I.
PENDAHULUAN
Undang-undang No. 4 tahun 1984 tentang wabah penyakit menular serta PP No. 40
tahun 1991 tentang penanggulangan wabah penyakit menular mengatur agar setiap
wabah penyakit menular atau situasi yang dapat mengarah ke wabah penyakit
menular (kejadian luar biasa KLB) harus ditangani secara dini. Sebagai acuan
pelaksanaan teknis telah diterbitkan peraturan Mentri Kesehatan
Nomor
LATAR BELAKANG
Indonesia merupakan negara yang masih memiliki angka kejadian luar biasa (KLB)
penyakit menular dan keracunan yang cukup tinggi. Kondisi ini menyebabkan
perlunya peningkatan sistem kewaspadaan dini dan respon terhadap KLB dengan
langkah-langkah yang terprogram dan akurat, sehingga proses penanggulanganya
menjadi lebih cepat dan akurat.
Untuk dapat mewujudkan respon KLB yang cepat, diperlukan bekal pengetahuan dan
keterampilan yang cukup dari para petugas yang diterjunkan ke lapangan. Kenyataan
tersebut mendorong kebutuhan para petugas di lapangan untuk memiliki pedoman
penyelidikan dan penanggulangan KLB yang terstruktur. Sehingga memudahkan
kinerja para petugas mengambil langkah-langkah dalam rangka melakukan respon
KLB.
A. PENGORGANISASIAN
Kepala puskesmas
Pemegang
program
Surveilans
daerah yang selama beberapa waktu pernah ditemukan kasus DBD, maka adanya
satu kasus DBD perlu dilakukan penyelidikan epidemiologi.
Disamping upaya penegakan diagnosis, penyelidikan epidemiologi ditujukan pada
penemuan kasus lain di sekitar penderita, kasus indeks, serta sumber dan cara
penularan. Penyelidikan epidemiologi ditujukan kepada identifikasi adanya
nyamuk penular DBD, tempat perindukan dan distribusinya.
KLB DBD dinyatakan telah berakhir apabila selama 14 hari keadaan telah
kembali kepada jumlah normal tanpa ada kematian karena DBD.
B. KLB Campak
Penyelidikan KLB campak bertujuan untuk mengetahui gambaran epidemiologi
KLB berdasarkan waktu kejadian, umur dan status imunisasi penderita, sehingga
dapat diketahui luas wilayah yang terjangkit dan kelompok yang berisiko.
Disamping itu juga untuk mendapatkan faktor resiko terjadinya KLB sehingga
dapat dilakukukan tindak lanjut.
Jika dilaporkan KLB tersangka campak, maka dilakukan kunjungan dari rumah
kerumah ( rumah yang ada kasus campak dan rumah yang tidak ada kasus
campak) di wilayah tersebut., dengan mengisi format C1. Ini dilakukan untuk
mencari kasus tamabahan, populasi berisiko dan untuk melihat status imunisasi
campak pada populasi di daerah KLB. Cari faktor resiko KLB campak dengan
form C2, dan beri rekomendasi.
C. DIARE
Penyelidikan KLB diare dapat menggambarkan kelompok rentan dan penyebaran
kasus yang memberikan arah upaya penanggulangan. Kurva epidemi dibuat dalam
harian dan mingguan kasus dan atau kematian. Tabel dan grafik dapat
menjelaskan gambaran epidemi angka serangan (attack rate) dan case fatality rate
menurut umur, jenis kelamin dan wilayah tertentu. Peta area map dan spot map
dapat menggambarkan penyebaran kasus dan kematian dari waktu ke waktu.
Pada penyelidikan KLB juga dapat menggambarkan hubungan epidemiologi
kasus-kasus dan resiko tertentu, sanitasi dan sebagainya yang sangat diperlukan
dalam upaya pencegahan perkembangan penyebaran KLB diare.
D. FLU BURUNG
Penyelidikan epidemiologi dan surveilans kontak kasus FB di lapangan
Berkoordinasi dengan petugas puskesmas untuk PE ke lapangan
Lakukan pencarian kasus tambahan
Lakukan pencarian faktor resiko dan sumber penularan
Lakukan pemantauan kontak baik kontak unggas maupun kontak kasus
selama 2 kali inkubasi sejak kontak terakhir
VI.
Lakukan pengambilan swab nasofaing dan orofaring bila ada kontak yang
menunjukan gejala
Kegiatan pokok
Sasaran
umum
Rincian
kegiatan
sasaran
Penyelidikan KLB
DBD
Lokasi KLB
DBD
Upaya
Penegakan
diagnosis
Penyelidikan KLB
Melakukan
Penyelidikan
epid di
lokasi sekitar
penderita,
kasus indeks,
dan sumber
penularan.
Pengecekan
Cara
melaksanaka
n kegiatan
Mengunjungi
kolasi KLB
DBD
Mengetahui
Mengunjungi
Campak
tindak lanjut
pada kasus
KLB
Penyelidikan KLB
Diare
Melakukan
tindak lanjut
waktu
kejadian,
umur, dan
status
imunisasi
penderita
Memberikan
arah upaya
penanggulan
gan
Berkordinasi
dengan
petugas
puskesmas
gambaran
epidemiologi
lokasi KLB
Campak
Mengetahui
hubungan
faktor resiko
dengan
penyakit
tertentu
Untuk
menanggulan
gi kasus KLB
Membuat
tabel dan
grafik
Menyelidiki
setiap ada
laporan kasus
VII.
JADWAL KEGIATAN
VIII.
IX.