KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena hanya berkat
dan petolongan-Nya, kami dapat menyusun makalah ini.
Kami berharap makalah ini dapat menambah pengetahuan mahasiswa-mahasiswa
Universitas Gorontalo, adapun makalah kami ini berjudul Struktur dan Fungsi Organ
Tubuh Manusia.
Kelompok kami menyadari makalah ini masih terdapat kekurangan, kami sangat
mengharapkann kritik dan saran yang membangun dari semua pihak untuk penyempurnaan
makalah ini. Terima kasih.
Hormat Kami
Penulis
DAFTAR ISI
Kata Pengantar
Daftar Isi
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
1.2
Tujuan Penulisan
1.3
Manfaat Penulisan
BAB II PEMBAHASAN
1.
Sistem Rangka
2.
Sistem Otot
3.
Sistem Saraf
4.
Sistem Endokrin
5.
6.
Sistem Reproduksi
7.
Sistem Pernapasan
8.
Sistem Pencernaan
9.
Sistem Ekskresi
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Tubuh manusia terdiri dari bermacam-macam organ tubuh. Setiap organ memiliki
struktur dan fungsinya masing-masing.
BAB II
PEMBAHASAN
Organ adalah sekumpulan jaringan berbeda yang bergabung menjadi satu membentuk
suatu alat tubuh.
Tubuh manusia tersusun atas sistem organ. Setiap organ merupakan komponen yang
tidak terpisahkan dalam tubuh manusia. Menurut Brum, et al (1994: 455-457), manusia
memiliki sembilan sistem organ.
Rangka Aksial
Rangka aksral terdiri dari tulang belakang (vertebra), tulang tengkorak, dan tulang rusuk.
1) Tengkorak
Tengkorak berfungsi melindungi otak. Hubungan tulang yang terdapat pada tempurung
kepala bersifat suture, yaitu tidak dapat digerakkan.
2) Tulang Belakang
Pada tulang belakang terjadi pelengkungan pelengkungan yang berfungsi untuk menyangga
berat dan memungkinkan manusia melakukan berbagai jenis posisi dan gerakar misalnya
berdiri, duduk, atau berlari.
3) Hioid
Hioid merupakan tulang yang berbentuk huruf U, terdapat di antara laring dan mandibula.
Hioid berfungsi sebagai tempat pelekatan beberapa otot mulut dan lidah.
4) Tulang dada dan tulang rusuk
Tulang dada dan tulang rusuk bersamaan membentuk perisai pelindung bagi organ organ
penting yang terdapat di dada, yaitu paru paru dan jantung. Tulang rusuk juga berhubungan
dengan tulang belakang.
Rangka Apendikuler
Rangka apendikuler terdiri atas pinggul, bahu, telapak tangan, tulang-tulang lengan, tungkai,
dan telapak kaki. Secara umum rangka apendikuler menyusun alat gerak, yaitu tangan dan
kaki yang dibedakan atas rangka bagian atas dan rangka bagian bawah.
Tulang rangka apendikuler bagian atas terdiri atas beberapa tulang sebagai berikut:
1) Tulang Selangka
Tulang selangka atau tulang leher membentuk bagian depan bahu.
2) Tulang Belikat
Tulang belikat terdapat di atas sendi bahu dan merupakan bagian pembentuk bahu.
3) Tulang Pangkal Lengan, Pengumpil, Hasta
Tulang pangkal lengan bersama dengan tulang pengumpil dan tulang hasta menyusun alat
gerak, yaitu tangan.
4) Tangan
Tulang tangan tersusun atas tulang-tulang pergelangan tangan, telapak tangan, dan jari
tangan. Tangan disusun oleh karpal skafoid, lunate, triquetrum, pisiform, trapesium,
trapesoid, kapitatum, hamate. Telapak tangan (metakarpal) terdiri dari bagian dasar, batang,
dan kepala. Jari tangan terdiri dari tiga ruas, kecuali ibu jari yang mempunyai dua ruas.
5) Kaki
Tulang apendikuler bagian bawah terdiri atas beberapa tulang yang menyusun kaki (alat
gerak bagian bawah).
Kaki terdiri atas tulang kaki dan telapak kaki. Tulang kaki disusun oleh tulang paha ,
tempurung lutut, tulang kering dan tulang betis. Pergelangan kaki disusun oleh tulang tumit,
kalkaneus, talus, kuboid, navikular, kuneiformis, dan jari jari.
Kerangka tubuh manusia
Kerangka manusia tersusun dari tulang-tulang, baik tulang yang panjang maupun tulang
pendek. Lalu, apa fungsi kerangka bagi manusia ? Fungsinya diantaranya adalah :
* Untuk memberikan bentuk keseluruhan bagi tubuh
* Menjaga agar organ tubuh tetap berada di tempatnya
* Melindungi organ-organ tubuh seperti otak, jantung, dan paru-paru
* Untuk bergerak ketika dikehendaki otot
* Menghasilkan sel darah di dalam sumsum tulang.
Jenis-jenis tulang
Tulang dikelompokkan menurut bentuknya menjadi :
* Tulang pipa
Contohnya tulang paha
* Tulang pendek
Contohnya tulang pergelangan
* Tulang pipih
Contohnya tulang bahu
* Tulang tak beraturan
Contohnya tulang rahang
2. Sistem Otot
Sistem otot adalah sistem tubuh yang memiliki fungsi seperti untuk alat gerak,
menyimpan glikogen dan menentukan postur tubuh. Terdiri atas otot polos, otot jantung dan
otot rangka.
jaringan otot adalah sekumpulan sel-sel otot. Untuk menggerakkan anggota tubuh kita,
diperlukan sistem otot. Sistem otot terdiri dari beberapa bagian yang saling terpisah yang
disebut otot-otot. Sebagian besar otot kita melekat pada kerangka tubuh. Otot dapat mengerut
dan dapat juga menegang. Oleh karena itu, susunan otot adalah suatu sistem alat untuk
menguasai gerak aktif dan posisi tubuh kita. Pada setiap otot terlihat beberapa empal yang
merupakan bagian yang aktif mengerut.
Otot merupakan alat gerak aktif yang mampu menggerakkan tulang, kulit dan rambut
setelah mendapat rangsangan. Otot memiliki tiga kemampuan khusus yaitu :
1. kontraktibilitas : kemampuan untuk berkontraksi / memendek
2. Ekstensibilitas : kemampuan untuk melakukan gerakan kebalikan dari gerakan yang
ditimbulkan saat kontraksi
3. Elastisitas : kemampuan otot untuk kembali pada ukuran semula setelah berkontraksi. Saat
kembali pada ukuran semula otot disebut dalam keadaan relaksasi
Menurut letaknya, otot dibedakan menjadi otot-otot batang badan, otot-otot anggota
gerak dan otot-otot kepala. Otot-otot batang badan terdiri dari otot-otot perut, otot-otot
punggung, otot-otot dada dan otot-otot leher. Otot punggung tidak terlihat dari permukaan
tubuh. Otot punggung berfungsi untuk gerak-gerik tulang belakang. Otot perut terentang
antara gelang panggul dan rangka dada. Otot-otot tersebut dapat memendek secara aktif.
Otot jantung hanya terdapat pada jantung. Otot ini merupakan otot paling istimewa karena
memiliki bentuk yang hampir sama dengan otot lurik, yakni mempunyai lurik-lurik tapi
bedanya dengan otot lurik yaitu bahwa otot lirik memiliki satu atau dua nukleus yang terletak
di tengah/tepi sel. Dan otot jantung adalah satu-satunya otot yang memiliki percabangan yang
disebut duskus interkalaris. Otot ini juga memiliki kesamaan dengan otot polos dalam hal
cara kerjanya yakni involuntary (tidak disadari).
Pada anggota gerak atas kita terdapat otot bahu, otot lengan atas, otot lengan bawah dan otot
tangan. Sedangkan otot-otot anggota gerak bawah dapat dibedakan atas otot pangkal paha,
otot tungkai atas, otot tungkai bawah dan otot kaki.
Otot kepala terdiri dari otot-otot wajah dan otot kunyah. Otot wajah pada satu atau kedua
ujungnya menempel pada kulit sehingga kita dapat menggerakkan kulit wajah (muka) kita.
Otot ini disebut juga otot mimik. Otot mimik terkumpul di sekitar mulut, hidung, mata dan
telinga, sebagian ke daerah leher dan ke daerah kepala. Otot kunyah melekat pada rahang
bawah, diantaranya yaitu otot lidah yang berpangkal pada tulang lidah, rahang bawah dan
tengkorak. Otot ini menentukan gerakan lidah kita.
Jenis Dan Macam Gangguan Pada Otot Manusia
Pada manusia terdapat beberapa masalah atau gangguan kesehatan pada otot yang terdapat
pada tubuh yaitu :
1. Kelelahan Otot
Kelelahan otot adalah suatu keadaan di mana otot tidak mampu lagi melakukan kontraksi
sehingga mengakibatkan terjadinya kram otot atau kejang-kejang otot.
2. Astrofi Otot
Astrofi otot adalah penurunan fungsi otot akibat dari otot yang menjadi kecil dan kehilangan
fungsi kontraksi. Biasanya disebabkan oleh penyakit poliomielitis.
3. Distrofi Otot
Distrofi otot adalah suatu kelainan otot yang biasanya terjadi pada anak-anak karena adanya
penyakit kronis atau cacat bawaan sejak lahir.
4. Kaku Leher / Leher Kaku / Stiff
Kaku leher adalah suatu kelainan yang terjadi karena otot yang radang / peradangan otot
trapesius leher karena salah gerakan atau adanya hentakan pada leher serta menyebabkan rasa
nyeri dan kaku pada leher seseorang.
5. Hipotrofit Otot
Hipotrofit otot adalah suatu jenis kelainan pada otot yang menyebabkan otot menjadi lebih
besar dan tampak kuat disebabkan karena aktivitas otot yang berlebihan yang umumnya
karena kerja dan olahraga berlebih.
6. Hernis Abdominal
Hernis abdominal adalah kelainan pada dinding otot perut yang mengakibatkan penyakit
hernia atau turun berok, yaitu penurunan usus yang masuk ke dalam rongga perut.
3. Sistem saraf
Sistem saraf sangat berperan dalam iritabilitas tubuh. Iritabilitas adalah kemampuan
menanggapi rangsangan. Untuk menanggapi rangsangan, ada tiga komponen yang harus
dimiliki oleh sistem saraf, yaitu:
a. Reseptor, adalah alat penerima rangsangan atau impuls. Pada tubuh kita yang bertindak
sebagai reseptor adalah organ indera.
b. Konduktor (Penghantar impuls), dilakukan oleh sistem saraf itu sendiri. Sistem saraf
terdiri dari sel-sel saraf yang disebut neuron.
c. Efektor, adalah bagian tubuh yang menanggapi rangsangan. Efektor yang paling penting
pada manusia adalah otot dan kelenjar (hormon). Otot menanggapi rangsang yang berupa
gerakan tubuh, sedangkan hormon menaggapi rangsang dengan meningkatkan/menurunkan
aktivitas organ tubuh tertentu. Misalnya : mempercepat/memperlambat denyut jantung,
melebarkan/menyempitkan pembuluh darah dan lain sebagainya.
1. Sel Saraf (Neuron)
Sistem saraf tersusun oleh sel-sel saraf atau neuron. Neuron inilah yang berperan dalam
menghantarkan impuls (rangsangan). Sebuah sel saraf terdiri tiga bagian utama yaitu badan
sel, dendrit dan neurit (akson).
a. Badan sel
Badan sel saraf merupakan bagian yang paling besar dari sel saraf. Badan sel berfungsi untuk
menerima rangsangan dari dendrit dan meneruskannya ke akson. Badan sel saraf
mengandung inti sel dan sitoplasma. Inti sel berfungsi sebagai pengatur kegiatan sel saraf
(neuron). Di dalam sitoplasma terdapat mitokondria yang berfungsi sebagai penyedia energi
untuk membawa rangsangan.
b. Dendrit
Dendrit adalah serabut sel saraf pendek dan bercabang-cabang. Dendrit merupakan perluasan
dari badan sel. Dendrit berfungsi untuk menerima dan mengantarkan rangsangan ke badan
sel.
c. Neurit (akson)
Neurit berfungsi untuk membawa rangsangan dari badan sel ke sel saraf lain. Neurit
dibungkus oleh selubung lemak yang disebut selubung myelin yang terdiri atas perluasan
membran sel Schwann. Selubung ini berfungsi untuk isolator dan pemberi makan sel saraf.
Bagian neurit ada yang tidak dibungkus oleh selubung mielin. Bagian ini disebut dengan
nodus ranvier dan berfungsi mempercepat jalannya rangsangan.
Antara neuron satu dengan neuron satu dengan neuron berikutnya tidak bersambungan secara
langsung tetapi membentuk celah yang sangat sempit. Celah antara ujung neurit suatu neuron
dengan dendrit neuron lain tersebut dinamakan sinapsis. Pada bagian sinapsis inilah suatu zat
kimia yang disebut neurotransmiter (misalnya asetilkolin) menyeberang untuk membawa
impuls dari ujung neurit suatu neuron ke dendrit neuron berikutnya.
2. Macam-macam Neuron (Sel Saraf)
a. Saraf sensorik
saraf sensorik adalah saraf yang membawa rangsangan (impuls) dari reseptor (indra) ke saraf
pusat(otak dan sumsum tulang belakang).
b. Saraf motorik
saraf motorik adalah saraf yang membawa rangsangan (impuls) dari saraf pusat susunan saraf
ke efektor (otot dan kelenjar).
c. Saraf konektor
saraf konektor adalah saraf yang menghubungkan rangsangan (impuls) dari saraf sensorik ke
saraf motorik.
3. Macam-macam Gerak
Gerakan merupakan salah satu cara tubuh dalam mengagapi rangsangan. Berdasarkan
jalannya rangsangan (impuls) gerakan dibedakan menjadi dua yaitu :
a. Gerak sadar
Gerak sadar atau gerak biasa adalah gerak yang terjadi karena disengaja atau disadari. Pada
gerak sadar ini, gerakan tubuh dikoordinasi oleh otak. Rangsangan yang diterima oleh
reseptor (indra) disampaikan ke otak melalui neuron sensorik. Di otak rangsangan tadi
diartikan dan diputuskan apa yang akan dilakukan. Kemudian otak mengirimkan perintah ke
efektor melalui neuron motorik. Otot (efektor) bergerak melaksanakan perintah otak. Contoh
gerak sadar misalnya : menulis, membuka payung, mengambil makanan atau berjalan.
Skema gerak sadar :
Rangsangan(Impuls) > Reseptor(Indra) > Saraf sensorik
> Otak > Saraf motorik > Efektor (Otot)
b. Gerak Refleks (Tak Sadar)
Gerak refleks adalah gerak yang tidak disengaja atau tidak disadari. Impuls yang
menyebabkan gerakan ini tidak melewati otak namun hanya sampai sumsum tulang belakang.
Gerak refleks misalnya terjadi saat kita mengangkat kaki karena menginjak benda runcing,
gerakan tangan saat tidak sengaja menjatuhkan buku, gerakan saat menghindari tabrakan dan
lain sebagainya.
Skema gerak refleks :
Rangsangan(Impuls) > Reseptor(Indra) > Saraf sensorik
> Sumsum Tulang Belakang > Saraf motorik > Efektor (Otot)
4. Susunan Sistem Saraf Manusia
Di dalam tubuh kita terdapat miliaran sel saraf yang membentuk sistem saraf. Sistem saraf
manusia tersusun dari sistem saraf pusat dan sistem saraf tepi. Sistem saraf pusat terdiri atas
otak dan sumsum tulang belakang. Sedangkan sistem saraf tepi terdiri atas sistem saraf
somatis dan sistem saraf otonom.
Sistem saraf pusat
1) Otak
Otak merupakan pusat pengatur dari segala kegiatan manusia. Otak terletak di rongga
tengkorak dan
dibungkus oleh tiga lapis selaput kuat yang disebut meninges. Selaput paling luar disebut
duramater, paling dalam adalah piamater dan yang tengah disebut arachnoid. Di antara ketiga
selaput tersebut terdapat cairan serebrospinal yang berfungsi untuk mengurangi benturan atau
goncangan. Peradangan
yang terjadi pada selaput ini dinamakan meningitis. Penyebabnya bisa karena infeksi virus.
Otak manusia terbagi menjadi tiga bagian yaitu otak besar (cerebrum), otak kecil
(cerebellum) dan sumsum lanjutan.
Sistem saraf somatis disebut juga dengan sistem saraf sadar Proses yang dipengaruhi saraf
sadar, berarti kamu dapat memutuskan untuk menggerakkan atau tidak menggerakkan
bagian-bagian tubuh di bawah pengaruh sistem ini. Misalnya ketika kita mendengar bel
rumah berbunyi, isyarat dari telinga akan sampai ke otak. Otak menterjemahkan pesan
tersebut dan mengirimkan isyarat ke kaki untuk berjalan mendekati pintu dan mengisyaratkan
ke tangan untuk membukakan pintu.
Sistem saraf somatis terdiri atas :
a. Saraf otak (saraf cranial), saraf otak terdapat pada bagian kepala yang keluar dari otak
dan melewati lubang yang terdapat pada tulang tengkorak. Urat saraf ini berjumlah 12
pasang.
b. Saraf sumsum tulang belakang (saraf spinal), saraf sumsum tulang belakang berjumlah
31 pasang . Saraf sumsum tulang belakang berfungsi untuk meneruskan impuls dari reseptor
ke sistem saraf pusat juga meneruskan impuls dari sistem saraf pusat ke semua otot rangka
tubuh.
2) Sistem saraf autonom (tak sadar)
Sistem saraf autonom merupakan bagian dari susunan saraf tepi yang bekerjanya tidak dapat
disadari dan bekerja secara otomatis. Sistem saraf autonom mengendalikan kegiatan organorgan dalam seperti otot perut, pembuluh darah, jantung dan alat-alat reproduksi.
Menurut fungsinya, saraf autonom terdiri atas dua macam yaitu:
a. Sistem saraf simpatik
b. Sistem saraf parasimpatik
Sistem saraf simpatik dan sistem saraf parasimpatik bekerja secara antagonis (berlawanan)
dalam mengendalikan kerja suatu organ. Organ atau kelenjar yang dikendalikan oleh sistem
saraf simpatik dan sistem saraf parasimpatik disebut sistem pengendalian ganda.
Fungsi dari sistem saraf simpatik adalah sebagai berikut :
Mempercepat denyut jantung.
Memperlebar pembuluh darah.
Memperlebar bronkus.
Mempertinggi tekanan darah
Memperlambat gerak peristaltis.
Memperlebar pupil.
Menghambat sekresi empedu.
Menurunkan sekresi ludah.
Meningkatkan sekresi adrenalin.
Sistem saraf parasimpatik memiliki fungsi yang berkebalikan dengan fungsi sistem saraf
simpatik. Misalnya pada sistem saraf simpatik berfungsi mempercepat denyut jantung,
sedangkan pada sistem saraf parasimpatik akan memperlambat denyut jantung.
4. Sistem Endokrin
sistem endoktrin adalah sistem yang berfungsi untuk memproduksi hormon yang
mengatur aktivitas tubuh. Terdiri atas kelenjar tiroid, kelenjar hipofisa/putuitari, kelenjar
pankreas, kelenjar kelamin, kelenjar suprarenal, kelenjar paratiroid dan kelenjar buntu.
Sistem endokrin, dalam kaitannya dengan sistem saraf, mengontrol dan memadukan
fungsi tubuh. Kedua sistem ini bersama-sama bekerja untuk mempertahankan homeostasis
tubuh. Fungsi mereka satu sama lain saling berhubungan, namun dapat dibedakan dengan
karakteristik tertentu. Misalnya, medulla adrenal dan kelenjar hipofise posterior yang
mempunyai asal dari saraf (neural). Jika keduanya dihancurkan atau diangkat, maka fungsi
dari kedua kelenjar ini sebagian diambil alih oleh sistem saraf.
Bila sistem endokrin umumnya bekerja melalui hormon, maka sistem saraf bekerja
melalui neurotransmiter yang dihasilkan oleh ujung-ujung saraf.
Struktur
Terdapat dua tipe kelenjar yaitu eksokrin dan endokrin. Kelenjar eksokrin melepaskan
sekresinya ke dalam duktus pada permukaan tubuh, seperti kulit, atau organ internal, seperti
lapisan traktus intestinal. Kelenjar endokrin termasuk hepar, pankreas (kelenjar eksokrin dan
endokrin), payudara, dan kelenjar lakrimalis untuk air mata. Sebaliknya, kelenjar endokrin
melepaskan sekresinya langsung ke dalam darah. Kelenjar endokrin termasuk :
1. Pulau Langerhans pada Pankreas
2. Gonad (ovarium dan testis)
3. Kelenjar adrenal, hipofise, tiroid dan paratiroid, serta timus
Klasifikasi
Dalam hal struktur kimianya, hormon diklasifikasikan sebagai hormon yang larut dalam air
atau yang larut dalam lemak. Hormon yang larut dalam air termasuk polipeptida (mis.,
insulin, glukagon, hormon adrenokortikotropik (ACTH), gastrin) dan katekolamin (mis.,
dopamin, norepinefrin, epinefrin)Hormon yang larut dalam lemak termasuk steroid (mis.,
estrogen, progesteron, testosteron, glukokortikoid, aldosteron) dan tironin (mis., tiroksin).
Hormon yang larut dalam air bekerja melalui sistem mesenger-kedua, sementara hormon
steroid dapat menembus membran sel dengan bebas.D. Karakteristik Meskipun setiap
hormon adalah unik dan mempunyai fungsi dan struktur tersendiri, namun semua hormon
mempunyai karakteristik berikut.Hormon disekresi dalam salah satu dari tiga pola berikut (1)
sekresi diurnal adalah pola yang naik dan turun dalam periode 24 jam. Kortisol adalah contoh
hormon diurnal. Kadar kortisol meningkat pada pagi hari dan turun pada malam hari. (2) Pola
sekresi hormonal pulsatif dan siklik naik turun sepanjang waktu tertentu, seperti bulanan.
Estrogen adalah non siklik dengan puncak dan lembahnya menyebabkan siklus menstruasi.
(3) Tipe sekresi hormonal yang ketiga adalah variabel dan tergantung pada kadar subtrat
lainnya. Hormon paratiroid disekresi dalam berespons terhadap kadar kalsium serum.
Hormon bekerja dalam sistem umpan balik. Loop umpan balik dapat positif atau negatif dan
memungkinkan tubuh untuk dipertahankan dalam situasi lingkungan optimal. Hormon
mengontrol laju aktivitas selular. Hormon tidak mengawali perubahan biokimia. Hormon
hanya mempegaruhi sel-sel yang mengandung reseptor yang sesuai, yang melalukan : fungsi
spesifik. Hormon mempunyai fungsi dependen dan interdependen. Pelepasan hormon dari
satu kelenjar sering merangsang pelepasan hormone dari kelenjar lainnya. Hormone secara
konstan di reactivated oleh hepar atau mekanisme lain dan diekskresi oleh ginjal.
Regulasi
Peran hipotalamus dan kelenjar hipofiseDua kelenjar endokrin yang utama hdala
hipotalamus dan hipofise. Aktivitas endokrin dikontrol secara langsung dan tak langsung oleh
hipotalamus, yang menghubungkan sistem persarafan dengan sistem endokrin. Dalam
berespons terhadap input dari area lain dalam otak dan dari hormon dalam dalam darah,
neuron dalam hipotalamus mensekresi beberapa hormon realising dan inhibiting. Hormon ini
bekerja pada sel-sel spesifik dalam kelenjar pituitary yang mengatur pembentukan dan
sekresi hormon hipofise. Hipotalamus dan kelenjar hipofise dihubungkan oleh
infundibulum.Hormon yang disekresi dari setiap kelenjar endokrin dan kerja dari masingmasing hormon. Perhatikan bahwa setiap hormon yang mempengaruhi organ dan jaringan
terletak jauh dari tempat kelenjar induknya. Misalnya oksitosin, yang dilepaskan dari lobus
posterior kelenjar hipofise, menyebabkan kontraksi uterus. Hormon hipofise yang mengatur
sekresi hormon dari kelenjar lain disebut hormon tropik. Kelenjar yang dipengaruhi oleh
hormon disebut kelenjar target.
Sistem umpan balik
Kadar hormon dalam darah juga dikontrol oleh umpan balik negatif manakala kadar hormon
telah mencukupi untuk menghasilkan efek yang dimaksudkan, kenaikan kadar hormon lebih
jauh dicegah oleh umpan balik negatif. Peningkatan kadar hormon mengurangi perubahan
awal yang memicu pelepasan hormon. Misalnya peningkatan sekresi ACTH dari kelenjar
pituitari anterior merangsang peningkatan pelepasan kortisol dari korteks adrenal,
menyebabkan penurunan pelepasan ACTH lebih banyak. Kadar substansi dalam darah selain
hormon juga memicu pelepasan hormon dan dikontrol melalui Sistem umpan balik.
Pelepasan insulin dari pulau langerhan di pankreas didorong oleh kadar glukosa
darah.Aktivasi sel-sel targetManakala hormon mencapai sel target, hormon akan
mempengaruhi cara sel berfungsi dengan satu atau dua metoda, pertama melalui penggunaan
mediator intraselular dan kedua mengaktifkan gen-gen di dalam sel. Salah satu mediator
intraselular adalah cyclic adenosine monophosphate (cAMP), yang berikatan dengan
permukaan dalam dari membran sel. Ketika hormon melekat pada sel, kerja sel akan
mengalami sedikit perubahan. Misalnya, ketika hormon pankreatik glukagon berikatan
dengan sel-sel hepar, kenaikan kadar AMP meningkatkan pemecahan glikogen menjadi
glukosa. Jika hormon mengaktifkan sel dengan berinteraksi dengan gen, gen akan mensitesa
mesenger RNA (mRNA) dan pada akhirnya protein (mis., enzim, steroid). Substansi ini
mempengaruhi reaksi dan proses selular.
1.Struktur dan fungsi hipotalamus
Hipotalamus terletak di batang otak tepatnya di dienchepalon, dekat dengan ventrikel otak
ketiga (ventrikulus tertius) Hipotalamus sebagai pusat tertinggi sistem kelenjar endokrin yang
menjalankan fungsinya melalui humoral (hormonal) dan saraf. Hormon yang dihasilkan
hipotalamus sering disebut faktor R dan I mengontrol sintesa dan sekresi hormon hipofise
anterior sedangkan kontrol terhadap hipofise posterior berlangsung melalui kerja saraf.
Pembuluh darah kecil yang membawa sekret hipotalamus ke hipofise disebut portal
hipotalamik hipofise. Hormon-hormon hipotalamus antara lain:a. ACTH : Adrenocortico
Releasing Hormonb. ACIH : Adrenocortico Inhibiting Hormonc. TRH : Tyroid Releasing
Hormpnd. TIH : Tyroid Inhibiting Hormone. GnRH : Gonadotropin Releasing Hormonf.
GnIH : Gonadotropin Inhibiting Hormong. PTRH : Paratyroid Releasing Hormonh. PTIH :
Paratyroid Inhibiting Hormoni. PRH : Prolaktin Releasing Hormonj. PIH : Prolaktin
Inhibiting Hormonk. GRH : Growth Releasing Hormonl. GIH : Growth Inhibiting Hormonm.
MRH : Melanosit Releasing Hormonn. MIH : Melanosit Inhibiting Hormon
Hipotalamus sebagai bagian dari sistem endokrin mengontrol sintesa dan sekresi hormonhormon hipofise. Hipofise anterior dikontrol oleh kerja hormonal sedang bagian posterior
dikontrol melalui kerja saraf.
2. Struktur dan Fungsi Hipofise
Hipofise terletak di sella tursika, lekukan os spenoidalis basis cranii. Berbentuk oval dengan
diameter kira-kira 1 cm dan dibagi atas dua lobus Lobus anterior, merupakan bagian terbesar
dari hipofise kira-kira 2/3 bagian dari hipofise. Lobus anterior ini juga disebut adenohipofise.
Lobus posterior, merupakan 1/3 bagian hipofise dan terdiri dari jaringan saraf sehingga
disebut juga neurohipofise. Hipofise stalk adalah struktur yang menghubungkan lobus
posterior hipofise dengan hipotalamus. Struktur ini merupakan jaringan saraf.
Lobus intermediate (pars intermediate) adalah area diantara lobus anterior dan posterior,
fungsinya belum diketahui secara pasti, namun beberapa referensi yang ada mengatakan
lobus ini mungkin menghasilkan melanosit stimulating hormon (MSH). Secara histologis,
sel-sel kelenjar hipofise dikelompokan berdasarkan jenis hormon yang disekresi yaitu:
a. Sel-sel somatotrof bentuknya besar, mengandung granula sekretori, berdiameter 350-500
nm dan terletak di sayap lateral hipofise. Sel-sel inilah yang menghasilkan hormon
somatotropin atau hormon pertumbuhan.
b. Sel-sel lactotroph juga mengandung granula sekretori, dengan diameter 27-350 nm,
menghasilkan prolaktin atau laktogen.
c. Sel-sel Tirotroph berbentuk polihedral, mengandung granula sekretori dengan diameter 50100 nm, menghasilkan TSH.
d. Sel-sel gonadotrof diameter sel kira-kira 275-375 nm, mengandung granula sekretori,
menghasilakan FSH dan LH. Ssel-sel kortikotrof diameter sel kira-kira 375-550 nm,
merupakan granula terbesar, menghasilkan ACTH.
e. Sel nonsekretori terdiri atas sel kromofob. Lebih kurang 25% sel kelenjar hipofise tidak
dapat diwarnai dengan pewarnaan yang lazim digunakan dan karena itu disebut sel-sel
kromofob. Pewarnaan yang sering dipakai adalah carmosin dan erytrosin. Sel foli-kular
adalah sel-sel yang berfolikel.Hipofise menghasilkan hormon tropik dan nontropik. Hormon
tropik akan mengontrol sintesa dan sekresi hormon kelenjar sasaran sedangkan hormon
nontropik akan bekerja langsung pada organ sasaran. Kemampuan hipofise dalam
mempengaruhi atau mengontrol langsung aktivitas kelenjar endokrin lain menjadikan
hipofise dijuluki master of gland.
c. Memegang peranan penting dalam pertumbuhan fetus khususnya pertumbuhan saraf dan
tulang
d. Mempertahankan sekresi GH dan gonadotropin
e. Efek kronotropik dan Inotropik terhadap jantung yaitu menambah kekuatan kontraksi otot
dan menambah irama jantung.f. Merangsang pembentukan sel darah merahg. Mempengaruhi
kekuatan dan ritme pernapasan sebagai kompensasi tubuh terhadap kebutuhan oksigen akibat
metabolisme h. Bereaksi sebagai antagonis insulinTirokalsitonin mempunyai jaringan sasaran
tulang dengan fungsi utama menurunkan kadar kalsium serum dengan menghambat
reabsorpsi kalsium di tulang. Faktor utama yang mempengaruhi sekresi kalsitonin adalah
kadar kalsium serum. Kadar kalsium serum yang rendah akan menekan ;pengeluaran
tirokalsitonin dan sebaliknya peningkatan kalsium serum akan merangsang pengeluaran
tirokalsitonin. Faktor tambahan adalah diet kalsium dan sekresi gastrin di lambung.
4. Struktur dan Fungsi Kelenjar Paratiroid
Kelenjar paratiroid menempel pada bagian anterior dan posterior kedua lobus kelenjar tiroid
oleh karenanya kelenjar paratiroid berjumlah empat buah. Kelenjar ini terdiri dari dua jenis
sel yaitu chief cells dan oxyphill cells. Chief cells merupakan bagian terbesar dari kelenjar
paratiroid, mensintesa dan mensekresi hormon paratiroid atau parathormon disingkat PTH.
Parathormon mengatur metabolisme kalsium dan posfat tubuh. Organ :argetnya adalah
tulang, ginjal dan usus kecil (duodenum). Terhadap tulang, PTH mempertahankan resorpsi
tulang sehingga kalsium serum :neningkat. Di tubulus ginjal, PTH mengaktifkan vitamin D.
Dengan vitamin D yang aktif akan terjadi peningkatan absorpsi kalsium dan posfat dari
intestin. Selain itu hormon inipun akan meningkatkan reabsorpsi Ca dan Mg di tubulus ginjal,
meningkatkan pengeluaran Posfat, HCO3 dan Na. karena sebagian besar kalsium disimpan di
tulang maka efek PTH lebih besar terhadap tulang. Factor yang mengontrol sekresi PTH
adalah kadar kalsium serum di samping tentunya PTSH
5. Struktur dan fungsi kelenjar Pankreas
Pankreas terletak di retroperiotoneal rongga abdomen bagian atas, dan terbentang horizontal
dari cincin duodenal ke lien. Panjang sekitar 10-20 cm dan lebar 2,5-5 cm. mendapat pasokan
darah dari arteri mensenterika superior dan splenikus.
Pankreas berfungsi sebagai organ endokrin dan eksokrin. Fungsinya sebagai organ endokrin
didukung oleh pulau-pulau Langerhans. Pulau-pulau Langerhans terdiri tiga jenis sel yaitu;
sel alpha yang menghasilkan yang menghasilkan glukoagon, sel beta yang menghasilkan
insulin, dan sel deltha yang menghasilkan somatostatin namun fungsinya belum jelas
diketahui.
Organ sasaran kedua hormon ini adalah hepar, otot dan jaringan lemak. Glukagon dan insulin
memegang peranan penting dalam metabolisme karbohidrat, protein dan lemak. Bahkan
keseimbangan kadar gula darah sangat ,dipengaruhi oleh kedua hormon ini. Fungsi kedua
hormon ini saling bertolak belakang. Kalau secara umum, insulin menurunkan kadar gula
darah sebaliknya untuk glukagon meningkatkan kadar gula darah. Perangsangan glukagon
bila kadar gula darah rendah, dan asam amino darah meningkat. Efek glukoagon ini juga
sama dengan efek kortisol, GH dan epinefrin.Dalam meningkatkan kadar gula darah,
glukagon merangsang glikogenolisis (pemecahan glikogen menjadi glukosa) dan
meningkatkan transportasi asam amino dari otot serta meningkatkan glukoneogenesis
(pemecahan glukosa dari yang bukan karbohidrat). Dalam metabolisme lemak, glukagon
meningkatkan lipolisis (pemecahan lemak).Dalam menurunkan kadar gula darah, insulin
sebagai hormon anabolik terutama akan meningkatkan difusi glukosa melalui membran sel di
jaringan. Efek anabolik penting lainnya dari hormon insulin adalah sebagai berikut:a. Efek
pada hepar1) Meningkatkan sintesa dan penyimpanan glukosa2) Menghambat glikogenolisis,
glukoneogenesis dan ketogenesis3) Meningkatkan sintesa trigliserida dari asam lemak bebas
di heparb. Efek pada otot1) Meningkatkan sintesis protein2) Meningkatkan transportasi asam
amino3) Meningkatkan glikogenesisc. Efek pada jaringan lemak:
1) Meningkatkan sintesa trigliserida dari asam lemak bebas
2) Meningkatkan penyimpanan trigliserida3) Menurunkan lipolisis
6. Struktur dan Fungsi Kelenjar Adrenal
Terletak di kutub atas kedua ginjal. Disebut juga sebagai kelenjar suprarenalis karena
letaknya di atas ginjal. Dan kadang juga disebut sebagai kelenjar anak ginjal karena
menempel pada ginjal.
Kelenjar adrenal terdiri dari dua lapis yaitu bagian korteks dan bagian medulla. Keduanya
menunjang dalam ketahanan hidup dan kesejahteraan, namun hanya korteks yang esensial
untuk kehidupan.
a.Korteks adrenal
Korteks adrenal esensial untuk bertahan hidup. Kehilangan hormon adrenokortikal dapat
menyebabkan kematian. Korteks adrenal mensintesa tiga kelas hormon steroid yaitu
mineralokortikoid, glukokortikoid, dan androgen.
b. Mineralokortikoid
Mineralokortikoid (pada manusia terutama adalah aldosteron) dibentuk pada zona
glomerulosa korteks adrenal. Hormon ini mengatur keseimbangan elektrolit dengan
meningkatkan retensi natrium dan ekskresi kalium. Aktivitas fisiologik ini selanjutnya
membantu dalam mempertahankan tekanan darah normal dan curah jantung. Defisiensi
mineralokortikoid (penyakit Addisons) mengarah pada hipotensi, hiperkalemia, penurunan
curah jantung, dan dalam kasus akut, syok. Kelebihan mineralokortikoid mengakibatkan
hipertensi dan hipokalemia.
c. Glukokortikoid
Glukokortikoid dibentuk dalam zona fasikulata. Kortisol merupakan glukokortikoid utama
pada manusia. Kortisol mempunyai efek pada tubuh antara lain dalam: metabolisms glukosa
(glukosaneogenesis) yang meningkatkan kadar glukosa darah; metabolisme protein;
keseimbangan cairan dan elektrolit; inflamasi dan imunitas; dan terhadap stresor.
d. Hormon seks
Korteks adrenal mensekresi sejumlah kecil steroid seks dari zona retikularis. Umumnya
adrenal mensekresi sedikit androgen dan estrogen dibandingkan dengan sejumlah besar
hormon seks yang disekresi oleh gonad. Namun produksi hormon seks oleh kelenjar adrenal
dapat menimbulkan gejala klinis. Misalnya, kelebihan pelepasan androgen menyebabkan
virilisme. sementara kelebihan pelepasan estrogen (mis., akibat karsinoma adrenal
menyebabkan ginekomastia dan retensi natrium dan air.
7. Struktur dan Fungsi Kelenjar Gonad
Terbentuk pada minggu-minggu pertama gestasi dan tampak jelas pada minggu kelima.
Difrensiasi jelas dengan mengukur kadar testosteron fetal terlihat jelas pada minggu ke tujuh
dan ke delapan gestasi. Keaktifan kelenjar gonad terjadi pada masa prepubertas dengan
meningkatnya sekresi gonadotropin (FSH dan LH) akibat penurunan inhibisi steroid.
a. Testes
Dua buah testes ada dalam skrotum. Testis mempunyai dua fungsi yaitu sebagai organ
endokrin dan organ reproduksi. Menghasilkan hormone testosteron dan estradiol dibawah
pengaruh LH. Testosteron diperlukan untuk mempertahankan spermatogenesis sementara
FSH diperlukan untuk memulai dan mempertahankan spermatogenesis.Estrogen mempunyai
efek menurunkan konsentrasi testosteron melalaui umpan balik negatif terhadap FSH
sementara kadar testosteron dan estradiol menjadi umpan balik negatif terhadap LH.
Fungsi testis sebagai organ reproduksi berlangsung di tubulus seminiferus.Efek testosteron
pada fetus merangsang diferensiasi dan perkembangan genital ke arah pria. Pada masa
pubertas hormon ini akan merangsang perkembangan tanda-tanda seks sekunder seperti
perkembangan bentuk tubuh, pertumbuhan dan perkembangan alat genital, distribusi rambut
tubuh, pembesaran laring dan penebalan pita suara serta perkembangan sifat agresif. Sebagai
hormon anabolik, akan merangsang pertumbuhan dan penutupan epifise tulang.
b. Ovarium
Seperti halnya testes, ovarium juga berfungsi sebagai organ endokrin dan organ reproduksi.
Sebagai organ endokrin, ovarium menghasilkan hormon estrogen dan progesteron. Sebagai
organ reproduksi, ovarium menghasilkan ovum (sel telur) setiap bulannya pada masa ovulasi
untuk selanjutnya siap untuk dibuahi sperma. Estrogen dan progesteron akan mempengaruhi
perkembangan seks sekunder, menyiapkan endometrium untuk menerima hasil konsepsi serta
mempertahankan proses laktasi.
Estrogen dibentuk di sel-sel granulosa folikel dan sel lutein korpus luteum. Progesteron juga
dibentuk di sel lutein korpus luteum.
5. Sistem Peredaran Darah (Sistem Transportasi)
Transportasi ialah proses pengedaran berbagai zat yang diperlukan ke seluruh tubuh
dan pengambilan zat-zat yang tidak diperlukan untuk dikeluarkan dari tubuh.
Alat transportasi pada manusia terutama adalah darah. Di dalam tubuh darah beredar
dengan bantuan alat peredaran darah yaitu jantung dan pembuluh darah.
Selain peredaran darah, pada manusia terdapat juga peredaran limfe (getah bening) dan yang
diedarkan melalui pembuluh limfe.
Pada hewan alat transpornya adalah cairan tubuh, dan pada hewan tingkat tinggi alat
transportasinya adalah darah dan bagian-bagiannya. Alat peredaran darah adalah jantung dan
pembuluh darah.
1. Darah
Bagian-bagian darah:
Serum
Fibrinogen
Fungsi Darah
Darah mempunyai fungsi sebagai berikut :
1. Mengedarkan sari makanan ke seluruh tubuh yang dilakukan oleh plasma darah
2. Mengangkut sisa oksidasi dari sel tubuh untuk dikeluarkan dari tubuh yang dilakukan oleh
plasma darah, karbon dioksida dikeluarkan melalui paru-paru, urea dikeluarkan melalui ginjal
3. Mengedarkan hormon yang dikeluarkan oleh kelenjar buntu (endokrin) yang dilakukan
oleh plasma darah.
4. Mengangkut oksigen ke seluruh tubuh yang dilakukan oleh sel-sel darah merah
5. Membunuh kuman yang masuk ke dalam tubuh yang dilakukan oleh sel darah putih
6. Menutup luka yang dilakuakn oleh keping-keping darah
7. Menjaga kestabilan suhu tubuh.
2. Jantung
jantung-manusia
Jantung manusia dan hewan mamalia terbagi menjadi 4 ruangan yaitu: bilik kanan, bilik kiri,
serambi kanan, serambi kiri. Pada dasarnya sistem transportasi pada manusia dan hewan
adalah sama.
3. Pembuluh Darah
Ada 3 macam pembuluh darah yaitu: arteri, vena, dan kapiler (yang merupakan pembuluh
darah halus)
Pembuluh Nadi :
Tempat Agak ke dalam
Dinding Pembuluh Tebal, kuat, dan elastis
Aliran darah Berasal dari jantung
Denyut terasa
Katup Hanya disatu tempat dekat jantung
Bila ada luka Darah memancar keluar
Pembuluh Vena
1. Dinding Pembuluh Tipis, tidak elastis
2. Dekat dengan permukaan tubuh (tipis kebiru-biruan)
3. Aliran darah Menuju jantung
4. Denyut tidak terasa
5. Katup Disepanjang pembuluh
6. Bila ada luka Darah Tidak memancar
7. Sistem Pernapasan
Sistem pernapasan atau sistem respirasi adalah sistem organ yang digunakan untuk
pertukaran gas. Pada hewan berkaki empat, sistem pernapasan umumnya termasuk saluran
yang digunakan untuk membawa udara ke dalam paru-paru di mana terjadi pertukaran gas.
Diafragmapohon pun memiliki sistem pernapasan. menarik udara masuk dan juga
mengeluarkannya. Berbagai variasi sistem pernapasan ditemukan pada berbagai jenis
makhluk hidup. Bahkan
Pernapasan dada
Pernapasan dada adalah pernapasan yang melibatkan otot antartulang rusuk. Mekanismenya
dapat dibedakan sebagai berikut.
Fase inspirasi. Fase ini berupa berkontraksinya otot antartulang rusuk sehingga rongga dada
membesar, akibatnya tekanan dalam rongga dada menjadi lebih kecil daripada tekanan di luar
sehingga udara luar yang kaya oksigen masuk.
Fase ekspirasi. Fase ini merupakan fase relaksasi atau kembalinya otot antara tulang rusuk ke
posisi semula yang dikuti oleh turunnya tulang rusuk sehingga rongga dada menjadi kecil.
Sebagai akibatnya, tekanan di dalam rongga dada menjadi lebih besar daripada tekanan luar,
sehingga udara dalam rongga dada yang kaya karbon dioksida keluar.
Pernapasan perut
Pernapasan perut adalah pernapasan yang melibatkan otot diafragma. Mekanismenya dapat
dibedakan sebagai berikut.
Fase inspirasi. Fase ini berupa berkontraksinya otot diafragma sehingga rongga dada
membesar, akibatnya tekanan dalam rongga dada menjadi lebih kecil daripada tekanan di luar
sehingga udara luar yang kaya oksigen masuk.
Fase ekspirasi. Fase ini merupakan fase relaksasi atau kembalinya otot diaframa ke posisi
semula yang dikuti oleh turunnya tulang rusuk sehingga rongga dada menjadi kecil. Sebagai
akibatnya, tekanan di dalam rongga dada menjadi lebih besar daripada tekanan luar, sehingga
udara dalam rongga dada yang kaya karbon dioksida keluar.
Struktur Alat-alat pernapasan
Alat-alat pernapasan pada manusia meliputi :
Hidung,
Saluran pernapasan (faring, laring, trakea, bronkhus, bronkeolus, alveolus)
Paru-paru
1. Hidung
Hidung merupakan organ pertama yang dilalui oleh udara. Di dalam rongga hidung terdapat
rambut-rambut dan selaput lendir, yang berfungsi sebagai penyaring, penghangat, dan
pengatur kelembaban udara yang akan masuk ke paru-paru.
Sebaiknya bernapas selalu melalui hidung. Mengapa demikian ? Pernahkah kalian merasa
susahnya bernapas lewat hidung ketika flu ?
2. Saluran Pernapasan :
Faring
Faring (tekak) merupakan persimpangan antara kerongkongan dan tenggorokan. Terdapat
katup yang disebut epiglotis (anak tekak) berfungsi sebagai pengatur jalan masuk ke
kerongkongan dan tenggorokan.
Laring
Laring adalah pangkal tenggorokan, terdiri atas kepingan tulang rawan membentuk jakun dan
terdapat celah menuju batang tenggorok (trakea) disebut glotis, di dalamnya terdapat pita
suara dan beberapa otot yang mengatur ketegangan pita suara sehingga timbul bunyi.
Trakea (Batang Tenggorok)
Berupa pipa yang dindingnya terdiri atas 3 lapisan, yaitu lapisan luar terdiri atas jaringan
ikat, lapisan tengah terdiri atas otot polos dan cincin tulang rawan, dan lapisan dalam terdiri
atas jaringan epitelium besilia. Terletak di leher bagian depan kerongkongan
Bronkhus
Merupakan percabangan trakea yang menuju paru-paru kanan dan kiri. Struktur bronkhus
sama dengan trakea, hanya dindingnya lebih halus. Kedudukan bronkhus kiri lebih mendatar
dibandingkan bronkhus kanan, sehingga bronkhus kanan lebih mudah terserang penyakit
Bronkheolus
Bronkheolus adalah percabangan dari bronkhus, saluran ini lebih halus dan dindingnya lebih
tipis. Bronkheolus kiri berjumlah 2, sedangkan kanan berjumlah 3, percabangan ini akan
membentuk cabang yang lebih halus seperti pembuluh.
Alveolus
Berupa saluran udara buntu membentuk gelembung-gelembung udara, dindingnya tipis
setebal selapis sel, lembab dan berlekatan dengan kapiler darah.
Alveolus berfungsi sebagai permukaan respirasi, luas total mencapai 100 m2 (50 x luas
permukaan tubuh) cukup untuk melakukan pertukaran gas ke seluruh tubuh.
3. Paru-paru
8. Sistem Pencernaan
Sistem pencernaan berfungsi mencerna makanan dan menyerap zat-zat makanan.
Sistem pencernaan terdiri atas rongga mulut, saluran pencernaan, dan kelenjar pencernaan.
a.
Di dalam rongga mulut (cavum oris) terdapat gigi (dentis), lidah (lingua), dan (glandula
salivari).
b.
Saluran pencernaan terdiri atas kerongkongan (oesofagus), lambung (ventriculus), usus halus
(intestinum tenue), usus besar (intestinum crassum), rektum, dan anus.
c.
9. Sistem Ekskresi
Manusia memiliki organ atau alat-alat ekskresi yang berfungsi membuang zat sisa
hasil metabolisme. Zat sisa hasil metabolisme merupakan sisa pembongkaran zat makanan,
misalnya: karbondioksida (CO2), air (H20), amonia (NH3), urea dan zat warna empedu.
Zat sisa metabolisme tersebut sudah tidak berguna lagi bagi tubuh dan harus dikeluarkan
karena bersifat racun dan dapat menimbulkan penyakit.
Organ atau alat-alat ekskresi pada manusia terdiri dari:
1. Paru-paru,
2. Hati,
3. Kulit, dan
4. Ginjal.
PARU-PARU
paru-paru
Paru-paru berada di dalam rongga dada manusia sebelah kanan dan kiri yang dilindungi oleh
tulang-tulang rusuk. Paru-paru terdiri dari dua bagian, yaitu paru-paru kanan yang memiliki
tiga gelambir dan paru-paru kiri memiliki dua gelambir.
FUNGSI KULIT
Fungsi kulit antara lain sebagai berikut:
- mengeluarkan keringat
- pelindung tubuh
- menyimpan kelebihan lemak
- mengatur suhu tubuh, dan
- tempat pembuatan vitamin D dari pro vitamin D dengan
bantuan sinar matahari yang mengandung ultraviolet
GINJAL
Dunia kedokteran biasa menyebutnya ren (renal/kidney). Bentuknya seperti kacang merah,
berjumlah sepasang dan terletak di daerah pinggang. Ukurannya kira-kira 11x 6x 3 cm.
Beratnya antara 120-170 gram. Struktur ginjal terdiri dari: kulit ginjal (korteks), sumsum
ginjal (medula) dan rongga ginjal (pelvis). Pada bagian kulit ginjal terdapat jutaan nefron
yang berfungsi sebagai penyaring darah. Setiap nefron tersusun dari Badan Malpighi dan
saluran panjang (Tubula) yang bergelung. Badan Malpighi tersusun oleh Simpai Bowman
(Kapsula Bowman) yang didalamnya terdapat Glomerolus.
FUNGSI GINJAL
1. Menyaring dan membersihkan darah dari zat-zat sisa metabolisme tubuh
2. Mengeksresikan zat yang jumlahnya berlebihan
3. Reabsorbsi (penyerapan kembali) elektrolit tertentu yang dilakukan oleh bagian tubulus
ginjal
4. Menjaga keseimbanganan asam basa dalam tubuh manusia
5. Menghasilkan zat hormon yang berperan membentuk dan mematangkan sel-sel darah
merah (SDM) di sumsum tulang
BAB III
PENUTUP
Akhir kata tiada gading yang tak retak, demikian pula dengan makalah ini, masih
jauh dari sempurna. Oleh karena itu, saran dan kritik yang membangun tetap kami nantikan
untuk kesempurnaan makalah ini.
DAFTAR PUSTAKA
http://rudyregobiz.wordpress.com/2009/12/18/sistem-rangka-pada-manusia/
http://rudyregobiz.wordpress.com/2009/11/25/sistem-otot-pada-manusia/
http://wong168.wordpress.com/2011/04/12/sistem-saraf-manusia/
http://rudyregobiz.wordpress.com/2009/12/18/sistem-endokrin-pada-manusia/
http://gurungeblog.wordpress.com/2008/10/31/sistem-transportasiperedarandarah-pada-manusia/
http://devoav1997.webnode.com/news/sistem-pernapasan-pada-manusia/
http://gurungeblog.wordpress.com/2008/11/18/sistem-ekskresi-pada-manusia/