KELOMPOK 8 :
1. Annisa Heldiana (3315141727)
2. Endah Fauziyah (3315130936)
3. Irsan Sumarna (3315140662)
4. Risfi Aditya Rachman (33151136385)
5. Rima Agustin (33151141731)
6. Riska Febriana (3315140679)
KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas rahmat dan karunia-Nya, kami
dapat menyelesaikan makalah yang berjudul Sertifikasi Guru dalam PPGJ 2015. Makalah ini
dibuat untuk memenuhi salah satu tugas dari mata kuliah Profesi Pendidik dan Tenaga
Kependidikan.
Tersusunnya makalah ini tentunya tidak lepas dari peran serta berbagai pihak yang telah
memberikan bantuan, baik secara langsung maupun tidak langsung. Oleh karena itu penulis
mengucapkan terima kasih kepada kepada berbagai pihak yang telah membantu dalam penulisan
makalah ini, yakni :
1. Allah SWT atas segala limpahan rahmat dan karunia-Nya;
2. Orang tua yang selalu memberikan dukungan dan semangat;
3. Ibu Dra. Gusti Yarmi M.Pd. selaku dosen pengampu mata kuliah PPTK.
Dalam penyusunan makalah ini kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan dan
kesalahan. Oleh karena itu, kepada semua pihak dengan sangat terbuka kami mengharapkan
saran, masukan, maupun kritik untuk penyempurnaan laporan ini. Akhirnya besar harapan kami
semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR....................................................................................................... 2
DAFTAR ISI.................................................................................................................. 3
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................................. 5
A.
LATAR BELAKANG.............................................................................................. 5
B.
RUMUSAN MASALAH......................................................................................... 7
C. TUJUAN.............................................................................................................. 7
BAB II PPGJ 2015......................................................................................................... 7
A.
B.
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Sertifikasi adalah proses pemberian sertifikat pendidik untuk guru dan dosen.
Sertifikasi pendidik adalah bukti formal sebagai pengakuan yang diberikan kepada guru
dan dosen sebagai tenaga professional (UU RI No. 14 Tahun 2005 dalam Depdiknas,
2004). Sertifikasi adalah proses pemberian sertifikat pendidik untuk guru. Sertifikasi bagi
guru dalam jabatan dilakukan oleh Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK)
yang terakreditasi dan ditetapkan pemerintah. Pelaksanaan sertifikasi bagi guru dalam
jabatan ini sesuai dengan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 18 Tahhun
2007, yakni dilakukan dalam bentuk portofolio (Samani,2007).
Menurut Mulyasa (2007), Sertifikasi guru merupakan proses uji kompetensi bagi
calon guru atau guru yang ingin memperoleh pengakuan dan atau meningkatkan
kompetensi sesuai profesi yang dipilihnya. Representasi pemenuhan standar kompetensi
yang telah ditetapkan dalam sertifikasi guru adalah sertifikat kompetensi pendidik.
Serifikat ini sebagai bukti pengakuan atas kompetensi guru atau calon guru yang telah
memenuhi standar untuk melakukan pekerjaan profesi guru pada jenis dan jenjang
pendidikan tertentu.
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional (Permendiknas) Nomor 18 Tahun 2007
menyatakan bahwa sertifikasi bagi guru dalam jabatan dilaksanakan melalui uji
kkompetensi untuk memperoleh sertifikat pendidik. Uji kompetensi tersebut dilakukan
dalam bentuk penilaian portofolio, yang merupakan pengakuan atas pengalaman
professional guru dalam bentuk penilaian terhadap kumpulan dokumen yang
mencerminkan kompetensi guru (Samani,2007).
Sertifikasi guru dalam jabatan melalui penilaian portofolio adalah proses
pemberian sertifikat pendidik bagi guru dalam jabatan melalui penilaian dokumen
prestasi yag telah dimiliki guru selama mengajar (berdasarkan Permendiknas No.18
Tahun 2007). Penilaian portofolio tersebut diselenggarakan oleh Perguruan Tinggi yang
ditetapkan oleh pemerintah dalam Keputusan Mendiknas Nomor 057/O/2007.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa yang dimaksud dengan PPG?
2. Apakah perbedaan antara PPG dengan PLPG?
3. Apa yang dimaksud dengan PPGJ?
4. Bagaimana hubungan PPGJ dalam sertifikasi guru?
C. TUJUAN
1. Mengetahui pengertian PPG dan PLPG
2. Mengetahui hubungan PPGJ dalam sertifikasi guru
3. Mengetahui syarat-syarat PPGJ 2015
4. Memahami perbedaan antara PPG dengan PLPG
nilai; 3) surat keterangan sehat dari dokter; 4) surat keterangan bebas buta warna, dan 5)
surat keterangan bebas napza (narkotika, psikotropika, dan zat aditif lainnya). Sedangkan
seleksi akademik dilakukan oleh LPTK.
8. Persyaratan mahasiswa program Pendidikan Profesi Guru (PPG) SD dalam jabatan
adalah sebagai berikut.
1) Guru PNS yang mengajar pada satuan pendidikan yang diselenggarakan oleh
Pemerintah Daerah atau guru yang diperbantukan pada satuan pendidikan yang
diselenggarakan oleh masyarakat.
2) Guru bukan PNS, yaitu guru tetap yayasan (GTY) atau guru yang mengajar pada
satuan pendidikan yang diselenggarakan oleh pemerintah daerah.
3) Memiliki Nomor Unik Pendidik dan Tenaga Kependidikan (NUPTK).
Peserta PLPG adalah guru peserta sertifikasi yang belum lulus pada penilaian portofolio
dan direkomendasikan untuk mengikuti PLPG oleh Rayon LPTK penyelenggara
sertifikasi bagi guru dalam jabatan.
F. Syarat sertifikasi jalur PLPG
Syarat umum Guru Harus masih aktif mengajar.
Syarat khusus :
a. Memiliki kualifikasi akademik S1/DIV yang sejalan dari program studi terakreditasi.
b. Memiliki masa kerja sebagai guru PNS /bukan PNS minimal 6 tahun.
c. Guru yang diangkat dalam jabatan pengawas satuan pendidikan yang belum mamiliki
kualifikasi akademik dengan ketentuan tertentu.
Materi
Materi PLPG mencakup empat kompetensi guru, yaitu: (1) pedagogik, (2) profesional,
(3) kepribadian, dan (4) sosial. Jabaran rinci materi PLPG ditentukan oleh LPTK
penyelenggara sertifikasi dengan mengacu pada rambu-rambu yang ditetapkan oleh
Dirjen Dikti/Ketua Konsorsium Sertifikasi Guru.
H. Kegiatan yang dilakukan dalam PLPG
Kegiatan yang dilakukan dalam PLPG adalah melakukan tugas sebagai guru dimulai dari
membuat perencanaan, merancang tujuan pembelajaran yang akan dicapai, merancang
skenario pembelajaran yang mendukung pencapaian tujuan, meracang model
pembelajaran yang tepat, merancang media yang dapat mendukung pelaksanaan
pembelajaran yang mempermudah siswa memahami materi.
Dalam membuat rancangan pembelajaran tersebut peserta mendapat bimbingan dari
instruktur. Sehingga peserta berhasil membuat rancangan pembelajaran yang tepat. Tepat
sesuai tujuan pembelajaran yang diharapkan, memilih sumber bahan, model, media
pembelajaran yang tepat, yang mendukung pencapaian tujuan pembelajaran.
Bimbingan akan diterima juga pada saat peserta melaksanakan pembelajaran atau peer
teaching. Bimbingan tersebut akan mengubah pola mengajar peserta ke arah yang
bagus.Bimbingan tersebut juga mampu membuka dan memberi pengalaman yang tidak
dapat dilupakan dalam meningkatkan peserta sebagai seorang pelaku pembelajaran.
Uji Kompetensi dalam sertifikasi PLPG
Uji kompetensi awal adalah uji kompetensi untuk menguji penguasaan guru terhadap
kompetensi profesional dan pedagogik, dan diperuntukan bagi guru yang akan mengikuti
10
sertifikasi guru dalam jabatan melalui pola pendidikan dan latihan profesi guru (PLPG).
Pada tahun 2012 ini proses sertifikasi guru diperbaharui oleh pusat dengan menempatkan
Uji Kompetensi Awal (UKA) sebagai persyaratan mengikuti PLPG.Uji Kompetensi Awal
ini tidak dimaksudkan sebagai pre-test untuk PLPG, melainkan untuk menentukan
standar minimal kompetensi peserta sertifikasi. Sedangkan hasil Uji Kompetensi Awal
ini akan langsung ditangani oleh BPSDM dan PMP Kementerian Pendidikan. Jika hasil
Uji Kompetensi Awal guru tidak memenuhi standar minimal kompetensi maka tidak bisa
mengikuti PLPG. Dimana standar minimal itu sendiri didapatkan dari hasil Uji
Kompetensi Awal secara nasional.
JPeserta yang lulus mengikuti uji kompetensi awal dapat mengikuti
PLPG.Peserta yang tidak lulus uji kompetensi awal tidak dapat mengikuti sertifikasi
tahun berjalan, dan dapat diusulkan menjadi peserta sertifikasi tahun berikutnya.
bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif,
mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
Sesuai, dalam Permendiknas No 9 tahun 2010 disebutkan bahwa PPG dalam Jabatan
adalah Program Pendidikan Profesi Guru yang diselenggarakan untuk mempersiapkan
guru agar menguasai kompetensi guru secara utuh sesuai dengan standar nasional
pendidikan sehingga dapat memperoleh sertifikat pendidik.
Tujuan khusus program PPG dalam Jabatan adalah untuk menghasilkan guru profesional
yang memiliki kompetensi: (a) merencanakan, melaksanakan, dan menilai pembelajaran;
(b) menindaklanjuti hasil penilaian dengan melakukan pembimbingan, dan pelatihan
peserta didik; dan (c) mampu melakukan penelitian dan mengembangkan keprofesian
secara berkelanjutan. Sasaran PPG dalam Jabatan adalah guru-guru yang belum
tersertifikasi tapi minimal sudah 5 tahun mengajar dan berasal dari sarjana kependidikan.
Jumlah sasaran secara nasional ditetapkan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan.
Sedangkan penetapan sasaran peserta per provinsi dan per kabupaten/kota didasarkan
pada data hasil uji kompetensi (UKA dan UKG), termasuk guru yang bertugas di sekolah
Indonesia luar negeri (SILN).
Guru yang dapat mengikuti Sertifikasi Guru melalui PPGJ harus memenuhi persyaratan
sebagai berikut :
Memiliki Nomor Unik Pendidik dan Tenaga Kependidikan (NUPTK).
Guru yang belum memiliki sertifikat pendidik dan masih aktif mengajar di sekolah di
bawah pembinaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, kecuali guru Pendidikan
Agama.
Memiliki kualifikasi akademik sarjana (S-1) atau diploma empat (D-IV) dari perguruan
tinggi yang memiliki program studi yang terakreditasi atau minimal memiliki ijin
penyelenggaraan, bagi perguruan tinggi swasta dibuktikan dengan surat keterangan
akreditasi dari kopertis setempat. Bagi guru PNS yang memperoleh ijazah S-1 ketika
sudah menjadi guru, dibuktikan dengan surat ijin belajar atau tugas belajar dari dinas
12
pendidikan/pejabat yang berwenang, sedangkan bagi guru bukan PNS, dibuktikan dengan
surat pernyataan dari ketua yayasan bahwa yang bersangkutan mengikuti studi lanjut ke
S-1/DIV.
Guru bukan PNS pada sekolah swasta yang memiliki SK pengangkatan sebagai guru
tetap dari penyelenggara pendidikan (guru tetap yayasan/GTY) minimum 2 tahun secara
terus menerus yang dibuktikan dengan SK Guru Tetap Yayasan, sedangkan guru bukan
PNS
pada
sekolah
negeri
harus
memiliki
SK
pengangkatan
dari
Bupati/Walikota/Gubernur/Pejabat yang berwenang.
Pada tanggal 1 Januari 2016 belum memasuki usia 60 tahun.
Sehat jasmani dan rohani dibuktikan dengan surat keterangan sehat dari dokter. Jika
peserta diketahui sakit pada saat datang untuk mengikuti workshop yang menyebabkan
tidak mampu mengikuti kegiatan workshop, maka LPTK berhak meminta pemeriksaan
ulang terhadap kesehatan peserta tersebut. Jika hasil pemeriksaan kesehatan menyatakan
peserta tidak sehat, LPTK berhak menunda atau membatalkan keikutsertaan yang
bersangkutan dalam workshop.
Guru yang telah memiliki sertifikat pendidik (Sertifikasi kedua) dengan ketentuan:
Guru PNS yang sudah dimutasi sebagai tindak lanjut dari Peraturan Bersama Menteri
Pendidikan Nasional, Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi
Birokrasi, Menteri Dalam Negeri, Menteri Keuangan, dan Menteri Agama Nomor
05/X/PB/2011, Nomor SPB/03/M.PAN-RB/10/2011, Nomor 48 Tahun 2011, Nomor
158/PMK.01/2011, Nomor 11 Tahun 2011 tentang Penataan dan Pemerataan Guru
Pegawai Negeri Sipil dan Permendikbud Nomor 62 Tahun 2013 tentang Sertifikasi Guru
dalam Jabatan dalam Rangka Penataan dan Pemerataan Guru, harus memiliki Surat
Keputusan Mutasi dari Bupati/Walikota/Pejabat yang berwenang.
Guru PNS yang memerlukan penyesuaian sebagai akibat penerapan Kurikulum 2013
yang meliputi:
guru bersertifikat Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK kode 224), Keterampilan
Komputer dan Pengelolaan Informasi (KKPI kode 330) diharuskan memiliki kualifikasi
S-1/D-IV yang linier dengan bidang studi sertifikasinya;
guru IPA di SMK (kode 097), IPS di SMK (kode 100).
Guru bukan PNS yang sudah dimutasi oleh yayasan pada bidang studi sertifikasi yang
berbeda karena alasan linieritas, diusulkan oleh kepala sekolah dan disetujui oleh kepala
dinas pendidikan provinsi/kabupaten/kota.
8. Guru yang diangkat dalam jabatan pengawas dengan ketentuan:
13
14
15
16
DAFTAR PUSTAKA
Mulyasa, E. (2007). Standar Kompetensi dan Sertifikasi Guru. Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya.
Samani, P. D. (2007). Pedoman Sertifikasi Bagi Guru Dalam Jabatan. Jakarta: Direktorat
Pendidikan Jenderal Pendidikan Tinggi.
http://jetjetsemut.blogspot.co.id/2016/04/surat-resmi-perihal-penghapusan-sergur-ppgj.html
diakses pada 29/04/16 pukul 08:07
http://www.volimaniak.com/2015/01/persyaratan-sertifikasi-guru-progam.html
17
18