BAB 3 Revisi Ahir 12
BAB 3 Revisi Ahir 12
BAB 3 Revisi Ahir 12
METODE PENELITIAN
40
4. Pengunduran diri
Jika ada responden yang mengundurkan diri sebagai responden, maka hal
itu adalah suatu kelaziman dan tidak ada yang boleh melarang termasuk
peneliti itu sendiri.
3.2
Desain Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode penelitian observasional analitikdengan
Kelompok kasus
(menderita ISPA)
Tingkat pengetahuan
rendah
Tingkat pengetahuan
tinggi
Kelompok kontrol
(tidak ISPA)
Tingkat pengetahuan
rendah
41
Sampel
Sampel adalah bagian dari populasi yang mempunyai ciri-ciri atau keadaan
tertentu yang akan diteliti (Soekidjo, 2012). Sampel pada penelitian ini adalah
kelompok kasus dan kelompok kontrol.
1) Sampel kasus dalam penelitian ini adalah semua balita yang mengalami
ISPA. Sedangkan respondennyaibu mempunyai anak balita yang
berkunjung memeriksakan anak balitanya di Rumah Sakit Gotong Royong
Semapir Surabayasebanyak 38 responden.
2) Sampel kontrol dalam penelitian ini adalah semua balita yang tidak
mengalami ISPA. Sedangkan respondennyaibu mempunyai anak balita
yang berkunjung memeriksakan anak balitanya di Rumah Sakit Gotong
Royong Semapir Surabaya sebanyak 38responden.
Pada penelitian kasus-pembanding ini penentuan besar sampel dengan
menggunakan pengujian hipotesis terhadap odds ratio (OR).Penelitian yang
digunakan untuk memperkirakan jumlah sampel adalah penelitian Widarini (2011)
tentang hubungan pemberian ASI Ekslusif dengan kejadian ISPA. Hasil penelitian
tersebut disajikan dalam tabel 3.4:
42
Kasus
(ISPA)
a = 31
c =5
36
Kontrol
(Tidak ISPA)
b = 20
d = 16
36
Jumlah
51
21
72
Tabel 3.4 ini akan digunakan untuk memperkirakan jumlah sampel yang
akan digunakan.
OR
P2
axd 31x16
4,96
bxc 20 x5
b
20
0,55
(b d ) (20 16)
P1
(OR ) xP2
4,96 x0,55
0,861
(OR ) * P2 (1 P2 ) [( 4,96 x0,55) (1 0,55)]
Dengan menggunakan rumus pengujian hipotesis terhadap odds ratio (OR) maka
dapat diperoleh jumlah sampel:
{Z 1
{1,96 ([ 2 x0,555 x(1 0,555)] 0,842 [0,861x (1 0,861) 0,555 x(1 0,555)]}2
{0,861 0,555}2
Berdasarkan hasil penghitungan tersebut, maka diperlukan minimal 38
38,14
ibu terhadap Infeksi Saluran Pernapasan Akut ISPA pada balita dengan kejadian
ISPA balita di Rumah Sakit Gotong Royong Surabaya.
3.3.3 Teknik pengambilan sampel
Pengambilan sampel adalah tehnik non random sampling dengan
pendekatanaccidental
sampling
yaitu
cara
pengambilan
sampel
dengan
44
45
3.5
Variabel
Tingkat
Definisi operasional
Alat ukur
Jumlah jawaban responden yang benar Kuesioner
pengetahuan ibu
terhadap
tentang ISPA
Balita
pertanyaan
Skala ukur
Ordinal
-tinggi>75%
tentang
Hasil
-rendah<74%
Usia ibu
Ordinal
-<20th
-20 th
-21th-30th
->31th
Pendidikan
Ordinal
- SD - SMP - SMA
- S1
46
Kejadian ISPA
47
Nominal
1. ISPA
2. Tidak ISPA
Pendapatan
Ordinal
pendapatan
pendapatan
rata-rata
sedang:
antara
Rp.
48
pendapatan
rata-rata
rendah:
1.500.000
per
3.6
Mengambil kesimpulan
49
3.7
oleh peneliti yang berisikan data demografis yaitu umur ibu dan umur balita,
tingkat pendidikan dan pendapatan ibu serta pertanyaan-pertanyaan tentang
pengertian ISPA, penyebab, gejala, cara pencegahan, cara penularan,cara
perawatanISPA dirumah sakit Gotong Royong selama bulan Juni Juli 2016.
3.8
dengan uji coba terpakai. Dalam uji coba terpakai, seluruh data sampel penelitian
yang telah terkumpul dilakukan uji validitas dan reliabilitas terhadap alat ukur
yang digunakan.
Validitas adalah suatu indeks yang menunjukkan alat ukur itu benar-benar
mengukur apa yang diukur. Cara mengetahui validitas dari sebuah instrumen
adalah dengan uji korelasi antara skor setiap item (pertanyaan) dengan skor total
dalam instrumen. Bila semua pertanyaan dalam kuesioner memiliki korelasi yang
bermakna (construct validity), berarti semua item (pertanyaan) yang ada di dalam
kuesioner tersebut mengukur konsep yang diukur. Uji validitas atau teknik
korelasi yang digunakan adalah teknik korelasi pearson terhadap seluruh sampel
(uji validitas terpakai) yang telah didapat dan dilakukan dengan bantuan program
SPSS. Instrumen atau kuesioner dalam penelitian ini dikatakan valid apabila r
hitung > dari r tabel, dan dikatakan tidak valid apabila r hitung < dari r table
50
3.9.1
Pengolahan data
51
2) Kejadian ISPA
3. Entry data
Setelah data di edit dan coding selesai, kemudian data dilakukan dalam master
tabel dan disajikan dalam bentuk table frekuensi. Proses ini menggunakan
komputer dengan menggunakan program SPSS.
4. Cleaning
Apabila semua data selesai dimasukkan (data entry), perlu dicek kembali
untuk melihat kemungkinan kemungkinan adanya kesalahan kesalahan kode,
ketidaklengkapan dan sebagainya, kemudian dilakukan pembetulan atau koreksi
(Soekidjo, 2012).
3.9.2
Analisis data
52
Interpretasi
Tidak ada hubungan
Terdapat hubungan lemah
Terdapat hubungan sedang
Terdapat hubungan kuat
10
Cara sintesis
Pada penelitian ini menggunakan uji statistik analisis komparasi non-
53
54