Anda di halaman 1dari 128

SPESIFIKASI TEKNIS DAN GAMBAR

BAB XII
SPESIFIKASI TEKNIS DAN GAMBAR
12.1. SYARAT TEKNIS UMUM
12.1.1. Umum
1. Jenis dan uraian pekerjaan jenis dan mutu bahan. jumlah dan jenis peralatan
tertentu yang digunakan. jadwal waktu persyaratan teknis khusus, gambar
rencana dan berbagai ketentuan teknis lainnya adalah sebagaiamana
tercantum dalam lampiran yang merupakan satu kesatuan yang tak dapat
dipisahkan dengan RKS ini.
2. Volume Quality Control dan Uitzet tidak boleh ditulis dalam Bill of
Quantity Kontraktor, namun merupakan beban Kontraktor yang telah masuk
dalam harga satuan masing-masing jenis pekerjaan dalam pengajuan SPH
Kontraktor.
3. Bilamana hasil pekerjaan tidak memenuhi syarat spesifikasi serta harus
diperbaiki kembali. maka perbaikan tersebut menjadi beban Kontraktor
termasuk pengetesan ulang Quality Control.
12.1.2. Persyaratan Tenaga Ahli
1. Personil lapangan yang ditugaskan oleh Kontraktor dalam pelaksanaan
pekerjaan ini agar memenuhi semua persyaratan yang telah ditentukan pada
data lelang RKS yang selanjutnya telah menjadi lampiran kontrak pekerjaan
ini.
2. Disamping persyaratan pendidikan dan pengalaman sesuai dengan data
lelang, personil lapangan harus betul-betul mampu mengkomunikasikan
pekerjaan dilapangan.
XII-1

SPESIFIKASI TEKNIS DAN GAMBAR


3. Personil lapangan harus betul-betul menguasai site pekerjaan yang akan
dikerjakan terkait semua item pekerjaan yang akan dilaksanakan
4

Pelaksana lapangan harus betul-betul siaga dengan alat-alat ukur seperti


meteran dan catatan-catatan jurnal setiap perkembangan pekerjaan.

Pelaksana lapangan harus betul-betul mengetahui kualitas dan kuantitas


pekerjaan termasuk bahan-bahan lainnya dan cara pemasangan serta semua
persyaratan teknis pekerjaan dimaksud

6. Pelaksana lapangan agar membuat foto dokumentasi pekerjaan sesuai


dengan persyaratan kontrak yaitu 0 %,50 %, dan 100 % dan harus mengisi
garis realiasai pada time schedule (kurva S ) yang ada untuk bisa
mengetahui perkembangan progress pekerjaan yang dimaksud.
7. Pelaksana lapangan agar membuat catatan-catatan rill dilapangan yang
terkait dengan pengadaan bahan, alat, tahapan pekerjaan, tenaga yang
dipakai yang dijadikan laporan harian
12.1.3. Rencana Kerja
1. Dalam waktu selambat-Iambatnya 7 (tujuh) hari dari saat penandatanganan
Kontrak, kecuali ditentukan lain oleh Direksi, Kontraktor harus mengajukan
sebuah Rencana Kerja sehubungan dengan pelaksanaan pekerjaannya.
2. Pengajuan Rencana Kerja tersebut serta persetujuan Direksi, tidak akan
mengurangi atau membebaskan Kontraktor dari pertanggungjawabannya
terhadap pekerjaan yang termaksud dalam Kontrak.

XII-2

SPESIFIKASI TEKNIS DAN GAMBAR


12.1.4. Tempat Kerja
1. Bila diperlukan tempat Kerja dan tempat tersebut terletak di luar daerah
yang disediakan Direksi, maka Kontraktor harus menyelesaikan biaya ganti
rugi/sewa dan lain-lain biaya sehubungan itu tanpa membebani jasa
Bangunan dengan biaya-biaya tambahan.
2. Kontraktor harus mengusahakan tempat-tempat, mengatur dan bilamana
perlu membayar ganti-rugi/sewa untuk penggunaan, penempatan alat-alat,
penempatan gudang-gudang kantor dan keperluan lain-lain yang perlu untuk
melaksanakan pekerjaan serta mendapatkan ijin persetujuan Direksi.
3. Kontraktor harus menjaga keselamatan baik personil maupun lingkungan
sekitar sesuai dengan standar keselamtan (K3), dan mengantisipasi
timbulnya efek-efek yang merugikan akibat pelaksanaan pekerjaan.
4. Pada akhir pekerjaan atau sebelumnya sesuai Petunjuk Direksi, Kontraktor
harus membongkar, memindahkan alat-alat konstruksi penolong atau
bentuk-bentuk lain yang sudah tidak digunakan agar bekas tempat kerja
tersebut bersih kembali. Pembiayaan untuk hal-hal tersebut tidak diadakan
tersendiri tetapi harus sudah tergabung dalam Rencana Anggaran Biaya.
12.1.5. Bangsal Kerja dan Gudang Bahan
1. Kontraktor harus meyediakan gudang untuk penyimpanan material yang
cukup memenuhi syarat-syarat agar material-material yang tersimpan tidak
lekas rusak dan dilengkapi alat-alat pemadam kebakaran
2. Kontraktor harus menyediakan los-los kerja untuk para pekerja yang
dilengkapi dengan obat obatan serta memenuhi syarat-syarat kesehatan.
3. Kontraktor harus mengadakan penjagaan keamanan, personil maupun
material selama proyek berlangsung.

XII-3

SPESIFIKASI TEKNIS DAN GAMBAR


12.1.6. Peralatan
1. Kontraktor harus mengajukan daftar terperinci tentang peralatan-peralatan
yang akan digunakan disertai data-data kemampuan alat-alat tersebut.
2. Kontraktor wajib mendatangkan alat-alat tersebut tepat pada waktunya akan
dipergunakan
3. Kerusakan alat peralatan tersebut harus segera diperbaiki/diganti dan tidak
dapat dipakai sebagai alasan kelambatan pekerjaan
12.1.7. Tanggung-Jawab Kontraktor
1. Pada keadaan apapun dimana pekerjaan yang dilaksanakan telah mendapat
persetujuan Direksi tidak berarti membebaskan Kontraktor atas tanggung
jawabnya kepada pekerjaan sesuai dengan isi Kontrak.
2. Tenaga-tenaga kerja yang digunakan harus tenaga-tenaga ahli/terlatih dan
berpengalaman pada bidangnya dan dapat melaksanakan pekerjaan dengan
baik sesuai dengan ketentuan yang berlaku serta petunjuk-petunjuk Direksi.
3. Kontraktor harus mengusahakan atas tanggungannya, langka-langkah dan
peralatan yang perlu untuk melindungi pekerja-pekerja dan bahan-bahan
yang digunakan agar tidak terjadi sesuatu yang tidak diharapkan.
4. Untuk pekerjaan instalasi Kontraktor harus melakukan semua testing
dan

pengukuran-pengukuran

yang

dianggap

perlu

untuk

memeriksa/mengetahui apakah seluruh instalasi yang dilaksanakan dapat


berfungsi dengan baik dan telah memenuhi persyaratan persyaratan yang
berlaku. Semua tenaga, bahan dan perlengkapan yang diperlukan dalam
kegiatan testing tersebut merupakan tanggung jawab Pemborong. Hal ini
termasuk pula peralatan khusus yang diperlukan untuk testing dari sistem
ini seperti yang dianjurkan oleh pabrik, juga harus disediakan oleh
Pemborong.
5. Sebelum

penyerahan

kedua

(final

acceptance),

Pemborong

harus

mengadakan semacam pendidikan dan latihan selama periode tersebut kepada


3 (tiga) orang calon operator untuk setiap pekerjaan yang ditunjuk oleh
XII-4

SPESIFIKASI TEKNIS DAN GAMBAR


pemberi tugas (customer). Training tentang operasi dan perawatan
tersebut harus lengkap dengan 5 (lima) set operating maintenance and
repair

manual

books,

sehingga

para

petugas/operator

dapat

mengoperasikan dan melaksanakan pemeliharaan


6. Kontraktor harus menyediakan perlengkapan-perlengkapan yang diperlukan
Direksi untuk tujuan mempelancar pekerjaan serta menjamin kualitas
pekerjaan.
7. Kontraktor harus selalu membuat laporan-laporan tertulis tentang hal-ikhwal
yang terjadi dalam rangka pelaksanaan Proyek kepada Direksi secara
periodik
12.1.8. Perintah untuk Pelaksanaan
1. Bila Kontraktor tidak berada di tempat pekerjaan dimana Direksi
bermaksud untuk memberikan petunjuk-petunjuknya,

maka petunjuk-

petunjuk itu harus diikuti dan dilaksanakan oleh Pelaksana atau orang
orang yang ditunjuk / dikuasakan oleh Kontraktor.
2. Kontraktor diharuskan untuk memberikan penjelasan penjelasan tertulis
selengkapnya apabala Direksi memerlukan, tentang tempat-tempat asal
material yang didatangkan untuk suatu tahap pekerjaan yang akan dimulai
pelaksanaannya.
3. Dalam keadaan apapun tidak dibenarkan untuk memulai pekerjaan yang
sifatnya permanen tanpa terlebih dahulu mendapat persetujuan Direksi.
4. Pemberitahuan yang lengkap dan jelas atas macam pekerjaan yang akan
dilaksanakan kepada Direksi harus agak longgar, sehingga ada waktu yang
memungkinkan Direksi mengadakan pemeriksaan.

XII-5

SPESIFIKASI TEKNIS DAN GAMBAR


12.1.9. Ukuran Tinggi Duga (Peil)/ Pengukuran
1. Ukuran serta ketentuan tinggi duga (peil) akan ditentukan bersama-sama
oleh Perencana, Direksi dan Kontraktor di Lapangan.
2. Pengukuran - pengukuran / pematokan - pematokan harus dilaksanakan
dengan alat-alat ukur, Waterpass, dan lain-lain yang mempunyai kesalahan
sangat kecil.
3. Pengukuran dengan pegas, galah, tala dan lain-lain tidak dibolehkan.
4. Kontraktor wajib menyediakan alat-alat ukur dengan perlengkapannya, serta
juru-juru ukur yang diperlukan oleh Direksi untuk pengecekan hasil ukur.
5. Apabila terdapat tanda-tanda yang rusak harus segera diganti dengan yang
baru dan mendapatkan persetujuan Direksi
6. Pelaksana pekerjaan diwajibkan mengecek ukuran-ukuran / detail-detail
yang ada pada gambar yang diberikan, apakah sesuai atau ada
penyimpangan dengan Gambar Rencana. Apabila di lapangan terdapat
kejanggalan, pelaksana pekerjaan diwajibkan melaporkan kepada Direksi
dan meminta petunjuk secara tertulis. Kontraktor harus mengajukan 3 (tiga)
gambar penampang dari yang akan dikerjakan untuk mendapatkan
persetujuan Direksi. Apabila melalaikan hal tersebut di atas, segala resiko
adalah tanggung jawab pelaksana (Kontraktor).
12.1.10.Material
1. Umum
a. Bahan yang didatangkan harus mencukupi untuk kegiatan pelaksanaan
konstruksi sehingga tidak menghambat pelaksanaan.
b. Bahan yang diterima Direksi harus diamankan tidak sampai menggangu
tertib lingkungan dan aman dari kerusakan.
c. Bahan-bahan yang ditolak oleh Direksi harus diangkat dalam waktu
selambat-lambatnya 2 x 24 jam.
d. Bila dianggap perlu Direksi dapat memerintahkan agar diadakan
pemeriksaan pada bahan-bahan atau pada campuran bahan-bahan yang
XII-6

SPESIFIKASI TEKNIS DAN GAMBAR


dipakai untuk menguji apakah syarat syarat mutu dipenuhi. Untuk
Pekerjaan ME Pemborong diwajibkan untuk mengecek kembali atas
segala ukuran/kapasitas peralatan (equipment) yang akan dipasang.
Apabila

terdapat

keragu-raguan,

Pemborong

harus

segera

menghubungi Direksi untuk berkonsultasi. Pengambilan ukuran atau


pemilihan kapasitas equipment, yang sebelumnya tidak dikonsultasikan
dengan Direksi apabila terjadi kekeliruan maka hal tersebut menjadi
beban tanggung jawab Pemborong. Untuk
equipment

dan

material

harus

itu

pemeliharaan

mendapatkan persetujuan dari

Direksi ditentukan dalam Peraturan Pemeriksaan Bahan-Bahan. Hasilhasil pemeriksaan demikian harus dipelihara baik dan disimpan oleh
Kontraktor dan apabila diminta harus dapat ditunjukkan kepada Direksi
setiap saat, selama pekerjaan berlangsung dan setiap saat selama 2 tahun
sesudah pekerjaan selesai.
e. Untuk menjaga material tidak berantakan, perlu disediakan box-box
material secukupnya.
2. Pasir
Pasir yang digunakan harus bersih, tidak mengandung lumpur (max 5%)
apabila setelah digenggam dan diremas pada telapak tangan tidak tendapat
debu atau lumpur.
3. Air
a. Air yang digunakan harus air bersih dan tidak boleh mengandung
minyak asam, alkali, garam. bahan-bahan organis atau bahan-bahan lain
yang merusak.
b. Apabila terdapat keragu-raguan mengenai air, dianjurkan untuk
mengirim contoh air itu ke lembaga pemeriksaan bahan-bahan yang
diakui untuk diselidiki sampai seberapa jauh air itu mengandung zat-zat
yang dapat merusak. Biaya pemeriksaan menjadi beban Kontraktor.

XII-7

SPESIFIKASI TEKNIS DAN GAMBAR


c. Jumlah air yang dapakai untuk membuat adukan dapat ditentukan
dengan ukuran isi atau ukuran berat dan harus dilakukan setepattepatnya.
4.

Kerikil ukuran 20 30 mm
Kerikil harus bersih dari segala macam kotoran

5.

Besi Beton.
a. Besi beton bebas dari karat memenuhi syarat SII 0136-84
Kecuali ditentukan lain dalam gambar,diguanakan besi dari jenis BJTP
24 untuk diameter besi < dan sama dengan 12 mm dan dari jenis BJTP
32 untuk diameter > 12 mm.Untuk

semua pekerjaan beton

bertulang,ukuran harus sesuai dengan gambar rencana.


b. Besi beton harus bersih dari kotoran,lemak dan karat
c. Kawat pengikat besi beton harus berkualitas besi lunak dengan diameter
1 mm
d. Besi beton yang tidak memenuhi syarat tersebut diatas harus
disingkirkan dan dikeluarkan dari tempat pekerjaan dalam waktu 3 x 24
jam sesudah ada perintah dari Direksi
e. Jika Kontraktor tidak berhasil mendapatkan diameter besi yang sesuai
dengan yang ditetapkan dalam gambar maka dilakukan penukaran
diameter besi dengan tetap meminta persetujuan Direksi/Konsultan
Pengawas
Toleransi Besi : dibawah 10 mm

+/- 0.4 mm

10 mm 15 mm

+/- 0.4 mm

16 mm 27 mm

+/- 0.5 mm

f. Bila dianggap perlu untuk mendapatkan jaminan kualitas harus


dimintakan sertifikat dari Laboratorium untuk percobaan tekan,tarik dan
melengkung 180 derajat,semua biaya ditanggung oleh Kontraktor
6. Semen
a.Semen yang digunakan adalah semen tipe I. Menurut ASTM

XII-8

SPESIFIKASI TEKNIS DAN GAMBAR


b.Semen harus didatangkan dalam zak yang tidak pecah (utuh), diturunkan
dan disimpan dalam gudang yang kering terlindung dari pengaruh cuaca
dengan ventilasi cukup dan diletakkan di atas dudukan kayu.
c.Bila di dalam semen terdapat bagian-bagian yang telah mengeras dalam
zak maka sama sekali tidak diperkenankan untuk dipergunakan.
d.Semen yang digunakan harus mendapat persetujuan Direksi/Konsultan
Pengawas
12.1.11. Tenaga Kerja
Dalam pelaksanaan pekerjaan ini agar di upayakan tidak menggunakan alat
berat sehingga lebih banyak menyerap tenaga kerja. Kecuali untuk pekerjaan
yang dalam pelaksanaannya memang membutuhkan alat berat Untuk
keperluan tersebut. Pelaksana agar melakukan koordinasi dengan Pihak Hotel
terkait dengan pekerjaan-pekerjaan yang akan dilaksanakan.
12.2.

SYARAT TEKNIS KHUSUS


12.2.1. Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan yang harus dilaksanakan dalam kontrak ini adalah Pembangunan
Swimming Pool :
A. Pekerjaan Swimming Pool antara lain:
1. Pekerjaan persiapan antara lain :
a. Pembuatan papan nama proyek, pengukuran, Pas. Papan bowplank,
Pekerjaan Pembongkaran dan pembersihan site, Pas. Pagar Pengaman
Pekerjaan t = 2,40 m
b

Pembuatan kantor Direksi, meja, kursi dan perlengkapan lainnya.(tidak


ditawarkan)

c. Pembuatan kantor untuk Kontraktor, bedeng kerja, gudang bahan/alat


lengkap dengan perlengkapannya.(tidak ditawarkan)
2. Pekerjaan meliputi :
a). Pekerjaan Kolam Dewasa dan anak-anak
XII-9

SPESIFIKASI TEKNIS DAN GAMBAR


b). Pekerjaan Balance Tank dan Ruang Pompa
c). Pekerjaan Ruang towel dan Kamar Mandi
d). Pekerjaan Ruang Bilas
e).Penataan Taman
12.2.2. Uraian Pekerjaan
1. Papan Nama Proyek
a. Bentuk ukuran, isi dan warna papan nama proyek/kegiatan harus
dibuat sesuai dengan ketentuan yang berlaku

dan penempatannya

harus mendapat persetujuan direksi, papan nama proyek tersebut harus


sudah dicabut setelah serah terima II.
b

Jenis dan mutu bahan yang dipakai adalah papan kaso yang bermutu
baik dan permukaan licin (diserut).

2. Kantor Direksi
a. Diperuntukkan bagi ruang kerja Direksi dalam pengendalian
pelaksanaan konstruksi oleh Kontraktor.
b. Penempatan kantor Direksi di lokasi wilayah proyek dan harus
mendapat persetujuan Direksi.
c.

Dalam satu wilayah proyek hanya ada satu kantor Direksi

d. Kebutuhan ruang kantor Direksi minimal seluas 15 m2 .


e. Perlengkapan setiap kantor Direksi adalah soft board, white board
dispenser, filling cabinet (lemari arsip) kipas angin, meja kerja dan
kursi (2 set)dan P3K .

XII-10

SPESIFIKASI TEKNIS DAN GAMBAR


3. Bangsal Kerja/gudang bahan
a. Segera setelah lokasi kerja diserahkan kepada Kontraktor kemudian
kontraktor diwajibkan menyediakan bangsal kerja/gudang bahan.
b. Penempatan bangsal kerja/gudang bahan di lokasi harus mendapat
persetujuan Direksi.
c. Jenis atau mutu bahan yang dipakai adalah :
Atap

: Seng gelombang BJLS 28 rangka kayu kruing.

Dinding

: Triplek 3 mm rangka kaso kruing 5/7 cm

Tiang

: Kayu kruing 6/12

Lantai

: Rabat beton 1 pc : 3ps :5krl dengan ketebalan


6 cm

Jendela

: Kaca nako

Perlengkapan : Meja dan kursi, papan tulis, papan


penempatan gambar, P3K.
4. Foto Proyek
a. Kontraktor diwajibkan membuat foto proyek sesuai dengan kemajuan
pekerjaan (pada saat 0%, 50%. 100%) pada 4 titik yang sama dan arah
yang sama setiap site, disusun di dalam album, dibuat 3 (tiga) rangkap
dan diserahkan kepada Direksi.
b. Foto proyek berwarna, dicetak yang jelas dan bersih ukuran postcard.
c. Foto proyek dibuat rangkap 3 (tiga) dan damasukkan ke dalam album
serta diserahkan kepada Direksi
5. Pekerjaan Pembongkaran
Lingkup Pekerjaan
a. Pekerjaan ini terdiri dari pembongkaran untuk memungkinkan dalam
pelaksanaan pekerjaan selanjutnya.
b. Kontraktor harus melaksanakan pembongkaran tanpa menimbulkan
kerusakan-kerusakan yang tidak perlu terhadap bangunan yang ada
XII-11

SPESIFIKASI TEKNIS DAN GAMBAR


yang harus diperhatikan dalam kondisi dapat dipakai. Setiap kerusakan
atau kehilangan yang disebabkan kelalaian kontraktor menjadi
tanggung jawab kontraktor untuk memperbaikinya.
6. Pekerjaan Galian dan Urugan
1.

Lingkup Pekerjaan
1.1.

Menyediakan tenaga kerja, peralatan dan alat bantu lainnya untuk


elaksanakan pekerjaan ini dengan hasil yang baik dan sempurna.

1.2.

Pekerjaan ini meliputi : Semua penggalian penimbunan kembali,


pengurugan dibawah lantai, pengerjaan tanah kasar dan pekerjaanpekerjaan teknis. Penggalian dan penimbunan kembali untuk
pekerjaan mekanikal dan elektrikal termasuk bab ini.

2. Syarat Syarat Penggalian


2.1.

Penggalian

harus

dilakukan

untuk mencapai

garis

elevasi

permukaan dan kedalaman-kedalaman yang perlu untuk pondasi,


lantai dan lain-lain yang dipersyaratkan atau diperlihatkan maupun
di indikasikan pada gambar-gambar dengan cara yang sedemikian
sehingga pekerjaan ini dapat selesai dengan baik sesuai dengan
spesifikasi ini dengan disetujui oleh perencana/MK.
2.2.

Penggalian tanah mencakup pemindahan tanah untuk urugan serta


batu-batuan lain yang dijumpai dalam pekerjaan.

2.3.

Penggalian untuk pondasi harus mempunyai lebar yang cukup


untuk pembangunan maupun memindahkan rangka/bekesting yang
diperlukan, dan juga untuk mengadakan pembersihan.

2.4.

Kalau terjadi kesalahan dalam penggalian tanah sehingga dicapai


kedalaman yang melebihi apa yang tertera dalam gambar, maka
kelebihan dari pada galian harus diurug kembali dengan pasir dan
dilakukan pemadatan sesuai yang dipersyaratkan Biaya akibat
pekerjaan tersebut ditanggung oleh Kontraktor.

XII-12

SPESIFIKASI TEKNIS DAN GAMBAR


2.5.

Lapisan atau hasil galian daerah pembangunan yang dipakai


kembali, ditimbun ditempat yang ditunjuk dan atas persetujuan
pengawas.

2.6.

Kalau dijumpai akan-akar/bahan yang bisa melapuk pada keadaan


yang diperlihatkan dalam gambar-gambar maka akar bahan tersebut
harus diangkat dan diurug kembali dengan pasir sampai padat.

3.

Syarat Syarat Urugan

3.1.

Bagian-bagian yang harus diurug sampai mencapai ketinggian yang


ditentukan, tanah urugan harus cukup baik, bebas dari sisa
(rumput/akar-akar lain-lainnya).

3.2.

Pengurugan harus dilakukan lapis demi lapis tebal maksimal


hamparan 30 cm setiap lapisan, kemudian tanah tersebut
dilembabkan sebelum dilakukan pemadatan menggunakan alat
stamper.

3.3.

Semua urugan kembali dibawah atau disekitar bangunan dan


pengerasan harus sesuai dengan gambar rencana.

3.4.

Tanah sisa urugan atau tanah yang tidak dapat dipakai harus
dibuang keluar site atau atas petunjuk Pengawas/MK.

7. Pekerjaan pondasi
1). Lingkup Pekerjaan.
a. Pekerjaan meliputi pengadaan tenaga kerja,bahan-bahan peralatan dan
alat-alat bantu yang diperlukan dalam pelaksanaan pekerjaan
ini,hingga dapat tercapai hasil pekerjaan yang bermutu baik.
b. Pekerjaan pondasi meliputi seluruh pekerjaan yang disebutkan dalam
detail

yang disebut/ditunjuk dalam gambar atau sesuai dengan

petunjuk Direksi/Pengawas Pekerjaan


c. Seluruh sisa urugan yang tidak terpakai untuk penimbunan dan
penimbunan

kembali,juga

seluruh

sisa-sisa,puing-puing,sampahXII-13

SPESIFIKASI TEKNIS DAN GAMBAR


sampah harus disingkirkan dari lapangan pekerjaan.Seluruh biaya
untuk ini adalah tanggung jawab Kontraktor.
2).Bahan
a. Bahan yang dipergunakan batukarang yang keras tidak poros dan
besarnya tidak lebih dari 30 cm untuk pondasi menerus
b. Semen,pasir dan air pasangan adalah sama dengan yang ditentukan
dalam pekerjaan beton
c. Adukan yang dipakai untuk pasangan pondasi batukali adalah dengan
campuran 1 PC : 5 Psr.
d. Beton yang digunakan untuk pondasi kolam menggunakan Beton
dengan mutu K225
3). Pemasangan
a. Pondasi dialasi dengan pasir urug yang bersih dengan ketebalan sesuai
dengan gambar.Kemudian disiram dengan air secukupnya hingga
jenuh
b. Pada setiap pokok galian dibuat profil pondasi yang terbuat dari kayu
atau bambu dengan ukuran sesuai dengan ukuran pondasi yang akan
dibuat
c. Pasangan batu kosong(aanstamping) dipasang dengan ketebalan sesuai
gambar kerja kemudian diisi pasir dan disiram dengan air sampai
semua lubang batukarang penuh berisi pasir.
d. Batukarang yang telah dipilih dipasang dengan adukan campuran 1 PC
: 5 Psr .batu karang terpasang padat dan diantara batukarang harus
dilapisi adukan serta pasangan permukaan atasnya harus datar/rata dan
waterpas
e. Untuk pondasi beton kolam dilaksanakan sesuai dengan gambar detail.

XII-14

SPESIFIKASI TEKNIS DAN GAMBAR


8. Pekerjaan Beton Bertulang
a. Pedoman Pelaksanaan.
Untuk pelaksanaan pekerjaan dan persyaratan bahan yang digunakan
berlaku :
-

Persyaratan Umum Bahan Bangunan di Indonesia ( PUBI1982) NI-3

Peraturan Beton ertulang Indonesia 1971 (NI-2 )

Peraturan Konstruksi Kayu Indonesia 1961 (NI-5)

Peraturan Portland Cement Indonesia 1972 ( NI-8)

Peraturan Pembangunan Pemda setempat

Peraturan Bangunan Nasional 1978

Petunjuk-petunjuk dan peringatan-peringatan lisan maupun


tertulis yang diberikan Direksi/Konsultan Pengawas

Peraturan-peraturan yang diperlukan supaya disediakan Kontraktor


dilapangan/di Site
-

Peraturan Perencanaan Tahan Gempa Indonesia untuk Gedung


1983

Buku Pedoman Perencanaan untuk Struktur Beton Bertulang


Biasa dan struktur tembok bertulang untuk gedung 1983

SII 0013-81 Mutu dan Cara Uji semen Portland

SII 0052-80 Mutu dan Cara Uji Agregat Beton

SII 0136-84 Baja Tulangan Beton

SII 0784- 84 Jaringan Kawat Baja Las untuk Tulangan Beton

b.

Keahlian dan Pertukangan


Kontraktor harus bertanggung jawab terhadap seluruh pekerjaan beton
sesuai penyelesaiannya.Semua

pekerjaan harus dilaksanakan oleh

ahli-ahli atau tukang-tukang yang berpengalaman dan mengerti benar


akan pekerjaan beton.Semua Pekerjaan yang dihasilkan harus
mempunyai mutu yang sebanding dengan standar yang umum berlaku
XII-15

SPESIFIKASI TEKNIS DAN GAMBAR


atau yang disarankan

oleh Direksi/Konsultan Pengawas. Apabila

Direksi/Konsultan Pengawas memandang perlu,Kontraktor dapat


meminta

nasehat-nasehat

dari

tenaga

ahli

yang

ditunjuk

Direksi/Konsultan Pengawas atas beban Kontraktor


c. Kualitas Beton
Mutu beton K 225( tegangan tekan hancur karakteristik untuk kubus
beton ukuran 15x15 cm3 pada usia 28 hari) Evaluasi penentuan
karakteristik ini digunakan ketentuan-ketentuan yang terdapat dalam
PBI 1971.
Kontrakor harus memberikan jaminan atas kemampuannya membuat
kualitas beton ini dengan memperhatikan data-data pengalaman
pelaksanaan dilain tempat atau dengan mengadakan trial-mix
dilaboratorium yang ditunjuk oleh Direksi/Konsultan Pengawas.
Selama pelaksanaan harus dibuat benda-benda uji menurut
ketentuan-ketentuan yang disebut dalam pasal 4.7 dan 4.9 dari PBI
1971 mengingat bahwa W/C factor yang sesuai disini adalah sekitar
0.52-0.55 maka pemasukan adukan kedalam cetakan benda uji
dilakukan menurut pasal 4.9 ayat 3 PBI 1971 tanpa menggunakan
penggetar. Pada masa-masa pembetonan pendahuluan harus dibuat
minimum 1 benda uji per 1,5 m3 beton hingga dengan cepat dapat
diperoleh 20 benda uji yang pertama. Pengambilan benda uji harus
dengan periode antara yang

disesuaikan dengan kecepatan

pembetonan.
Kontraktor harus membuat laporan tertulis atas data kualitas beton
yang dibuat dengan disahlkan oleh Direksi/Konsultan Pengawas dan
laporan tersebut harus dilengkapi dengan nilai karakteristiknya
disertai sertikat dari laboratorium. Penunjukan laboratorium harus
dengan persetujuan Direksi/Konsultan Pengawas.

XII-16

SPESIFIKASI TEKNIS DAN GAMBAR


Selama pelaksanaan harus ada pengujian slump, minimum 5 cm dan
maksimum 12 cm cara pengujian slump sesuai ketentuan yang
berlaku. Harus digunakan vibrator/dril untuk pemadatan beton.
d. Bekisting
Sebelum pengecoran dimulai harus disiapkan dan dipasang bekisting
dengan rapi. Bahan bekesting harus terbuat dari kayu papan tebal 9
mm yang berkualitas baik, permukaan rata dan halus, tidak bocor dan
kuat.
Persiapan untuk instalasi Mekanikal dan Electrik sudah terpasang rapi
sesuai dengan gambar rencana.
e.Pengecoran Beton
Pelaksanaan pengecoran harus merata dan padat.
Seluruh permukaan besi beton harus penuh terselimuti adukan beton.
Selama pengecoran bekisting harus stabil kuat.
Bekisting hanya boleh dibongkar jika umur pengecoran sudah cukup
atau atas petunjuk Direksi.
9. Pekerjaan Kayu
1). Pekerjaan Kayu untuk Pekerjaan Sipil
a. Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja,bahan-bahan,peralatan
dan alat-alat bantu lainnya untuk melaksanakan pekerjaan seperti yang
dinyatakan dalam gambar.dengan hasil yang baik dan rapi.
b. Pekerjaan kayu ini mencakup semua pekerjaan dengan menggunakan
bahan kayu seperti yang tertera dalam gambar.
c. Standar dan peraturan-peraturan :
*

Peraturan Konstruksi Kayu Indonesia 1961,NI-5


Semua kayu yang akan dipasang/dipakai harus mendapat
persetujuan Direksi/Pengawas Pekerjaan

XII-17

SPESIFIKASI TEKNIS DAN GAMBAR


*

Syarat-syarat kelembaban kayu yang dipakai harus memenuhi


syarat PKKI 1961, NI-5.Dihindarkan adanya cacat-cacat kayu
antara

lain

yang

berupa

putih

kayu,pecah-pecah

mata

kayu,melinting.
Kayu harus benar-benar kayu mutu baik dari jenisnya masingmasing.
*

Pengertian Mutu,kelas mutu dan kelas awet seperti yang


ditentukan dalam peraturan Konstruksi Kayu Indonesia 1961, NI-5

d. Pelaksanaan
*

Semua ukuran kayu yang tertera dalam gambar adalah ukuran


jadi(sesudah diserut dan finish) dan harus lurus tanpa cacat,tidak
melengkung dan lain-lain yang dapat menurunkan mutu kayu

Semua pekerjaan kayu seperti diuraikan diatas dipotong diserut


dengan mesin tanpa kecuali

Pemeriksaan terhadap jenis ,bentuk ukuran maupun mutu wajib


dilakukan dengan teliti.

Untuk pekerjaan kayu dengan menggunakan paku-paku,sekrup dan


lain-lain alat untuk sambungan harus digunakan yang sesuai
ukurannya

Alat penyambung baut harus dibuat dari baja ST 37 atau besi yang
mempunyai kekuatan setara dengan baja ST 37

e. Syarat-syarat pengamanan pekerjaan :


*

Bahan-bahan kayu dihindarkan/dilindungi dari hujan dan lain-lain


yang dapat menyebabkan cacat atau keruskan pada kayu.

Kayu yang terpasang dilindungi dari kemungkinan cacat/rusak


yang diakibatkan oleh pekerjaan-pekerjaan lain.

Bila

terjadi

kerusakan,Kontraktor

diwajibkan

untuk

memperbaikinya dengan tidak mengurangi mutu pekerjaan.


Seluruh biaya perbaikan menjadi tanggung jawab Kontraktor
XII-18

SPESIFIKASI TEKNIS DAN GAMBAR

2). Pekerjaan Rangka Usuk ,Reng dan Lisplank


a. Persyaratan bahan
*

Usuk kayu kamper ukuran 5/7dan reng dari kayu kamper 3/5
sesuai dengan gambar rencana.

Lisplank

kayu kamper dengan ukuran sesuai dengan gambar

rencana.
*

Kayu yang dipakai harus dipilih dari mutu terbaik, kering, lurus
dan tanpa cacat

Semua bahan kayu yang akan dipasang harus mendapat


persetujuan Direksi/Pengawas Pekerjaan.

Bahan kayu yang dipakai harus memenuhi syarat-syarat yang


ditentukan dalam PKKI,PUBI 82 pasal 37 dan SII 0458-81.

b.Syarat-syarat Pelaksanaan
*

Semua ukuran kayu yang tertera pada gambar adalah merupakan


ukuran jadi sesuai pasaran

Cara penimbunan bahan-bahan dilapangan dan hasil pengerjaan


tidak boleh sampai mengakibatkan turunnya mutu kegiatan

Ukuran paku yang digunakan untuk kegiatan rangka atap harus


disesuaikan dengan ukuran usuk dan reng yang dipasang dan harus
memenuhi syarat-syarat dalam PUBI 82 pasal 93 dan SII 0194-78.

Pasangan Usuk/reng harus merupakan suatu bidang pemasangan


yang rata dengan kelandaian/kemiringan sesuai dengan gambar
rencana.

10. Pekerjaan Penutup atap/Atap onduvilla


1.Lingkup Pekerjaan
a. Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga,bahan-bahan,peralatan dan
alat-alat bantu lainnya yang diperlukan dalam pelaksaksanaan
pekerjaan ini sehingga dicapai hasil pekerjaan yang baik.

XII-19

SPESIFIKASI TEKNIS DAN GAMBAR


b. Meliputi pekerjaan pengadaan,penyetelan dan pemasangan atap
Onduvilla seperti yang disebut dalam gambar rencana
2.Persyaratan bahan
a. Bahan atap dan bubungan yang digunakan adalah atap Keramik dan
telah mendapat persetujuan dari Direksi/Pengawas Pekerjaan
b. Accesories dan alat bantu lainnya

yang digunakan harus sesuai

dengan gambar rencana atau sesuai persyaratan dari pabrik yang


bersangkutan.
3.Syarat-syarat Pelaksanaan
a. Sebelum pelaksanaan dimulai ,Kontraktor diwajibkan memeriksa
gambar-gambar pelaksanaan dan atas dasar gambar tersebut
membuat shop drawing yang diperlukan untuk mendapat persetujuan
dari Direksi/Pengawas Pekerjaan
b. Penyimpanan atap onduvilla disimpan dalam keadaan tetap kering
dan sebaiknya disimpan dalam gudang beratap.
Bila terpaksa disimpan ditempat terbuka harus dilindungi dengan
terpal.
c

Pemasangan

atap

Onduvilla,

baru

boleh

dilaksanakan

bila

pemasangan

rangka atap sudah benar-benar berada dalam satu

bidang ( tidak bergelombang ). dan benar-benar sudah siap untuk


dipasang sesuai petunjuk Direksi/Pengawas Pekerjaan
d. Pemasangan atap nok Onduvilla dilakukan sedemikian rupa sehingga
benar-benar dapat menutup atap yang terpotong akibat pertemuan
pada sudut atap
e

Petunjuk dan saran-saran Direksi/Pengawas Pekerjaan harus


diperhatikan dalam pelaksanaan pekerjaan ini dalam upaya
menghasilkan pekerjaan yang berkualitas baik.

XII-20

SPESIFIKASI TEKNIS DAN GAMBAR


11. Pekerjaan Penutup lantai dan dinding keramik
a. Lingkup Pekerjaan
Menyediakan

bahan,

alat

dan

tenaga

kerja

ahli

untuk

menyelenggarakan pekerjaan pada dinding-dinding dalam seperti


tersebut dalam gambar atau dalam syarat-syarat dan spesifikasi
khusus.
b. Bahan-bahan
Homogenious tile yang digunakan setara Niro Granito
Tile Adhesive dan Grouting yang digunakan ex. AM, Lemkra atau
setara.
Warna dan motif disesuaikan dengan perencanaan.
c. Persiapan Keramik
Setelah lantai dan dinding siap, maka ubin-ubin yang akan dipasang
diseleksi setempat. Untuk mendapatkan ubin-ubin yang baik dan
warna yang sesuai dengan lay-out plan (Rencana Pola Lantai), serta
tidak ada bagian yang gompal retak atau cacat lainnya.
Pemotongan unit keramik hanya diperkenankan dengan menggunakan
mesin potong dan dihaluskan dengan mesin gerinda.
d. Pemasangan
Setelah permukaan lantai dan dinding rata, keramik dipasang dengan
menggunakan pastaperekat khusus, adukan 1 PC + 2 pasir atau
perekat lain yang sesuai dengan ketebalan 2 cm.
Dalam hal penggunaan tile adhesive supaya dilaksanakan sesuai
instruksi penggunaan oleh manufakturer/pabrik.
Lebar siar (naad) dilaksanakan dengan rata, sama besar dan setiap
perpotongan siar ujung-ujung runcing dan rapi, membentuk dua garis
lurus yang salingtegak lurus.
Bidang ubin harus rata, aduk terisi padat serta siku dan waterpass.

XII-21

SPESIFIKASI TEKNIS DAN GAMBAR


3 x 24 Jam setelah pemasangan keramik selesai, siar (naad) diisi
dengan grouting warna sesuai persetujuan Tim Teknis / Konsultan
Supervisi, sedemikian rupa sehingga lubang-lubang terisi padat.
Kelebihan air semen, dalam keadaan basah langsung dibersihkan dari
permukaan lantai dan dinding.
Selama masa pengeringan 3 x 24 jam setelah pemasangan keramik,
permukaannya jangan tertekan atau terkena benturan
Sisa air semen dibersihkan hati-hati dengan menggunakan sikat
kuningan sertalarutan lemah air keras.
Bahan-bahan yang dapat merusak unit-unit keramik seperti : minyak,
residu, teak oil harus dijauhkan dari permukaan lantai dan dinding.
12.

Pekerjaan Elektrikal
1.

Umum
Persyaratan ini merupakan bagian dari persyaratan teknis ini.
Apabila ada klausul dari persyaratan ini yang dituliskan kembali
dalam persyaratan teknis ini, berarti menuntut perhatian khusus
pada klausul-klausul tersebut dan bukan berarti menghilangkan
klausul-klausul lainnya dari syarat-syarat umum.

2.

Peraturan dan Acuan


Pemasangan instalasi ini pada dasarnya harus memenuhi
atau mengacu kepada Peraturan Daerah maupun Nasional,
Keputusan Menteri, Assosiasi Profesi Internasional, Standar
Nasional maupun Internasional yang terkait. Pemborong
dianggap sudah mengenal dengan baik standard dan acuan
nasional maupun internasional dari Amerika dan Australia
dalam spesifikasi

ini. Adapun standar atau acuan yang

dipakai, tetapi tidak terbatas, antara lain seperti dibawah ini :


1.2.1

Umum

XII-22

SPESIFIKASI TEKNIS DAN GAMBAR

Keputusan Menteri Pekerjaan Umum

No.

378/KPTS/1978, UDC : 699.81.691.004, tentang


Spesifikasi

Bahan

Pencegahan

Bahaya

Bangunan

Bangunan

Untuk

Kebakaran

Rumah

Pada
dan

Gedung.

Keputusan

Menteri

378/KPTS/1978,

Pekerjaan

UDC

Umum

No.

699.81.691.005,

tentang Panduan Pemasangan Alat Bantu


Evakuasi Untuk Pencegahan Bahaya Kebakaran
Pada Bangunan Rumah dan Gedung.

Keputusan

Menteri

Pekerjaan

Umum

No.

378/KPTS/1978, UDC : 699.81.614.04, tentang


Petunjuk Perencanaan/Struktur Bangunan Untuk
Pencegahan Bahaya Kebakaran Pada Bangunan
Rumah dan Gedung.

Keputusan

Menteri

Pekerjaan

Umum

No.

378/KPTS/1978, UDC : 699.81.614.84, tentang


Panduan Pemasangan Sistem Deteksi dan Alarm
Kebakaran

Untuk

Pencegahan

Bahaya

Kebakaran Pada Bangunan Rumah dan Gedung.

Keputusan

Menteri

Pekerjaan

Umum

No.

441/KPTS/1998, UDC : 699.81.691.005, tentang


Persyaratan

Teknis

Bangunan

Gedung

(Building of Indonesia).

Keputusan Menteri Negara Pekerjaan Umum No.


10/KPTS/2000, UDC : 699.81.691.005, tentang
Ketentuan Teknis Pengaman Terhadap Bahaya
Kebakaran Pada Gedung dan Lingkungan.

XII-23

SPESIFIKASI TEKNIS DAN GAMBAR


Peraturan lainnya yang dikeluarkan oleh instansi
yang berwenang seperti

PLN,

PT

Telkom,

PDAM, DPU, Depnaker yang sesuai dengan


pekerjaan ini.
1.2.2

Elektrikal dan Elektronik


Peraturan Umum Instalasi Listrik Indonesia (PUIL)
2000.

Peraturan dari Perusahaan Listrik Negara,


Telkom, dan instansi

lainnya

Australian standards (AS) 3000 - SAA Wiring


Rules.

National Fire Protection Association (NFPA) 70.

National Fire Protection Association (NFPA) 72,


1996.

Data teknis dari produk dibidang peralatan Tata


Suara, Telepon dan Fire Alarm yang dibuat oleh
pabrik-pabrik dari berbagai Negara.

1.2.3

Peraturan Departemen Penerangan

Wolsey, Planning for TV Distribution System

Wisi, CATV System Refference

Sony, CATV Equipment

Tata Udara (Ventilasi dan Air Conditioning)

ASHRAE

(American Society of Heating

Refrigeration and Air Conditioning Engineers)

SMACNA (Sheet Metal and Air Conditioning


Contractors

National

Association), ARI
1.2.4

Plumbing
Pedoman Umum Instalasi Listrik Tahun 2000
Pedoman Plumbing Indonesia
XII-24

SPESIFIKASI TEKNIS DAN GAMBAR

Keputusan Peraturan Menteri, Gubernur dan


Pemerintah Daerah

Peraturan/Pedoman PAM, dan instansi yang


berwenang lainnya

NFPA, AVE, ASTM, dan peraturan/pedoman


international lainnya yang berhubungan

Petunjuk dari pabrik pembuat peralatan.


3.

Koordinasi

Pemborong instalasi ini hendaknya bekerja sama dengan


pemborong lainnya, agar pekerjaan dapat berjalan dengan
lancar sesuai dengan waktu yang telah

ditetapkan

Koordinasi yang baik perlu ada agar instalasi yang satu


tidak menghalangi kemajuan instalasi lain.

Apabila dalam pelaksanaan instalasi ini tidak mengindahkan


koordinasi dari Pengawas Lapangan, sehingga menghalangi
instalasi yang lain, maka semua akibat menjadi tanggung jawab
Pemborong ini.
4.

Peralatan Dan Material


Semua peralatan dan bahan harus baru dan sesuai dengan
brosur yang dipublikasikan, sesuai dengan spesifikasi yang
diuraikan,

maupun

pada gambar-gambar rencana dan

merupakan produk yang masih beredar dan diproduksi


secara teratur.
4.1

Persetujuan Peralatan dan Material

Dalam jangka waktu

(dua)

minggu

setelah menerima Surat Perintah Kerja (SPK),


dan

sebelum

memulai

pekerjaan

instalasi

peralatan maupun material, Pemborong diharuskan


menyerahkan daftar dari material-material yang
akan digunakan termasuk country of origin. Daftar
XII-25

SPESIFIKASI TEKNIS DAN GAMBAR


ini harus dibuat rangkap 4 (empat) yang didalamnya
tercantum nama-nama dan alamat manufacture,
catalog

dan keterangan-keterangan lain yang

dianggap perlu oleh Pengawas Lapangan dan


Konsultan Perencana antara lain :
Manufacturer Data
Meliputi brosur-brosur, spesifikasi dan informasiinformasi yang tercetak
sehubungan

jelas

dengan

cukup

detail

pemenuhan

spesifikasi.
Performance Data
Data-data kemampuan dari unit yang terbaca dari
suatu table atau kurva yang meliputi informasi
yang

diperlukan

dalam

menyeleksi peralatan-peralatan lain yang ada


kaitannya dengan unit tersebut.
Quality Assurance
Suatu pembuktian dari pabrik pembuat atau
distributor utama terhadap kualitas dari unit
berupa

produk

dari

unit

ini

sudah

diproduksi beberapa tahun, telah dipasang di


beberapa lokasi dan telah beroperasi dalam
jangka waktu tertentu dengan baik.

Persetujuan

oleh

Pengawas Lapangan

Konsultan

Perencana

dan

akan diberikan atas dasar

diatas.
4.2

Contoh Peralatan dan Material

Pemborong harus menyerahkan contoh bahanbahan yang akan dipasang kepada Pengawas
Lapangan paling lama 2 (dua) minggu setelah
XII-26

SPESIFIKASI TEKNIS DAN GAMBAR


daftar material disetujui. Semua biaya yang
berkenaan dengan penyerahan dan pengembalian
contoh-contoh ini adalah menjadi tanggungan
Pemborong.

Pengawas Lapangan tidak berrtanggung jawab


atas contoh bahan yang akan dipakai dan semua
biaya yang tidak berkenaan dengan penyerahan
dan pengambilan contoh/dokumen ini.

4.3

Peralatan dan Bahan Sejenis

Untuk peralatan dan bahan sejenis yang fungsi


penggunaannya sama harus diproduksi pabrik
(bermerk), sehingga memberikan kemungkinan
saling dapat dipertukarkan.

4.4

Penggantian Peralatan dan Material


Semua peralatan dan bahan yang diajukan dalam
tender sudah memenuhi spesifikasi, walaupun
dalam pengajuan saat tender kemungkinan ada
peralatan

dan

bahan

belum

memenuhi

spesifikasi, tetapi tetap harus dipenuhi sesuai


spesifikasi bila sudah ditunjuk sebagai kontraktor
pelaksana pekerjaan.

Untuk

peralatan

memenuhi

dan

bahan

yang

sudah

spesifikasi, karena suatu hal yang

tidak bisa dihindari terpaksa harus diganti, maka


sebagai penggantinya harus dari jenis setaraf atau
lebih baik

(equal or better) yang disetujui.

Bila Pengawas Lapangan membuktikan bahwa


penggantinya itu betul setaraf atau lebih baik,
XII-27

SPESIFIKASI TEKNIS DAN GAMBAR


maka

biaya

yang

menyangkut pembuktian

tersebut harus ditanggung oleh Kontraktor.


4.5

Pengujian dan Penerimaan

Khusus peralatan utama, harus ditest dahulu


oleh

Pemilik

Perencana

di

dan
pabrik

didampingi

Konsultan

masing-masing

yang

sebelumnya sudah ditest oleh pabrik yang


bersangkutan

dan disetujui untuk dikirim ke

lapangan.
Semua peralatan-peralatan yang sesuai dengan
spesifikasi ini dikirim dan dipasang dan telah
memenuhi
dengan

ketentuan-ketentuan
baik,

Pemborong

pengetesan
harus

melaksanakan pengujian secara keseluruhan dari


peralatan - peralatan yang terpasang, dan jika
sudah ditest dan memenuhi fungsi- fungsinya
sesuai dengan ketentuan-ketentuan dari kontrak,
maka seluruh unit lengkap dengan peralatannya
dapat diserahkan berdasarkan Berita Acara oleh
Pengawas Lapangan.
4.6

Perlindungan Pemilik
Atas penggunaan bahan/material, sistem dan
lain-lain oleh Pemborong, Pemilik dijamin dan
dibebaskan dari segala claim ataupun tuntutan
yuridis lainnya.

5.

Ijin-Ijin
Pengurusan ijin-ijin yang diperlukan untuk pelaksanaan
instalasi ini serta seluruh biaya yang diperlukannya
menjadi tanggung jawab Pemborong

6.

Pelaksanaan Pemasangan
XII-28

SPESIFIKASI TEKNIS DAN GAMBAR


Sebelum pelaksanaan pemasangan instalasi ini dimulai,
Pemborong harus

menyerahkan gambar kerja dan

detailnya kepada Pengawas Lapangan dalam rangkap 3


(tiga) untuk disetujui. Yang dimaksud gambar kerja
disini adalah gambar yang menjadi pedoman dalam
pelaksanaan, lengkap dengan dimensi peralatan, jarak
peralatan satu dengan lainnya, jarak terhadap dinding,
jarak pipa terhadap lantai, dinding dan peralatan,
dimensi aksesoris yang dipakai. Pengawas Lapangan
berhak menolak gambar kerja yang tidak mengikuti
ketentuan tersebut diatas.

Pemborong diwajibkan untuk mengecek kembali atas


segala ukuran/kapasitas peralatan (equipment)

yang

akan dipasang. Apabila terdapat keraguan-keraguan,


Pemborong

harus

Lapangan untuk

segera

menghubungi

Pengawas

berkonsultasi.

Pengambilan ukuran atau pemilihan kapasitas peralatan


yang

sebelumnya

tidak

dikonsultasikan

dengan

Pengawas Lapangan, apabila terjadi kekeliruan maka hal


tersebut menjadi tanggung jawab Pemborong. Untuk itu
pemilihan peralatan dan material harus mendapatkan
persetujuan dari Pengawas Lapangan atas rekomendasi
Konsultan Perencana.

Pada beberapa peralatan tertentu ada asumsi yang


digunakan

konsulatan

dalam

menentukan

performnya, asumsi-asumsi ini harus diganti oleh


Kontraktor sesuai actual dari peralatan yang dipilih
maupun kondisi lapangan yang tidak memungkinkan.
Untuk itu Kontraktor wajib menghitung kembali

XII-29

SPESIFIKASI TEKNIS DAN GAMBAR


performanya dari peralatan tersebut dan memintakan
persetujuan kepada Pengawas Lapangan.
6.1

Penambahan / Pengurangan / Perubahan Instalasi


Pelaksanaan instalasi yang menyimpang dari
rencana yang disesuaikan dengan kondisi lapangan,
harus mendapat persetujuan tertulis dahulu dari pihak
Pengawas Lapangan.

Pemborong
setiap

instalasi

ini

harus

gambar perubahan

yang

Pengawas Lapangan sebanyak

menyerahkan
ada

kepada

rangkap 3 (tiga)

set yang akan dikirim oleh Pengawas Lapangan


kepada Konsultan Perencana.
Perubahan material dan lain-lainnya, harus
diajukan

oleh Pemborong kepada Pengawas

Lapangan secara tertulis dan jika terjadi pekerjaan


tambah/kurang/perubahan yang ada harus disetujui
oleh

Konsultan

Perencana

dan

Pengawas

Lapangan secara tertulis.


6.2

Sleeves dan inserts


Semua
instalasi

sleeves

menembus

lantai

beton

untuk

sistem elektrikal harus dipasang oleh

Pemborong. Semua inserts beton yang diperlukan


untuk memasang peralatan, termasuk inserts untuk
penggantung (hangers) dan penyangga lainnya harus
dipasang oleh Pemborong.
6.3

Pembobokan, Pengelasan dan Pengeboran


Pembobokan

tembok,

lantai,

sebagainya yang diperlukan

dinding

dalam

dan

pelaksanaan

instalasi ini serta mengembalikannya ke kondisi semula,


menjadi lingkup pekerjaan Pemborong instalasi ini.
XII-30

SPESIFIKASI TEKNIS DAN GAMBAR

Pembobokan/pengelasan/pengeboran

hanya

dapat

dilaksanakan apabila ada persetujuan dari pihak


Pengawas Lapangan secara tertulis.
6.4

Pengecatan
Semua peralatan dan bahan yang dicat, kemudian
lecet karena pengangkutan atau pemasangan harus
segera ditutup dengan dempul dan dicat dengan
warna yang sama, sehingga nampak

seperti

baru kembali.
7.

Penanggung Jawab Pelaksanaan

Pemborong instalasi ini harus menempatkan seorang


penanggung jawab pelaksanaan

yang

ahli

dan

berpengalaman yang harus selalu ada di lapangan, yang


bertindak sebagai wakil dari pemborong dan mempunyai
kemampuan untuk memberikan keputusan teknis dan
bertanggung jawab penuh dalam menerima segala instruksi
yang akan diberikan oleh Pengawas Lapangan.

Penanggung jawab tersebut diatas juga harus berada


ditempat pekerjaan pada saat diperlukan/dikehendaki oleh
Pengawas Lapangan.

8.

Laporan Pengetesan

Pemborong

instalasi

ini

harus

menyerahkan

kepada

Pengawas Lapangan dalam rangkap 3 (tiga) mengenai hal-hal


sebagai berikut :

Hasil pengetesan semua persyaratan operasi instalasi.


Hasil pengetesan mesin atau peralatan

Hasil pengetesan kabel

Hasil

pengetesan

temperatur,

kapasitas,

aliran

udara,

kelembaban, kuat arus, tegangan, tekanan,

dll.
XII-31

SPESIFIKASI TEKNIS DAN GAMBAR

Semua

pengetesan

dilaksanakan

dan

harus

pengukuran

disaksikan

yang

oleh

akan

Pengawas

Lapangan.
9.

Pemeriksaan Rutin Dan Khusus

Pemeriksaan

rutin

dalam

masa

pemeliharaan

harus

dilaksanakan oleh Pemborong instalasi ini secara periodik


dan tidak kurang dari tiap 2 (dua) minggu, atau ditentukan
lain oleh Pengawas Lapangan.

Pemeriksaan khusus dalam masa pemeliharaan harus


dilaksanakan oleh Pemborong instalasi ini, apabila ada
permintaan dari pihak Pengawas Lapangan dan atau bila
ada gangguan dalam instalasi ini.

10. Testing Dan Commissioning

Pemborong instalasi ini harus melakukan semua testing dan


commissioning yang dianggap perlu untuk mengetahui
apakah keseluruhan instalasi dapat berfungsi dengan baik dan
dapat memenuhi semua persyaratan yang diminta sesuai
dengan prosedur testing dan commissioning dari pabrik
pembuat dan instansi yang berwenang

Semua bahan dan perlengkapan yang diperlukan untuk


mengadakan testing tersebut merupakan tanggung jawab
Pemborong termasuk daya listrik untuk

testing.

11. Masa Pemeliharaan Dan Serah Terima Pekerjaan


Peralatan dan sistem instalasi ini harus digaransi selama 1
(satu) tahun terhitung sejak saat penyerahan pertama.

Masa pemeliharaan untuk instalasi ini adalah selama 90


(sembilan puluh) hari kalender sejak saat penyerahan pertama,
bila

Pengawas

Lapangan/Pemberi

Tugas menentukan lain, maka yang terakhir ini yang akan


berlaku.
XII-32

SPESIFIKASI TEKNIS DAN GAMBAR

Selama masa pemeliharaan ini, seluruh instalasi ini


diwajibkan mengatasi segala kerusakan yang akan terjadi
tanpa adanya tambahan biaya.

Selama masa pemeliharaan ini, seluruh instalasi yang


telah selesai dilaksanakan masih merupakan tanggung jawab
Pemborong sepenuhnya.

Selama masa pemeliharaan ini, apabila Pemborong


instalasi ini tidak melaksanakan teguran dari
Lapangan

Pengawas

atas perbaikan/ penggantian/ penyetelan

diperlukan,
menyerahkan

maka

yang

Pengawas Lapangan berhak

perbaikan/penggantian/penyetelan

tersebut

kepada pihak lain atas biaya Pemborong instalasi ini.

Selama masa pemeliharaan ini, Pemborong instalasi ini


harus melatih petugas-petugas yang ditunjuk oleh Pemilik
dalam teori dan praktek sehingga dapat mengenali sistem
instalasi dan dapat melaksanakan pengoperasian dan
pemeliharaannya.

Serah terima pertama dari instalasi ini baru dapat dilaksanakan


setelah ada bukti pemeriksaan dengan hasil yang baik yang
ditandatangani bersama oleh Pemborong dan Pengawas
Lapangan.

Pada waktu unit-unit mesin tiba di lokasi, maka


Pemborong harus menyerahkan daftar komponen/part
list seluruh komponen yang akan dipasang dan dilengkapi
dengan gambar detail/foto dari masing-masing komponen
tersebut, lengkap dengan manualnya. Daftar komponen
tersebut

diserahkan

kepada

Pengawas

Lapangan

dan

Pemberi Tugas masing-masing 1 (satu) set.

Serah terima setelah masa pemeliharaan instalasi ini baru


dapat dilaksanakan setelah :
XII-33

SPESIFIKASI TEKNIS DAN GAMBAR

Berita acara serah terima kedua yang menyatakan


bahwa

instalasi

ditandatangani

ini

dalam

bersama

keadaan

oleh

baik,

pemborong

dan

Pengawas Lapangan.

Semua

gambar

Operating

instalasi

terpasang

beserta

Instruction, Technical dan Maintenance

Manuals rangkap 5 (lima) terdiri atas 1 (satu) set asli dan


4 (empat) copy telah diserahkan kepada Pengawas
Lapangan.
12. Garansi

Suatu sertifikat pengetesan harus diserahkan oleh pabrik


pembuatnya. Bila

peralatan mengalami kegagalan dalam

pengetesan-pengetesan yang disyaratkan didalam spesifikasi


teknis ini, maka pabrik pembuat bertanggung jawab terhadap
peralatan yang diserahkan, sampai peralatan tersebut
memenuhi syarat-syarat, setelah mengalami pengetesan ulang
dan sertifikat

pengetesan telah diterima dan disetujui

oleh Pengawas Lapangan.


13. Training

Sebelum penyerahan

pertama

pekerjaan,

Pemborong

harus menyelenggarakan semacam pendidikan dan latihan


atau petunjuk praktis operasi kepada orang yang ditunjuk oleh
Pemberi

Tugas

tentang

operasi

dan

perawatan lengkap dengan 3 copies buku Operating


Maintenance, Repair Manual dan As-built drawing, segala
sesuatunya atas biaya Pemborong.

XII-34

SPESIFIKASI TEKNIS DAN GAMBAR


13. Pekerjaan Listrik Arus Kuat
1.

Umum

Setiap pemborong yang menangani pekerjaan ini,


haruslah
dengan

mempelajari seluruh
teliti

untuk

Dokumen

mengetahui

Kontrak

kondisi

yang

berpengaruh pada pekerjaan ini.

Pemborong

harus

menawarkan

pekerjaan yang dijelaskan

baik

seluruh
dalam

lingkup
spesifikasi

ataupun yang tertera dalam gambar-gambar, dimana


bahan-bahan dan peralatan yang digunakan harus sesuai
dengan ketentuan-ketentuan pada spesifikasi ini.

Bila ternyata ada perbedaan antara spesifikasi bahan


atau peralatan yang

dipasang dengan spesifikasi yang

dipersyaratkan pada pasal ini, merupakan

kewajiban

Pemborong untuk mengganti bahan atau peralatan


tersebut, sehingga sesuai dengan ketentuan pada pasal
ini tanpa adanya ketentuan tambahan biaya.
2. Lingkup Pekerjaan
Pengadaan, pemasangan dan pengaturan dari perlengkapan
dan bahan yang disebutkan dalam gambar atau Rencana
Kerja dan Syarat-syarat ini, antara

lain :

Sistim penerangan secara lengkap diluar ataupun


didalam

bangunan,

termasuk

didalamnya

pengkawatan, titik nyala lampu, armature, saklar dan


seluruh stop-kontak.
Kabel feeder untuk panel penerangan.
Panel penerangan secara lengkap.
Pekerjaan pentanahan / grounding

Pengadaan, pemasangan dan mengecek ulang atas


design,

baik

yang

telah

disebutkan

dalam
XII-35

SPESIFIKASI TEKNIS DAN GAMBAR


gambar/Rencana Kerja dan Syarat-syarat maupun yang
tidak

disebutkan

namun

secara

umum/teknis

diperlukan untuk memperoleh suatu sistim yang


sempurna, aman, siap pakai dan handal.

Menyelenggarakan

pemeriksaan,

pengujian,

dan

pengesahan seluruh instalasi listrik yang terpasang.

Menyerahkan gambar instalasi yang terpasang (As-built


drawings

3.

Ketentuan Bahan Dan Peralatan


3.1 Panel Distribusi

Panel-panel penerangan lengkap dengan semua


komponen yang harus ada seperti yang ditunjukkan pada
gambar. Panel-panel yang dimaksud untuk beroperasi
pada 220/380V, 3 phasa, 4 kawat, 50 Hz dan solidly
grounded dan harus dibuat mengikuti standard PUIL,IEC,
VDE/DIN, BS, NEMA dan sebagainya.

Panel-panel harus dibuat dari plat besi setebal 2 mm


dengan rangka besi dan seluruhnya harus di zinchromate
dan di duco 2 kali dan harus di cat dengan cat bakar,
warna dan cat akan ditentukan kemudian oleh pihak
Owner. Pintu panel-panel harus dilengkapi dengan
master key.

Konstruksi dalam panel-panel serta letak dari komponenkomponen dan sebagainya harus diatur sedemikian rupa
sehingga

perbaikan-perbaikan,

penyambungan-

penyambungan pada komponen dapat mudah


dilaksanakan tanpa mengganggu komponen-komponen
lainnya.

XII-36

SPESIFIKASI TEKNIS DAN GAMBAR

Ukuran dari tiap-tiap unit panel harus disesuaikan dengan


keadaan dan keperluannya dan telah disetujui oleh
Pengawas Lapangan.

Body / badan panel harus ditanahkan secara sempurna

Komponen panel :
a. Accessories
Bus bar, terminal terminal, isolator switch dan
perlengkapan lainnya

harus

buatan

pabrik

dan

berkualitas dan dipasang didalam panel dengan kuat dan


tidak boleh ada bagian yang bergetar.
b. Busbar
Setiap panel harus mempunyai 5 busbar copper terdiri
dari 3 busbar phase R-S-T, 1 busbar neutral dan 1
busbar untuk grounding. Besarnya busbar harus
diperhitungkan dengan besar

arus

yang

mengalir

dalam busbar tersebut tanpa menyebabkan kenaikkan


suhu lebih besar dari 65 C.

Setiap busbar cooper harus diberi warna sesuai

peraturan PLN, dimana lapisan warna busbar tersebut


harus tahan

terhadap panas yang timbul.

c. Circuit breaker
Circuit breaker untuk penerangan boleh menggunakan
MCB dengan breaking capacity minimal 6 kA simetris.
Circuit breaker lainnya harus dari tipe MCCB, sesuai
dengan yang diberikan pada gambar rencana dangan
breaking capacity minimal 18 kA simetris
Circiuit breaker harus dari tipe automatic trip
dengan kombinasi thermal dan instantaneouse magnetic
unit
XII-37

SPESIFIKASI TEKNIS DAN GAMBAR


Main Circuit Breaker dari setiap panel emergensi
harus dilengkapi shunt trip terminal.
d. Alat Ukur
Alat ukur yang dipergunakan adalah jenis semi
flush mounting dalam kotak tahan getaran. Untuk
Ampermeter dan Voltmeter dengan ukuran 96 x 96 mm
dengan skala linier dan ketelitian 1% dan bebas pengaruh
induksi serta bersertifikat

tera

dari

LMK/PLN

(minimum 1 buah untuk setiap jenis alat ukur).


Komponen-komponen pengukuran yang dipakai :
KWh meter
Ampermeter
Voltmeter

e. Proteksi
Circuit breaker untuk beban komputer harus
dilengkapi Arrester guna melindungi perangkat computer
dari gangguan petir.
3.2 Kabel Tegangan Rendah
Sebelum dipergunakan, kabel dan peralatan bantu
lainnya harus mendapat persetujuan terlebih dahulu
dari Pengawas Lapangan.
Untuk kabel feeder/power dari jenis NYY,
NYFGBY kabel penerangan dipergunakan kabel
NYM sedangkan untuk kabel

grounding

dari

jenis BCC

XII-38

SPESIFIKASI TEKNIS DAN GAMBAR

Kabel-kabel yang dipakai harus dapat dipergunakan


untuk tegangan min. 0,6 KV dan 0,5 KV untuk kabel
NYM

Penampang kabel minimum yang dapat dipakai 2,5


mm
3.3 Lighting Fixtures
a. Lampu TLD
Tebal plat besi untuk lighting fixtures tersebut minimum
0,7 mm
Condensor yang dipasang seri pada lampu-lampu
TL harus dapat memberikan koreksi factor total
minimal 0,85

Tabung TLD yang dapat dipakai adalah jenis Cool


Daylight/54

Fitting lampu dari tipe yang tidak menggunakan mur


baut

Semua lighting fixtures harus bebas dari karat dan


lecet-lecet, dicat dengan cat bakar ICI Acrylic warna
putih.

Contoh harus

disetujui oleh Pengawas

Lapangan effisiensi penerangan yang maksimal,


rapih, kuat serta sedemikian
pekerjaan-pekerjaan
pembersihan,

rupa

hingga

seperti penggantian lampu,

pemeriksaan

dan

pekerjaan

pemeliharaan dengan mudah dapat dilaksanakan.


Pada semua lighting fixtures harus dibuatkan mur
dan baut sebagai tempat terminal pentanahan
(Grounding)
b. Lampu Tabung (Down Light)

Lighting fixtures harus dilengkapi dengan reflector


alluminium.
XII-39

SPESIFIKASI TEKNIS DAN GAMBAR

Lamp holder menggunakan standard E-27.

Dia. dari kap lampu minimal 150 mm.

Lampu yang dipakai dari jenis lampu incandescent


dan PLC atau sesuai

gambar.

Contoh

harus

disetujui oleh Pengawas Lapangan


3.4 Kotak-Kontak dan Saklar

Kotak-kontak dan saklar yang akan dipasang pada


dinding tembok bata adalah tipe pemasangan
masuk/inbow (flush mounting)

Kotak-kontak biasa (inbow) yang dipasang mempunyai


rating 13 A dan
sedangkan

mengikuti

kotak-kontak

standard

VDE,

khusus tenaga (outbow)

mempunyai rating 15 A dan mengikuti standard BS (3


pin) dengan lubang bulat
Flush-box (inbow doos) untuk tempat saklar, otakkontak dinding dan push button harus dipakai dari
jenis bahan blakely atau metal

Kotak-kontak dinding yang dipasang 300 mm dari


permukaan lantai

kecuali

ditentukan

ruang-ruang yang basah/lembab harus

lain

dan

jeniswater

dicht (WD) sedang untuk saklar dipasang 1,500 mm


dari permukaan lantai atau sesuai gambar
3.5 Konduit
Konduit instalasi penerangan yang dipakai adalah
dari jenis PVC High Impact dimana diameter dalam
dari konduit minimum 1,5 kali diameter dalam (19
mm) atau dinyatakan lain pada gambar.
3.6 Rak/Tray

Rak kabel terbuat dari plat digalvanis dan buatan


pabrik, ukurannya disesuaikan dengan kebutuhan.
XII-40

SPESIFIKASI TEKNIS DAN GAMBAR


Penggantung dibuat dari Hanger Rod, jarak antar
penggantung maximum 1 meter. Penggantung harus
rapi & kuat sehingga bila ada pembebanan tidak
akan berubah bentuk. Penggantung harus dicat dasar
anti karat sebelum dicat akhir dengan warna abu-abu.

Bahan bahan untuk rak kabel dan penggantung


harus buatan pabrik.

3.7 Perlengkapan Instalasi

Perlengkapan

instalasi

material-material

yang

dimaksud

adalah

untuk melengkapi instalasi agar

diperoleh hasil yang memenuhi persyaratan, handal


dan mudah perawatan.
Seluruh klem kabel yang digunakan harus buatan pabrik.

Semua

penyambungan

kabel

harus

dilakukan

dalam junction box/doos,warna kabel harus sama.


Juction box/doos yang digunakan harus cukup besar
dan dilengkapi tutup pengaman.
4

Persyaratan Teknis Pemasangan


4.1 Panel
Sebelum
mengajukan

pemesanan/pembuatan
gambar

kerja

untuk

panel,

harus

mendapatkan

persetujuan Perencana dan Pengawas Lapangan.


Panel-panel harus dipasang sesuai dengan petunjuk
dari pabrik pembuat dan harus rata (horizontal).
Letak panel seperti yang ditunjukan dalam
gambar, dapat disesuaikan dengan kondisi setempat.
Untuk panel yang dipasang tertanam (inbow) kabelkabel dari/ke terminal panel harus dilindungi pipa
PVC High Impact yang tertanam dalam tembok
XII-41

SPESIFIKASI TEKNIS DAN GAMBAR


secara kuat dan teratur rapi.
panel

yang

dipasang

Sedangkan untuk
menempel

tembok

(outbow), kabel-kabel dari/ke terminal panel harus


melalui tangga kabel.
Penyambungan kabel ke terminal harus menggunakan
sepatu kabel (cable lug) yang sesuai.
Ketinggian panel yang dipasang pada dinding
(wall-mounted)

= 1,600 mm dari lantai terhadap

as panel.

Setiap kabel yang masuk/keluar dari panel harus


dilengkapi dengan

gland dari karet atau penutup yang

rapat tanpa adanya permukaan yang tajam.


Semua panel harus ditanahkan.
4.2 Kabel Kabel

Semua kabel dikedua ujungnya harus diberi tanda


dengan kabel mark yang jelas dan tidak mudah lepas
untuk mengindentifikasikan arah beban.

Setiap tarikan kabel tidak diperkenankan adanya


sambungan kecuali pada kabel penerangan.

Untuk kabel dengan dia. 16 mm atau lebih harus


dilengkapi dengan

sepatu kabel untuk terminasinya.

Semua kabel yang dipasang di atas langit-langit harus


digantung dan dilengkapi klem penjepit jalur konduit
kabel.
Kabel penerangan yang terletak diatas rak kabel
harus tetap didalam konduit.
Semua kabel yang akan dipasang menembus
dinding/beton harus dibuatkan sleeve dari pipa
galvanis dengan dia. minimum 2 kali penampang
kabel.
XII-42

SPESIFIKASI TEKNIS DAN GAMBAR


Penyambungan kabel untuk penerangan dan kotakkontak harus didalam kotak terminal yang terbuat dari
bahan yang sama dengan

bahan konduitnya dan

dilengkapi dengan skrup untuk tutupnya. Tebal kotak


terminal minimum 4 cm.
Penyusunan konduit diatas trunking kabel harus rapi
dan tidak saling menyilang.
Penyambungan konduit kabel untuk penerangan dan
kotak-kontak

harus

penyambungan

dan

didalam
memakai

kotak

alat penyambung

berupa las-dop.
a. Instalasi Kabel Tenaga
Letak pasti dari peralatan atau mesin-mesin di
sesuaikan dengan

gambar

setempat

terjadi kesukaran dalam

menentukan

apabila
letak

tersebut

dan
dapat

kondisi
meminta

petunjuk Pengawas Lapangan.


Pemborong wajib memasang kabel sampai dengan
peralatan tersebut, kecuali dinyatakan lain dalam
gambar.
Tarikan kabel yang melalui trench harus
diatur dengan baik/rapi sehingga tidak saling
tindih dan membelit.
Tarikan kabel yang menuju peralatan yang
tidak melalui trench atau yang menelusuri
dinding

(outbow)

harus

dilindungi

dengan pipa pelindung. Agar diusahakan pipa


pelindung
dilengkapi

tidak

bergoyang

dengan

maka

klem-klem

harus
dan

XII-43

SPESIFIKASI TEKNIS DAN GAMBAR


perlengkapan

penahan

lainnya,

sehingga

nampak rapi.
Pada setiap sambungan ke peralatan harus
menggunakan pipa fleksibel.
Pada setiap belokan pipa pelindung yang lebih
besar dari 1 inchi harus menggunakan pipa
fleksibel, belokan harus

dengan

radius

min. 15 x diameter kabel.


Kabel yang ada di atas harus diletakkan pada rak
kabel dan

warna kabel harus disesuaikan

dengan phasanya.
Semua kabel di kedua ujungnya harus diberi
tanda dengan kabel mark yang jelas dan
tidak mudah lepas untuk mengindentifikasikan
arah beban.
Setiap kabel daya pada ujungnya harus
diberi

isolasi

berwarna

untuk

mengidentifikasikan

phasenya

sesuai dengan

PUIL.

Kabel daya yang dipasang di shaft harus


dipasang pada tangga kabel (cable ladder),
diklem dan disusun rapi.

Setiap

tarikan

kabel

tidak

diperkenankan adanya sambungan.


Untuk kabel dengan diameter

16

mm

atau lebih harus dilengkapi dengan sepatu kabel


untuk terminasinya.
Pemasangan sepatu kabel yang berukuran 70
mm atau lebih harus mempergunakan alat

XII-44

SPESIFIKASI TEKNIS DAN GAMBAR


press hidraulis yang kemudian di solder dengan
timah pateri.
Untuk kabel feeder yang dipasang didalam
trench harus mempergunakan kabel support
minimum setiap 50 cm.
Setiap pemasangan kabel daya harus diberikan
cadangan

kurang

lebih

disetiap

ujungnya.
4.3

Kotak - Kontak dan Saklar

Kotak-kontak dan saklar yang akan dipakai


adalah tipe pemasangan masuk dan dipasang pada
ketinggian 300 mm dari level lantai untuk
kontak - kontak dan 1.500 mm untuk
saklar atau sesuai gambar detail.

Kotak-kontak dan saklar yang dipasang


pada tempat yang

lembab/basah harus dari

tipe water dicht (bila ada).


Kotak-kontak yang khusus dipasang pada
kolom beton harus terlebih

dahulu

dipersiapkan sparing untuk pengkabelannya


disamping metal doos tang harus terpasang pada
saat pengecoran kolom tersebut
4.4

Pentanahan (Grounding)
Sistem pentanahan harus memenuhi peraturan
yang berlaku dan persyaratan yang ditunjukan
dalam gambar/RKS.
Seluruh

panel

dan

ditanahkan. Penghantar

peralatan
pentanahan

harus
pada

panel-panel menggunakan NYA dengan ukuran


min.

mm

dan

max.

35

mm,
XII-45

SPESIFIKASI TEKNIS DAN GAMBAR


penyambungan ke panel harus menggunakan
sepatu kabel (cable lug).
Dalamnya pentanahan minimal

6,000 mm

dan ujung elektroda pentanahan harus mencapai


permukaan air tanah, agar dicapai harga
tahanan

tanah (ground resistance) dibawah 2

(dua)

ohm,

yang diukur setelah tidak hujan selama 3 (tiga)


hari berturut-turut
Pengukuran Pentanahan tanah dilaksanakan
oleh

pemborong

persetujuan

setelah

dari

mendapat

Pengawas

Lapangan.

Pengukuran ini harus disaksikan Pengawas


Lapangan.
5. Pengujian

Sebelum semua peralatan utama dari


dipasang,

harus

diadakan

system

pengujian secara

individual. Peralatan tersebut baru dapat dipasang


setelah dilengkapi dengan sertifikat pengujian
yang baik dari pabrik pembuat dan LMK/PLN
serta instansi lainnya yang berwenang untuk itu.
Setelah

peralatan

tersebut dipasang, harus diadakan pengujian secara


menyeluruh

dari

system

untuk menjamin bahwa system berfungsi dengan


baik.
timbul

Semua

biaya

yang

dari pelaksanakan pengujian menjadi

tanggung jawab Pemborong

Test meliputi :
Test Beban Kosong (No Load Test)
XII-46

SPESIFIKASI TEKNIS DAN GAMBAR


Test Beban Penuh (Full Load Test)
5.1

No Load Test
Test ini dilakukan tanpa beban artinya peralatan
di test satu per satu seperti misal pengujian
Instalasi

0,6/1 KV

(Kabel Tegangan

Rendah) :
Pengukuran tahanan isolasi dengan megger
1,000 Volt
Pengukuran tahanan instalasi dengan megger
1,000 Volt
Pengukuran tahanan pentanahan
Dan harus diberikan hasil test berupa Laporan
Pengetesan/ hasil

pengujian

pemeriksaan.

Apabila hasil pengujian inyatakan baik, maka


test

berikutnya

harus

dilaksanakan

secara

keseluruhan (Full Load Test).


5.2 Full Load Test (Test Beban Penuh)
Test beban penuh ini harus dilaksanakan
pemborong

sebelum penyerahan pertama

pekerjaan. Test ini meliputi :


Test nyala lampu-lampu dengan nyala semuanya.
Test

Air

Conditioning

seluruh

mesin

AC

dihidupkan.
Test

pompa-pompa

dilaksanakan

seluruhnya,

bersama-sama

sub

yang
pekerjaan

pompa pompa.
Lamanya test ini harus dilakukan 3 x 24 jam non
stop dengan beban penuh, dan semua biaya dan
tanggung jawab teknik sepenuhnya menjadi

XII-47

SPESIFIKASI TEKNIS DAN GAMBAR


beban pemborong, dengan schedule/pengaturan
waktu oleh Pengawas Lapangan.
Hasil test harus mendapat pengesahan dari
Perencana dan Pengawas Lapangan.

Selesai

test 3 x 24 jam harus dibuatkan Berita Acara


test

jam

untuk

lampiran

penyerahan

pertama pekerjaan.
DAFTAR SPESIFIKASI TEKNIS DAN MATERIAL
No.

Equipment
ELEKTRIKAL

Material/Type

Product

ARUS

KUAT
- IntiMuara
1

Panel

- Hansa Prima
- Cirkuit Breaker
- Air Circuit Breaker

Komponen Pengaman

- Contactor
- Magnetic Contactor dan Relay

- Merlin Gerin
- Telemecanique
- Siemens
- ABB
- Chlotide Battery
S.E

Battery Charger

- Asia Ptc.Ltd
- Lokal
(Indonesia)
- Kabel Metal

Kabel-Kabel

Conduit Pipe

Kabel

Try

NYY,NYM, NYA

PVC SHI (Super High Impact)


/

Kabel

- Kabelindo
- Tranka
- Supreme
- EGA
- Clipsal
- Treestar
XII-48

SPESIFIKASI TEKNIS DAN GAMBAR

Ladder

- Tree Abadi

Saklar / Stop Kontak /

- Clipsal

Outlet

- ABB

Lampu-lampu Indoor /

- PHILIPS

Interior
- Tube
- Ballast
- Condensator

Komponen-komponen

- PHILIPS

- Fitting
- Plat Body
Galvanized Tebal 0.7 mm
Cat Duco/Bakar

14. Pekerjaan Telepon


1. Umum

Setiap pemborong yang menangani pekerjaan ini,


haruslah
dengan

mempelajari seluruh
teliti,

untuk

Dokumen

mengetahui

Kontrak

kondisi

yang

berpengaruh pada pekerjaan.

Pemborong

harus

menawarkan

pekerjaan yang dijelaskan

baik

seluruh
dalam

lingkup
spesifikasi

ataupun yang tertera dalam gambar-gambar, dimana


bahan-bahan dan peralatan yang digunakan harus sesuai
dengan ketentuan-ketentuan pada spesifikasi ini.

Bila ternyata ada perbedaan antara spesifikasi bahan


atau peralatan yang dipasang dengan spesifikasi yang
dipersyaratkan pada pasal ini, merupakan kewajiban
Pemborong untuk mengganti bahan atau peralatan
tersebut sehingga sesuai dengan ketentuan pada pasal ini
tanpa adanya ketentuan tambahan biaya.

XII-49

SPESIFIKASI TEKNIS DAN GAMBAR


2.

Lingkup Pekerjaan

Mengurus ijin penyambungan sistem telepon


sambungan nomer

telepon

atau

sesuai

dengan

persetujuan

Pemberi Tugas.

Mempersiapkan jaringan dalam ( indoor wiring system),


meliputi penyediaan dan pemasangan :
Kabel dan pipa instalasi telepon Kabel feeder telepon
Kotak kontak telepon

Kelengkapan-kelengkapan lainnya yang menunjang


pekerjaan ini.

Pengadaan dan pemasangan pesawat standard dan


pesawat eksekutif lengkap dengan display dan hands
free atau sesuai persetujuan Pemberi Tugas.

Pengadaan dan pemasangan terminal box telepon

Mengadakan test sistem secara menyeluruh, sehingga


sistem telepon tersebut dapat berfungsi dengan tepat dan
benar.

Menyelenggarakan

pemeliharaan

termasuk penyediaan suku

cadang

terhadap
selama

sistem,
waktu

minimal 1 tahun.

Mengadakan training bagaimana menggunakan sistem


telepon.

3.

Persyaratan Teknis
3.3.1 Pesawat Telepon (Extension)

Pesawat-pesawat telepon yang disediakan adalah tipe


standard dan

tipe executive. Tipe executive harus

mempunyai display digital, hands free dan kelebihan


lainnya.

XII-50

SPESIFIKASI TEKNIS DAN GAMBAR

Pesawat yang ditawarkan harus dinyatakan baik


oleh

Perum Telkom, serta mampu bekerja secara

normal pada jaringan lokal Perum Telkom.


3.3.2 Terminal
Untuk setiap penyambungan kabel telepon harus dengan
metoda

jumpering

dan

memakai

berisolasi sesuai standard

Untuk

terminal

yang

terminal-terminal

TELKOM.
ditempatkan

pada

lokasi

berkelembaban tinggi, maka box terminal harus diberi


pelindung dari bahan anti karat dengan pintu-pintu yang
kedap udara.
3.3.3 Kabel Telepon.

Semua kabel harus mempunyai kabel cadangan untuk


pengganti, seandainya terjadi kerusakan saluran dan atau
untuk menampung perkembangan dikemudian hari.

Untuk penggunaan didalam bangunan digunakan


jenis

ITC (indoor-telepone cable) dengan diameter

minimal 0,6 mm. Jumlah inti kabel disesuaikan dengan


petunjuk dalam gambar.

Untuk penggunaan diluar bangunan dan tertanam


digunakan UTC (Underground telepon cable) dengan
diameter minimal 0,6 mm. Jumlah inti kabel disesu aikan
dengan petunjuk dalam gambar.

Tidak diperkenankan mengganti jenis, ukuran dan jumlah


inti kabel, tanpa ada persetujuan Pengawas Lapangan.

3.3.4 Conduit Telepon.

Kabel

telepon

dimasukkan

pelindung/konduit dari pipa

PVC

kedalam
High

pipa
Impact

berdiameter minimum inchi.

Pemasangan konduit harus rapi, kuat dan teratur.


XII-51

SPESIFIKASI TEKNIS DAN GAMBAR


Setiap sambungan harus dilakukan pada kotak sambung
(doos) yang dilengkapi tutup.

Untuk

mempermudah

pengenalan,

maka

konduit

kabel telepon harus dicat warna biru selebar 3 cm


disetiap jarak lebih kurang 1 meter.

Pemasangan konduit harus dilengkapi klem, elbouw dan


peralatan

bantu lain yang sesuai serta dipasang dengan

cara yang benar.


3.3.5 Outlet

Terbuat dari bahan plastik warna putih yang tahan


panas, flush mounting dan bukan jenis claw fix.

4.

Dilengkapi box baja galvanized tebal minimum 3,5 mm.

Persyaratan Teknis Pemasangan

Letak outlet telepon seperti yang ditunjukkan dengan


gambar dan disesuaikan dengan keadaan setempat.

Apabila terjadi kesukaran dalam menentukan letak


tersebut, dapat dimintakan

petunjuk MK.

Penarikan saluran (dalam konduit) harus dikelompokkan


secara rapi dengan

kode

nomor

yang

berurutan

sesuai lokasi (nomor) pesawat telepon.

Pemasangan konduit yang berada didalam kolom


dilaksanakan

sebelum pengecoran sedangkan yang

berada didinding dilaksanakan sebelum dinding diplester.


Konduit tersebut dilengkapi kawat pancingan dan dijaga
agar tidak pecah.

Untuk penarikan kabel dibawah tanah harus memiliki


ke dalam minimal 600 mm dan dilindungi batu
pengaman bertuliskan telepon. Tidak diperkenankan
adanya penyambungan pada kabel bawah tanah.

XII-52

SPESIFIKASI TEKNIS DAN GAMBAR


Pelaksanaan penarikan kabel bawah tanah tidak boleh
dilaksanakan pada malam hari dan harus disaksikan/di
setujui Pengawas Lapangan.

Pelaksanaan instalasi pemeriksaan dan pengujian


hasil

instalasi

harus dilaksanakan sesuai dengan

ketentuan yang dikeluarkan oleh TELKOM.


5. Testing/Commissioning

Setelah pekerjaan Telephone ini diselesaikan, harus


dilakukan Testing dan Comissioning yang disaksikan oleh
Pengawas Lapangan.

Biaya Testing menjadi beban Pemborong.

DAFTAR SPESIFIKASI TEKNIS DAN MATERIAL


No.

Equipment
ELEKTRIKAL

Material/Type

Product

ARUS

LEMAH

1
2

PABX/Key

Telepon

dan Pesawat Telepon


MATV

Peralatan Utama

Kabel

CCTV

Panasonic
LG

Panasonic
Irco Spain
Belden
Yuri
Ikusi
Panasonic
Phillips
-

Kabel-Kabel

Arus

Lemah

Kabel Metal
Kabelindo
Tranka
Supreme

15. Pekerjaan Plumbing

XII-53

SPESIFIKASI TEKNIS DAN GAMBAR

1. Umum

Setiap pemborong yang menangani pekerjaan ini,


haruslah
dengan

mempelajari seluruh
teliti,

untuk

Dokumen

mengetahui

Kontrak

kondisi

yang

berpengaruh pada pekerjaan.

Pemborong

harus

menawarkan

seluruh

lingkup

pekerjaan yang dijelaskan baik dalam spesifikasi


ataupun yang tertera dalam gambar-gambar, dimana
bahan-bahan dan peralatan yang digunakan harus sesuai
dengan ketentuan- ketentuan pada spesifikasi ini.

Bila ternyata ada perbedaan antara spesifikasi bahan


atau peralatan yang dipasang dengan spesifikasi yang
dipersyaratkan pada pasal ini, merupakan kewajiban
Pemborong untuk mengganti bahan atau peralatan
tersebut sehingga sesuai dengan ketentuan pada pasal ini
tanpa adanya ketentuan tambahan biaya.

2. Lingkup Pekerjaan

Meliputi penyediaan air bersih beserta instalasinya,


pengelolaan air kotor dan drainasi air hujan termasuk :
pemilihan,

pengadaan,

pemasangan

serta pengujian

material maupun sistem keseluruhan sehingga

sistem

plumbing dapat berjalan dan beroperasi dengan baik dan


benar sesuai gambar rencana dan persyaratan ini.

Semua perijinan yang diperlukan untuk melaksanakan


instalasi plambing.

Pengukuran terhadap ketinggian site terutama untuk


kemiringan saluran dan peil banjir.

XII-54

SPESIFIKASI TEKNIS DAN GAMBAR

Sistem dan unit-unitnya meliputi :


Jaringan pipa air bersih untuk di dalam bangunan.
Jaringan pipa - pipa air kotor dan bekas di dalam
bangunan.

3. Penjelasan Sistem
3.1 Air Bersih
Untuk memenuhi kebutuhan ini, air disupplai
jaringan yang ada (Existing) langsung ke masingmasing fixture unit melalui pompa booster Existing
di Roof.
3.2 Air Panas
Untuk memenuhi kebutuhan air panas di dapatkan
dari Solar water heater yang dipasang diatas atap
bangunan dengan sumber air dari sistem air bersih dan
langsung di supply ke semua outlet yang memerlukan
air panas.
3.3 Air Buangan
Air buangan mencakup air kotor.
Air bekas adalah air buangan tidak tercemar dari bak
cuci tangan, kamar mandi,

pengering lantai dan

kitchen sink.
Air kotor adalah untuk jenis air buangan dari urinal
dan water closet
Pada proyek ini sistem untuk pengelolaan air buangan
ini adalah :

Air bekas disalurkan secara gravitasi dengan pipapipa ke dalam saluran pipa utama drainase

XII-55

SPESIFIKASI TEKNIS DAN GAMBAR

existing yang menuju ke saluran kota dan air


kotor disalurkan secara gravitasi dengan pipa
menuju

septic

tank

existing

kemudian

disalurkan ke bidang peresapan.


4. Ketentuan Bahan Dan Peralatan

Material yang dipakai harus baru serta memenuhi


persyaratan teknis dan gambar rencana. Untuk itu
pelaksana harus menyediakan contoh-contoh sebelum
pemasangan guna mendapatkan persetujuan Pengawas
Lapangan.

Material-material yang dipakai meliputi :


4.1 Pipa Pipa
Untuk jaringan air bersih digunakan pipa PPR
PN10
Untuk jaringan air panas digunakan pipa PPR
PN20
Untuk pipa air buangan dan air kotor digunakan
pipa PVC klas AW (10 kg/cm) dengan
sambungan Solvent Cement (perekat) yang
sesuai untuk jenis pipa PVC.
Sambungan antara pipa yang berlainan jenis
dilakukan dengan menggunakan adaptor atau
coupling.
Sebelum pemasangan/penyambungan dilakukan,
pipa-pipa harus dalam keadaan bersih dari
kotoran baik pada bagian yang akan disambung
ataupun didalam pipa itu sendiri.

XII-56

SPESIFIKASI TEKNIS DAN GAMBAR

Semua jenis sambungan, pemasangannya tidak


diperbolehkan berada dalam beton/dinding.
4.2

Katup Katup (Valve)


Katup penutup/gate valve untuk pipa-pipa dengan
diameter sampai 2 dapat menggunakan bahan
kuningan atau bronze dengan kualitas terbaik.
Katup penutup/gate valve untuk pipa-pipa
dengan

diameter

lebih

besar

dari

menggunakan bahan cast iron/ baja tuang anti


karat.
4.3

Alat-alat Plumbing
Alat-alat peturasan/urinal dari type flush valve
Water closet type flush yang dipakai harus dari
kualitas terbaik.
Produk san itary fixtures yang digunakan sesuai
spesifikasi Arsitek.

4.4

Alat - Alat Bantu (Accesories)


Alat bantu untuk semua pipa harus digunakan
dari bahan-bahan sejenis sesuai dengan bahan
pipanya.

5. Persyaratan Teknis Pemasangan


5.1

Pipa pipa
a. Umum
Pemasangan pipa dan perlengkapannya serta
peralatan

lainnya

harus

sesuai

dengan

gambar rencana dan harus dikerjakan dengan

XII-57

SPESIFIKASI TEKNIS DAN GAMBAR

cara

yang

benar

untuk

menjamin

kebersihan serta kerapihan.

Semua pipa dan fitting harus dibersihkan


dengan

cermat

dan

teliti

sebelum

dipasang/disambung.
Selama pemasangan, bila terdapat ujungujung pipa yang terbuka dalam pekerjaan
pemipaan yang tersisa pada setiap tahap
pekerjaan, harus ditutup dengan menggunakan
caps atau plug untuk mencegah masuknya
kotoran/benda-benda lain.
Semua pemotongan pipa harus memakai pipa
cutter dan harus rapi dan tidak tajam
(diampelas).
Pekerjaan pemipaan harus dilengkapi dengan
semua katup-katup yang diperlukan antara
lain katup penutup, pengatur, katup balik dan
sebagainya sesuai dengan fungsi system dan
yang diperlihatkan dalam gambar.
Sambungan lengkung, reducer dan expander
dan sambungan-sambungan
pekerjaan

cabang

pada

pemipaan harus mempergunakan

fitting buatan pabrik.

Semua pipa harus dipasang lurus sejajar


dengan dinding/bagian dari bangunan pada
arah horizontal maupun vertikal.

XII-58

SPESIFIKASI TEKNIS DAN GAMBAR

Semua pemipaan yang akan disambung dengan


peralatan harus dilengkapi dengan wartel mur
atau flens.

Untuk setiap pipa yang menembus dinding


basement harus menggunakan pipa flexible
untuk melindungi dari vibrasi akibat terjadinya
penurunan struktur gedung.

Setiap arah perubahan aliran

untuk

pemipaan air kotor yang membentuk sudut


90 harus digunakan 2 buah elbow 45 dan
dilengkapi dengan clean out serta arah dan
jalur aliran agar diberi tanda.

Katup (valve) dan saringan (strainer) harus


mudah dicapai untuk pemeliharaan

dan

penggantian. Pegangan katup (Valve handle)


tidak boleh menukik.

Semua pekerjaan pemipaan air limbah harus


dipasang secara menurun ke arah titik
buangan. Pipa pembuangan dan vent harus
disediakan guna mempermudah pengisian
maupun pengurasan. Untuk pembuatan vent
pembuangan hendaknya dicari titik terendah
dan dibuat cekung serta ditempatkan yang
bebas untuk melepaskan udara dari dalam.

Semua jaringan pipa dilengkapi dengan : Valve,


wash out untuk air bersih dan Clean out, air
vent, wash out untuk jaringan pipa air kotor.

XII-59

SPESIFIKASI TEKNIS DAN GAMBAR

Kemiringan menurun dari pekerjaan pemipaan


air limbah harus seperti berikut kecuali seperti
diperlihatkan dalam gambar.

Dibagian dalam toilet, 50 mm - 100 atau


lebih kecil : 1 - 2 %.

Dibagian dalam bangunan 150 mm atau


lebih kecil : 1%.

Pekerjaan pemipaan tidak boleh digunakan


untuk pentanahan listrik.

Apabila terjadi kemacetan, pengotoran atas


bagian bangunan atau finish arsitektural atau
timbulnya kerusakan lain karena kelalaian,
maka semua perbaikannya adalah menjadi
tanggung jawab Pemborong.

b. Penggantung dan Penumpu Pipa


Pemipaan harus ditumpu atau digantung
dengan

hanger, brackets

dengan

tepat

dimungkinkan

dan

atau

sempurna

gerakan-gerakan

sadel
agar

pemuaian

atau peregangan pada jarak yang tidak boleh


melebihi jarak yang diberikan dalam list berikut
ini :
PIPA GALVANIZED
No
1

Ukuran

Pipa Interval

(mm)

Mendatar (m)

20

1.8

Interval

Tegak

(m)
2
XII-60

SPESIFIKASI TEKNIS DAN GAMBAR

2
3
4

25 ~ 40
50 ~ 80
100 ~ 150

2.0
3.0
4.0

3
4
4

PIPA PVC

Ukuran

No
1
2
3
4

Pipa Interval

(mm)

Mendatar (m)

0.6
0.9
1.2
1.8

50
80
100
150

Interval

Tegak

(m)
0.9
1.2
1.5
2.1

Bila dalam suatu kelompok pipa yang terdiri dari bermacammacam ukuran, maka jarak interval yang dipergunakan harus
berdasarkan jarak interval pipa ukuran terkecil yang ada.

Sebelum pipa dipasang, support harus dipasang dulu dalam


keadaan sempurna.

Semua pemasangan harus rapi dan sebaik

mungkin.

Semua pipa dan gantungan, penumpu harus dicat dasar


zinchromate dan pengecatan

sesuai dengan peraturan-

peraturan yang berlaku.

XII-61

SPESIFIKASI TEKNIS DAN GAMBAR

5.2 Sambungan Pipa


a.

Sambungan Ulir
Penyambungan

antara

pipa

dan

fitting

mempergunakan sambungan ulir berlaku untuk


ukuran sampai dengan 65 mm.
Kedalaman ulir pipa harus dibuat sehingga fitting
dapat masuk pada pipa dengan diputar tangan
sebanyak 3 ulir.
Semua sambungan ulir harus mempergunakan
perapat Henep dan zink white dengan campuran
minyak.
Semua pemotongan pipa harus memakai pipe
cutter dengan pisau roda.
Tiap

ujung

pipa

bagian

dalam

harus

dibersihkan dari bekas cutter dengan reamer.


Semua pipa harus bersih dari bekas bahan perapat
sambungan.
b. Sambungan Las
Penyambungan

antara

pipa

mempergunakan sambungan
untuk

ukuran

diatas

dan
las

fitting
berlaku

65 mm.Sambungan

las ini berlaku antara pipa baja dan fitting las.


Kawat las atau elektrode yang dipakai harus sesuai
dengan jenis pipa yang dilas.
Sebelum pekerjaan las dimulai, Pemborong harus
mengajukan kepada Pengawas Lapangan contoh
hasil las untuk mendapat persetujuan tertulis.

XII-62

SPESIFIKASI TEKNIS DAN GAMBAR

Tukang

las

harus

mempunyai

sertifikat

pengelasan dan hanya boleh bekerja sesudah


mempunyai surat ijin tertulis dari Pengawas
Lapangan.
Setiap bekas sambungan las harus segera dicat
dengan cat khusus untuk mencegah korosi.
Alat las yang boleh dipergunakan adalah alat las
listrik yang berkondisi baik menurut penilaian
Pengawas Lapangan.
c. Sambungan flanged
Sambungan flanged harus dilengkapi rubber
set/ring, seal dari karet secara homogen.
d. Sambung Lem
Penyambungan antara pipa dan fitting PVC
mempergunakan lem yang sesuai dengan jenis
pipa dan rekomendasi dari pabrik pembuat.
Pipa harus masuk sepenuhnya pada fitting,
untuk itu harus mempergunakan alat press
khusus.

Selain itu pemotongan pipa

harus

mempergunakan alat pemotong khusus agar


pemotongan pipa dapat tegak lurus terhadap batang
pipa.
Cara penyambungan

lebih lanjut dan terinci

harus mengikuti spesifikasi dari pabrik pipa.


e. Sambungan yang Mudah Dibuka

XII-63

SPESIFIKASI TEKNIS DAN GAMBAR

Sambungan ini dipergunakan pada alat-alat


saniter sebagai berikut :
Antara Lavatory Faucet dan supply Valve.
Pada

waste

fitting

dan

siphon.

Pada

sambungan ini kerapatan diperoleh dengan


adanya packing dan bukan seal threat
5.3 Selubung Pipa
Selubung untuk pipa harus dipasang dengan baik
setiap kali pipa tersebut menembus konstruksi
beton.
Selubung harus mempunyai ukuran yang cukup
untuk memberikan kelonggaran diluar pipa
ataupun isolasi.
Selubung untuk dinding dibuat dari pipa besi
tuang ataupun baja. Untuk yang kedap air harus
digunakan sayap.
Untuk

pipa-pipa

yang

akan

menembus

konstruksi bangunan yang mempunyai lapisan


kedap air (water proofing) harus dari jenis
flushing sleeves.
Rongga antara pipa dan selubung harus dibuat
kedap air dengan rubber sealed atau caulk.
5.4 Katup Label (Valve Tag)
Tags untuk katup harus disediakan ditempattempat penting guna operasi dan pemeliharaan.
Fungsi-fungsi seperti normally open atau
normally close harus ditunjukkan di tags katup.

XII-64

SPESIFIKASI TEKNIS DAN GAMBAR

Tags untuk katup harus terbuat dari plat metal


dan diikat dengan rantai atau kawat.
5.5 Pembersihan
Setelah pemasangan dan sebelum uji coba
pengoperasian dilaksanakan, pemipaan di setiap
service harus dibersihkan dengan seksama,
menggunakan cara-cara /metoda-metoda yang
disetujui

sampai

semua

benda-benda

asing

disingkirkan.
Desinfeksi :
Dari 50 mg/l chlor selama 24 jam setelah itu
dibilas atau dari 200

mg/l chlor selama 1 jam

setelah itu dibilas.


Untuk bak air dipoles dengan cairan 200 mg/l
chlor selama 1 jam dan setelahitu dibilas.
6. Pengujian
6.1 Umum
Semua biaya dan peralatan yang diperlukan
untuk

melakukan pengujian disediakan oleh

pelaksana kontraktor.
Kontraktor

harus

memberitahukan

pengawas lapangan paling lambat


hari

kerja

sebelum

mulai

kepada
3

(tiga)

pelaksanaan

pengujian.

XII-65

SPESIFIKASI TEKNIS DAN GAMBAR

Dalam

masih

ada

kebocoran

atau

belum

berfungsinya suatu sistim dengan baik, maka


pelaksana

harus

memperbaiki

peralatan

tersebut & mengulangi pengujian lagi.


Alat-alat bantu untuk pengujian antara lain
manometer, pompa-pompa dan lain-lain, harus
dalam keadaan baik dan ditera secara resmi.
6.2 Pipa dan Jaringan Pipa
Untuk pipa air bersih, pengujian dilakukan dengan
ketentuan 2 (dua) kali tekanan kerja selama 8
jam tanpa ada penurunan tekanan uji. Dalam hal
ini tekanan uji saluran air bersih = 12 atm.
selanjutnya sebelum pipa dan jaringan pipa
siap

untuk

pertama

kalinya dioperasikan,

maka pelaksana wajib melakukan desinfektansi


terlebih dahulu
disetujui).

(dengan desinfektansi yang


Pada

prinsipnya

pengetesan

dilakukan dengan cara bagian perbagian atau


panjang pipa max. 100 mtr.
Untuk pipa air kotor, air buangan dan ventilasi
pengujian dilakukan dengan test rendam dengan
air selama 8 jam.
7. Training
Kontraktor harus memberikan training bagi operator
minimal 3 (tiga) orang yang ditunjuk oleh pemberi
tugas, sebelum diterbitkannya surat keterangan
serah terima pekerjaan pertama.

XII-66

SPESIFIKASI TEKNIS DAN GAMBAR

Materi training teori dan pratek sampai dapat


mengetahui operasi dan maintenance.
8. Referensi Produk
Peralatan,

bahan

dipergunakan
Pemborong

dan

harus

yang

memenuhi spesifikasi.

dimungkinkan

alternative lain yang

material
untuk

mengajukan

setaraf dan Pemborong baru

dapat menggantinya bila sudah ada persetujuan resmi


dan tertulis dari Pengawas Lapangan.

Referensi produk yang dapat dipakai adalah sebagai


berikut :
No.

Equipment

Material/Type

Pipa Air Bersih

PPR-PN 10

Pipa Air Panas

PPR-PN 20

Pipa Air kotor, Air


Bekas, Air hujan

Katup-katup Peralatan
pipa

Solar Water Heater

PVC-AW 10Kg/cm

Valve/ Gate Valve

Product
- ATP Toro
- ERA

ATP Toro
ERA

Rucika
Pralon
Wavin

- Kitazawa
- Toyo
- Sowa
- Key Stone
- Wika Solarhart

XII-67

SPESIFIKASI TEKNIS DAN GAMBAR

16. Pekerjaan Instalasi Pemadam Kebakaran


1. Peraturan-Peraturan, Ijin-Ijin
a. Kontraktor/Pemasok harus
ijin yang

berhubungan

mendapatkan

dengan

ijin-

pajak-pajak

retribusi dari Instansi yang berhubungan

dengan

dilaksanakannya Pekerjaan Instalasi Kebakaran.


b. Biaya

yang

timbul

sehubungan

dengan

hal

tersebut di atas menjadi tanggungan dari Kontraktor /


Pemasok.
c. Pekerjaan ini harus dikerjakan oleh Kontraktor /
Pemasok yang mempunyai Surat Ijin Instalasi
Pemadam Kebakaran.
2. Petunjuk Operasi / Sistem Instalasi
a. Sesudah pekerjaan Instalasi selesai dan berjalan
dengan baik, Kontraktor diharuskan menyediakan
tenaga yang cakap untuk memberi latihan kepada
operator-operator

yang

ditunjuk

oleh Pemberi

Tugas, supaya Operator-operator tersebut dapat


menjalankan Instalasi maupun Pemeliharaannya.
b. Sesudah pekerjaan Instalasi selesai, Kontraktor
diwajibkan

pula

menyerahkan

dokumen

yang

berisikan cara operasi maupun cara pemeliharaan dari


system Instalasi. Dokumen ini harus disetujui dahulu
oleh CM sebelum diserahkan kepada Pemberi
Tugas. Banyak dokumen yang diserahkan rangkap 3
(tiga) set.

XII-68

SPESIFIKASI TEKNIS DAN GAMBAR

3. Pemeliharaan Dan Masa Pemeliharaan


a. Kontraktor diharuskan menyediakan tenaga yang
cakap

guna keperluan

pemeliharaan

terhadap

instalasi yang telah selesai dipasang dan temasuk


dalam kontrak, selama 6 bulan dihitung dari masa
penyerahan Instalasi kepada Pemberi Tugas.
b. Kontraktor harus bersedia dating sewaktu-waktu
jika terjadi kemacetan

atau

kerusakan,

serta

memperbaiki masalah tersebut dengan

segera.

Semua

harus

pekerjaan

perbaikan

tersebut

menjadi tanggung jawab Main Kontraktor jika


kerusakan disebabkan oleh Kualitas Pekerjaan
maupun Kualitas Material yang jelek.
c. Kontraktor harus mengadakan pemeriksaan berkala
terhadap instalasi yang telah berjalan dan membuat
catatan yang perlu guna pemeliharaan dari Instalasi
system Tersebut.
4. Pengujian
a. Kontraktor

harus

melaksanakan

pengujian

terhadap Sistem Instalasi yang telah dipasang


baik secara sebagian maupun secara keseluruhan,
sesuai

dengan

peraturan-peraturan

yang telah

berlaku atau yang ditentukan oleh Spesifikasi.


b.Kontaktor
pengetesan

harus
yang

mengadakan
disaksikan

pengujian
Pihak

dan

Direksi.

Kontraktor harus menanggung segala biaya yang


timbul dalam pengujian - pengujian ini.

XII-69

SPESIFIKASI TEKNIS DAN GAMBAR

c. Apabila didalam pengetesan Instalasi ini menyangkut


pihak lain, maka pihak lain tersebut harus ikut
menyaksikan

pengetesan

ini

dan

diminta

memberikan saran-saran / masukan agar jalannya


testing aman.
d. Kontraktor
kepada

harus

memberikan

hasil

pengujian

Direksi Lapangan. Hasil - hasil pengujian

akan dipakai untuk menentukan apakah


Instalasi

yang

telah

dipasang

system
berfungsi

sebagaimana mestinya.
e. Pengujian

harus

kebakaran

dilakukan

oleh

Dinas

sampai mendapatkan Surat Ijin /

Rekomendasi untuk pengurusan IBP (Ijin Penggunaan


Bangunan) segala sesuatunya merupakan Tanggung
Jawab Kontraktor.
5. Syarat Teknis Pelaksanaan
5.1 Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan Instalasi Proteksi Kebakaran meliputi :
a. Pengadaan

dan

Pemasangan

Perlengkapan

Instalasi Hydrant dan Sprinkler


b. Pekerjaan

Sipil

yang

berhubungan

dengan

Pekerjaan Ini.
c. Semua Ijin yang berhubungan dengan Dinas
Kebakaran

Pemerintah

Daerah

Setempat

menjadi tanggungan Kontraktor.


d. Pengujian system secara keseluruhan.
5.2 Penjelasan Mengenai Sistem

XII-70

SPESIFIKASI TEKNIS DAN GAMBAR

System Proteksi kebakaran untuk Proyek ini terdiri


atas system hydrant dan system Sprinkler. System
Hydrant yang diinginkan untuk proyek ini adalah
menggunakan hydrant Box Type Indoor. System
Sprinkler yang digunakan adalah system dengan
pancaran ke bawah. Tipe dari system tersebut diatas
direncanakan memakai Tipe Basah (Wet System),
ini berarti bahwa semua katup penyediaan air untuk
system harus dalam kondisi terbuka penuh dan
tekanan dalam air dalam jaringan pemipaan dijaga
setiap saat.

5.3 Cara Kerja Sistem


Apabila katup kebakaran pada system hydrat
terbuka atau kepala sprinkler pada system sprinkler
pecah berdasarkan system yang telah ditetapkan
yaitu Tipe Basah, maka air dalam jaringan
pemipaan dari system akan langsung keluar
sehingga tekanan air dalam pipa akan turun. Hal
ini mengakibatkan pompa kebakaran akan bekerja
secara otomatis.
5.4 Sistem Pemadam Kebakaran
5.4.1

Pipa Pemadam Kebakaran


Jenis pipa yang dipakai adalah Pipa
Black

steel

Schedule 40.BS.1387/67,

Produk yang digunakan merk Bakrie,

XII-71

SPESIFIKASI TEKNIS DAN GAMBAR

PPI. Semua fitting harus dari jenis/bahan


yang sama dengan pipa yang digunakan.
Diameter dan jalur pipa adalah seperti
yang tercantum dalam gambar Perencanaan.
5.4.2

Hydrant Box Type Indoor


a.

Fire Landing Valve, terdiri dari valve


diameter 65 dan 40 mm dan dilengkapi
dengan hand wheel untuk membuka
dan menutup.

b.

Accessories
Fire Hose Cabinet : Terbuat dari plat
baja, tebal 1.2 mm sedang untuk rangka
dan pintu plat baja 1.6 mm. Dilapisi
dengan cat dasar dan cat

finishing

berwarna merah. hose rack, hose dan


nozzle.
Fire Hose : Selang kebakaran) untuk
In Door Unit mempunyai Diameter 40
mm

dan

Panjang 30 mm.

fire

Hose yang dipasang harus dari bahan


kanvas dengan lapisan
mencegah

luar

pejamuran

dapat
serta

couplingnya sesuai dengan standard


coupling Dinas Kebakaran Pemerintah
Setempat.
Nozzle. : dari bahan baja galvanized
(GS), besi galvanized (GI),

Kuningan

XII-72

SPESIFIKASI TEKNIS DAN GAMBAR

atau Perunggu. Untuk Outdoor Unit


dipakai

Nozzle

Tipe

jet.

Ukuran

disesuaikan dengan hose yang ada.


Hose Rack : Hose Rack adalah alat
penempatan

hose

dalam

box

agar

terlindungi dari kelembaban dan mudah


dioperasikan. Ukuran disesuaikan dengan
hose yang ada.

Siamese Connection : Siamese

Connection yang dipasang adalah tipe


kepala ganda ukuran 100 x 2 x 65 mm
dan couplingnya harus sesuai dengan
standard Dinas Kebakaran Pemerintah
Setempat.
Valve Box : Bak Kontrol untuk valve
terbuat dari konstruksi beton bertulang
dengan dimensi panjang x lebar = 50 x
50 cm dan dapat disesuaikan dengan
kedalaman pipa. Lokasi penempatan
valve box adalah seperti yang terlihat
dalam gambar perencanaan.
5.5

Pemasangan
Pipa induk proteksi kebakaran

Pemasangan
dengan

pipa

adalah

sesuai

gambar perencanaan. Pada

header dipasang pressure switch yang

XII-73

SPESIFIKASI TEKNIS DAN GAMBAR

mengatur mati/hidupnya masing-masing


pompa, pipa serta perlengkapan untuk
pengetesan pompa. Pada bagian -bagian
tertinggi dari pia dipasang air valve dia.25
mm.

System Penyambungan Pipa dia.< 2.5


Inch, harus menggunakan sambungan
Ulir. Pipa

dia

>

2.5

Inch,

harus

menggunakan sambungan Las.

Penggantung Pipa Pipa horizontal dalam


bangunan, harus diberi penggantung
dengan persyaratan ;
-

Bahan dari besi.

Mampu menahan 5 x berat pipa berisi


air.

Jarak antar penggantung maksimum


3.5 meter.

Sebelum dipasang harus dicat dengan


zink chromate.

Pipa yang menembus beton bangunan


harus

disediakan

selubung

dengan

persyaratan :
-

Bahan dari besi tuang / pipa baja

Lebar celah antara selubung dengan


dinding luar pipa minimal 25 mm.

Pipa yang menembus beton bangunan


yang mempunyai lapisan kedap air,

XII-74

SPESIFIKASI TEKNIS DAN GAMBAR

maka celah antara selubung dengan


pipa harus dibuat kedap air.
-

Pipa

dibawah

dengan

pipa

jalan
baja,

dibungkus

celah

antara

selubung dengan pipa diisi pasir.


-

Pipa dalam tanah :


Kedalaman galian > 75 cm dari
permukaan tanah.
Sekeliling pipa harus diberi pasir
setebal 15 cm.

Sebelum dipasang, pipa harus

dicat

flinkut

(flincoat),

minimal 3 lapis.
Pipa harus diberi tumpuan setiap
jarak 3 meter.
5.6

Testing
Instalasi Pipa
Seluruh instalasi Pipa harus dilaksanakan
testing

dengan

Test Pressure 15 ATm

bagian per bagian, masing-masing selama 4


jam terus menerus, tanpa ada kebocoran /
penurunan
Setiap

pada

kali

test

dilakukan

Pressure.
penyambungan

pipa pemadam kebakaran dilakukan testing


ini (sehubungan dengan pekerjaan pemasangan
yang bertahap).

XII-75

SPESIFIKASI TEKNIS DAN GAMBAR

Pompa :
a.

Dapat

bekerja

secara

otomatis

dan

manual.
b.

Dapat berfungsi dengan sumber daya


dari PLN maupun dari Genset.

Seluruh system dilakukan percobaan sampai


berfungsi dengan baik. Perlatan
disediakan

oleh

Kontraktor

testing

dan

atau

beban/biaya kontraktor sendiri. Pada waktu


testing dan percobaan diawasi oleh wakil
Owner dan Direksi Lapangan.
17. Pekerjaan Tata Udara
1. Lingkup Pekerjaan
1.1 Umum

Lingkup pekerjaan ini meliputi pengadaan,


pemasangan, pengujian, garansi,

sertifikasi,

service, pemeliharaan, penyediaan gambar


terinstalasi, petunjuk operasi dan pemeliharaan
serta latihan petugas instalasi ini dari pihak
pemilik bangunan.

Pemborong harus bertanggung jawab untuk


mengenali dengan baik semua persyaratan
yang diminta didalam spesifikasi ini, termasuk
gambar-gambar, perincian penawaran (bills of
quantity), standard dan peraturan yang terkait,
petunjuk

dari

pabrik

pembuat,

peraturan

XII-76

SPESIFIKASI TEKNIS DAN GAMBAR

setempat

dan

Lapangan

perintah

selama

dari
masa

Pengawas
pelaksanaan

pekerjaan. Klaim yang terjadi atas pengabaian


hal-hal di atas tidak akan diterima.
Bila ternyata terdapat perbedaan antara spesifikasi
peralatan dan material yang dipasang dengan
spesifikasi yang dipersyaratkan, merupakan
kewajiban Pemborong untuk menggantinya
tanpa ada penggantian biaya.
1.2

Lingkup Pekerjaan Utama

Lingkup pekerjaan utama ini akan meliputi


tetapi tidak terbatas pada:
- Pengadaan, pemasangan, pengaturan dan
pengujian instalasi ducting, distribusi udara
lengkap dengan damper, gantungan penguat
dan sebagainya.
- Pengadaan, pemasangan, pengaturan dan
pengujian system ventilasi Exhaust Fan dan
Intake Fan.
- Pengadaan, pemasangan, dan pengujian
seluruh instalasi air pengembunan (drainage)
sampai ke saluran air terdekat.
- Pengadaan, pemasangan, pengaturan dan
pengujian sumber daya listrik bagi instalasi
ini seperti kabel, pressure sensor dan semua
perlengkapan penunjang lainnya.

XII-77

SPESIFIKASI TEKNIS DAN GAMBAR

- Melaksanakan pekerjaan testing, adjusting


dan balancing dari semua instalasi yang
terpasang,

sehingga

instalasi

bekerja

dengan sempurna, sesuai dengan kriteriakriteria design.


- Pengadaan, pemasangan, pengaturan dan
pengujian return air grille,

exhaust

air

louver, fresh air louver, exhaust air grille


lengkap dengan rangka dan volume damper.
- Pengadaan, pemasangan isolasi dibawah
atap

lengkap

dengan

bahan

dan

perlengkapan alat bantu yang digunakan.


- Memberikan
pengoperasian,

training

mengenai

pemeliharaan

cara
dan

perbaikan dari peralatan-peralatan Air


Conditioning

dan

instalasi

perpasang.

{program training harus mencakup segi


teori/prinsip dasar serta aplikasinya}
- Menyerahkan

gambar-gambar,

buku

petunjuk cara menjalankan dan memelihara


serta data teknis lengkap peralatan instalasi
terpasang.
- Mengadakan pemeliharaan instalasi ini
secara berkala selama masa pemeliharaan.
- Memberikan
mesin/peralatan

garansi
dan

terhadap

instalasinya

yang

XII-78

SPESIFIKASI TEKNIS DAN GAMBAR

terpasang selama

(satu)

tahun

sejak serah terima pertama (kesatu).


- Melakukan

testing

dan

commissioning

instalasi tersebut.
1.3 Lingkup Pekerjaan Terminasi
Pekerjaan yang diuraikan di dalam spesifikasi ini
adalah pekerjaan yang mempunyai hubungan
dengan instalasi lain yang harus secara

lengkap

dan terkoordinasi dikerjakan oleh Pemborong


instalasi ini.
-

Menyambung kabel daya ke unit AC dan Fan


yang disediakan oleh Pemborong listrik.

- Menyambung pipa drain ke pipa drain utama


sampai ke saluran terdekat.
Koordinasi dengan Pemborong lain maupun
Instansi terkait untuk menjamin bahwa instalasi
tersebut sudah benar, aman dan memenuhi
persyaratan.
2. Persyaratan Teknis Umum
2.1 Umum

Pasal-pasal
secara

di

umum

bawah

ini

menjelaskan

ketentuan ketentuan

yang

perlu diikuti untuk semua bagian yang


dalam pelaksanaannya berhubungan dengan
instalasi Tata Udara.

XII-79

SPESIFIKASI TEKNIS DAN GAMBAR

Gambar-gambar

dan

spesifikasi

adalah

ketentuan spesifik yang saling melengkapi dan


sama mengikatnya.
2.2 Publikasi, Code dan Standard

Publikasi, code dan standard yang berlaku


di Indonesia wajib dijadikan pedoman untuk
instalasi peralatan ini. Untuk publikasi, code
dan standard yang belum ada di Indonesia,
Pemborong wajib mengikuti publikasi, code
dan standard internasional yang berlaku dan
merupakan edisi terakhir antara lain seperti :
- SMACNA - 85
- ASHRAE - Guide and data Book, ARI
- NFPA - 90A
- ASTM, ASME
- AMCA
- CTI
- PUIL 2000
- Pedoman Plumbing Indonesia
- Keputusan/Peraturan Menteri, Gubernur dan
Pemerintah daerah
- Peraturan

lainnya

yang

dikeluarkan

oleh instansi yang berwenang.


- Petunjuk dari pabrik pembuat peralatan.
2.3

Kondisi Perancangan
Kondisi udara luar bangunan :
- Temperatur rata-rata: 33 C

XII-80

SPESIFIKASI TEKNIS DAN GAMBAR

- Relative Humidity

: 70 - 75 %

- Kecepatan angin rata-rata : 7 - 10 mile/jam


Kondisi udara dalam bangunan :
- Temperatur

: 23 2 C

- Relative Humidity : 55 - 65 %
- Ventilasi
2.4

: 15 - 20 cfm/org

Kriteria Kebisingan/Noise Criteria (NC)


Batas

batas

yang

diijinkan

untuk

perkantoran : 40 50 dB.
2.5

Perlindungan Kebakaran
Semua peralatan maupun instalasi yang
mengharuskan tahan terhadap api dalam
jangka waktu tertentu, maupun terhadap
penyebaran api yang disebabkan adanya
celah-celah antara pipa dengan dinding atau
lantai harus menggunakan material yang
sesuai untuk tujuan tersebut.

3 Peralatan Utama
3.1 Ventilasi
3.1.1 Umum

Spesifikasi yang diuraikan di bawah


ini
yang

adalah
harus

sebagai kebutuhan dasar


diikuti.

ketentuan-ketentuan
tipe,

kemampuan

Sedangkan

spesifik

terhadap

(performance)

peralatan, perlengkapan dan lainnya

XII-81

SPESIFIKASI TEKNIS DAN GAMBAR

dapat dilihat pada lembar Referensi


Produk yang menyertai dokumen ini.

Fan

harus

sudah

mendapatkan

sertifikat, sesuai standard yang berlaku


di negara dimana fan tersebut dibuat,
sebagai contoh AMCA standard 210 - 74
di Amerika.

Sound pressure level harus dilengkapi


dalam dB dengan Re - 10E12 w pada
octave band mid. frek. 60 - 4000 Hz.

Pada

dasarnya

semua

fan

harus

mempunyai noise level yang rendah


dalam operasinya dan dalam batas-batas
yang normal.
3.1.2 Spesifikasi Teknis
Propeller Fan (wall mounted atau ceiling
fan)
~

Fan dari type propeller untuk dinding


seperti ditunjukkan dalam gambar atau
daftar peralatan.

Untuk fan dinding lengkap dengan


automatic shutter dari

jenis alluminium

(bila ditunjukkan dalam Gambar Rencana


atau Daftar Peralatan).
~

Untuk fan dinding dengan kapasitas


besar dan static pressure tinggi (high

XII-82

SPESIFIKASI TEKNIS DAN GAMBAR

pressure fan), rangka fan dari baja yang


dicat anti karat dengan impeller dari
alluminium diecast.
~

Rangka untuk dudukan fan digantung


pada lantai dari besi pelat dan besi
siku

dan

gantungan

dari

besi

penggantung (steel rod) yang dilengkapi


peredam getaran (vibration isolator).
~ Rangka untuk dudukan fan pada dinding
dari kayu jati, dengan baut-baut yang
tahan karat.
~ In-Line Axial Fan.
~ Impeller

harus tipe airfoil blade dari

bahan

dan

polypropylene

digerakan

langsung.
~ Casing terbuat dari thermoplastic.
~ Fan Harus statis dan dinamis balance dari
pabriknya.
~ Motor dari jenis TEFC, IP 44, Isolasi klas
F.
~ Noise levelnya rendah.
4. Pekerjaan Ducting Existing
4.1 Spesifikasi Teknis
4.1.1 Umum

Jika tidak diterangkan secara khusus istilah


ducting secara umum berarti pekerjaan duct,
fitting, damper, support, dan lain-

lain

XII-83

SPESIFIKASI TEKNIS DAN GAMBAR

komponen/aksesoris yang diperlukan untuk


melengkapi instalasi ini.
Jalur-jalur ducting yang terlihat pada Gambar
Rencana adalah gambar
menunjukkan

route

dan

dasar

yang

ukuran

ducting

existing.
4.1.2 Publikasi Dan Standard Yang Digunakan
ASHRAE, the Guide and Data Book.
SMACNA

(Sheet

Conditioning

Metal

and

Air

Contractors

National Association)
4.1.3 Sambungan flexible
Pemborong harus memasang sambungan
flexible connection dari bahan double sheet
glass cloth tebal 0,65 mm atau lebih dengan
isolasi density minimum 16 kg/m jenis fire
resistant ke ducting yang masuk/keluar dari
fan dan FCU atau indoor unit.
Panjang flexible connection tak lebih dari
20 cm, dan tidak menimbulkan kebocoran
pada sambungan.
Cara pemasangan harus dalam satu garis
lurus sedemikian rupa,
menyebabkan

sehingga

pengecilan

tidak
luas

penampang.

XII-84

SPESIFIKASI TEKNIS DAN GAMBAR

4.1.4 Grille dan Diffuser

Grille dan diffuser harus terbuat dari


bahan alluminium anodized profile dan
ex. Local. Pemasangan diffuser/grille ke
plafond harus memakai rubber sponge
tebal 6 mm.

Warna untuk grille dan diffuser di


anodized

dengan

ditentukan

warna

kemudian

akan
oleh

Arsitek/Pengawas Lapangan/Pengawas
Lapangan.
Supply air diffuser dan fresh air
intake

grille

harus mempunyai

vertical dan horizontal blade yang dapat


diatur defleksinya dan memakai volume
damper.
Konstruksi Exhaust air grille dan return
air grille

tanpa memakai volume

damper.
Tidak dibenarkan memakai baut pada
permukaan dari grille/diffuser.
4.1.5 Louvers
Louvers boleh dari bahan galvanized atau
alluminium seperti ditentukan pada gambar
atau

sesuai

permintaan

arsitek,

dengan

ketebalan 1 mm. Setiap pemasangan louvers


harus dilengkapi dengan bird (insect) screen

XII-85

SPESIFIKASI TEKNIS DAN GAMBAR

pada bagian dalamnya. Luas efektif louvers


harus lebih besar dari 50% luas permukaan.
4.2 Pekerjaan Isolasi
4.2.1 Umum
Seperti yang ditunjukan dalam gambar
rencana, Pemborong wajib membuat contoh
cara mengerjakan isolasi yang diperlukan untuk
mendapatkan

persetujuan

Lapangan/Pengawas

dari

Pengawas

Lapangan

sebelum

dilaksanakan.
4.2.2 Peralatan
a. Pipa, Alat-alat Bantu dan Peralatan Pengadaan
dan pemasangan isolasi untuk pipa, alatalat bantu dan peralatan yang ditentukan,
lengkap dengan material bantu lainnya yang
menunjang

bagi

keperluan

isolasi

tersebut.
b. Isolasi Pipa
Pipa yang diisolasi adalah pipa refrigerant
dan pipa drain.
Ketebalan isolasi pipa refrigerant adalah 1.
Ketebalan isolasi pipa drain (kondensasi)
adalah :
- Diameter s/d 2

tebal

- Diameter 2 s/d 4

tebal 1

XII-86

SPESIFIKASI TEKNIS DAN GAMBAR

Selanjutnya setelah diisolasi dibalut dengan


vinil atau yang dianjurkan oleh pabrik
pembuat isolasi.

Untuk pipa drain dalam tanah isolasi


memakai styrofoam class d2, tebal 2
dan diseal

pada sambungan antara

dengan

flinkcote

selanjutnya

air

dibalut

dan
dengan

bituminous sheet dengan tebal 1 mm


(Premseal 100).

Cara

melekatkan

memakai

perekat

isolasi

ke

pipa

yang dianjurkan

pabrik pembuat isolasi, demikian juga


dengan sambungan antaranya.

Pada setiap sambungan pipa, harus


memakai blok kayu berbentuk lingkaran
penuh dari kayu jati selebar 50 mm dan
setebal sama dengan isolasi. Ukuran
diameter kayu tepat sama

dengan

diameter luar pipa. Sambungan kayu


dan isolasi harus rapat dan memakai
perkat. Selanjutnya pada sambungan
tersebut

dibalut

dengan

adhesive

alluminium foil selebar 200 mm.


c. Isolasi Alat-alat bantu Pipa
Semua alat-alat

bantu (accessories pipa seperti

valve, strainer dan lain-lain sejenisnya) harus

XII-87

SPESIFIKASI TEKNIS DAN GAMBAR

diisolasi. Cara pengisolasiannya sedemikian


rupa sehingga tidak merusak isolasi bila
peralatan

tersebut

perlu

untuk

diperbaiki/diservice.
d. Isolasi Peralatan
Peralatan-peralatan yang berhubungan dengan
refrigerant

sistem,air

eliminatir

harus

diisolasi. Cara pengisolasiannya sedemikian


rupa

sehingga

bila

peralatan tersebut
mudah

tanpa

ada

perbaikan

dari

isolasi

gampang

dan

menimbulkan kerusakan pada

isolasi.
e. Perlindungan Isolasi Terhadap Kerusakan
- Untuk pipa dan alat bantu pipa (accessories)
yang diisolasi

dan berada di ruang

terbuka yang terkena sinar matahari dan


hujan, harus memakai pelindung alluminium
sheet jacketing
dengan

ketebalan 0,5

sistem

sambungan

mm
yang

sedemikian rupa sehingga air hujan tidak


bias merembes/

bocor kedalam isolasi

tersebut.
- Untuk alat bantu pipa cara pelaksanaan
pelindung dengan
sedemikian
dilepas/dibuka

rupa

metal

jacketing

sehingga

mudah

tanpa

merusak

pelindungnya, apabila ada perbaikan.

XII-88

SPESIFIKASI TEKNIS DAN GAMBAR

- Setiap gantungan pipa yang diisolasi tetapi


tanpa memakai

metal jacketing, antara

clamp

dan

gantungan

isolasi

harus

memakai metal dudukan (saddle) dari BJLS


80 selebar 150 mm
lingkaran

atau

dan

penuh

setengah

sesuai

tipe

gantungan yang sisi-sisinya dilipat


5.
5.1

Pekerjaan Pemipaan
Umum
Seperti apa yang ditunjukkan dalam Gambar Rencana,
Jalur-jalur pipa yang terlihat pada adalah gambar dasar
yang

menunjukkan

route

dan

ukuran

pipa.

Pemborong wajib menyesuaikan dengan keadaan


setempat (shop
instalasi

drawing)

dan

dengan

jalur-jalur

dan

mendapat

lainnya, diperlukan

persetujuan

dari

Pengawas

Lapangan / Pengawas

Lapangan sebelum dilaksanakan.


5.2

Peralatan
a. Pipa Refrigerant
Hendaknya semua pipa refrigerant harus dikerjakan
secara hati-

hati dan sebaik mungkin, sebelum

dipasang semua bagian harus sudah bersih, kering


dan

bebas

dari

debu

dan

kotoran

dan

hendaknya dipasang sependek mungkin.


Pipa tembaga dari jenis K yang dehydrated
dan sealed.

Diameter pipa yang dipakai harus

XII-89

SPESIFIKASI TEKNIS DAN GAMBAR

disesuaikan kembali dengan kapasitas

pendingin

mesin dan panjang ekivalen pipa.

Perbedaan

tinggi

evaporator dan

antara

condencing

dan

panjang pipa tidak melebihi

yang ditentukan oleh pabrik pembuat.

Sambungan pipa jenis hard drawn tubing

harus disambung
copper

fitting

dengan
atau

perantaraa

non

porous

wrought
brass

fittings, dan dianjurkan dipakai solder perak


dengan meniupkan
kering

gas mulia seperti nitrogen

kedalam

pipa

yang

sedang

disambung untuk menghindarkan terbentuknya


kerak oksida didalam pipa.

Solder lunak tintlead 50-50 tidak boleh

dipergunakan. Solder
dipergunakan

tintlead 95-5 dapat

kecuali

pada

pipa

discharge

gas panas.

Pipa jenis soft drawn tubing dapat disambung

dengan solder,
sesuai

untuk

nyala api atau lainnya yang


pipa

pipa precharger
disediakan oleh
dipasang

sesuai

refrigerant.
refrigerant

pabriknya
dengan

Pada

lines
maka

yang
harus

persyaratan

pabrik.

Pipa refrigerant harus disangga dan digantung

dengan baik untuk

mencegah

melentur

dan

meneruskan getaran mesin kepada bangunan.


XII-90

SPESIFIKASI TEKNIS DAN GAMBAR

Pipa refrigerant harus dipasang sesuai dengan

persyaratan
Ashrae Guide Book dan atau persyaratan
pabrik.

Suatu alat pengering refrigerant (filter drier)

dengan kapasitas
yang cukup serta sight glass moisture indicator
harus dipasang
pada bagian liquid line setiap pipa terpasang,
sight glass harus
dilengkapi dengan tutup pelindung, filter drier
harus menurut ARI Standard 710, hendaknya
jenis full flow replacable care.

Fitting untuk flare points hendaknya jenis

standard SAE forged brass


/standard

720

dengan

flare
unit

nenurut
short

ARI

shank

flare.

Strainer hendaknya dipasang dalam jaringan

refrigerant sebelum

pemasukkan tiap thermostatic

expansion valve.

Pipa-pipa yang menembus dinding/plat betton

harus memakai
dengan

bahan

sleeve dan sekitarnya diisi


caulking

umpamanya

compriband atau building sealant.

Pipa sebelum diisolasi harus ditest sampai 12

kg/cm selama 24

XII-91

SPESIFIKASI TEKNIS DAN GAMBAR

jam.

Gantungan pipa sesuai dengan gambar detail,

jarak gantungan
pipa/penyangga pipa tidak boleh lebih dari :

sampai

: berjarak 1,2 m

diameter s/d 1

: berjarak 1,8 m

diameter 1 s/d 2

: berjarak 2,3 m

Penggantung pipa pada plat beton memakai

Phillips red heat


(dyna-bolt).

Pipa-pipa yang ditahan lantai, ditunjang pakai

clamp atau collar


pipa

dan

yang

dipasang

menumpu

pada

erat

pada

floor

memakai rubber pad.

Semua pipa harus dipasang lurus sejajar dengan

dinding/bagian
dari bangunan pada arah horizontal maupun
vertical.

Sudut belokan yang diperbolehkan ialah

90

dan 45 ada dasarnya untuk sudut belokan 90 dan


45 terutama untuk pipa pembuangan
long

radius

dan

dalam

hal

digunakan
kondisi

setempat tidak memungkinkan maka menggunaan


short radius harus mendapat persetujuan tertulis
dari MK dan konsultan perencana.

Sebelum pipa dipasang, supports harus dipasang


XII-92

SPESIFIKASI TEKNIS DAN GAMBAR

dulu dalam keadaan sempurna.

Semua pipa harus bertumpu dengan baik pada

supports.
Type dan fitting harus bebas dari tegangan
dalam yang diakibatkan

dari

bahan

yang

dipaksakan.

b. Pipa Kondensasi (drain)


Pipa sebelum disambung harus dibersihkan dahulu
bagian luar

dari kotoran-kotoran yang melekat

dan disambung dengan lem perekat yang dianjurkan


oleh pabrik pipa.
Untuk sambungan ulir harus memakai seal
tape untuk

mencegah

diperkenankan memakai

kebocoran

dan

tidak

plumber rope, edangkan

untuk sambungan menggunakan lem, semua bagian


yang akan disambung harus sudah bersih, kering dan
bebas

dari

debu,

kotoran

dan

hendaknya

dipasang sependek mungkin.


Pipa sebelum dipasang harus dibersihkan
dahulu bagian

dalamnya dari kotoran-kotoran

yang melekat.

Pipa-pipa yang menembus dinding/plat beton

harus memakai sleeve dan sekitarnya diisi dengan


bahan caulking

umpamanya

compriband

atau
XII-93

SPESIFIKASI TEKNIS DAN GAMBAR

building sealant.

Pipa harus dites sampai 10 kg/cm selama 24

jam.

Gantungan pipa sesuai dengan gambar detai,

jarak gantungan
pipa/penyangga pipa tidak boleh lebih dari :

sampai

: berjarak 1,2 m

diameter s/d 1

: berjarak 1,8 m

diameter 1 s/d 2

: berjarak 2,3 m

diameter 2 s/d 5

: berjarak 2,5 m

Penggantung pipa pada plat betton memakai

phillip red head


(dyna-bolt).

Pipa-pipa yang ditahan lantai, ditunjang pakai

clamp atau collar

yang

dipasang

erat

pada

pipa dan menumpu pada floor memakai rubber


pad.

Semua pipa harus dipasang lurus sejajar dengan

dinding/bagian dari bangunan pada arah horizontal


maupun vertikal.

Sudut belokan yang diperbolehkan ialah

90

dan 45 pada dasarnya untuk sudut belokan 90 dan


45 terutama untuk pipa pembuangan
long

radus

dan

dalam

hal

digunakan
kondisi

setempat tidak memungkinkan maka menggunaan


short radius harus mendapat persetujuan tertulis
XII-94

SPESIFIKASI TEKNIS DAN GAMBAR

dari MK dan konsultan perencana.

Sebelum pipa dipasang, supports harus dipasang

dulu dalam keadaan sempurna.

Semua pipa harus bertumpu dengan baik pada

supports.
Type dan fitting harus bebas dari tegangan
dalam yang diakibatkan

ari

bahan

yang

dipaksakan.

Pipa drain (kondensasi) dari PVC class D dan

dilengkapi dengan isolasi.


6.
6.1

Pekerjaan Listrik
Umum

Seperti yang ditunjukan dalam gambar rencana,


jalur-jalur kabel, perletakan panel dan motor seperti
yang tercantum adalah gambar dasar

yang

menunjukkan route, lokasi panel dan perletakan


instrument

control.

Pemborong

wajib

menyesuaikan dengan

keadaan setempat (shop

drawing)

jalur-jalur

dan

dengan

instalasi

lainnya, diperlukan dan mendapat persetujuan


dari Pengawas

Lapangan/Pengawas Lapangan

sebelum dilaksanakan.

Pemborong wajib mengikuti peraturan-peraturan


yang berlaku yang

dikeluarkan oleh :

XII-95

SPESIFIKASI TEKNIS DAN GAMBAR

- Peraturan Umum Instalasi Listrik Indonesia (PUIL)


2000
- Perusahaan Listrik Negara (PLN)
- Lembaga Masalah Ketenagaan (LMK)
- Dinas Pemadam Kebakaran (DPK)
- Lembaga Pengujian Bahan
- Dinas Keselamatan Kerja
6.2

Spesifikasi Teknis

6.2.1 Motor Listrik


Motor, AC, Split
-

Jenis induction motor, permanent split,

dengan thermal overload protector.


- 3 phase 220/380 V/50 Hz
- 3 tingkat kecepatan
- Insulation class E
Motor Fan
- Motor yang menjadi satu dengan fan, jumlah
phase tergantung kapasitas fan
Semua motor listrik yang digunakan untuk proyek
ini mempunyai

power factor minimal 0,8.

Putaran maksimum 1450 rpm ( untuk

motor-

motor tersebut di atas). Motor-motor yang digunakan


disini

harus sudah memenuhi standard NEMA

(Amerika), BS (Inggris),

DIN (Jerman) dan JIS

(Jepang).
6.2.2 Panel

XII-96

SPESIFIKASI TEKNIS DAN GAMBAR

Semua komponen yang digunakan untuk panel


tenaga dan

panel-panel

control

harus

dari

merek yang sama dengan yang digunakan pada


instalasi listrik.

Panel-panel tenaga harus dibuat dari plat bsi

setebal 2 mm, dilengkapi dengan kunci Yale atau


setaraf. Pengecatan dengan cat dasar dan duco
minimal

kali.

Warna

finishing

ditentukan

Kemudian.
Panel-panel yang bukan berasal langsung
dari produk peralatan

tertentu

yaitu

panel-

panel yang dirakit lokal haruslah berasal dari


pembuat

panel

khusus,

untuk

merek

komponen yang dipakai.

Tiap-tiap panel dan unit mesin harus

digrounded. Tahanan

pentanahan harus lebih

kecil dari 2 ohm, diukur setelah minimal tidak


hujan 2 (dua) hari.
6.2.3 Panel Starter
Star Delta Starter : Bila motor berkapasitas
lebih besar atau

sama dengan 7,5 HP

Direct on Line : Bila motor berkapasitas

dibawah 7,5 HP

Panel starter harus dilengkapi dengan pilot

lamp green, red, white untuk ON, OFF, O/L,

XII-97

SPESIFIKASI TEKNIS DAN GAMBAR

plat nama untuk peralatan yang dilayani

serta

push button ON/OFF dan disconnecting switch


bila memakai remote starstop.
Semua komponen yang dipergunakan untuk
panel tenaga dan panel-panel control harus dari
merk yang sama yang digunakan pada instalasi
listrik.
Panel-panel tenaga harus dibuat dari plat besi
setebal 2 mm, dilengkapi dengan kunci Yale
atau setaraf. Pengecatan dengan cat dasar dan
duco minimal 2 kali. Warna finishing ditentukan
kemudian.
Panel-panel yang bukan berasal langsung
dari produk peralatan tertentu yaitu panelpanel yang dirakit local haruslah berasal dari
pembuat panel khusus, untuk merek komponen
yang dipakai.

Tiap-tiap panel dan unit mesin harus

digrounded. Tahanan pentanahan harus lebih


kecil dari 2 ohm, diukur setelah minimal tidak
hujan 2 (dua) hari.
6.2.4 Wiring
Wiring untuk instalasi listrik dan control
harus dipasang

dalam

PVC

conduit

high

impact.

XII-98

SPESIFIKASI TEKNIS DAN GAMBAR

Wiring diagram hendaknya disesuaikan

dengan

kebutuhan

peralatan

AC

yang

bersangkutan.

Disetiap tarikan kabel tidak boleh ada

sambungan.
Jari-jari belokan kabel, hendaknya minimum
1,5 kali diameter kabel.
Menghubungkan kabel pada terminal harus
menggunakan kabel schoen, kabel 25 mm
keatas

pemasangan

kabel

schoen

menggunakan timah pateri lalu dipress hydraulis.


Ukuran-ukuran lebih kecil cukup dengan tang
press tangan.
Setiap kabel yang menuju terminal peralatan
harus dilindungi memakai

metal

flexible

conduit.
Kabel yang dipasang pada dinding luar harus
memakai metal

conduit dan diclamp rapi ke

dinding memakai clamp pipa.


Kabel-kabel yang digantung pada plat beton
harus memakai

clamp penggantung dan wire

rod yang diramset ke beton.


7.
7.1

Instalasi
Umum

XII-99

SPESIFIKASI TEKNIS DAN GAMBAR

Semua peralatan dan alat-alat bantu harus dipasang


sesuai dengan cara pemasangan yang secara teknis
praktis, baik dan dapat dipertanggung jawabkan serta
sesuai dengan petunjuk dan instruksi pada brosur atau
publikasi yang dikeluarkan pabrik dari peralatan atau
alat-alat bantu tersebut.
7.2

Landasan Peralatan
Semua landasan untuk peralatan, compressor dan motor,
mempunyai ukuran sedemikian rupa sehingga tidak ada
bagian-bagian peralatan, compressor maupun motor
yang

berada

di

luar

landasan.

Berat peralatan

diartikan berat dalam operasinya.


7.3

Platforms
Untuk peralatan seperti outdoor unit, indoor unit, fan
dan sejenisnya yang menggantung dan duduk pada
suatu platform, maka platform harus diperkuat dengan
suatu frame besi channel (siku) yang dilas atau dibautkan,
atau dikeling ke frame sehingga cukup kuat, kaku dan
tidak bergetar dalam operasinya.

7.4

Penetrasi Atap
Semua bagian instalasi yang menembus atap seperti
duct, pipa,
venting harus dilengkapi dengan pinggiran beton (curb)
keliling bagianbagian instalasi tersebut sehingga konstruksinya betulbetul kedap air.

XII-100

SPESIFIKASI TEKNIS DAN GAMBAR

7.5

Pencapaian Peralatan Untuk Service


Semua bagian peralatan ataupun peralatan bantu
dalam prinsip

pemasangannya harus mudah untuk

bisa diamati, diservice dan

mudah dicapai dalam

perbaikan, termasuk juga accessories pipa,

valve,

clean out, damper, filter, venting dan lain-lain. Untuk


itu Pemborong

dalam

memperhatikan posisi

pemasangannya

wajib

yang terbaik dari peralatan

dan accessories tersebut, sehingga

tujuan

yang

dimaksud tercapai.

Disamping itu Pemborong harus mengusulkan

kepada Pengawas Lapangan/Pengawas Lapangan (bila


belum ditunjukkan pada gambar) pintu-pintu service
(access panel), untuk setiap peralatan dan accessories
yang

berada

dalam

shaft

atau

ceiling

yang

memerlukannya, beserta ukuran dan lokasi yang tepat.


Bila dalam Gambar Rencana sudah ditunjukkan ada
acces panel yang diperlukan, maka penggeseran untuk
posisi yang tepat dari acces paneltersebut sehubungan
dengan

letak peralatan/accessories dan kaitannya

dengan arsitek/interior perlu dibicarakan


Pengawas

Lapangan/Pengawas

dengan

Lapangan untuk

disetujui.
7.6

Perlindungan Peralatan Dan Bahan

Menjadi tanggung jawab dan keharusan bagi

Pemborong untuk melindungi

peralatan-peralatan,

XII-101

SPESIFIKASI TEKNIS DAN GAMBAR

bahan-bahan,

baik

yang

sudah, maupun

belum

terpasang bila diperkirakan bisa rusak, cacat ataupun


mengganggu situasi sekitarnya ataupun oleh alam
(hujan, debu, pasir, lembab) ataupun oleh bahan-bahan
kimia sekitarnya.

Sebelum penyerahan, instalasi seperti peralatan-

peralatan fixture dan lain-lain, dibersihkan atau dites


dan di adjust kembali untuk

membuktikan

bahwa

peralatan dan bahan beroperasi dengan baik.


Peralatan dan bahan yang rusak atau cacat karena
tidak dilakukan

perlindungan

yang

benar

adalah

merupakan bagian instalasi yang tidak bisa diterima


(serah terima belum 100%).

7.7

Pengecatan

Semua bagian pekerjaan yang menyangkut carbon

steel yang tidak

digalvanis harus dicat dasar dan cat

finish. Sebelum pengecatan dilakukan, bagian-bagian


harus bebas dari grease, minyak dan segala

kotoran

yang melekat.
Urut-urutan pengecatan adalah cat dasar anti karat
dan cat finish terdiri atas dua lapis cat copolymer.

Untuk peralatan-peralatan yang cat pabriknya

rusak/cacat dalam pengangkutan,

peyimpanan

dan

lain sebagainya harus dicat kembali sesuai aslinya


atau sesuai dengan warna yang ditentukan Pengawas
XII-102

SPESIFIKASI TEKNIS DAN GAMBAR

Lapangan/Pengawas Lapangan. Untuk jalur-jalur pipa,


kode warna disesuaikan dengan standard.
7.8

Anti Karat
Semua peralatan bantu instalasi, yang berasal
dari besi dan
untuk

anti

sebelumnya

tidak

diperlukan

karat (semacam penggantung, dudukan,

landasan, flange dan lain-lain) harus dicat dengan cat


anti karat, yaitu Zinchromate dan selanjutnya cat finish
dengan warna yang ditentukan kemudian. Semua baut,
mur dan washer haruslah Zinc electroplated.

Landasan penyangga peralatan (steel bases),

seluruhnya harus bersih dan bebas dari las-lasan, dicat


dasar dengan Zinchromate dan cat akhir finish dua lapis.

7.9

Sleeve, Built In Insert


Peralatan bantu, sleeve dan lain-lain yang diperlukan
tertanam atau

menembus concrete atau tembok

harus dipasang dan dilengkapi sesuai petunjuk nstalasi.


Untuk itu ukuran, posisi yang disiapkan untuk
keperluan

tersebut

harus

dikonsultasikan

dengan

Pengawas
Lapangan/Pengawas Lapangan dan disertai gambar
detail.
Semua pipa tembus dinding harus menggunakan
sleeve dengan

clearance jika pipa berisolasi,

cleareance tetap dibutuhkan antara isolasi dan


XII-103

SPESIFIKASI TEKNIS DAN GAMBAR

sleeve menembus atap harus diperpanjang 200 mm di


atas atap lantai. Setelah pemasangan pipa cleareance
harus diisi dengan sealant yang tahan api atau fire stop.
7.10

Penomoran, Nama Peralatan/Accessories


Semua peralatan terpasang dan accessoriesnya harus
diberi code nama peralatan dan nomor sesuai
seperti

yang

diajukan

Lapangan/Pengawas

ke Direksi/Pengawas

Lapangan

pada

daftar

peralatan atau data sheet atau sebagai tercantum


dalam as-built drawing.
8.

Pekerjaan Lain-Lain

Semua pondasi beton yang diperlukan untuk mesinmesin pendingin, compressor, kipas angin (fan), motormotor listrik, termasuk dalam pekerjaan Pemborong AC.
Pemborong AC harus menyerahkan gambar layout beserta
ukuran pondasi

atau ukuran concrete plint pada masing-

masing peralatan sebelum dilaksanakan oleh pihak lain


kepada

Pengawas

Lapangan/Pengawas Lapangan untuk

diperiksa dan disetujui.

Pondasi

mengikuti

peralatan-peralatan

lainnya

harus

petunjuk-petunjuk/pedoman pabrik pembuat

peralatan tersebut.

Pemborong AC harus menyediakan dam memasang

peredam getaran (vibration eliminators) untuk melindungi


bangunan dari suara berisik dan getaran yang ditimbulkan oleh

XII-104

SPESIFIKASI TEKNIS DAN GAMBAR

mesin-mesin.

Pemborong AC harus menyediakan dan memasang (seperti

ditunjukkan dalam Gambar Rencana atau gambar yang


disetujui) semua dudukan (support) atau penggantung
(hanger) untuk mesin-mesin, alat-alat, pipa

kabel dan duct

yang diperlukan.

Untuk menyesuaikan dengan kondisi-kondisi setempat,

dudukan-dudukan atau penggantung-penggantung tersebut harus


dibuat dari konstruksi pipa, profil batang (rod) atau strip sesuai
dengan Gambar Rencana atau gambar kerja yang disetujui.
Semua support yang menumpu pada lantai harus mempunyai
pelat-pelat (flanges) yang kuat pada titik tumpuannya pada
lantai.

Semua penggantung harus dipasang pada balok atau pada

rangka baja dan harus berkonsultasi dengan Pengawas


Lapangan dan Pemborong sipil.

Pembebanan pada balok atau pelat struktur yang

ditimbulkan

oleh dudukan-dudukan

atau

penggantung-

penggantung tersebut hendaknya dijaga agar dapat terbagi


merata sehingga tidak menimbulkan tegangan- tegangan yang
tidak wajar.

Pemborong AC harus menjamin bahwa instalasi yang

dipasang tidak akan menyebabkan


getaran

(vibration

&

penerusan

suara

dan

noise transmission) ke dalam

ruangan-ruangan yang dihuni yang dalam hal ini dilakukan


oleh ahli atau tenaga ahli yang ditunjuk.

XII-105

SPESIFIKASI TEKNIS DAN GAMBAR

Pemborong harus bertanggung jawab atas modifikasi-

modifikasi yang perlu untuk memenuhi syarat tersebut diatas.

9.
9.1

Pekerjaan Testing, Adjusting Dan Balancing


Umum
Pelaksanaan Testing, Adjusting dan Balancing (TAB)
secara mendasar harus mengikuti standard atau
petunjuk

yang

berlaku

secara

umum

seperti standard NEBB, ASHRAE dan SMACNA dengan


menggunakan
memenuhi

peralatan-peralatan
untuk

ukur

pelaksanaan

yang
TAB

tersebut.
9.2

Peralatan Ukur
Minimal peralatan ukur seperti dibawah ini harus
dimiliki oleh Pemborong yang bersangkutan antara lain :
a. Pengukuran laju aliran udara
Pitot

tube

dengan

Anemometer

inclined

dan

manometer

sejenisnya

Hood untuk mengukur udara di diffuser


b.Pengukuran

temperature

udara/air

Sling psychrometric
Thermometer
c. Pengukuran putaran (RPM)
Tachometer atau sejenisnya
d. Pengukuran Listrik

XII-106

SPESIFIKASI TEKNIS DAN GAMBAR

Voltmeter
Ampermeter/Tang-amper
e. Pengukuran tekanan
Barometer/pressure gauge
9.3

Pelaksanaan Testing,Adjusment dan Balancing (TAB)


Secara detail TAB harus dilaksanakan terhadap seluruh
sistem dan bagian-bagiannya,

sehingga di dapatkan

besaran-besaran pengukuran yang sesuai atau


mendekati besaran-besaran yang ditentukan dalam
rencana.

Dalam pelaksanaan TAB, disamping pengukuran

yang dilakukan

terhadap

besaran-besaran

ditentukan design, juga diwajibkan

yang

melaksanakan

pengukuran terhadap besaran-besaran yang tidak


tercantum dalam Gambar Rencana, tetapi besaran ini
sangat

diperlukan dalam penentuan kondisi dan

kemampuan peralatan dan juga sebagai data yang


diperlukan bagi pihak maintenance dan operation.
Semua pelaksanaan TAB maupun pengukuranpengukuran terhadap besaran-besaran lainnya yang
tidak tercantum dalam Gambar
dituangkan

dalam

suatu

laporan

(formnya) sudah disetujui

oleh

Rencana

harus

yang bentuknya
Pengawas

Lapangan/Pengawas Lapangan.

Pelaksanaan TAB dilakukan oleh tenaga engineer

XII-107

SPESIFIKASI TEKNIS DAN GAMBAR

yang betul-betul sudah

berpengalaman

dalam

peaksanaan TAB ini.


Dalam pelaksanaan TAB, harus selalu didampingi
oleh tenaga Pengawas, dimana hasil-hasil pengukuran
dan pengamatan yang dilakukan juga disaksikan oleh
Pengawas tersebut dan dalam laporannya

turut

menandatangani.

Sebelum melaksanakan TAB, Pemborong harus

membuat suatu

rencana kerja mengenai prosedur

testing & commissioning untuk masing-masing


pekerjaan, dan prosedur ini agar dibicarakan

bagian

dengan

pihak Pengawas Lapangan/Pengawas Lapangan untuk


mendapatkan persetujuannya.
Sebelum melaksanakan TAB, Pemborong sudah harus
menyiapkan suatu bentuk formulir yang berisi

item-

item yang akan dilakukan untuk masing-masing sistem


yang akan dilakukan pengetesan.

9.4

Balancing Sistem Distribusi Udara


Prosedur Testing dan Adjusting
Test dan sesuaikan putaran blower dengan ketentuan
design.
Test dan catat motor full load ampere.
Lakukan pengukuran dengan pitot tube

(tube

traverse) untuk mendapatkan air flow rate (CFM) dan fan

XII-108

SPESIFIKASI TEKNIS DAN GAMBAR

sesuai dengan design.


Test dan catat static pressure pada inlet dan outlet dari
fan (blower)
Test dan sesuaikan cfm untuk sirkulasi udara.

Test dan sesuaikan dengan kebutuhan luar untuk

masing-masing

fan coil unit atau indoor unit.

Test dan catat temperature Dry bulb, dan Wet

bulb dari udara masuk dan keluar dari coil.


Sesuaikan cfm yang dibutuhkan pada semua cabang
utama.
Sesuaikan kebutuhan cfm untuk masing-masing zone
(ruangan).
Test dan sesuaikan masing-masing diffuser/grille dan
lakukan re-check terhadap performance dari jenis
diffuser/register/grille tersebut.

Indentifikasikan ukuran, tipe, masing-masing

diffuser/register/grille dan
terhadap

lakukan

performance

re-check

dari

jenis

diffuser/register/grille tersebut.

9.5

Balancing Sistem Aliran dan Tekanan Refrigerant


Prosedur testing dan balancing
a. Tahap 1
Buka semua katup-katup pada posisi membuka
penuh, termasuk

katup-katup

yang

berada

disekitar cooling coil.


XII-109

SPESIFIKASI TEKNIS DAN GAMBAR

Buka dan bersihkan semua katup control.


Periksa apakah kondisi didalam sistem instalasi
pipa sudah ditreatment dan dibersihkan.

Periksa apakah ada sistem circuit yang

pemipaannya

mungkin

bias

menyebabkan

terperangkapnya udara.

Set

semua

temperature

cooling coil akan

bekerja

control

sehingga

(katup control akan

membuka penuh).
Sebelum sistem balancing dari aliran udara ini
dilaksanakan aliran

udara

sebelumnya

sudah

dibalancing dengan cermat.

No
Equipment

Material/Type

Product

.
1

Unit Exhaust Fan

S & P, Kruger

Inaba-Denko
2

Isolasi Pipa

XII-110

SPESIFIKASI TEKNIS DAN GAMBAR

Inaba-Denko
3

Pipa refrigerant
Tamura, Comfort
Intake Grille/ Exhaust

Allumunium anodized profile

Air

Grille

PVC High Impact kelas 10 Kg/ Rucika, Wavin

Pipa Drain

m2
6

Hanger Rod & Bracket Galvanized

Ex.Local

19. PEKERJAAN PENATAAN HALAMAN ( LANDSCAPE ).


1. LINGKUP PEKERJAAN
Meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan bahan, peralatan dan alat
bantu yang dibutuhkan dalam terlaksananya pekerjaan ini, untuk
mencapai hasil yang baik (maksimal). Pekerjaan tersebut mulai dari
pembersihan tanah, persiapan tanah dan penambahan top soil serta
pembentukan tanah kemudian penanaman pohon lengkap dengan
steiger, tanaman semak/perdu/penutup tanah serta penanaman rumput
di halaman.
XII-111

SPESIFIKASI TEKNIS DAN GAMBAR


Uraian macam pekerjaan:
1. Pekerjaan Persiapan Penanaman
2. Pekerjaan Tanah dan Pasir
3. Pekerjaan Beton dan Pasangan
4. Pekerjaan Tanaman untuk Taman
2. PROSEDUR UMUM
2.1 Semua Pekerjaan dilaksanakan dengan mengikuti petunjuk dan
syarat syarat pekerjaan lansekap, peraturan pemakaian bahan yang
berlaku, standard spesifikasi bahan yang digunakan serta sesuai
dengan petunjuk konsultan Konsultan Supervisi.
2.2 Sebelum memulai pekerjaan, harus dilaksanakan kordinasi dengan
struktur, arsitek M&E dan lainnya, supaya tidak terjadi kerusakan
terhadap pekerjaan yang sudah terpasang atau sedang dipasang.
2.3 Semua bahan sebelum dipasang, harus mendapat persetujuan dari
Konsultan Supervisi.
3. PERSYARATAN PELAKSANAAN PENANAMAN TANAMAN
3.1 PEKERJAAN PERSIAPAN
a.

Pembersihan lokasi
Lokasi yang akan ditanami, harus bersih dari kotoran, puing
bangunan, sisa akar tanaman dan tanaman liar. Kemudian tanah
digemburkan

b.

Pengadaan tanaman atau penyediaan bibit.


- Tanaman harus berasal dari stock nursery yang sudah tumbuh,
dalam keadaan terbungkus (keranjang/poly bag)
- Perlu diperhatikan cara pengangkutan yang baik untuk
mengurangi resiko kerusakan tanaman.

c.

Pengujian bibit tanaman

XII-112

SPESIFIKASI TEKNIS DAN GAMBAR


Pengujian dilakukan berupa memeriksa jumlah dan jenis tanaman,
melihat bentuk / form dari tanaman, tanaman harus bebas dari
penyakit. Jika tanamanterssebut sudah dalam keadaan baik dan
memenuhi syarat, maka bibit tanaman tersebut disimpan teratur
ditempat yang teduh.
a. Pengadaan peralatan kerja/ bahan penunjang lain. Disediakannya
peralatan peralatan standard untuk melakukan pekerjaan tersebut
termasuk ketersediaan air bersih yang bebas dari lumpur dan bahan
kimia yang merusak.
3.2 PEKERJAAN TANAH
a.

Pembersihan tanah
Tanah yang telah siap untuk dilaksanakan penanaman harus benar
benar bersih dari puing, kerikil, dll Tanah yang dipakai untuk
urugan adalah lapisan tanah top soil

b.

Pengolahan tanah
Pembuatan lubang lubang sesuai dengan kebutuhan dan didiamkan
selama 5 hari. Tanah yang dibuang diganti dengan top soil baru
yang dicampur dengan pupuk dengan perbandingan seperti
disebutkan di uraian berikut.Pembentukan tanah, leveling tanah
mengikuti gambar rencana.

3.3 PEKERJAAN PENANAMAN


Semua pekerjaan harus sesuai dengan rencana. Jika terjadi
perbedaan antaragambar dan keadaan di lapangan, maka harus
dilaporkan kepada konsultan Konsultan Supervisi untuk diambil
keputusan dari perbedaan tersebut.
3.3.1. PEKERJAAN PENANAMAN POHON
a. Pekerjaan Persiapan
- Pekerjaan persiapan meliputi persiapan peralatan

XII-113

SPESIFIKASI TEKNIS DAN GAMBAR


- Ketersediaan alat pemeliharaan seperti selang, ember, alat
penggembur tanah
- Steger tanaman
- Penyediaan pupuk
- Penyediaan bibit
b. Pematokan dan Pengolahan Tanah
- Seluruh permukaan tanah diurug dengan top soil (tanah
merah super tanpa batu), minimal setebal 20 cm padat
ketinggian

sesuai

rencana.

Kemudian

baru

diadakan

pengolahan tanah.
- Top soil sampai kedalaman 50 cm dicampur dengan humus
dengan bandingan 3 bagian top soil berbanding dengan 1
bagian humus. Periksa PH tanah. PH yang baik adalah sekitar
4,5 8,5.
- Penggalian lubang tanaman untuk pohon :
o ukuran atas 80 x 80 cm
o ukuran dasar lubang 80 x 80 cm
o ukuran dalam 100 x 100 cm
c. Pelaksanaan Penanaman Pohon
- Setelah didiamkan selama 5 hari dan pupuk sudah menyatu
dengan tanah olahan lubang tersebut disiram dengan air
- Keranjang atau pembungkus tanaman harus dilepas dengan
hati-hati dekat lubang yang ditanami
- Bibit tanaman tersebut dimasukkan dengan hati hati kedalam
lubang yang akan ditanamiTanah diurug sedikit demi sedikit
(top soil + pupuk) sambil dipadatkan secukupnya supaya
tanaman tidak goyah

XII-114

SPESIFIKASI TEKNIS DAN GAMBAR


- Pangkal batang pohon harus tepat pada permukaan tanah,
setelah

itu kompos steril siap pakai diletakkan diatas

permukaan tanah setebal 5 cm.


- Batas permukaan tanaman harus lebih tinggi 5 10 cm dari
permukaan tanah yang sebenarnya.
- Setelah pekerjaan penanaman selesai, kemudian dipasang
steger (penunjang tanaman) yang diikat dengan tali ijuk.
- Batang tanaman yang diikat denngan steger terlebih dahulu
dibungkus dengan karung supaya batang tanaman tersebut
tidak rusak.
- Daun yang terlalu tua/ masih muda harus dikurangi, dengan
maksud untuk membantu mengurangi penguapan.
- Kemudian disiram dengan air sebanyak 10 liter untuk setiap
pohon, dan untuk selanjutnya penyiraman dilakukan setiap 2
kali sehari selama dua bulan pertama setelah penanaman.
3.3.2. PEKERJAAN PENANAMAN SEMAK/PERDU
a. Pekerjaan Persiapan
- Secara umum sama dengan Persiapan penanaman pohon.
b. Pengolahan Tanah
- Seluruh tanaman harus bersih dari tanaman liar/sampah
- Tanah asli diganti dan diolah dengan perbandingan 7 bagian
tanahtop soil berbanding dengan 3 bagian humus steril. Kedua
bahan dicampur merata, setelah itu tanah digemburkan dan
dicangkul sedalam 50 cm
- Lapisan kompos diletakkan pada lubang lubang yang akan
ditanami tanaman setebal 5 cm
- Kemudian lubang tersebut didiamkan selama 3 hari.
c. Pelaksanaan Penanaman
- Secara umum, teknis pelaksanaan penanaman sama dengan
penanaman pohon
XII-115

SPESIFIKASI TEKNIS DAN GAMBAR


- Setelah selesai penanaman, kemudian disiram air sebanyak 10
liter/m2 dan penyiraman selanjutnya dilakukan 2 (dua) kali
sehari - Jarak tanaman sesuai gambar
- Pekerjaan diatas dilakukan setelah selesai pekerjaan
sipil/engineering dan penanaman pohon.

3.3.3. PEKERJAAN PENANAMAN RUMPUT


a. Petunjuk Penanaman
- Seluruh areal yang akan ditanami rumput, dicangkul
minimum 20 cm kemudian tanah asli diganti dengan top soil
bercampur humus dengan perbandingan 3 bagian top soil
berbanding dengan 1 bagian humus.
- Areal bebas dari sampah, puing dan rumput liar
- Permukaan tanah untuk penanaman rumput pada bidang luas
harus dibuat kemiringan 2 per mil atau sesuai gambar. Hindari
terjadi lubang lubang genangan air serta erosi.
b. Cara Penanaman Rumput
- Rumput berupa lempengan 30x30 cm dari jenis rumput gajah
mini
- Daerah yang ditanami harus dicangkul dan diratakan sambil
dipadatkan
- Untuk meratakan permukaan, cukup menggunakan sebilah
papan yang dipukul berulang kali ke permukaan rumput atau
digiling dengan buis beton ukuran kecil diberi lapisan pasir.
- Penyiraman dilaksanakan 2 kali sehari sampai rumput tumbuh
dengan baik. Selanjutnya cukup disiram sehari sekali.
- Dalam proses pertumbuhan rumput, tanaman liar lainnya
harus dibuang tanpa menggunakan weed killer.
- lubang tersebut didiamkan selama 3 hari.
XII-116

SPESIFIKASI TEKNIS DAN GAMBAR


c. Penyediaan pupuk kandang steril siap pakai
- Pupuk organik diberikan pada awal penanaman, dengan
kondisi pupuk matang / pupuk siap pakai, sehingga tidak
terlalu panas bagi tanaman.
- Lokasi penyimpanan pupuk pada daerah yang tidak terlalu
lembab.
- Jumlah pupuk yang diperlukan disesuaikan dengan jumlah
tanaman ( 1kg / 3 m2).
4.

PEMELIHARAAN

4.1 LINGKUP PEKERJAAN


-

Meliputi penyediaan tenaga, bahan bahan serta peralatan dan


alat

bantu

untuk

terlaksananya

pekerjaan

ini

untuk

mendapatkan hasil yang baik.


-

Pekerjaan ini adalah semua pekerjaan yang dilaksanakan untuk


memelihara dan merawat segala tanaman yang telah selesai
ditanam maupun yang belum ditanam dari segala kerusakan.

Pekerjaan ini meliputi:


penyiraman
Penyiangan
Penggantian pohon/tanaman mati atau rusak
Pemangkasan
Pemupukan
Pemberantasan hama/penyakit

4.2. PERSYARATAN PEKERJAAN PEMELIHARAAN TANAMAN


-

Semua pekerjaan dilaksanakan mengikuti petunjuk gambar dan


syarat pekerjaan
XII-117

SPESIFIKASI TEKNIS DAN GAMBAR


-

Pemeliharaan tanaman adalah selama 6 bulan setelah


penanaman

Selama jangka waktu tersebuut kontraktor diwajibkan secara


teratur memelihara tanaman yang rusak atau mati. Semua
penggantian menjadi tanggung jawab kontraktor

Pemeliharaan tanaman ini disesuaikan dengan sifat dan jenis


tanaman

4.3. BAHAN DAN MATERIAL


-

Bahan dan peralatan harus memenuhi syarat kerja

Pupuk dan obat anti hama yang digunakan sesuai dengan syarat
yang berlaku

Penggantian tanaman harus sesuai dengan rencana.

4.4. PENYIRAMAN
-

Penyiraman dilakukan dengan air bersih, bebas dari segala


bahan organis/zat kimia lain yang dapat mengganggu
pertumbuhan tanaman

Penyiraman dilakukan dengan selang dan dilakukan secara


teratur ( 2 x sehari sampai tanaman tersebut tumbuh dan sehat)

Banyaknya air harus sampai membasahi permukaan tanah.

Tidak diperkenankan tanah bekas siraman terlihat tergenang


air, air harus dapat terserap baik oleh tanah disekitar tanaman.

4.5. PENYIANGAN
-

Penyiangan harus dilakukan teratur setiap dua minggu sekali


bagi semua tanaman

Penggemburan tanah dilakukan disekeliling tanaman . hindari


jangan sampai merusak akar

Tidak diperkenankan tanah bekas siraman terlihat tergenang


air, air harus dapat terserap baik oleh tanah disekitar tanaman.

4.6. PEMANGKASAN
-

Pemangkasan dilakukan setiap bulan


XII-118

SPESIFIKASI TEKNIS DAN GAMBAR


-

Untuk rumput, pemangkasan dilakukan dengan gunting


tanaman

4.7. PEMUPUKAN
-

Pemupukan menggunakan pupuk organik dan pupuk anorganik

Kebaikan dari pupuk organik yaitu dapat merubah keadaan


tanah padat menjadi tanah berongga dan subur. Pupuk organik
baik digunakan untuk pemupukan tanaman baru.

Pupuk Anorganik dapat memberikan kekurangan unsur


makanan yang kurang pada tanaman
a. Pupuk yang mengandung unsur N, misal Urea- 14 gram Urea
untuk setiap 1 m2 luas tanah
-

kegunaannya

untuk

mempercepat

pertumbuhan,

menyuburkan daun
- Digunakan pada rumput, dengan cara ditabur sesuai
dosis ,kemudian disiram dengan air secukupnya.
b. Pupuk yang mengandung unsur P,K, misalnya NPK & TSP
- Unsur P untuk merangsang pembungaan
- Unsur K untuk memperkuat akar
- Untuk pohon : 0,3 kg/pohon tiap 2 bulan sekali
- Untuk semak/perdu : 0,1 kg/m2 tiap 2 bulan sekali.
c. Pupuk Kandang
- Terdiri dari kotoran ayam, kambing, sapi dengan catatan
pupuk kandang tersebut sudah membusuk dan menjadi tanah
(sudah matang).
- Pemakaian 2 5 kg / m2

19. Pekerjaan Kanstin


XII-119

SPESIFIKASI TEKNIS DAN GAMBAR


1). Lingkup Pekerjaan.
a. Pekerjaan meliputi pengadaan tenaga kerja,bahan-bahan peralatan dan
alat-alat bantu yang diperlukan dalam pelaksanaan pekerjaan
ini,hingga dapat tercapai hasil pekerjaan yang bermutu baik.
b. Pekerjaan urugan meliputi seluruh pekerjaan yang disebutkan dalam
detail

yang disebut/ditunjuk dalam gambar atau sesuai dengan

petunjuk Direksi/Pengawas Pekerjaan


c. Seluruh sisa urugan yang tidak terpakai untuk penimbunan dan
penimbunan

kembali,juga

seluruh

sisa-sisa,puing-puing,sampah-

sampah harus disingkirkan dari lapangan pekerjaan.Seluruh biaya


untuk ini adalah tanggung jawab Kontraktor.
2).Bahan
a. Bahan yang dipergunakan adalah beton tak bertulang dengan
campuran 1 : 3 : 5
b. Semen,pasir dan air pasangan adalah sama dengan yang ditentukan
dalam pekerjaan beton
c. Adukan

yang dipakai untuk pasangan kanstin adalah dengan

campuran 1 PC : 3 Psr.
3) Pemasangan
a. Galian pas Kanstin beton yang sudah jadi dialasi dengan pasir urug
yang bersih dengan ketebalan sesuai dengan gambar.kemudian disiram
dengan air hingga jenuh.Kemudian dilanjutkan dengan pemasangan
beton kanstin
b. Kanstin beton yang telah dipasang dengan adukan campuran 1 PC : 3
Psr .terpasang padat dan antara kanstin harus dilapisi adukan serta
pasangan permukaan atas kanstin harus datar/rata dan waterpas

XII-120

SPESIFIKASI TEKNIS DAN GAMBAR


20.

Pasangan Batu Alam


20.1 Pasangan Batu Candi
a. Lingkup Pekerjaan
Menyediakan

bahan,

alat

dan

tenaga

kerja

ahli

untuk

menyelenggarakan pekerjaan pada top planter box seperti tersebut


dalam gambar atau dalam syarat-syarat dan spesifikasi khusus.
b. Bahan-bahan
Digunakan batu candi dengan kualitas baik.
Ukuran, jenis batu, dan pola sesuai dengan gambar rencana.
Coating anti lumut ex. AM, Lemkra atau setara, dan disetujui Tim
Teknis / Konsultan Supervisi. Bahan coating setara Protex One
c. Persiapan Bahan/Material
Setelah dinding siap, maka batu tempel yang akan dipasang diseleksi
motif dan warnanya sesuai gambar (Skema Warna/ Colour Scheme)
dan harus

mendapatkan petunjuk dari Perencana Arsitektur dan

disetujui oleh Tim Teknis / Konsultan Supervisi.


Jika batu tempel atau bagiannya menurut gambar harus dipotong,
diprofil atau disesuaikan dengan desain, hanya diperkenankan dengan
menggunakanmesin potong, dihaluskan dengan mesin gerinda atau
mesin khusus dan dikerjakan oleh seorang ahli.
d. Pemasangan
Batu tempel dipasang pada ruang-ruang seperti yang tercantum
dalam gambar.
Setelah dinding rata, batu tempel dipasang tepat sesuai dengan
ukuran dan pola dalam gambar, sehigga menghasilkan permukaan
yang rata.
Sebelum direkatkan harus dicoba dahulu pertemuan masing-masing
bentuk atau pola sehingga bisa disempurnakan, dan seterusnya sampai
disetujui Tim Teknis / Konsultan Supervisi.

XII-121

SPESIFIKASI TEKNIS DAN GAMBAR


Batu tempel dipasang dengan menggunakan perekat khusus dan
adukan dengan campuran 1 semen + 4 pasir.
Coating anti lumut diberikan sebagai finishing akhir permukaan
dinding batu.
20.2 Pasangan Batu Palimanan
a. Lingkup Pekerjaan
Menyediakan

bahan,

alat

dan

tenaga

kerja

ahli

untuk

menyelenggarakan pekerjaan pada tangga masuk, top dinding kolam,


planter box, tempat duduk pool bar dan tangga bar seperti tersebut
dalam gambar atau dalam syarat-syarat dan spesifikasi khusus.
b. Bahan-bahan
Digunakan batu palimanan ex cirebon dengan kualitas baik.
Ukuran, jenis batu, dan pola sesuai dengan gambar rencana.
Coating anti lumut ex. AM, Lemkra atau setara, dan disetujui Tim
Teknis / Konsultan Supervisi. Bahan coating setara Protex One
c. Persiapan Bahan/Material
Setelah bagian siap, maka batu tempel yang akan dipasang diseleksi
motif dan warnanya sesuai gambar (Skema Warna/ Colour Scheme)
dan harus

mendapatkan petunjuk dari Perencana Arsitektur dan

disetujui oleh Tim Teknis / Konsultan Supervisi.


Jika batu tempel atau bagiannya menurut gambar harus dipotong,
diprofil atau disesuaikan dengan desain, hanya diperkenankan dengan
menggunakanmesin potong, dihaluskan dengan mesin gerinda atau
mesin khusus dan dikerjakan oleh seorang ahli.
d. Pemasangan
Batu tempel dipasang pada ruang-ruang seperti yang tercantum
dalam gambar.
Setelah dinding rata, batu tempel dipasang tepat sesuai dengan
ukuran dan pola dalam gambar, sehigga menghasilkan permukaan
yang rata.
XII-122

SPESIFIKASI TEKNIS DAN GAMBAR


Sebelum direkatkan harus dicoba dahulu pertemuan masing-masing
bentuk atau pola sehingga bisa disempurnakan, dan seterusnya sampai
disetujui Tim Teknis / Konsultan Supervisi.
Batu tempel dipasang dengan menggunakan perekat khusus dan
adukan dengan campuran 1 semen + 4 pasir.
Coating anti lumut diberikan sebagai finishing akhir permukaan
dinding batu. Kecuali pada bagian batu palimanan yang akan terendam
air.
20.3 Pasangan Granite
a. Lingkup Pekerjaan
Menyediakan

bahan,

alat

dan

tenaga

kerja

ahli

untuk

menyelenggarakan pekerjaan pada meja pool bar dan tempat lain


sesuai dengan bq dan tangga.
b. Bahan-bahan
Digunakan granite gold black dengan kualitas baik.
Ukuran, jenis batu, dan pola sesuai dengan gambar rencana.
c. Persiapan Bahan/Material
Setelah bagian siap, maka batu tempel yang akan dipasang diseleksi
motif dan warnanya sesuai gambar (Skema Warna/ Colour Scheme)
dan harus

mendapatkan petunjuk dari Perencana Arsitektur dan

disetujui oleh Tim Teknis / Konsultan Supervisi.


Jika batu tempel atau bagiannya menurut gambar harus dipotong,
diprofil atau disesuaikan dengan desain, hanya diperkenankan dengan
menggunakanmesin potong, dihaluskan dengan mesin gerinda atau
mesin khusus dan dikerjakan oleh seorang ahli.
d. Pemasangan
Batu tempel dipasang pada ruang-ruang seperti yang tercantum
dalam gambar.

XII-123

SPESIFIKASI TEKNIS DAN GAMBAR


Setelah dinding rata, batu tempel dipasang tepat sesuai dengan
ukuran dan pola dalam gambar, sehigga menghasilkan permukaan
yang rata.
Sebelum direkatkan harus dicoba dahulu pertemuan masing-masing
bentuk atau pola sehingga bisa disempurnakan, dan seterusnya sampai
disetujui Tim Teknis / Konsultan Supervisi.
Batu tempel dipasang dengan menggunakan perekat khusus dan
adukan dengan campuran 1 semen + 4 pasir.
Coating anti lumut diberikan sebagai finishing akhir permukaan
dinding batu. Kecuali pada bagian batu palimanan yang akan terendam
air.
20.4 Pasangan Andesit hitam bakar
a. Lingkup Pekerjaan
Menyediakan

bahan,

alat

dan

tenaga

kerja

ahli

untuk

menyelenggarakan pekerjaan pada pool deck, lantai ruang bilas dan


tempat lain seperti tersebut dalam gambar dan bq
b. Bahan-bahan
Digunakan andesit hitam bakar dengan kualitas baik.
Ukuran, jenis batu, dan pola sesuai dengan gambar rencana.
c. Persiapan Bahan/Material
Setelah bagian siap, maka batu tempel yang akan dipasang diseleksi
motif dan warnanya sesuai gambar (Skema Warna/ Colour Scheme)
dan harus

mendapatkan petunjuk dari Perencana Arsitektur dan

disetujui oleh Tim Teknis / Konsultan Supervisi.


Jika batu tempel atau bagiannya menurut gambar harus dipotong,
diprofil atau disesuaikan dengan desain, hanya diperkenankan dengan
menggunakan mesin potong, dihaluskan dengan mesin gerinda atau
mesin khusus dan dikerjakan oleh seorang ahli.
d. Pemasangan

XII-124

SPESIFIKASI TEKNIS DAN GAMBAR


Batu tempel dipasang pada ruang-ruang seperti yang tercantum
dalam gambar.
Setelah dinding rata, batu tempel dipasang tepat sesuai dengan
ukuran dan pola dalam gambar, sehigga menghasilkan permukaan
yang rata.
Sebelum direkatkan harus dicoba dahulu pertemuan masing-masing
bentuk atau pola sehingga bisa disempurnakan, dan seterusnya sampai
disetujui Tim Teknis / Konsultan Supervisi.
Batu tempel dipasang dengan menggunakan perekat khusus dan
adukan dengan campuran 1 semen + 4 pasir.
20.5

Pasangan Batu Pilah, BallGreen dan Paras Sarwagenep


a. Lingkup Pekerjaan
Menyediakan

bahan,

alat

dan

tenaga

kerja

ahli

untuk

menyelenggarakan pekerjaan pada ruang bilas dan tempat lain seperti


tersebut dalam gambar dan bq
b. Bahan-bahan
Digunakan Batu Pilah, BallGreen dan Paras Sarwagenep dengan
kualitas baik.
Ukuran, jenis batu, dan pola sesuai dengan gambar rencana.
c. Persiapan Bahan/Material
Setelah bagian siap, maka batu tempel yang akan dipasang diseleksi
motif dan warnanya sesuai gambar (Skema Warna/ Colour Scheme)
dan harus

mendapatkan petunjuk dari Perencana Arsitektur dan

disetujui oleh Tim Teknis / Konsultan Supervisi.


Jika batu tempel atau bagiannya menurut gambar harus dipotong,
diprofil atau disesuaikan dengan desain, hanya diperkenankan dengan
menggunakan mesin potong, dihaluskan dengan mesin gerinda atau
mesin khusus dan dikerjakan oleh seorang ahli.
d. Pemasangan

XII-125

SPESIFIKASI TEKNIS DAN GAMBAR


Batu tempel dipasang pada ruang-ruang seperti yang tercantum
dalam gambar.
Setelah dinding rata, batu tempel dipasang tepat sesuai dengan
ukuran dan pola dalam gambar, sehigga menghasilkan permukaan
yang rata.
Sebelum direkatkan harus dicoba dahulu pertemuan masing-masing
bentuk atau pola sehingga bisa disempurnakan, dan seterusnya sampai
disetujui Tim Teknis / Konsultan Supervisi.
Batu tempel dipasang dengan menggunakan perekat khusus dan
adukan dengan campuran 1 semen + 4 pasir.
21. Pekerjaan Finishing
a. Polituran setara Ultran

dengan warna ditentukan kemudian sesuai

petunjuk Direksi/Pengawas Pekerjaan. Pekerjaan polituran dilakukan


pada Plafond lambesering, usuk expose, dan bagian lain yang disebut
dalam gambar rencana
b. Pengecatan Tembok setara vinilex dengan warna ditentukan kemudian
seuai dengan petunjuk direksi/ pengawas pekerjaan. Pekerjaan
pengecatan dilakukan pada tembok dan plafond kalsiboard dan bagian
lain yang disebut dalam gambar rencana
c. Pekerjaan waterproofing setara waterproof membran pada bagian yang
sesuai dengan gambar atau sesuai saran Direksi/Pengawas.
22.

Pekerjaan Penyelesaian
a. Kontraktor bertanggung jawab untuk perbaikan kembali seperti
keadaan konstruksi semula dengan kualitas minimal yang sama yaitu
untuk konstruksi atau bangunan lainnya yang rusak akibat
pelaksanaan pekerjaan ini.
b. Bekas bongkaran yang sudah tidak terpakai lagi dibersihkan dan
diangkut ke luar proyek, sehingga pada waktu serah terima tampak
bersih dan rapi

XII-126

SPESIFIKASI TEKNIS DAN GAMBAR


c. Apabila pekerjaan telah diselesaikan seluruhnya (100%) dan
diterima baik oleh Direksi, Kontraktor mempunyai kewajiban
membuat as built drawing (gambar yang sesuai dengan pelaksanaan
di lapangan) dan disahkan oleh pemimpin proyek
12.2.3.Gambar Kerja
Gambar Perencanaan yang merupakan bagian dari Dokumen Kontrak ini adalah
contoh lay out (shop drawing) . Untuk pelaksanaannya, Kontraktor harus
membuat gambar lay out (shop drawing) tersebut untuk masing-masing pekerjaan
sesuai dengan kondisi yang ada

12.2.4. Hal-hal Khusus


Untuk hal-hal yang belum diatur dalam Rencana Kerja dan Syarat-Syarat (RKS)
ini, sebagai pedoman dalam pelaksanaan pekerjaan proyek ini digunakan :
1. Undang-undang RI
2. Peraturan Daerah.
3. Standard Nasional Indonesia (SNI) yang dikeluarkan oleh Badan Standarisasi
Nasional
4. Ketentuan-ketentuan peraturan yang dikeluarkan oleh Departemen / Instansi
yang bersangkutan.

Bandung,
2016
Disiapkan oleh :
Konsultan Perencana

PT. TJIPTA ANDHIKA


PERSADA

WENDI WARDANI, MM
Direktur
XII-127

SPESIFIKASI TEKNIS DAN GAMBAR

XII-128

Anda mungkin juga menyukai