Anda di halaman 1dari 6

Hasil-hasil Penelitian EBN Tahun 2009

ISSN 0854 - 5561

ANALISIS KERUSAKAN DAN PERBAIKAN SISTEM PENGERING


UDARA AD 232 INST ALASI RADIOMET ALURGI

Suhardi, Ahmad Paid, Sutardi


ABSTRAK
ANALISIS KERUSAKAN DAN PERBAIKAN SISTEM PENGERING UDARA AD 232
INSTALASI RADIOMETAKURGI. Telah dilakukan analisis kerusakan pengering udara
tekan jenis refrigerasi Air Dryer 232 yang merupakan bagian dari sistem pengering
udara tekan di gedung Instalasi Radiometalurgi (IRM). Udara tekan yang diperoses AD
232 kondisi sebelumnya tidak berfungsi dicirikan udara tekan yang dikeringkan oleh AD
232 masih mengandung air sehingga dilakukan analisa kerusakan pada sistem
pengeringnya. Penyebabnya diduga terdapat kerusakan pada komponen tertentu. Untuk
mengetahui komponen yang rusak tersebut maka dilakukan analisis kerusakan pad a
sistem refrigerasi dan filtrasi yang berfungsi sebagai absorber kandungan air dengan
cara mempelajari buku pengoperasian sistem pengering udara tekan, memeriksa
tekanan refrigaran dan filter yang terdiri dari air pre-filter, air dust-filter dan oil removing
filter. Dengan tujuan untuk mengetahui kerusakan dan mengetahui spesifikasi
komponen yang sesuai untuk tindakan perbaikan. Hasil yang telah dilakukan analisa
kerusakan pada sistem AD 232, diperoleh beberapa komponen yang rusak diantaranya
filtrasi yang terdiri dari: air pre-filter, air dust-filter dan oil removing filter serta silicagel
pada sistem pengering absorbsi, dikarenakan sudah tidak dapat menyeraf kandungan
air pada udara tekan.
Kata Kunci: Kerusakan, Pengering Udara, Refrigrasi dan Filterisasi.

PENDAHULUAN
Sistem udara tekan (compressed air system) pad a Instalasi Radiometalurgi (IRM) berfungsi
untuk melayani kebutuhan
proses dan penggerak peralatan istrumen / kontrol. Dalam
penggunaannya sistem udara tekan terdiri dari dua jalur yaitu : Process Air dan Instrument Ai,l1J
Jalur process air yaitu udara tekan yang digunakan untuk kebutuhan proses dan peralatan di
laboratorium.sedangkan
Jalur Instrument Air yaitu udara yang digunakan untuk peralatan instrumen
kontrol sistem VAG dan utilitas lainnya. Udara tekan yang dihasilkan dari kompressor sebelum
dimanfaatkan perlu dikeringkan untuk meminima/kan kandungan air yang terdapat pad a udara tekan,
untuk keperluan tersebut diperlukan pengering udara tekan (air dryer) dan pendukungnya seperti
filter -filter (pre filter dan after filter). Alat pengering udara ini ada beberapa jenis diantaranya
pengering jenis pendinginan (refrigerasi) dan jenis penyerapan (absorpsi)[2J, Pengering udara tekan
yang akan dilakukan analisa kerusakan adalah pengering jenis pendinginan (refrigerasi) AD 232.
Metode yang digunakan dalam melakukan analisa kerusakan adalah dengan melakukan
pemeriksaan/pengecekan
baik untuk masing-masing komponen ataupun sistemnya serta pengujian
komponen dan sistem untuk mengetahui tingkat kerusakannya. Hasil yang diharapkan dalam
kegiatan ini untuk mengetahui tingkat kerusakan alat pengering udara tekan dan selanjutnya dapat
dilakukan tindakan perbaikan atau penggantian a/at baru.
TEORI
Mesin refrigerasi pad a umumnya bekerja dengan sistem kompresi uap. Refrigerant sebagai
fluida kerja mengalir pada peralatan utama yang dihubungkan dengan pipa sehingga membentuk
rangkaian tertutup. Uap refrigerant yang keluar dari evaporator dimampatkan oleh kompresor
sehingga tekanannya menjadi naik, kemudian dialirkan ke dalam kondensor. Refrigerant berubah
menjadi fasa cair di dalam kondensor dan selanjutnya dialirkan ke dalam peralatan ekspansi,

481

Hasil-hasil Penelitian EBN Tahun 2009

ISSN 0854 - 5561

tekanan refrigerant diturunkan hingga mencapai tekanan evaporasi. Kemudian refrigerant mengalir
ke dalam evaporator. Refrigerant menguap di dalam evaporator. Demikian selanjutnya refrigerant
dalam bentuk uap (gas) kembali ke kompresor sehingga terjadi siklus refrigerasi kompresi uap.
Siklus refrigerasi mengambil panas dari evaporator dan selanjutnya panas tersebut dibuang ke udara
luar melalui kondensor, seperti pada Gambar 1.
Bagian-bagian utama dari mesin pendingin atau sistem refrigerasi adalah[2] :
1. Kompresor

2. Kondensor
3. Katup Ekspansi
4. Evaporator

Kondensor

Cair

Filter
Drier

Discgarge pressure
Itekanan tinaa;)

SIKLUS
TERTUTUP
Katup
Ekspansi

Kompressor

Evaporator

Suction

Uap

Gambar 1. Siklus Sistem Mesin Pendingin

Udara tekan yang dihasilkan oleh kompressor perlu dikeringkan sebelum digunakan untuk
proses ataupun untuk peralatan. Proses pengeringan udara yang terjadi dalam alat Pengering udara
(Air Dryer) yaitu udara tekan masuk alat pengering ke pre-cooler/reheater. Udara tersebut kemudian
ke dalam evaporator dan selanjutnya didinginkan kembali sampai pada titik pengembunan oleh
refrigerant yang mengalir di dalam rangkaian refrigerasi. Setelah itu udara tersebut mengalir ke
separator dim ana kandungan uap air dalam udara akan terpisah dari udara. Kondensat tersebut
mengalir ke saluran pembuangan, sedangkan udara tekan yang sudah kering mengalir ke pre
cooler/reheater sehingga dipanasi ulang oleh udara tekan yang masuk. Udara tersebut kemudian
mengalir kembali ke dalam sistem udara tekannya. Pendinginan di dalam sistem refrigerasi
dilakukan dengan cara sirkulasi terus menerus dan dievaporasi dengan mensuplai refrigerant
dengan konstan. Secara hermatik aliran gas .kompresor tertutup yang akan mengalir ke tabung
discharge di bawah tekanan kondensor. Pada proses ini dikombinasikan kerja kipas (fan) dan siripsirip tabung yang akan membebaskan panasnya ke udara. Jika udara tekan kehilangan panasnya,
maka akan kembali menjadi air. Aliran cairan refrigerant ke dalam evaporator dikontrol oleh katup
ekspansi. Refrigerant ini merupakan subjek penurun tekanan yang diakibatkan oleh hisapan
kompressor. Oleh karena itu akan mendidih dan meng-evaporasi-kan
pengambilan panas udara
tekan tersebut sehingga suhu udaranya menjadi lebih rendah. Refrigerant ini juga temperaturnya
lebih rendah dari bahan-bahan penyerap panas udara yang ada disekitar tabung udara tersebut. Bila
temperatur pre-setnya dicapai, thermostat akan mematikan unit refrigerant-nya, diagram alir sistem
refrigerasi Air Dryer dan cara kerja air dryer dapat dilihat pada Gambar 2 dan Gambar 3.

482

ISSN 0854 - 5561

Hasil-hasil Penelitian EBN Tahun 2009

KONDENSOR

Fan-1

............

Refrigerant
~.

Fan-1

EVAPORATOR

- 1

KOM PRESOR

Gambar 2. Diagram Alir Sistem Refrigerasi Air Dryer Permea Model 1200 HSB 400
Udara Tekan
'.48suk

Udar. rakan
Keluar

J~r-

IIIL-J

Udar.
KarlngJdingin

,,~..,..n II~
III

II,

0=

1
Rafr .

(0
---

:::':::0:"::0

--

. "-

(1

Oil

1.'1
2

Ji

:::::::.C::j::'.::

::::::::.:::!)

Gambar 3. Cara Kerja pengering udara

1. Kompressor

buen;

S=luran

[1J

(Hermatic)

6. Themostat

(Control)

(Air Cooled)

7. Thermostat

(Safety)

3. Filter

8. Thermostat

(Hi Temp.)

4. Sight Glass

9. Saluran buang

2. Kondenser

5. Valve ekspansi

483

air

[4J

Hasil-hasil Penelitian EBN Tahun 2009

ISSN 0854 - 5561

Spesifikasi Teknis Pengeringan Udara


Pengering udara utama yang digunakan adalah
jenis refrigerasi dengan spesifikasi:
a. Merk: PERMEA, ZEKS AIR DRIER
CORPORATION
b. Model: 1200 HSBA 400
c. Volt: 440; Hz : 60; 3 phase
d. Compressor: 1 unit, 5 HP
Type Compressor:
Hermatic reciprocating
e. L.RA 6,20 /EAC/R.LA 9,5
f.
Refrigerant: R.22
g. LBS
: 11
h. Max. Fuse size 20 A
i.

Min Circuit! MPA

capacity 14,25

Gambar 4.2 Alat Pengering Udara


(Air Dryer)
1. Saluran Udara masuk
3. Pendingin / Chiller
5. Saluran udara ke luar

[1]

2. Pre-cooler
4. Separator

TATAKERJA
Alat:
Untuk melaksanakan kegiatan ini diperlukan peralatan multimeter, manifold, tang-am per, mesin las
asetilin, kunci pas berbagai ukuran,pompa vakum dan toolset

Bahan:
Bahan yang digunakan
untuk las sambungan,

untuk analisa kerusakan

digunakan

Freon R-22, gas LPG dan oksigen

Cara kerja
Untuk mengetahui kinerja system pengeringan Air Dryer 232, maka dilakukan pengujian operasi,
dimulai dengan menyiapkan /memasang multi meter
Pad a posisi off pasang manifold pada tekanan tinggi dan tekanan rendah, kemudian catat tekanan
refrigerant pad a manifold. Selanjutnya alat dihidupkan ukur arus listrik motor kompresor masingmasing terminal R-S-T, tekanan pad a discharge dan suction dicatat serta temperatur pipa inlet dan
outlet kondesor dan evaporator
Diketahui tekanan refrigerant di bawah tekanan atmosfir yaitu 20 mmHg hal ini menunjukkan tekanan
di bawah normal sehingga indikasi pertama adanya peyumbatan refrigerant pad a bagian filter
sehingga diperlukan penggantian filter. Dalam penggantian filter diperlukan pengosongan refrigerant
untuk menghindari ledakan pada saat pengelasan. Setelah filter diganti dilakukan pemakuman
sistem dan dilakukan pengisian freon R-22 sampai tekanan 70 psi, dan kemudian dihidupkan
kompresor perhatikan tekanan kompresi pad a discharge dan suction dan tambahkan atau kurangi
freon sesuai kebutuhan operasi yaitu tekanan pada discharge 180 S.d. 240 psi dan suction 40-60 psi
serta ukur arus listrik tidak melebihi spesifikasi ala1.

484

ISSN 0854 - 5561

Hasil-hasil Penelitian EBN Tahun 2009

HASIL DAN PEMBAHASAN


Dalam menganalisa kerusakan mesin pengering udara tekan AD 232, telah ditelaah bagian -bagian
dari mesin pengering udara AD 232 diantaranya:
1.Ultra filter
2. spiral penukar panas
3.kompresor
4.kondensor
5.filter
6.exvansi valve
7.evaporator
8.alat-alat kontrol
Hasil pengukuran setelah penggantian filter dryer dapat dilihat pada Tabel1.
Tabel1. Hasil Pemeriksaan
Terminal
Data
ukur
Suhu
exchanqer
suhu
Arus
3c
21c
motor
inlet
outlet
Kipas
Posisi
pendinqin
Offmotor
Tekanan
halus
Suction
Suhu
dan
tekanan
Suara
operasi
30,7
c
2,5
m/det
73c;
12c;
R-S-T=6,5
120
9
210
bar
psi
- 7,5 - 5
Tempat
/ Suara
bagian
Laju
alir
21c;
40
psi
psi
Pengukuran

AD 232

32c
35c
Air
73cjenuh

Pipa
suction
Komponen

efrigerant

Setelah penggantian filter dryer dapat disimpulkan kinerja AD 232 pada operasi normal dilihat dari :
1.
2.
3.
4.
5.

Arus konsumsi kompresor pada alat ini tidak melebihi spek (pada spek LRA 6,2 A)
Pada Evaporator dapat dihasilkan suhu yang sesuai untuk kesiapan penukaran/penyerapan
kondensasi udara yaitu bisa mencapai suhu 3C.
Tekanan Freon baik di bagian suction maupun di bagian discharge ,terletak pada tekanan
aman.
Udara buang dari kondensor menunjukkan pada kemampuan pembuangan panas Freon.
Dari suara yang ditimbulkan tidak menunjukan keabnormalan,yaitu suara yang halus.

Dari data operasi diketahui kemampuan kinerja alat dapat bekerja dan siap dialirkan udara
untuk proses pengeringan, tetapi dari analisa kerusakan masih terdapat dan perlu perbaikan
perangkat pendukung antara lain yaitu: kerusakan ultra filter dan sistem drainase hal ini masih dapat
dilakukan tindakan penggantian dan perbaikan agar alat pengering dapat bekerja baik. Pemanfaatan
udara yang akan dipergunakan untuk peralatan instrumen masih terkendala pada mesin pengering
type absorbsi yang menggunakan bahan dari silikagel diperlukan penggatian silikagel dan after-filter

485

Hasil-hasil Penelitian EBN Tahun 2009

ISSN 0854 - 5561

KESIMPULAN
Dari hasil kegiatan ini didapatkan kesimpulan sebagai berikut :
1. Alat Pengering Udara AD-232 pad a sistem refrigerasinya masih dapat bekerja dengan
baik,sedang bagian drainase pembuangan hasil kondensasi perlu perbaikan pada pemipaan
dan timer control.
2.
3.

Perbaikan dilakukan pad a sistem refrigerasi,yaitu penggantian filter dryer


Kendala yang masih dihadapi pad a supplai untuk peralatan instrument
pengering tipe absorbsi belum optimal

karena

mesin

SARAN
Dalam pengoperasian alat pengering udara harus diperhatikan
melebihi spesifikasi dari waktu pakai filter.

life time dari filter diusahakan tidak

DAFT AR PUST AKA


[1]

ANONIM," Compressed Air System M-3000, 6 of 23 Contents: Air Dryer, Instrument, Valve &
Access" Dokumen Alat RSG-LP Batan Serpong, 1988.
[2] WIRANTO ARISMUNANDAR,
HEIZO SAITO, "Penyegar Udara", PT Pradnya Paramita,
Jakarta, tahun 2005.
[3] SYAMSURI HASAN, dkk, "Sistem Refrigerasi Dan Tata Udara" Direktorat Jenderal Manajemen
Pendidikan
Dasar dan Menengah, Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan,
Departemen Pendidikan Nasional, Tahun 2008.
[4] AHMAD PAID "Laporan Kerja Praktek, Di Pusat Pengembangan Teknologi Bahan Bakar Nuklir
Dan Daur Ulang - Batan, Perawatan Alat Pengering Udara Untuk Sistem Udara Tekan - IRM",
Sekolah Tinggi Teknologi Nuklir, Badan Tenaga Nuklir Nasional, Yogyakarta, tahun 2005

TANYA JAWAB
1.

Ghaib Widodo, ST

Apakah ada tindak lanjut dari kegiatan ini?

Secara periodik apakah sudah diajukan spare part?

Selama ini bagaimana status alat ,operasi atau tidak?

Suhardi

Tindak lanjutnya menunggu ketersediaan dana, sampai saat ini belum ada alokasi dana dari
PTBN.

Karena belum adanya alokasi dana,otomatis tidak ada pengajuan spare part.Tahun
user sudah mengundang
Vendor untuk menganalisis
pengajuan penggantian
perbaikan.
Tidak diop~rasikan karena, pendukung alat pengering ini tidak siap.

486

2010
juga

Anda mungkin juga menyukai