Dr. H. Masyhudi AM
- Keadaan Pasien
- Farmakokinetik Obat
3. Per rectal
Keuntungan : sedikit mengalami first
pass metabolism, terhindar iritasi
lambung, pemberian per oral susah
(muntah) dll.
Kerugian : absorbsi tidak konstan,
sering ada iritasi mucosa rectum.
Contoh : obat anti radang, progesteron
4. Sublingual
Diberikan untuk beberapa kondisi
misalnya menghindari first pass
metabolime, menghindari pH lambung
& iritasi lambung, mempercepat
respon obat dll.
Hanya untuk obat yang larut dalam
lemak dan tidak polar
Contoh : nitrogliserin, isoprenalin
5. Inhalasi
Hanya untuk obat yang mudah
menguap
Absorbsi dan eliminasi terjadi di paru
Contoh : obat anestesi umum, obat
asma (salbutamol, isoprenalin dll.)
6. Suntikan
(im, iv, sc, ic, intra arterial, intra
peritoneal dan intratekal)
Farmakokinetik
Absorbsi dipengaruhi
tempat penyuntikan
ikatan obat jaringan
vasokonstriktor
Fungsi Vasokonstriktor memperlama efek anestetik lokal,
mengurangi perdarahan dan menghindari efek samping sistemik
Metabolisme : - golongan ester kolinesterase
- golongan amid enzim mikrosom hati
Kecepatan metabolisme bervariasi prilokain > mepivakain >
bupivakain
Selain berpengaruh local, anestetik local berpengaruh thp :
* SSP gelisah, kejang, tremor dan kejang
* Ganglion
* Sambungan saraf otot menyebabkan turunnya respon otot thp
rangsang
* Dan semua jenis serabut otot pd otot polos tjd spasmolitik
MEKANISME KERJA
Obat anestesi menurunkan permeabilitas
membran sel thd ion Na +
membran stabil
hantaran (konduksi) impuls saraf
terhambat
mencegah potensial aksi
Dari keseluruhan proses menyebabkan
hilangnya rasa sakit
Injeksi :
Facial Nerve Block
Retrobulbar / Peribulbar anesthesia dll
Topical :
Gonioscopy
Tonometry
Evaluasi abrasi kornea
Electroretinography
Minor Surgery of Conjunctiva
Contact Lens Fitting
Suture removal
Debridemen kornea dll
OBAT GLAUCOMA
Pembagian Glaukoma
Terkait dengan Tata Laksana, Glukoma
dibagi 2 macam :
Glaukoma Sudut Tertutup (Glaukoma
Akut)
Glaukoma Sudut Terbuka (Glaukoma
Kronik
Tata Laksana
Glaukoma Akut adalah surgical problem
(masalah pembedahan), artinya glaukoma akut
terapi definifnya adalah pembedahan, meskipun
sebelumnya harus didahului pemberian obatobatan sebelum dilakukan pembedahan
Glaukoma Kronik adalah medical problem
(masalah obat), artinya terapi utamanya adalah
obat-obatan, meskipun tidak menutup
kemungkinan perlunya tindakan pembedahan.
Reseptor Adrenergik :
Type 1
vasokontriksi
Type 2
hipotensi
akuos humor turun
Type 1
denyut jantung
akuos humor naik
Type 2
bronkodilat, vasodilat
Reseptor Kolinergik :
Muskarinik
denyut jantung turun
pupil miotik
motilitas usus naik
sekresi kelenjar naik
tonus singgter naik
Nikotinik
kontraksi otot lurik
Reseptor Histamin
Tipe H 1
Tipe H 2
bronkokontrik, vasodilat
sekresi asam lambung
Agonist
Antagonist
------klonidin
prazosin
----------
dopamine
propanolol,atenolol
salbutamol,terbulatin
----------
pilocarpin, neostigmin
atropine
-------
tubokurare
-----------
anti histamin
cimetidin,ranitidine
Phenilephrine HCl
Atropin
Homotropin
Scopolamin
Cyclopentolat dll
Ada 3 :
Antibiotic
Antifungal
Antiviral
Antibiotic :
1. Aminoglikosida (Gentamisin, Neomicin, Amikasin)
2. Kuinolon (Ciprofloksasin, Ofloksasin, Norfloksasin)
3. Sulfonamid (Sulafametoksazol, Sulfacetamid,
Sulfisokzasol)
4. Penicilin (Ampicilin, Amoksisilin, Oksacilin)
5. Cepalosporin (Cefotaksim, Cefuroksim, Ceftazimin)
6. Lain-lain (Polimiksin, Kloramfenicol, Eritromisin,
Vancomisin dll)
Antifungal :
Natamycin
Miconazole IV
Amphotericine B
Antiviral :
Cidofovir
Formivirsen Sodium
Foscarnet Sodium
Ganciclovir Sodium
Trifluridine
Vidarabine
Hyperosmotic Agents :
Gliserin
Isosorbid
Manitol
Urea