Anda di halaman 1dari 2

Pengendalian Penyakit (secara umum)

Dalam kegiatan budidayaikan dikenal dua cara pengendalian, yaitu pencegahan


dan pengobatan. Pencegahan adalah upaya untuk menjaga agar serangan
penyakit tidak terjadi, sedangkan pengobatan adalah upaya untuk
menyembuhkan ikan yang sudah terserang penyakit. Cara mudah dan murah
untuk mencegah datangnya penyakit adalah sebagai berikut :
1. Pengeringan. Pengeringan perlu dilakukan secara periodik pada akuarium,
bak, pasu, maupun kolam. Dengan cara ini, siklus hidup penyakit diharapkan
dapat terpotong.
2. Pengapuran pada kolam pendederan maupun kolam induk. Umumnya,
pengapuran dilakukan bersamaan dengan persiapan kolam. Tujuannya untuk
membasi penyakit berupa bakteri atau protozoa yang biasa menyerang ikan.
3. Pengurangan kepadatan ikan. Cara ini bertujuan untuk mencegah kontak
langsung antara ikan yang satu dengan lainnya, menghindari terjadinya
penurunan kadar oksigen terlarut dalam air, serta mencegah meningkatnya
kadar NH3.
4. Penjagaan kondisi ikan dan lingkungan. Menjaga kondisi ikan agar tetap baik
dan tidak stres serta kondisi lingkukngan agar sesuai dengan kebutuhan ikan
dan standar dosis yang telah dibakukan juga dapat mencegah serangan
penyakit.
5. Pemberian pakan tambahan. Memberi pakan tambahan yang cukup sesuai
dengan kebutuhan ikan dan standar dosis yang telah dibakukan juga dapat
mencegah serangan penyakit.
6. Penanganan ikan. Ikan akan sehat bila ditangani dengan baik dan dihindari
hal-hal yang dapat menyebabkan luka pada saat pascapanen.
7. Mencegah masuknya sumber penyakit dari ikan pembawa penyakit dengan
tidak membiarkan masuk ke lahan budidaya.

Faktor yang perlu diperhatikan dalam menanggulangi ikan yang diidentifikasi


terserang penyakit
1. Volume air. Volume air merupakan faktor yang menentukan banyaknya jumlah
obat yang akan digunakan. Volume air yang kecil akan meningkatkan efisiensi
dan efektivitas penggunaan obat.
2. Jumlah ikan. Umumnya, obat yang diberikan cenderung menimbulkan stres
terhadap ikan. Oleh karena itu, jumlah ikan yang akan diobati sebaiknya
diperhatikan sehingga kebutuhan ikan akan oksigen dalam media mencukupi.
3. Wadah yang digunakan. Ukuran wadah yang digunakan akan berpengaruh
terhadap volume air. Bila perhitungan volume air mudah dilakukan maka
pemberian obat berdasarkan dosis yang tepat pun mudah dilakukan.
4. Penyakit. Sebelum dilakukan pengobatan, perlu dilakukan identifikasi terhadap
penyakit yang menyerang. Pengidentifikiasian penyakit ini bertujuan untuk
memudahkan penentuan jenis dan jumlah obat yang akan digunakan. Jenis
penyakit dapat diketahui dari gejala yang terjadi maupun melalui pengamatan
secara makroskopis maupun mikroskopis. Bila pengamatan dengan
menggunakan mikroskop tidak memungkinkan, gejala penyakit cukup dilihat
secara visual.

5. Jenis dan dosis obat. Setelah diketahui jenis penyakit yang menyerang,
penentuan jenis dan jumlah obat yang akan digunakan dapat dilakukaan.
Keberhasilan pengobatan antara lain ditentukan oleh jenis dan jumlah obat
serta keganasan penyakit yang menyerang. Untuk efisiensi biaya pengobatan
sebaiknya penggunaan obat betul-betul efektif dan efisien.
6. Kadar oksigen terlarut. Kekurangan oksigen dapat menurunkan stamina ikan
yang diobati dan mengakibatkan stres. Penyuplaian oksigen dapat dibantu
dengan aerasi.

Anda mungkin juga menyukai

  • Telaah Jurnal
    Telaah Jurnal
    Dokumen6 halaman
    Telaah Jurnal
    GedeSurya RakaAgusdinata
    Belum ada peringkat
  • Undangan Rapat
    Undangan Rapat
    Dokumen1 halaman
    Undangan Rapat
    GedeSurya RakaAgusdinata
    Belum ada peringkat
  • Newkontrak Kuliah Tekben
    Newkontrak Kuliah Tekben
    Dokumen9 halaman
    Newkontrak Kuliah Tekben
    GedeSurya RakaAgusdinata
    Belum ada peringkat
  • SRT Pernyataan Mahasiswa KKN 55
    SRT Pernyataan Mahasiswa KKN 55
    Dokumen1 halaman
    SRT Pernyataan Mahasiswa KKN 55
    hajar camelia
    Belum ada peringkat
  • Pengukur Tingkat Kesegaran
    Pengukur Tingkat Kesegaran
    Dokumen1 halaman
    Pengukur Tingkat Kesegaran
    GedeSurya RakaAgusdinata
    Belum ada peringkat
  • Praturan Dcup
    Praturan Dcup
    Dokumen4 halaman
    Praturan Dcup
    GedeSurya RakaAgusdinata
    Belum ada peringkat
  • Pembuatan Kamaboko
    Pembuatan Kamaboko
    Dokumen2 halaman
    Pembuatan Kamaboko
    GedeSurya RakaAgusdinata
    Belum ada peringkat
  • Biopsi
    Biopsi
    Dokumen2 halaman
    Biopsi
    GedeSurya RakaAgusdinata
    Belum ada peringkat
  • Pengukur Tingkat Kesegaran
    Pengukur Tingkat Kesegaran
    Dokumen1 halaman
    Pengukur Tingkat Kesegaran
    GedeSurya RakaAgusdinata
    Belum ada peringkat
  • Chaetoceros
    Chaetoceros
    Dokumen1 halaman
    Chaetoceros
    GedeSurya RakaAgusdinata
    Belum ada peringkat
  • Kata Pengantar
    Kata Pengantar
    Dokumen1 halaman
    Kata Pengantar
    GedeSurya RakaAgusdinata
    Belum ada peringkat
  • HKP
    HKP
    Dokumen1 halaman
    HKP
    GedeSurya RakaAgusdinata
    Belum ada peringkat
  • Analisis Sosial
    Analisis Sosial
    Dokumen4 halaman
    Analisis Sosial
    GedeSurya RakaAgusdinata
    Belum ada peringkat
  • MIKRO
    MIKRO
    Dokumen2 halaman
    MIKRO
    GedeSurya RakaAgusdinata
    Belum ada peringkat
  • Rantai Makanan
    Rantai Makanan
    Dokumen2 halaman
    Rantai Makanan
    Alex Luttu
    Belum ada peringkat
  • Aver Parklap
    Aver Parklap
    Dokumen2 halaman
    Aver Parklap
    GedeSurya RakaAgusdinata
    Belum ada peringkat
  • Sosiologi Dan Penyuluhan
    Sosiologi Dan Penyuluhan
    Dokumen2 halaman
    Sosiologi Dan Penyuluhan
    GedeSurya RakaAgusdinata
    Belum ada peringkat
  • 3 Organisme Dan Lingkungan (1) 2011
    3 Organisme Dan Lingkungan (1) 2011
    Dokumen27 halaman
    3 Organisme Dan Lingkungan (1) 2011
    GedeSurya RakaAgusdinata
    Belum ada peringkat
  • HKP
    HKP
    Dokumen1 halaman
    HKP
    GedeSurya RakaAgusdinata
    Belum ada peringkat