Anda di halaman 1dari 5

MACAM-MACAM KOMPLIKASI YANG SERING TIMBUL PADA

MASA NIFAS dan PENANGANANNYA


Perubahan pada Ekstremitas
(Rasa nyeri, merah, lunak dan pembengkakan di kaki)
Dosen Pengampu: Shinta Ayu Nani, SST

DISUSUN OLEH:
NAMA : SRI RAHAYU
NIM

: AKU/13065

KELAS : 1 C

AKADEMI KEBIDANAN UNISKA KENDAL


JL. SOEKARNO HATTA NO 99 KENDAL
TAHUN 2013/2014

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Masa nifas adalah masa setelah ibu melahirkan. Dalam kalangan medis, masa
nifas dimulai setelah plasenta (bahasa jawa : ari-ari) lahir, sampai 6 minggu (42 hari)
pasca kelahiran. Pada masa ini, seorang wanita yang telah melahirkan merasakan
kelegaan karena keberhasilannya dalam bersalin, sekaligus perasaan was-was akan
perubahan pada tubuh atau bayinya. Namun demikian, secara umum masyarakat tidak
terlalu memerhatikan keadaan ibu. Karena perhatian penuh biasanya di curahkan kepada
bayi yang baru lahir. Sebagai anggota keluarga terbaru yang membutuhkan banyak
penyesuaian dan perhatian. Padahal baik ibu atau bayi memerlukan perhatian yang sama
dalam perawatan pasca kelahiran (masa nifas) agar tidak terjadi infeksi (sepsis
puerperalis)
Pada masa nifas dapat terjadi rasa sakit yang disebut after pain, (meriang atau
mules-mules) disebabkan kontraksi rahim, biasanya berlangsung 2-4 hari pasca
persalinan. Perlu diberikan pengertian pada ibu mengenai hal ini dan bila terlalu
mengganggu dapat diberikan obat-obat anti sakit. Kaki bengkak (ankle edema) adalah
pembengkakan pada tungkai bawah yang disebabkan oleh penumpukan cairan pada kaki
tersebut.
DVT ( Deep Venosus Trombosis ) merupakan pembentukan bekuan darah
didalam pembuluh darah vena bagian dalam. DVT sering juga disebut bekuan darah di
kaki.
DVT paling banyak terjadi divena-vena bagian dalam kaki dan paha. Pembuluh
vena dalam ini khusus terbungkus oleh otot-otot paha dan tungkai bawah mempunyai
semacam saluran berdinding kenyal disekat-sekat ole katup yang membuat aliran darah
berjurusan searah. Darah akan di bawa dari bawah keatas, atau dari kaki kearah jantung.
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana terjadinya rasa nyeri, merah, lunak dan pembengkakan di kaki pada masa
nifas?
2. Bagaimana cara penanganannya?
1.3 Tujuan
1. Mengetahui terjadinya rasa nyeri, merah, lunak dan pembengkakan di kaki pada
masa nifas.

2. Mengetahui cara penanganannya


1.4 Manfaat
Makalah ini diharapkan agar dapat menjadi salah satu tambahan pengetahuan tentang
Mengetahui Pencegahan dan Penanganan pada Ibu Nifas apabila mengalami Rasa
sakit,Merah, Nyeri Tekan dan Pembengkakan kaki.

BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Rasa sakit, merah, lunak atau pembengkakan pada kaki
Rasa sakit, merah, lunak, atau pembengkakan dikaki yang terjadi pada masa nifas
biasa disebut dengan DVT (deep venous trombosis ). DVT adalah inflamasi vena dengan
pembentukan bekuan yang lebih sering terjadi pada vena femoralis (tungkai) dan venavena pada uterus, ovarium, dan hipogastrik. Pembekuan ini dapat menyebabkan
inflamasi, alokal dan menyumbat vena kemudian pembekuan terlepas menjadi embolus
dan bergerak kedalam pembuluh jantung dan paru-paru sehingga menyumbat pembuluh
tersebut.
a. Rasa Sakit

Rasa sakit yang disebut after pain, (meriang atau mules-mules) disebabkan
kontraksi rahim, biasanya berlangsung 2-4 hari pasca persalinan. Perlu diberikan
pengertian pada ibu mengenai hal ini dan bila terlalu mengganggu dapat diberikan
obat-obat anti sakit.
b. Kemerahan
Kemerahan pada ibu nifas Disebabkan karena pada masa nifas itu terbentuk
trombus (munculnya) vena-vena kecil yang mengalami pengembangan. Selain itu,
vena-vena itu juga mengalami dilatasi (pembukaan) sehingga terjadi pembengkakan
di kaki akibat dari terjadinya pembengkakan tersebut, maka akan tampak pada kaki
kemerah-merahan serta lunak dan menimbulkan sedikit rasa sakit pada kaki, atau
disebabkan pada saat persalinan, kandung kemih tidak dikosongkan sehingga cairan
tersebut turun ke bagian lateral/kaki.
c. Nyeri Tekan
Selama masa nifas, dapat terbentuk thrombus sementara pada vena-vena
manapun di pelvis yang mengalami dilatasi, dan mungkin lebih sering mengalaminya.
Rasa sakit yang berlebihan pada masa nifas itu berkekungkinan besar jika pada masa
kehamilan ibu juga mengalami.
d. Pembengkakan pada Kaki
Kaki bengkak (ankle edema) adalah pembengkakan pada tungkai bawah yang
disebabkan oleh penumpukan cairan pada kaki tersebut. Banyak faktor yang dapat
menyebabkan ankle edema ini. Faktor yang berperan adalah kadar protein (albumin)
dalam darah yang rendah, fungsi pompa jantung menurun, sumbatan pembuluh darah
atau pembuluh limfe, penyakit liver dan ginjal kronis, posisi tungkai terlalu lama
tergantung (gravitasi). Ankle edema ini terjadi pada kedua tungkai tetapi dapat juga
terjadi pada satu tungkai saja. Ankle edema hanya satu tungkai saja disebabkan karena
aliran pembuluh darah atau pembulih limfe tersumbat, sumbatan ini dapat terjadi
karena darah yang kental lalu membeku didalam pembuluh darah atau massa tumor
yang menekan pembuluh darah atau pembuluh limfe.
yang dilakukan sangat mudah yakni dengan menekan pada daerah mata kaki
akan timbul cekungan yang cukup lama untuk kembali pada keadaan normal.
Pemeriksaan lanjutan untuk menentukan penyebab dari ankle edema adalah
menentukan kadar protein darah dan di air seni (urin), pemeriksaan jantung (Rontgen
dada, EKG), fungsi liver dan ginjal. Pengobatan awal yang dapat dilakukan dengan

mengganjal kaki agar tidak tergantung dan meninggikan kaki pada saat berbaring.
Pengobatan lanjutan disesuaikan dengan penyebab yang mendasarinya.
DVT (deep venous trombosis) atau trombosis vena dalam lebih jarang terjadi,
tetapi dapat menyebabkan terlepasnya bekuan yang kemudian menyebabkan emboli
paru hiperkoagulabititas meningkat seiring dengan peningkatan usia ibu, parietas,
dehidrasi setelah persalinan dan persalinan melalui seksio sesaria ( SC ). Wanita
beresiko lebih besar apabila mereka memiliki riwayat gangguan tromboimbulus,
hipertensi akibat kehamilan dan anemi atau pernah melahirkan dengan operasi
Resiko DVT ditungkai bawah kiri, terutama setelah secsio secaria, karena
kecepatan aliran darah paling rendah.Gejala DVT biasanya dirasakan nyeri serta
mengalami pembengkakan didaerah yang terkena dan kadang kadang terjadi
demam. Terjadi perbedaan mencolok dalam ukuran betis atau pada ekstremitas
sirkulasi ditungkai bawah serta trombosis mungkin terpengaruh sehingga tungkai
tampak pucat dan dingin serta mungkin oedema.
2.2 Penyebab, gejala dan penanganan
a. Penyebab:
1. Perluasan atau invasi mikroorganisme patogen yang mengikuti aliran darah
disepanjang vena dan cabang cabangnnya
2. Perpindahan cairan setelah melahirkan yang menghilang dalam seminggu
3. Komprensi vena tibialis
4. Kekentalan darah yang meningkat
b. Gejala
1. Kaki terasa kenyal atau lunak
2. Terasa panas pada tungkai
3. Nyeri kaki pada saat berjalan
4. Adanya pembengkakan pada tungkai
5. Terjadi perubahan warna kulit ( memerah ) pada kaki
c. Penanganan
1. Terapi anti koanggulan menggunakan heparin
2. Istrahat yang cukup dengan kaki agak tinggi
3. Memberikan kehangatan untuk meningkatkan sirkulasi darah dan menghilangkan
rasa tidak nyaman
4. Hindari pemijatan tungkai pada daerah yang bengkak untuk mencegah bekuan
5. Memberikan obat-obatan seperti asidium asetilosalisikum dan apabila ada
pedangan diberi anti biotik
6. Setelah rasa nyeri hilang, penderita di anjurkan untuk mulai berjalan.

Anda mungkin juga menyukai