Anda di halaman 1dari 3

8.

TEORI BIG 5 PERSONALITY TEST


A. Sejarah dan tokoh
Big 5 Personality adalah suatu pendekatan yang digunakan dalam psikologi untuk
melihat kepribadian manusia melalui trait yang tersusun dalam lima buah domain
kepribadian yang telah dibentuk dengan menggunakan analisis faktor. Istilah Big Five
pertama kali diperkenalkan oleh Lewis Goldberg pada tahun 1981. Menurut Feist
(2010:134) kajian mengenai sifat manusia pertama kali dilakukan oleh Allport dan Odbert
pada tahun 1930-an, dilanjutkan oleh Cattell pada tahun 1940-an. Kemudian dilanjutkan
oleh Tupes, Christal dan Norman pada tahun 1960-an. Pada akhir tahun 1970-an dan awal
1980-an, Paul T. Costa dan Robert McCrae melakukan suatu usaha untuk mengidentifikasi
personality trait yang terungkap lewat analisis faktor.
1. Lewis R. Goldberg
Lewis R. Goldberg adalah seorang psikologis kepribadian dari Amerika dan seorang
emeritus di Universitas Oregon yang sangat erat kaitannya dengan teori Big Five
taksonomi kepribadian. Pada tahun 1953 dia menerima gelar A.B dalam hubungan sosial
dari Universitas Harvard. Ia mendapatkan gelar Ph.D dari psikologi di Universitas Michigan
pada tahun 1958. Setelah menerima gelar dokternya, dia menjadi asisten professor dan
bekerja di Universitas Stanford. Sejak 1960 dia mengajar di Universitas Oregon, dimana dia
adalah Professor Emeretus. Dan Goldberg juga sudah menerbitkan lebih dari 100 artikel
penelitian.
2. Gordon W. Allport
Gordon Alport, (lahir di Montezuma, Indiana, 11 November 1897 meninggal
di Cambridge, Massachusetts, 9 Oktober 1967 pada umur 69 tahun) merupakan
seorang psikolog. Ia meraih gelar doktor psikologi dari Harvard pada tahun 1922. Ia
menghabiskan kariernya untuk mengembangkan teori, mengkaji persoalan-persoalan
sosial, seperti prasangka kecurigaan, komunal, serta mengembangkan tes kepribadian.
3. Paul T. Costa
Paul T. Costa lahir di Franklin, New Hampshire pada 28 April tahun 1942. Dia
dan RobertMcCrae mulai berkolaborasi pada tahun 1976. Dia menerima gelar sarjana
psikologi nya dari universitas clark dan gelar dokter di human development universitas
chicago. Setelah posisi akademik nya di harvard dan universitas massachusetts di boston,
dia bergabung dengan nia untuk meresmikan stress and coping section. Dari tahun 1985
sampai 2009 ia adalah kepala laboratorium kepribadian dan kognisi (sekarang
laboratorium behavioral neuroscience). Minat penelitiannya termasuk pengembangan
dewasa, penilaian kepribadian, dan penyakit alzheimer.
4. Robert R. McCrae
Robert R. McCrae lahir di maryville, missouri pada tahun 1949, anak bungsu dari 3
bersaudara. Adalah seorang psikolog kepribadian yang melakukan penelitian penuh di
program intramural dari national institute on aging. Minat penelitiannya termasuk struktur
kepribadian, penilaian, dan umur pengembangan; pengaruh ciri kepribadian terhadap
kesehatan mental dan kesejahteraan, dan universalitas lintas budaya dari ciri kepribadian.
Dia menerima gelar ba dalam bidang filsafat dari michigan state university dan gelar ph.d
di psikologi kepribadian dari universitas boston.
B. Definisi kepribadian
1. Lewis R. Goldberg
Manusia memiliki karakter serta kepribadian yang berbeda. Masing-masing memiliki ciri-ciri
tersendiri, sikap, dan pola berfikir sendiri yang dipengaruhi oleh keadaan lingkungan
mereka.
2. Gordon W. Allport
Sebuah organisasi dinamis di dalam sistem psikis danfisik individu yang menentukan
karakteristik perilakudan pikirannya.
3. Paul T. Costa
kepribadian merupakan penentu penting dari cara-cara orang menghadapi stress.
4. Robert R. Mccrae

kepribadian adalah dimensi perbedaan individu dalam kecenderungan untuk menunjukkan


pola konsisten dari pikiran, perasaan, dan tindakan.
C. Trait dalam Big 5
Big Five digunakan untuk menggambarkan kepribadian seorang individu yang di
deskripsikan dengan 5 kata atau label besar yaitu : Neuroticism (N), Extraversion (E),
Openness (O), Agreeableness (A), dan Conscientiousness (C). Trait tersebut dikemukakan
oleh Robert R. Mccrae dan juga Paul T. Costa. Kelima trait tersebut biasanya disingkat
menjadi OCEAN.
D. Ekstarversion (ekstraversi)
Menilai kuantitas dan intensitas interaksi interpersonal, level aktivitasnya, kebutuhan
untuk didukung, kemampuan untuk berbahagia. Dimensi ini menunjukkan tingkat
kesenangan seseorang akan hubungan. Kaum ekstravert cenderung ramah dan terbuka
serta menghabiskan banyak waktu untuk mempertahankan dan menikmati sejumlah
hubungan. Sementara kaum introvert cenderung tidak sepenuhnya terbuka dan memiliki
hubungan yang lebih sedikit dan tidak seperti kebanyakan orang lain, mereka lebih senang
dengan kesendirian.
Karakteristik berdasarkan skor tinggi: supel, aktif, banyak bicara, suka
berorientasi, fun-loving, memiliki kasih sayang.
Karakteristik berdasarkan skor rendah: pendiam, sederhana, pemurung,
penyendiri, focus pada tugas, pemalu
E. Agreeableness (Keramahan)
Menilai kualitas orientasi individu dengan kontinum nilai dari lemah lembut
sampaiantagonis didalam berpikir, perasaan dan perilaku. Dimensi ini merujuk kepada
kecenderungan seseorang untuk tunduk kepada orang lain. Orang yang mampu
bersepakat, jauh lebih menghargai harmoni daripada ucapan atau cara mereka. Mereka
tergolong orang yang kooperatif dan percaya pada orang lain. Orang yang menilai rendah
kemampuan untuk bersepakat, memusatkan perhatian lebih pada kebutuhan mereka
sendiri ketimbang kebutuhan orang lain.
Karakteristik berdasarkan skor tinggi: berhati lembut, baik hati, saling percaya,
penolong, pemaaf, mudah tertipu,jujur
Karakteristik berdasarkan skor rendah: sinis, kasar, curiga, tidak kooperatif,
dendam, kejam, pemarah, manipulative
F.

Conscientiousness (Kesadaran)
Menilai kemampuan individu didalam organisasi, baik mengenai ketekunan dan motivasi
dalam mencapai tujuan sebagai perilaku langsungnya. Sebagai lawannya menilai apakah
individu tersebut tergantung, malas dan tidak rapi. Dimensi ini merujuk pada jumlah tujuan
yang menjadi pusat perhatian seseorang. Orang yang mempunyai skor tinggi cenderung
mendengarkan kata hati dan mengejar sedikit tujuan dalam satu cara yang terarah dan
cenderung bertanggung jawab, kuat bertahan, tergantung, dan berorientasi pada prestasi.
Sementara yang skornya rendah, ia akan cenderung menjadi lebih kacau
pikirannya,mengejar banyak tujuan, dan lebih edonistik (Robbins, 2001
Karakteristik berdasarkan skor tinggi: terorganisi, dapat diandalkan, pekerja keras,
disiplin diri, tepat waktu, teliti, rapi, tekun dan ambisius
Karakteristik berdasarkan skor rendah: tidak ada tujuan, tidak dapat
diandalkan,pelamas, ceroboh, teledor, lalai,berkemauan lemah, hedonistic.

G. Neuroticism (Neurotisme)
Trait ini menilai kestabilan dan ketidakstabilan emosi. Dimensi ini menampung kemampuan
seseorang untuk menahan stres. Mengidentifikasi kecenderungan individu apakah individu
tersebut mudah mengalami stres, mempunyai ide-ide yang tidak realistis, mempunyai
coping response yang maladaptif. Orang dengan kemantapan emosional positif cenderung

berciri tenang, bergairah dan aman. Sementara mereka yang skornya negatif tinggi
cenderung tertekan, gelisah dan tidak aman
Karakteristik berdasarkan skor tinggi: khawatiran, gugup, merasa tidak aman, tidak
sesuai, emosional dan suka bersedih tanpa alasan.
Karakteristik berdasarkan skor rendah: tenang, santai, tidak emosional, tabah,
aman, puas diri.
H. Openness to experience (Keterbukaan akan pengalaman baru)
Menilai usahanya secara proaktif dan penghargaannya terhadap pengalaman demi
kepentingannya sendiri. Menilai bagaimana ia menggali sesuatu yang baru dan tidak biasa.
Dimensi ini mengarah tentang minat seseorang. Seseorang yang terpesona oleh hal baru
dan inovasi, ia akan cenderung menjadi imajinatif, benar-benar sensitif dan intelek.
Sementara orang yang disisi lain kategori ini keterbukaannya terlihat lebih konvensional
dan menemukan kesenangan dalam keakraban.
Karakteristik berdasarkan skor tinggi: memiliki rasa ingin tahu, aneh, ketertarikan
yang besar, kreatif,alami, imajinatif, modern
Karakteristik berdasarkan skor rendah:
konvensional, rendah hati, memiliki
kepentingan yang sempit, tidak artistic dan tidak analitik
I.

Alat Ukur Kepribadian Big Five


Ada berbagai alat ukur yang dikembangkan untuk mengukur kepribadian big five,
diantaranya NEO-PI-R, HPI, PCI, NEO FFI, AB5C, CPI, Big Five factor Maker, dll.
Goldberg mempelopori adanya bank item mengenai inventori kepribadian yang
dipubilkasikan dalam International Personality Item Pool (IPIP) website.
Item-item dalam IPIP telah dibandingkan dengan target berbagai inventori
kepribadian yang sudah baku, diantaranya dengan Big Five factor Maker, NEO-PI-R,
AB5C, 16 PF, CPI, MPQ, dll.
Hal ini menunjukkan bahwa item-item dalam IPIP mempunyai reliabilitas yang
cukup baik.

Anda mungkin juga menyukai