Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH PROFESI PENDIDIK & TENAGA KEPENDIDIKAN

SERTIFIKASI GURU DALAM PPGJ 2015


DOSEN PENGAMPU : Dra. Gusti Yarmi M.Pd.

KELOMPOK 8 :
1. Annisa Heldiana (3315141727)
2. Endah Fauziyah (3315130936)
3. Irsan Sumarna (3315140662)
4. Risfi Aditya Rachman (33151136385)
5. Rima Agustin (33151141731)
6. Riska Febriana (3315140679)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA 2014


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA
2016
i

KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas rahmat dan karunia-Nya, kami
dapat menyelesaikan makalah yang berjudul Sertifikasi Guru dalam PPGJ 2015. Makalah ini
dibuat untuk memenuhi salah satu tugas dari mata kuliah Profesi Pendidik dan Tenaga
Kependidikan.
Tersusunnya makalah ini tentunya tidak lepas dari peran serta berbagai pihak yang telah
memberikan bantuan, baik secara langsung maupun tidak langsung. Oleh karena itu penulis
mengucapkan terima kasih kepada kepada berbagai pihak yang telah membantu dalam penulisan
makalah ini, yakni :
1. Allah SWT atas segala limpahan rahmat dan karunia-Nya;
2. Orang tua yang selalu memberikan dukungan dan semangat;
3. Ibu Dra. Gusti Yarmi M.Pd. selaku dosen pengampu mata kuliah PPTK.
Dalam penyusunan makalah ini kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan dan
kesalahan. Oleh karena itu, kepada semua pihak dengan sangat terbuka kami mengharapkan
saran, masukan, maupun kritik untuk penyempurnaan laporan ini. Akhirnya besar harapan kami
semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca.

Jakarta, 28 April 2016


Tim Penyusun
Kelompok 8

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR....................................................................................................... 2
DAFTAR ISI.................................................................................................................. 3
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................................. 5
A.

LATAR BELAKANG.............................................................................................. 5

B.

RUMUSAN MASALAH......................................................................................... 7

C. TUJUAN.............................................................................................................. 7
BAB II PPGJ 2015......................................................................................................... 7
A.

PPG dan PLPG.................................................................................................... 7

B.

PENGERTIAN PPGJ 2015..................................................................................... 7

C. PERSYARATAN PPGJ 2015.................................................................................. 7


D. PENGHAPUSAN PPGJ 2015................................................................................. 7
BAB III PENUTUP......................................................................................................... 7
KESIMPULAN............................................................................................................ 7
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................ 7

BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Sertifikasi adalah proses pemberian sertifikat pendidik untuk guru dan dosen.
Sertifikasi pendidik adalah bukti formal sebagai pengakuan yang diberikan kepada guru
dan dosen sebagai tenaga professional (UU RI No. 14 Tahun 2005 dalam Depdiknas,
2004). Sertifikasi adalah proses pemberian sertifikat pendidik untuk guru. Sertifikasi bagi
guru dalam jabatan dilakukan oleh Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK)
yang terakreditasi dan ditetapkan pemerintah. Pelaksanaan sertifikasi bagi guru dalam
jabatan ini sesuai dengan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 18 Tahhun
2007, yakni dilakukan dalam bentuk portofolio (Samani,2007).
Menurut Mulyasa (2007), Sertifikasi guru merupakan proses uji kompetensi bagi
calon guru atau guru yang ingin memperoleh pengakuan dan atau meningkatkan
kompetensi sesuai profesi yang dipilihnya. Representasi pemenuhan standar kompetensi
yang telah ditetapkan dalam sertifikasi guru adalah sertifikat kompetensi pendidik.
Serifikat ini sebagai bukti pengakuan atas kompetensi guru atau calon guru yang telah
memenuhi standar untuk melakukan pekerjaan profesi guru pada jenis dan jenjang
pendidikan tertentu.
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional (Permendiknas) Nomor 18 Tahun 2007
menyatakan bahwa sertifikasi bagi guru dalam jabatan dilaksanakan melalui uji
kkompetensi untuk memperoleh sertifikat pendidik. Uji kompetensi tersebut dilakukan
dalam bentuk penilaian portofolio, yang merupakan pengakuan atas pengalaman
professional guru dalam bentuk penilaian terhadap kumpulan dokumen yang
mencerminkan kompetensi guru (Samani,2007).
Sertifikasi guru dalam jabatan melalui penilaian portofolio adalah proses
pemberian sertifikat pendidik bagi guru dalam jabatan melalui penilaian dokumen
prestasi yag telah dimiliki guru selama mengajar (berdasarkan Permendiknas No.18
Tahun 2007). Penilaian portofolio tersebut diselenggarakan oleh Perguruan Tinggi yang
ditetapkan oleh pemerintah dalam Keputusan Mendiknas Nomor 057/O/2007.

Portofolio guru adalah kumpulan dokumen yang menggambarkan pengalaman


berkarya/prestasi dalam menjalankan tugas profesi sebagai guru dalam interval waktu
tertentu. Penilaian portofolio guru adalah penilaian kumpulan dokumen yang
mencerminkan rekam jejak prestasi guru dalam menjalankan tugasnya sebagai agen,
sebagai dasar pertimbangan pengakuan tingkat profesionalitas guru yang bersangkutan.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa yang dimaksud dengan PPG?
2. Apakah perbedaan antara PPG dengan PLPG?
3. Apa yang dimaksud dengan PPGJ?
4. Bagaimana hubungan PPGJ dalam sertifikasi guru?

C. TUJUAN
1. Mengetahui pengertian PPG dan PLPG
2. Mengetahui hubungan PPGJ dalam sertifikasi guru
3. Mengetahui syarat-syarat PPGJ 2015
4. Memahami perbedaan antara PPG dengan PLPG

BAB II PPGJ 2015


A. PPG dan PLPG
PPG GURU. Pendidikan Profesi Guru (PPG) yaitu program pendidikan yang
diselenggarakan untuk mempersiapkan lulusan S1 PGSD dan S1/DIV kependidikan non
PGSD dan S1 Psikologi yang memiliki bakat dan minat menjadi guru agar menguasai
kompetensi guru secara utuh sesuai dengan standar nasional pendidikan sehingga dapat
memperoleh sertifikat pendidik profesional pada pendidikan sekolah dasar.
Terjadinya perubahan-perubahan yang sangat cepat dalam segala aspek kehidupan akibat
dari gelombang globalisasi serta perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
memunculkan serangkaian tantangan baru yang perlu disikapi dengan cermat dan
sistematis. Perubahan tersebut secara khusus berdampak terhadap tuntutan akan kualitas
pendidikan secara umum, dan kualitas pendidikan guru secara khusus untuk
menghasilkan guru yang profesional melalui Pendidikan Profesi Guru (PPG).
Guru profesional adalah guru yang dalam melaksanakan tugasnya mampu menunjukkan
kemampuannya yang ditandai dengan penguasaan kompetensi akademik kependidikan
dan kompetensi substansi dan/atau bidang studi sesuai bidang ilmunya. Calon guru harus
disiapkan menjadi guru profesional melalui Pendidikan Profesi Guru (PPG). Menurut
Undang-Undang No 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, pendidikan
profesi adalah pendidikan tinggi setelah program sarjana yang mempersiapkan
mahasiswa didik untuk memiliki pekerjaan dengan persyaratan keahlian khusus.
Menurut Pasal 3 ayat (1) Permendiknas Nomor 8 Tahun 2009 Program Pendidikan
Profesi Guru (PPG) diselenggarakan oleh perguruan tinggi yang memiliki lembaga
pendidikan tenaga kependidikan yang memenuhi persyaratan dan ditetapkan oleh
menteri.
Lembaga penyelenggara program Pendidikan Profesi Guru (PPG) adalah perguruan
tinggi yang memiliki program pengadaan tenaga kependidikan yang memenuhi
persyaratan dan ditetapkan oleh menteri.
Kriteria penunjukan LPTK sebagai penyelenggara program Pendidikan Profesi Guru
(PPG) ditentukan berdasarkan pemenuhan persyaratan yang terkait dengan peringkat
akreditasi Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT), ketaatan azas dalam
penyelenggaraan perguruan tinggi sesuai dengan peraturan perundangan yang ada,
komitmen LPTK dalam memberikan laporan EPSBED, verifikasi lapangan untuk
memeriksa kesesuaian antara proposal usulan penyelenggaraan Program Pendidikan
Profesi Guru (PPG) dengan kenyataan yang sebenarnya seperti kualifikasi sumber daya
manusia, kualitas sarana dan prasarana dalam pelaksanaan tridharma perguruan tinggi
5

yang mendukung program studi kependidikan, dan Program Pengalaman Lapangan


(PPL).
Dalam pelaksanaannya program Pendidikan Profesi Guru (PPG) dilakukan oleh
jurusan/program studi yang sesuai dengan tugas sebagai berikut:
1. Menyusun rencana induk pengembangan program Pendidikan Profesi Guru (PPG).
2. Mengembangkan standar kompetensi lulusan, kurikulum, sistem pembelajaran, dan
PPL program Pendidikan Profesi Guru (PPG) bersama dengan jurusan dan atau program
studi yang sejenis.
3. Melaksanakan rekrutmen dan seleksi calon mahasiswa program Pendidikan Profesi
Guru (PPG).
4. Menyeleksi dan menetapkan dosen untuk program Pendidikan Profesi Guru (PPG).
5. Melaksanakan program Pendidikan Profesi Guru (PPG) yang bermutu.
6. Melaksanakan standardisasi sistem seleksi.
7. Melaksanakan uji kompetensi dengan melibatkan pemangku kepentingan terkait.
8. Melaksanakan evaluasi diri dan penjaminan mutu program Pendidikan Profesi Guru
(PPG).
9.
Menjalin kerjasama dengan sekolah mitra dalam penyelenggaraan program
Pendidikan Profesi Guru (PPG) yang diwujudkan dalam nota kesepahaman.
10. Menyeleksi calon guru pamong.
11. Melaporkan hasil uji kompetensi kepada direktur jenderal.
Rekrutmen mahasiswa merupakan kunci utama keberhasilan program Pendidikan Profesi
Guru (PPG). Rekrutmen mahasiswa harus memenuhi ketentuan sebagai berikut.
1. Penerimaan mahasiswa harus disesuaikan dengan permintaan nyata di lapangan
dengan menggunakan prinsip pemenuhan kebutuhan (supply and demand) sehingga tidak
ada lulusan yang tidak mendapat pekerjaan sebagai pendidik di sekolah. Hal ini
dimaksudkan untuk menjaring peserta yang berkualitas.
2. Kualitas mahasiswa ditentukan berdasarkan batas kelulusan minimal dengan
menggunakan penilaian acuan patokan (PAP).

3. Penerimaan mahasiswa dilakukan dengan bekerjasama dengan dinas pendidikan


provinsi dan kabupaten/kota, terutama menyangkut jumlah mahasiswa, dan keahlian
sesuai dengan kebutuhan di lapangan.
4. Proses rekrutmen mahasiswa dilakukan secara objektif, terbuka, dan bertanggung
jawab.
5. Rekrutmen mahasiswa dilakukan mengikuti prosedur sebagai berikut.
a. Seleksi administrasi, meliputi hal berikut.
1) ijazah S1 PGSD atau S1/DIV Kependidikan non PGSD dan S1 Psikologi dari program
studi yang terakreditasi;
2) transkrip nilai;
3) surat keterangan bebas buta warna; dan
4) surat keterangan bebas napza (narkotika, psikotropika, dan zat aditif lainnya).
b. Tes, yang meliputi hal berikut:
1) tes penguasaan bidang studi ke-SD-an
2) tes potensi akademik.
3) tes bakat dan minat.
4) tes kepribadian melalui wawancara/inventory atau instrumen asesmen lainnya.
5) tes penguasaan kemampuan berbahasa Inggris.
6. Mahasiswa yang dinyatakan lulus dan diterima dalam program Pendidikan Profesi
Guru (PPG) SD diberikan Nomor Pokok Mahasiswa (NPM) oleh LPTK.
7. Dalam seleksi calon mahasiswa program Pendidikan Profesi Guru (PPG) SD dalam
jabatan di samping mengacu pada nomor 1 s.d. 6 perlu mempertimbangkan hal-hal
sebagai berikut.
a. Pendidikan Profesi Guru (PPG) SD diorientasikan bagi guru yang mengajar pada
satuan pendidikan Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah (SD/MI)
b. Mahasiswa diusulkan oleh dinas pendidikan kabupaten/kota.
c. Seleksi mahasiswa terdiri atas seleksi administratif dan seleksi akademik. Seleksi
administratif dilakukan oleh dinas pendidikan kabupaten/kota yang meliputi hal berikut:
1) ijazah S1 PGSD atau S1/DIV Kependidikan non PGSD dan S1 Psikologi; 2) transkrip
7

nilai; 3) surat keterangan sehat dari dokter; 4) surat keterangan bebas buta warna, dan 5)
surat keterangan bebas napza (narkotika, psikotropika, dan zat aditif lainnya). Sedangkan
seleksi akademik dilakukan oleh LPTK.
8. Persyaratan mahasiswa program Pendidikan Profesi Guru (PPG) SD dalam jabatan
adalah sebagai berikut.
1) Guru PNS yang mengajar pada satuan pendidikan yang diselenggarakan oleh
Pemerintah Daerah atau guru yang diperbantukan pada satuan pendidikan yang
diselenggarakan oleh masyarakat.
2) Guru bukan PNS, yaitu guru tetap yayasan (GTY) atau guru yang mengajar pada
satuan pendidikan yang diselenggarakan oleh pemerintah daerah.
3) Memiliki Nomor Unik Pendidik dan Tenaga Kependidikan (NUPTK).

Sertifikasi jalur PLPG


A. Pengertian Sertifikasi Guru
Sertifikasi guru adalah proses pemberian sertifikat pendidik kepada guru yang telah
memenuhi persyaratan. Sertifikasi guru bertujuan untuk
(1) menentukan kelayakan guru dalam melaksanakan tugas sebagai pendidik profesional,
(2) meningkatkan proses dan hasil pembelajaran,
(3) meningkatkan kesejahteraan guru,
(4) meningkatkan martabat guru; dalam rangka mewujudkan pendidikan nasional yang
bermutu.
Sertifikasi guru diikuti dengan peningkatan kesejahteraan guru. Bentuk peningkatan
kesejahteraan tersebut berupa pemberian tunjangan profesi bagi guru yang memiliki
sertifikat pendidik. Sertifikasi bagi guru prajabatan dilakukan melalui pendidikan profesi
di LPTK yang terakreditasi dan ditetapkan pemerintah diakhiri dengan uji kompetensi.
Sertifikasi guru dalam jabatan dilakukan sesuai dengan Peraturan Menteri Pendidkan
Nasional Nomor 18 Tahun 2007, yakni dilakukan dalam bentuk portofolio.
B. Pengertian PLPG
PLPG adalah sebuah media yang diberikan pemerintah kepada para guru untuk
meningkatkan kualitas dan profesionalisme saat membimbing siswa-siswinya. Kegiatan
pelatihan bagi guru pada dasarnya merupakan suatu bagian yang integral dari manajemen
8

dalam bidang ketenagaan di sekolah dan merupakan upaya untuk mengembangkan


pengetahuan dan keterampilan guru sehingga pada gilirannya diharapkan para guru dapat
memperoleh keunggulan kompetitif dan dapat memberikan pelayanan yang sebaikbaiknya sehingga mereka dapat bekerja secara lebih produktif dan mampu meningkatkan
kualitas kinerjanya. Alan Cowling & Phillips James (1996:110) memberikan rumusan
pelatihan sebagai: perkembangan sikap atau pengetahuan atau keterampilan pola
kelakuan yang sistematis yang dituntut oleh seorang karyawan untuk melakukan tugas
atau pekerjaan dengan memadai.
C. Tujuan PLPG
Tujuan diadakannya PLPG adalah untuk mendapatkan tanda bukti gelar "Guru
Profesional" guna menambah penghasilan guru melalui tunjangan profesi sebagai
peningkatan taraf ekonomi dan kesejahteraan hidup guru-guru. Setelah sertifikasi maka
ada tunjangan yang cukup besar dalam triwulan tentu dengan kerja yang berbeda ke arah
penggunaan kompetensi sebagai seorang guru profesional sehingga tanggung jawabnya
terhadap keberhasilan siswa akan menjadi jauh lebih besar seiring harapan peningkatan
pendidikan nasional melalui sistem sertifikasi guru ini.
Selain tujuan di atas, PLPG juga bertujuan untuk meningkatkan kompetensi guru yang
belum lulus dalam penilaian portofolio dan untuk menentukan kelulusan peserta
sertifikasi guru dalam jabatan yang belum lulus dalam penilaian portofolio.
D. Peminimalisiran Sertifikasi Jalur Portofolio
Dengan adanya peminimalisiran sertifikasi jalur Portofolio maka guru tidak perlu merasa
bingung mempersiapkan portofolio dengan seperangkat dokumen kelengkapannya,
menyita waktu siang dan malam bahkan tidak jarang meninggalkan tugas mengaja untuk
Portofolio. Bahkan tidak sedikit diantara guru yang sanggup mengeluarkan isi koceknya
sendiri untuk membayar atau menyewa pihak tertentu agar portofolionya menjadi tebal
dan pemalsuan data.
Pemandangan seperti itu tidak akan terjadi lagi pada sertifikasi guru dalam jabatan tahun
2011.Tampaknya tahun 2011 merupakan tahun perubahan secara fundamental, salah satu
diantaranya kuota untuk jalur portofolio dan PLPG sudah ditetapkan sejak dini.Dari kuota
2011 se provinsi Lampung sebanyak 9451 orang, hanya 93 orang melalui jalur penilaian
portofolio, sisanya 9538 orang langsung melalui jalur PLPG dan PSPL (Pemberian
Sertifikat Pendidik Langsung).
Peserta

Peserta PLPG adalah guru peserta sertifikasi yang belum lulus pada penilaian portofolio
dan direkomendasikan untuk mengikuti PLPG oleh Rayon LPTK penyelenggara
sertifikasi bagi guru dalam jabatan.
F. Syarat sertifikasi jalur PLPG
Syarat umum Guru Harus masih aktif mengajar.
Syarat khusus :
a. Memiliki kualifikasi akademik S1/DIV yang sejalan dari program studi terakreditasi.
b. Memiliki masa kerja sebagai guru PNS /bukan PNS minimal 6 tahun.
c. Guru yang diangkat dalam jabatan pengawas satuan pendidikan yang belum mamiliki
kualifikasi akademik dengan ketentuan tertentu.
Materi
Materi PLPG mencakup empat kompetensi guru, yaitu: (1) pedagogik, (2) profesional,
(3) kepribadian, dan (4) sosial. Jabaran rinci materi PLPG ditentukan oleh LPTK
penyelenggara sertifikasi dengan mengacu pada rambu-rambu yang ditetapkan oleh
Dirjen Dikti/Ketua Konsorsium Sertifikasi Guru.
H. Kegiatan yang dilakukan dalam PLPG
Kegiatan yang dilakukan dalam PLPG adalah melakukan tugas sebagai guru dimulai dari
membuat perencanaan, merancang tujuan pembelajaran yang akan dicapai, merancang
skenario pembelajaran yang mendukung pencapaian tujuan, meracang model
pembelajaran yang tepat, merancang media yang dapat mendukung pelaksanaan
pembelajaran yang mempermudah siswa memahami materi.
Dalam membuat rancangan pembelajaran tersebut peserta mendapat bimbingan dari
instruktur. Sehingga peserta berhasil membuat rancangan pembelajaran yang tepat. Tepat
sesuai tujuan pembelajaran yang diharapkan, memilih sumber bahan, model, media
pembelajaran yang tepat, yang mendukung pencapaian tujuan pembelajaran.
Bimbingan akan diterima juga pada saat peserta melaksanakan pembelajaran atau peer
teaching. Bimbingan tersebut akan mengubah pola mengajar peserta ke arah yang
bagus.Bimbingan tersebut juga mampu membuka dan memberi pengalaman yang tidak
dapat dilupakan dalam meningkatkan peserta sebagai seorang pelaku pembelajaran.
Uji Kompetensi dalam sertifikasi PLPG
Uji kompetensi awal adalah uji kompetensi untuk menguji penguasaan guru terhadap
kompetensi profesional dan pedagogik, dan diperuntukan bagi guru yang akan mengikuti
10

sertifikasi guru dalam jabatan melalui pola pendidikan dan latihan profesi guru (PLPG).
Pada tahun 2012 ini proses sertifikasi guru diperbaharui oleh pusat dengan menempatkan
Uji Kompetensi Awal (UKA) sebagai persyaratan mengikuti PLPG.Uji Kompetensi Awal
ini tidak dimaksudkan sebagai pre-test untuk PLPG, melainkan untuk menentukan
standar minimal kompetensi peserta sertifikasi. Sedangkan hasil Uji Kompetensi Awal
ini akan langsung ditangani oleh BPSDM dan PMP Kementerian Pendidikan. Jika hasil
Uji Kompetensi Awal guru tidak memenuhi standar minimal kompetensi maka tidak bisa
mengikuti PLPG. Dimana standar minimal itu sendiri didapatkan dari hasil Uji
Kompetensi Awal secara nasional.
JPeserta yang lulus mengikuti uji kompetensi awal dapat mengikuti
PLPG.Peserta yang tidak lulus uji kompetensi awal tidak dapat mengikuti sertifikasi
tahun berjalan, dan dapat diusulkan menjadi peserta sertifikasi tahun berikutnya.

B. PENGERTIAN PPGJ 2015


Sertifikasi guru tahun 2015 dilaksanakan melalui Pendidikan Profesi Guru dalam
Jabatan (PPGJ) yang disebut sertifikasi guru melalui PPGJ. Berdasarkan Permendiknas
No 9 Tahun 2010, Pendidikan profesi adalah pendidikan tinggi setelah program sarjana
yang mempersiapkan pesertadidik untuk memiliki pekerjaan dengan persyaratan keahlian
khusus. Guru yang belum memiliki kualifikasi akademik dan sertifikat pendidik wajib
memenuhi kualifikasi akademik dan sertifikat pendidik paling lama 10 (sepuluh) tahun
sejak berlakunya Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen (Pasal
82).
Pola Sertifikasi Guru terbagi dalam dua kelompok, yaitu Pola Sertifikasi Guru Dalam
Jabatan dan Pola Sertifikasi Guru Pra Jabatan:
Guru Dalam Jabatan, yaitu guru yang mengajar sampai dengan 31 Des 2005 dengan Pola
PSPL, Portofolio, dan PLPG. Sedangkan guru yang mengajar antara tahun 2006-2015
dilaksanakan dengan Pola Sertifikasi Guru melalui PPGJ.
Guru Pra Jabatan, yaitu guru yang mengajar mulai tahun 2016 dilaksanakan melalui
Pendidikan Profesi Guru (PPG) Pra Jabatan (PPG PGSD Berasrama, PPG Basic Science,
dan SM-3T (PPG SM-3T).
Pada tahun 2015, sertifikasi guru dilakukan melalui pendidikan profesi guru dalam
jabatan atau disebut dengan PPGJ
Apa Itu PPG dalam Jabatan?
Program PPG dalam Jabatan adalah program pendidikan profesi guru untuk
menghasilkan guru yang memiliki kemampuan mewujudkan tujuan pendidikan nasional,
yaitu mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan
11

bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif,
mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
Sesuai, dalam Permendiknas No 9 tahun 2010 disebutkan bahwa PPG dalam Jabatan
adalah Program Pendidikan Profesi Guru yang diselenggarakan untuk mempersiapkan
guru agar menguasai kompetensi guru secara utuh sesuai dengan standar nasional
pendidikan sehingga dapat memperoleh sertifikat pendidik.
Tujuan khusus program PPG dalam Jabatan adalah untuk menghasilkan guru profesional
yang memiliki kompetensi: (a) merencanakan, melaksanakan, dan menilai pembelajaran;
(b) menindaklanjuti hasil penilaian dengan melakukan pembimbingan, dan pelatihan
peserta didik; dan (c) mampu melakukan penelitian dan mengembangkan keprofesian
secara berkelanjutan. Sasaran PPG dalam Jabatan adalah guru-guru yang belum
tersertifikasi tapi minimal sudah 5 tahun mengajar dan berasal dari sarjana kependidikan.

C. PERSYARATAN PPGJ 2015


Sertifikasi guru melalui PPGJ diperuntukkan bagi guru dalam jabatan yang berstatus PNS
dan bukan PNS pada semua jenjang pendidikan baik sekolah negeri maupun swasta di
bawah pembinaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan yang memenuhi
persyaratan.

Jumlah sasaran secara nasional ditetapkan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan.
Sedangkan penetapan sasaran peserta per provinsi dan per kabupaten/kota didasarkan
pada data hasil uji kompetensi (UKA dan UKG), termasuk guru yang bertugas di sekolah
Indonesia luar negeri (SILN).
Guru yang dapat mengikuti Sertifikasi Guru melalui PPGJ harus memenuhi persyaratan
sebagai berikut :
Memiliki Nomor Unik Pendidik dan Tenaga Kependidikan (NUPTK).
Guru yang belum memiliki sertifikat pendidik dan masih aktif mengajar di sekolah di
bawah pembinaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, kecuali guru Pendidikan
Agama.
Memiliki kualifikasi akademik sarjana (S-1) atau diploma empat (D-IV) dari perguruan
tinggi yang memiliki program studi yang terakreditasi atau minimal memiliki ijin
penyelenggaraan, bagi perguruan tinggi swasta dibuktikan dengan surat keterangan
akreditasi dari kopertis setempat. Bagi guru PNS yang memperoleh ijazah S-1 ketika
sudah menjadi guru, dibuktikan dengan surat ijin belajar atau tugas belajar dari dinas
12

pendidikan/pejabat yang berwenang, sedangkan bagi guru bukan PNS, dibuktikan dengan
surat pernyataan dari ketua yayasan bahwa yang bersangkutan mengikuti studi lanjut ke
S-1/DIV.
Guru bukan PNS pada sekolah swasta yang memiliki SK pengangkatan sebagai guru
tetap dari penyelenggara pendidikan (guru tetap yayasan/GTY) minimum 2 tahun secara
terus menerus yang dibuktikan dengan SK Guru Tetap Yayasan, sedangkan guru bukan
PNS
pada
sekolah
negeri
harus
memiliki
SK
pengangkatan
dari
Bupati/Walikota/Gubernur/Pejabat yang berwenang.
Pada tanggal 1 Januari 2016 belum memasuki usia 60 tahun.
Sehat jasmani dan rohani dibuktikan dengan surat keterangan sehat dari dokter. Jika
peserta diketahui sakit pada saat datang untuk mengikuti workshop yang menyebabkan
tidak mampu mengikuti kegiatan workshop, maka LPTK berhak meminta pemeriksaan
ulang terhadap kesehatan peserta tersebut. Jika hasil pemeriksaan kesehatan menyatakan
peserta tidak sehat, LPTK berhak menunda atau membatalkan keikutsertaan yang
bersangkutan dalam workshop.
Guru yang telah memiliki sertifikat pendidik (Sertifikasi kedua) dengan ketentuan:
Guru PNS yang sudah dimutasi sebagai tindak lanjut dari Peraturan Bersama Menteri
Pendidikan Nasional, Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi
Birokrasi, Menteri Dalam Negeri, Menteri Keuangan, dan Menteri Agama Nomor
05/X/PB/2011, Nomor SPB/03/M.PAN-RB/10/2011, Nomor 48 Tahun 2011, Nomor
158/PMK.01/2011, Nomor 11 Tahun 2011 tentang Penataan dan Pemerataan Guru
Pegawai Negeri Sipil dan Permendikbud Nomor 62 Tahun 2013 tentang Sertifikasi Guru
dalam Jabatan dalam Rangka Penataan dan Pemerataan Guru, harus memiliki Surat
Keputusan Mutasi dari Bupati/Walikota/Pejabat yang berwenang.
Guru PNS yang memerlukan penyesuaian sebagai akibat penerapan Kurikulum 2013
yang meliputi:
guru bersertifikat Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK kode 224), Keterampilan
Komputer dan Pengelolaan Informasi (KKPI kode 330) diharuskan memiliki kualifikasi
S-1/D-IV yang linier dengan bidang studi sertifikasinya;
guru IPA di SMK (kode 097), IPS di SMK (kode 100).
Guru bukan PNS yang sudah dimutasi oleh yayasan pada bidang studi sertifikasi yang
berbeda karena alasan linieritas, diusulkan oleh kepala sekolah dan disetujui oleh kepala
dinas pendidikan provinsi/kabupaten/kota.
8. Guru yang diangkat dalam jabatan pengawas dengan ketentuan:
13

diangkat menjadi pengawas satuan pendidikan sebelum berlakunya Peraturan Pemerintah


Nomor 74 Tahun 2008 tentang Guru (1 Desember 2008), dan
memiliki usia setinggi-tingginya 50 tahun pada saat diangkat sebagai pengawas satuan
pendidikan.
Penetapan Peserta Sertifikasi Tahun 2015
1. Ketentuan Umum
Semua guru yang memenuhi persyaratan peserta sebagaimana tersebut di atas mempunyai
kesempatan yang sama untuk dilakukan seleksi akademik berbasis hasil uji kompetensi
(UKA atau UKG). UKA dan UKG yang dimaksud dilaksanakan oleh Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan pada tahun 2013 dan 2014. Guru dalam jabatan yang belum
memiliki nilai UKA/UKG akan diikutkan pada pelaksanaan UKA tahun 2015.
Guru yang didiskualifikasi pada sertifikasi tahun 2007-2014 karena pemalsuan dokumen,
yang bersangkutan kehilangan hak sebagai peserta sertifikasi guru melalui PPGJ sesuai
Pasal 63 ayat (5) Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2008 tentang Guru.
Guru berkualifikasi akademik S-1/D-IV yang tidak lulus sertifikasi guru dalam jabatan
pada tahun sebelumnya dapat langsung menjadi calon peserta sertifikasi guru melalui
PPGJ tahun 2015.
Guru berkualifikasi akademik BELUM S-1/D-IV yang TIDAK LULUS sertifikasi guru
dalam jabatan pada tahun sebelumnya dapat langsung menjadi calon peserta sertifikasi
guru melalui PPGJ tahun 2015, apabila pada 30 November 2013:
sudah mencapai usia 50 tahun dan mempunyai pengalaman kerja 20 tahun sebagai guru,
atau
mempunyai golongan IV/a atau memenuhi angka kredit kumulatif setara dengan
golongan IV/a (dibuktikan dengan SK kenaikan pangkat).
Penetapan bidang studi sertifikasi harus linier dengan kualifikasi akademik S-1/D-IV,
kecuali guru yang diangkat sebelum tahun 2006 penetapan bidang studi sertifikasi dapat
mengacu pada kualifikasi akademik S-1/D-IV atau bidang studi yang diampu minimal 5
(lima) tahun berturut-turut.
Penetapan peserta dilakukan secara berkeadilan dan transparan melalui on-line system
dengan menggunakan Aplikasi Penetapan Peserta Sertifikasi Guru melalui PPGJ
(AP2SG-PPGJ). Daftar rangking bakal calon peserta sertifikasi guru melalui PPGJ
diumumkan oleh Badan PSDMPK-PMP melalui situs www.sergur.kemdiknas.go.id

14

Dinas pendidikan provinsi/kabupaten/kota dapat menghapus calon peserta yang sudah


tercantum namanya dalam daftar calon peserta Sertifikasi Guru melalui PPGJ atas
persetujuan LPMP dengan alasan yang dapat dipertanggungjawabkan yaitu: meninggal
dunia, sakit permanen, melakukan pelanggaran disiplin,mutasi ke jabatan selain
guru,mutasi ke kabupaten/kota lain,mengajar sebagai guru tetap di Kementerian
lain,pensiun, mengundurkan diri dari calon peserta,
sudah memiliki sertifikat pendidik baik di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
maupun di Kementerian lain, kecuali sebagaimana yang dijelaskan pada poin 3
persyaratan peserta di atas.
Calon peserta sertifikasi guru melalui PPGJ tahun 2015 tidak dialihtugaskan pada jabatan
lain, baik fungsional maupun struktural.
Penetapan calon peserta untuk jenjang TK, SD, dan SMP oleh Dinas Pendidikan
Kabupaten/Kota, sedangkan untuk jenjang SMA/SMK dan SLB oleh Dinas Pendidikan
Provinsi, jika Dinas Pendidikan Provinsi belum siap, maka dapat dilakukan oleh Dinas
Pendidikan Kabupaten/Kota tempat guru bertugas.

D. PENGHAPUSAN PPGJ 2015


Berkenaan dengan Surat edaran nomor 14501/B/GT/2016 tentang sertifikasi guru
berisikan hal tentang peniadaan SG-PPG atau sergur pola PPG. Berikut adalah lampiran
surat tersebut

15

gambar 1. Surat tentang penghapusan PPGJ

16

BAB III PENUTUP


KESIMPULAN
Sesuai dengan yang kita ketahui bahwa PPGJ tahun 2015 merupakan tahun terakhir program
sertifikasi guru jalur PPGJ, berkaitan dengan Sebagaimana diamanatkan dalam Undang-Undang
nomor 14 tahun 2005 tentang guru dan dosen, guru adalah pendidik profesional dengan tugas
utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai dan mengevaluasi
peserta didik. Guru sebagai tenaga profesional wajib memiliki kualitas akademik, kompetensi,
sertifikat pendidik, sehat jasmani dan rohani, serta memiliki kemampuan untuk mewujudkan
tujuan pendidikan nasional. Sebagai tindak lanjut untuk mewujudkan bahwa guru adalah tenaga
profesional, pemerintah telah melaksanakan program sertifikasi guru untuk 1.638.240 guru.
Kondisi saat ini, masih terdapat guru yang belum memiliki sertifikat pendidik sejumlah 555.467
guru, yang terdiri atas 116.770 guru dalam jabatan yang diangkat dalam periode sampai dengan
2005 dan 438.697 guru yang diangkat dalam periode 2006-2015. Terhadap guru yang belum
memiliki sertifikat pendidik dimaksud, Pemerintah melalui kerjasama antara Kemendikbud,
Kemenristek Dikti dan LPTK tetap melanjutkan upaya sertifikasi guru dan tetap akan
memberikan bantuan dana bagi guru untuk mengikuti progra sertifikasi guru melalui Pendidikan
dan Latihan Profesi Guru (PLPG). Atas kesepakatan antara Kemendikbud, Kemenristek Dikti
dan LPTK program Sertifikasi Guru Pendidikan Profesi Guru (SG-PPG) biaya mandiri
ditiadakan. Penuntasan pelaksanaan sertifikasi akan dilaksanakan secara bertahap sampai dengan
tahun 2019. Penentuan guru sebagai peserta sertifikasi guru dilaksanakan sesuai dengan
ketentuan perundangan.
Semenjak tahun 2016 ppgj resmi dihapuskan sesuai dengan Surat edaran nomor
14501/B/GT/2016 tentang sertifikasi guru berisikan hal tentang peniadaan SG-PPG atau sergur
pola PPG

DAFTAR PUSTAKA
Mulyasa, E. (2007). Standar Kompetensi dan Sertifikasi Guru. Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya.
Samani, P. D. (2007). Pedoman Sertifikasi Bagi Guru Dalam Jabatan. Jakarta: Direktorat
Pendidikan Jenderal Pendidikan Tinggi.
http://jetjetsemut.blogspot.co.id/2016/04/surat-resmi-perihal-penghapusan-sergur-ppgj.html
diakses pada 29/04/16 pukul 08:07
http://www.volimaniak.com/2015/01/persyaratan-sertifikasi-guru-progam.html
17

diakses pada 29/04/16 pukul 08:05

18

Anda mungkin juga menyukai