Nama
Nim
Kelompok
Pandangan Vetral
Pandangan Dosrsal
Pandangan Samping
No. Praga
Keterangan Gambar :
Filum
1.
Klas
2.
Ordo
3.
Sub. Famili
4.
Famili
Genus
Spesies
Deksripsi
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
i.
Dinding
Bentuk Test
Bentuk Kamar
Susunan Kamar
Jumlah Kamar
Pertumbuhan Kamar
Arah Putaran Kamar
Aperture
Hiasan
:
:
:
:
:
:
:
:
:
Umur
Jenis
BAB. II
DASAR TEORI
II.1 Mikropaleontologi.
II.1.1 Kegunaan Mikrofosil.
Fosil
foraminifera
sering
dipakai
untuk
memecahkan
misalnya
dengan
menggunakan
foraminifera
lingkungan
pengendapan.
Pada
umunya
tumida ( penciri N 18 ).
Fosil lingkungan : dapat dipergunakan sebagai penunjuk
lingkungan
sedimentasi.
Contoh
Radiolaria
sebagai
mejadi
sia-sia.
Beberapa
hal
yang
harus
1.1
Metode Sampling
Untuk dapat menghasilkan suatu data yang baik,
Kualitas Sampel
Kualitas sampel harus menjadi perhatian juga. Jika
sekarang.
Representatif dan komplit : harus jelas posisi
stratigrafinya, sebaagai sisipan atau perlapisan
batuan.
Pasti : catat beberapa hal yang penting mengenai
sampel, misal : nomor sampel, jenis batuan,
nomor
lokasi
pengamatan,
peruntukan
sampel.
1.3
Jenis Sampel
Ada dua jenis sampel, yaitu sampel permukaan
Evaporit
Dolomit
Batupasir
Batubara
Silt, Chert
dan
sedimen
silika
Batugampi
ng
Napal &
Lempung
Batuan
metamorf
: Melimpah
Spora&Pollen
Dinokista
Foraminifera
Conodonta
Ostracoda
Coccolith
Radiolaria
Chitinozoair
Calplonella
Mikrofosil
Diatomae
: Jarang
: Kadang-kadang
1.4
Langkah Kerja
Target acara ini adalah mengambil sampel untuk
pelaksanaan
yang
sekarang
adalah
masing-masing
batuan.
Pembuatan
tangal
pengambilan,
dan
initial
contoh
batuan
yang
diambil
fraksi
halus
seperti
batulempung,
serpih,
dengan palu/porselen.
Larutkan sedimen tersebut dengan H2O2 (10-15 %)
60-100 mesh.
Ambil dan keringkan residu yang tertinggal pada
saringan 60 dan 100 mesh menggunakan oven (
60C).
Setelah kering masukan kedalam kantong plastik dan
Foraminifera Besar
Biasanya dijumpai pada batugamping/batugamping
pasiran yang mempunyai kekerasan tinggi, sehingga perlu
dilakukan dengan sayatan tipis. Selain itu foraminifera
pengenalan
kamar-kamarnya
menjadi
penentu
dalam
Contoh
batuan
disayat
dahulu
dengan
mesin
kanada balsem.
Tipiskan lagi sisi lainnya sehingga ketebalan contoh
3. OBSERVASI
Tahapan
observasi
adalah
mengamati
dan
mendikripsikan morfologi atau ciri fisik lainnya dari fosilfosil yang dijumpai dalam sampel. Dekriksi sangat penting,
karena merupakan dasar untuk mengambil keputusan
tentang penamaan mikrofosil. Pembuatan ilustrasi atau
gambar yang baik harus dapat menjelaskan sifat-sifat khas
tertentu, dan harus dilengkapi dengan skala atau jumlah
pembersarannya. Ilustrasi akan sangat baik jika di sertai
foto.
4. DETERMINASI
Tahap akhir dalam analisis fosil adalah memberikan nama.
Beberapa kesepakatan resmi yang harus digunakan dalam
penaamaan adalah :
1. Penamaan
menggunakan
penamaan
(confer),
membandingkan
spesies
yang
digunakan
/
mirip,
perbedaan (keraguan).
menyamakan
namun
ada
untuk
dengan
sedikit
terberu,
dipublikasikan.
var. (varietas)
yang
untuk
pertama
kali
membedakan
satu
II.2 Foraminfera.
endoplasma
dan
ectoplasma.
Alat
gerak
berupa
II.2.2 Cangkang.
Dalam mempelajari fosil foraminifera biasanya dilakukan
dengan mengamati cangkangnya. Hal ini disebabkan bagian
lunaknya
Canggkang
(protoplasma)
foraminifera
sudah
tidak
tersusun
oleh
dapat
:
diketemukan.
dinding,
kamar,
II.2.2.1 Dinding.
Merupakan lapisan terluar dari cangkang, dapat tersusun
dari zat-zat organik maupun material asing. Dinding cangkang
foraminifera berdasarkan pada resen fauna adalah :
golongan Milionidae.
Dinding Aglutin/Arenaceous : dinding yang disusun oleh
material asing. Jika penyusunnya hanya butir-butir pasir
disebut dengan Araneceous. Jika banyak material seperti
berpori.
Contoh
Golongan
Globigerinidae,
Nodosaridae.
3. Dinding granular, terdiri kristal-kristal kalsit yang
granular, dalam sayatan tipis tampak gelap.
Monothalamus :
Terputar (Planispiral)
ornata
Globular (bulat)
-. Orbulina universa
Flask (botol)
-. Lagena sp
Polythalamus :
Cangkang foraminifera disusun oleh lebih dari satu kamar.
Terdapat 3 jenis susunan kamar, yaitu :
1. Uniserial, berupa satu baris susunan kamar yang
seragam, contoh : Nodosaria, dan Siphonogenerina.
2. Biserial, berupa dua baris susunan kamar yang berselangseling, contoh :
Bolivina, dan Texturalia.
3. Triserial, berupa tiga baris susunan kamar yang
berselang-seling, contoh : Uvigerina, dan Bulimina.
Bentuk
Posisi
Sifat
yang
memancar
dari
pusat
lubang.
Contoh
(cribrate)
atau
terderi
dari
lobang
dengan
Contoh : Elphidium,
Globigerinoides, Cribrohankenina.
10.
Dendritik, berbentuk seperti ranting pohon, terletak
pada Septal- face. Contoh : Dendritina
11.
berbentuk
kamar
yang
terakhir.
Nodosaria,Uvigerina.
2. Aperture on apertural
Contoh
face,
yaitu
Cornuspira,
aperture
yang
Globorotalia,
Cibicides.
4. Aperture interiormarginal umbilical, yaitu aperture
yang terdapat pada bagian umbilical. Contoh : Globerina .
jika memanjang kearah tepi (periphery) disebut umbilical
extra umbilical. Contoh : Globorotalia.
II.2.3 Hiasan/Ornamentasi.
Ornamentasi adalah struktur-struktur mikro yang
menghiasi bentuk fisik dari cangkang foraminifera. Ornamentasi
ini kadang-kadang sangat khas untuk cangkang foraminifera
tertentu, sehingga dapat di pergunakan sebagai salah satu
kriteria dalam klafikasi.
Beberapa bentuk hiasan yang dapat dijumpai :
1. Keel, selaput tipis yang mengelilingi bagian periphery.
Contoh : Globorotalia, Siphonina.
2. Costae, gelena vertikal yang dihubungkan oleh garis-garis
sutura yang halus. Contoh : Bulimina, Uvigerina.
3. Spine, duri-duri yang menonjol pada bagian tepi kamar.
Contoh : Hantkenina, Asterotalia.
4. Rentral processes, merupakan
garis
sutura
yang
yang
terputus-putus.
Biasanya
dijumpai
pada
Elphidium.
6. Reticulate, dinding cangkang yang terbuat dari tempelan
material asing (arenaceous).
7. Punctate, bagian permukaan luar cangkang berpori bulat
dan kasar.
8. Smooth, permukaan cangkang yang halus tanpa hiasan.
jumlah
spesiesnya
sangat
sedikit,
golongan
ini
putaran
kamar
terakhir,
terlihat
adanya
II.3.1.2 bentuk.
Dibedakan menjadi dua yaitu bentuk kamar dan bentuk
test. Bentuk kamar dapat globular, rhomboid menyudut, atau
kerucut menyudut. Bentuk test dapat membulat, atau ellips.
II.3.1.3 suture.
Dalam
penetuan
genus
foraminifera,
suture
sangat
pula
pertambangan
ukuran
kamar,
apakah
II.3.1.5 aperture.
A. Aperture primer :
1. Intermarginal umbulical : aperture yang terdapata
pada bagian umbulical atau pusat putaran.
2. Interiomarginal umbulical ekstra umbulical : aperture
yang memanjang dariumbulical sampai peri-peri
(tepi).
3. Interiormarginal ekuatorial : aperture yang terletak di
daerah ekuator, biasanya pada putaran planispiral.
Biasanya terlihat pada pandangan samping.
B. Aperture sekunder.
Adalah lobang yang lain dari eperture primer dan
lebih kecil, atau lobang tembahan dari aperture primer.
II.3.1.6 komposisi test.
Kebanyakan dari foraminifera plangton mempunyai dinding
test gamping hyalin.
II.3.1.7 hiasan atau ornamentasi.
(cushman,1950).
Ketiga
famili
tersebut
adalah
globigerina,
aperture
sekunder
terlihat
pada
pandangan dorsal.
C. Genus Hastegerina Wyville Thomson, 1876
Putaran awal trochoid kemudian berubah planispiral,
evolute,
test
gampingan.
Kamar
globular,
aperture
ineteriormarginal equatprial.
D. Genus Orbulina dOrbigny, 1839
Test terputar trochoid rendah, kamar terakhir menutup
seluruh kamar sebelumnya. Kamar globular, aperture
ineteriormarginal equatorial.
E. Genus Sphaeroidinella Cushman, 1927
Test terputar trochoid rendah dengan putaran terakhir
menutup putaran sebelumnya. Aperture ineteriormarginal
umbulical, berbentuk busur dengn bibir tebal.
F. Genus Pulleniatina Cushman, 1927
Gambar
6.
Beberapa
contoh
spesies
pada
foraminifera
plangtonik.
ini
spesies
foraminifera
mempunyai
arti
benthik
penting,
sangat
terutama
besar.
daalam
A. Monothalamus
Tersususn oleh satu kamar,dapat dibedakan atas
bentuknya:
Bulat,contoh: saccamina
Botol: lagena
Tabung: bathysiphon
Terputar planispiral: ammodiscus
B. Polythalamus
Cangkang foraminifera disusun oleh lebih dari satu
kamar.terdapat 3 jenis susunan kamar yaitu:
II.4.1.2. Bentuk
Di bedakan menjadi dua yaitu bentuk kamar dan bentuk
test. Betuk kamar dapa globular, rhomboid menyudut,atau
kerucut menyudut. Bentuk test dapat membulat atau ellips.
bridged
suture
khas
pada
elphidium,
retral
karena
memiliki
srtuktur
yang
bagian
dalam
yang
sayatan
tipis.
Sayatan
tipis
terbaik
adalah
melalui
pada
bagian
tengah
diambil
pada
posisi
melalui bagian
tengahnya.berbentuk
lingkaran
yang
lebih
kecil
dari
sayatan medial.
sayatan
tipis
untuk
mengenali
atau
II.5.1.1. Kamar
Jumlah kamar dari foramiifera besar sangat banyak dan
terptar,serta tumbuh secara bergradasi. Jenis kamar dapat di
bedakan
atas
kamar
embrional,
ekuatorial
dan
lateral.
membentuk
segitiga.
Kamar
embrional
biasanya
II.5.2 TAKSONOMI
II.5.2.1 Golongan Orbitoidae
Merupakan kelompok Lepidorbitoides, Orbitocyclina, dan
Lepidocyclina, ciri Fisik :
Test besar, lenticular/discoidal, biconcave
Berkamar banyak, dihubungkan dengan stolon (pori
pori berbentuk tabung)
Dinding lateralnya mempunyai pori pori dan tebal,
dimana terdapat kamar kamar lateral dan pilar-pilar.
Jenis-jenis kamar :
a. Kamar embrionik, merupakan kamar permulaan
b. Kamar nepionik, merupakan kamar-kamar yang
mengelilingi kamar embrionik.
c. Kamar post nepionik, kamar-kamar yang terbentuk
setelah kamar nepionik.
d. Kamar lateral, berupa rongga - rongga yang letaknya
teratur terletak di atas dan di bawah lapisan tengah.
kelompok
dari
Nummulites,
Pellatispira,
Bentuk
test
umumnya
lenticular,
discoidal,
granulated. Genus
kelompok
dari
Discocyclina.
Golongan
ini
biostratigrafi
dan
penentuan
lingkungan
pengendapan.
umur
batuan
dengan
foraminifera
dan
II.6.1.1 biozonasi
Terdapat beberapa satuan biostratigrafi seperti : zona
kumpulan (assemblage), zona interval, dan zona kelimpahan
(abudance/acme).
Zona
kumpulan,
yaitu
penentuan
biozonasi
yang
(gambar
18).
pada
penarikan
ini
tidak
kelemahan
berupa
yang
dinotasikan
foraminifera
plangtonik
yang
jarak
kosmopolitan.
jauh.
Seluruh
Dapat
untuk
biozanisasi
korelasi
foraminifera
satu
kegunaan
dari
mikrofosil
khususnya
ampulacea,
Bulimina
rostrata,
Cibicides