Perencanaan Turbin Air Pembangkit Listrik
Perencanaan Turbin Air Pembangkit Listrik
Abstrak
Proyek PLTM (Pembangkit Tenaga Listrik Mini Hidro) Buleleng 2 X 600 kW terletak di sungai
Lahunsa, desa Buleleng, kecamatan Bungku Selatan, kabupaten Morowali, propinsi Sulawesi Tengah. Data awal
sungai menunjukkan head (H)=60 m, dan debit (Q)=3,5 m3/s. Tujuan perencanaan adalah menentukan jenis dan
jumlah turbin yang digunakan, diameter runner serta letak suction head (Hs). Perencanaan berdasarkan
perhitungan dari studi literatur dan katalog standar pabrikan. Hasil perencanaan diperoleh: turbin Francis poros
horisontal spiral casing sebanyak 2 unit dengan kapasitas 600 kW. Adapun spesifikasi turbin adalah: putaran
kerja turbin diambil 1000 rpm, sedangkan kecepatan spesifik dimensional ns= 170,91 (metric) atau ns = 146,686
(SI) dan kecepatan spesifik dimensionless nqe = 0,884 rad, diameter runner turbin francis adalah Do = 0,443 m
dan diameter outlet Ds = 0,406 m. Sedangkan batas limit tinggi pusat turbin terhadap tail race atau tinggi tekan
hisap (suction head) adalah Hs = 3,811 meter
Kata kunci : PLTM Buleleng 2 x 600 kW, Turbin francis poros horisontal, kecepatan spesifik, diameter runner,
suction head
1. Pendahuluan
Indonesia memiliki sumber daya air yang
melimpah. Sungai dan air terjun menyimpan energi
yang dapat dimanfaatkan sebagai tenaga pembangkit
listrik. Dilatar belakangi oleh krisis energi listrik dan
kebutuhan energi yang terus meningkat, maka
sumber daya yang ada dimanfaatkan semaksimal
mungkin. Pembangkit Listrik Tenaga Mini Hidro
(PLTM) adalah salah satu pembangkit listrik tenaga
air yang menjadi pilihan dimana PLTM
memanfaatkan energi air yang memiliki kapasitas
aliran yang tidak terlalu besar.
Secara umum potensi listrik yang
bersumber dari energi terbarukan di luar Jawa cukup
besar dan belum dimanfaatkan secara optimal, salah
satunya adalah sumber energi tenaga air. Penelitian
ini mengambil studi kasus dari proyek PLTM
Buleleng 2 X 600 kW, yang terletak di sungai
Lahunsa, desa Buleleng, kecamatan Bungku Selatan,
kabupaten Morowali, propinsi Sulawesi Tengah.
Sebelum proyek pembangunan PLTM direalisasikan
tentunya perlu analisa pekerjaan mekanikal yaitu
perancangan turbin air yang akan digunakan.
Sehingga dari perancangan ini nantinya dapat
diperoleh jenis turbin yang optimal.
2. Rumusan masalah
Berdasarkan data awal yang diperoleh dari
survey dilapangan diketahui tinggi jatuh/Head (H)
adalah 60 m 70 m, Debit (Q): 3,5 m3/s dan rencana
lokasi rumah pembangkit (power house): 1000 m
diatas permukaan laut. Maka rumusan masalah dari
Prosiding Volume 3
Seminar Nasional Teknologi dan Aplikasinya
SENTIA 2011-POLITEKNIK NEGERI MALANG
Turbin
Penstok
H = 60 m
Q = 1,75
m3/s
Generator
Pipa hisap
Gambar 1 Skema rumah pembangkit
dengan 2 turbin (sumber: Standards/
Manuals/Guidelines For Small Hydro Development,
Alternate Hydro Energy Centre, Indian
Institute Of Technology, Roorkee)
5.1 Daya Hidrolis (Gross Power)
Daya hidrolis adalah daya yang mampu
dihasilkan oleh energi air berdasarkan tinggi jatuh
(head) dan debit dari aliran air tersebut. Daya
hidrolis dapat dihitung berdasarkan persamaan
berikut:
Ph = Qd. Hgross
(1)
Dengan notasi
Ph : Daya hidrolis (Watt)
: Berat Jenis air (N/m3) = 9810 N/m3
Qd : Debit rencana (m3/s)
Hg : Tinggi jatuh kotor (Gross Head)
Dari data diperoleh Qd = 3,5 m3/s dan Hg = 60 m,
dengan demikian Daya hidrolis dapat diperoleh
sebesar,
Ph = 9810 (N/m3) x 3,5 (m3/s) x 60 (m)
= 2060100 Watt = 2,06 MW
5.2 Penentuan Jenis Turbin
Untuk menentukan jenis turbin yang akan
digunakan dalam dapat merujuk beberapa grafik
empiris yang telah ada, seperti gambar 2,
menunjukan daerah penggunaan untuk beberapa
jenis turbin berdasarkan Debit vs Head yang
divariasi dengan daya keluaran turbin dengan asumsi
tingkat efisiensi turbin t = 0,8 (sumber: Sulzer
Hydro Ltd., of Zurich).
Dari gambar 2 dapat diketahui dengan debit
yang masuk setiap turbin adalah Q=1,75 m3/s dan H
= 60 m, dengan menarik garis di sumbu x (debit) dan
y (head) ditunjukan garis merah putus-putus akan
ketemu titik perpotongan (biru) yang merupakan
wilayah turbin Standard Francis dan daya keluaran
di bawah 1 MW.
Berdasarkan gambar 2 dan gambar 3, maka
dengan debit Q = 1,75 m3/s dan H = 60 m, akan
ketemu di titik (warna biru) yang berada diwilayah
Perencanaan Turbin Air pembangkit Listrik Tenaga Mini Hidro
Prosiding Volume 3
Seminar Nasional Teknologi dan Aplikasinya
SENTIA 2011-POLITEKNIK NEGERI MALANG
ns
(2)
(gH)
(3)
1,25
n P = 10006000,5 = = 146,686
H 1,25
601,25
Dimensionless spesifik speed (nqe) dapat dicari
dengan
ns = 166 nqe
nqe= ns/166 = 146,686/166 = 0,884 rad
Berdasarkan rumus empiris, Dimensional
spesifik speed turbin francis (persamaan 3)
0,5
ns
ns
Sudu pengarah
(guide vanes)
Aliran masuk
dari penstock
Aliran keluar
melalui draft tube
Poros
Spiral
casing
0,854
(4)
3763 = 114,023
H 0,854
Prosiding Volume 3
Seminar Nasional Teknologi dan Aplikasinya
SENTIA 2011-POLITEKNIK NEGERI MALANG
= 0, 443 m
Sedangkan diameter outlet (Ds) adalah
60 v os 2gH = 60 x 0,620 2 x9,81x60
Ds
n
3,14x1000
= 0,406 m
Do
Hs
v
Ds
60 v oe 2gH
n
60 v os 2gH
n
(6)
gH
(7)
Hs
2
Dengan:
Patm : tekanan atmosfir
Pv : tekanan uap air [Pa]
: massa jenis air
[kg/m3]
v : kecepatan rata-rata keluar di tailrace
Asrori & Eko Yudianto
Prosiding Volume 3
Seminar Nasional Teknologi dan Aplikasinya
SENTIA 2011-POLITEKNIK NEGERI MALANG
pusat
turbin
c.
d.
6. Saran
Dalam proses perencanaan sebaiknya perlu
diperhitungkan ketersediaan komponen dan material
turbin sehingga kedepan dalam proses pelaksaan
pembuatan tidak akan mengalami persoalan ketidak
tersediaan bahan.
Selanjutnya
untuk
menghasilkan
perencanaan yang matang perlu dilakukan survay
lapangan yang lengkap untuk memvalidasi
perhitungan yang benar-benar sesuai dengan kondisi
di lapangan.
7. Daftar pustaka
Andi Haris, Muhammad, Abdul Latief Hadi, Wayan
Terti, 2009, Studi Eksprimental Perancangan
Turbin Air Terapung Tipe Helical Blades,
Jurnal Penelitian Enjiniring, Vol 12, No 2
(2009)
Barrows, S.B., 1943. Water Power Engineering,
Third Edition, Fourth Impression, McGrawHill Book Company, Inc., New York and
London.
Dixon,S.L.1998, Fluid Mechanics, Thermodynamics
of turbomachinery, Fourth Edition, in WMetric
units , Pergamon Press Ltd, USA.
European Small Hydropower Association(ESHA
2004). Guide on How to Develop a Small
Hydropower Plant
Hydropower Eqiupment and Generation Stations,
Version 2 CE IIT, Kharagpur, India
Jorfri B. Sinaga (2009): Perancangan turbin air
untuk sistem pembangkit listrik tenaga mikro
hidro: studi kasus Desa Way Gison, Kecamatan
Sekincau, Kabupaten Lampung Barat Jurnal
sains dan inovasi Penerbit : Lembaga
Penelitian Universitas Sang Bumi Ruwa:
Volume : 5 No : 1 Halaman : 57-64
Layman's guidebooks, 1998 .on how to develop a
small hydro site second edition
Standar Nasional Indonesia SNI05 -3030 -1992.
Istilah Penamaan Turbin Air Skala Kecil
Standards/Manuals/Guidelines For Small Hydro
Development, Alternate Hydro Energy Centre,
Indian Institute Of Technology, Roorkee
William P. Creager and Joel D. Justin, 1950,
Hydroelectric Handbook Second Edition, John
Wiley & Sons, Inc., New York