat An Najm ayat 45-46,
Dialah yang menciptakan berpasang-pasangan pria dan wanita, dari air mani, apabila
dipancarkan.
Sebelum penemuan itu diperoleh, masyarakat menganggap bahwa penentu jenis
kelamin berasal dari wanita.
Obat dalam Al Quran dan Al hadist
1. rasulullah saw berbuka puasa dengan beberapa biji buah kurma sebelum salat.
Sekiranya tidak terdapat kurma, maka Rasulullah saw akan berbuka dengan beberapa
anggur. Sekiranya tiada anggur, maka Baginda meminum beberapa teguk air(H.R
Ahmad)
2. Habbatus saudah
Rasulullah bersabda:hendaklah kamu menggunakan habbatussaudah karena
sesungguhnya padanya terdapat penyembuhan bagi segala penyakit kecuali mati (H.R
Salamah dari Abu Hurairah)
3. Madu
Allah berfirman:
dari perut lebah ini keluar minuman (madu) yang bermacam-macam warnanya, di
dalamnya terdapat obat yang menyembuhkan bagi manusia. Sesungguhnya pada yang
demikian itu benar-benr terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi orang-orang yang
berfikir (QS. An Nahl:69)
4. Zaitun
Rasulullah bersabda : makanlah minyak zaitun dan lumurilah minyaknya karena ia
berasal dari pohon yang penuh berkah (H.R. At Tirmizi dan Ibnu Majah)
DAFTAR PUSTAKA
Achmad Baiquni, Al-Quran dan Ilmu Pengetahuan Kealaman, PT. Dana Bakhti Prima Yasa,
Yogyakarta, 1997. h. 17.
Al Quranul Karim
Arifin, M, H, 1993, Filsafat Pendidikan Islam, Jakarta : Bumi Aksara
Deedat, Ahmad, 2003, Al Quran Mujizat Yang Tak Tertandingi, Jakarta : Pustaka
DEPAG, Sains Menurut Perespektif Al-quran, PT. Dwi Rama, 2000. h. 3.
H.G. Sarwar, Filsafat Al-Quran, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta, 1994. h. 125.