Masa Pubertas Dan Adelescence

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 13

MASA PUBERTAS DAN ADOLESCENT

Di Tujukan Untuk Memenuhi Tugas Semester Pertama Mata Kulia

PERKEMBANGAN IDIVIDU
Disusun Oleh
Nama

: Khoerul Muminatul Islamiyah

MPN

: 1114500086

Fakultas

: FKIP

Prodi

: BK

Kelas

:D

Semester

: 1 (Satu)

Dosen Pengampung : Dra. Sri Sumarsih,M.Pd

PRODI BIMBINGAN DAN KONSELING


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PANCASAKTI TEGAL
2014

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan
karunia kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul Masa
Pubertas Dan Adolesncent.Makalah ini disusun guna untuk memenuhi tugas yang diberikan
kepada dosen pengampu mata kuliah Perkembangan Individu.
Penyusun mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu kami
untuk menyusun makalah ini sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik
dan ancer tanpa ada halangan suatu apapun. Dan kami berharap agar makalah yang kami
susun ini dapat bermanfaat bagi mahasiswa atau mahasiswi yang telah membaca atau
mempelajari makalah ini. Saran dan masukan sangat kami harapkan untuk menyempurnakan
makalah ini.

Tegal, 22 November 2014

Penulis

DAFTAR ISI
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.......................................................................................
DAFAR ISI.......................................................................................................
BAB I

: PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Dan Rumusan Masalah..............................................


B. Tujuan................................................................................................
BAB II : PERKEMBANGAN REMAJA AWAL
A.
B.
C.
D.

Pengertian Pubertas........................................................................
.Ciri-ciri Masa Pubertas..................................................................
Faktor-Faktor Penyebab Perubahan Pubertas.................................
Proses Tahapan Perkembangan Pubertas........................................

BAB III : ADOLESCENT


A. Penertian Adolescent......................................................................
B. Ciri-ciri Masa Adolescent................................................................
C. Faktor-Faktor Penyebab Perubahan Adolescent...............................
BAB IV : PENUTUP
A. Kesimpulan.......................................................................................
B. Saran.................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA

BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Pembahasan Masa pubertas dan Adolesncent

meliputi mulai dari

perkembangan pranatal sampai perkembangan pada masa dewasa. Pembahasan


sebelum ini adalah tentang perkembangan anak masa sekolah yang dikenal juga
dengan perkembangan akhir masa kanak-kanak, yang mana pada masa anak-anak
yang sudah melanjutkan ke jenjang pendidikan sekolah dasar. Selanjutnya dalam bab
ini kami akan membahas tentang perkembangan peserta didik pada masa pra puber,
yang mana pada masa ini adalah masa peralihan dari masa sekolah menuju masa
puberitas, yang mempengaruhi penyesuaian diri pribadi dan penyesuaian sosial anak.
Dari uaraian di atas sudah tergambar pembahasan yang akan kami uraikan
dalam makalah ini, yaitu tentang Masa pubertas dan adolesncet. Rumusan masalah
yang akan dibahas dapat kami gambarkan dalam uraian berikut ini:
1. Pengertian pubertas an Adelence
2. Ciri-ciri perkembangan pubertas dan Adelence
3. Faktor penyebab perubahan pubertas dan Adelence
4. Proses tahapan perkembangan pubertas dan Adelence
B. TUJUAN
Makalah ini disusun bertujuan:
1. Untuk menambah wawasan penyusun dan pembaca tentang perkembangan anak
yang sedang menginjak usia pubertas.
2. Mengetahui ciri-ciri anak yang sedang menginjak usia ini serta mengetahui
bahaya-bahayanya.
3. Sebagai tugas individu untuk salah satu penilaian semester I dalam mata kuliah
Perkembangan Individu.

BAB II
PERKEMBANGAN REMAJA AWAL
(PUBERTAS)

A. PENGERTIAN PUBERTAS

Masa ini adalah masa peralihan dari masa sekolah menuju masa puberitas, di
mana seorang anak yang telah besar (puer, = anak besar) ini sudah ingin berlaku
seperti orang dewasa tetapi dirinya belum siap, dan termasuk kelompok orang
dewasa.
Puberitas adalah saat-saat terjadinya kematangan seksual yang sesungguhnya,
bersamaan dengan terjadinya perkembangan fisiologis yang berhubungan dengan
kematangan kelenjer endokrin. Kelenjer endokrin adalah kelenjer yang bermuara
langsung di dalam saluran darah. Dengan melalui pertukaran zat yang ada di antara
jaringan-jaringan kelenjer dengan pembuluh rambut di dalam kelenjer tadi. Zat-zat
yang dikeluarkan itu disebut hormon, selanjutnya hormon-hormon tadi memberikan
stimulasi pada tubuh anak, sedemikian rupa. Sehingga anak merasakan adanya
rangsangan-rangsangan tertentu. Sesuatu rangsangan hormonal ini menyebabkan rasa
tidak tenang pada diri anak tersebut, suatu rasa yang belum pernah dialami
sebelumnya

dan

pada

akhirnya

dunia

keanak-anakannya

yang

cukup

menggembirakan.
Terjadinya peristiwa kematangan tersebut pada wanita terjadi 1,5 sampai 2
tahun lebih awal dari pada pria. Terjadinya kematangan jasmani bagi wanita biasa
ditandai dengan adanya menstruasi (mensis/t=bulan=dating bulan). Sedangkan pada
pria ditandai dengan keluarnya sperma yang pertama, biasanya lewat bermimpi
merasakan kepuasan seksual.
Kematangan atas jenis kelamin tersebut, banyak bergantung dengan iklim,
lingkungan budaya setempat, bangsa, dan lain-lain, sehingga peristiwa ini tiap-tiap
bangsa di dunia seringkali terjadi perbedaan waktunya, yang menyolok. Contoh bagi
Indonesia dan Prancis terjadi pada usia 13-14 (karena adanya kesamaan iklim). Tetapi
di negeri panas, Arab Saudi umur 11-12. dan di Malabar pada umur 8-9. di negeri
dingin, Siberia terjadi pada umur umur 17-19.
Batasan usia remaja awal (Pubertas) yang umum digunakan para ahli adalah
antara umur 12-15 tahun. Tetapi menurut Monks, Knoers, dan Haditono (2001)
batasan usia pubertas ini antara umur 10-12 tahun.
B. CIRI-CIRI MASA PUBERTAS
1. Ciri-ciri primer

Ciri-ciri primer ialah ciri-ciri yang menunjukkan pada organ tubuh secara
langsung berhubungan dengan proses reproduksi. Bagi pria ditandai dengan keluar
sperma pertama kali atau yang dikenal dengan Mimpi Basah.
Hal ini dipengaruhi oleh hormon perangsang yang diproduksi oleh kelenjer
bawah otak (pituitary gland). Hormon ini merangsang testis, sehingga testis
menghasilkan hormon testosteron dan androgen sesrta spermatozoa.
Bagi wanita ditandai dengan menstruasi (menarche) yaitu menstruasi yang
pertama kali dialami oleh seorang gadis. Hal ini dipengaruhi oleh perkembangan
indung telur (ovarium) yang terletak dalam rongga perut wanita bagian bawah, di
dekat uterus, yang berfungsi memproduksi sel-sel telur dan hormon-hormon
estrogen dan progestrogen. Progestrogen berfungsi untuk mematangkan sel telur.
Sedangkan estrogen mempengaruhi pertumbuhan sifat-sifat kewanitaan pada
tubuh seseorang dan mengatur siklus Haid atau Menstruasi.
2. Ciri-ciri Sekunder
Ciri-ciri

sekunder adalah ciri-ciri

jasmani yang tidak langsung

berhubungan dengan proses reproduksi, namun merupakan tanda-tanda yang


membedakan antara laki-laki dan perempuan.
Ciri-ciri sekunder bagi laki-laki, yaitu:
1) Tumbuh suburnya rambut, janggut, kumis, dan lainnya
Sudah lazimnya dalam kehidupan ditemukan seorang anak yang baru
menginjak masa remaja ini ditandai dengan tumbuhnya bulu-bulu halus di
sebagian tubuh, seperti janggut, kumis, dan lain sebagainya. Hal ini terjadi
karena rangsangan kelenjer endoktrin yang bermuara di dalam darah.
2) Selaput suara semakin besar dan berat
3) Wajah anak-anak sudah mulai hilang, seperti dahi yang semula sempit
sekarang menjadi lebih luas, mulut melebar, dan bibir lebih menjadi penuh.
4) Terjadi percepatan pertumbuhan otot sehingga terjadi pengurangan lemak
dalam tubuh. Perkembangan otot anak laki-laki lebih cepat dari anak
perempuan, karena lebih banyak memiliki jaringan otot, sehiingga anak lakilaki lebih kuat dari anak perempuan
Ciri-ciri sekunder bagi perempuan, yaitu:
1) Pinggul semakin besar

2) Kelenjer-kelenjer pada dada menjadi berisi (lemak)


3) Suara menjadi bulat, merdu, dan tinggi
4) Muka menjadi bulat dan berisi
3. Ciri-ciri tertier
Ciri-ciri tertier merupakan ciri-ciri yang berakibat dari dua ciri-ciri di atas. Di
antaranya sebaggai berikut:
1) Perubahan sikap dan perilaku
2) Munculnya perasaan-perasaan negatif pada diri anak
3) Ingin melepas diri dari orang tua
4) Anak ingin menyamakan dirinya dengan orang dewasa
C. FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB PERUBAHAN PUBERTAS
1. Lingkungan
Menurut sebuah penelitian mengatakan bahwa lingkungan sekitar dapat
mempengaruhi pubertas dini. Seorang peneliti dari Mount Sinai School of
Medicine, Dr Mary Wolff mempublikasikan laporannya tentang paparan bahan
kimia tertentu yang dapat menyebabkan pubertas dini. Bahan kimia tersebut
seperti terdapat pada ragam produk yang dikonsumsi anak sehari-hari. Bahkan
efek bahan kimia pada cat kuku, kosmetik, parfum, pelembab tubuh, dan
sampo juga berperan dalam terjadinya pubertas lebih awal pada anak-anak.
Dan sebagai gejala awal seperti membesarnya payudara dan berkembangnya
rambut di kemaluan.
2. Kegemukan
Berdasarkan penelitian yang dilakukan di Univeristy of Michigan
menyatakan bahwa kemungkinan pubertas dini cenderung terjadi pada anak
yang mengalami kelebihan berat badan. Hal ini terjadi karena adanya
pengaruh kelenjar adrenal yang bertanggung jawab pada pubertas.
3. Genetika
Faktor gen juga dikabarkan memainkan peranan yang dapat menyebabkan
pubertas dini pada anak-anak. Berdasarkan laporan dari Kidhealth yang
mengungkapkan bahwa ada sekitar lima persen anak lelaki mengalami
pubertas dini. Dan kondisi ini diwarisi dari ayah atau kakek dari ibu
dikarenakan gen. Sedangkan pada anak perempuan hanya mewarisi satu
persen saja.
4. Penyimpangan Hormon
Berdasarkan sisi medis pubertas lebih dini pada anak dipengaruhi karena
adanya beberapa hormon yang tidak seimbang. Dengan ketidakseimbangan
hormon dapat memunculkan sindrom McCune Albright, kondisi genetik yang

dapat mempengaruhi kesehatan tulang, pigmentasi, dan endokrin, seperti


hiperplasia Adrenal Kongetinal, atau kelainan pada kelenjar adrenal, sehingga
terjadi ketidakseimbangan tiroid. Karena kondisi seperti inilah yang akan
memunculkan seseorang mengalami pubertas lebih awal atau lebih dini.
5. Sebab Lain
Pubertas pada anak dini yang disebabkan adanya penyakit atau gangguan
memang jarang ditemukan. Akan tetapi dimana seorang anak dalam kondisi
seperti cedera, mengalami penyumbatan aliran darah, ada kelainan pada otak
atau sumsum tulang belakang, mengalami meningitis, serta penyakit diabetes
ternyata bisa juga menjadi pemicu penyebab awal pubertas pada anak-anak.
D. PROSES TAHAPAN PERKEMBANGAN PUBERTAS
1. Perkembangan Fisik
Secara umum, terjadi pertumbuhan dan perkembangan pisik yang sangat pesat
dalam masa remaja awal (12/13 tahun). Menurut Dr. Zakiah Daradjat, bahwa di
antara hal yang kurang menyenangkan remaja, adalah adanya beberapa bagian
tubuh yang cepat pertumbuhannya, sehingga mendahului bagian yang lain seperti
kaki, tangan dan hidung yang mengakibatkan cemasnya remaja melihat wajah dan
tubuhnya yang kurang bagus.

1) Tinggi
Tinggi rata-rata anak laki-laki adala sekitar 59 atau 60 inci (150 atau 152
cm)sedangkan anak perempuan sekitar 54 atau 55 inci (137 cm atau 140 cm).
Karena penambahan tinggi anak laki-laki dan anak perempuan selama masa
remaja sekitar 9 atau 10 inci (22,5 cm atau 25 cm) dan pertumbuhan relatif
lebih sedikit, maka perempuan pada akhirnya lebih pendek dibanding lakilaki.
2) Berat
Percepatan pertumbuhan badan juga terjadi dalam penambahan berat
badan, yakni sekitar 13 kg bagi anak laki-laki dan 10 kg bagi anak perempuan.
Pertumbuhan ini lebih mudahh dipengaruhi melalui diet, latihan, dan gaya
hidup umumnya.
2. Perkembangan Kognitif

Pertumbuhan

Otak

dan

Perkembangan

Kemampuan

Remaja

Awal

Pertumbuhan otak anak wanita mengikat lebih cepat dalam usia 11 tahun
dibandingkan pertumbuhan otak pria, tetapi pertumbuhan otak anak pria di usia 13
tahun meningkat 2 kali lebih cepat dibandingkan dengan kecepatan pertumbuhan
anak wanita seusia. Selain itu terdapat pula bukti-bukti hasil penelitian yang
menyimpulkan hal yang menyangkut pola dan cara berpikir remaja cenderung
mengikuti orang-orang dewasa yang telah menunjukkan kemampuan berpikirnya.
Ini mengisyaratkan adanya sisi positif dari perkembangan kemampuan psikis
remaja awal. Sisi positif pertumbuhan otak dan perkembangan kemampuan pikir
remaja, memanglah berimplikasi terhadap praktek-praktek pendidikan di sekolah.
Menurut teori Piaget ada dua perkembangan kognitif pada diri anak, yakni
sebagai berikut:
a. Anak sudah mulai berpikir secara abstrak dan hipotesis, anak mampu
memikirkan sesuatu yang akan atau mungkin terjadi.
b. Anak mulai berpikir secara sistematik, mampu memikirkan segala
kemungkinan secara sistematik untuk memecahkan suatu masalah.

3. Perkembangan Emosi (afektif)


Perkembangan (dua pertumbuhan) sikap, perasaan emosi, remaja awal, sikap
perasaan/emosi seseorang telah ada 2 berkembang semenjak ia bergaul dengan
lingkungan. Timbul sikap, perasaan/emosi itu (positif atau negatif) merupakan
produk pengamatan dan pengalaman induvidu secara unik dengan benda fisik
lingkungannya. Dengan orang tua dan saudara, serta pergaulan sosial yang labih
luas perasaan yang sangat takuti oleh remaja adalah takut dikucilkan atau tersindir
dari kelompoknya. Rasa sedih merupakan sebagaian emosi yang sangat menonjol
dalam massa remaja awal. Sebaliknya perasaan gembira biasanya akan nampak
manakala si remaja mendapat pujian, terutama pujian terhadap diri atau hasil
usahanya.
4. Perkembangan Sosial
Pertumbuhan Kelenjar-kelenjar Seks dan Perkembangan Seksual Remaja
Awal. Pertumbuhan kelenjar-kelenjar seks (Gonads) remaja, sesungguhnya
merupakan bagian integral dari pertumbuhan dan perkembangan jasmani secara

menyeluruh lebih jauh lagi, bahwa kematangan seksual dalam usia remaja awal
dan parohan pertama remaja akhir mempunyai korelasi positif dengan
perkembangan sosial mereka. Hal semacam ini ditunjukkan oleh hasil penelitian
James dan Moore terhadap remaja yang berusia antara 12 21 tahun dengan
jumlah sampel 535 orang. Perkembangan perilaku seksual yang lebih
bersangkutan dengan diri remaja, diantaranya yang sangat menonjol dan penting
adalah onani atau masturbasi. Hal-hal seperti tentang seks ini tentu saja
berpengaruh terhadap minat mereka pada sekolah atau pelajaran.

BAB III
ADOLESNCENT

A. MASA ADOLESECENT (USIA 18-21 TAHUN)


Pada masa ini seseorang sudah dapat mengetahui kondisi dirinya, ia sudah
mulai membuat rencana kehidupan serta sudah mulai memilih dan menentukan jalan
hidup yang hendak ditemuinya. Pada masa ini kejiwaannya mulai tenang sebagai
persiapan kehidupan pada masa dewasa.
Masa adolesecent adalah masa muda, yaitu usia 12 22 tahun dan mencakup
keseluruhan perkembangan psikis yang terjadi pada masa tersebut.
B. CIRI-CIRI ADOLESNCENT

Berkaitan dengan perkembangan reproduksi remaja kita, perlu mengenal


perkembangan remaja serta ciri-cirinya sebagai berikut:
1. Masa remaja awal (10-12tahun)
Tampak dan merasalebih dekat dengan teman sebaya.
Tampak dan mrasa ingin bebas
Tmpak dan ngin lebih memperhatikan keadaan tubuhnya dan mulai berfiir
yang khayal (abtrak)
2. Masa remaja tengah (13-15 tahun)
Ada keinginan untuk berkencan atau ketertarikan pada lawan jenis
Timbul perasaan yang mendalam
3. Masa remaja akhir (16-19 tahun)
Menampakkan pengungkapan kebebasan diri
Dalam mecari teman sebaya lebih efektif
Memiliki citra (gambaran,keadaan,prasaan) terhadap dirinya
Dpat mewujudkan prasaan cinta
Memilki kemampuan befikir khayal atau abstrak
Bila masa adolesence ini telah selesai ata habis maka anak-anak akan
memasuki jenajng kedewasaan, sebagia fase perkembangan, seseorang yagn telah
memiliki (moral dan bentuk kepribadian tersendiri)

Ciri-ciri kedeawsaan menurut, Dr. M.J. Langeveld antara lain:


1. Dapat berdiri sendiri dalam kehidupannya
2. Dapat bertanggung jawab dalam arti sebenarnya
3. Memiliki sifat-sifat yang konstruktif terahdap masyarakat dimana ia berada
Sikap-sikap masa adolesen, yaitu:
1. Menemukan pribadinya
2. Menentukan cita-citanya
3. Menggariskan jalan hidupnya
4. Bertanggung jawab
5. Menghimpun norma-norma tersendiri

C. FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB PERUBAHAN ADOLESNCENT


1. Adanya perubahan biologis dan spikolologis yang sangat pesat pada masa remaja
dan akan memberikan dorongan tertentu yang sangat kompleks.
2. Orang tua dan pendidik kurang siap ntuk memberikan informasi yang benar dan
tepat waktu karena ketidaktahuan.
3. Perbaikan gisi yang menyebabkan menas menjadi lebih dini.Kejadian kawin muda
lebih banyak terutama di pedesaan. Sebaliknya di perkotaan kesempatan
bersekolah dan bekerja lebih terbukabagi wanita sehingga usia awin bertambah.
Kesenjangan antara menars dan usia kawin semakin panjang dan disertai
pergaulan makin bebas dan jarang menimbulkan masalah.
4. Membaikya sarana komunikasi dan transportasi akibat kemajuan komunikasi
teknologi sehingga sulit melakukan sleksi terhadap informasi dari luar.
5. Pembangunan ke arah indrustrialisasi disertai pertambahan penduduk yang
menyebabkan peningkatan urbanisasi, kurangnya sumber daya alam dan terjadi
perubahan tata nilai. Ketimpanga sosil dan individualisme sering memicu
perseorang maupun kelompok. Lapang kerja yang kurang memadai dapat
memberikan dampak yang baik sehingga remajamendeita frustasidan deprsi yang
menyebabkan mereka mengambil jalan pintas denagan melakuan tindakan yang
negatif.
6. Kurangnya pemanfaatan pengguna sarana untuk menyalurkan geolak remaja.
Perlu adanya penyaluran sebagai subtitusi yang positis ke arah pengembangan
keterampilan yang mengandung nsur kecepatan dan kekuatan misalnya olahraga.
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Masa remaja merupakan masa pencarian jati diri seseorang dalam
rentang masa kanak-kanak sampai masa dewasa. Pada masa ini, pola pikir
dan tingkah laku remaja sangat berbeda pada saat masih kanak-kanak.
Hubungan dengan kelompok (teman sebaya) lebih erat dibandingkan
hubungan dengan orang tua. Teori-teori perkembangan remaja antara lain,
teori psikoanalisa, teori psikososial, teori kognitif serta teori tingkah laku
dan belajar sosial. Tahap perkembangan remaja dimulai dari fase
praremaja, remaja awal, dan remaja akhir. Karakteristik pertumbuhan dan
perkembangan remaja antara lain, perubahan fisik yang terjadi pada remaja
terlihat pada saat masa pubertas yaitu meningkatnya tinggi dan berat badan
serta kematangan sosial, remaja berfikir secara logis dan transisi sosial

remaja mengalami perubahan dalam hubungan individu dengan manusia


lain. Sementara itu, ciri khas remaja adalah hubungan dengan teman
sebaya lebih erat, hubungan dengan orang tua penuh konflik,
keingintahuan seks yang tinggi, dan mudah stres.
B. Saran
Perubahan-perubahan yang terjadi pada masa remaja menimbulkan
berbagai konflik batin maupun psikis. Orang tua harus benar-benar
memahami konsekuensi perubahan pada remaja. Sementara itu, perawat
dapat dijadikan tempat konseling untuk remaja sebagaimana peran perawat
dan sebagai perawat yang menghadapi permasalahan remaja senantiasa
memberikan bimbingan atau konseling yang baik atau yang tidak
memojokkan remaja tersebut dalam masalah yang dihadapinya.

DAFTAR PUSTAKA
Ahmadi,Abu & Munawar Sholeh.2005 Psikologi Perkembangan. Jakarta: Rineka Cipta.
Desmita2009. Psikolog Perkembangan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Dorland, W.A. Newman. 2011. Kamus Saku Kedokteran Dorland.
Jakarta:EGC.
Drs. Syamsu Yusuf. LN. M.Pd. Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja. PT. Remaja Rosdakarya.
Bandung. 2000.

Anda mungkin juga menyukai