Anda di halaman 1dari 18

LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI

PERKEMBANGAN KECAMBAH

DI SUSUN OLEH : Jaenal arifin


Kelas

:XI IPA

SMA PGRI TEGUH SEMPURNA

KATA PENGANTAR
Puji syukur Kehadirat Allah SWT yang memberika bimbingan dan pertolongannnya
sehingga dalam penulisan laporan praktikum Biologi ini bisa berjalan dengan lancar. Penulisan
laporan Praktikum Biologi ini dimaksudkan penulis untuk memenuhi tugas mata pelajaran
Biologi Kelas XII IPA Semester 1 Tahun Pelajaran 2015/2016. Selain itu, penulisan laporan
Paraktikum Bologi ini di maksudkan sebagai penambahan wawasan pembaca serta sumbang
saran kepada pelajar dan masyarakat Indonesia, khususnya pelajar dan masyarakat Desa dalam
memahami tentang perkecambahan Kacang Hijau, Biji Jagung, dan Kacang Tanah.
Di sisi lain, penulis mengajak Kepada para pembaca agar dapat memahami dan mendalami
masalah topik di atas, sekaligus menerapkan hasil Laporan Praktikum Biologi ini dalam
kehidupan sehari-hari.
Dalam penyusunan Laporan Praktikum Biologi ini, penulis menyadari akan segala
kekurangannya, untuk itu kritik dan saran dari pembaca sangat di perlukan demi perbaikan
Laporan Praktikum Biologi ini. Akhir kata, semoga Laporan Praktikum Bilogi ini bermanfaat
bagi penulis dan terutama bagi unsur-unsur yang berkepentingan.

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
1.2 Perumusan Masalah
1.3 Hipotesa
1.4 Tujuan Penelitian
BAB II LANDASAN TEORITIS
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Metode.
3.2 Tempat.
3.3 Waktu
3.4 Alat/bahan
3.5 Cara kerja
BAB IV PEMBAHASAN
4.1 Pembahasan
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan
5.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN I (TERANG)
LAMPIRAN II (GELAP)

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
1.1.1 Pertumbuhan adalah aktifitas kehidupan yang tidak dapat dipisahkan, karena
prosesnya berjalan bersamaan. Pertumbuhan diartikan sebagai suatu proses pertambahan ukuran
atau volume serta jumlah sel secara irreversible, atau tidak dapat kembali ke bentuk semula.
Perkecambahan diawali dengan penyerapan air dari lingkungan air dari lingkungan sekitar biji,
baik tanah, udara, maupun media lainnya. Perubahan yang teramati adalah membesarnya ukuran
biji yang disebut tahap imbibisi. Biji menyerap air dari lingkungan sekelilingnya, baik dari tanah
maupun dari udara (dalam bentuk uap air ataupun embun). Efek yang terjadi membesarnya
ukuran biji karena sel-sel embrio membesar dan biji yang melunak. Proses pertumbuhan pada
tumbuhan yang sangat penting adalah adanya proses fotosintesis yang memerlukan sinar
matahari. Sinar matahari memang berguna bagi fotosintesis pada tumbuhan, namun efek lain dari
sinar matahari ini adalah menekan pertumbuhan sel tumbuhan. Hal ini menyebabkan tumbuhan
yang diterkena cahaya matahari akan lebih pendek dari pada tumbuhan yang tumbuh di tempat
gelap.Peristiwa ini disebut dengan etiolasi.Dampak tanaman akibat etiolasi adalah tanaman tidak
dapat melakukan proses fotosintesis. Padahal proses fotosintesis bertujuan untuk menghasilkan
karbohidrat yang berperan penting dalam pembentukan klorofil. Karena karbohidrat tidak
terbentuk, daun pun tanpa klorofil sehingga daun tidak berwarna hijau, melainkan kuning
pucat.Kondisi gelap juga memacu produksi hormon auksin. Auksin adalah hormon tumbuh yang
banyak ditemukan di sel-sel meristem, seperti ujung akar dan ujung batang. Oleh karena itu
tanaman akan lebih cepat tumbuh dan panen. Produksi auksin terhambat pada tanaman yang
sering terkena sinar matahari.

1.2. Rumusan Masalah


1.2.1 Bagaimana pengaruh cahaya terhadap perkembangan kacang hijau.kacang tanah dan biji
jagung.
1.3 Hipotesa
1.3.1 Perkecambahan pada biji kacang hijau, kacang tanah, dan biji jagung yang diletakkan
ditempat gelap akan mengalami kelajuan pertumbuhan yang tinggi dibandingkan perkecambahan
kacang hijau yang diletakkan ditempat terang. Hal ini disebabkan adanya pengaruh hormon
auksin yang dipengaruhi oleh cahaya matahari.
1.4 Tujuan Penelitian
1.4.1 Menjelaskan mengenai ciri-ciri tumbuh dan berkembang
1.4.2 Mampu mengidentifikasika ciri-ciri tumbuh dan berkembang
1.4.3 Mampu mengidentifikasikan faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan
1.4.4 Menjelaskan variabel-variabe faktor luar yang mempengaruhi pertumbuhan

BAB II
LANDASAN TEORITIS
2.1 Menjelaskan pengaruh cahaya terhadap pertumbuhan kecambah kacang hijau, kacang
tanah, dan biji jagung.
Pertumbuhan adalah proses pertambahan volume yang irreversible (tidak dapat kembali)
karena adanya pembelahan mitosis atau pembesaran sel, dapat juga disebabkan oleh keduanya.
Pertumbuhan dapat diukur dan dinyatakan secara kuantitatif (dihitung dengan angka). Sedangkan
perkembangan adalah terspesialisasinya sel-sel menjadi struktur dan fungsi tertentu.
Perkembangan tidak dapat dinyatakan dengan ukuran, tetapi dapat dinyatakan dengan perubahan
bentuk dan tingkat kedewasaan.
Pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan diawali dengan perkecambahan biji.
Kemudian, kecambah berkembang menjadi tumbuhan kecil sempurna, yang kemudian tumbuh
membesar. Setelah mencapai masa tertentu tumbuhan akan berbunga dan menghasilkan biji
kembali.
Perkecambahan adalah munculnya plumula (tanaman kecil dari dalam biji). Berdasarkan
letak kotiledonnya, perkecambahan dibedakan menjadi 2, yaitu epigeal dan hypogeal.
Perkecambahan epigeal adalah apabila terjadi pembentangan ruas batang di bawah daun lembaga
atau hipokotil sehingga mengakibatkan daun lembaga dan kotiliden terangkat ke atas tanah,
misalnya kacang hijau. Sedangkan perkecambahan hypogeal adalah apabila terjadi
pembentangan ruas batang teratas (epikotil) sehingga daun lembaga ikut tertarik ke atas tanah,
tetapi kotiledon tetap di dalam tanah, misalnya pada biji kacang kapri.
Pertumbuhan dan perkembangan dipengaruhi oleh beberapa faktor eksternal dan
internal, salah satu faktor eksternal adalah cahaya. Tumbuhan memerlukan cahaya. Banyaknya
cahaya yang diperlukan tidak selalu sama pada setiap tumbuhan. Umumnya, cahaya
menghambat pertumbuhan meninggi karena cahaya dapat menguraikan auksin (suatu hormone
pertumbuhan). Pertumbuhan yang cepat di tempat gelap disebut etiolasi.
Cahaya juga merangsang pembungaan tumbuhan tertentu. Ada tumbuhan yang dapat
berbunga pada hari pendek (lamanya penyinaran matahari lebih pendek daripada waktu
gelapnya). Ada pula tumbuhan yang berbunga pada hari panjang (lamanya penyinaran lebih
panjang daripada waktu gelapnya). Hal tersebut berhubungan dengan aktifitas hormon fitokrom
dalam tumbuhan. Selain mempengaruhi pembungaan, fitokrom berpengaruh terhadap etiolasi,
pemanjangan batang, pelebaran daun, dan perkecambahan.
Fitokrom adalah protein dengan kromatofora yang mirip fikosianin. Fitokrom
mempunyai dua macam struktur yang reversible yaitu yang dapat mengabsorpsi cahaya merah
(600 nm) disingkat Pr dan yang dapat mengabsorpsi cahaya merah jauh, far red (730 nm)
disingkat Pfr.

A. Pertumbuhan Pada Tumbuhan


Secara umum pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan diawali untuk stadium zigot yang
merupakan hasil pembuatan sel kelamin betinan dengan jantan. Pembelahan zigot menghasilkan
jaringan meristem yang akan terus membelah dan mengalami diferensiasi.
Diferensiasi adalah perubahan yang terjadi dari keadaan sejumlah sel, membentuk organ-organ
yang mempunyai struktur dan fungsi yang berbeda.
Terdapat 2 macam pertumbuhan, yaitu :
1. Pertumbuhan Primer
Terjadi sebagai hasil pembelahan sel-sel jaringan meristem primer. Berlangsung pada embrio,
bagian ujung-ujung dari tumbuhan seperti akar dan batang.
Embrio memiliki 3 bagian penting :
a. Tunas embrionik, yaitu calon batang dan daun
b.Akar embrionik, yaitu calon akar
c. Kotiledon, yaitu cadangan makanan
Pertumbuhan tanaman dapat diukur dengan menggunakan penggaris.
Daerah pertumbuhan pada akar dan batang berdasar aktivitasnya terbagi menjadi 3 daerah :
a. Daerah pembelahan
Sel-sel didaerah ini aktif membelah (meristematik)
b. Daerah pemanjangan
Berada dibelakang daerah pembelahan
c. Daerah Diferensiasi
Bagian paling belakang dari daerah ini daerah pertumbuhan. Sel-sel mengalami diferensiasi
membentuk akar yang sebenarnya serta daun muda dan tunas lateral yang akan menjadi cabang.
2. Pertumbuhan Sekunder
Merupakan aktivitas sel-sel meristem sekunder yaitu kambium dan kambium gabus.
Pertumbuhan ini dijumpai pada tumbuhan dikotil, gymnospermae dan menyebabkan
membesarnya ukuran (diameter) tumbuhan.

Mula-mula kambium hanya terdapat pada ikatan pembuluh, yang disebut kembium vasis
atau kambium intravasikuler. Fungsinya adalah membentuk xilem dan floem primer.
Selanjutnya parenkim akar/batang yang terletak diantara ikatan pembuluh, menjadi cambium
yang disebut kambium intervasis
Kambium yang berada disebelah dalam jaringan kulit yang berfungsi sebagai pelindung.
Terbentuk akibat ketidakseimbangan antara pembentukan xilem dan floem yang lebih cepat
dari pertumbuhan kulit.

Kedalam membentuk feloderm : Sel-sel hidup


Keluar membentuk floem : Sel-sel mati
B. Faktor yang mempengaruhi pertumbuhan
1. Hormon Pertumbuhan
No
1.

Nama Hormon
Auksin

2.

Giberellin

3.

Sitokinin

4.

Gas Etilen

5.

Kalin

6.

Asam Absisat (ABA)

Fungsi
a. Merangsang perpanjangan sel.
b. Merangsang pembentukan bunga dan buah.
c. Merangsang pemanjangan titik tumbuh.
d. Mempengaruhi pembengkokan batang.
e. Merangsang pembentukan akar lateral.
f. Merangsang terjadinya proses diferensiasi.
a. Merangsang pembelahan sel kambium.
b. Merangsang pembungaan lebih awal sebelum waktunya.
c. Merangsang pembentukan buah tanpa biji.
d. Merangsang tanaman tumbuh sangat cepat sehingga
mempunyai ukuran raksasa.
a. Merangsang proses pembelahan sel.
b. Menunda pengguguran daun, bunga, dan buah.
c. Mempengaruhi pertumbuhan tunas dan akar.
d. Meningkatkan daya resistensi terhadap pengaruh yang
merugikan seperti suhu rendah, infeksi virus, pembunuh
gulma, dan radiasi.
e. Menghambat (menahan) menguningnya daun dengan
jalan membuat kandungan protein dan klorofil yang
seimbang dalam daun (senescens).
a. Membantu memecahkan dormansi pada tanaman,
misalnya pada ubi dan kentang.
b. Mendukung pematangan buah.
c. Mendukung terjadinya abscission (pelapukan) pada daun.
d. Mendukung proses pembungaan.
e. Menghambat pemanjangan akar pada beberapa spesies
tanaman dan dapat menstimulasi pemanjangan batang.
f. Menstimulasi perkecambahan.
g. Mendukung terbentuknya bulu-bulu akar.
a. Rhizokalin, mempengaruhi pembentukan akar.
b. Kaulokalin, mempengaruhi pembentukan batang.
c. Filokalin, mempengaruhi pembentukan daun.
d. Antokalin, mempengaruhi pembentukan bunga.
a. Menghambat perkecambahan biji.
b. Mempengaruhi pembungaan tanaman.
c. Memperpanjang masa dormansi umbi-umbian.

d. Mempengaruhi pucuk tumbuhan untuk melakukan


dormansi.
7.

Asam traumalin
Asam traumalat

/ Memperbaiki luka pada tumbuhan (proses restitusi /


regenerasi)

2.Nutrisi
Tanaman mutlak membutuhkan unsur-unsur hara esensial dalam pertumbuhannya.
Adapun peranan unsur-unsur tersebut dapat diuraikan secara ringkas seperti dibawah ini:
1. Nitrogen (N), peranannya :
* Merangsang pertumbuhan vegetatif tanaman hingga tumbuhnya anakan.
* Membuat tanaman lebih hijau karena banyak mengandung butir hijau daun.
* Merupakan bahan penyusun klorofil, lemak, dan protein.
2. Fisfor (P), peranannya :
* Memacu pertumbuhan akar dan pembentukan sistem perakaran yang lebih baik
* Mempercepat pembungaan dan pemasakan buah iji, atau gabah.
* Memperbesar persentase pembentukan bunga menjadi buah.
* Sebagai bahan penyusun inti sel lemak dan protein
3. Kalium (K), perananya :
*Memperlancar fotosintesis
*Membantu pembentukan protein dan hidrat arang
*Sebagai katalisator dalam transformasi tepung, gula, dan lemak tanaman
*Mengeraskan jerami dan bagian kayu dari tanaman
*Meninggikan kualitas rasa dan warna dari buah dan bunga
*Meninggikan daya tahan tanaman terhadap serangan hama, penyakit dan kekeringan.
*Mempercepat pertumbuhan jaringan merismatik
4. Magnesium (Mg), perananya :
*Merupakan bahan penyusun klorofil
*Mengaktifkan enzim yang berperan pada metabolisme karbohidrat.
*Menaikkan kadar minyak pada berbagai tanaman penghasil minyak
5. Kalsium (Ca), perananya :
*Merangsang pembentukan bulu-bulu akar dan biji-bijian
*Mengeraskan jerami dan bagian kayu tanaman.
6. Belerang (S), peranannya :
*sebagai penyusun utama ion fosfat
*Menambah kandungan protein dan vitamin
*Membentuk bintil akar tanaman kacang-kacangan dan butir hijau daun.
7. Klor (Cl) peranannya :
*Meningkatkan kuantitas dan kualitas tanaman
8. Besi (Fe), peranannya :
*Membentuk klorofil
9. Mangan (Mn), peranannya :
*Menyusun klorofil dan proses fotosintesis
*Mearngsang perkecambahan biji dan pemasakan buah
10. Tembaga dan Seng (Cu dan Zn), peranannya :

*Mengatur sistem enzim tanaman dan membentuk klorofil


*Diperlukan pada tanah alkalis dan organic
11. Borium (B), peranannya :
*Meningkatkan kualitas dan kuantitas sayur dan membentuk klorofil
*Meningkatkan produksi biji-bijian pada tanaman dan kacang-kacangan
12. Molibdenum (Mo), peranannya :
*Membantu proses Fiksasi N untuk tanaman kacang-kacangan, jeru, dan sayur-mayur

BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Motode
Metode yang kami gunakan adalah metode penelitian. Tujuannya untuk
membuktikan bagaimana pengaruh cahaya terhadap pertumbuhan kacang hijau, kacang tanah,
dan biji jagung.
3.2 Tempat
Tempat yang digunakan untuk penelitian kecambah kacang hijau, kacang tanah dan biji jagung
adalah:
Untuk tempat terang, tanaman kecambah kacang hijau, kacang tanah, dan biji jagung kami
letakkan jendela kelas
Untuk tempat gelap, tanaman kecambah kacang hijau kacang tanah, dan biji jagung kami
letakkan didalam laci meja.
3.3 Waktu
3.3.1 Kami melakukan penelitian selama tujuh (12) hari.
3.3.2 Pengukuran Kecambah Kacang Hijau, Kacang Tanah, dan Biji Jagung ditempat terang
Pukul 07.30 a.m
3.3.3 Pengukuran Kecambah Kacang Hijau Kacang Tanah, dan Biji Jagung ditempat gelap Pukul
07.30 a.m
3.4 Kompetensi Dasar
3.4.1 Merencanakan percobaan pengaruh faktor luar terhadap pertumbuhan tumbuhan.

3.5 Alat dan Bahan


3.4.1. Alat yang dibutuhkan dalam penelitian :

Gelas Aqua
Penggaris

Bahan :

Biji Kacang Hijau


Kapas
Air

3.6 Hipotesa
Pertumbuhan tanaman kecambah kacang hijau, kacang tanah, dan biji jagung lebih cepat di
tempat gelap, dibandingkan ditempat terang. Hal tersebut terjadi karena cahaya dapat
menguraikan auksin (suatu hormon pertumbuhan).
3.5 Cara kerja
1. Merendam kacang hijau, kacang tanah, dan biji jagung selama 1 malam.
2. Meletakkan kacang hijau, kacang tanah, dan biji jagung didalam 6 gelas aqua, masingmasing sebanyak 3 butir
3. Meletakkan 3 gelas ditempat terang, dan 3 gelas lagi ditempat gelap
4. Menyiram Kecambah Kacang Hijau, kacang tanah, dan biji jagung ditempat gelap dan
5.

terang dua hari sekali.


Mengukur tanaman Kecambah kacang Hijau, kacang tanah, dan biji jagung pada pukul

6.

07.00 pagi.
Mulai menghitung tinggi Kecambah Kacang Hijau, kacang tanah, dan biji jagung pada
hari pertama sampai hari ke dua belas.

BAB IV
PEMBAHASAN
4.1 Pembahasan atau analisa data
Cahaya sangat diperlukan dalam proses fotosintesis. Cahaya secara langsung berpengaruh
terhadap pertumbuhan setiap tanaman. Pengaruh cahaya secara langsung dapat diamati dengan
membandingkan tanaman yang tumbuh dalam keadaan gelap dan terang. Pada keadaan gelap,
pertumbuhan tanaman mengalami etiolasi yang ditandai dengan pertumbuhan yang abnormal
atau lebih panjang, pucat, daun tidak berkembang, dan batang tidak kokoh. Sebalik nya, dalam
keadaan terang tumbuhan lebih pendek, batang kokoh, daun berkembang sempurna, dan
berwarna hijau.

BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan pengamatan yang telah kami lakukan, kami menyimpulkan bahwa
perkecambahan banyak dipengaruhi oleh faktor cahaya, hormon, dan sedikit faktor lain yang
mempegaruhinya.
Diamati dari faktor cahaya, dibuktikan bahwa kacang hijau yang ditempatkan didaerah
yang kurang gelap, akan menghasilkan pertumbuhan kacang hijau yang lebih cepat dibandingkan
dengan kaca kacang hijau yang diletakkan ditempat yang terang. Dengan itu, hormon auksin
yang dipengaruhi tanpa cahaya matahari akan merangsang perpanjangan sel-sel pada titik
tumbuh primer. Tetapi, kondisi tumbuhan yang baik akan dialami oleh kacang hijau dengan
pengaruh cahaya lebih banyak. Yaitu tumbuh lebih kokoh, daunnya berkembang sempurna, dan
berwarna hijau. Hanya saja, batangnya lebih pendek dari pertumbuhan kacang hijau ditempat
gelap. Sedangkan kondisi tumbuhan yang kurang baik dialami oleh kacang hijau yang tumbuh
tanpa pengaruh cahaya matahari. Yaitu batangnya lebih cepat tinggi, daunnya tidak mengandung
klorofil, dan berwarna kuning.
Jadi, dapat disimpulkan bahwa cahaya memperlambat atau menghambat pertumbuhan
kacang hijau, dan hal tersebut terjadi karena cahaya dapat menguraikan auksin.
5.2 Saran
5.2.1 Sebelum penanaman, terlebih dahulu dilakukan perendaman untuk memecah doremansi
(Masa berhentinya pertumbuhan akibat kondisi lingkungan yang tidak sesuai) biji itu sendiri.
Jadim sebaiknya perendaman lebih dimaksimalkan agar berhasil memecahkan dormansi biji
yang akan ditanam. Sehingga kesalahan pengamatan lebih dapat diminimalisir.
5.2.2 Memilih biji kacang yang masih segar sehingga dapat memaksimalkan penelitian. Kondisi
pencahayaan libih dimaksimalkan baik penempatan ditempat terang, maupun penempatan
ditempat gelap.

LAMPIRAN I
Perkecambahan Pada Intensitas cahaya rendah.
Kacang Tanah
Hari ke1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12

Panjang kecambah
0,5 cm
0,5 cm
0,5 cm
0,5 cm
0,5 cm
0,5 cm
0,5 cm
0,5 cm
0,5 cm
0,5 cm
0,5 cm
0,5 cm

keterangan
-

Kacang Hijau
Hari ke1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12

Panjang kecambah
1 cm
1,5 cm
3,5 cm
9 cm
16,5 cm
24,5 cm
25 cm
-

keterangan

Tumbuh daun
Tumbuh daun
Tumbuh daun
Tumbuh daun
Mati

Biji jagung
Hari ke1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12

Panjang kecambah
-

keterangan
Tidak tumbuh
-

LAMPIRAN II
Perkecambahan Pada Intensitas cahaya tinggi
Kacang Tanah
Hari ke1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12

Panjang kecambah
0,2 cm
0,3 cm
0,3 cm
0,3 cm
0,3 cm
0,3 cm
0,3 cm

keterangan
-

Kacang hijau
Hari ke1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12

Panjang kecambah
0,5 cm
1m
1,5 cm
4 cm
8 cm
9,5 cm
11 cmmm
13 cm
14 cm
15 cm
-

keterangan
Tumbuh daun
Tumbuh daun
Tumbuh daun
Tumbuh daun
Tumbuh daun
Mati
-

Biji jagung
Hari ke1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12

Panjang kecambah
1 cm
1 cm
1 cm
-

keterangan
Hilang
-

Anda mungkin juga menyukai