ATLETIK
Atletik modern biasanya diorganisir sekitar lari 400m di trek di hampir semua
even yang ada. Acara lapangan (melompat dan melempar) biasanya memakai tempat
di dalam trek. Atletik termasuk di dalam Olimpiade modern di tahun 1896 dan
membentuk dasar-dasarnya kemudian. Wanita pertama kali dibolehkan berpartisipasi
di trek dan lapangan dalam event Olimpiade tahun 1928. Sebuah badan pengelola
internasional dibentuk, IAAFdibentuk tahun 1912. IAAF menyelenggarakan
beberapa kejuaraan dunia outdoor di tahun 1983. Ada beberapa pertandingan regional
seperti kejuaraan Eropa, Pan-American Games dan Commonwealth Games. Sebagai
tambahan ada sirkuit Liga Emas professional, diakumulasi dalam IAAF World
Athletics Final dan kejuaraan dalam ruangan seperti World Indoor Championship.
Olahraga tersebut memiliki profil tinggi selama kejuaraan besar, khususnya
Olimpiade, tetapi yang lain kurang populer.
AAU (Amateur Athletic Union) adalah badan pengelola di Amerika Serikat
sampai runtuh dibawah tekanan profesionalisme pada akhir tahun 1970. Sebuah
badan baru bernama The Athletic Congress (TAC) dibentuk, dan akhirnya dinamai
USA Track and Field (USATF atau USA T&F). Sebuah tambahan, organisasi dengan
struktural yang lebih kecil, Road Runner Club of America (RRCA) juga ada di USA
untuk mempromosikan balap jalanan. Di masa modern, atlet sekarang bisa menerima
uang dari balapan, mengakhiri sebutan amatirisme yang ada sebelumnya.
B. Nomor Yang Dilombakan
1. Nomor nomor Atletik yang dilombakan pada Track/Lintasan, adalah :
a. Lari Jarak Pendek (Sprint) : 100 meter, 200 meter, 400 meter.
b. Lari Jarak Menngah (Midle Distance) : 800 meter, 1500 meter, 3000
c.
meter.
Lari Jarak Jauh (Long Distance) : 5000 meter, 10.000 meter,
d.
e.
f.
g.
h.
3. Nomor Gabungan
Yang dimaksud nomor gabungan adalah gabungan dari nomor Lari, Lompat,
dan Lempar. Hasil prestasi masing-masing nomor lomba tersebut dikonvensikan
ketabel nilai. Selanjutnya junlah yang tertinggi itulah pemenangnya. Jenis-jenis
nomor gabungan adalah :
a. Sapta Lomba : untuk putri, terdiri dari 7 nomor lomba dan dilakukan 2 hari
- Hari pertama : Lari 100 m gawang, Lompat Jauh, Lempar Lembing dan Lari
200 m.
- Hari kedua : Lompat Tinggi, Tolak Peluru dan Lari 800 m.
b. Basa Lomba : Untuk putra, terdiri dari 10 nomor lomba dan dilakukan 2 hari
- Hari pertama : Lari 100 m, Lompat Jauh, Tolak Peluru, Lompat Tinggi, dan
-
Lari 400 m.
Hari kedua
BAB II
SENAM
A. Sejarah Perkembangan Senam
Senam pertama kali diperkenalkan pada zaman Yunani kuno. Senam berasal dari
kata Gymnastics, Gymnas berarti telanjang, sebab pada waktu itu orang orang
berlatih tanpa pakaian. Sedangkan Gymnasium adalah suatu tempat yang
dipergunakan untuk mengadakan latihan senam. Pada zaman itu Gymnastik
dilakukan dalam rangka upacara upacara kepercayaan yaitu guna menyembah dewa
Zeus.
Pada awal permulaan abad ke 20, senam telah menjadi rencana pendidikan di
sekolah sekolah Amerika. Hal ini berkat usaha dari Dr.J.F. Williams, Dr.Dubly
sorgen dan Thomas D.Wood.
Frederik Jahn adalah bapak Gymnastik, dia memkombinasikan latihan latihan
gimnastik dengan pertunjukan pertunjukan patriotik. Dia juga menemukan
beberapa peralatan senam, diantaranya adalah palang horizontal, palang sejajar, kuda
kuda melintang, dan bak lompat.
Senam di negara Indonesia sudah dikenal sejak zaman penjajahan Belanda. Pada
waktu itu namanya Gymnastiek, zaman jepang dinamakan Taiso. Pemakaian
istilah senam sendiri kemungkinan bersamaan dengan pemakaian kata olahraga
sebagai pengganti kata sport.
Sejarah perkembangan senam dimulai sejak zaman kuno, sebelum Masehi, baik
di dunia barat, di dunia timur atau timur tengah. Materinya dibagi dalam empr bagian
yang masing masing merupakan satunera dengan cirinya masing masing : yaitu
zaman kuno, zaman abad pertengahan dan permulaan zaman modern, zaman modern
di eropa dan bagian akhir adalah senam di abad ke Duapuluh.
Pengetahuan tentang sejarah terkadang membosankan bila kita hanya melihat
dongengnya saja. Tapi apabila anda perhatikan dengan seksama, maka di dalamnya
penuh dengan buah pikiran, kejadian, situasi, sifat, tingkah laku, yang indah, yang
jahat, yang bermanfaat dan sebagainya, yang semuanya akan menambah wawasan
pribadi anda yang tentu akan sangat berguna bagi anda sebagai individu maupun
sebagai anggota masyarakat. Dengan memahami sejarah senam sejak zaman kuno
sampai sekarang, anda akan menghargai karya dan buah pikiran orang lain sebelum
anda dan banyak di antaranya yang dapat anda jadikan contoh suri tauladan dalam
menjalankan tugas anda sehari hari baik sebagai pendidik ataupun sebagai siswa.
Senam pada zaman kuno
Sejarah perkembangan senam erat sekali hubungannya dengan
perkembangan pendidikan jasmani dan pendidikan pada umunya. Sejak dadulu, para
ahli filsafat percaya bahwa tingkat kesegaran jasmani masyarakat (istilah sekarang)
menurun maka tingkat pendidikannya juga akan menurun. Bila hal ini terjadi, maka
para pendidik harus mengarahkan perhatiannya pada faktor peningkatan kesegaran
jasmani nasional. Kenyataan yang berusaha memasukkan senam dan pendidikan
jasmani ke dalam kurikulum sekolah adalah para ahli filsafat dan pemimpin
masyarakat. Dewasa ini orang percaya bahwa pendidikan jasmani merupakan aspek
penting dari program pendidikan umum. Sejarah perkembangan senam dan
pendidikan jasmani pada umumnya merupakan evolusi yang dipengaruhi oleh
tuntutan dan keadaan negara, pemerintah, kota, lembaga lembaga maupun
kelompok dan individu / perorangan.
Mesir 2000 s.M
Para ahli berpendapat bahwa berdasarkan penemuan penemuan pada
peninggalan bangsa mesir kuno yang terdapat dalam piramida piramida, senam
telah menjadi kebudayaan penduduk. Dalam hal ini dapat dilihat pada tulisan
tulisan, gambar gambar, relief dan mosaics. Bangsa mesir menggemari perlombaan
senam, latihannya banyak berbentuk senam lantai seperti tubling. Ada pula latihan
berbentuk yoga.
Yunani Kuno. 1000 800 s.M
Orang yunani saat itu membentuk tujuan pendidikannya ialah keutamaan
individu. Ini dapat dicapai dengan mengembangkan motto men of action dan Men
of Wisdom orang terampil (yang sehat dan kuat) dan orang yang bijaksana. Prinsip
ini dimasukkan ke dalam program pendidikan jasmani yang tujuannya membentuk
prajurit. Maksudnya untuk mengatasi situasi yang memaksa. Yunani memusatkan
latihannya kepada keterampilan dan kualitas keprajuritan. Mereka menyukai
pertandingan beregu maupun perorangan yang secara langsung terasa pengaruhnya
hingga sekarang. Mereka telah juga memberi kepada pendidikan jasmani dengan
menambah sportifitas, menyukai olahraga dan perjuangan. Senam pada masa itu
bersifat informal dan sebagian besar kegiatan tersebut berhubungan erat dengan
upacara keagamaan. Cerita tentang llliad dan Odyssey menunjukkan bahwa hanya
orang, yang turut serta dalam olahraga semacam itu.
disebut latihan bebas karena pada waktu melakukan gerakan pesenam tidak
mempergunakan suatu peralatan khusus. Bila pesenam membawa alat berupa bola,
pita, atau alat lain, itu hanyalah alat untuk meningkatkan fungsi gerakan kelentukan,
pelemasan, kekuatan, ketrampilan, dan keseimbangan.
Senam lantai dilakukan di atas area seluas 12x12 m dan dikelilingi matras
selebar 1 m untuk keamanan pesenam. Rangkaian gerakan senam harus dimulai dari
komposisi gerakan ketangkasan, keseimbangan, keluwesan,dll. Pesenam pria tampil
dalam waktu 70 detik dan wanita tampil diiringi music dalam waktu 90 detik.
Gerakan gerakan yang menekankan tenaga harus dilakukan secara lambat dan sikap
statis sekurang kurangnya 2 detik. Gerakan gerakan salto harus dikerjakan
setinngi bahu.
Macam macam bentuk gerakan senam lantai antara lain :
a)
b)
c)
d)
e)
f)
g)
h)
i)
Guling ke depan
Guling ke belakang
Lompat harimau
Keseimbangan kepala
Keseimbangan tangan
Handspring
Back handspring
Meroda
Stut
j)
k)
l)
m)
n)
o)
p)
q)
Round off
Kep
Neck kip
Head kip
Kayang
Sikap lilin
Sikap kayang
Salto
r)
2. Senam Artistik
s)
pesta olahraga Ganefo I di Jakarta pada tahun 1963, yang mana setiap artistik
merupakan salah satu cabang olahraga yang dipertandingkan, untuk ini perlu
dibentuk suatu organisasi yang berfungsi menyiapkan para pesenamnya.
Organisasi ini dibentuk pada tanggal 14 Juli 1963 dengan nama PERSANI
(Persatuan Senam Indonesia), atas prakarsa dari tokokh tokoh olahraga se
Indonesia yang menangani dan mempunyai keahlian pada cabang olagraga
senam. Promotornya dapat diketengahkan tokoh tokoh dari daerah seperti :
Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sumatera Utara.
Peralatan Senam Artistik (ukuran alat)
t) a) Untuk putra ada 6 alat
Floor exercise (lantai) : ukuran 12x12 m
Pommel horse (kuda kuda pelana) : panjang 1.60 m dan tinngi 1.10 m
Parallelbar (palang sejajar) : panjang 3.50 m, jarak 0.48 s/d 0.52 m, tinngi
1.75 m.
Rings (gelang - gelang) : tinggi 2.55 m dan jarak 0.50 m.
Horse vault (kuda kuda lompat) : panjang 1.60 m dan tinggi 1.35 m.
Horizontal bar (palang tunggal) : panjang 2.40 m dan tinggi 2.25 m.
u) b) Untuk putri ada 4 alat
Horse vault (kuda kuda lompat) : panjang 1.60 dan tinggi 1.20 m
Univen bars (palang bertingkat) : panjang, 2.40 m, tinggi palang bawah 1.50
m, tinggi palang atas 2.30 m.
Balance beam (balok keseimbangan) : panjang 5.00 m dan tinggi 1.20 m.
Floor exersice (lantai) : ukuran 12x12 m
v)
Peraturan Umum Senam Artistik
w) a) Kejuaraan Beregu (kompetisi I)
Setiap regu terdiri dari 6 pesenam putra / putri
Terdiri dari rangkaian wajib dan rangkaian pilihan, pada putra 6 alat, putri 4
alat.
Juara beregu (kompetisi I)adalah regu dengan jumlah nilai terbanyak dari
jumlah 5 pesenam terbaik pada masing masing alat untuk rangkaian wajib
dan rangkaian pilihan.
x) o Nilai maksimum untuk putra adalah : 12 nomor pertandingan x 50 = 600
(wajib dan pilihan ), 60 nomor pertandingan x 50 = 300 (pilihan)
y) o Nilai maksimum untuk putri adalah : 8 nomor pertandingan x 50 = 400
(wajib dan pilihan), 4 nomor pertandingan x 50 = 200 (pilihan)
z)
aa) b) Kejuaraan perorangan serba bisa ( kompetisi II )
Peserta finalis diambil dari 36 pesenam terbaik dari hasil kompetisi I, atau
1/3 dari jumlah peserta.
Dibatasi 3 pesenam dari tiap Negara / daerah
Hanya melakukan rangkaian pilihan untuk putra 6 alat dan putri 4 alat
Juara perorangan serba bisa (kompetisi II) adalah pesenam dengan jumlah
nilai terbanyak dari nilai rata rata pada kompetisi I (wajib dan pilihan),
ditambah dengan nilai kompetisi II pada seluruh alat.
ab)
o Nilai maksimum untuk putra = 120
ac)o Nilai maksimum untuk putri = 80
ad)
ae)c) Kejuaraan perorangan per alat (kompetisi III)
Peserta finalis diambil dari dari 8 pesenam terbaik dari hasil kompetisi I
pada alat tersebut
Dibatasi 2 pesenam dari tiap Negara/daerah dan hanya 3 alat yang boleh
diikuti oleh seorang pesenam
Hanya melakukan rangkaian pilihan untuk putra 6 alat dan putri 4 alat
Juara perorangan per alat (kompetisi III) adalah pesenam dengan jumlah
nilai terbanyak dari nilai rata rata pada kompetisi I (wajib dan pilihan)
ditambah dengan nilai kompetisi III pada masing masing alat.
af) o Nilai maksimum putri = 20
ag)
3. Senam Aerobik / irama
ah)
berikut :
a) Pemanasan selama 10 menit
b) Latihan inti selama 15 20 menit
c) Pendinginan /pelemasan selam 5 menit
am)
4. Senam Sibuyung
an)
bergerak atau gerakan hewan yang bergerak (gerakan fantasi). Senam ini
dipergunakan untuk siswa SD yang berumur sekitar 7 9 tahun ( kelas 1 3
SD ).