PENDAHULUAN
Sistem udara tekan (compressed air system) pad a Instalasi Radiometalurgi (IRM) berfungsi
untuk melayani kebutuhan
proses dan penggerak peralatan istrumen / kontrol. Dalam
penggunaannya sistem udara tekan terdiri dari dua jalur yaitu : Process Air dan Instrument Ai,l1J
Jalur process air yaitu udara tekan yang digunakan untuk kebutuhan proses dan peralatan di
laboratorium.sedangkan
Jalur Instrument Air yaitu udara yang digunakan untuk peralatan instrumen
kontrol sistem VAG dan utilitas lainnya. Udara tekan yang dihasilkan dari kompressor sebelum
dimanfaatkan perlu dikeringkan untuk meminima/kan kandungan air yang terdapat pad a udara tekan,
untuk keperluan tersebut diperlukan pengering udara tekan (air dryer) dan pendukungnya seperti
filter -filter (pre filter dan after filter). Alat pengering udara ini ada beberapa jenis diantaranya
pengering jenis pendinginan (refrigerasi) dan jenis penyerapan (absorpsi)[2J, Pengering udara tekan
yang akan dilakukan analisa kerusakan adalah pengering jenis pendinginan (refrigerasi) AD 232.
Metode yang digunakan dalam melakukan analisa kerusakan adalah dengan melakukan
pemeriksaan/pengecekan
baik untuk masing-masing komponen ataupun sistemnya serta pengujian
komponen dan sistem untuk mengetahui tingkat kerusakannya. Hasil yang diharapkan dalam
kegiatan ini untuk mengetahui tingkat kerusakan alat pengering udara tekan dan selanjutnya dapat
dilakukan tindakan perbaikan atau penggantian a/at baru.
TEORI
Mesin refrigerasi pad a umumnya bekerja dengan sistem kompresi uap. Refrigerant sebagai
fluida kerja mengalir pada peralatan utama yang dihubungkan dengan pipa sehingga membentuk
rangkaian tertutup. Uap refrigerant yang keluar dari evaporator dimampatkan oleh kompresor
sehingga tekanannya menjadi naik, kemudian dialirkan ke dalam kondensor. Refrigerant berubah
menjadi fasa cair di dalam kondensor dan selanjutnya dialirkan ke dalam peralatan ekspansi,
481
tekanan refrigerant diturunkan hingga mencapai tekanan evaporasi. Kemudian refrigerant mengalir
ke dalam evaporator. Refrigerant menguap di dalam evaporator. Demikian selanjutnya refrigerant
dalam bentuk uap (gas) kembali ke kompresor sehingga terjadi siklus refrigerasi kompresi uap.
Siklus refrigerasi mengambil panas dari evaporator dan selanjutnya panas tersebut dibuang ke udara
luar melalui kondensor, seperti pada Gambar 1.
Bagian-bagian utama dari mesin pendingin atau sistem refrigerasi adalah[2] :
1. Kompresor
2. Kondensor
3. Katup Ekspansi
4. Evaporator
Kondensor
Cair
Filter
Drier
Discgarge pressure
Itekanan tinaa;)
SIKLUS
TERTUTUP
Katup
Ekspansi
Kompressor
Evaporator
Suction
Uap
Udara tekan yang dihasilkan oleh kompressor perlu dikeringkan sebelum digunakan untuk
proses ataupun untuk peralatan. Proses pengeringan udara yang terjadi dalam alat Pengering udara
(Air Dryer) yaitu udara tekan masuk alat pengering ke pre-cooler/reheater. Udara tersebut kemudian
ke dalam evaporator dan selanjutnya didinginkan kembali sampai pada titik pengembunan oleh
refrigerant yang mengalir di dalam rangkaian refrigerasi. Setelah itu udara tersebut mengalir ke
separator dim ana kandungan uap air dalam udara akan terpisah dari udara. Kondensat tersebut
mengalir ke saluran pembuangan, sedangkan udara tekan yang sudah kering mengalir ke pre
cooler/reheater sehingga dipanasi ulang oleh udara tekan yang masuk. Udara tersebut kemudian
mengalir kembali ke dalam sistem udara tekannya. Pendinginan di dalam sistem refrigerasi
dilakukan dengan cara sirkulasi terus menerus dan dievaporasi dengan mensuplai refrigerant
dengan konstan. Secara hermatik aliran gas .kompresor tertutup yang akan mengalir ke tabung
discharge di bawah tekanan kondensor. Pada proses ini dikombinasikan kerja kipas (fan) dan siripsirip tabung yang akan membebaskan panasnya ke udara. Jika udara tekan kehilangan panasnya,
maka akan kembali menjadi air. Aliran cairan refrigerant ke dalam evaporator dikontrol oleh katup
ekspansi. Refrigerant ini merupakan subjek penurun tekanan yang diakibatkan oleh hisapan
kompressor. Oleh karena itu akan mendidih dan meng-evaporasi-kan
pengambilan panas udara
tekan tersebut sehingga suhu udaranya menjadi lebih rendah. Refrigerant ini juga temperaturnya
lebih rendah dari bahan-bahan penyerap panas udara yang ada disekitar tabung udara tersebut. Bila
temperatur pre-setnya dicapai, thermostat akan mematikan unit refrigerant-nya, diagram alir sistem
refrigerasi Air Dryer dan cara kerja air dryer dapat dilihat pada Gambar 2 dan Gambar 3.
482
KONDENSOR
Fan-1
............
Refrigerant
~.
Fan-1
EVAPORATOR
- 1
KOM PRESOR
Gambar 2. Diagram Alir Sistem Refrigerasi Air Dryer Permea Model 1200 HSB 400
Udara Tekan
'.48suk
Udar. rakan
Keluar
J~r-
IIIL-J
Udar.
KarlngJdingin
,,~..,..n II~
III
II,
0=
1
Rafr .
(0
---
:::':::0:"::0
--
. "-
(1
Oil
1.'1
2
Ji
:::::::.C::j::'.::
::::::::.:::!)
1. Kompressor
buen;
S=luran
[1J
(Hermatic)
6. Themostat
(Control)
(Air Cooled)
7. Thermostat
(Safety)
3. Filter
8. Thermostat
(Hi Temp.)
4. Sight Glass
9. Saluran buang
2. Kondenser
5. Valve ekspansi
483
air
[4J
capacity 14,25
[1]
2. Pre-cooler
4. Separator
TATAKERJA
Alat:
Untuk melaksanakan kegiatan ini diperlukan peralatan multimeter, manifold, tang-am per, mesin las
asetilin, kunci pas berbagai ukuran,pompa vakum dan toolset
Bahan:
Bahan yang digunakan
untuk las sambungan,
digunakan
Cara kerja
Untuk mengetahui kinerja system pengeringan Air Dryer 232, maka dilakukan pengujian operasi,
dimulai dengan menyiapkan /memasang multi meter
Pad a posisi off pasang manifold pada tekanan tinggi dan tekanan rendah, kemudian catat tekanan
refrigerant pad a manifold. Selanjutnya alat dihidupkan ukur arus listrik motor kompresor masingmasing terminal R-S-T, tekanan pad a discharge dan suction dicatat serta temperatur pipa inlet dan
outlet kondesor dan evaporator
Diketahui tekanan refrigerant di bawah tekanan atmosfir yaitu 20 mmHg hal ini menunjukkan tekanan
di bawah normal sehingga indikasi pertama adanya peyumbatan refrigerant pad a bagian filter
sehingga diperlukan penggantian filter. Dalam penggantian filter diperlukan pengosongan refrigerant
untuk menghindari ledakan pada saat pengelasan. Setelah filter diganti dilakukan pemakuman
sistem dan dilakukan pengisian freon R-22 sampai tekanan 70 psi, dan kemudian dihidupkan
kompresor perhatikan tekanan kompresi pad a discharge dan suction dan tambahkan atau kurangi
freon sesuai kebutuhan operasi yaitu tekanan pada discharge 180 S.d. 240 psi dan suction 40-60 psi
serta ukur arus listrik tidak melebihi spesifikasi ala1.
484
AD 232
32c
35c
Air
73cjenuh
Pipa
suction
Komponen
efrigerant
Setelah penggantian filter dryer dapat disimpulkan kinerja AD 232 pada operasi normal dilihat dari :
1.
2.
3.
4.
5.
Arus konsumsi kompresor pada alat ini tidak melebihi spek (pada spek LRA 6,2 A)
Pada Evaporator dapat dihasilkan suhu yang sesuai untuk kesiapan penukaran/penyerapan
kondensasi udara yaitu bisa mencapai suhu 3C.
Tekanan Freon baik di bagian suction maupun di bagian discharge ,terletak pada tekanan
aman.
Udara buang dari kondensor menunjukkan pada kemampuan pembuangan panas Freon.
Dari suara yang ditimbulkan tidak menunjukan keabnormalan,yaitu suara yang halus.
Dari data operasi diketahui kemampuan kinerja alat dapat bekerja dan siap dialirkan udara
untuk proses pengeringan, tetapi dari analisa kerusakan masih terdapat dan perlu perbaikan
perangkat pendukung antara lain yaitu: kerusakan ultra filter dan sistem drainase hal ini masih dapat
dilakukan tindakan penggantian dan perbaikan agar alat pengering dapat bekerja baik. Pemanfaatan
udara yang akan dipergunakan untuk peralatan instrumen masih terkendala pada mesin pengering
type absorbsi yang menggunakan bahan dari silikagel diperlukan penggatian silikagel dan after-filter
485
KESIMPULAN
Dari hasil kegiatan ini didapatkan kesimpulan sebagai berikut :
1. Alat Pengering Udara AD-232 pad a sistem refrigerasinya masih dapat bekerja dengan
baik,sedang bagian drainase pembuangan hasil kondensasi perlu perbaikan pada pemipaan
dan timer control.
2.
3.
karena
mesin
SARAN
Dalam pengoperasian alat pengering udara harus diperhatikan
melebihi spesifikasi dari waktu pakai filter.
ANONIM," Compressed Air System M-3000, 6 of 23 Contents: Air Dryer, Instrument, Valve &
Access" Dokumen Alat RSG-LP Batan Serpong, 1988.
[2] WIRANTO ARISMUNANDAR,
HEIZO SAITO, "Penyegar Udara", PT Pradnya Paramita,
Jakarta, tahun 2005.
[3] SYAMSURI HASAN, dkk, "Sistem Refrigerasi Dan Tata Udara" Direktorat Jenderal Manajemen
Pendidikan
Dasar dan Menengah, Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan,
Departemen Pendidikan Nasional, Tahun 2008.
[4] AHMAD PAID "Laporan Kerja Praktek, Di Pusat Pengembangan Teknologi Bahan Bakar Nuklir
Dan Daur Ulang - Batan, Perawatan Alat Pengering Udara Untuk Sistem Udara Tekan - IRM",
Sekolah Tinggi Teknologi Nuklir, Badan Tenaga Nuklir Nasional, Yogyakarta, tahun 2005
TANYA JAWAB
1.
Ghaib Widodo, ST
Suhardi
Tindak lanjutnya menunggu ketersediaan dana, sampai saat ini belum ada alokasi dana dari
PTBN.
Karena belum adanya alokasi dana,otomatis tidak ada pengajuan spare part.Tahun
user sudah mengundang
Vendor untuk menganalisis
pengajuan penggantian
perbaikan.
Tidak diop~rasikan karena, pendukung alat pengering ini tidak siap.
486
2010
juga