CRITICAL
REVIEW
KOTA
EKONOMI
Oleh:
Kartika Dwi Ratna Sari
3613100005
3613100005
Judul
Penulis
Nama Jurnal
: Jurnal Society
: 11 halaman
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Di era yang semakin berkembang dengan adanya teknologi yang semakin canggih
mengakibatkan
terjadinya
pembangunan-pembangunan
di
kota-kota
besar.
Adanya
pembangunan di kota-kota besar ini menimbulkan kesenjangan ekonomi yang berakibat pada
kota-kota besar tersebut menjadi magnet bagi penduduk untuk berdatangan mencari pekerjaan
dan bertempat tinggal. Hal ini biasa disebut dengan urbanisasi, dimana pertumbuhan
konsentrasi penduduk perkotaan menjadi tinggi. Namun adanya urbanisasi telah menimbulkan
berbagai macam masalah karena tidak ada pengendalian di dalamnya.
Masalah inilah yang dihadapi Indonesia saat ini yaitu fenomena urbanisasi berlebih.
Adanya urbanisasi yang berlebih ini telah menimbulkan berbagai masalah di Indonesia. Banyak
studi memperlihatkan bahwa tingkat konsentrasi penduduk di kota-kota besar di Indonesia
telah berkembang dengan pesat. Studi yang dilakukan oleh Warner Ruts tahun 1987
menunjukkan bahwa jumlah kota-kota kecil (<100 ribu penduduk) sangat besar dibandingkan
dengan kota menengah (500 ribu sampai 1 juta penduduk). Kondisi ini mengakibatkan
perpindahan penduduk menuju kota besar cenderung tidak terkendali. Fenomena kota-kota
besar akan selalu tumbuh dan berkembang, kemudian membentuk kota yang disebut kota-kota
metropolitan. Salah satu kota yang telah mengalami hal ini adalah kota Jakarta, dimana yang
awalnya merupakan kota besar kemudian berkembang menjadi kota metropolitan dan saat ini
mengarah menjadi kota megapolitan.
Jurnal ini membahas tentang analisis penulis mengenai dampak yang ditimbulkan
urbanisasi terhadap perkembangan perkotaan di Indonesia dimana kondisi perkotaan yang
semakin tidak terkendali akibat adanya urbanisasi yang berlebih, telah menimbulkan berbagai
masalah baru seperti meningkatnya kriminalitas akibat kemiskinan, pengangguran besarbesaran, bertambahnya pemukiman kumuh, dan lain sebagainya. Pembahasan ini sangat
Critical Review
Mata Kuliah Ekonomi Kota
Page 1
3613100005
menarik, mengingat fenomena urbanisasi ini terjadi di banyak kota di Indonesia yang memiliki
pertumbuhan penduduk yang terus berkembang semakin tinggi.
B. Tujuan
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dampak urbanisasi bagi
perkembangan kota di Indonesia dengan pokok bahasan kota yang diambil yaitu Kota Jakarta
sebagai studi Kasus. Kota Jakarta dipilih dikarenakan Kota Jakarta saat ini telah mengalami
urbanisasi berlebih denga kondisi yang sudah mulai krisis sehingga perlu dilakukan analisis
sebagai acuan untuk perbaikan atau solusi bagi Kota Jakarta.
II. LANDASAN TEORI
Dalam jurnal Dampak Urbanisasi Bagi Perkembangan Kota Di Indonesia terdapat
berbagai pendapat yang menjelaskan pengertian urbanisasi yaitu:
1. Menurut Ensiklopedi Nasional Indonesia urbanisasi adalah suatu proses kenaikan
sebagai suatu proses perubahan masyarakat dan kawasan dalam suatu wilayah yang
non-urban menjadi urban.
Dari dua pengertian diatas dapat ditarik kesimpulan yang dapat mewakili pengertian
urbanisasi secara keseluruhan yaitu urbanisasi sebaga proses pengkotaan dimana suatu kota
berubah karena kemajuan ekonominya atau yang kedua proses pengkotaan dengan adanya
perpindahan penduduk dari desa ke kota.
Menurut Saladin (1989) dalam jurnal Urbanisasi dan Dampaknya Terhadap Lingkungan,
terdapat 3 faktor urbanisasi disebabkan oleh daya tarik kota antara lain:
1. Keadaan lingkungan dan keadaan hidup di kota lebih menyenangkan, dilihat dari
tersedianya sebaran fasilitas yang lebih memadai seperti pendidikan, kesehatan dan
lain-lain.
2. Di kota akan lebih banyak pekerjaan.
3. Kota merupakan pusat aktivitas baik pusat perdagangan, pusat pemerintahan dan
sebagainya.
Adapun dampak yang ditimbulkan oleh urbanisasi bagi perkembangan kota di Indonesia
menurut Fitri Ramdhani Harahap (2013) yaitu:
Critical Review
Mata Kuliah Ekonomi Kota
Page 2
3613100005
pembangunan
perkotaan,
khususnya
pembangunan
ekonomi
yang
Critical Review
Mata Kuliah Ekonomi Kota
Page 3
3613100005
Critical Review
Mata Kuliah Ekonomi Kota
Page 4
3613100005
sprawling area yaitu menciptakan wilayah tidak saling terikat secara fungsi antara satu
dengan yang lainnya. Sprawling area yang dimaksud disini seperti timbulnya
permukiman kumuh (slum area).
3. Sebaran fasilitas perkotaan
Efek yang timbul akibat pemanfaatan ruang yang berkaitan dengan persebaran
fasilitas kota, cenderung mengindikasikan adanya pemusatan aktivitas di beberapa
kawasan. Dampak bangkitan yang muncul adalah terakumulasinya aktivitas transportasi
ke pusat kota yang semakin padat. Hal ini terlihat, dimana terjadi pola pergerakan ke
pusat kota Jakarta dari kawasan suburban atau kota-kota di sekitar Jakarta seperti
Bogor, Tanggerang dan Bekasi yang menimbulkan kemacetan. Adapun besarnya
mobilitas penduduk ke tempat kerja menuju Jakarta yang berasal dari Bodetabek dan
dalam
Jakarta
sendiri
mencapai
angka
62,5%.
Pola
pergerakan
seperti
ini
mengakibatkan terbentuknya suatu pola ulang alik atau commuter antara DKI Jakarta
dan Bodetabek.
4. Pengangguran dan Kemiskinan
Meledaknya jumlah pencari kerja baik disektor formal maupun informal
diakibatkan oleh tingkat penawaran kerja jauh melebihi tingkat permintaan sehingga
mengakibatkan tingginya angka pengangguran dan semi penganggguran di perkotaan.
Tingginya angka pengangguran akhirnya menyumbang pada semakin besarnya
komposisi masyarakat miskin di perkotaan sebagaimana yang terlihat di Kota Jakarta.
5. Kriminalitas
Tekanan untuk bertahan hidup akan mendorong manusia bertindak apapun
termasuk tindakan kriminal. Hal ini pulalah yang menjadi penyebab angka kriminalitas di
Jakarta semakin hari semakin meningkat. Himpitan akan tuntutan hidup yang tidak
dapat dipenuhi membuat sebagian individu memilih bertahan dengan cara tersebut.
IV. TINJAUAN KRITIS
A. Kelebihan Jurnal
Secara keseluruhan, pembahasan dalam jurnal tersebut sangat berguna dan informatif
dalam konteks permasalahan ekonomi kota. Jurnal ini mengangkat fenomena urbanisasi yang
terjadi pada kota-kota besar di Indonesia yang dampaknya sangat berpengaruh terhadap
pertumbuhan dan perkembangan perkotaan. Dalam jurnal ini dipaparkan secara mendetail hasil
Critical Review
Mata Kuliah Ekonomi Kota
Page 5
3613100005
analisis penulis tentang dampak-dampak apa saja yang diakibatkan dari fenomena urbanisasi
tersebut.
Selain itu, untuk studi kasus yang diangkat dalam jurnal ini juga sudah bisa mewakili
untuk dianalisis terkait fenomena urbanisasi. Karena seperti yang telah diketahui Jakarta
merupakan salah satu Kota terpadat di Indonesia dimana penduduk urban tiap tahunnya selalu
bertambah. Seperti yang dikutip dari data Bapedda Kota Jakarta, bahwa untuk tahun 2014
jumlah penduduk kota Jakarta sudah mencapai 10.075.300 jiwa dengan luas wilayah 664,01
Km2. Dari data ini terlihat bahwa daya dukung Kota Jakarta sudah tidak dapat menampung
kebutuhan penduduk. Penduduk yang tinggi di Kota Jakarta sebagian besar merupakan
penduduk urban dimana urbanisasi yang terjadi akan meningkat pada paska lebaran.
Sebagian besar penduduk yang datang ke Jakarta adalah untuk mencari pekerjaan
dimana peluang pekerjaan di Kota Jakarta lebih besar dibandingkan di desa. Hal ini sesuai
dengan pendapat Saladin (1989) dalam jurnal Urbanisasi dan Dampaknya Terhadap Lingkungan
bahwa salah satu daya tarik kota untuk melakukan urbanisasi adalah adanya banyak lapangan
pekerjaan dikarenakan kota merupakan pusat kegiatan baik pemerintah maupun perdagangan.
Akan tetapi penduduk urban yang datang ke Jakarta ini tidak didukung dengan skill yang
mumpuni sehingga menimbulkan tingkat pengangguran dan kemiskinan di perkotaan
meningkat. Seperti yang dikutip dalam Berita Resmi Statistik Provinsi DKI Jakarta bahwa pada
bulan Septemper 2014 terjadi peningkatan penduduk miskin sebesar 18,81 ribu jiwa. Dari datadata tersebut telah membuktikkan bahwa urbanisasi berlebih di Kota Jakarta sudah dalam
keadaan kritis.
B. Kekurangan Jurnal
Namun dalam jurnal Dampak Urbanisasi Bagi Perkembangan Kota Di Indonesia ini masih
terdapat kekurangan yaitu penulis hanya menjelaskan dampak dari urbanisasi saja. Padahal
adanya dampak ini pasti terdapat faktor penyebab jadi sebaiknya dalam jurnalnya penulis juga
menjelaskan faktor terjadinya urbanisasi seperti yang dijelaskan Ischak dalam jurnal Urbanisasi
dan Dampaknya Terhadap Lingkungan dengan mengutip pendapat Saladin (1989) bahwa
urbanisasi terjadi dikarenakan adanya daya tarik kota. Selain itu, akan lebih menarik dan
bermanfaat lagi apabila dalam jurnal juga dibahas mengenai solusi yang tepat untuk
mengendalikan urbanisasi tersebut. Weller and Bouvier (1981), menyebutkan ada tiga alternatif
solusi yang bisa dilakukan untuk mengatasi urbanisasi yaitu:
Critical Review
Mata Kuliah Ekonomi Kota
Page 6
3613100005
1. Melarang penduduk pindah ke kota. Kebijakan ini diterapkan oleh pemerintah kota di
indonesia dalam beberapa tahun terakhir, biasa disebut dengan operasi yustisi. Namun
kebijakan ini masih mengalami pro kontra antara berbagai pihak.
2. Menyeimbangkan pembangunan antara desa dan kota. Seperti yang diketahui, adanya
kesenjangan pembangunan merupakan faktor utama terjadinya urbanisasi.
3. Mengembangkan kota-kota kecil di daerah sebagai pusat pertumbuhan ekonomi baru.
Dengan cara ini akan mengakibatkan pertumbuhan ekonomi tidak hanya terpusat pada
satu titik saja.
Akan tetapi solusi-solusi tersebut tidak akan berjalan dengan baik tanpa adanya
koordinasi dari semua pihak. Oleh sebab itu diperlukan kerjasama baik dari masyarakat maupun
pemerintah untuk mengatasi fenomena urbanisasi tersebut.
V. PENUTUP
A. Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang dari pembahasan jurnal antara lain:
1. Urbanisasi merupakan suatu proses perubahan dari desa ke kota yang meliputi
wilayah/daerah beserta masyarakat di dalamnya dan dipengaruhi oleh aspek-aspek fisik
atau morfologi, sosial, ekonomi, budaya, dan psikologi masyarakatnya. Adanya
urbanisasi tidak hanya menimbulkan masalah di kota yang dituju namun juga
menimbulkan masalah di desa yang ditinggalkan.
2. Kondisi perkotaan yang semakin tidak terkendali akibat adanya urbanisasi yang berlebih,
Critical Review
Mata Kuliah Ekonomi Kota
Page 7
3613100005
2. Terdapat tiga alternatif solusi yang dapat dilakukan untuk mengatasi urbanisasi yakni
dengan kebijakan penduduk desa dilarang pindah ke kota, adanya pemerataan
pembangunan serta mengembangkan potensi ekonomi pedesaan atau kota-kota kecil.
3. Di Indonesia terutama Jakarta dengan jumlah penduduk yang tinggi sebagian besar
adalah penduduk pendatang telah mengalami over urbanisasi atau urbanisasi berlebih
yang
sangat
memprihatinkan
sehingga
dibutuhkan
solusi
yang
tepat
untuk
mengatasinya.
4. Berdasarkan data BPS, pada tahun 2014 jumlah penduduk kota Jakarta telah mencapai
10.075.300 jiwa mengalami peningkatan jumlah penduduk miskin sebesar 18,81 ribu
jiwa.
Critical Review
Mata Kuliah Ekonomi Kota
Page 8
3613100005
DAFTAR PUSTAKA
BPS Provinsi DKI Jakarta. (2014). http://jakarta.bps.go.id/ (diakses pada 17 Maret 2015)
Bapedda Kota Jakarta. (2014). http://bappedajakarta.go.id/?page_id=1131 (diakses pada 17
Maret 2015)
Elvani, Dedy Yanwar. (2009). Fenomena Urbanisasi Pasca Lebaran: Transfer Orang Miskin Ke
Kota.
https://kammikomsatugm.wordpress.com/2009/09/29/fenomena-urbanisasi-pascalebaran-transfer-orang-miskin-ke-kota/ (diakses pada 13 Maret 2015)
Harahap, Fitri Ramdhani. (2013). Dampak Urbanisasi Bagi Perkembangan Kota di Indonesia.
Jurnal Society: 35-45
Ischak. (2001). Urbanisasi dan Dampaknya Terhadap Lingkungan. Humaniora Volume XII No
3/2001: 275-283.
Critical Review
Mata Kuliah Ekonomi Kota
Page 9
PENDAHULUAN
Maraknya pembangunan di kota-kota
besar di Indonesia dapat memacu
pertumbuhan
ekonomi.
Sebagai
1
dampaknya, kota-kota
tersebut
akan
menjadi magnet bagi penduduk untuk
berdatangan mencari pekerjaan dan
bertempat tinggal. Hal ini sering disebut
dengan urbanisasi. Namun urbanisasi ini
menimbulkan berbagai macam masalah
karena tidak ada pengendalian di dalamnya.
Masalah ini lah yang dihadapi Negara
Indonesia saat ini yaitu pertumbuhan
konsentrasi penduduk yang tinggi. Lebih
buruk lagi, hal ini tidak diikuti dengan
kecepatan
yang
sebanding
dengan
perkembangan industrialisasi. Masalah ini
akhirnya menimbulkan fenomena yaitu
urbanisasi berlebih.
Adanya urbanisasi yang berlebih ini
telah menimbulkan berbagai masalah di
Indonesia. Tidak hanya menimbulkan
masalah di kota yang dituju namun juga
menimbulkan masalah di desa yang
* Penulis adalah Dosen pada Jurusan Sosiologi,
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas
Bangka Belitung.
PEMBAHASAN
Pengertian Urbanisasi
Pengertian
urbanisasi
menurut
Ensiklopedi Nasional Indonesia adalah,
suatu proses kenaikan proporsi jumlah
penduduk yang tinggal di daerah perkotaan.
Selain itu dalam ilmu lingkungan,
urbanisasi dapat diartikan sebagai suatu
proses pengkotaan suatu wilayah. Proses
pengkotaan ini dapat diartikan dalam dua
pengertian. Pengertian pertama, adalah
merupakan suatu perubahan secara esensial
pemrakarsa
pembangunan.
Namun
kemudian pada Pelita III peran swasta
mulai nampak dan memiliki kemampuan
untuk melakukan investasi pembangunan.
Sebagai akibatnya, kawasan dengan
kepadatan
rendah
yang
awalnya
diperuntukkan sebagai cachtment area
(daerah tangkapan air) berubah menjadi
lahan perumahan. Demikian pula dengan
kawasan pinggiran Jakarta (perbatasan
dengan Botabek), sudah berkembang pesat
aktivitas-aktivitas perumahan dan industri.
Perkembangan lebih lanjut tidak hanya di
wilayah Kota Jakarta, melainkan menyebar
sampai ke wilayah Bogor, Bekasi,
Tangerang, dan Depok hingga kemudian
ditetapkan sebagai wilayah perluasan Kota
Jakarta yang disebut dengan Jabodetabek.
Dampak yang ditimbulkan proses
urbanisasi bagi Kota Jakarta :
Lahan terbagun vs lahan hijau/terbuka.
Perkembangan Kota Jakarta yang
semakin
meningkat
menimbulkan
beberapa permasalahan, terutama dalam
hal
kebutuan
perumahan
dan
transportasi. Pembangunan perumahan
baik oleh pemerintah maupun swasta
berdampak
pada
meningkatnya
intensitas lahan terbangun, bahkan
lahan konservasi juga dijadikan sebagai
perluasan permukiman kota. Intensitas
lahan terbangun yang terus meningkat
menyebabkan sulit dijumpainya lahan
hijau/terbuka yang berfungsi sebagai
ruang publik. Dapat dipastikan hampir
seluruh lahan di DKI (Daerah Khusus
Ibukota) Jakarta sudah terbangun baik
untuk bangunan perumahan, kawasan
perdagangan
dan
jasa,
industri,
perkantoran maupun bangunan lain.
Sebaran failitas perkotaan.
Aktivitas perkotaan yang ada di Jakarta
tidak terlepas dari fungsinya sebagai
41
Dampak
urbanisasi
bagi
perkembangan
kota
denga
melihat
perkembangan Kota Jakarta yaitu :
1. Secara fisik
- Lahan
terbangun
vs
lahan
hijau/terbuka
Dapat dipastikan hampir seluruh
lahan di DKI Jakarta sudah
terbangun baik untuk bangunan
perumahan, kawasan perdagangan
dan jasa, industri, perkantoran
maupun bangunan lain. Intensitas
lahan
terbangun
yang
terus
meningkat
menyebabkan
sulit
dijumpainya lahan hijau/terbuka
yang
berfungsi sebagai ruang
publik
Sebaran fasilitas perkotaan
Disamping
sebagai
pusat
pemerintahan, pusat industri dan
perdagangan,
pusat
aktivitas
pelayanan jasa, Jakarta juga sebagai
pintu
masuk
dan
keluarnya
transportasi internasional
yang
mobilitasnya cukup tinggi. Karena
sifatnya yang demikian, maka
muncul
berbagai
kawasan
perdagangan, kawasan rekreasi,
serta didukung oleh fasilitas
perekonomian.
Jaringan transportasi dan pola
pergerakan ke pusat kota
Jaringan transportasi dan pola
pergerakan ke pusat kota Jakarta
dari kawasan suburban dan atau
kota-kota di luar Jakarta memicu
adanya penyesuaian, perbaikan, dan
penambahan jalan dan moda
angkutan baru.
Perkembangan land use
Pembangunan dan pengembangan
permukiman atau perumahan secara
intensif
dan
ekstensif
yang
44
DAFTAR PUSTAKA
Buku
Abbas, Ardi,
Diktat Untuk Kalangan
Sendiri : Sosiologi Perkotaan, Padang
: Jurusan Sosiologi Universitas
Andalas, Padang, 2002.
Ardiyansyah, Adi, Dampak Kemiskinan
Kota Terhadap Perumahan dan
Pemukiman Di kota-kota Besar di
Indonesia
(online),
2009,
http://file.upi.edu,
Diakses
7
Desember 2011.
Daldjoeni, N., Seluk Beluk Masyarakat
Kota Pusparagam Sosiologi Kota,
Penerbit Alumni, Bandung, 1978.
Gmelch, George., Watter P Zenner
(Editors), Urban Life Reading in
Urban Anthropology, St. Martins
Press, New York, 1980.
Rahardjo, Perkembangan Kota dan
Permasalahannya, PT Bina Aksara
Jakarta, 1993.
Syaukat,
Syarifah
F.,
Kota
dan
Perkembangannya di Indonesia,
Makalah, Tidak dipublikasikan, 2005.
Todaro, Michael P, Pembangunan Ekonomi
Di Dunia Ketiga, Erlangga, Jakarta,
1983.
Tjiptoherijanto,
Prijono,.
Urbanisasi,
Mobilitas
dan
Perkembangan
Perkotaan di Indonesia, 2007,
http://robbyalexandersirait.wordpress.
com, diakses pada 8 Desember 2011.
45