Audit Plan
Audit Plan
OLEH :
Ari Medyanto
361 14 029
361 14 033
361 14 048
Astita Artia
361 14 052
Ilham Aprianto
361 14 056
Kelas 2B D3
JURUSAN AKUNTANSI
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG
2016
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa,
karena dengan karunia-Nya saya dapat menyelesaiakan makalah yang
berjudul audit plan, audit program, audit procedures, audit teknik, risiko
audit dan materialitas. Tidak lupa saya sampaikan terima kasih kepada
Dosen pembimbing yang telah membantu dan membimbing saya dalam
mengerjakan makalah ini.
Saya juga mengucapkan terima kasih kepada teman-teman
mahasiswa dan seluruh pihak
Kelompok 2
DAFTAR ISI
Halaman Judul.......................................................................................i
Kata Pengantar......................................................................................ii
Daftar Isi.................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah.............................................................1
1.2 Rumusan Masalah......................................................................3
1.3 Tujuan Penulisan........................................................................3
1.4 Manfaat Penulisan......................................................................3
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Landasan Teori............................................................................4
2.1.1.......................................................................................Audi
t Plan................................................................................4
2.1.2.......................................................................................................
Tujuan
Management
Audit
..........................................................................................................
4
2.1.3.......................................................................................Oper
ational Audit......................................................................5
2.1.4.......................................................................................................
Perbedaan
Antara
Management
Audit
Dan
Financial
Audit
..........................................................................................................
6
2.1.5.......................................................................................Taha
pan Dalam Pelaksanaan Mangement Audit.....................8
2.1.6.......................................................................................Audit
Objectives.........................................................................11
2.1.7.......................................................................................Fung
si fungsi Management Audit..........................................12
2.1.8.......................................................................................Prog
ram Audit Dalam Management Audit...............................14
2.2 Analisis Masalah.........................................................................14
2.2.1.......................................................................................
Persamaan Management Audit Dengan Financial Audit
.........................................................................................
14
2.2.2.......................................................................................Pros
edur prosedur Management Audit.................................15
Kesimpulan.................................................................................17
3.2
Saran...........................................................................................17
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................18
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
melakukan
pemeriksaannya,
akuntanpublik
etika
profesi
akuntan
public
serta
mematuhi
standar
pengendalian mutu.
Agar pemeriksaan dapat dilakukan secara sistematis,
akuntan publik harus merencanakan pemeriksaannya sebelum proses
pemeriksaan dimulai, dengan membuat apa yang disebut rencana
pemeriksaan ( audit plan ). Dalam audit plan antara lain dicantumkan
kapan pemeriksaan dimulai, berapa lama jangka waktu pemeriksaan
diperkirakan, kapan laporan harus selesai, berapa orang audit staf yang
ditugaskan, masalah-maslah yang diperkirakan akan dihadapi di bidang
auditing, akuntansi (accounting), perpajakan dan lain-lain. Selain itu
1
1.2
Rumusan Masalah
1. Bagaimana manfaat audit program bagi auditor?
2. Bagaimana hubungan antara materialitas, risiko audit dan
bukti audit?
1.3
Tujuan Penulisan
1.
2.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1
Landasan Teori
2.1.1 Audit Plan
Audit Plan adalah pengembangan strategi menyeluruh
pelaksanaan dan lingkup audit yang diharapkan disusun segera
setelah management letter (surat perikatan) disetujui klien.
Perencanaan
dan
supervisi
berlangsung
Terus-
audit
strategi
meliputi
Menyeluruh
development
Pelaksanaan
dan
mengolah
laporan
keuangan
yang
mungkin
memerlukan
penyesuaian (adjustment);
g. Kondisi
yang
mungkin
memerlukan
perluasan
atau
konsolidasi,
menggambarkan
laporan
Kepatuhan
khusus
Klien
untuk
Terhadap
kontrak/perjanjian).
Prosedur yang dapat dipertimbangkan oleh auditor
dalam perencanaan dan supervisi biasanya mencakup
tipe,
luas,
dan
waktu
audit
dengan
dampak
diterapkannya
pernyataan
a. Mengindentifikasikan
bidang
yang
memerlukan
pertimbangan khusus;
b. Menilai Kondisi yang di dalamnya data akuntansi yang
dihasilkan,
diolah,
di-review
dan
dikumpulkan
dalam
organisasi;
c. Menilai kewjaran estimasi seperti penilaian atas persediaan,
depresiasi, penyisihan
instruksi
kepada
asisten,
tetap
menjaga
dalam
audit,
me-review
pekerjaan
yang
muncul
dalam
audit
sehingga
auditor
dapat
Tulis tembus
Biasa
b.) Komputer
c.) Mesin Pembukuan
3.) Komentar mengenai mutu pembukuan seora umum
(membantu dalam menyusun budget dan pemilihan
tenaga-tenaga yang akan ditugaskan di Klien tersebut).
4. Neraca
(Laporan
Posisi
Keuangan)
Komparatif
Dan
10
metode
pencatatan
dari
manual
ke
kopmputer
b.) Revaluasi fixed asset.
c.) Perubahan metode atau Tarif penyusutan.
2.) Auditing Problem, misalnya:
a.) Hasil Konfirmasi tahun lalu tidak memuaskan.
b.) Perubahan accounting policy.
3.) Tax Problem misalnya:
a.) Masalah restitusi, kekurangan penyetoran.
b.) Adanya 2 pembukuan di dalam perusahaan.
ad-2. Hal-hal yang Mempengaruhi Klien
Bisa didapat dari majalah-majalah ekonomi/surat kabar,
antara lain: Business News, Ekonomi Keuangan Indonesia.
11
1. Staffing
1.) Nama partner
2.) Nama manajer
3.) Nama supervisor
4.) Nama senior
5.) Nama asisten
2. Waktu Pemeriksaan:
1.) Waktu dimulainya suatu pemeriksaan
2.) Berapa lama waktu pemeriksaan
3.) Dead line, dalam arti laporan pemeriksaan:
-
Selesai Kapan?
12
Partner
Manager
Senior
Yunior
Bulan November:
1.) Review Internal Control.
2.) Tentative Audit Program (audit Program sementara)
Bulan Desember:
1.) Cash count
2.) Observasi persediaan
3.) dan lain-lain
Pada time schedule
laporan
keuangan
oleh
manajemen
dari
14
dapat
dipercaya,
wajar
dan
tidak
Pengertian Procedures
Audit prosedur adalah langkah-langkah yang harus
dilaksanakan
auditor
dalam
melaksanakan
15
procedures
dilakukan
dalam
rangka
pengendalian).
Pengujian
pengendalian
risiko
di
bawah
maksimum
dan
16
tingkat
asersi
(pengujian
substantive).
Audit
17
dasarnya
seorang
auditor
dalam
proses
18
keadaan
yang
sebenarnya
dengan
adalah
peninjauan
dan
mengandalkan
panca
indera,
kecermatan
dan
pengetahuan auditor.
Observasi umumnya dilaksanakan pada tahap survai
pendahuluan dan evaluasi SPM untuk mendeteksi kondisi
yang tidak memenuhi syarat/kriteria. Kemudian, terhadap hasil
pengamatan akan diikuti dengan pengujian substantif. Hasil
observasi harus dituangkan dalam kertas kerja audit.
19
2. Inventarisasi/Opname
Inventarisasi atau opname adalah pemeriksaan fisik
dengan menghitung fisik barang, menilai kondisinya (rusak
berat, rusak ringan, atau baik) dan membandingkannya
dengan saldo menurut buku (administrasi), kemudian mencari
sebab-sebab terjadinya perbedaan apabila ada. Hasil opname
biasanya dituangkan dalam suatu berita acara (BA). Teknik
audit inventarisasi dapat diterapkan misalnya untuk: barang
inventaris, perabot kantor, kebun ataupun ternak, kas,
persediaan barang, sejauh ada fisiknya.
3. Inspeksi
Inspeksiadalah meneliti secara langsung ke tempat
kejadian, yang lazim pula disebut on the spot inspection, yang
dilakukan secara rinci dan teliti. Inspeksi sering dilakukan
dengan pendadakan dan biasanya tidak diikuti dengan
pembuatan suatu berita acara (BA).
4. Verifikasi
Verifikasi adalah pengujian secara rinci dan teliti
tentang
kebenaran,
pembukuan,
Verifikasi
pemilikan
mencakup
ketelitian
dan
perhitungan,
eksistensi
teknik-teknik
kesahihan,
suatu
audit
dokumen.
lain
untuk
20
Cek
dengan teliti.
6. Uji atau test
Uji atau test adalah penelitian secara mendalam terhadap halhal yang esensial atau penting.
7. Footing
Footing
adalah
menguji
kebenaran
penjumlahan
adalah
menelusuri
suatu
informasi/data
pendukung
(voucher);
atau
menelusur
mengikuti
21
yang
adalah
berbeda.
untuk
Tujuan
memperoleh
teknik
audit
jumlah
yang
penting
yang
tersembunyi.
Auditor
juga
dapat
adalah
cara
untuk
memperoleh
suatu
atau
dengan
menghubungkan
atau
merakit
23
informasi
tertentu
dari
berbagai
pihak
yang
24
dasar
penerapan
standar
mencakup
semua
aspek
audit
dalam
audit
atas
untuk
mempertimbangkan
materialitas
dalam
secara
keseluruhan
sesuai
dengan
prinsip
25
hal-hal
lain
perlu
dipertimbangkan
dalam
disadari tidak
26
yang
mungkin
material
terhadap
dan
melaksanakan
audit
untuk
27
pengungkapan.
7 Meskipun kecurangan merupakan pengertian yang luas
dari segi hukum, kepentingan auditor secara khusus
berkaitan dengan tindakan curang yang menyebabkan
salah saji material dalam laporan keuangan. Dua tipe
salah saji yang relevan dengan pertimbangan auditor
dalam audit laporan keungan-salah saji yang timbul dari
kecurangan dalam pelaporan keuangan dan salah saji
yang timbul dari perlakuan tidak semestinyaterhadap
aktiva. Dua tipe salah saji ini dijelaskan lebih lanjut dalam
SA Seksi 316 (PSA No. 31 dan PSA No. 70) Pertimbangan
atas kecurangan dalam Audit Laporan Keuangan. Faktor
utama yang menyebabkan perbedaan kecurangan dengan
kekeliruan adalah apakah tindakan yang mendasarinya
yang berakibat pada salah saji dalam laporan keuangan
merupakan tindakan yang disengaja atau tidak disengaja.
8 Pada waktu mempertimbangkan tanggung jawab auditor
memperoleh keyakinan yang memadai bahwa laporan
keuangan bebas salah saji material, tidak ada perbedaan
penting
antara
kekeliruan
dan
kecurangan.
Namu,
28
bagi
laporan
keuangan
entitas
tertentu
dan
yang
akan
meletakkan
kepercayaan
29
informasi
akuntansi
yang
apabila
terjadi
mungkin
dapat
mengubah
atau
apakah
laporan
keuangan
secara
risiko
audit
dan
dan
pertimbangan
awal
mengenai
tungkat
bawaan
dalam
proses
audit,
dapat
dan
sebagian
besar
prosedur
audit
yang
berjumlah
kurang
lebih
Rp
31
materialitas
sebelum
laporan
32
asalkan
ia
memperhatikan
pengaruh
(detektionrisk)]
bahwa
auditor
tidak
akan
komponen
melibatkan
tersebut
pertimbangan
dan
professional
dibandingkan
dengan
perhitungan
yang
bawaan.
Sebagai
contoh,
perkembangan
akun
atau
golongan
transaksi
mungkin
34
penyusunan
laporan
keuangan
entitas.
intern.
Risiko Deteksi
Risiko deteksi adalah risiko bahwa auditor tidak dapat
mendeteksi salah saji material yang terdapat dalam
suatu
asersi.
Risiko
deteksi
merupakan
fungsi
Risiko
ini
timbul
sebagian
karena
diperiksa
100%.
Ketidakpastian
lain
35
keliru
prosedur
yang
semestinya
atau
36
AR =IR CR DR
Atau
DR=
AR
AR CR
Dimana:
AR = Overall Audit Risk
IR = Inherent Risk
CR = Control Risk
DR = Detection Risk
18 Risiko deteksi yang dapat diterima oleh auditor dalam
merancang prosedur audit tergantung pada tingkat yang
diinginka untuk membatasi risiko audit suatu saldo akun
atau golongan transaksi dan tergantung atas penetapan
auditor terhadap risiko bawaan dan risiko pengendalian.
Apabila penetapan auditor terhadap risiko bawaan dan
risiko
pengendalian
menuru,
risiko
deteksi
yang
dengan
tidak
melakukan
pengujian
2.2
Analisis Masalah
37
Audit
Berbagai kemungkinan hubungan antara materialitas, bukti
audit dan risiko audit sebagai berikut:
1. Jika auditor mempertahankan risiko audit konstan dan
tingkat materialitas dikurangi, auditor harus menambah
jumlah bukti audit yang dikumpulkan.
2. Jika auditor mempertahankan tingkat materialitas konstan
dan mengurangi jumlah bukti audit yang dikumpulkan, risiko
audit menjadi meningkat.
3. Jika auditor menginginkan untuk mengurangi risiko audit,
auditor dapat menempuh salah satu dari 3 cara berikut:
(a)
menambah
tingkat
materialitas,
sementara
itu
38
BAB III
39
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
1. Manfaat audit program bagi auditor:
a. Sebagai petunjuk kerja yang harus dilakukan dan instruksi
bagaimana harus menyelesaikan suatu pemeriksaan;
b. Sebagai
dasar
untuk
koordinasi,
pengawasan,
dan
pengendalian pemeriksaan;
c. Sebagai dasar penilaian kerja yang dilakukan klien.
2. Sanksi yang dapat diterima Siti Hardiyanti Rukmana adalah
berupa membayar
melaksanakan
prestasinya,
pembatalan
perjanjian,
3.2
Saran
DAFTAR PUSTAKA
40
41