Anda di halaman 1dari 15

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA,

REMAJA DENGAN MASALAH MENARIK DIRI

OLEH :
SUBHAN
NIM : 010030170 B

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SURABAYA
2002

ASUHAN KEPERAWATAN KELUAGA,


REMAJA DENGAN MASALAH MENARIK DIRI

I.

PENDAHULUAN
Menarik diri merupakan masalah yang kerap dijumpai pada remaja.

Gejala utama pada reaksi menarik diri adalah penarikan diri dari hubungan
antar manusia. Remaja menjauhi orang lain dan tidak mampu mengadakan
hubungan emosional yang dekat, sering diam, malu malu dan patuh.
Remaja dengan masalah seperti ini butuh penanganan yang hati
hati dan serius. Bila keadaa ini tidak segera ditangani dapat berkembang
menjadi psikosa reaktif dan selanjutnya menjadikan remaja tersebut
berkepribadian skizoid. Dukungan emosional dari keluarga dalam upaya
penanganan masalah ini sangat dibutuhkan.
Perawatan kesehatan keluarga, diharapkan mampu untuk menagani
masalah ini . Dalam upaya penanganan terhadap remaja dengan masalah
menarik diri, cara yang terbaik digunakan adalah dengan menggunakan
pendekatan kekeluargaan, karena bagaimanapun juga remaja tersebut
merupakan bagian dari keluarga. Kegagalan dalam membina ikatan
emosional yang harmonis dalam keluarga merupakan faktor pencetus
terjadinya masalah ini.
FAKTOR PENYEBAB MASALAH MENARIK DIRI
Banyak teori yang mencoba untuk menjelaskan penyebab dari masalah
menarik diri pada remaja , tetapi pada dasarnya focus kajiannya adalah pada
sifat serta ciri dari remaja itu sendiri . Ciri - ciri remaja itu sendiri antara lain :
1. Masa remaja sebagai periode penting
Walaupun semua periode dalam rentang kehidupan penting pada usia
remaja perkembangan fisik dan mental yang cepat menimbulkan perlunya
penyesuaian mental dan perlunya membentuk sikap ,nilai dan minat baru
yang mempunyai akibat jangka panjang pada usia berikutnya.
2. Masa remaja sebagai periode peralihan
Pada masa ini remaja bukan lagi seorang anak dan juga bukan orang
dewasa ,bila berperilaku anak-anak ia akan bertindak dewasa tetapi bila
berperilaku dewasa dia dikatakan masih belum waktunya seperti orang
dewasa.
3. Masa remaja sebagai periode perubahan

Ada 5 perubahan yang terjadi pada remaja :


a. Peningkatan emosi
b. Perubahan fisik
c. Perubahan perilaku
d. Perubahan pandangan terhadap nilai
e. Bersikap ambivalen terhadap perubahan yang terjadi atas dirinya.
4. Masa remaja sebagai usia bermasalah
Terdapat dua alasan ,pertama sepanjang masa anak-anak segala
masalah diselesaikan orang tua atau guru.Kedua, karena remaja merasa
mandiri sehingga tidak perlu bantuan orang lain, sehingga banyak
kegagalan-kegagalan dalam menyelesaikan masalah karena belum
berpengalaman
5. Masa remaja sebagai masa mencari identitas
Identitas diri yang dicari remaja berupa usaha untuk menjelaskan siapa
dirinya dan apa perannya dalam masyarakat.
6. Masa remaja sebagai usia yang menimbulkan ketakutan
Karena anggapan bahwa remaja adalah anak-anak yang tidak rapi, yang
tidak dapat dipercaya dan cenderung merusak maka remaja cenderung
ragu dalam membuat keputusan dan mencari bantuan dalam mengatasi
masalanya.
7. Masa remaja sebagai masa yang tidak realistik
Remaja cenderung untuk melihat dirinya dan orang lain sebagaimana
yang ia inginkan bukan sebagaimana adanya.
Selain itu pada masa remaja mengalami beberapa perubahan diantaranya
adalah :
1. Perubahan fisik
a. Perubahan eksternal
Tinggi badan, rata-rata anak perempuan mencapai tinggi
maksimal pada usia 17-18 tahun sedang anakklaki-laki antara
usia 19-20 tahun.
Berat badan, perubahan berat badan mengikuti jadwal yang
sama dengan perubahan tinggi badan
Proporsi

tubuh,

berbagai

anggota

tubuh

mencapai

perbandingan yang seimbang


Organ sex, organ sex wanita dan laki-laki mencapai ukuran
yang matang tetapi fungsi belum maksimal sampai beberapa
tahun kemudian . Sedangkan ciri sex sekunder mencapai

tingkat perkembangan matang pada akhir masa remaja.


b. Perubahan internal
Sistem pencernaan, perut manjadi lebih panjang, usus
bertambah panjang dan bertambah besar, otot perut dan
dinding usus bertambah tebal dan lebih kuat, ukuran hati
bertambah besar dan kerongkongan bertambah panjang
Sistem peredaran darah,jantung bertambah besar dengan
pesat, pada usia remaja akhir berat jantung dua kali berat
jantung waktu lahir.
Sistem pernafasan, kapasitas paru anak wanita matang pada
usia 17 tahun sedangkan laki-laki beberapa tahun kemudian.
Sistem endokrin, kelenjar seks berkembang pesat meskipun
belum mencapai ukuran matang.
Jaringan tubuh, perkembangan rangka berhenti pada usia 18
tahun,jaringan lain terus berkembang terutama jaringan otot.
2. Perubahan emosi
Pola emosi pada remaja sama dengan anak-anak,yang membedakan
terletak pada ransangan dan derajat yang membangkitkan emosi. Emosi
yang

umum

yang

dimiliki

oleh

remaja

antara

lain

amarah,takut,cemburu,ingin tahu,irihati,gembira, sedih, kasih sayang.


Remaja yang memiliki kematangan emosi memberikan reaksi emosional
yang stabil , tidak berubah-ubah dari suatu suasana hati ke suasana hati
yang lain.
3. Perubahan sosial
Salah satu tugas perkembangan masa remaja yang tersulit adalah
berhubungan dengan penyesuaian sosial, hal tersebut dikarenakan oleh
kuatnya pengaruh kelompok sebaya disebabkan remaja lebih banyak
diluar rumah bersama teman sebaya.
Disamping itu faktor lingkungan juga mempengaruhi gangguan perilaku
yaitu :
1. Orang tua
Sikap orang tua terhadap remaja merupaka faktor yang sangat penting
bagi perkembangan kepribadian remaja.Perkawinan yang tidak bahagia
atau perceraian menimbulkan kebingungan pada remaja.Bila orang tua
tidak rukun ,maka sering mereka tidak konsekuen dalam hal mengatur
disiplin

dan

sering

mereka

bertengkar

didepan

anak-anak

mereka.Sebaliknya disiplin yang dipertahankan secara kaku dapat

menimbulkan frustasi yang hebat.Disiplin harus dipertahankan dengan


bijaksana ,jangan sampai seakan-akan ada dua blok dirumah,yaitu orang
tua disatu pihak dan anak-anak dilain pihak.
2. Saudara-saudara
Rasa iri hati terhadap saudar-saudara adalah normal, biasanya lebih
nyata pada anak pertama dan lebih besar antara anak-anak dengan jenis
kelamin yang sama.Perasaan ini akan bertambah keras bila orang tua
memperlakukan anak-anak tidak sama (pilih kasih).Untuk menarik
perhatian dan simpati dari orang tua,biasanya remaja menunjukkan
perilaku agresif atau negativistik.
3. Orang-orang lain didalam rumah
Seperti nenek,saudar orang tua atu pelayan,juga dapat mempengaruhi
perkembangan kepribadian pada remaja. Nenek pada umumnya
menunjukkan sikap memanjakan terhadap cucunya
4. Hubungan disekolahnya
Yang perlu diselidiki adalah bagaimana hubungan remaja dengan
gurunya, teman sekolahnya. Tidak jarang seorang guru yang sifatnya
terlalu keras justru menimbulkan kenakalan pada murid-muridnya.
5. Keadaan ekonomi
Gangguan perilaku lebih sering didapati pada anak-anak dari golongan
sosio-ekonomi tinggi atau rendah. Hal ini terjadi mungkin karena orang
tua mereka terlalu sibuk dengan kegiatan-kegiatan sosial (pada kalangan
atas)atau sibuk dengan mencari nafkah (pada kalangan rendah) sehingga
lupa menyediakan waktu untuk berkomunikasi dengan baik pada para
remaja.
Menurut Rosenheim,Tucker dan Lafore, diambil kesimpulan bahwa orang tua
remaja dengan gangguan perilaku sering menunjukkan sikap menolak
terhadap anak mereka. Sikap menolak ini mempunyai latar belakang
tertentu, misalnya :
Perkawinan yang tidak bahagia.Isteri mengira bahwa denagn adanya
anak,hubungan suami istri akan menjadi baik. Bila kemudian ternyata
tidak demikian, maka anaklah yang dipersalahkan (mungkin secara
tidak disadari)
Sikap menolak juga mungkin timbul karena sebelumnya ibunya takut
hamil lagi karena kesulitan ekonomi dan kelahiran seorang anak akan
menambah beban keluarga.
Sikap menolak dari orang tua terhadap anak mereka terutama pada remaja

diantaranya adalah :
Menghukum anaknya /remaja secara berlebih lebihan.
Anak

/remaja

kurang

diperhatikan

mengenai

makanan,pakaian,kemajuan disekolah dan kegiatan sosial.


Kurang sabar terhadap anaknya/remaja dan mudah marah.
Ancaman-ancaman untuk mengusir anak/remaja.
Anak/remaja yang bersangkutan diperlakukan lain dibandingkan
dengan saudara-saudaranya.
Sangat kritis terhadap anak/remaja tersebut.

ASUHAN KEPERAWATAN
PENGKAJIAN
A.DATA-DATA IDENTIFIKASI
1. Nama keluarga
2. Alamat dan nomor telepon
3. Komposisi keluarga
4. Tipe bentuk keluarga
5. Latar belakang kebudayaan
6. Identifikasi religi
7. Status kelas keluarga
8. Aktifitas-aktifitas rekreasi atau aktifitas waktu luang
II. B.TAHAP PERKEMBANGAN DAN RIWAYAT KELUARGA
Tahap perkembangan keluarga saat ini
Jangkauan pencapaian tahap perkembangan
Riwayat keluarga inti
Riwayat keluarga orang tua
III. C.DATA LINGKUNGAN
Karakteristik-karakteristik rumah
Karakteristik-karakteristik dari lingkungan sekitar rumah dan komunitas
yang lebih besar
Mobilitas geografi keluarga
Asosiasi-asosiasi dan transaksi-transaksi keluarga dengan komunitas
Jaringan dukungan sosial keluarga
IV. D.STRUKTUR KELUARGA
a. Pola-pola komunikasi
Jangkauan komunikasi fungsional dan disfungsional(tipe-tipe
pola berulang).
Jangkauan dari pesan dan bagaimana diungkapkan.
Karekteristik komunikasi dalam sub sistem-sub sistem keluarga.
Tipe-tipe proses komunikasi disfungsional yang ditemukan
dalam keluarga.
Bidang-bidang komunikasi tertutup.
Variabel-variabel keluarga dan eksternal yang mempengaruhi

komunikasi.
b. Struktur kekuasaan

Hasil-hasil dari kekuasaan.

Proses pengambilan keputusan.

Dasar-dasar kekuasaan.

Variabel-variabel yang mempengaruhi kekuasaan.

Seluruh kekuasaan keluarga.

c. Struktur peran
a. Struktur peran formal.
b. Struktur peran informal
c. Analisis model-model peran.
d. Variabel struktur peran yang mempengaruhi.
d. Nilai-nilai keluarga
Bandingkan keluarga dengan orang Amerika / nilai-nilai kelompok
referensi keluarga dan atau mengidentifikasi nilai-nilai penting
keluarga dan pentingnya (prioritas) dalam keluarga.
Kongruensi antara nilai-nilai keluarga dan nilai-nilai subsistem
keluarga juga kelompok referensi dan atau komunitas yan lebih
luas.
Variabel-variabel yang mempengaruhi nilai-nilai keluarga.Apakah
nilai-nilai ini dipegang teguh oleh keluarga secara sadar maupun
secara tidak sadar.
V. E.FUNGSI-FUNGSI KELUARGA
1. Fungsi afektif
Kebutuhan-kebutuhan keluarga.
Mutual Nurturance, keakrapan dan identifikasi.
Diagram kedekatan dalam keluarga sangat membantu dalam hal ini.
Perpisahan dan kekerabatan.
2. Fungsi sosialisasi
Praktik-praktik pengasuhan anak dalam keluarga.
Kemampuan adaptasi praktik-praktik pengasuhan anak untuk
bentuk keluarga dan situasi dari keluarga.Siapa-siapa yang menjadi
pelaku sosialisasi bagi anak-anak?Nilai-nilai anak dalam keluarga.
Keyakinan-keyakinan

kultur

yang

mempengaruhi

pola-pola

pengasuhan anak.Estimasi tentang apakah keluarga beresiko.


Mengalami masalah-masalah pengasuhan anak dan jika demikian,
indikasi bagi faktor-faktor resiko tinggi. Adekuasi lingkungan rumah
akan kebutuhan anak untuk bermain.
3. Fungsi perawatan kesehatan
Keyakinan kesehatan, nilai-nilai dan perilaku keluarga.
Definisi sehat-sakit dari keluarga dan tingkat pengetahuan mereka.
Status kesehatan yang diketahui keluarga dan kerentanan terhadap
sakit.
Praktik-praktik diit keluarga , adekuasi diit keluarga (catatan riwayat
makan untuk 24 jam yang direkomendasikan) .
Fungsi jam makanan dan sikap terhadap makanan dan jam makan.
Praktik-praktik berbelanja(dan perencanaannya)
Individu-individu

yang

bertanggungjawab

terhadap

perencanaan

berbelanja dan menyiapkan makanan.


Kebiasaan tidur dan istirahat.
Latihan dan praktik-praktik rekreasi (tidak dimasukkan sebelumnya)
Kebiasaan menggunakan obat-obat keluarga.
Peran keluarga dalam praktik-praktik perawatan diri.
Praktik-praktik lingkungan keluarga. Cara-cara preventif berdasarkan
medis(uji fisik,mata,pendengnaran dan imunisasi)
Praktik-praktik kesehatan gigi. Riwayat kesehatan keluarga (baik
penyakit umum maupun khusus yang berhubungan dengan lingkungan
maupun genetika).
Layanan kesehatan yanng diterima. Perasaan dan persepsi mengenai
layanan kesehatan. Layanan perawatan kesehatan darurat. Layanan
kesehatan gigi. Sumber pembiayaan medis dan gigi. Logistik
perawatan yang diperoleh.
VI. F. COPING KELUARGA

Stressor-stressor keluarga jangka panjang dan pendek.

Kemampuan keluarga untk merespon,berdasarkan penilaian obyektif


terhadap situasi-situasi yan menimbulkan stress.

Penggunaan strategi-strategi koping(sekarang/yang lalu).


-Perbedaan cara koping keluarga.
-Strategi-strategi coping internal keluarga.
-Strategi-strategi coping eksternal keluarga.

Bidang-bidang

atau

situasi

dimana

keluarga

telah

mencapai

penguasaan.

Penggunaan

strategi-strategi

adaptif

disfungsional

yang

digunakan(sekarang/yang lalu).
VII. ANALISA DATA
Analisa

data

dilakukan

dengan

menggunakan

tipologi

masalah

kesehatan,yang terdiri dari 3 kelompok sifat masalah kesehatan (Freeman).


1. Ancaman kesehatan (Health Treats)
Merupakan suatu kondisi atau situasi yang dapat menimbulkan
penyakit,kecelakaan atau tidak mengenal potensi kesehatan,misalnya:
Riwayat penyakit keturunan dalam keluarga.
Penyaki menular
Besar/jumlah keluarga hubungannya dengan sumber daya keluarga.
Kecelakaan.
Nutrisi.
Stress.
Kesehatan lingkungan.
Kebiasaan personal.
Karakteristik personal.
Riwayat kesehatan.
Peran.
Status imunisasi.
2. Defisit kesehatan
Merupakan suatu keadaan gagal mempertahankan kesehatan termasuk:
Keadaan sakit yang belum/sudah terdiagnosa.
Kegagalan tumbuh kembang secara normal.
Gangguan kepribadian.
3. Krisis
Adalah saat-saat keadaan menuntut terlampau banyak dari individu atau
keluarga dalam hal penyesuaian maupun dalam hal sumber daya
mereka,meliputi :
Perkawinan.
Kehamilan,persalinan,masa nifas.
Menjadi orang tua.

10

VIII.DIAGNOSA KEPERAWATAN KELUARGA


1. Ketidakmampuan keluarga mengenal masalah menarik diri pada remaja
sehubungan dengan kurangnya informasi akibat yang ditimbulkan karena
penerapan disiplin yang kaku.
2. Ketidakmampuan keluarga mengambil keputusan untuk melakukan
tindakan terhadap masalah menarik diri pada remaja.
3. Ketidakmampuan

keluarga

memberikan

perawatan

pada

anggota

keluarga dengan menarik diri pada remaja.


4. Ketidakmampuan

keluarga

memelihara

lingkungan

rumah

yang

menunjang kesehatan untuk mengatasi masalah menarik diri sehubungan


dengan perceraian orang tua.
5. Ketidakmampuan keluarga memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan
untuk mengatasi masalah menarik diri.

11

PERENCANAAN / PELAKSANAAN
Perencanaan tindakan dalam memberikan asuhan keperawatan pada
pasien dengan masalah menarik diri, pada dasarnya berupa pendidikan
kesehatan pada keluarga menyangkut masalah menarik diri diri. Beberapa
tindakan yang dapat dilaksanakan dalam memberikan asuhan keperawatan
pada keluarga, remaja dengan masalah menarik diri antara lain :
1. Diskusikan dengan keluarga tentang pengertian dan contoh remaja
dengan gangguan kepribadian menarik diri.
2. Berikan reinforcement yang positif pada keluarga terhadap apa yang
diketahui oleh keluarga tentang reaksi menarik diri.
3. Berikan

kesempatan

kepada

keluarga

untuk

mengungkapkan

permasalahan yang timbul pada anak remajanya (terutama mengenai


masalah yang dijumpai pada remaja) akibat dari kurangnya perhatian
atau factor lain.
4. Berikan kesempatan pada keluarga untuk menceriterakan tindakan yang
telah dilakukan dalam upaya menangani anggota keluarganya dengan
masalah menarik diri dan berikan pujian serta koreksi bila ada
kekeliruan.
5. Diskusikan dengan keluarga perkembangan normal yang terjadi pada
remaja dan pentingnya membentuk ikatan emosional yang kuat untuk
mencegah timbulnya permasalahan permasalahan dalam keluarga.
6. Berikan contoh konkrit tentang cara penanggulangan anak remaja
dengan perilaku menarik diri secara baik dan benar.
7. Diskusikan tentang factor-faktor yang mempengaruhi permasalahan
menarik diri.
8. Diskusikan tentang tindakan (bimbingan, petunjuk dan pertimbangan)
pada anak remajanya sebelum melakukan sesuatu hal.
9. Beri kesempatan pada keluarga untuk mengungkapkan kemungkinan
factor yang menyebabkan timbulnya masalah menarik diri.
10. Diskusikan

dengan keluarga tentang efek yang timbul bila anak

remajanya dengan perilaku menarik diri.


11. Diskusikan bahwa peran-peran negatif yang terjadi pada anak remaja
timbul, tujuannya ingin menyatakan kejengkelannya karena merasa
kurang diperhatikan oleh lingkungannya.
12. Beri kesempatan kepada keluarga untuk mengungkapkan efek masalah
dan berikan reinforcement bila betul.

12

13. Diskusikan bahwa identitas akan terbentuk dengan baik bila tertanam
rasa kepercayaan dan disesuaikan dengan kemampuan dan keinginan
anak remajanya.
IX. EVALUASI
Disesuaikan dengan criteria atau standard yang telah ditentukan.

13

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA


REMAJA DENGAN MASALAH MENARIK DIRI

NO

MSL.

DX.

KEPW.
1.

Menarik

diri

TUJUAN

KEPW.
pada

TUJUAN

PANJANG

PENDEK

keluarga

Setelah

dalam

masalah

tindakan ke-perawatan

pertemuan

dalam

kabur :

remaja

menarik diri pada remaja

selama

waktu

menit

Anak remaja kebingungan

sehubu-bungan

mam-pu mengenal dan

keluarga mampu :

dalam

kurang-nya informasi tentang

menangani

1.

peranannya dalam kehidup-

masalah menarik diri

menarik

penaganannya

dan

keluarga
masalah
diri

pada

anggota kkeluarganya

kali

STANDAR

Ketidakmampuan

dengan

Setelah

50

Respon verbal

INTERVENSI

anggota keluarga usia

mengenal

di-lakukan

EVALUASI
KRITERI

Menyebu-kan

kembali

pengertian

Respon Verbal

meanrik diri.

1. Pengertian

identi-tas

yang

dengan

keluarga

tentang

pengertian dan contoh identias remaja yang


menentu-kan

Identitas yang kabur akan


menyebabkan

kabur.
15. Berikan reinforcement bila keluarga dapat
mengenal sedikit tentang identitas diri.
16. Berikan kesempatan kepada keluarga untuk

an bermasyara-kat.

dan

14. Diskusikan

anak

melanggar

nakal
nor-ma-

mengungkapkan permasalahan yang timbul


pada anak remajanya (terutama mengenai
sikap

dan

kematangan

kepribadiannya)

akibat dari kurangnya perhatian atau factor

norma yang ada.


Respon verbal

lain.
17. Beri kesempatan kepada keluarga tentang
cara dan tindakan yang telah dipergunakan
dalam membimbing anak remajanya.
2.Faktor-faktor

2.

Menyebut-kan

kembali
yang

factor-faktor

mem-pengaruhi

timbulnya

mempengaruhi

1.

identi-tas kabur :

masalah

identitas ka-bur.

yang
timbulnya

18.

Lingkungan

sosial

Anak remaja merasa

dengan

keluarga

bahwa

sikap

otoriter

sebaiknya

tidak

dilakukan.

yang menyukar

Diskusikan

2.

Diskusikan tentang factor-

sebagai anak malang

faktor yang mempengaruhi

Kurangnya cinta kasih

permasalah-an

Kurangnya perhatian

Kurang
yang baik

bimbingan

identitas

yang kabur.
3.

Diskusikan

tentang

tindakan

(bimbingan,

petunjuk

dan

14

3. Efek identitas yang kabur :

Anak nakal

Mengganggu

pertimbangan) pada anak


remajanya

melakukan sesuatu hal.


4.

masyarakat
3. Menyebu-tkan efek
yang

terjadi

bila

identitas kabur terjadi


pada anak remajanya.

sebelum

Beri

kesempatan

Minuman obat bius

keluarga

Membolos sekolah

mengungkapkan

Sebagai pencuri

Sebagai pemerkosa

pada
untuk

kemungkinan factor yang


menyebabkan identitasnya
kabur.

1. Diskusikan

dengan keluarga tentang efek yang

timbul bila anak remajanya dengan identitas


kabur.
2. Diskusikan bahwa peran-peran negatif yang terjadi
pada anak remaja timbul, tujuannya ingin
menyatakan

kejengkelannya

karena

merasa

kurang diperhatikan oleh lingkungannya.


3. Beri kesempatan

kepada keluarga untuk

mengungkapkan efek masalah dan berikan


reinforcement bila betul.
4. Diskusikan bahwa identitas akan terbentuk dengan
baik bila tertanam rasa kepercayaan dan
disesuaikan dengan kemampuan dan keinginan
anak remajanya.

15

Anda mungkin juga menyukai