PENDAHULUAN
Latar Belakang
Indonesiayang beriklim termasuk perairan tropis, terkenal kaya dalam
pembendaharaan jenis jenis ikannya. Berdasarkan penelitian dan beberapa
literatur diketahui tidak kurang dari 3000 jenis tersebut sebanyak 2700 jenis
(90%) hidup di peraian laut dan sisanya 300 jenis (10%) hidup di perairan tawar
dan payau. Dari jumlah tersebut diatas tidak semua tergolong ikan ekonomis
penting (Genisa, 1999).
Ciri khas ikan adalah mempunyai tulang belakang, insang dan sirip, dan
terutama ikan sangat bergantung atas air sebagai medium dimana tempat mereka
tinggal.. Dalam keluarga hewan bertulang belakang vertebrata, ikan menempati
jumlah terbesar, sampai sekarang terdapat sekitar 25.000 spesies yang tercatat,
walaupun perkiraannya ada pada kisaran 40.000 spesies, yang terdiri dari 483
famili dan 57 ordo. Jenis-jenis ikan ini sebagian besar tersebar di perairan laut
yaitu sekitar 58% (13,630 jenis) dan 42% (9870 jenis) dari keseluruhan jenis ikan.
Jumlah jenis ikan yang lebih besar di perairan laut, dapat dimengerti karena
hampir 70% permukaan bumi ini terdiri dari air laut dan hanya sekitar 1%
merupakan perairan tawar (Burhanuddin, 2008).
Fisiologi mempelajari fungsi organ-organ tubuh atau fungsi keseluruhan
organisme. Organ artinya alat-alat tubuh seperti hati, paru-paru, insang, jantung,
ginjal yang merupakan bagian tubuh hewan sedangkan pada tumbuhan organ
antara lain meliputi akar, batang, daun, bunga. Organ-organ tersebut menyusun
suatu organisme yaitu makhluk hidup baik yang makroskopik (berukuran besar,
dapat dilihat dengan mata manusia tanpa bantuan alat) maupun yang mikroskopis
(berukuran kecil, tidak dapat dilihat dengan mata manusia tanpa bantuan alat).
Fisiologi mencakup pembahasan tentang apa yang dilakukan oleh makhluk hidup
dan bagaimana mereka melakukan agar mereka lulus hidup dan dapat mengatasi
berbagai tantangan dari lingkungan hidupnya sehingga mereka dapat beradaptasi
dan memppertahankan eksistensinya (Maulana, 2012).
Bentuk dan letak setiap organ dalam antara satu spesies ikan dapat saja
berbeda dengan spesies ikan lainnya.Hal ini disebabkan adanya perbedaan bentuk
tubuh, pola adaptasi spesies ikan tersebut terhadap lingkungan tempat mereka
hidup, atau stadia dalam hidup spesies tersebut. Beberapa organ yang dapat
diamati secara anatomis pada tubuh ikan antara lain: otak, rongga mulut, insang,
jantung, hati, empedu, alat pencernaan makanan, limpa, kelenjar kelamin,
gelembung renang, dan lain-lain (Omar, 2011).
Penyebaran ikan kembung lelaki di Indonesia sangat luas, hampir meliputi
seluruh perairan Indonesia, ikan kembung lelaki Ikan Rastrelliger kanagurta ini
dikenal oleh masyarakat sebagai ikan kembung laki-laki. Berdasarkan hasil
pengamatan ikan kembung laki-laki ciri-ciri nya memiliki bentuk tubuh yang
ramping dan memanjang, memipih, dan agak tinggi.Mulut tipe terminal.Sirip ekor
bercagak.Sisik yang menutupi tubuh ikan kembung kecil-kecil dan seragam
bertipe sikloid. (Ramli, 2014).
Histologi berarti suatu ilmu yang menguraikan struktur dari hewan secara
terperinci dan hubungan antara struktur pengorganisasian sel dan jaringan serta
fungsi-fungsi yang mereka lakukan. Sampel jaringan yang telah terfiksasi
direndam dalam cairan etanol (alkohol) bertingkat untuk menghilangkan air dalam
jaringan (dehidrasi).Selanjutnya sampel dipindahkan ke dalam toluena untuk
menghilangkan alkohol (dealkoholisasi). (Manalu, 2014).
Tujuan Praktikum
Tujuan dari praktikum yang dilakukan adalah sebagai berikut :
1. Mengetahui morfologi ikan kembung (Rastrelliger kanagurta).
2. Mengetahui histologi ikan kembung (Rastrelliger kanagurta).
3. Mengetahui perbedaan histologi setiap TKG pada ikan kembung (Rastrelliger
kanagurta).
Manfaat Praktikum
Adapun manfaat dari praktikum ini adalah sebagai bahan informasi bagi
pembaca dan sebagai syarat masuk untuk mengikuti praktikum selanjutnya di
Laboratorium Fisiologi Hewan Air Program Studi Manajemen Sumberdaya
Perairan Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara, Medan.
TINJAUAN PUSTAKA
Ikan Gembung (Rastrelliger sp.)
Ikan kembung termasuk jenis ikan pelagis besar dan ikan kembung
jantanmemiliki tubuh ramping memanjang, memipih dan agak tinggi dengan sisi
dorsalgelap, biru kehijauan hingga kecoklatan, dengan 1-2 deret bintik gelap
membujurdi dekat pangkal sirip punggung dan sisik ventral keperakan. Ikan
kembung jantanmemiliki sisik-sisik yang menutupi tubuh serta berukuran kecil
dan seragam.(Ramli, 2014).
Morfologi Ikan Kembung (Rastrellinger sp) tubuh ikan pada umumnya
terbagi atas tiga bagian, yaitu: 1)Caput: bagian kepala, yaitu mulai dari ujung
moncong terdepan sampai dengan ujung tutup insang paling belakang. Pada
bagian kepala terdapat mulut, rahang atas, rahang bawah, gigi, sungut, hidung,
mata, insang, tutup insang, otak, jantung, dan sebagainya. 2)Truncus: bagian
badan, yaitu mulai dari ujung tutup insang bagian belakang sampai dengan
permulaan sirip dubur. Pada bagian badan terdapat sirip punggung, sirip dada,
sirip perut, serta organ-organ dalam seperti hati, empedu,lambung, usus, gonad,
gelembung renang, ginjal, limpa,dan sebagainya. 3)Cauda: bagian ekor, yaitu
mulai dari permulaan sirip dubursampai dengan ujung sirip ekor bagian paling
belakang.Pada bagian ekor terdapat anus, sirip dubur, sirip ekor, dankadangkadang juga terdapat scute dan finlet(Rifqie, 2007).
Penyebaran ikan kembung lelaki di Indonesia sangat luas, hampir meliputi
seluruh perairan Indonesia, ikan kembung lelaki Ikan Rastrelliger kanagurta ini
dikenal oleh masyarakat sebagai ikan kembung laki-laki. Berdasarkan hasil
pengamatan ikan kembung laki-laki ciri-ciri nya memiliki bentuk tubuh yang
ramping dan memanjang, memipih, dan agak tinggi.Mulut tipe terminal.Sirip ekor
bercagak.Sisik yang menutupi tubuh ikan kembung kecil-kecil dan seragam
bertipe sikloid.Dengan bentuk tubuh seperti ini menyebabkan ikan dapat berenang
lebih cepat. Ikan ini mempunyai nama latin Rastrelliger kanagurta yang tergolong
kedalam family Scombridae (Ramli, 2014).
bertingkat
untuk
(dehidrasi).Selanjutnya
sampel
menghilangkan
dipindahkan
ke
air
dalam
dalam
toluena
jaringan
untuk
ukuran dan jumlah telur yang berbeda, tergantung tingkah laku dan
habitatnya.Sebagian ikan memiliki jumlah telur banyak, namun berukuran kecil
sebagai konsekuensi dari kelangsungan hidup yang rendah. Sebaliknya, ikan yang
memiliki jumlah telur sedikit, ukuran butirnya besar dan kadang-kadang
memerlukan perawatan dari induknya. Dalam individu telur terdapat proses yang
dinamakan vitellogenesis yaitu terjadinya pengendapan kuning telur pada tiap
individu-individu telur. Hal ini menyebabkan perubahan-perubahan pada
gonad.Umumnya pertambahan berat gonad pada ikan betina sebesar 10-25% dari
berat tubuh dan pada ikan jantan sebesar 5-10% (Manalu, 2014).
Tingkat kematangan gonad adalah tahapan perkembangan gonad sebelum
dan sesudah ikan memijah. Pengamatan tingkat kematangan gonad dilakukan
dengancara
histologis
dan
morfologi.
Dengan
cara
histologi,
anatomi
perkembangan gonaddapat terlihat lebih jelas dan akurat sedangkan dengan cara
morfologi tidak akansedetail cara histologi akan tetapi cara morfologi banyak dan
mudah dilakukandengan dasar mengamati morfologi gonad antara lain ukuran
panjang gonad, bentukgonad, berat gonad, dan perkembangan isi gonad tersebut
(Sheima, 2011).
Menurut Diana (2007) pengamatan kematangan gonad dapat dilakukan
dengan berbagai cara, antara lain dengan membuat irisan gonad dan diamati
struktur histologisnya, melihat morfologi gonad secara visual. Pengamatan
morfologi gonad pada ikan betina berupa : bentuk ovarium, besar-kecilnya
ovarium, pengisian ovarium dalam rongga tubuh, warna ovarium, halus-tidaknya
ovarium, secara umum ukuran telur dalam ovarium, kejelasan bentuk dan warna
telur dengan bagianbagiannya, ukuran (garis tengah) telur, dan warna telur.
Sedangkan untuk ikan jantan yang diamati berupa : bentuk testis, besar-kecilnya
testis, pengisian testis dalam rongga tubuh, warna testis, keluar-tidaknya cairan
dari testis (dalam keadaan segar). Tingkat kematangan gonad (TKG) secara umum
adalah sebagai berikut: TKG I (immature), TKG II (maturing), TKG III (maturing
ripe), TKG IV (ripe), dan TKG V (spent) dengan deskripsi :
TK
Tahapan
G
I
Immature
Visual
Mikroskopis
matatelanjang,
Maturing
testis keputihan.
Ovari kecil dan testis 1/2 Telur tidak tampak oleh mata
dari
rongga
badan, telanjang,
telur
jernih,
keputihan
agak
Maturing
simetris.
Ovari kecil dan testis 1/2- Telur
Ripe
tampakburam
tidak
simetris.
Warna
ovari
kuning,
tampak
granula
dan
pembuluh
darah di permukaan,testis
IV
Ripe
warna keputihan.
Ovari dan testis
sampai
penuh
rongga
badan,
warna m.
orange-merah
muda,
Spent
Ovari
dan
testis
sampai
penuh
rongga
badan,
warna m.
orange-merah
pembuluh
muda,
darah
di
METODOLOGI
Hasil
Hasil dari praktikum ini adalah sebagai berikut :
: Chordata
Kelas
: Actinopterygii
Ordo
: Perciformes
Famili
: Scombridae
Genus
: Rastrelliger
Spesies
: Rastrelliger kanagurta
Gambar
Keterangan
1.
TKG I :
2.
TKG II :
dan membesar
Lebih jelas dari TKG I, namun
inti belum tampak jelas
3.
TKG III :
-
di
4.
TKG IV :
-
10
5.
TKG V :
-
2.
Gambar
Keterangan
TKG I :
tanpa inti
Ukuran gonad kecil
Berbentuk seperti cairan
TKG II :
-
Ukuran
gonad
mulai
membesar
Lebih jelas dari TKG I
Bentuk sel mulai terlihat dan
tersusun
3.
TKG III :
matang
namun
jumlahnya
sedikit
Ukuran
belum
mencapai
maksimal
11
4.
TKG IV :
-
ukuran maksimal
Inti sel sudah terlihat jelas dan
5.
TKG V :
-
ukuran maksimal
Inti sel sudah terlihat jelas dan
Pembahasan
12
yaitu faktor luar seperti suhu dan arus serta faktor dalam seperti umur, jenis
kelamin, perbedaan spesies, ukuran dan sifat-sifat fisiologis ikan seperti
kemampuan beradaptasi dengan lingkungan.
Hasil pengamatan dari mikroskop yang telah dilakukan memalui peletakan
goanad ke dalam preparat memperlihatkan bahwa setiap perkembangan gonad
ikan akan mempengaruhi individu itu sendiri jadi setiap perkembangan gonad
akan mempengaruhi sifat bawaan individu tersebut.. Hal ini sesuai dengan Manalu
(2014), yang menjelaskan bahwa gonad adalah bagian dari organ reproduksi pada
ikan yang menghasilkan telur pada ikan betina dan sperma pada ikan jantan. Ikan
pada umumnya mempunyai sepasang gonad dan jenis kelamin umumnya
terpisah.Ikan memiliki ukuran dan jumlah telur yang berbeda, tergantung tingkah
laku dan habitatnya.Sebagian ikan memiliki jumlah telur banyak, namun
berukuran
kecil
sebagai
konsekuensi
dari
kelangsungan
hidup
yang
rendah.Sebaliknya, ikan yang memiliki jumlah telur sedikit, ukuran butirnya besar
dan kadang-kadang memerlukan perawatan dari induknya.
Dari hasil pengamatan praktikum juga dapat dilihat perkembangan gonad
ikan kembungberada dalam TKG I, II, III, IVdan V. Gonad ikan kembung jantan
pada tahap awal atau TKG I memiliki bentuk sperma yang masih tampak bening
dan selnya belum berdiferensiasi dan pada TKG V ukuran sel telah mencapai
maksimal dan alur-alur pada testis terlihat jelas. Sementara gonad ikan kembung
betina pada TKG I memiliki ovarium yang masih terlihat polos tanpa inti, ukuran
gonad kecil serta berbentuk seperti cairan dan pada TKG V gonad telah
membesar, kebanyakan telah terlihat matang serta tampak rongga-rongga tempat
pelepasan gonad. Hal ini sesuai dengan Diana (2007), yang menyatakan bahwa
pada TKG I disebut sebagai tahap immature, dimana jika dilihat pegamatan secara
visualis maka akan tampak ovari kecil dan testis 1/3 dari rongga badan, bentuk
telur oval. Sementara pada TKG V disebut sebagai tahap Spent dimana Ovari dan
testis 2/3 sampai penuh dalam rongga badan, warna orange-merah muda,
pembuluh darah di permukaan, testis abuabu dan lembut.
13
Kesimpulan
Kesimpulan dari praktikum ini adalah sebagai berikut :
1. Ikan kembung juga memiliki linea lateralis, rudimeter, finlet, memiliki lubang
hidung dua buah (dirhinous), bersisik dan tidak memiliki sunggut, ikan
kembung juga memiliki satu buah sirip punggung, dua buah sirip perut,
pectoralis, sirip anal dan sirip ekor bercagak.
2.
kembung terjadi