Anda di halaman 1dari 54

PENDULUM

Anisatya Amaliah S U*), Khaerul A syAry Ulamai, Nurkhalisha, Sagita


Cahyani,Ummul Mujahida

Laboratory of Physics Department


ICP Biology Education, Faculty of Mathematics and Natural Sciences
State University of Makassar 2015
Abstract. Telah dilakukan praktek dengan judul bandul, pratikum ini bertujuan untuk
memungkinkan siswa untuk memahami faktor-faktor yang mempengaruhi jumlah pendulum
matematis periode goyang, menentukan percepatan gravitasi dengan metode ayunan sederhana,
dan dapat menentukan nilai pendulum matematis periode ayunan. Di laboratorium kami akan
menentukan percepatan gravitasi melalui metode ayunan sederhana, persamaan T=2

l
g

untuk pendulum matematis dari persamaan kita akan mendapatkan nilai besar dan menentukan
masa percepatan gravitasi. Dalam percobaan ini, terdapat 3 aktivitas. Aktivitas pertama,
gantunglah memuat dari 95.45 gram dengan panjang 55.4 cm mengayunka sebanyak 5 kali.
Kemudian, diberikan sebagai penyimpangan sebanyak 5 kali. Aktivitas yang kedua adalah hampir
sama dengan kegiatan pertama tetapi perbedaan ini hanya digunakan sebanyak 4, bandulnya
dengan beragam, sementara massa panjang tali dan jumlah tetap dan simpangan digunakan oleh 10
. Aktivitas yang ketiga, serta kegiatan yang membedakan tali pertama dan kedua hanya digunakan
oleh 10 berbagai penyimpangan sementara panjang dan jumlah dan permanen pendulum berayun
digunakan 95.45 massal gram. Setelah melakukan praktek menguat 3-Data pengaruh
penyimpangan periode teralis yang, pengaruh massa pendulum periode ayunan , dan pengaruh
panjang tali untuk periode ayunan. Hasil percobaan menunjukkan bahwa faktor-faktor yang
mempengaruhi bandul matematis jangka waktu itu adalah tali, semakin besar waktu yang
diperlukan untuk bndul untuk ayunan sebanyak 5 kali.
kata kunci : simpangan, panjangtali,bandulmatematis, periodeayunan.

RUMUSAN MASALAH
1. Apa faktor-faktor yang mempengaruhi besarnya periode ayunan bandul
matematis dan bandul fisis ?
2. Bagaimana cara menentukan percepatan gravitasi dengan metode ayunan
sederhana ?
3. Bagaimana cara menentukan nilai periode ayunan bandul matematis dan
bandul fisis
TUJUAN

1. Mahasiswa dapat memahami faktor-faktor yang mempengaruhi besarnya


periode ayunan bandul matematis dan bandul fisis.
2. Menentukan percepatan gravitasi dengan metode ayunan sederhana.
3. Mahasiswa dapat menentukan nilai periode ayunan bandul matematis dan
bandul fisis.

METODOLOGI EKSPERIMEN
Teori Singkat
Bandul adalah benda yang terikat pada sebuah tali dan dapat berayun secara
bebas dan periode yang menjadi dasar kerja dari sebuah jam dinding kuno yang
mempunyai ayunan. Gerak bandul merupakan gerak harmonik sederhana yang
terdiri dari tali dengan panjang l dan beban bermassa m. Gaya yang bekerja pada
beban adalah beratnya mg dan tegangangan T pada tali. Gerak harmonik
sederhana adalah gerak periodik dengan lintasan yang ditempuh selalu sama
(tetap). Gerak harmonik sederhana mempunyai persamaan gerak dalam bentuk
sinusoidal dan digunakan untuk menganalisis suatu gerak periodik tertentu. Gerak
periodik adalah gerak berulang atau berosilasi melalui titik setimbang dalam
interval waktu tetap.
A. Bandul matematis
Sebuah benda yang massanya dianggap sebagai sebuah pertikel yang
terletak dipusat massanya,diikat dan digantung dengan tali lentur pada sebuah
titik tetap. Bila benda itu diberi simpangan awal sehingga tali membentuk
sudut yang cukup kecil terhadap arah vertikal dan kemudian benda
dilepaskan,maka benda akan berayun disekitar titik setimbangnya pada
sebuah bidang datar vertikal dengan frekuensi tetap. Sistem yang demikian
itu disebut bandul sederhana atau bandul matematis

l
x

mg sin mg cos

mg

Gambar 9.1: Bandul matematis

Pada

bandul

matematis,mg

sin

disebut

sebagai

gaya

pemulih.Berdasarkan hukum newton untuk gerak rotasi,dapat dituliskan;

-(mg sin )l=I

=I

d2
dt 2

d 2 mgl sin
+
=0
2
I
dt
Karena I adalah momen inersia bandul,dengan I=ml2,sehingga akan
diperoleh:
d 2 mgl sin
+
=0
ml
dt 2
dimana << maka sin

sehingga,

d g
+ = 0
2
l
dt

Dari persamaan 9.1,diperoleh bahwa


sederhana itu adalah:

2 =g/l ,sehingga periode bandul

T = 2

Dengan

l
g
T = periode osilasi (s)
l = panjang tali (m)
g = percepatan gravitasi bumi (m/s2)

Sebuah pendulum sederhana atau suatu variasinya, juga merupakan alat


yang tepat dan meyakinkan untuk pengukuran percepatan gravitasi g, karena l
dan T dapat diukur dengan mudah dan tepat.
B. Bandul Fisis
Bandul fisis adalah sembarang pendulum nyata, menggunakan suatu
benda dengan ukuran terhingga, kontras dengan model idealisasi dari
pendulum sederhana dengan semua massanya terkonsentrasi pada satu titik
tunggal. Bandul fisis atau pendulum fisik bias saja memiliki massa distribusi
massa yang rumit, jauh berbeda dari pendulum sederhana.
Bandul fisis digunakan untuk mengggambarkan gerak berayun dari
bandul yang disebabkan oleh gravitasi. Untuk membuat bandul (pendulum),
beratnya (mg), tergantung dari titik tetap, disebut pivot. Dengan menarik
pendulum kembali dan melepaskan, itu akan berayun bolak-balik karena
tarikan gravitasi dan tegangan di sepanjang tali atau kawat yang
menggantungkan berat tadi. Gerakan ini terus berlanjut sebagai akibat inersia.
Ketika pendulum berayun, energi keadaan yang berubah berdasarkan
tempat di busur benda, tapi semuanya tetap sama dalam jumlah total potensial
dan kinetik energi benda dengan kata lain, energi kekal. Pada titik tertinggi
bandul, ia tidak memiliki kecepatan dan semua energi dalam sistem adalah
energi potensial. Ketika jatuh melalui busur, benda memperoleh energi
kinetik dan kecepatan sambil kehilangan energi potensial. Setelah melewati
bagian bawah busur, ia mulai lambat dan kehilangan energi kinetik sambil

mendapatkan energi potensial dan ketinggian. Meskipun energi kinetik dan


potensial bervariasi, pengukuran fisika bandul menunjukkan bahwa total tetap
sama di semua titik di busur pendulum.
Dalam bandul fisis, hambatan udara dan gesekan diasumsikan tidak ada
pada benda. Karena energi dari sistem bandul adalah kekal, dikatakan
memiliki gerak terus-menerus, yang dapat dilanjutkan tanpa batas selama
tidak ada energi yang hilang ke objek atau lingkungan lainnya. Fakta bahwa
pendulum terus berayun dengan cara yang sama dari waktu ke waktu adalah
mengapa hal itu digunakan dalam jam untuk menjaga waktu, dan pada
awalnya digunakan untuk melakukan pengukuran gaya gravitasi.
Untuk

bandul

gambar 9.2,

fisis

perhatikan

l
pusat massa batang
2

mg sin

mg

mg cos

Gambar 9.2. Bandul fisis

Berdasarkan hukum newton, dapat dituliskan:

=I

l
d2
-(mg sin ) =I 2
2 dt
d 2 mgl sin
+
=0
I
dt 2
Karena

adalah

momen

inersia

batang

diujungnya,dengan I= 1/3 ml2,sehingga akan diperoleh:

yang

diputar

d
+
dt 2

mg sin
1 2
ml
3

l
2

=0

Dimana << maka sin sehingga,


d 2 3g
+
=0
2l
dt 2

Dari persamaan 9.3,diperoleh bahwa


periode bandul sederhana itu adalah:
T=2

2l
3g

Dengan T = periode osilasi batang(s)


l = panjang batang (cm)
g = percepatan gravitasi bumi (m/s2)

Alat dan Bahan


1. Alat
a. Satu set statif penggantung
b. Neraca Ohauss 311 gram
c. Benang / tali
d. Mistar plastik
e. Busur derajat
f. Stopwatch
2. Bahan
a. Bandul matematis
b. Bandul fisis

1 buah
2 buah
1 buah
1 buah
1 buah
1 buah
6 buah
1 buah

2 = 3g/2l ,sehingga

Identifikasi Variabel
Kegiatan 1
1. Variabel manipulasi
2. Variabel kontrol
3. Variabel respon

: simpangan (o/cm)
: panjang tali (cm), massa bandul (gr), jumlah ayunan
: periode ayunan (s)

Kegiatan 2
1. Variabel manipulasi
2. Variabel kontrol
3. Variabel respon

: massa bandul (gr)


: panjang tali (cm), simpangan(o/cm), jumlah ayunan
: periode ayunan (s)

Kegiatan 3
1. Variabel manipulasi
2. Variabel kontrol
3. Variabel respon

: panjang tali (cm)


: massa bandul (gr), simpangan (o/cm), jumlah ayunan
: periode (s)

Kegiatan 4
1. Variabel manipulasi
2. Variabel kontrol

: sudut simpangan (o)


: massa batang (gr), panjang batang (cm), jumlah

ayunan
3. Variabel respon

: periode ayunan (s)

DefinisiOperasionalVariabel
Kegiatan 1
1. Variabel manipulasi : simpangan (o/cm)
Simpangan adalah besarnya sudut yang dibentuk oleh bandul matematis ketika
bandul di tarik kesamping dan pada pangkal tali membentuk sudut maka itulah
simpangannya, diukur menggunakan busur derajat dengan satuan derajat (o).
2. Variabel kontrol: panjang tali (cm) Panjang tali adalah panjang benang yang
digunakan untuk menggantung bandul matematis pada statif, diukur dari titik
menggantung (poros ayunan) sampai pada pengikat beban menggunakan
mistar 1 m dengan satuan cm. massa bandul (gr) yaitu bebar beban yang

digantung pada tali sebelumnya beban ditimbang terlebih dahulu besar nilai
yang terbaca pada timbangan maka itulah massa beban. , jumlah ayunan
adalah jumlah gerak bolak balik yang dilakukan oleh bendul yang disebabkan
oleh simpangan yang diberikan kemudian bandul dilepaskan.
3. Variabel respon : periode ayunan (s)
Periode ayunan adalah besar waktu yang dubutuhkan bndul untuk melakukan
10 kali ayunan diukur menggunaan stopwatch.
Kegiatan 2
1. Variabel manipulasi : massa bandul (gr)
Massa bandul adalh berat beban (bandul) yang digantung menggunakan
benang diukur menggunakan neraca ohauss 311 gram dengan satuan gram.
2. Variabel Kontrol : panjang tali (cm) adalah panjang benang yang digunakan
untuk menggantung bandul matematis pada statif, diukur dari titik
menggantung (poros ayunan) sampai pada pengikat beban menggunakan mistar
1 m dengan satuan cm. simpangan(o/cm) Simpangan adalah besarnya sudut
yang dibentuk oleh bandul matematis dari titik setimbangnya yang digantung
dengan benang, diukur menggunakan busur derajat dengan satuan derajat ( o).
jumlah ayunan adalah banyaknya gerak bolak-balik yang dilakukan bandul
matematis Sebanyak 10 kali ayunan.
3. Variabel respon
: periode ayunan (s)
Periode ayunan adalah banyaknya waktu yang digunakan bandul matematis
dalam melakukan 1 kali gerak bolak-balik, diukur menggunakan stopwatch
dengan satuan sekon.
Kegiatan 3
1. Variabel manipulasi : panjang tali (cm)
Panjang tali adalah panjang benang yang digunakan untuk menggantung
bandul matematis pada statif, diukur dari titik menggantung (poros ayunan)
sampai pada pengikat beban menggunakan mistar 1 m dengan satuan cm.
2. Variabel kontrol : massa bandul (gr), simpangan (o/cm), jumlah ayunan
a. Massa bandul adalah massa beban (bandul) yang digantung menggunakan
benang diukur menggunakan neraca ohauss 311 gr dengan satuan gram.

b. Simpangan adalah besarnya sudut yang dibentuk oleh bandul matematis


dari titik setimbangnya yang digantung dengan benang, diukur
menggunakan busur derajat dengan satuan derajat (o).
c. Jumlah ayunan adalah banyaknya gerak bolak-balik yang dilakukan bandul
matematis. Pada kegiatan ini ada 10 kali ayunan.
3.Variabel respon : periode (s)
Periode ayunan adalah banyaknya waktu yang digunakan bandul matematis
dalam melakukan 1 kali gerak bolak-balik, diukur menggunakan stopwatch
dengan satuan sekon.

Kegiatan 4
1. Variabel manipulasi : sudut simpangan (o)
Sudut simpangan adalah besarnya sudut yang dibentuk oleh bandul fisis dari
titik digantungnya bandul fisis pada statif, diukur menggunakan busur derajat
dengan satuan derajat (o).
2. Variabel kontrol : massa batang (gr)yaitu massa bandul fisis yang diukur
menggunakan neraca ohauss 311 gram, panjang batang (cm) yaitu panjang
bandul fisis diukur dari ujung yang tergantung pada statif sampai dengan ujung
bawah bandul diukur menggunakan mistar dengan satuan cm, jumlah ayunan
adalah jumalah gerak bolak balik yang dilakukan bandul karena sebelumnya
diberisimpangan pada bandul.
3. Variabel respon
: periode ayunan (s)
Periode ayunan adalah banyaknya waktu yang diperlukan bandul fisis untuk
melakukan 10 kali ayunan.

ProsedurKerja
Kegiatan 1.
Bandul matematis
1. Menimbang massa bandul (beban yang akan digantung pada statif).
2. Menggantungkan bandul dengan seutas tali pada statif.

3. Mengukur panjang tali penggantung, mencatat hasilnya pada tabel hasil


pengamatan.
4. Memberikan simpangan bandul sebesar 5 derajat (atau menyatakan
simpangannya dalam sudut yang kecil (<140)) kemudian melepaskan bandul.
Mengukur waktu yang dibutuhkan bandul untuk berayun sebanyak 10 kali
ayunan.
5. Mengulangi langkah 4 di atas dengan simpangan yang berbeda sebanyak 5
kali, mencatat hasilnya dalam tabel hasil pengamatan.
6. Dengan cara yang sama lakukan langkah 4 sampai 5 dengan mengubah massa
bandulsebanyak 5 kali (panjang tali dan simpangan dikonstankan). Mencatat
hasil pengamatan pada tabel.
7. Melakukan langkah 4 sampai 5 dengan mengubah panjang tali sebanyak 10
kali (massa bandul dan simpangan dikonstankan). Mencatat hasil pengamatan
pada tabel.
Kegiatan 2.
Bandul fisis
1. Menggantungkan batang pada pengait yang terpasang pada statif.
2. Memberikan simpangan pada batang sekitar 3 derajat kemudian dilepaskan,
mengukur waktu yang dibutuhkan untuk berayun sebanyak 10 kali ayunan.
Mencatat hasilnya pada tabel hasil pengamatan.
3. Melakukan kegiatan 2 untuk sudut yang lain, mengulangi sampai anda
memperoleh 5 data.
4. Mencatat hasilnya pada tabel hasil pengamatan.

HASIL EKSPERIMEN DAN ANALISIS DATA


Hasil Pengamatan
A. Menurut Tabel 1, 2, dan 3, kita dapat menyimpulkan bahwa faktor-faktor yang
mempengaruhi

masa-lama

berayun

yang

tali

sederhana,

sementara

penyimpangan, dan tidak mempengaruhi pendulum massa dalam satu


bandulnya berayun. Penyimpangan besar tidak mempengaruhi masa sebuah
bandulnya ayunan dengan istilah-istilah penyimpangan (<140). Masa juga

tidak mempengaruhi masa pendulum ayunan, ianya jelas ketika kita


melakukan kegiatan pertama dan kedua, tabel menunjukkan waktu yang
diperlukan, bandulnya massa gram untuk ayunan sebanyak 10 kali adalah
sama dengan massa |20.040oitment 0.005|g yang melakukan byway jumlah
dan lama berayun dengan tali yang sama. Ia dapat menyimpulkan bahwa
pengaruh adalah periode panjang tali teralis sederhana. Semakin lama tali,
semakin besar waktu yang diperlukan pendulum untuk ayunan sehingga masa
yang lebih besar
Dimensi rumus analisis 9.2 pada pendulum matematik Bandul Matematis
l
T = 2
g

T persamaan ini adalah kedua (S) dengan dimensi T

T = 2
s = 2

l
g

m
m/ s 2

"2" tidak andhas terus-menerus unit,

[ T ]=

[ T ]=

[ L]
2
[L][T]
1
2

[T ]

[ T ] = T 2

[ T ]= [T ]
Dari hasil analisis ukuran-ukuran di atas, maka dapat dinyatakan bahwa persamaan
9.2 untuk pendulum matematik sudah benar.
3. Periode goyang aktivitas untuk 3
berdasarkan rumus 9.2, analisis berikut dari ketidakpastian dalam tempoh teralis
yang:

T = 2

l
g

dT

|Tl |=dl

| |

dT =

1
2

(l )
dl
l
1

1
T = l2 l
2
1

1 2
l l
T 2
= 1/2
T
l
T 1 -1
= l l
T
2
1
l
T 2
=
T
l

|2ll |T

T=

Berdasarkan pada praktiknya, setelah periode ketidakpastian analisis teralis yang;T =


t.n-1

|Tt |dt

dT =

dT =n -1 dt

| |

dT n -1
=
dt
T
T

||
t
T =| | T
t

T t
=
dt
T
t

Kegiatan 1. Hubungan simpangan dengan periode


Panjangtali

= |57,20 0,05| cm

Massa bandul

= |20,00 0,01| gram

Jumlah ayunan

= 10 kali

Tabel 1. Pengaruh simpangan terhadap periode ayunan


Simpangan (o/cm)

Waktu (s)

|2,0 0,5|

|14,6 0,1|

|4,0 0,5|

|14,7 0,1|

|6,0 0,5|

|14,6 0,1|

|8,0 0,5|

|14,7 0,1|

|10,0 0,5|

|14,8 0,1|

|12,0 0,5|

|14,8 0,1|

Kegiatan 2. Hubungan massa bandul dengan periode ayunan


Panjang tali

= |57,20 0,05| cm

Simpangan

= |10,0 0,5| (o/cm)

Jumlah ayunan = 10 kali


Tabel 2. Hubungan antara massa bandul dengan periode ayunan
Massa bandul (gram)

Waktu (s)

|5,16 0,01|

|14,7 0,1|

|10,00 0,01|

|14,9 0,1|

|20,00 0,01|

|14,8 0,1|

|50,00 0,01|

|15,0 0,1|

|100,13 0,01|

|15,0 0,1|

|200,00 0,01|

|14,9 0,1|

Kegiatan 3. Hubungan panjang tali dengan periode ayunan


Masssa bandul = |20,00 0,01| gram
Simpangan

= |8,0 0,5| (o/cm)

Jumlah ayunan = 10 kali


Tabel 3. Pengaruh panjang tali terhadap periode ayunan
Panjang tali (cm)

Waktu (s)

|29,65 0,05|

|10,7 0,1|

|35,40 0,05|

|11,9 0,1|

|41,05 0,05|

|12,6 0,1|

|46,25 0,05|

|13,5 0,1|

|52,60 0,05|

|14,3 0,1|

|57,20 0,05|

|14,9 0,1|

B. Bandul Fisis
Tabel 4. Periode ayunan batang
No

Sudut simpangan

(o)

Waktu (s)
|12,9 0,1|

|5,0 0,5|

|13,1 0,1|
|13,0 0,1|

|7,0 0,5|

|13,2 0,1|
|13,1 0,1|

|12,9 0,1|
|13,2 0,1|
3

|9,0 0,5|

|13,1 0,1|
|13,1 0,1|
|13,1 0,1|

|11,0 0,5|

|12,8 0,1|
|12,9 0,1|
|13,1 0,1|

|13,0 0,5|

|13,2 0,1|
|13,2 0,1|

ANALISIS DATA
Kegiatan 1. Bandul Matematis
1. Berdasarkan tabel 1, 2 dan 3 kita dapat menyimpulkan faktor-faktor yang
mempengaruhi periode ayunan yaitu panjang tali, sedangkan simpangan, dan
massa bandul tidak mempengaruhi besar periode ayunan ban. Besar
simpangan tidak mempengaruhi periode ayunan bandul dengan syarat
simpangannya (<140). Massa juga tidak mempengaruhi besar periode ayunan
bandul, hal iu terbukti ketika kita mealukan kegiatan kedua, pada tabel terlihat
waktu yang dibutuhkan bandul yang bermassa 5,16 gram untuk melakukan
ayunan sebanyak 10 kali hampir sama dengan bandul yang bermassa 200
gram yang melakukan jumlah ayunan dengan simpangan dan panjang tali
yang sama Sehingga dapat disimpulkan bahwa yang mempengaruhi periode
ayunan sederhana adalah panjang tali. Semakin panjang tali maka semakin

besar pula waktu yang digunakan bandul untuk melakuakan ayunan sehingga
periodenya semakin besar pula, begitupun sebaliknya.
2. Analisis dimensi persamaan T untuk bandul matematis
l
T=2
g

T satuanya adalah sekon (s) dengan dimensi T


T = 2

s = 2

l
g

m
m/s

2 konstan dan tidak memiliki satuan

[T ]=

[ L]
2
[ L ] [T ]

[T ]=

1
2
[T ]

[T ]= [T ]2

[ T ] =[T ]
Dari analisis dimensi di atas dapat dinyatakan bahwa persamaan T untuk
bandul matematis adalah benar.

3. Periode ayunan pada kegiatan 3


Analisis ketidakpastian periode ayunan berdasarkan teori :

T = 2

dT

l
g

|Tl |=dl

| |
1
2

(l )
dl
l

dT =

1
T = l2 l
2
1

1 2
l l
T 2
= 1/2
T
l
T 1 -1
= l l
T
2
1
l
T 2
=
T
l

|2ll |T

T=

Analisis ketidakpastian periode ayunan berdasarkan praktikum :


T = t.n-1

|Tt | dt

dT =

dT =n -1 dt

| |
-1

dT n
=
T
T

||

dt

T t
=
dt
T
t

|tt | T

T =

a. Periode ayunan untuk panjang tali 1


Panjang tali = 29,65 cm = 0,2965 m
g = 9,8 m/s2
1) Berdasarkan teori

T 1 = 2

T1 = 2

l1
g

22 0,2965 m
7 9,8 m/s

T 1 = 6,286 0,173 s
T1 = 1,087 s

| |

T 1 =

l 1
T
2 l1 1

1, 087
|0,0005
2 0,2965 |

T 1 =

T 1 = 0,00084 1,087
T 1 = 0,00091 s

KR=

T 1
100%
T1

0,000910
100%
1,087

= 0,000843 100 %
= 0,084 % (4 AB)
DK= 100 % - KR
= 100 % - 0,084%
= 99,916 %
T T 1|
PF = | 1
s
-1
= | 10,87 0,01 |10
s

2) Berdasarkan praktikum
t1= 10,7 s
n = 10 kali
T1 =

t1
10,7
=
= 1,07 s
n
10

T 1 =

| |

t 1
T1
t1
1,07
|0,1
10,7 |

= 0,0093 1,07
= 0,009951 s
KR=

T 1
100%
T1

0,0099
100%
1,07

= 0,93 % (4 AB)
DK= 100 % - KR
= 100 % - 0,93%
= 99,07 %
T T 1|
PF = | 1
s

-1
= | 10,70 0,09 |10
s

b. Periode ayunan untuk panjang tali 2


Panjang tali = 35,40 cm = 0,3540 m
g = 9,8 m/s2
1) Berdasarkan teori
l
T 2 = 2 2
g

T2 = 2

22 0,3540 m
7 9,8 m/s

T 2 = 6,286 0,190 s
T2= 1,194 s

| |

T 2 =

l 2
T
2 l2 2

1,194
|0,0005
2 0,354 |

T 2 =

T 2 = 0,000706 1,192
T 2 = 0,000843 s

KR=

T 2
100%
T2

0,000843
100%
1,194

= 0,000706 100 %
= 0,0706 % (4 AB)
DK= 100 % - KR
= 100 % - 0,0706%
= 99,924 %

|T 2 T2|

PF =

-1
= | 11,94 0,01 |10 s

2) Berdasarkan praktikum
t2= 11,9 s
n = 10 kali
T2 =

t2
11,9
=
= 1,19 s
n
10

T 2 =

| |

t 2
T2
t2
1,19
|0,1
11,9 |

= 0,0084 1,19
= 0,009996 s
KR=

T 2
100%
T2

0,009996
100%
1,19

= 0,84 % (4 AB)
DK= 100 % - KR
= 100 % - 0,84%
= 99,16 %
T T 2|
PF = | 2
s
-1
= | 11,90 0,09 |10 s

c. Periode ayunan untuk panjang tali 3

Panjang tali = 41,05 cm = 0,4105 m


g = 9,8 m/s2
1) Berdasarkan teori
l
T 3 = 2 3
g

T3 = 2

22 0,4105 m
7 9,8 m/s

T 3 = 6,286 0,204 s
T3= 1,282 s

| |

T 3 =

l 3
T
2 l3 3

1, 282
|0,0005
2 0,4105 |

T 3 =

T 3 = 0,000609 1,282
T 3 = 0,000781 s

KR=

T 3
100%
T3

0,000781
100%
1,282

= 0,000609 100 %
= 0,0609 % (4 AB)
DK= 100 % - KR
= 100 % - 0,0609%
= 99,939 %
T T 3|
PF = | 3
s

-1
= | 12,82 0,01 |10
s

2) Berdasarkan praktikum
t3= 12,6 s
n = 10 kali
t
12,6
T3 = 3 =
= 1,26 s
n
10
T 3 =

| |

t 3
T3
t3

1,26
|0,1
12,6 |

= 0,0079 1,26
= 0,009954 s
T
KR= 3 100%
T3

0,009954
100%
1,26

= 0,79% (4 AB)
DK= 100 % - KR
= 100 % - 0,79%
= 99,21 %
T T 3|
PF = | 3
s
-1
= | 12,60 0,09 |10
s

d. Periode ayunan untuk panjang tali 4


Panjang tali = 46,25 cm = 0,4625 m
g = 9,8 m/s2
1) Berdasarkan teori
l
T 4 = 2 4
g

T4 =2

22 0,4625 m
7 9,8 m/s

T 4 = 6,286 0,217 s

T4= 1,364 s
l
T 4 = 4 T 4
2 l4

| |

1, 364
|0,0005
2 0,4625 |

T 4 =

T 4 = 0,000541 1,364
T 4 = 0,000737 s
KR=

T 4
100%
T4

0,000737
100%
1,364

= 0,000541 100 %
= 0,0541 % (4 AB)
DK= 100 % - KR
= 100 % - 0,0541%
= 99,9459 %
T T 4|
PF = | 4
s
-1
= | 13,64 0,01 |10
s

2) Berdasarkan praktikum
t4= 13,5 s
n = 10 kali
t
13,5
T4 = 4 =
= 1,35 s
n
10

| |

t 4
T4
t4

T 4 =

1,35
|0,1
13,5 |

= 0,0074 1,35
= 0,00999 s

T 4
100%
T4

KR=

0,00999
100%
1,35

= 0,74 % (4 AB)
DK= 100 % - KR
= 100 % - 0,79%
= 99,26 %
T T 4|
PF = | 4
s
-1
= | 13,50 0,09 |10
s

e. Periode ayunan untuk panjang tali 5


Panjang tali = 52,60 cm = 0,526 m
g = 9,8 m/s2
1) Berdasarkan teori
l
T 5 = 2 5
g

T5 = 2

22 0,526 m
7 9,8 m/s

T 5 = 6,286 0,232 s
T5= 1,458 s
l
T 5 = 5 T5
2 l5

| |

1, 458
|0,0005
2 0,526 |

T 5 =

T5 = 0,000475 1,458
T 5 = 0,000693 s

KR=

T 5
100%
T5

0,000693
100%
1,458

= 0,000475 100 %
= 0,0475 % (4 AB)
DK= 100 % - KR
= 100 % - 0,0475%
= 99,9525 %

|T 5 T5|

PF =

-1
= | 14,58 0,01 |10
s

2) Berdasarkan praktikum
t5= 14,3 s
n = 10 kali
t
14,3
T5 = 5 =
= 1,43 s
n
10

| |

t 5
T5
t5

T 5 =

1,43
|0,1
14,3 |

= 0,0069 1,43
= 0,00987 s
T
KR= 5 100%
T5

0,00987
100%
1,43

= 0,69 % (4 AB)
DK= 100 % - KR
= 100 % - 0,69%
= 99,36 %
T T 5|
PF = | 5
s

-1
= | 14,30 0,09 |10
s

f. Periode ayunan untuk panjang tali 6


Panjang tali = 57,20 cm = 0,572 m
g = 9,8 m/s2
1) Berdasarkan teori
l
T 6 = 2 6
g

T6 = 2

22 0,572 m
7 9,8 m/s

T 6 = 6,286 0,242 s
T6= 1,521 s
l
T 6 = 6 T 6
2 l6

| |

1, 521
|0,0005
2 0,572 |

T 6 =

T6 = 0,000437 1,521
T 6 = 0,000665 s

KR=

T 6
100%
T6

0,000665
100%
1,521

= 0,000437 100 %
= 0,0437 % (4 AB)
DK= 100 % - KR
= 100 % - 0,0437%
= 99,9563 %
PF =

|T 6 T 6|

-1
= | 15,21 0,01 |10
s

2) Berdasarkan praktikum
t6= 14,9 s
n = 10 kali
t
14,9
T6 = 6 =
= 1,49 s
n
10

| |

t 6
T6
t6

T 6 =

1,49
|0,1
14,9 |

= 0,0067 1,49
= 0,009983 s
T
KR= 6 100%
T6
=

0,009983
100%
1,49

= 0,67 % (4 AB)
DK= 100 % - KR
= 100 % - 0,67%
= 99,33 %
T T 6|
PF = | 6
s
-1
= | 14,90 0,09 |10 s

Tabel 5. Perbandingan periode bandul matematis kegiatan 3


Periode T =

t
(s)
n

Periode T= 2

l
(s)
g

Panjang tali (m)

Waktu (s)

|0,29650,0005|

| 10,70,1|

| 10,70 0,09 |10 -1

| 10,87 0,01| 10-1

|0,35400,0005|

|11,9 0,1|

| 11,90 0,09 |10-1

| 11,94 0,01 | 10-1

|0,4105 0,0005|

|12,6 0,1|

| 12,60 0,09 |10 -1

| 12 ,82 0,01 | 10-1

|0,4625 0,0005|

|13,50,1|

| 13,50 0,09 |10 -1

| 13,64 0,01 | 10-1

|0,52600,0005|

|14,30,1|

| 14,30 0,09 |10 -1

| 14,58 0,01 | 10-1

|0, s 57200,0005| |14.90,1|

| 14,90 0,09 |10 -1

| 15,21 0,01 | 10-1

4. Plot grafik hubungan antara T2 dan l


Periode berdasarkan teori untuk persamaan periode bandul matematis
Tabel 6. Hubungan panjang tali dengan periode kuadrat
No

Panjang tali (m)

T2 (s2)

0,2965

1,181

0,3540

1,425

0,4105

1,643

0,4625

1,860

0,5260

2,125

0,5720

2,313

Grafik 1. Plot hubungan panjang tali dengan kuadrat periode

Hubungan T2 dengan l
0.7
0.6
0.5
0.4

T2(s2)
Panjang TaliPeriode
l (m) 0.3

f(x) = 0.24x + 0.01


R = 1
Linear (Periode T2(s2))

0.2
0.1
0
1

1.2

1.4

1.6

1.8

Periode T (s)

2.2

2.4

Besar percepatan gravitasi dari plot grafik


T = 2

l
g

T 2 = 4

g=4

l
g

l
T

dimana pada grafik didapatkan


m=

y
l
=
x T

sehingga, persamaan gravitasi g menjadi


g = m4

y = mx + c
y = 0,2439x - 0,0083
maka m = 0,2439, sehingga nilai g adalah
g = 0,2439 4

mencari g

22
7

N/m = 9,64 m/s2


( ) N/m = 0,2439 1936
49

melalui grafik

R2= 0,9999
DK = 100% R2
DK = 100% 0,9999 = 99,99%

KR = 100% - DK
KR=

g=

= 100% - 99,99% = 0,01% (4 AB)

g
100%
g

KR g 0,01% 9,64
=
= 0,000964 m/s 2
100%
100%

PF

= | g g

PF

= | 9,640 0,001 | m/s2

| satuan

Kegiatan 2. Bandul Fisis


Analisis ketidakpastian periode ayunan berdasarkan teori :
T= 2

dT

2l
3g

|Tl |=dl

| |
1

(l2 )
dT =
dl
l
1

1
T = l2 l
2
1

1 2
l l
T 2
= 1/2
T
l
T 1 -1
= l l
T
2
1
l
T 2
=
T
l

|2ll |T

T=

1. Periode ayunan batang berdasarkan tabel 4


a. Simpangan 50
t1 =

t 1 + t 2 + t 3 12,9+13,1+13,0
=
=13,0 s
3
3

1 = |13,0 12,9| = 0,1


2 = |13,0 13,1| = 0,1
3 = |13,0 13,0| = 0,0
max = t 1 = 0,01

KR =

t 1
100%
t1
0,1
100%
13,0

= 0,0077 100%
= 0,77% (4AB)
DK = 100% - KR
= 100% - 0,77% = 99,23 %
PF=

|t 1

t 1|

= | 13,00 0,10 | s
1) Periode berdasarkan praktikum

T1 =

t1
13,0
=
= 1,30 s
n
10

| |

t 1
T1
t1

T 1 =

1,30
|0,1
13,0 |

= 0,0077 1,30
= 0,01001 s
T
KR = 1 100%
T1
=

0,01001
100%
1,30

= 0,77 % (4 AB)
DK = 100 % - KR
= 100 % - 0,77%
= 99,23 %
T T 1|
PF = | 1
s
= | 1,300 0,010 | s
2) Berdasarkan teori
2 l1
T 1 = 2
3g

T1 = 2

22 2 0,6440 m
7 3 9,8 m/s

T 1 = 6,286 0,210 s

T1 = 1,320 s
l
T 1 = 1 T1
2 l1

| |

1,32
|0,0005
2 0,644 |

T 1 =

T 1 = 0,000388 1,32
T 1 = 0,0005122 s

KR =

T 1
100%
T1

0,000504
100%
1,32

= 0,000388 100 %
= 0,0388 % (4 AB)
DK = 100 % - KR
= 100 % - 0,0388%
= 99,9612 %
PF =

|T 1

T 1|

= | 1,320 0,001 | s
b. Simpangan 70
t2 =

t 1 + t 2 + t 3 13,2+13,1+12,9
=
= 13,06 s
3
3

1 = |13,06 13,2| = 0,14


2 = |13,06 13,1| = 0,04
3 = |13,06 12,9| = 0,16
max = t 2 = 0,16 s

t 2
100%
t2

KR =

0,16
100%
13,06

= 0,0122 100%
= 1,22% (3AB)
DK = 100% - KR
= 100% - 1,22% = 98,78 %
PF =

|t 2

t 2|

= | 13,1 0,2 | s
1) Berdasarkan praktikum
T2 =

t2
13,1
=
= 1,31 s
n
10

| |

t 2
T2
t2

T 2 =

1,31
|0,2
13,1 |

= 0,153 1,31
= 0,2004 s
T
KR = 2 100%
T2
=

0,2004
100%
1,31

= 15,3 % (2 AB)

DK = 100 % - KR
= 100 % - 15,3%
= 84,7 %
T T 2|
PF = | 2
s
= | 1,3 0,2 | s
2) Berdasarkan teori
2 l2
T 2 = 2
3g

T2 = 2

22 2 0,6440 m
7 3 9,8 m/s

T 2 = 6,286 0,210 s

T2= 1,320 s
l
T 2 = 2 T2
2 l2

| |

1,32
|0,0005
2 0,644 |

T 2 =

T 2 = 0,000388 1,32
T 2 = 0,0005122 s

KR =

T 2
100%
T2

0,0005122
100%
1,32

= 0,000388 100 %
= 0,0388 % (4 AB)
DK = 100 % - KR
= 100 % - 0,0388%
= 99,9612 %

PF =

|T 2

T 2|

= | 1,320 0,001 | s

c. Simpangan 90
t3 =

t 1 + t 2 + t 3 13,2+13,1+13,1
=
=13,13 s
3
3

1 = |13,13 13,2| = 0,07


2 = |13,13 13,1| = 0,03
3 = |13,13 13,1| = 0,03
max = t = 0,07

KR =

t 3
100%
t3
0,07
100%
13,13

= 0,0053 100%
= 0,53% (4AB)
DK = 100 % - KR
= 100 % - 0,53%
= 99,47 %
t t 3|
PF= | 3
s

= | 13,13 0,070 | s
1) Berdasarkan praktikum
T3 =

t 3 13,13
=
= 1,313 s
n
10

| |

t 3
T3
t3

T 3 =

1,313
|0,07
13,1 |

= 0,0053 1,313
= 0,0069 s
KR =

T 3
100%
T3
=

0,07
100%
1,313

= 0,53 % (4 AB)
DK = 100 % - KR
= 100 % - 0,53%
= 99,47 %
PF

|T 3

T 3|

= | 1,313 0,070 | s
2) Berdasarkan teori
T 3 = 2

2 l3
3g

T3 = 2

22 2 0,6440 m
7 3 9,8 m/s

T 3 = 6,286 0,210 s

T3 = 1,320 s

| |

T 3 =

l 3
T
2 l3 3

1,32
|0,0005
2 0,644 |

T 3 =

T 3 = 0,000388 1,32
T 3 = 0,0005122 s

KR =

T 3
100%
T3

0,0005122
100%
1,32

= 0,000388 100 %
= 0,0388 % (4 AB)
DK = 100 % - KR
= 100 % - 0,0388%
= 99,9612 %

PF =

|T 3

T 3|

= | 1,320 0,001 | s
d. Simpangan 110
t =

t 1 + t 2 + t 3 13,1+12,8+12,9
=
=12,93 s
3
3

1 = |12,93 13,1| = 0,17


2 = |12,93 12,98 = 0,13
3 = |12,93 12,9| = 0,03
max = t = 0,17

KR =

t 4
100%
t4
0,17
100%
12,93

= 0,0131 100%
= 1,31% (3 AB)
DK = 100 % - KR
= 100 % - 1,31%
= 98,69 %

PF=

|t3

t 3|

= | 12,9 0,2 | s
1) Berdasarkan praktikum
T4 =

t4
12,9
=
= 1,29 s
n
10

| |

t 4
T4
t4

T 4 =

1,29
|0,2
12,9 |

= 0,153 1,29
= 0,0155 s
KR =

T 4
100%
T4

0,0155
100%
1,29

= 15,3 % (2 AB)
DK = 100 % - KR
= 100 % - 15,3%
= 84,7 %
T Te|
PF = | 4
s
= | 1,3 0,02 | s
2) Berdasarkan teori
T 4 = 2

2 l3
3g

T4 =2

22 2 0,6440 m
7 3 9,8 m/s

T 4 = 6,286 0,210 s

T4 = 1,320 s
T 4 =

| |

T 4 =

1,32
|0,0005
2 0,644 |

l 4
T
2 l4 4

T 4 = 0,000388 1,32
T 4 = 0,0005122 s

KR =

T 4
100%
T4

0,0005122
100%
1,32

= 0,000388 100 %
= 0,0388 % (4 AB)
DK = 100 % - KR
= 100 % - 0,0388%
= 99,9612 %

PF

|T 4

T 4|

= | 1,320 0,001 | s

e. Simpangan 140
t =

t 1 + t 2 + t 3 13,1+13,2+13,2
=
= 13,16 s
3
3

1 = |13,16 13,1| = 0,06


2 = |13,16 13,2| = 0,04
3 = |13,16 13,2| = 0,04
max = t = 0,06

KR =

t 5
100%
t5
0,06
100%
13,16

= 0,0045 100%
= 0,45% (4 AB)
DK = 100 % - KR
= 100 % - 0,45%

= 99,55 %
PF =

|t 3

t 3|

= | 13,16 0,06 | s
1) Berdasarkan praktikum
T5 =

T 5 =

t 5 13,16
=
= 1,316 s
n
10

| |

t 5
T5
t5
1,316
|0,06
13,16 |

= 0,0045 1,316
= 0,005922 s
KR =

T 5
100%
T5
=

0,0059
100%
1,316

= 0,45 % (4 AB)
DK = 100 % - KR
= 100 % - 0,45%
= 99,55 %
T T5|
PF = | 5
s

= | 1,316 0,006 | s
2) Berdasarkan teori

= 2

2 l5
3g

T5 = 2

22 2 0,6440 m
7 3 9,8 m/s

T 5 = 6,286 0,210 s

T5 = 1,320 s

| |

T 5 =

l 5
T
2 l5 5

1,32
|0,0005
2 0,644 |

T 5 =

T 5 = 0,000388 1,32
T 5 = 0,0005122 s

KR =

T 5
100%
T5

0,0005122
100%
1,32

= 0,000388 100 %

= 0,0388 % (4 AB)
DK = 100 % - KR
= 100 % - 0,0388%
= 99,9612 %
PF

|T 5

T 5|

= | 1,320 0,001 | s
2. Nilai percepatan gravitasi (g) untuk setiap nilai T.
T =2

2l
3g

T2 = 4

g = 4

2l
3g

2l
3 T

ketidakpastiannya
dg=

|gl | dl + |gT | dT

dg= T-2 dl + 2 l T-3 dT


dg
g

T
g

-2

dl +

2lT
g

-3

dT

g
T -l
2lT -3
=
l
+
T
g
l T -2
l T-2
g= |

l 2 T
+
|g
l
T

a. Periode 1

g = 4

2l
3 T
22 2 2 0,656
7 3 1,3

( )

g=4

g = 10,22 m/s2
g = |

l 2 T
+
|g
l
T

g = |

0,0005 2 0,01
+
| 10,22 m/s 2
0,656
1,3

g = |0,00076+ 0,015| x 10,22 m/s2


g = 0,0161 x 10,22 m/s2
g = 0,164 m/s2
KR=

g 0,164
=
100%
g
10
=1,64 % (3AB)

PF

= |10,0 0,01| m/s2

b. Periode 2
g=4

g=4

2l
3 T

22 2 2 0,656
7 3 1,306

( )

g = 10,14 m/s2
g = |

l
2 T
+
|g
l
T

g = |

0,0005
2 0,010
+
| 10,14 m/s2
0,656
1,306

g = |0,00076+ 0,0153| x 10,14 m/s2


g = 0,0160 x 10,14 m/s2
g = 0,162 m/s2

KR=

g 0,162
=
100%
g
10,14
=1,60 % (3AB)

PF

= |10,1 0,162| m/s2

c. Periode 3
g = 4

2l
3 T
2

22 2 0,656
g=4
7 3 1,313

( )

g =10,02 m/s2
g = |

l
2 T
+
|g
l
T

g = |

0,0005
2 0,007
+
| 10,02 m/s 2
0,656
1,313

g = |0,00076+ 0,0106| x 10,02 m/s2


g = 0,01142 x 10,02 m/s2
g = 0,114 m/s2
KR=

g 0,114
=
100%
g
10,02
= 1,14 % (3AB)

PF

= |10,0 0,114| m/s2

d. Periode 4
g = 4

2l
3 T
2

g=4

22 2 0,656
7 3 1,29

( )

g = 10,3 m/s2
g = |

l
2 T
+
|g
l
T

g = |

0,0005
2 0,017
+
| 10,3 m/s 2
0,656
1,29

g = |0,00076 + 0,026| x 10,3 m/s2


g = 0,027 x 10,3 m/s2
g = 0,27 m/s2
KR

g 0,27
=
100%
g
10,3

= 2,62 % (3AB)
PF

= |10,3 0,27| m/s2

e. Periode 5
g = 4

2l
3 T

22 2 2 0,656
g=4
7 3 1,316

( )

g = 9,97 m/s2
g = |

l
2 T
+
|g
l
T

g = |

0,0005
2 0,006
+
| 9,97 m/s 2
0,656
1,316

g = |0,00076+ 0,025| x 9,97 m/s2


g = 0,00987 x 9,97 m/s2
g = 0,098 m/s2
KR

g 0,098
=
100%
= g
9,97
=0,98 % (4AB)

PF

= |9,970 0,098| m/s2

PEMBAHASAN
Pendulum adalah sebuah benda yang terpasang pada tali dan berayun bebas dan
tempoh pada yang bekerja dari sebuah dinding kuno yang berayun jam. Pendulum in
motion adalah infokom sederhana in motion yang terdiri dari dengan panjang tali l dan
memuat massal m. Kekuatan bertindak pada load adalah menimbang mg dan ketegangan
T pada tali. Dalam percobaan ini terdapat tiga, yaitu kegiatan (1) pengaruh penyimpangan
teralis yang, (2) Periode pengaruh massa pendulum periode goyang, dan (3) akibat-akibat
panjang tali untuk periode goyang.
Aktiviti pertama, yang dilakukan oleh sebuah berat 95.45 gantungan gram dengan
panjang 55.4 cm mengayunkan dan kabel sebanyak 5 kali. Kemudian menggunakan
protractor penyimpangan pendulum diberikan berbagai sebanyak 5 junction.
Penyimpangan 10 Setelah setiap junction terbentuk, pendulum dilepaskan dan praktisi
mengukur waktu yang diperlukan pendulum untuk ayunan sebanyak 5 kali dengan
menggunakan stopwatch. Karena ada 5 byway kemudian dilakukan 5 kali percobaan.
Dari hasil eksperimental, kita dapat menyimpulkan bahwa penyimpangan tidak
mempengaruhi masa pendulum matematis sebagai perbedaan terbesar antara waktu yang
diperlukan untuk menyimpang dari satu sama lain adalah 0,6 s tetapi lebih dominan
adalah 0,1 s.
Aktivitas yang kedua adalah hampir sama dengan kegiatan pertama tetapi
perbedaan ini hanya digunakan sebanyak 4, bandulnya dengan berbagai mode adalah 96.5
gram, 49,2 gram, 19.3 gram, 9,75 gram sementara panjang tali dan swing dengan jumlah
tetap dan penyimpangan itu digunakan oleh 5 . Hasil percobaan-percobaan ini
menunjukkan bahwa mode tidak mempengaruhi masa pendulum, karena perbedaan dalam
waktu yang diperlukan oleh sebuah bandulnya massa 49,2 gram dan 19.3 gram hanya 0,2
s. Kenyataannya, perbedaan antara dua penyerap pendulum adalah cukup besar massal.
Aktivitas yang ketiga, serta aktiviti-aktiviti pertama dan satu-satunya perbedaan
antara kedua sebagai tali yang digunakan oleh panjang 10 berbeda-beda, yaitu 99 cm, 89
cm, 79 cm, 69 cm, 59 cm, 49 cm, 39 cm, 29 cm, 19 cm, 9 cm sementara penyimpangan
dan jumlah constan dan pendulum berayun digunakan 95.45 massal gram.
Dari hasil eksperimental, ia dapat menyimpulkan bahwa panjang string
mempengaruhi masa sebuah bandulnya, sebagaimana terlihat dari data yang diperoleh
oleh panjang lebih besar string, semakin besar periode yang dihasilkan. Hasil keseluruhan
percobaan ini mendekati akurasi seperti yang dapat dilihat dari tingkat kepercayaan dari
99,97% tinggi dan adalah 96.97% terendah, tetapi masih kurang relevan karena
ketidaktepatan hasil ketika pengamat membentuk junction serta bila menggunakan
stopwatch mungkin terlalu cepat atau lambat ketika anda menekan tombol start , juga
pecahan nilai data yang membuat perubahan data dari nilai aktual, sehingga kesalahan
dalam percobaan ini telah ditemukan.

Kesimpulan
setelah melakukan percobaan tentang bandulnya, kita harus tahu faktor-faktor
yang mempengaruhi jumlah pendulum matematis ayunan adalah periode panjang tali, dan
penyimpangan massal tidak mempengaruhi. Percepatan gravitasi dapat ditentukan dengan
menggunakan rumus pendulum matematik pendulum

T=2

l
g

untuk menentukan

nilai pendulum matematis periode goyang dapat menggunakan rumus T=

t
n

Saran
pendulum percobaan, kesalahan yang biasanya terjadi adalah ketika pengamat
ketidaktepatan penyimpangan bentuk dan juga saat menggunakan stopwatch biasanya
pengamat terlalu cepat atau lambat ketika anda menekan tombol start [mulai
menghasilkan kesalahan dalam menentukan waktu digunakan pendulum untuk berayun.
Oleh karena itu, kami merekomendasikan bahwa ketika melakukan pekerjaan lab, para
pengamat harus fokus pada pendulum dan sebuah stopwatch. Untuk hasil yang diperoleh
sesuai dengan apa yang diharapkan dan lebih akuratDari hasil praktikum ini dapat
dikatakan bahwa praktikum ini cukup berhasil karena kita dapat membuktikan faktor
yang mempengaruhi besar periode ayunan dan percepatan gravitasi meskipun ada
kesalahan yang terjadi, hal itu dikarenaka oleh praktikan yang tidak teliti dalam
pengambilan data

DAFTAR PUSTAKA
Benson, H. 1991. University Physics. John Wiley & Sons, Inc.
H.J.Kein. 1978. The physics of vibration and wave, 2nd Edition. John Wiley & Sons, Ltd.
Halliday, David dan Resnick, Robert.
(Terjemahan).Jakarta: Erlangga

1999.

Fisika

Jilid

Edisi

Ketiga

Laboratorium Fisika Dasar FMIPA UNM. 2015.Buku Penuntun Praktikum Fisika Dasar
1. ITB. Bandung
Tippler, Paul A. 2001. Fisika untuk Sains dan Teknik Edisi Ketiga Jilid 1 (Terjemahan).
Jakarta : Erlangga

Anda mungkin juga menyukai