Anda di halaman 1dari 1

Kraniosinostosis Sekunder adalah akibat dari kegagalan pertumbuhan dan pem

esaran otak. Lebih lanjut klasifikasinya dapat dilihat pada tabel.


Tabel Klasifikasi Kraniosinostosis (Duggan)
Kraniosinostosis
A. Brakhisefali
primer
sekunder
B. Skafosefali
C. Plagiosefali
D. Trigonosefali
A. Kraniosinostosis
E. Oksisefali
sebagai bagian sindroma lain yang diketahui :
1. Sindroma Crouzon (kraniofasial disostosis)
2. Sindroma Apert (akrosefalosindaktili)
3. Sindroma Carpenter (akrosefalopolisindaktili)
4. Sindroma Treacher-Collins (mandibulofasialsinostosis)
5. Displasia kraniotelensefalik
6. Hipotelorisme orbital, arinensefali,
trigonosefali
7. Tengkorak cloverleaf
B. Kraniosinostosis yang berhubungan dengan keadaan lain
1. Penyakit metabolik
a. Ricket yang dapat ditindak
b. Hiperkalsemia idiopatik
c. Gargoylisme
d. Hipertiroidisme
2. Displasia dan disostosis tulang
a. Hipofosfatasia
b. Akhondroplasia
c. Disostosis metafiseal
d. Sindroma Rubinstein-Taybi
e. Mongolisme
f. Displasia tulang berkaitan dengan
hiperostosis tengkorak
3. Kraniosinostosis setelah pintas ventrikuler
4. Kraniosinostosis sehubungan dengan mikrosefali
5. Kelainan hematologis (diikuti penebalan diploe akibat berbagai anemia)
a. Ikterus hemolitika kongenital
b. Polisitemia vera
c. Penyakit sickle cell
d. Talasemia
6. Malformasi lain-lain yang berkaitan
7. Trauma

Anda mungkin juga menyukai