Masa Pubertas Dan Adelescence
Masa Pubertas Dan Adelescence
Masa Pubertas Dan Adelescence
PERKEMBANGAN IDIVIDU
Disusun Oleh
Nama
MPN
: 1114500086
Fakultas
: FKIP
Prodi
: BK
Kelas
:D
Semester
: 1 (Satu)
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan
karunia kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul Masa
Pubertas Dan Adolesncent.Makalah ini disusun guna untuk memenuhi tugas yang diberikan
kepada dosen pengampu mata kuliah Perkembangan Individu.
Penyusun mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu kami
untuk menyusun makalah ini sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik
dan ancer tanpa ada halangan suatu apapun. Dan kami berharap agar makalah yang kami
susun ini dapat bermanfaat bagi mahasiswa atau mahasiswi yang telah membaca atau
mempelajari makalah ini. Saran dan masukan sangat kami harapkan untuk menyempurnakan
makalah ini.
Penulis
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.......................................................................................
DAFAR ISI.......................................................................................................
BAB I
: PENDAHULUAN
Pengertian Pubertas........................................................................
.Ciri-ciri Masa Pubertas..................................................................
Faktor-Faktor Penyebab Perubahan Pubertas.................................
Proses Tahapan Perkembangan Pubertas........................................
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Pembahasan Masa pubertas dan Adolesncent
BAB II
PERKEMBANGAN REMAJA AWAL
(PUBERTAS)
A. PENGERTIAN PUBERTAS
Masa ini adalah masa peralihan dari masa sekolah menuju masa puberitas, di
mana seorang anak yang telah besar (puer, = anak besar) ini sudah ingin berlaku
seperti orang dewasa tetapi dirinya belum siap, dan termasuk kelompok orang
dewasa.
Puberitas adalah saat-saat terjadinya kematangan seksual yang sesungguhnya,
bersamaan dengan terjadinya perkembangan fisiologis yang berhubungan dengan
kematangan kelenjer endokrin. Kelenjer endokrin adalah kelenjer yang bermuara
langsung di dalam saluran darah. Dengan melalui pertukaran zat yang ada di antara
jaringan-jaringan kelenjer dengan pembuluh rambut di dalam kelenjer tadi. Zat-zat
yang dikeluarkan itu disebut hormon, selanjutnya hormon-hormon tadi memberikan
stimulasi pada tubuh anak, sedemikian rupa. Sehingga anak merasakan adanya
rangsangan-rangsangan tertentu. Sesuatu rangsangan hormonal ini menyebabkan rasa
tidak tenang pada diri anak tersebut, suatu rasa yang belum pernah dialami
sebelumnya
dan
pada
akhirnya
dunia
keanak-anakannya
yang
cukup
menggembirakan.
Terjadinya peristiwa kematangan tersebut pada wanita terjadi 1,5 sampai 2
tahun lebih awal dari pada pria. Terjadinya kematangan jasmani bagi wanita biasa
ditandai dengan adanya menstruasi (mensis/t=bulan=dating bulan). Sedangkan pada
pria ditandai dengan keluarnya sperma yang pertama, biasanya lewat bermimpi
merasakan kepuasan seksual.
Kematangan atas jenis kelamin tersebut, banyak bergantung dengan iklim,
lingkungan budaya setempat, bangsa, dan lain-lain, sehingga peristiwa ini tiap-tiap
bangsa di dunia seringkali terjadi perbedaan waktunya, yang menyolok. Contoh bagi
Indonesia dan Prancis terjadi pada usia 13-14 (karena adanya kesamaan iklim). Tetapi
di negeri panas, Arab Saudi umur 11-12. dan di Malabar pada umur 8-9. di negeri
dingin, Siberia terjadi pada umur umur 17-19.
Batasan usia remaja awal (Pubertas) yang umum digunakan para ahli adalah
antara umur 12-15 tahun. Tetapi menurut Monks, Knoers, dan Haditono (2001)
batasan usia pubertas ini antara umur 10-12 tahun.
B. CIRI-CIRI MASA PUBERTAS
1. Ciri-ciri primer
Ciri-ciri primer ialah ciri-ciri yang menunjukkan pada organ tubuh secara
langsung berhubungan dengan proses reproduksi. Bagi pria ditandai dengan keluar
sperma pertama kali atau yang dikenal dengan Mimpi Basah.
Hal ini dipengaruhi oleh hormon perangsang yang diproduksi oleh kelenjer
bawah otak (pituitary gland). Hormon ini merangsang testis, sehingga testis
menghasilkan hormon testosteron dan androgen sesrta spermatozoa.
Bagi wanita ditandai dengan menstruasi (menarche) yaitu menstruasi yang
pertama kali dialami oleh seorang gadis. Hal ini dipengaruhi oleh perkembangan
indung telur (ovarium) yang terletak dalam rongga perut wanita bagian bawah, di
dekat uterus, yang berfungsi memproduksi sel-sel telur dan hormon-hormon
estrogen dan progestrogen. Progestrogen berfungsi untuk mematangkan sel telur.
Sedangkan estrogen mempengaruhi pertumbuhan sifat-sifat kewanitaan pada
tubuh seseorang dan mengatur siklus Haid atau Menstruasi.
2. Ciri-ciri Sekunder
Ciri-ciri
1) Tinggi
Tinggi rata-rata anak laki-laki adala sekitar 59 atau 60 inci (150 atau 152
cm)sedangkan anak perempuan sekitar 54 atau 55 inci (137 cm atau 140 cm).
Karena penambahan tinggi anak laki-laki dan anak perempuan selama masa
remaja sekitar 9 atau 10 inci (22,5 cm atau 25 cm) dan pertumbuhan relatif
lebih sedikit, maka perempuan pada akhirnya lebih pendek dibanding lakilaki.
2) Berat
Percepatan pertumbuhan badan juga terjadi dalam penambahan berat
badan, yakni sekitar 13 kg bagi anak laki-laki dan 10 kg bagi anak perempuan.
Pertumbuhan ini lebih mudahh dipengaruhi melalui diet, latihan, dan gaya
hidup umumnya.
2. Perkembangan Kognitif
Pertumbuhan
Otak
dan
Perkembangan
Kemampuan
Remaja
Awal
Pertumbuhan otak anak wanita mengikat lebih cepat dalam usia 11 tahun
dibandingkan pertumbuhan otak pria, tetapi pertumbuhan otak anak pria di usia 13
tahun meningkat 2 kali lebih cepat dibandingkan dengan kecepatan pertumbuhan
anak wanita seusia. Selain itu terdapat pula bukti-bukti hasil penelitian yang
menyimpulkan hal yang menyangkut pola dan cara berpikir remaja cenderung
mengikuti orang-orang dewasa yang telah menunjukkan kemampuan berpikirnya.
Ini mengisyaratkan adanya sisi positif dari perkembangan kemampuan psikis
remaja awal. Sisi positif pertumbuhan otak dan perkembangan kemampuan pikir
remaja, memanglah berimplikasi terhadap praktek-praktek pendidikan di sekolah.
Menurut teori Piaget ada dua perkembangan kognitif pada diri anak, yakni
sebagai berikut:
a. Anak sudah mulai berpikir secara abstrak dan hipotesis, anak mampu
memikirkan sesuatu yang akan atau mungkin terjadi.
b. Anak mulai berpikir secara sistematik, mampu memikirkan segala
kemungkinan secara sistematik untuk memecahkan suatu masalah.
menyeluruh lebih jauh lagi, bahwa kematangan seksual dalam usia remaja awal
dan parohan pertama remaja akhir mempunyai korelasi positif dengan
perkembangan sosial mereka. Hal semacam ini ditunjukkan oleh hasil penelitian
James dan Moore terhadap remaja yang berusia antara 12 21 tahun dengan
jumlah sampel 535 orang. Perkembangan perilaku seksual yang lebih
bersangkutan dengan diri remaja, diantaranya yang sangat menonjol dan penting
adalah onani atau masturbasi. Hal-hal seperti tentang seks ini tentu saja
berpengaruh terhadap minat mereka pada sekolah atau pelajaran.
BAB III
ADOLESNCENT
DAFTAR PUSTAKA
Ahmadi,Abu & Munawar Sholeh.2005 Psikologi Perkembangan. Jakarta: Rineka Cipta.
Desmita2009. Psikolog Perkembangan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Dorland, W.A. Newman. 2011. Kamus Saku Kedokteran Dorland.
Jakarta:EGC.
Drs. Syamsu Yusuf. LN. M.Pd. Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja. PT. Remaja Rosdakarya.
Bandung. 2000.