Sirosis Hepatis
Alvisha Nadhila Ramadhinta
NIM. I4A011084
Pembimbing:
dr. Enita Rakhmawati K, MSc, Sp.PD
DATA MEDIS
-Anamnesis
-Pemeriksaan Fisik
-Pemeriksaan Penunjang
DATA PASIEN
A. IDENTITAS PASIEN
Nama
: Tn. M
Jenis Kelamin
: Laki-laki
Usia
: 37 tahun
Alamat
: Palingkau Lama RT 5 Kapuas
Pekerjaan
: Swasta
Status Perkawinan : Menikah
MRS
: 29 oktober 2015
Anamnesis
(Autoanamnesis, Tanggal 29 oktober 2015)
Keluhan Utama :
Lemas
Keluhan penyerta :
Perut membesar
Riwayat Perjalanan Penyakit :
Pasien mengeluhkan lemas diseluruh tubuh kurang lebih 11 jam sebelum
masuk rumah sakit. Lemas disertai pusing, berkeringat dingin kemudian pasien
merasakan pandangan terasa gelap dan tidak mampu menjaga keseimbangan
tubuh. Saat ditemukan oleh istri pasien, pasien telah terjatuh tidak sadarkan
diri dilantai dan segera dibawa ke RSUD. Dr. H. Soemarno Sosroatmodjo Kuala
Kapuas kemudian dirujuk ke RSUD Ulin. Sebelumnya lemas muncul perlahan
lahan dimulai dengan rasa lemas pada saat berjalan sejak 7 hari sebelum masuk
rumah sakit sampai lemas diseluruh tubuh. Pasien mengaku nafsu makan
menurun sejak 14 hari sebelum masuk rumah sakit, nafsu makan menurun
disertai dengan rasa mual. Muntah tidak ada. Pasien makan 2 kali sehari
sebanyak 2-3 sendok sekali makan. Pasien juga mengeluhkan perut terasa
membesar kurang lebih 14 hari sebelum masuk rumah sakit. Perut terasa
membesar tidak disertai nyeri perut maupun sesak.
Pemeriksaan Fisik
Keadaan Umum: Tampak ikterik pada sklera dan tubuh, pasien
tampak lemas.
Kesadaran: Komposmentis
GCS
: 4-5-6
Tanda Vital.
Tekanan darah
: 110/80 mmHg
Nadi
: 68 x / menit
Respirasi
: 24 x/ menit
Suhu
: 360C
BB
: 65 kg
TB
: 165cm
Pemeriksaan Fisik
Kulit
Inspeksi
Hidung
Inspeksi
Palpasi
Mulut
Inspeksi
Thoraks
Inspeksi
Palpasi
Perkusi
Auskultasi
Jantung
Inspeksi
Palpasi
Perkusi
Auskultasi
: epistaksis (-/-)
: Nyeri (-/-)
: bibir kering(-), Perdarahan gusi(-),Disfagia (-)
: Simetris
: Fremitus vokal simetris
: sonor
: Suara napas vesikuler, wheezing (-/-), Rhonki (-/-)
: Iktus tidak tampak
: Iktus teraba di linea midclavicula ICS 4 sinistra
: Batas kanan: ICS IV linea parasternalis dektra
Batas kiri: ICS V linea midklavikula sinistra
: S1 S2 tunggal, murmur (-), gallop (-)
Abdomen
Inspeksi : Tampak cembung
Auskultasi : Bising usus (+) 4x
Perkusi : timpani
Palpasi
: hepatomegali (-), splenomegali (-), massa (-)
nyeri tekan (-), shifting dullness (+)
Punggung
Inspeksi : Skoliosis (-), kifosis (-)
Palpasi
: Nyeri (-) Nyeri ketok ginjal (-)
Ekstremitas
Inspeksi : deformitas (-), simetris (+)
Akral hangat
+ +
edem - + +
- -
Hasil
Nilai Rujukan
Satuan
Pukul 09.25
29
<200
mg/dl
Pukul 10.00
104
<200
mg/dl
Pukul 12.30
139
<200
mg/dl
Nilai Rujukan
Satuan
Hematologi
Hemoglobin
9.2
14.0-18.0
g/dl
Leukosit
3.3
4.0-10.5
Ribu/ul
Eritrosit
4.76
4.5-6.0
Juta/ul
Hematokrit
31.7
35-52
Vol%
Trombosit
83
150-450
Ribu/ul
MCV
66.6
80.0-97.0
Fl
MCH
19.3
27.0-32.0
Pg
MCHC
29.0
32.0-38.0
Hasil
Rujukan
Satuan
153
< 200
Mg/Dl
SGOT
53
0-46
u/l
SGPT
37
0-45
u/l
ureum
21
10-50
Mg/Dl
kreatinin
0.9
0.7-1.4
Mg/Dl
HBsAg
Positive
Negative
Albumin
3.5
3.5-5.5
g/dl
Bilirubin total
1.55
0.20-1.20
Mg/Dl
Bilirubin direk
0.72
0.00-0.40
Mg/Dl
Bilirubin indirek
0.83
0.20-0.60
Mg/Dl
PL
1. Sirosis
hepatis
.
2. Nausea
IDx
1.1 Hepatitis
B kronik
2.1 Sirosis
hepatis
2.2
Dyspepsia
syndrome
PDx
PTx
IVFD RL 20 tpm
P.O Propanolol 10mg 1x1
Spironolakton 100mg 1/21/2-0
Curcuma 3x1
PMo
S, VS
PEd
-Bed
rest
-diet
rendah
gararn,
konsum
si garam
sebanya
k 5,2
gram
atau 90
mmol /
hari
Kesan :
Pansitopenia. DD:
Anemia Aplastik,
MDS, Post kemo
PL
3.
Pansitopenia
IDx
3.1 Anemia
Aplastik
3.2 MDS
PDx
-Retikulosit
- LDH
- BMA
PTx
PMo
S, VS
PEd
-Bed
rest
VI.Follow up
Tanggal pemeriksaan
Perjalanan Penyakit
Instruksi Dokter
30 Oktober 2015
Perawatan Hari I
S: Lemas (+)
T:110/80mmHg
N : 62 x/m
P : 24 x/m
Pusing (-)
S : 36 0C
BAK : (+)
BAB : (+)
P: USG Abdomen
Kep: Anemis (<), ikterus (+), Cek MDT, Protein total, Albumin
sianosis (-)
Thorax: Rh (-/-), Wh (-/-)
Cor: BJ I/II murni reguler
Abd: H/L tidak teraba, peristaltic
(+) N
Ext: Pitting edema (-/-)
A: Hepatitis
hepatis
Pansitopenia
Susp
sirosis
31 Okober 2015
Perawatan Hari II
S: Lemas (+) mual/muntah
(-/-)
IVFD RL 20 tpm
P : 29 x/m
Pusing (-)
S : 36,2 0C
BAK : (+)
T:110/80mmHg
N : 65 x/m
BAB : (+)
Curcuma 3x1
1 November 2015
T:110/70mmHg
N : 70 x/m
Pusing (-)
P : 20 x/m
BAK : (+)
S : 36,5 0C
BAB : (+)
IVFD RL 20 tpm
Inj. Ranitidin 2x1
Inj. Metoclopramide (k/p)
P.O Propanolol 10mg 1x1
2 November 2015
T:110/70mmHg
Perawatan Hari IV
S: Lemas (-) mual/muntah (-/-)
N : 68 x/m
Pusing (-)
P : 22 x/m
BAK : (+)
S : 36,8 0C
BAB : (+)
Pembahasan
Penyebab terbanyak sirosis hepatis adalah konsumsi alkohol,
sedangkan di Indonesia terutama disebabkan oleh virus
hepatitis B maupun C.
Pada pasien ini dari hasil anamnesis didapatkan bahwa pasien pernah
terkena hepatitis B dan pada pemeriksaan penunjang didapatkan
HbsAg (+), yang mana artinya, pada pasien didapatkan salah satu
etiologi yang menyebabkan sirosis hepatis.
Pembahasan
Penderita sirosis hepatis
lebih banyak dijumpai pada
kaum laki-laki jika
dibandingkan dengan kaum
wanita sekitar 1,6-1 dengan
umur rata-rata terbanyak
antara golongan umur 30-59
tahun dengan puncaknya
sekitar 40-49 tahun.
Adapun pada
pasien ini,
berjenis
kelamin lakilaki dengan
usia 37 tahun
Pembahasan
Pada pasien didapatkan ikterik pada pemeriksaan
fisik. Ikterus yang terlihat pada kulit dan membran
mukosa tampak kuning pucat yang disebabkan oleh
karena bilirubinemia, namun apabila bilirubin kurang
dari 2-3 mg/dL tanda-tanda ikterus tidak tampak jelas
Pembahasan
Pada pasien juga didapatkan asites.
Pembahasan
Tatalaksana
Pada pasien ditemukan gejala dengan pendekatan diagnosis
mengarah pada sirosis hepatis dekompensata.
Tirah baring, parasentesis, diawali diet rendah garam.
Konsumsi garam sebanyak 5,2 gram atau 90 mmol/hari.
Diet rendah garam dikombinasi dengan obat-obat diuretik.
Awalnya dengan pemberian spironolakton dengan dosis 100-200
mg sekali sehari.
Respon diuretik dapat dimonitor dengan penurunan berat badan
0,5 kg/hari, tanpa adanya edema kaki atau 1 kg/hari dengan
adanya edema kaki.
PENUTUP
Telah dilaporkan kasus seorang laki-laki berusia 37
tahun dengan diagnosis sirosis hepatis. Diagnosis pada
pasien tersebut ditegakkan berdasarkan anamnesis,
pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang. Pasien
telah ditatalaksana dengan terapi suportif dan
simptomatik sesuai kecurigaan diagnosis. Pasien
dirawat sejak tanggal 29 oktober 2015 hingga 30
oktober 2015 di Bangsal Tulip penyakit dalam.