MKP Tugas
MKP Tugas
complex, atau cultural activities itu sendri. Kegiatan pendidikan dalam kelima
lembaga penddikan yang menghadapi masalah akulturasi kebudayaan dapat
dipelajari dari berbagai sudut pandang ilmu.
3 praktek pendidikan dan keilmuan pendidikan di Indonesia
Dalam kegiatan pendidikan ditemukan unsur-unsur yang berupa (i) pendidik, seorag
yang bertindak mendidik seseorang dalam rangka mendidikkan suatu perilaku, ilmu
pengetahuan, kesenian, moral, nilai, dan symbol. Dalam tindak mendidik seorang
pendidik mengupayakan kemajuan domain-domain kognitif, afektif, dan psikomotor,
(ii) terdidik, seorang subyek yang terkena tindakan mendidik. Sang terdidik adalah
seseorag yang berbakat rasional dan non rasional yang berjiwa, berkepribadian
emansipatoris, dan melakukan identifikasi (pasif, aktif, kritis) bertujuan untuk
memiliki kepribadian sendiri yang unik. (iii) tujuan pendidikan, dari sisi pendidik
tujuan pendidikan merupakan hal-hal yang ideal, suatu idealisasi kemanusiaan pada
zaman tertentu. Idealisasi kemanusiaan dapat diperoleh dari agama, filsafat, dan
nilai kebudayaan. Dari sisi sang terdidik, tujuan pendidikan bersumber dari
pengalaman individualnya, keinginan, kemauan, dan cita-citanya. Kemauan dan
cita-cita sang terdidik akan berpengaruh pada gerak identifikasinya, nisbi
ketergantunagn kemandirian individualnya, dan tekanan mendidik sang pendidik,
yang terumus sebagai ing ngarsa sung tuladha, ing madya mangun karsa, tutwuri
andayani. (iv) terkait dengan tujuan pendidikan adalah hal isi pendidikan. Isi
pendidikan pada dasarnya adalah usur-unsur kebudayaan yang terpilih dan bernilai
yang berwujud benda, perilaku, idea, norma, nilai, dan symbol. Isi pendidikan
tergantung pada kemajuan sesuatu kebudayaan. (v) dalam interaksi antara pendidk
dan anak didik ditemukan adanya kewibawaan pendidikan identifikasi pendidikan.
Baik kewibawaan pendidikan maupun identifikasi pendidikan bersegi dua, bersifat
berbanding terbalik, dan berakhir denagn kemandirian sang terdidik.
LANDASAN PENDIDIKAN
Kemandirian sang terdidik merupakan batas akhir kegiatan pendidikan, suatu ujung
perjalanan yang bermula dari ketidakberdayaan sang terdidik. Praktek pendidikan
sudah lama berlangsung dalam masyarakat Indonesia, sejalan dengan kemajuan
kebudayaan Indonesia. Berkat adanya pengalaman kependidikan tersebut tiap
kebudayaan memiliki pengetahuan untuk melakuakan tindak mendidik. Kegiatan
pendidikan merupakan bagian integral kebudayaan. Pada satu sisi, kegiatan
pendidikan akan melestarikan unsur-unsur kebudayaan yang baik dan bernilai. Pada
sisi lain, terdapat unsur yang berupa benda, perilaku, norma, idea, nilai, dan simbol.
Adanya praktek pendidikan dalam suatu masyarakat tidak secara otomatis
menunjukkan bahwa praktek pendidikan berpijak dari pemikiran keilmuan
pendidikan. Sebab praktek pendidikan didasarkan pada (i) pemikiran berdasar akal
sehat semata-mata, (ii) pemikiran awam atas pengalaman hidup, (iii) pemikiran
berdasar wawasan agama. Secara sosiologis terbukti bahwa timbulnya ilmu
pengetahuan (dalam hal ini keilmuan pendidikan) berkat adanya tantangan
kebutuhan obyektif masyarakat, dan adanya individu atau kelompok individe
berbakat, yang berdedikasi dalam memecahkan masalah untuk memenuhi