Anda di halaman 1dari 2

BAB I

TINJAUAN PUSTAKA
Gangguan Napas pada Bayi Baru Lahir

1.1 Definisi Gangguan Napas


Gangguan napas atau respiratory distress merupakan masalah yang sering
ditemui pada bayi baru lahir. Gangguan napas merupakan suatu keadaan dimana
terjadinya peningkatan kerja pernafasan yang ditandai dengan takipnea, retraksi, nafas
cuping, hidung, merintih (grunting), sianosis dan apnu.
Dalam jam jam pertama setelah kelahiran, empat gejala distress respirasi ini
seperti takipnea, retraksi, napas cuping, dan merintih dapat dijumpai pada bayi baru
lahir normal sebagai akibat perubahan fisiologi akibat reabsrobsi cairan dalam paru
bayi dan masa transisi dari sirkulasi fetal ke sirkulasi neonatal. Namun bila gejala ini
menetap, hal ini dapat dijadikan tanda adanya gangguan napas atau respiratory
distress.1
1.2 Patofisiologi
Perkembangan paru berasal dari embryonic foregut yang diikuti 4 stadium
perkembangan paru yang meliputi perkembangan saluran pernafasan, pembuluh darah
dan proses diferensiasi yang berlansung secara bersamaan, meliputi :
1. Stadium Pseudoglandular (5-17 minggu), tejadi perkembangan bronkus dan
tubular asiner
2. Kanalikular (16 26 minggu), terjadi proliferasi kapiler dan penipisan
mesenkhim, diferensiasi pneumosit alveolar tipe II sekitar 20 minggu
3. Sakuler (24 -38 minggu), terjadi perkembangan dan ekspansi rongga udara,
awal pembentukan septum alveolar.
4. Alveolar (36 minggu lebih 2 tahun setelah lahir), penipisan septum alveolar
dan pembentukan kapiler baru.

1.3 Klasifikasi Gangguan Napas


1.4 Penyebab Gangguan Napas pada Bayi Baru Lahir
1.5 Faktor Predisposisi
1.6 Diagnosis
1.7 Pemeriksaan Penunjang
1.8 Manajemen
1.9 Pencegahan

Anda mungkin juga menyukai