Anda di halaman 1dari 49

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sesuai dengan adanya program pemerintah tentang upaya mencapai Indonesia sehat 2010,
maka tim kesehatan secara terpadu memotivasi setiap individu, masyarakat, untuk berpartisipasi
dalam mewujudkan dan meningkatkan derajat kesehatan dengan menggerakkan pembangunan
nasional yang berwawasan kesehatan, mendorong kemandirian masyarakat untuk hidup sehat.
Memelihara dan meningkatkan pelayanan kesehatan yang bermutu, merata, dan terjangkau,
memelihara dan meningkatkan kesehatan individu, keluarga, masyarakat, beserta lingkungannya.
Dalam rangka menurunkan angka kematian ibu, bayi, balita di Indonesia perlu memperluas
jangkauan pelayanan kesehatan terutama pada keluarga, individu, dan masyarakat dengan
menempatkan tenaga bidan di desa-desa yang belum terjangkau oleh semua pelayanan masyarakat
dalam bentuk pelayanan yang bersifat promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif serta mampu
menggerakkan peran serta keluarga untuk meningkatkan upaya kesehatan.
Untuk menghasilkan tenaga bidan yang di harapkan maka mahasiswi Akademi Kebidanan
harus memiliki kompetensi yang cukup dengan peran, tugas dan tanggung jawabnya. Akademi
Kebidanan Kholisatur Rahmi Binjai sebagai salah satu institusi pendidikan memandang perlu untuk
memberikan pengalaman belajar secara nyata kepada mahasiswa untuk mengaplikasikan ilmu yang
telah didapat selama mengikuti pendidikan di Akademi Kholisatur Rahmi Binjai. Dengan peraktek
belajar lapangan ini diharapkan upaya penurunan angka kematian ibu, bayi dan balita dapat tercapai
sesuai dengan program pemerintah Indonesia Sehat 2010 melalui pembinaan masyarakat
khususnya di Dusun I Desa Tanjung Keliling Kecamatan Salapian Kabupaten Langkat.
1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan Umum
Setelah mengikuti kegiatan praktek belajar lapangan selama 14 hari diharapkan mahasiswi
dapat melaksanakan kegiatan pelayanan kebidanan kepada masyarakat di Dusun I Suka Mulya
Desa Tanjung Keliling Kecamatan Salapian Kabupaten Langkat.
1.2.2 Tujuan Khusus
Setelah mengikuti kegiatan praktek belajar lapangan selama 14 hari diharapkan mahasiswi
dapat :
1. Mengenal keadaan masyarakat di Dusun I Suka Mulya Desa Tanjung Keliling
Kecamatam Salapian Kabupaten Langkat
2. Menentukan masalah masalah dan prioritas masalah masyarakat di Dusun VII Karang
Jati Desa Tanjung Keliling Kecamatan Salapian Kabupaten Langkat.
3. Memusyawarahkan masalah dengan masyarakat.
4. Melaksanakan praktek managerial dalam masyarakat.
5. Melaksanakan PPGDON ( Pertolongan Pertama Kegawat Daruratan Obtetri Neonatus)
6. Menggerakkan dan meningkatkan peran serta masyarakat

30

1.3 Sasaran dan Kegiatan


1.3.1 Sasaran Utama Kegiatan Praktek Belajar Lapangan yaitu :
1. Bayi, balita
2. Ibu hamil, ibu bersalin, ibu nifas, ibu menyusui
3. Remaja putri
4. PUS ( Pasangan Usia Subur )
5. WUS ( Wanita Usia Subur )
6. Manula
1.3.2 Kegiatan Lebih Diarahkan pada 6 Program Yaitu :
1. KIA
2. KB
3. Gizi
4. Imunisasi
5. Penanggulangan Diare
6. Personal Hygine dan kegiatan lingkungan
1.4 Metode Pengumpulan Data
Adapun metode dalam penulisan kegiatan lapangan yang digunakan penulis adalah sebagai
berikut :
a. Wawancara
Mengadakan Tanya jawab secara langsung kepada masyarakat
b. Observasi
Mengamati secara langsung keadaan masyarakat dan potensi masyarakat yang ada
c. Study perpustakaan
Pengumpulan data dengan cara pengambilan data dari buku buku yang berhubungan
dengan masyarakat
d. Home Visite
Kunjungan dari rumah kerumah
1.5 Lokasi dan Waktu
Adapun lokasi dilakukannya praktek belajar lapangan ini di Dusun VII Karang Jati Desa
Tanjung Keliling Kecamatan Salapian Kabupaten Langkat, dan waktu diselenggarakannya dari
tanggal 15 Mei s/d 29 Mei 2008.

30

BAB II
URAIAN TOERITIS PRAKTEK BELAJAR LAPANGAN
KEBIDANAN KOMUNITAS
2.1 Defenisi Kebidanan Komunitas
2.1.1. Pengertian Kebidanan
Menurut Manuaba kebidanan merupakan praktek kesehatan yang paling tua didunia dimana
kebidanan ini diartikan suatu kegiatan menolong persalinan.
Menurut PUSDIKNAKES IBI ( 1995 ) kebidanan adalah bentuk pelayanan kesehatan yang
komperensih holistic berdasarkan ilmu dan seni yang ditujukan kepada wanita, ibu khususnya pada
masa prakonsepsi, ibu hamil, masa persalinan, masa nifas, bayi baru lahir, dalam masa interval
dalam upaya prepentif, promotif, kuratif. Rehabilitatif baik secara induvidu, keluarga, kelompok
dan masyarakat sesuai dengan wewenangan dan tanggung jawab serta kode ektik profesi bidan.
2.1.2 Pengertian Komunitas
Komunitas adalah kelompok orang yang berada dan bertempat dalam suatu lokasi tertentu
( Kebidanan Komunitas Drs. Syahlan, SKM ).
2.1.3 Pengertian Kebidanan Komunitas
Kebidanan komunitas merupakan sintesa dari ilmu keperawatan dan kedokteran yang
memberikan asuhan kesehatan secara mandiri kepada wanita, bayi baru lahir dan balita yang pada
dasarnya sehat, normal dalam konteks keluarga dan mengenai resiko tinggi keadaan patoligis /
darurat dirujuk atau ditanggulangi bersama ataupun dibawah kawasan dokter.
2.2 Pengertian Masyarakat Dalam Komunitas
2.2.1 Pengertian Masyarakat
Masyarakat adalah sekumpulan manusia yang saling bergaul, atau dengan istilah lain saling
berinteraksi. Kesatuan hidup manusia yang berinteraksi menurut suatu system adat istiadat tertentu
yang bersifat kontiniu dan terikat oleh suatu rasa identitas bersama ( Kontjaraningrat, 1990 ).
Masyarakat atau komunitas adalah menunjuk pada bagian masyarakat yang bertempat
tinggal disuatau wilayah ( Dalam arti geografi ) dengan batas batas tertentu, dimana yang menjadi
dasarnya adalah interaksi yang lebih besar dari anggota anggotanya, dibandingkan dengan
penduduk diluar batas wilayahnya ( Soejono Soekanto, 1982 )
Masyarakat adalah sekelompok manusia yang mendiami teritorial tertentu dan adanya sifat
sifat yang saling tergantung, adanya pembagian kerja dan kebudayaan bersama ( Mac Laver, 1957
)
Masyarakat merupakan sekelompok manusia yang telah cukup lama hidup dan bekerja
sama, hingga dapat mengorganisasikan diri dan berfikir tentang dirinya sebagai satu kesatuan social
dengan batas batas tertentu ( Linton, 1936 )

30

2.3 Ciri Ciri Masyarakat


Dari berbagai pengertian diatas maka dapat disimpulkan bahwa masyarakat itu memiliki
ciri ciri sebagai berikut :
1. Interaksi sesama anggota masyarakat
2. Menempati wilayah dengan batas batas tertentu
3. Saling bergantung satu dengan yang lainnya
4. Memiliki adat istiadat kebudayaan tertentu
5. Memiliki identitas bersama
2.4 Tipe Tipe Masyarakat
Menurut Gilin and Gilin lembaga masyarakat dapat diklasifikasikan sebagai berikut
1. Dilihat dari sudut perkembangannya :
a. Cresive Institution
b. Enacted Intitution
2. Dilihat dari sudut system nilai yang diterima masyarakat :
a. Basic Institution
b. Subssidiary Institution
3. Dilihat dari sudut penerimaan masyarakat :
a. Approved atau Social Sanctioned Institution
b. Unsanctioned Institution
4. Dilihat dari sudut penyebarannya :
a. General Institution
b. Restricted Institution
5. Dilihat dari sudut fungsi :
a. Operatif Instituton
b. Regulative Institution
2.5 Defenisi Manajemen Kebidanan
Manajemen kebidanan adalah suatu proses yang digunakan sebagai metode pemecahan
masalah secara sistematis dari pengumpulan data, pengambilan keputusan dan memberi petunjuk
untuk memberi asuhan kebidanan kepada individu dan keluarga.
Manajemen kebidanan adalah metode dan pendekatan pemecahan masalah KIA yang
khusus dilakukan oleh bidan dalam memberikan asuhan kebidanan kepada individu, keluarga dan
masyarakat ( Depkes, 1995 )
2.5.1 Metode Pengumpulan Data
Pengumpulan data adalah kegiatan untuk mengumpulkan data yang dibutuhkan, adpun
tujuan dari pengumpulan data adalah :
a. Untuk mengetahui masalah keluarga
b. Untuk memperoleh data yang nyata dari keluarga
c. Untuk menciptakan hubungan yang baik antara penulis dengan keluarga

30

2.5.2 Tahap Tahap Asuhan Kebidanan


Adapun tahap tahap dalam asuhan kebidanan yang akan dilaksanakan terdiri dari tujuh
tahap yaitu :
1. Pengkajian Data
Tahap pengkajian data ini adalah pengumpulan data yang berhubungan dengan status
kesehatan dan keadaan masyarakat. Dalam proses hubungan dengan status keluarga ada tiga
sumber data yang dapat menggambarkan status kesehatan keluarga.
Adapun sumber data yang dapatmenggambarkan status kesehatan masyarakat yaitu :
a. Pola kebiasan sehari hari yaitu pola makan / gizi keluarga
b. Pola istirahat kesehatan lingkungan yaitu perumahan, sumber air minum, tempat
pembuangan tinja, tempat pembuangan sampah, status KIA, KB dan kesehatan
reproduksi
2. Identifikasi Data Dasar
Identifikasi adalah menganalisa masalah yang dihadapi oleh masyarakat yaitu masalah
kesehatan berupa KIA, KB, imunisasi, kesehatan reproduksi dan lain lain.
3. Analisa Masalah Potensial
Analisa masalah potensial adalah menganalisa kemungkinan masalah yang akan timbul
pada masyarakat yang mengalami masalah kesehatan.
4. Tindakan Segera
Melakukan tindakan segera bila terjdi masalah yang memang harus ditangani segera.
5. Rencana Tindakan
Merencanakan tindakan asuhan kebidanan pada masyarakat yang mengalami masalah agar
masalah kesehatan dapat ditangani.
6. Implementasi
Melaksanakan asuhan kebidanan pada masyarakat yang mengalami gangguan kesehatan
agar masalah kesehatan tersebut dapat ditangani dan dilaksanakan dengan menggunakan sumbersumber yang ada.
7. Evaluasi
Evaluasi menujukkan apabila hasil yang diinginkan tercapai atau tidak, untuk
mengetahuinya berhasil atau tidaknya rencana asuhan kebidanan harus memperhatikan fakta
fakta bahwa harapan klien telah tercapai dalam keadaan yang telah ditentukan dalam waktu tertentu
dan diukur dalam kriteria yang telah dipilih

30

2.6 Menentukan Prioritas Masalah


Setelah menentukan atau diagnosa kebidanan, langkah selanjutnya adalah menentukan
prioritas masalah kesehatan dan kebidanan dalam masyarakat.
Ada empat kriteria dalam menyusunan prioritas masalah kesehatan dan kebidanan dalam
masyarakat antara lain sebagai berikut :
1.

Sifat masalah, dikelompokkan menjadi :


1. Ancaman kesehatan
2. Sakit / kurang sehat
3. Krisis

2.

Kemungkinan masalah dapat dirubah


Adalah kemungkinan keberhasilan untuk mengurangi masalah atau mencegah masalah bila
dilakukan intervensi kebidanan dan kesehatan.

3. Potensi masalah untuk dicegah


Adalah sifat dan beratnya masalah yang akan timbul dan dapat dikurangi atau dicegah
melalui tindakan kebidanan dan kesehatan.
4. Masalah yang menonjol
Adalah cara keluarga untuk malihat dan menilai masalah dalam hal beratnya dan
mendesaknya untuk diatasi melalui intervensi kebidanan dan kesehatan.

30

Skala proritas dalam menyusun masalah kesehatan masyarakat


Untuk dapat menentukan prioritas masalah kesehatan dan kebidanan dalam masyarakat
perlu disusun skala prioritas seperti berikut ini :
KRITERIA
1. Sifat masalah

BOBOT
1

SCORE

Skala :

Ancaman kesehatan

Sakit / kurang sehat

Krisis

2. Kemungkinan masalah dapat dirubah

Skala :

Dengan mudah

Hanya sebagian

Tidak dapat

3. Potensi masalah untuk dicegah

Skala :

Tinggi

Cukup

Rendah

4. Menonjolnya masalah

Skala :

Masalah berat harus ditangani

Masalah yang tidak perlu segera ditangani

Masalah tidak dirasakan

Skoring :
1. Tentukan skore untuk setiap kriteria
2. Skore dibagi dengan angka tertinggi dan dikalikan dengan bobot
Skore
X Bobot
Angka tertinggi
3. Jumlahkan skore untuk semua kriteria
4. Skore tertinggi adalah 5, dan sama untuk seluruh bobot.

30

2.7 Faktor factor yang mempengaruhi penentuan prioritas


1 Sifat masalah
Dalam menentukan sifat masalah, bobot yang paling besar diberikan kepada keadaan sakit
atau mengancam kehidupan masyarakat, yaitu keadaan sakit atau pertumbuhan anak yang tidak
sesuai dengan usia, kemudian baru diberikan kepada hal hal yang mengancam kehidupan
kesehatan masyarakat dan selanjutnya kepada stiuasi krisis pada masyarakat dimana terjadi situasi
krisis pada masyarakat dimana terjadi stuasi yang menuntut panyesuaian dalam masyarakat.
2. Kemungkinan masalah dapat diubah
Faktor faktor yang mempengaruhi masalah dapat diubah adalah :
1. Pengetahuan, teknologi, dan tindakan tindakan untuk mengatasi masalah
2. Sumber daya masyarakat, diantaranya keuangan, tenaga, sarana dan prasarana
3. Sumber daya kebidanan, diantaranya adalah pengetahuan, keterampilan dan waktu
4. Sumber daya masyarakat, dapat dalam bentuk fasilitas, organisasi seperti posyandu,
polindes, dan sebagainya.
3. Potensi masalah untuk dicegah
Hal hal yang perlu diperhatikan dalam melihat potensi pencegahan masalah adalah :
1. Kesulitan masalah, hal ini berkaitan dengan beratnya penyakit atau masalah yang
menunjukkan kepada prognosa dan beratnya masalah.
2. Lamanya masalah, berhubungan dengan jangka waktu dengan terjadinya masalah,
lamanya masalah berhubungan erat dengan beratnya masalah yang menimpah
masyarakat dan potensi masalah untuk dicegah.
3. Tindakan yang sudah dan sedang dijalankan, adalah tindakan untuk mencegah dan
memperbaiki masalah dalam rangka meningkatkan status kesehatan masyarakat.
4. Adanya kelompok resiko tinggi dalam masyarakat atau kelompok yang sangat peka
menambah potensi untuk mencegah masalah.

30

BAB III
PELAKSANAAN PRAKTEK BELAJAR LAPANGAN
KEBIDANAN KOMUNITAS
3.1 Orientasi
Orientasi adalah melihat atau meninjau langsung secara umum situasi daerah sebagai objek
yang akan di bina. Adapun maksud dan tujuan dari orientasi adalah :
1. Untuk mengetahui situasi dan keadaan daerah tersebut
2. Untuk mengetahui lebih jelas letak perumahan penduduk di Dusun VII Karang Jati Desa
Tanjung Keliling
3. Untuk mengetahui lebih jelas sarana sosial, sarana pendidikan, sarana tempat ibadah
4. Untuk mempermudah dalam pembagian kepala lingkungan dalam rangka pengumpulan
data
5. Untuk menciptakan hubungan yang baik antara penulis dan masyarakat dalam rangka
pengumpulan data
6. Pada tanggal 15 mei 2008 diadakan pertemuan dalam rangka perkenalan antara
mahasiswi, camat, kepala desa, kepala dusun, para pemuka masyarakat.Disini penulis
mendapatkan gambaran dan penerangan tentang daerah tersebut yakni data geografis
dan data demografis di Dusun VII Karang Jati Desa Tanjung Keliling Kecamatan
Salapian Kabupaten Langkat.
3.2 Data Geografis
Batasan Dusun VII Karang Jati Desa Tanjung Keliling Kecamatan Salapian Kabupaten Langkat :
1. Sebelah utara berbatasan dengan Desa Sidorejo
2. Sebelah timur berbatasan dengan Dusun I Suka Mulya
3. Sebelah selatan berbatasan dengan Dusun VII
4. Sebelah barat berbatasan dengan Desa Naman Jahe
3.3 Data Demografi
1. Jumlah penduduk

: 182 Jiwa

2. Jumlah keluarga

: 50 KK

3. Jumlah pasangan usia subur

: 29 pasang

4. Jumlah wanita usia subur

: 19 Jiwa

30

3.4 Pelayanan kesehatan dan social


3.4.1 Fasilitas Kesehatan
a. Praktek swasta

: 1 buah Rumah Sakit Pembantu, PTPN.II Kebun Tanjung Keliling

b. Posyandu

: 5 buah

c. Polindes

: 1 buah

3.4.2 Tenaga Kesehatan


a. Dokter

: Tidak Ada

b. Perawat

: 3 Orang

c. Bidan

: 2 Bidan Desa
TABEL DISTRIBUSI
DUSUN VII KARANG JATI DESA TANJUNG KELILING

1.Tabel Distribusi Jumlah Penduduk, Jenis Kelamin, Luas Wilayah dan Jumlah KK
NO
1
2
3
4
5

Variabel
Luas Wilayah
Jumlah Penduduk
Laki-Laki
Perempuan
Jumlah KK

Jumlah
95 Ha
189
93
96
56

2.Tabel Distribusi Penduduk Berdasarkan Usia


No
1
2
3
4
5

Umur
0-11 bulan
1-5 tahun
6-15 tahun
> 15-49 tahun
> 50 tahun
Total

Laki-laki
1
7
20
50
15
93

Perempuan
9
20
48
19
96

Frekuensi
1
16
40
98
34
189

Persentase
0,53
8,47
21,16
51,85
17,99
100%

Dari keterangan diatas diperoleh bahwa jumlah masyarakat di Dusun I Suka Mulya Desa Tanjung
Keliling terbanyak adalah dengan usia > 15-49 tahun yaitu berjumlah 98 jiwa dengan persentase
51,85 %.
3.Tabel Distribusi Penduduk Berdasarkan Agama
No
1
2

Agama
Islam
Katolik
30

Jumlah

189
-

100
-

3
4
5
6

Protestan
Hindu
Budha
Tanpa Agama
Total

189

100%

Dari keterangan diatas bahwa jumlah masyarakat di Dusun I Suka Mulya Desa Tanjung Keliling
mayoritas beragama islam yaitu berjumlah 189dengan persentase 100 %
4.Tabel Distribusi Penduduk Berdasarkan Suku
No
1
2
3
4
5
6

Suku

Jumlah
176
13
189

Jawa
Melayu
Batak
Padang
Aceh
Lain-lain
Total

%
100%

Dari keterangan diatas bahwa masyarakat yang tinggal di Dusun I Suka Mulya Desa Tanjung
Keliling kebanyakan memiliki suku jawa yaitu berjumlah 176 dengan persentase

%.

5.Tabel Distribusi Berdasarkan Tingkat Pendidikan


No
1
2
3
4
5
6
7

Tingkat Pendidikan
Belum Sekolah
Tidak Sekolah
TK
SD
SLTP
SLTA
Perguruan Tinggi
Total

Jumlah
17
15
62
58
35
2
189

%
11,64
5,29
32,8
30,69
18.52
1,06
100%

Dari keterangan di atas diperoleh bahwa masyarakat di Dusun I Suka Mulya Desa Tanjung Keliling
berdasarkan tingkat pendidikannya masih rendah dilihat dari perguruan tinggi hanya 2 orang
dengan persentasi 1,06 %.

6.Tabel Distribusi Penduduk Berdasarkan Pekerjaan


30

No
1
2
3
4
5
6

Pekerjaan
Petani
Nelayan
Pedagang
Wira swasta
PNS ( Pegawai Negeri Sipil )
Pegawai swasta
Total

Jumlah
36
14
3
53

%
68
26
6
100%

Dari keterangan diatas ternyata masyarakat di Dusun I Suka Mulya Desa Tanjung Keliling rata-rata
bekerja sebagai petani yaitu sebanyak 36 orang dengan persentase 68%.
7. Tabel Distribusi Pekerjaan Penduduk Berdasarkan Usia
No
1
2
3

Pekerjaan
< 20 Tahun
20-55 Tahun
> 55 Tahun
Total

Jumlah
8
35
10
53

%
12
73
15
100%

Dari keterangan diatas ternyata masyarakat di Dusun I Suka Mulya Desa Tanjung Keliling
kebanyakan yang bekerja adalah usia 20 55 tahun sebanyak 35 orang dengan persentase 68 %.
8.Tabel Distribusi Wanita Semasa Hidup
No
1
2
3
4
5
6
7

Jenis

Jumlah
9
20
20
3
25
19
96

Balita
Usia Sekolah
WUS ( wanita usia subur )
Ibu Hamil
Ibu Nifas
PUS (Pasangan Usia Subur)
Lansia
Total

Dari keterangan diatas

100%

ternyata masyarakat di Dusun I Desa Tanjung Keliling mempunyai

pasangan usia subur yang tinggi yaitu sebanyak 25 orang dengan persentase

%.

9. Tabel Distribusi Penduduk Berdasarkan Status Kesehatan


No

Usia

Penyakit
Demam

Diare

Batuk

Rematik

Diabetes

Frek
Hipertensi

Hipotensi

Dll

Melitus
1
2
3

0-11 bulan
1-5 tahun
6-12 tahun

1
2
3

1
2
8

30

>15-49 tahun

> 50 tahun
Total

4
17

10
7
7

11
32

Dari keterangan diatas ternyata masyarakat di Dusun I Desa Tanjung Keliling menderita gangguan
kesehatan pada usia > 50 tahun sebanyak 11 orang dengan persentase

%.

10. Tabel Distribusi Penduduk Berdasarkan Jumlah Kematian


No

Usia

Penyebab kematian
Hipertensi

1
2
3
4
5

Lever

0-11 tahun
1-5 tahun
6-15 tahun
> 15-49 tahun
> 50 tahun
Total

Hipotensi

Kejang

Frek

Prostat

Dll

Demam

1
1

1
1

50

2
4

50
100

Dari keterangan diatas masyarakat diDusun I Desa Tanjung Keliling yang mengalami kematian
akibat kejang yaitu sebanyak 2 orang

11. Tabel Distribusi Jumlah Ibu Hamil Menurut Usia


No Usia

Usia Kehamilan
II
III

I
1 <20 tahun
2 20-30 tahun
3 > 30 tahun
Total

2
2

Jumlah
1
1

3
3

%
100
100

Dari keterangan diatas diperoleh adanya jumlah ibu hamil di Dusun I Desa Tanjung Keliling
sebanyak 3 orang.
12. Tabel Distribusi Jumlah Ibu Hamil Berdasarkan Gravida ( kehamilan )

30

No Usia
I
1
2
3

<20 tahun
20-30 tahun
> 30 tahun
Total

Gravida ( kehamilan )
II
III
3
3

Jumlah

3
3

100
100

Dari keterangan diatas diperoleh jumlah ibu hamil berdasarkan gravida di Dusun I Desa Tanjung
Keliling sebanyak 3 orang.
13. Tabel Distribusi Kunjungan Ibu Hamil, pemberian suntikan TT,Tablet Fe, Vit A
a.
Kunjungan

Trimester I

Trimester II

Trimester III

4 kali
4 kali

2
-

1
-

Total
b.

Pemberian TT
TT1
TT2
Total

Trimester I
-

Trimester II
2
2

Trimester III
1
1

zatTrimester I

Trimester II

Trimester III

c.
Pemberian

tablet

besi
< 90
90
> 90
Total

2
2

1
1

Pemberian Vit A
Dapat
Tidak
Total

Trimester I
-

Trimester II
2
2

Trimester III
1
1

d.

Dari keterangan diatas diperoleh adanya ibu hamil di Dusun I Desa Tanjung Keliling yang
melakukan kunjungan dan mendapat TT, FE, VIT A sebanyak 3 orang.
14. Tabel Distribusi Ibu Hamil Yang Memiliki KMS ( Kartu Menuju Sehat )
No
1

Kriteria
Punya

Jumlah
30

%
-

Tidak Punya
Total

3
3

100
100

Dari keterangan diatas diperoleh 3 orang ibu hamil tidak memiliki KMS di Dusun I Desa Tanjung
Keliling.
15. Tabel Distribusi Tempat Persalinan Berdasarkan Penolong
No

Penolong Persalinan

1
2
3
4

Dokter
Bidan
Dukun Terlatih
Dukun
Total

RS

Klinik

Rumah

Jumlah

16. Tabel Distribusi Ibu Post Partum Berdasarkan Periode Kunjungan Post Partum ( Masa
Nifas )
No

Periode Kunjungan

Ada
Jumlah

1
2
3
4

6 jam-8 jam
6 hari setelah persalinan
2 minggu setelah persalinan
6 minggu setelah persalinan
Total

Tidak Ada
%

Jumlah

Dari keterangan diatas menunjukkan bahwa tidak ada di jumpai ibu post partum.
17. Tabel Distribusi Ibu Post Partum ( masa nifas ) Dengan/ Tanpa Alkon ( alat kontrasepsi )
di Desa Tanjung Keliling
No
1
2
3
4
5
6
7

Jenis KB Lama
Suntik
Pil
Implant
AKDR ( Alat Kotrasepsi Dalam Rahim )
Kondom
Sistem Kalender
Tidak ikut KB (sesuai data yang di

Jumlah
-

%
-

temukan)
Total

Dari keterangan diatas tidak terdapat ibu post partum yang memakai alkon di Dusun I Desa
Tanjung Keliling.

30

18. Tabel Distribusi Jumlah Post Partum Yang Melakukan Perawatan Payudara
No
1
2
3

Perawatan Payudara

Jumlah
-

Ya
Tidak
Total

%
-

Dari keterangan diatas tidak terdapat ibu pospartum yang melakukan perawatan payudara di Dusun
I Desa Tanjung Keliling.

19. Tabel Distribusi Ibu Menyusui


No
1

Menyusui

Jumlah
5

Ya
30

%
100

Tidak
Total

100%

Dari keterangan diatas diperoleh bahwa ibu yang menyusui di Dusun VII Desa Tanjung Keliling
sebanyak 5 orang dengan persentase 100 %.
20. Tabel Distribusi Pemberian Colostrum, ASI ( Air Susu Ibu ) Ekslusif dan PASI

Pendamping Air Susu Ibu )Berdasarkan Usia bayi


No
1
2

Usia Bayi
0-6 bulan
6-2 tahun

Colostrum

Asi Ekslusif

Asi

Asi + Pasi

Pasi

5
-

Dari keterangan diatas bayi di Dusun VII Desa Tanjung Keliling yang berusia 0 6 bulan lebih
banyak diberi colostrum dengan jumlah 5 bayi.
21.Tabel Distribusi Frekuensi Pemberian Asi
No
1
2
3

Frekuensi Menyusui
Bila Bayi Menangis
Terjadwal
Sesuai Kebutuhan dan Tidur > 3 jam

Jumlah
4
1
5

%
80
20
100

Dari keterangan diatas lebih banyak ibu di Dusun VII Desa Tanjung Keliling yang menyusui
bayinya bila bayinya menangis sebanyak 4 orang dengan persentase 80 %.

22.Tabel Distribusi Pus Pengguna Alkon


No
1
2

PUS ( Pasangan Usia Subur )

Jumlah
25
25

Ya
Tidak
Total

30

%
100
100%

Dari keterangan diatas banyak PUS di Dusun I Desa Tanjung Keliling yang menggunakan ALKON
dengan jumlah 25 dengan persentase 100 %.
23. Tabel Distribusi Jenis Alkon Yang Digunakan
No
1
2
3
4
5
6
7

Jenis

Jumlah
9
16
25

Pil
Suntik
Implant
AKDR
Kondom
Kontap ( Kontrasepsi Mantap )
Kalender
Total

%
36
64
100%

Dari keterangan diatas penggunaan KB suntik lebih banyak dari pada alat kontrasepsi lainnya yaitu
sebanyak 16 orang dengan persentase 64 %.
24. Tabel Distribusi Alasan PUS Non Akseptor ( tidak memakai KB )
No
1
2
3
4

Alasan Tidak Akseptor


Anak Kurang
Pernah Gagal
Dilarang Suami
Tidak Cocok
Total

Jumlah
-

%
-

Dari keterangan diatas dapat terlihat bahwa tidak ada PUS di Dusun I Desa Tanjung Keliling yang
tidak menggunakan alat kontarsepsi.
25. Tabel Distribusi Imunisasi Dasar 0-1 Tahun
No
1
2
3
4
5

Jenis Imunisasi

Jumlah
15
15
14
15
15

BCG
Polio
DPT
Campak
Hepatitis B

Dari keterangan diatas semua imunisasi dasar telah didapat oleh bayi di Dusun VII Desa Tanjung
Keliling.
26, Tabel DistribusiImunisasi Pada Anak

30

No

Anak

Jenis Imunisasi

1
2

Balita
Usia

BCG
15
-

Polio
15
-

Jumlah %
Campak DPT
14
15
-

Hep.B
15
-

DT
-

Sekolah
Total

TT
-

74
-

100
-

74

100%

Dari keterangan diatas bahwa balita di Dusun VII Desa Tanjung Keliling telah mengikuti imunisasi
lengkap.
27.Tabel Distribusi Pengetahuan Remaja Berdasarkan Kesehatan Reproduksi
No
1
2
3

Tingkat Pengetahuan
Tahu
Kesehatan Reproduksi Remaja
13
Narkoba
25
PMS ( Penyakit Menular Seksual )
26

Kurang
12
4
22

Tidak tau
5
1
2

Jumlah
30
30
30

Dari keterangan diatas terdapat 22 orang remaja dari 30 yang kurang mendapatkan pengetahuan
tentang PMS (Penyakit Menular Seksual)

28.Distribusi Keluhan Ibu Menopause Berdasarkan Pengetahuan Dalam Mengatasi Keluhan


No
1
2
3
4

Keluhan

Cara Penanggulangan
Tahu
Tidak Tahu
-

Pusing
Panas Pada Daerah Tengkuk
Susah Tidur
Mudah Marah
Total

Dari keterangan diatas bahwa ibu menopause di Dusun VII Karang Jati Desa Tanjung Keliling tidak
memiliki keluhan pada masa menopause.
29.Tabel Distribusi Keadaan Rumah Didesa Tanjung Keliling
No
1
2
3

Keadaan Rumah

Jumlah
15
30
11
51

Permanen
Semi Permanen
Tidak Permanen
Total

30

%
29,41
49,02
21,5
100%

Dari keterangan diatas dapat terlihat bahwa rumah di Dusun I Desa Tanjung Keliling lebih banyak
bersifat semi permanen yaitu sebanyak 30 dengan persentase 49,02%.
30.Tabel Distribusi Sumber Penerangan
No
1
2

Sumber Penerangan

Jumlah
56
56

Listrik
Petromak
Total

%
100
100%

Dari keterangan diatas seluruh rumah di Dusun I desa tanjung keliling telah memliki penerangan
dengan menggunakan listrik.

31. Tabel Distribusi Sumber Air Bersih ( Menurut KK )


No
1
2
3
4

Sumber Air Bersih

Jumlah
56
56

Air hujan
Air sungai
Air sumur
PAM
Total

%
100
100%

Dari keterangan diatas seluruh rumah di Dusun I Desa Tanjung Keliling menggunakan air sumur
sebagai sumber air besih.
32.Tabel Distribusi Tempat Pembuangan Limbah (Menurut KK)
No
1
2

Pembuangan Limbah
Sungai
Saluran Pembuangan Air Limbah (SPAL )
Total

Jumlah
56

%
100

56

100%

Dari keterangan diatas semua pembuangan limbah di Dusun I Desa Tanjung Keliling dibuang
ditempat selain sungai seperti selokan atau parit
33.Tabel Distribusi Tempat Pembuangan Sampah (Menurut KK)

30

No
1
2
3

Pembuangan Sampah

Jumlah
56
56

Bakar
Tanam
Lain-lain
Total

%
100
100%

Dari keterangan diatas hampir semua warga di Dusun I Desa Tanjung Keliling membakar
sampahnya.

34. Table Distribusi Sirkulasi Udara Dan Ventilasi ( Menurut KK )


No
1
2

Status
Ventilasi Udara
Ventilasi Utama (pintu

Jumlah
cukup
-

Baik
56
56

Total
Sedang
-

56
56

dan jendela)
Dari keterangan diatas semua ventilasi di Dusun I Desa Tanjung Keliling baik.
35. Table Distribusi Jarak Sumur&Septik Tank ( Menurut KK )
No
1
2
3

Jarak

Jumlah
8
40
8
56

< 10 m
10-15 m
> 15 m
Total

100%

Dari keterangan diatas jarak sumur dengan septi tank di Dusun I Desa Tanjung Keliling adalah 1015 meter.
36. Tabel Distribusi Tempat Pembuangan Tinja (Menurut KK)
No
1
2
3

Pembuangan Tinja
Cemplung
Sungai
WC
Total

Jumlah
41
15
56

%
80,4
19,6
100%

Dari keterangan diatas masyarakat di Dusun I Desa Tanjung Keliling banyak menggunaka
Cemplung.

30

37. Tabel Distribusi Jarak Kandang Ternak Dengan Rumah


No
1
2
3

Kandang Ternak
< 10 m
10-15 m
> 15 m
Total

Jumlah
32
32

%
100
100%

Dari keterangan diatas jarak kandang dari rumah di Dusun I Desa Tanjung Keliling adalah < 10
meter.
38.Tabel Distribusi Jenis Ternak
No
1
2
3
4

Jenis Ternak Yang Dipelihara


Unggas
Sapi
Kambing
Babi
Total

Jumlah
40
34
11
85

100%

Dari keterangan diatas terlihat bahwa jenis ternak terbanyak yang dipelihara di Desa Tanjung
Keliling adalah unggas.
39. Tabel Distribusi Kegiatan Jalinan Sosial Di Desa Tanjung Keliling
No
1
2
3
4

Jaringan sosial
Arisan
Ambulan Desa
Tabulin
Donor Darah
Total

Jumlah
56
56

%
100%
100%

Dari keterangan diatas jaringan social di Dusun I Desa Tanjung Keliling adalah arisan dengan
jumlah 56 0rang.

30

40. Tabel Distribusi Jaminan Sosial Kesehatan


No
1
2

Jaminan Sosial Kesehatan


Ada
Tidak Ada
Total

Jumlah
11
45
50

%
21,57
78,43
100%

Dari keterangan diatas lebih banyak masyarakat yang tidak memliki jaminan sosial kesehatan di
Dusun I Desa Tanjung Keliling.
41. Tabel Distribusi Media Informasi Kesehatan
No
1
2
3
4

Jenis Mediator
Petugas Kesehatan
Koran/Majalah
Radio
Televisi
Total

Jumlah
51
5
56

%
92
8
100%

Dari keterangan diatas media informasi tentang kesehatan yang digunakan masyarakat di Dusun I
Desa Tanjung Keliling adalah oleh petugas kesehatan.
42. Tabel Distribusi Kendaraan Yang Dimiliki Warga
No
1
2
3
4

Kendaraan Yang Dimiliki


Mobil
Sepeda
Becak
Kereta
Total

Jumlah
1
6
20
27

%
3,7
22,2
74,1
100%

Dari keterangan diatas jenis transportasi yang digunakan masyarakat di Dusun I Desa Tanjung
Keliling adalah kareta sebanyak 20 dengan persentase 74,1 %.

TABEL STATUS KESEHATAN UMUM


43. Tabel Distribusi Kebiasaan Berobat

30

No
1
2
3
4
5
6

Kebiasaan Berobat
Dokter Swasta
Dokter Umum
Perawat
Bidan
Dukun
Lain-lain
Total

Jumlah
1
2
38
15
56

%
2
5
56
37
100%

Dari keterangan diatas kebiasaaan berobat yang dilakukan masyarakt di Dusun I Desa Tanjung
Keliling adalah perawat
44. Tabel Distribusi Fasilitas Kesehatan Yang Digunakan
No
1
2
3
4
5

Fasilitas Kesehatan
RS
Puskesmas
Polindes
Posyandu
Praktek Swasta
Total

Jumlah
4
20
3
2
27
56

%
7,14
35,71
5,36
3,57
48,22
100%

Dari keterangan diatas masyarakat di Dusun I Desa Tanjung Keliling lebih benyak berobat ke RS.
45. Tabel Distribusi Jarak Rumah dengan Fasilitas Kesehatan
No

Jarak

Rumah

1
2

Kesehaan
< 3 km
> 3 km
Total

Dengan

Fasilitas

Jumlah

56

100
100%

56

Dari keterangan diatas jarak fasilitas kesehatan di Dusun I Desa Tanjung Keliling < 3 km dari
rumah.
46. Tabel Distribusi Status Gizi Berdasarkan Makanan Pokok
No
1
2
3
4

Makanan Pokok
Nasi
Jagung
Sagu
Ubi
Total

Frekuensi
1
-

2
-

30

3
56
56

Jumlah

56
56

100%
100%

Dari keterangan diatas frekuensi makan nasi masyarakat di Dusun I Desa Tanjung Keliling adalah
sebanyak 3 x sehari.
47. Tabel Distribusi Menu
No
1

Menu
Nasi,Lauk Pauk,Sayur,Buah,Susu

2
3
4

Nasi,Lauk Pauk,Sayur,Buah
Nasi,Lauk Pauk,Sayur
Nasi,Sayur
Total

Jumlah
-

%
-

56
56

100
100%

Dari keterangan diatas masyarakat lebih banyak mengkomsumsi nasi, lauk pauk, sayur.
48. Tabel Distribusi pemilihan Sayur Yang Baik
No
1
2

Pemilihan Sayur Yang Baik


Mengerti
Tidak Mengerti
Total

Dari keterangan diatas

Jumlah
56
56

%
100
100%

masyarakat di Dusun VII Karang Jati Desa Tanjung Keliling sudah

mengerti tentang pemilihan sayur yang baik.

49. Tabel Distribusi Pengolahan Sayur


No
1
2

Pengolahan Sayur
Mengerti
Tidak Mengerti
Total

Jumlah
56
50

%
56
100%

Dari keterangan diatas masyarakat di Dusun I Desa Tanjung Keliling sudah mengerti cara
pengolahan sayur yang baik.
50. Tabel Distribusi jenis Protein
No

Jenis Protein

Frekuensi
1x

Jumlah %
2x

3x

4x

Setiap

seminggu seminggu seminggu seminggu hari

30

Telur

56

56

100

Ikan

56

56

100

100

100

Daging
Tempe
Tahu
Total

Dari keterangan diatas masyarakat di Dusun I Desa Tanjung Keliling lebih banyak mengkomsumsi
telur dan tempe.
51 Tabel Distribusi Bayi Yang Memiliki KMS
NO
1

BAYI/ BALITA
Ada KMS

Tanpa KMS
Total

JUMLAH
2

%
100

100 %

Dari keterangan diatas lebih banyak bayi / balita di Dusun I Desa Tanjung Keliling yang tidak
memiliki KMS.

52 Tabel Distribusi PMT ( Pemberian Makanan Tambahan )


NO
1

PMT
Ada

JUMLAH
5

%
100

Tanpa
Total

100

Dari keterangan diatas semua balita di Dusun VII Desa Tanjung Keliling mendapatkan PMT.
NO
1

JENIS PMT
Nasi

JUMLAH
5

%
100

Bubur

Buah
Total

100

Dari keterangan diatas jenis PMT yang didapat balita adalah nasi.
53. Table Distribusi Jumlah Bayi Yang Ditimbang Di Posyandu
NO
1

BAYI
Ditimbang

JUMLAH
5

30

%
100

Tidak ditimbang
Total

100 %

Dari keterangan diatas banyak bayi di Dusun VII Karang Jati Desa Tanjung Keliling yang datang
keposyandu untuk ditimbang.
54. Table Distribusi Alasan Bayi / Balita Ke Posyandu
NO
1

BAYI/ BALITA
Imunisasi

JUMLAH
15

%
100

Mengukur BB / TB

Sakit

Ikut-ikutan
Total

15

100 %

Dari keterangan diatas lebih banyak bayi / balita di Dusun VII Desa Tanjung Keliling datang
keposyandu dengan alasan untuk mendapatkan imunisasi.
BAB IV
PEMBAHASAN UNTUK PRIORITAS MASALAH PEMBINAAN KESEHATAN
MASYARAKAT DALAM KEBIDANAN KOMUNITAS

Kegiatan pembinaan dilakukan dengan cara :


1. Secara umum

Salah satu kegiatan yang dilaksanakan adalah loka karya mini dibalai desa Tanjung
Keliling tanggal 26 Mei 2008, dalam loka karya mini ini disajikan hasil pendapat dan
masalah yang ditemukan dimasyarakat.
2. Secara khusus

Pelaksanaan khususu dilakukan dengan pembinaan kesetiap masyarakat yang dilakukan


mulai dari 16 Mei s/d 20 Mei 2008.
a. Masalah KB
-

Memberikan penyuluhan tentang pengertian, tujuan dan manfaat KB

Menjelaskan jenis jenis kontasepsi, keuntungan, efek samping dan pemakaian


kontrasepsi.

Menganjurkan agar ibu pasangan usia subur yang ingin memakai alat
kontrasepsi agar terlebih dahulu memeriksakan diri kepetugas kesehatan.

b. Masalah ASI

30

Memberikan penyuluhan tentang manfaat ASI

Menjeladalam tentang keuntungan ASI, dan jadwal yamg baik dalam pemberian
ASI

Menganjurkan kepada ibu untuk memberikan ASI segera setelah bayi lahir

Menganjurkan kepada ibu untuk memberikan ASI secara ekxklusif ( 0 6


bulan )

Menganjurkan kepada ibu untuk memberikan ASI sesuai dengan kebutuhan bayi
atau setiap 2 jam sekali

c. Masalah pentingnya ANC


-

Memberikan penyuluhan tentang pentingnya ANC

Menganjurkan kepada ibu untuk memeriksakan kehamilannya paling tidak 4 kali


selama hamil yaitu 1 kali pada trimester pertama, 1 kali pada trimester kedua dan
2 kali pada trimester ketiga

Menjelaskan tentang keuntungan dari keuntungan ANC tersebut

d . Masalah Kespro, Narkoba dan PMS


-

Memberikan penyuluhan tentang kesehatan reproduksi, narkoba, PMS

Memberikan penjelasan tentang kesehatan reproduksi kepada remaja putrid yaitu


masalah mentruasi, personal hygiene

Memberikan penjelasan tentang pengertian, macam macam, dan kerugian dari


narkoba

Memberikan penjelasan tentang pengertian, macam macam, cara penularan


dan

pencegahan PMS.

e. Masalah kesehatan lingkungan


-

Memberikan penyuluhan tentang pentingnya kebersihan lingkungan

Memberikan penjelasan tentang sanitasi lingkungan, cara tempat pembuangan


limbah, jarak yang aman antara kandang ternak dengan rumah penduduk, tempat
pembuangan tinja dan sumber air bersih

30

PRIORITAS MASALAH KESEHATAN


1. Masalah
NO
1

: Kurangnya Pengetahuan PUS Tentang KB

KRITERIA
Sifat masalah

PERHITUNGAN SKOR
2
2
3 X1
3

PEMBENARAN
Ancaman kesehatan bagi psangan usia
subur yang tidak menggunakan alat
kontrasepsi

Kemungkinan
masalah dapat diubah
Potensial

2
2 X2

2
3X1

2
3

Sumber daya/ fasilitas tersedia kemana


PUS mendapatkan pelayanan KB

masalah

dapat diubah

Memberikan penyuluhan tentang KB

Penonjolan masalah
4

PUS tidak sadar dan tidak merasakan


Total

adanya masalah

10
3 = 3,3

Keterangan
Dari table diatas dapat kita tarik kesimpulan bahwa kurangnya pengetahuan PUS tentang KB dapat
berupa ancaman kesehatan bagi PUS yang tidak menggunakan ALKON. Kemungkinan masalah
dapat diubha dengan tersedianya fasilitas kesehatan kemana PUS mendapatkan pelayanan tentang
KB. Dan dengan pemberian penyuluhan tentang KB kepada PUS, tetapi terkadang PUS tidak
menyadari akan adanya gangguan kesehatan akibat kurangnya pengetahuan PUS tentang KB

30

DATA PENUNJANG
dari 542 pasangan usia subur dijumpai :
a. 121 ( 22,3 % ) pasangan usia subur tidak ber KB
b. 73 (60,4 % ) pasangan usia subur tidak ber KB dengan alas an kurang mengerti tenteng
KB
c.34 ( 28 % ) pasangan usia subur tidak bbber KB dengan alas an masih ingin punya anak

PEMBAHASAN
KB (Keluarga Berencana )
Jenis jenis alat kontrasepsi
1.

Pil

2. Suntik
3. AKDR (spiral )
4. IMPLAN (susuk )
1. Pil
Manfaat ( kelebihan )

Sangat efektif

Resiko terhadap kesehatan sangat kecil

Tidak mengganggu hubungan seksual

Dapat digunakan pada usai subur

Mudah dihentikan setiap saat

Dapat digunakan sebagai kontrasepsi darurat

Kelemahan

Mual terutama pada 3 bulan pertama

Perdarahan bercak

Pusing

Yang tidak boleh menggunakan pil

Dicurigai hamil

Adanya benjolan ( tumor )

Perokok dengan usia diatas 35 tahun

Punya penyakit jantung, kencing manis, tekanan darah tinggi

Waktu mulai menggunakan pil

Setiap saat selagi haid

30

2. SUNTIK
Manfaat ( kelebihan )

Dapat digunakan dalam jangka panjang

Resiko terhadap kesehatan sangat kecil

Mengurangi jumlah perdarahan

Tidak berpengaruh pada hubungan seksual

Kelemahan

Haid tidak teratur

Mual, sakit kepala, nyeri payudara ( akan hilang saat suntikan kedua )

Penambahan berat badan

Yang boleh menggunakan

Usia reproduksi

Pasca persalinan dan ibu menyusui

Nyeri haid hebat

Anemia

Jenis KB suntik

KB suntik 1 bulan

KB suntik 3 bulan

3. AKDR ( spiral )
Manfaat ( kelebihan )

Efektif dalam waktu jangka panjang

Tidak menggangu hubungan seksual

Tidak berpengaruh pada ASI

Kesuburan akan kembali setelah spiral diangkat

Kelemahan

Nyeri pada waktu pemasangan

Perdarahan dilaur haid

Perdarahan haid lebih banyak

Nyeri panggul

Lender vagina lebih banyak

Yang boleh menggunakan

Usia reproduksi

Sedang menyusui

Pasca keguguran

30

Waktu yang tepat dalam pemasangan AKDR

Setiap saat selama siklus haid

Sesudah melahirkan

Pasca keguguran

4. IMPLAN
Jenis IMPLAN

NORPLANT : terdiri dari 6 batang dan lama kerjanya 5 tahun

IMPLANON : terdiri dari 1 batang dan lama kerjanya 3 tahun

JADENA dan INDOPLANT :terdiri dari 2 batang den lama kerjanya 3 tahun

Kelebihan

Tidak memerlukan pemeriksaan dalam

Tidak mengganggu hubungan seksual

Tidak mengganggu ASI

Perlindungan jangka panjang

Dapat dicabut setiap saat

Kelemahan

Haid tidak teratur

Peningkatan / penurunan berat badan

Perasaan mual

Pusing

Yang boleh menggunakan

Usia reproduksi

Menyusui

Pasca persalinan

Pasca keguguran

Anemia

PERENCANAAN
1. Berikan penyuluhan tentang pengertian, tujuan dan manfaat KB
2. Jelaskan jenis jenis kontrasepsi, keuntungan, efek samping dan pemakaian kontrasepsi
3. Anjurkan ibu pasangan usia subur yang ingin memakai alat kontrasepsi agar terlebih dahulu
memeriksakan diri ke petugas kesehatan
4. Adakan safari KB bagi pasangan usia subur

30

IMPLEMENTASI
1. Memberika penyuluhan tentang pengertian, tujuan dan manfaat KB
2. Menjelaskan jenis jenis kontrasepsi, keuntungan, efek samping dan pemakaian
kontrasepsi
3. Menganjurkan agar ibu pasangan usia subur yang ingin memakai alat kontrasepsi agar
terlebih dahulu memeriksakan diri kepetugas kesehatan
EVALUASI
Dari penyuluhan yang disampaikan ibu telah mengerti tentang pengertian, tujuan dan
manfaat KB, jenis jenis kontrasepsi, keuntungan, efek samping dan pemakaian kontrasepsi.
Pasangan usia subur telah mengerti tentang keuntungan dari pemeriksaan diri kepetugas
kesehatan sebelum memilih alat kontrasepsi.
Tidak terlaksananya program safari KB karena kurangnya koordinasi dari tim PBL

2.Masalah : Kurangnya Pengetahuan Ibu Tentang Jadawal Pemberian ASI Yang Baik
NO
1

KRITERIA
Sifat masalah

PERHITUNGAN SKOR
2
2
3X1
3

Kemungkinan
masalah dapat diubah
Potensial

2
2X2

2
3 X1

2
3

0
2X1

1.

PEMBENARAN
Ancaman kesehatan

bagi

bayi

bila

pemberian ASI tidak terjadwal


Sumber daya/ fasilitas tersedia kemana ibu
untuk konseling

masalah

dapat diubah

Memberikan penyuluhan tentang jadwal


pemberian ASI yang baik

Penonjolan masalah
4
Total

Ibu tidak sadar dan tidak merasakan


adanya masalah

10
3 = 3,3

keterangan
dari table diatas dapat diketahui bahwa kurangnya pengetahuan ibu tentang jadwal pemberian ASI
yang baik dapat bersifat ancaman kesehatan bagi bayi jika pemberian ASI nya tidak terjadwal.
Kemungkinan masalah dapat diubah jika sumber daya / fasilitas tersedia untuk ibu melakukan
konseling, ataupun dengan pemberian penyuluhan terhadap ibu tentang pemberian ASI yang baik.

30

DATA PENUNJANG
Dari 93 bayi dan balita yang masih menyusui dijumpai :
a. 55 ( 59,1 % ) bayi disusui apabila bayi menangis
b. 27 ( 29,1 % ) bayi disusui sesuai kebutuhan dan tidak labih dari 3 jam
PEMBAHASAN
ASI ( AIR SUSU IBU )
ASI adalah air susu ibu yang merupakan makanan / minuman terbaik bagi bayi.
Manfaat ASI bagi bayi
-

Sebagai nutrisi atau makanan

Pertahanan tubuh bayi

Meningkatkan kecerdasan

Menunjang tumbuh kembang bayi

Manfaat ASI bagi ibu


-

Dapat mengurangi perdarahan setelah persalinan

Mengembalikan bentuk rahim kebentuk semula

Dapat digunakan sebagai metode KB sementara

Dapat mengurangi resiko terjadinya kanker payudara

Manfaat ASI bagi keluarga


-

Mudah pemberiannya

Dapat menghemat biaya

Manfaat bagi Negara


-

Mengurangi angka kesakitan dan kematian pada anak

Meningkatkan kualitas sumber daya manusia

Menghemat devisa Negara ( simpanan ) untuk membeli susu formula

Mengurangi polusi udara pada lingkungan

Jadwal pemberian ASI


Jadwal pemberian ASI 2-3 jam atau sesering mungkin dengan waktu selama 15 menit.
PERENCANAAN
1. Berikan penyuluhan pada ibu tentang manfaat ASI
2. Jelaskan kepada ibu tentang keuntungan dan jadwal yang baik dalam pemberian ASI
3. Anjurkan kepada ibu untuk memberikan ASI segera setelah bayi lahir
4. Anjurkan kepada ibu untuk memberikan ASI Eksklusif ( 0 6 bulan )
5. praktekan kepada ibu tentang cara perawatan payudara
PELAKSANAAN

30

1. Memberikan penyuluhan pada ibu tentang manfaat ASI


2. Menjelaskan kepada ibu tentang keuntungan dan jadwal yang baik dalam pemberian ASI
3. Menganjurkan kepada ibu untuk memberikan ASI segera setelah bayi lahir
4. Menganjurkan kepada ibu untuk memberikan ASI Eksklusif ( 0 6 bulan )
EVALUASI
Dari hasil penyuluhan yang diberikan, ibu mengerti akan manfaat ASI, jadwal yang baik
dalam pemberian ASI dan tentang ASI Eksklusif, tidak terlaksananya praktek cara perawatan
payudara.

2. Masalah : Kurangnya Pengetahuan Ibu Tentang Pentingnya ANC


NO
1

KRITERIA
Sifat masalah

Kemungkinan
masalah dapat diubah

PERHITUNGAN SKOR
2
2
3X1
3

PEMBENARAN
Ancaman kesehatan bagi ibu hamil yang

Sumber daya/ fasilitas tersedia kemana ibu

1
2X2

tidak melakukan pemeriksaan kehamilan

hamil

untuk

melakukan

pemeriksaan

kehamilan
Potensial
3

masalah

dapat diubah

2
3 X1

2
3

Memberikan

1
2

1
2

Ibu tidak sadar dan tidak merasakan adanya

penyuluhan

tentang

pentingnya pemeriksaan kehamilan

Penonjolan masalah
4
Total

masalah bila tidak memeriksakan kehamilan

17
6 = 2,8

Dari table diatas dapat kita lihat bahwa kurangnya pengetahuan ibu tentang pentingnya
pemeriksaan selama kehamilan dapat berupa ancaman kesehatan pada ibu hamil yang tidak
memeriksakan kehamilan. Kemungkinan masalah dapat diubah dengan tersedianya fasilitas
kesehatan dan tingginya kesadaran ibu hamil untuk

memeriksakan kehamilan serta

dengan

pemberian penyuluhan tentang pentungnya pemeriksaan kehamilan tetapi ibu terkadang tidak sadar
dan kurang merasakan adanya masalah bila tidak memeriksakan kehamilannya

30

DATA PENUNJANG :
Dari 20 orang ibu hamil dijumpai :
1. 16 ( 80 % ) ibu hamil pada trimester I, II, III, melakukan kunjungan ibu hamil 4 kali
2. 19 ( 95 % ) ibu hamil mengkonsumsi tablet FE ( Zat Besi ) kaurng dari 90 tablet
3. hanya 5 ( 25 % ) ibu hamil yang mendapat vitamin A
ANTENATAL CARE
1. Pengertian Antenatal Care
Kunjungan Antenatal Care adalah pemeriksaan / perawatan selama kehamilan sampai
menjelang proses persalinan

Kunjungan ibu hamil ( ANC ) minimal dibagi atas 3 yaitu :


a. Kunjungan pada trimester I yaitu usia kehamilan 4 minggu 12 minggu minimal 1
kali
b. Kunjungan pada trimester II yaitu pada usia kehamilan 16 minggu 24 minggu
minimal 1 kali
c. Kunjungan pada trimester III yaitu usai kehamilan 28 minggu 36 minggu minimal
2 kali
Pemeriksaan yang dilakukan pada kunjungan ANC yaitu :
1. Pemeriksaan vital sign yaitu tekanan darah, suhu tubuh, pernafasan, denyut nadi
2. Pemeriksaan palpasi

Leopold I yang diperiksa TFU ( Tinggi Fundus Uteri )

Leopold II yang diperiksa letak punggung janin

Leopold III yang diperisa bagian terbawah janin

Loepold IV yang diperiksa apakah sudah masuk / belum masuk pintu atas
panggul

3. Pemeriksaan Auskultasi yaitu denyut jantung janin


4. Pemeriksaan laboratorium yaitu hb, urin
Manfaat dilakukan kunjungan Antenatal Care yaitu :
a. Untuk mengetahui keadaan fisik ibu
b. Untuk mengetahui kondisi kehamilan ibu
c. Untuk mengetahhui keadaan janin
d. Untuk menjalin hubungan yang erat dengan tenaga kesehatan
Informasi kesehatan yang diperoleh saat kunjungan Antenatal Care :
1. Trimester pertama
30

Penyuluhan tentang perubahan fisiologis ibu hamil

Penyuluhan tentang gizi ibu hamil

Penyuluhan tentang tanda bahaya kehamilan

Penyuluhan tentang personal hygine

2. Trimester kedua

Penyuluhan tentang gizi ibu hamil

Penyuluhan tentang senam hamil

Penyuluhan tentang senam hamil

Penyuluhan tentang pola aktifitas dan istirahat

Penyuluhan tentang tanda tanda persalinan

Penyuluhan tentang tanda tanda bahaya kehamilan

PERENCANAAN
1. Berikan penyuluhan tentang pentingnya ANC ( Antenatal Care )
2. Anjurkan kepada ibu untuk memeriksakan kehamilannya paling tidak 4 kali selama hamil, 1
kali pada trimester I, 1 kali pada trimester II, dan 2 kali pada trimester III
3. Jelaskan keuntungan ANC ( Antenatal Care )
4. Lakukan pemeriksaan ibu hamil
5. Berikan tablet zat besi dan suntik TT
PELAKSANAAN
1. Memberikan penyuluhan tentang pentingnya ANC ( Antenatal Care )
2. Menganjurkan kepada ibu untuk memeriksakan kehamilannya paling tidak 4 kali selama hamil,
1 kali pada trimester I,1 kali pada trimester II, dan 2 kali pada trimester III
3. Menjelaskan keuntungan ANC ( Antenatal Care )
4. Melakukan pemeriksaan ibu hamil
EVALUASI
Dari penyuluhan yang diberikan ibu mengerti akan pentingnya ANC ( Antenatal Care ) dan
keuntungan dari ANC ( Antenatal Care ) telah melaksanakan pemeriksaan terhadap ibu hamil.
Tidak terlaksananya program pemberian Zat Besi dan suntik TT karena tidak tersedianya Tablet Zat
Besi dan para ibu tidak bersedianya untuk disuntik.
4. Masalah : Rendahnya Pengetahuan Remaja Mengenai KESPRO , NARKOBA, dan PMS
NO
1

KRITERIA
Sifat masalah

PERHITUNGAN SKOR
2
2
3X1
3

30

PEMBENARAN
Ancaman kesehatan bagi remaja yang
kurang

memiliki

pengetahuan

Kespro,

Kemungkinan
masalah dapat diubah

1
2X2

Narkoba dan PMS


Sumber daya/ fasilitas tersedia kemana
remaja untuk mendapatkan penyuluhan

Potensial
3

masalah

dapat diubah

2
3 X1

2
3

Penonjolan masalah

kesehatan reproduksi, narkoba dan PMS


0

0
2X1

Memberikan penyuluhan tentang masalah

remaja tidak sadar dan tidak merasakan


adanya masalah
Total
Keterangan
Dari table diatas dapat kita lihat rendahnya pengetauan remaja mengenai KESPRO Narkoba dan
PMS. Hal ini dapat menjadi salah satu penyebab ancaman kesehatan bagi remaja itu sendiri.
Dengan adanya fasilitas dan sumber daya yang dapat di gunakan oleh remaja memungkinkan
untuk merubah masalah ini tetapi biasanya remaja tidak sadar dan tidak merasakan adanya masalah
akibat kurannya pengetahuan remaja tersebut.
DATA PENUNJANG
Dari 454 remaja dijumpai :
a. 250 ( 55 % ) remaja tidak mengetahui tentang kesehatan reproduksi ( kespro ) remaja
b. 82 ( 18 % ) remaja tidak tahu mengenai narkoba
c. 181 ( 39,9 % ) remaja tidak tahu mengenai penyakit menular seksual ( PMS )
PEMBAHASAN
Kesehatan reproduksi : kesehatan yang meliputi alat genitalia eksterna dan genitalia interna baik
pada laki- laki dan perempuan
Menstruasi / haid
Adalah : keadaan fisiologis yang dialami oleh remaja putrid disebabkan peluruhan sel telur yang
telah matang dan tidak terjadi pembuahan oleh sperma. Hal ini terjadi pada usia sekitar 12 16
tahun.
Gangguan haid
1. Dismenerhoe : keluhan nyeri atau rasa sakit ketika haid disekitar perut bagian bawah yang
dialami oleh remaja perempuan
2. Amenorhoe : gangguan haid yang ditandai tidak terjadinya haid selama 3 4 bulan
3. Hipermenorhoe : gangguan haid yamg ditandai dengan jumlah perdarahan lebih banyak dan
lamanya perdarahan lebih dari 8 hari
4. Hipormenorhoe : gangguan haid yang ditandai dengan jumlah perdarahan sedikit dan lama
perdarahan kurang dari 3 hari
30

5. Polimenorhoe : siklus haid yang memendek yantu kurang dari 21 hari


6. Oligomenorhoe : siklus haid yang memanjang lebih dari 35 hari
Penyakit menular seksual : PMS adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi berbagai jenis
mikroorganisme ( virus, bakteri, protozoa dan jamur ) yang menimbulkan gejala klinis uatama di
saluran kemih dan reproduksi ditularkan melalui hubungan seksual
Jenis- jenis PMS
1. Sifilis ( Raja Singa )
2. Gonorea (GO )
3. Herpes genitalia
4. Klemadia
5. Trikomoniasis vaginalis
6. Kandidiasis vagina
7. Kutil kelamin
8. AIDS / HIV
Pencegahan PMS
Yang paling ampuh bagi remaja adalah tidak berhubungan seksual diluar nikah atau gonta-ganti
pasangan
a. Organ-organ yang terkena PMS
Pada wanita : saluran indung telur, indung telur, rahim, leher rahim dan vagina
Pada pria : kandung kemih, penis, saluran kencing, kantung zakar, anus
b. Akibat PMS

Kemandulan baik maupun

Kanker rahim pada

Kehamilan diluar rahim

Bayi lahir belum cukup bulan

Gejala

Luka dengan atau rasa sakit disekitar alat kelamin

Cairan tidak normal : pada cairan dari vagina bias gatal, kekuningan dan kehijauan dan
pada cairan bening atau berwarna dari pembukaan kepala penis atau anus

Sakit pada saat

Tonjolan seperti jengger ayam disekitar alat kelamin

Sakit pada bagian bawah perut

Kemerahan pada sekitar alat kelamin

Penanganan
Tidak semua PMS dapat disembuhkan. PMS yang disebabkan oleh virus, seperti HIV/ AIDS,
herpes kelamin dan hepatitis B . karena virus tidak bias dimusnahkan dan apbila menyerang tubuh

30

akan tetap hidup didalam tubuh selamanya. Virus merusak system kekebalan tubuh yang memliki
peranan yang paling penting dalam melawan penyakit
PMS yang disebabkan bakteri dan jamur seperti sifilis, gonorea, trikomoniasis vaginalis,
kandidiasis vagina dan kutil kelamin penyembuhannya dengan pemberian therapy antibiotic secara
teratur serta pemberian konseling preventif
NARKOBA : Zat / bahan adiktif yang bekerja pada system saraf pusat ( otak ) yang dapat
menyebabkan hilangnya kesadaran dari rasa sakit
Tanda Dan Gejala Pengguna Narkoba

Malas mengurus diri, malas makan, sering mengantuk, kurang bersosialisasi

Gaya hidup semaunya, mudah tersinggung, mudah marah

Batuk atau pilek yang berkepanjangan

PERENCANAAN
1. Berikan penyuluhan tentang kesehatan reproduksi narkoba dan penyakit menular seksual
2. Berikan penjelasan tentang kesehatan reproduksi pada putri yaitu masalah menstruasi dan
personal hygiene
3. Berikan penjelasan tentang pengertian , macam-macam dan kerugian dari narkoba
4. Berikan penjelasan tentang pengertian, macam-macam, penularan dan pencegahan PMS
( penyakit menular seksual )
PELAKSANAAN
1. Memberikan penyuluhan tentang kesehatan reproduksi narkoba dan penyakit menular
seksual
2. Memberikan penjelasan tentang kesehatan reproduksi pada putri yaitu masalah menstruasi
dan personal hygiene
3. Memberikan penjelasan tentang pengertian , macam-macam dan kerugian dari narkoba
4. Memberikan penjelasan tentang pengertian, macam-macam, penularan dan pencegahan
PMS ( penyakit menular seksual )
EVALUASI
Dari penyuluhan yang diberikan kepada remaja putra maupun putrid mengerti tentang
kespro, narkoba, PMS, macam macam dan kerugian narkoba mengerti dan paham cara
penularan dan pencegahan PMS.

30

5. Kurangnya : Pengetahuan Masyarakat Tentang Pentingnya Kesehatan Lingkungan


NO
1

KRITERIA
Sifat masalah

PERHITUNGAN SKOR
2
2
3X1
3

Kemungkinan

masalah dapat diubah


Potensial
3

PEMBENARAN
Ancaman kesehatan bagi masyarakat bila
kesehatan lingkungan kurang diperhatikan
Tersedianya dana dan fasilitas

agar

kesehatan lingkungan dapat dirubah

masalah

dapat diubah

3
3

3
3

Memberikan penyuluhan tentang


pentingnya masalah kesehatan lingkungan
kepada masyarakat

Penonjolan masalah
0

0
2X1

Total

masyarakat tidak sadar dan tidak merasakan


adanya masalah

8
3 = 2,6

Dari table diatas dapat bahwa kurangnya pengetahuan masyarakat tenang pentingnya kesehatan
lingkungan yang dapat menyebabkan ancaman masalah kesehatan masyarakat apabila dana dan
fasilitas tersedia serta adanya penyuluhan yang diberikan

maka kemungkinan masalah dapat

diatasi. Namun umumnya masyarakat tidak sadar dan menyadari adanya masalah kesehatan.
DATA PENUNJANG

30

Dari 777 KK dijumpai :


A. 376 ( 48,4 % ) KK memiliki septitank kurang dari 10 M dari sumur
B. 278 ( 61, % ) KK memiliki kandang ternak dengan jarak kurang dari 10 M dari rumah
PEMBAHASAN
KESEHATAN LINGKUNGAN
A. Pengertian dan ruang lingkup kesehatan lingkungan
Kesehatan lingkungan adalah suatu kondisi atau keadaan lingkungan yang optimum
sehingga berpengaruh positif terhadap terwujudnya status kesehatan yang optimal pula.
Ruang lingkup kesehatan lingkunganantara lain mencangkup :

Perumahan

Pembuangan tinja

Penyediaan air bersih

Pembuangan sampah

Pembuangan air limbah

Kandang ternak

Perumahan
Rumah adalah salah satu persyaratan pokok bagi kehidupanmanusia. Adapun faktor faktor
yang perlu diperhatikan dalam membangun sebuah rumah
1. faktor lingkungan
2. tingkat kemampuan ekonomi masyarakat
3. teknologi yang dimiliki masyarakat
4. kebijaksanaan pemerintah yang menyangkut tata guna tanah
Syarat syarat rumah sehat
1. Bahan bangunan
a. lantai
semen atau lantai tanah tidak jadi masalah, namun yang perlu diperhatikan untuk
lantai tanah adalah tidak berdebu pada musim kemarau dan tidak basah pada musim
hujan.
b. dinding
tembok maupun papan sama sama baik
c. atap genteng
umum dipakai, baik didaerah perkotaan maupun pedesaan
2. Ventilasi
Fungsi ventilasi adalah
;

Menjaga agar aliran udara tetap segar

30

Untuk menjaga agar ruangan rumah selalu tetap dalam kelembapan yang
optimum

Perlu diperhatikan bahwa system pembuatan ventilasi harus dijaga agar udara tidak
membalik lagi, harus mengalir. Artinya dalam ruangan rumah harus ada jalan masuk dan
keluarnya udara.
3. Cahaya
rumah yang sehat memerlukan cahaya yang cukup, tidak kurang dan tidak terlalu
banyak
4. Luas bangunan rumah
Luas lantai bangunan sehat harus cukup untuk penghuni didalamnya, artinya luas
lantai bangunan tersebut harus disesuaikan dengan jumlah penghuninya.

5. Vasilitas vasilitas dalam rumah sehat


Rumah yang sehat harus mempunyai vasilitas vasilitas sebagai berikut :
a. penyediaan air bersih yang cukup
b. pembuangan tinja
c. pembuangan air limbah
d. pembuangan sampah
e. fasilitas dapur
f. ruang berkumpul keluarga
Disamping fasilitas fasilitas tersebut, ada fasilitas lain yang perlu diadakan tersendiri
untuk rumah perdesaan, yakni :

Gudang : tempat menyimpan hasil panen

Kandang ternak : kandang ternak harus terpisah dari rumah dengan jarak

10 15 M

PEMBUANGAN TINJA
Dilihat dari segi kesehatan masyarakat, masalah pembuangan kotoran manusia atau tinja
merupakan masalah pokok untuk sedini mumgkin diatasi, karena kotoran manusia adalah sumber
penyebaran penyakit yang multi kompleks.
Beberapa penyakit yang dapat disebarkan oleh tinja manusia antara lain :
-

Tifus

Disentri

Kolera

Dan lain lain

PENGOLAHAN PEMBUANGAN KOTORAN MANUSIA


30

Untuk mencegah dan mengurangi kontaminasi tinja terhadap lingkungan maka pembuangan
tinja harus dikelola dengan baik
Adapun syarat jamban sehat anatra lain :
;

Tidak mengotori permukaan tanah dan sekeliling jamban

Tidak mengotori air permikaan disekitarnya

Tidak menimbulkan bau

Tidak terjangkau oleh lalat dan binatang lainnya

Agar persyaratan tersebut dapat terpenuhi, perlu diperhatikan :


-

Jamban tersebut tertutup

Lokasinya tidak mengganggu pandangan

Mempunyai tempat pijakan yang kuat

Disediakannya alat-alat pembersih

PENYEDIAAN AIR BERSIH


Air sangat penting bagi kehidupan manusia. Kebutuhan manusia akan air sangat komplek
antara lain untuk minum, masak, mandi, mencuci, dsb. Diantara kegunaan kegunaan air tersebut
yang sangat penting adalah untuk minum. Oleh karena itu air untuk keperluan minum harus
mempunyai syarat khusus antara lain bening, tidak berasa, bebas dari segala bakteri ( bakteri
pathogen ), mengandung zat zat tertentu dalam jumlah tertentu.

PERENCANAAN
1. Berikan penyuluhan tentang pentingnya kebersihan lingkungan
2. Berikan penjelasan tentang sanitasi lingkungan, cara tempat pembuangan sampah limbah, jarak
yang aman antara kandang ternak dengan rumah penduduk, tempat pembuangan tinja dan
sumber air bersih
3. Laksanakan pembuatan tempat sampah
4. Lakukan pembenahan sumur umum
5. Lakukan kegiatan gotong royong
PELAKSANAAN
1. Memberikan penyuluhan tentang pentingnya kebersihan lingkungan
2. Memberikan penjelasan tentang sanitasi lingkungan, cara tempat pembuangan sampah limbah,
jarak yang aman antara kandang ternak dengan rumah penduduk, tempat pembuangan tinja dan
sumber air bersih
3. Membuat tempat sampah

30

4. Melakukan pembenahan sumur umum


5. Melakukan kegiatan gotong royong
EVALUASI
Dari penyuluhan yang diberikan masyarakat mengerti akan pentingnya kebersihan
lingkungan yang meliputi tentang sanitasi lingkungan, cara pembuatan tempat limbah, jarak
kandang ternak dengan rumah penduduk, tempat pembuangan tinja dan sumber air bersih. Telah
telaksananya kegiatan pembuatan lubang sampah, kegiatan pembenahan sumur umum dan kegiatan
gotong royong.

BAB V
PENUTUP

1. Kesimpulan

Dari hasil pembinaan masyarakat yang dilakukan dari tanggal 16 Mei s/d 20 Mei 2008 yang
dilaksanakan di Desa Tanjung Keliling maka kami mengambil kesimpulan bahwa dari 777 kk
masyarakat dengan prioritas masalah yakni KB, ANC, Kesrepro, kesehatan lingkungan dan ASI,
maka dapat disimpulkan bahwa ibu telah mengerti tentang alat kontarsepsi yan dianjurkan oleh
bidan dan bersedia untuk memriksakan kehamilan, para remaja telah mengerti tentang pengertian,
jenis dan cara penularan serta cara pencegahan PMS ( Penyakit Menular Seksual ). Masyarakat
telah mengerti tentang pentingnya kesehatan lingkungan serta ibu telah mengerti dan bersedia
memberikan ASI sesuai dengan pengetahuan yang di dapat dari penyuluhan

2. Saran

30

Diharapkan pada masyarakat di Desa Tanjung Keliling agar memanfaatkan sarana dan fasilitas
kesehatan yang ada baik di Puskesmas, Posyandu atau sarana kesehatan lainnya guna
meningkatkan derajat kesehatan, sehingga tercapainya masyarakat Indonesia yang sehat.
Diharapkan pada masyarakat di Desa Tnjung Keliling agar memelihara, mempertahankan dan
meningkatkan serta mengembangkan perilaku sehat.

DAFTAR PUSTAKA

Depkes RI, 1995, Manajemen Kebidanan.Jakarta ; Departemen Kesehatan RI : Pusat Tenaga


Kesehatan
Effendi Nasrul, 1998, Dasar dasar Keperawatan Kesehatan Masyarakat, Jakarta: PT Rineka
Cipta.
Sarwono, 2003, Buku Panduan Praktek Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal, Jakarta :
JAPIEG

30

No

: 172 / AKBID / KR / B / V / 2008

Binjai , 26 Mei 2008

Lamp : -

Kepada Yth

Hal

Bapak / Ibu / Sdr / i

: Undangan MMD

Di
Tempat

Dengan Hormat
Sehubungan akan dilaksanakan Musyawarah Mufakat Desa ( MMD ) mahasiswa tingkat III
semester VI Akademi Kebidanan Kholisatur Rahmi Binjai Tahun 2008 di Desa Tanjung Keliling
Kecamatan Salapian Kabupaten Langkat, dengan ini kami mengundang Bapak / Ibu / Sdr / i untuk
dapat menghadiri acara ini, yang insya Allah akan dilaksanakan pada :
Hari / Tanggal

: Senin, 26 Mei 2008

Waktu

Tempat

: Balai Desa

Besar harapan kami Bapak / Ibu / Sdr / I dapat menghadiri acara ini
Demikianlah undangan ini kami sampaikan atas perhatian dan kehadiran Bapak/ Ibu/ Sdr/ I
kami ucapkan terima kasih.

30

Mengetahui
Direktris Akbid Kholisatur Rahmi Binjai

Ketua PBL

Farah Diba, SST, Spd

Yusniati Lubis, AMKeb, Spd

Tembusan :
1. Yth, Bapak Camat Kec.Salapian
2. Yth, Bapak / Ibu Ka.Puskesmas Kec.Salapian
3. Yth, Bapak Ka.Desa Tanjung Keliling Kec.Salapian
4. Yth, Bapak Ka.Dusun Desa Tanjung KelilingKec.Salapian
5. Yth, Tokoh tokoh Masyarakat Desa Tanjung Keliling
6. Masyarakat Setempat Desa Tanjung Keliling
7. Pertinggal

No

: 172 / Akbid / KR / B / V / 2008

Binjai, 28 Mei 2008

Lamp : -

Kepada Yth

Hal

Bapak / Ibu / Sdr / i

: Acara Perpisahan PBL

Di Tempat
Dengan Hormat,
Sehubungan berakhirnya PBL ( Praktek Belajar Lapangan ) mahasiswi tingkat III semester
VI AKBID Kholisatur Rahmi Binjai tahun 2008 di Desa Tanjung Keliling Kec. Salapian Kab.
Langkat, dengan ini kami mengandung Bapak / Ibu / Sdr / i untuk dapat menghadiri acara
perpisahan, yang insyaallah akan dilaksanakan pada :
Hari / Tanggal

: Rabu, 28 Mei 2008

Waktu

: 09.00 Wib - selesai

Tempat

: Balai Desa

30

Besar harapan kami Bapak / Ibu / Sdr / I dapat menghadiri acara ini
Demikian undangan ini kami sampaikan atas perhatian dan kehadiran Bapak / Ibu / Sdr / I
kami ucapkan terima kasih

Mengetahui
Ketua mahasiswi PBL

sekretaris

Bebita Lestari

Fitri Susmeri

30

Anda mungkin juga menyukai