PENDAHULUAN
khususnya
dalam
era
globalisasi.
yang
merupakan
proses
mental,
misalnya
menelaah,
membandingkan,
membedakan,
mengungkapkan,
menganalisis
fisiologis
yaitu
aktivitas
yang
kegiatan
praktik,
membuat
karya
dan
2012).
Proses pembelajaran di kelas diarahkan
Pengaruh
berdampak
langkah
antisipatif
terhadap
globalisasi
ini
keadaan
akan
besar
perkembangan
individu
belajar. Belajar
pengetahuan
di
benak
tersebut
bercirikhaskan
mengenai
oleh
PBM
(2010),
PBM
dapat
dapat
dalam
memecahkan
masalah
Yogyakarta dengan materi keanekaragaman
model
memberikan
individu
Pembelajaran
pembelajaran
maupun
yang
kelompok.
konsep
membantu
siswa
yang
diberikan.
PBM
Materi Pencemaran Lingkungan di Kelas X
dalam
kemampuan
memecahkan
keterampilan
intelektual
mengembangkan
masalah
dan
dan
memberi
sebelumnya,
yang
maka
telah
rumusan
jawab
berikut.
pada
proses
pembelajaran
mandiri
menggunakan
model
Polewali?
2. Bagaimana peningkatan hasil belajar
diajar
dengan
menggunakan
model
yang
diajar
dengan
model
(PBL) di kelas X SMA Negeri 2
Polewali.
3. Untuk memperoleh informasi tentang
ketuntasan belajar (KKM) siswa setelah
diajar
siswa
setelah
diajar
dengan
menggunakan
model
dengan
pembelajaran Problem Based Learning
menggunakan
model
pembelajaran
(PBL) di kelas X SMA Negeri 2
model
Polewali?
Negeri 2 Polewali.
siswa
B. METODE PENELITIAN
dalam
pembelajaran
satu
kelas
yang
diberikan
2015/2016.
belajar.
menjadi
kategori
aktivitas
berdasarkan
2015/2016.
Sampel yang dijadikan subjek penelitian ini
adalah satu kelas yaitu kelas X5 dengan jumlah
siswa sebanyak 30 orang. Pengambilan sampel
Interval nilai
85% - 100 %
65% - 84%
55 % - 64%
35 54 %
0 % - 34 %
Kategori
Sangat aktif
Aktif
Cukup aktif
Kurang aktif
Tidak aktif
Kategori
86 100
Sangat Baik
71 85
Baik
56 70
Cukup
41 55
Kurang
40
Sangat Kurang
pengkategorian
dari
Depdiknas
dengan
menggunakan
program
(%)
Interval
86-100
Sangat Baik
0.0
17
71-85
Baik
0.0
12
56.6
7
40
56-70
Cukup
3.33
3.33
41-55
Kurang
12
40
0.0
40
Sangat Kurang
17
56.67
0.0
30
100
30
100
Jumlah
pre-test
post-test
Kategori
penguasaan
Siswa
(%)
Pre-test
Post-test
Ukuran sampel
30
30
Mean
42.0850
86.2913
Standar deviasi
7.37628
7.02359
Nilai tertinggi
59.25
96.29
Nilai terendah
33.33
62.96
kemampuan
terhadap
awal
materi
(pre-test)
peserta
pembelajaran
didik
pencemaran
bahwa
sebelum
diajarkan
materi
Lingkungan.
Sedangkan
skor
rata-rata
peserta didik.
Analisis N-gain
Adapun
hasil
Koefisien
Normalisasi
Gain
g 0,7
0,3
klasifikasi
peningkatan
24
Persentase
Klasifikasi
(%)
80
Tinggi
terlebih
dahulu
dilakukan
uji
20
Sedang
Rata-rata
Rendah
0.76
Tinggi
KKM
78
Test
dapat
bahwa
disimpulkan
sehingga
sampel
Pre-test
Post-test
penelitian
normalitas.
0,7
g 0,3
Persentase Ketuntasan
Klasikal (%)
Tidak
Tuntas
Tuntas
0
100
86,67
13,33
maupun posttest.
(Kasi nama tabelnya, sesuikan urutan)
pretest
N
Normal
Parametersa,b
Mean
Std.
Deviation
Absolute
posttest
30
30
42.0850
86.2913
7.37628
7.02359
.220
.210
Most Extreme
Positive
.220
.152
Differences
Negative
-.118
-.210
1.205
1.153
.109
.140
Kolmogorov-Smirnov Z
Asymp. Sig. (2-tailed)
2) Uji Hipotesis
(a) Berdasarkan tabel hasil analisis uji t
diperoleh nilai t hitung 6, 544 dan
dan
kebebasan
(Terjadi
H1
dengan
menerima
29
ng
rata
siswa
setelah
diajar
derajat
kebebasan
29
2. Pembahasan
a. Aktivitas Siswa
Pada saat pelaksanaan pembelajaran,
aktivitas
pembelajaran
yang
diobservasi
fase-fase
model
pembelajaran
model
berada
pada
angka
77,77%,
persentase
(40%),
peserta
didik
yang
Sehingga
pertemuan
dengan
secara
rata-rata
keseluruhan
skor
82,50%,
dapat
kurang
tentang
didik
materi
pembelajaran
Lingkungan.
materi
Sedangkan
memperoleh
Pencemaran
Pencemaran
skor
rata-rata
pengetahuan
tentang
Lingkungan
setelah
menggunakan
model
Dari
analisis
tersebut
model
PBL
mengalami
Dan
Penguasaan
Materi
Siswa
SMP
Siswantara
(2013)
yang
melakukan
secara deskriptif.
Penguasaan
juga
mengalami
Dengan
materi
demikian,
menggunakan
model
meningkatkan
aktivitas
pembelajaran
PBL
belajar
dapat
dan
dimilikinya
sehingga
pembelajaran
bahwa
belajar siswa.
c. Ketuntasan Hasil Belajar
Kriteria ketuntasan minimal (KKM) pada
temannya.
penerapan
model
pembelajaran
prestasi
belajar
siswa
yang
dicapai.
lambat,
bahkan
lambat
sekali
soal-soal
yang
diberikan.
sedangkan
ketuntasan
klasikal
pembelajaran
menjadi
lebih
antusias
pada
model
pembelajaran
PBL
yang
dipengaruhi
oleh
psikologis
materi yang akan diberikan baik itu dalam
(intelengensi,
perhatian,
minat,
bakat,
bentuk tercetak, terekam, digital, maupun
Model
pembelajaran
PBL
dikatakan
efektif
apabila
terdapat
ternormalisasi
pada hasil belajar dalam kriteria sedang,
85%.
pencemaran
lingkungan
efektif
yakni,
kategori aktif
2. Hasil belajar biologi siswa setelah
dengan
siswa.
minat
dan
harapan
dengan
Learning
(PBL)
(PBL)
pada
materi
kesimpulan
diatas,
saran
yang
untuk
pembaca
yang
ingin
melakukan
dkk.
2014.
Penerapan
Model
Pembelajaran Problem Based Learning
Pokok
Bahasan
Kalor
Untuk
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas
X Sma N 11 Semarang. Jurnal Penelitian
Fisika
Anita.
2007.
Journal
Penggunaan
Pembelajaran Kreatif.
Model