Puji syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan
rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan
makalah guna memenuhi tugas mata kuliah Wawasan Kemaritiman berjudul
Ilmu dan Teknologi Maritim.
Makalah ini membahas tentang Ilmu dan teknologi dalam bidang maritim,
potensi teknologi maritim di Indonesia, dan riset laut ilegal. Dalam menyelesaikan
makalah ini telah dilakukan untuk mencapai hasil yang maksimum, tetapi dengan
keterbatasan wawasan pengetahuan, pengalaman dan kemampuan yang dimiliki,
penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna.
Penulis berharap tulisan ini dapat memberikan manfaat, khususnya bagi
penulis pribadi dan mahasiswa pada umumnya. Semoga pembahasan yang
dikemukakan dapat menjelaskan setiap materi dengan baik, sehingga dapat
diterima dan dimengerti oleh pembaca. Oleh karena itu saran dan kritik yang
membangun
dibutuhkan
untuk
memperbaiki
dan
meningkatkan
tulisan
selanjutnya.
Penulis,
Juni 2016
1 | I l m u d a n Te k n o l o g i M a r i t i m
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR. 1
DAFTAR ISI 2
BAB I PENDAHULUAN
A.
B.
C.
D.
Latar Belakang.. 3
Rumusan Masalah .... 4
Tujuan 4
Manfaat.. 4
BAB II PEMBAHASAN
A.
B.
C.
D.
E.
DAFTAR PUSTAKA.. 13
BAB I
PENDAHULUAN
2 | I l m u d a n Te k n o l o g i M a r i t i m
A. LATAR BELAKANG
Indonesia bagi banyak Indonesianis asing dari dulu sampai sekarang adalah
sebuah mukjizat (miracle). Mengapa? Tidak lain karena bagi mereka sulit
membayangkan Indonesia yang begitu luas dan jarak bentangannya sama dengan
antara London dan Istanbul, bisa bertahan dalam satu kesatuan negara-bangsa.
Lihat, berapa banyak negara-bangsa yang ada di kawasan antara London dan
Istanbul. Padahal, wilayah tersebut merupakan daratan yang menyatu dengan
masyarakat yang relatif homogen, baik secara kultural maupun agama. Tidak
hanya itu, Indonesia adalah negara kepulauan; istilah benua maritim yang
belakangan ini dipopulerkan, sementara sebenarnya tidak dapat menutupi
kenyataan bahwa wilayah Indonesia sesungguhnya terpisah satu sama lain oleh
lautan dan selat yang demikian banyak. Hasilnya, Indonesia merupakan negara
yang memiliki banyak kelompok etnis lengkap dengan sistem sosial, budaya, dan
bahasanya masing-masing.
Dewasa ini kita mengetahui bahwa maritim berhubungan dengan laut.
Dimana segala sesuatunya dibahas tentang al positif dan negative yang terjadi
dalam dunia maritim. Maritim merujuk kepada kata maritim yang berasal dari
bahasa Inggris yang berarti navigasi atau maritim.Pemahaman maritim yaitu
segala aktifitas pelayaran dan perniagaan yang berhubungan dengan kelautan atau
biasa disebut dengan pelayaran niaga. Berdasarkan terminologi maritim berarti
ruang/wilayah permukaan laut yang terdapat kegiatan seperti pelayaran, lalu
lintas, jasa-jasa kelautan, dan lain sebagainya.
Kemaritiman menjadi sangat penting bagi kelanjutan pertumbuhan dan
perkembangan bangsa Indonesia. Sebagaimana diketahui, dua periga atau 63%
wilayah Indonesia adalah laut, dengan panjang 81.000 Km. Laut merupakan
potensisumber daya maritim yang sangat kaya. Sebagai negara kepulauan terbesar
di dunia, Indonesia memiliki wilayah laut seluas 5,8 juta km yang terdiri dari
wilayah teritorial sebesar 3,1 juta km dan wilayah ZEEI 2,7 juta km, mempunyai
17.480 pulau dan memiliki garis pantai sepanjang 95.181 km. Dengan potensi
yang sedemikian besar, secara otomatis terkandung keanekaragaman sumberdaya
alam laut baik hayati maupun non hayati menjadikan sektor kelautan sebagai
penunjang perekonomian penting bagi Indonesia.
3 | I l m u d a n Te k n o l o g i M a r i t i m
Berdasarkan latar belakang diatas, oleh karena itu dirasa perlu untuk
membahas tentang Ilmu dan Teknologi Maritim.
B.
RUMUSAN MASALAH
Rumusan masalah dari makalah ini adalah sebagai berikut.
1. Mendefinisikan ilmu dan teknologi maritim.
2. Menjelaskan pengenalan bidang teknologi maritim.
3. Mengetahui teknologi maritim di Indonesia.
4. Mengetahui potensi Indonesia sebagai Negara maritim.
5. Menjelaskan tentang riset laut ilegal.
C. TUJUAN
Tujuan dari makalah ini adalah sebagai berikut.
1. Untuk mengetahui definisi dari ilmu dan teknologi maritim.
2. Untuk mengetahui pengenalan di bidang teknologi maritim.
3. Untuk mengetahui teknologi maritim di Indonesia.
4. Untuk mengetahui potensi Indonesia sebagai Negara maritim.
5. Untuk mengetahui tentang riset laut ilegal.
D. MANFAAT
Manfaat dari makalah ini adalah sebagai berikut.
1. Dapat mengetahui definisi dari ilmu dan teknologi maritim.
2. Dapat mengetahui pengenalan di bidang teknologi maritim.
3. Dapat mengetahui teknologi maritim di Indonesia.
4. Dapat mengetahui potensi Indonesia sebagai Negara maritim.
5. Dapat mengetahui tentang riset laut ilegal.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
4 | I l m u d a n Te k n o l o g i M a r i t i m
manusia,penggunaan
Maritim
merupakan bidang
yang
memfokuskan pengkajian
kepada
penggunaan teknologi, proses dalam teknologi dan sistem dalam teknologi yang
digunakan dalam operasi maritim. Penggunaan teknologi di bidang kemaritiman perlu
memperhatikan dampaknya sehingga di harapkan dengan penggunaan teknologi di bidang
kemaritiman dapat tercapai pembangunan berkelanjutan (sustainable development)
sehingga kebutuhan sekarang dan masa mendatang dapat terpenuhi.
Dalam undang-undang nomor 32 tahun 2014 tentang kelautan pada bab 2 pasal dua
dijelaskan bahwa penyelenggaraan kelautan di laksanakan berdasarkan 11 asas, yakni:
a. keberlanjutan;
b. konsistensi;
c. keterpaduan;
d. kepastian hukum;
e. kemitraan;
f. pemerataan;
g. peran serta masyarakat;
h. keterbukaan;
i. desentralisasi;
j. akuntabilitas; dan
k. keadilan.
Jadi pemanfaatan teknologi dibidang maritim harus memperhatikan ke 11 asas ini.
Segalah bentuk teknologi yang dapat merusak ataupun mencemari laut tidak digunakan
agar fungsi laut tersebut tidak berkurang.
5 | I l m u d a n Te k n o l o g i M a r i t i m
Alih teknologi begitu pentingnya sehingga konvensi hokum laut PBB 1982 juga
perlu mengatur mengenai penggalakan pengembangan dan alih teknologi kelautan.
Dalam pasal 266 Konvensi Hukum Laut PBB disebutkan bahwa:
1. Negara-negara langsung atau melalui organisasi-organisasi internatsional yang
kompeten, harus bekerja sama sesuai dengan kemampuannya untuk menggalakkan
secara aktif pengembangan dan alih ilmu kelautan serta teknologi kelautan dengan
2.
C.
Tanpa adanya
penguasaan teknologi maritim, tentu Indonesia tak akan mampu mengetahui dengan
akurat dan menyeluruh mengenai apa dan seberapa banyak kekayaan yang terpendam di
kawasan laut Indonesia. Ketidaktahuan tersebut akan memposisikan Indonesia pada
kondisi lemah di setiap agenda diplomasi internasional. Diplomasi yang baik tak akan
bisa dibuat bila tetap menggunakan pondasi sains dan teknologi yang dangkal. Diplomasi
untuk mengupayakan harkat dan harga diri bangsa pun tidak akan bisa diperoleh kalau
tanpa adanya pengetahuan mengenai kekayaan sumber daya alam juga kemampuan
manusianya.
Keahlian dalam penguasaan teknologi kelautan adalah aset nasional agar sanggup
memanfaatkan kekayaan laut nusantara dengan optimal sehingga harus lebih
6 | I l m u d a n Te k n o l o g i M a r i t i m
7 | I l m u d a n Te k n o l o g i M a r i t i m
di hampir setiap pulau di Indonesia ( 81.000 km) yang menjadikan Indonesia menempati
urutan kedua setelah Kanada sebagai negara yang memiliki garis pantai terpanjang di
dunia. Kekuatan inilah yang merupakan potensi besar untuk memajukan perekonomian
Indonesia.
Data Food and Agriculture Organization di 2012, Indonesia pada saat ini
menempati peringkat ketiga terbesar dunia dalam produksi perikanan di bawah China dan
India. Selain itu, perairan Indonesia menyimpan 70% potensi minyak karena terdapat
kurang lebih 40 cekungan minyak yang berada di perairan Indonesia. Dari angka ini
hanya sekitar 10 persen yang saat ini telah dieksplor dan dimanfaatkan.
Hal ini menunjukkan bahwa masyarakat Indonesia belum merasakan peran
signifikan dari potensi maritim yang dimiliki yang ditandai dengan belum dikelolanya
potensi maritim Indonesia secara maksimal. Dengan beragamnya potensi maritim
Indonesia, antara lain industri bioteknologi kelautan, perairan dalam (deep ocean water),
wisata bahari, energi kelautan, mineral laut, pelayaran, pertahanan, serta industri maritim,
sebenarnya dapat memberikan kontribusi besar bagi kesejahteraan dan kemakmuran
rakyat Indonesia.
Dalam UUD 1945 pasal 33 ayat (3) disebutkan, bahwa bumi dan air dan kekayaan
alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan untuk
kemakmuran rakyat. Meskipun begitu tidak dapat dipungkiri juga bahwa kekayaan alam
khususnya laut di Indonesia masih banyak yang dikuasai oleh pihak asing, dan tidak
sedikit yang sifatnya ilegal dan mementingkan kepentingan sendiri.
Dalam hal ini, peran Pemerintah (government will) dibutuhkan untuk bisa menjaga
dan mempertahankan serta mengolah kekayaan dan potensi maritim di Indonesia. Untuk
mengolah sumber daya alam laut ini, diperlukan perbaikan infrastruktur, peningkatan
SDM, modernisasi teknologi dan pendanaan yang berkesinambungan dalam APBN
negara agar bisa memberi keuntungan ekonomi bagi negara dan juga bagi masyarakat.
Sebagaimana halnya teori lain yang dikemukakan oleh Alfred Thayer Mahan mengenai
persyaratan yang harus dipenuhi untuk membangun kekuatan maritim, yaitu posisi dan
kondisi geografi, luas wilayah, jumlah dan karakter penduduk, serta yang paling penting
adalah karakter pemerintahannya.
Selain perbaikan dan perhatian khusus yang diberikan dalam bidang teknologi
untuk mengelola sumber daya alam di laut Indonesia, diperlukan juga sebuah
pengembangan pelabuhan dan transportasi laut untuk mendorong kegiatan maritim
Indonesia menjadi lebih modern dan mudah digunakan oleh masyarakat. Diharapkan juga
8 | I l m u d a n Te k n o l o g i M a r i t i m
peran swasta untuk mendukung jalannya pemberdayaan laut ini, supaya program-program
ini tidak hanya bergantung pada dana APBN saja.
E.
masyarakat, bangsa dan negara dari kemungkinan kerugian yang ditimbulkan penelitian
pihak asing.
Seluruh penelitian harus mendapat izin dari lembaga penanggung jawab, yaitu
Kementerian Riset dan Teknologi, melalui tim yang dibentuk Sekretariat Perizinan
Peneliti Asing (TKPIPA). Tim ini merupakan pokja interdept yang anggotanya terdiri dari
Kementerian Luar Negeri, Kementerian Pertahanan dan Keamanan, Mabes POLRI,
BIN, LIPI, BPPT, serta kementerian lain yang disesuaikan dengan misi riset. Selain itu,
kapal survei asing yang akan digunakan di Indonesia juga harus memenuhi persyaratan
yang ditentukan Kementrian Pertahanan dan Keamanan. Karena kapal riset asing bukan
sekadar lewat, tetapi membawa data informasi kondisi laut Indonesia. Jika tidak berhatihati data laut Indonesia bisa berpindah tangan.
Namun, pemerintah sendiri tidak
konsekuen
menjalankan
peraturan
tersebut.Kondisi ini diperparah dengan terjadinya benturan antar peraturan yang ada.
Sebagai contoh, Undang-undang No 22/2001 yang mengatur tentang minyak dan gas.
9 | I l m u d a n Te k n o l o g i M a r i t i m
Aturan ini memberikan peluang bagi pihak asing untuk melakukan kegiatan survei dan
pemetaan lepas pantai dengan cara mudah, yaitu cukup memperoleh izin dari Dirjen
Migas tanpa koordinasi dengan pihak-pihak yang berkepentingan, seperti yang diatur
peraturan sebelumnya. Padahal, sudah sangat jelas bahwa penggunaan peneliti dan kapal
asing harus mendapat persetujuan Security Clearance dari pihak Kementerian Pertahanan
dan Keamanan.
Indonesia memegang peranan penting dalam jalur perdagangan dunia. Semakin
meningkatnya ketergantungan dunia akan laut, perairan Indonesia menjadi incaran
penguasaan negara asing, terutama negara yang industrinya sangat tergantung pada
minyak bumi dan transportasi laut. Meningkatnya kebutuhan minyak bumi dibuktikan
dengan semakin intensifnya survei seismik asing guna mencari wilayah-wilayah baru
potensi minyak dan gas di dasar laut Indonesia. Wilayah nusantara pun menjadi terbuka
dari segala arah dan rentan terhadap perkembangan lingkungan, baik global, regional
maupun nasional.
Mengutip apa yang pernah ditulis Oseanolog Prof Illahude, keunikan dan
kompleksitas perairan Indonesia telah menjadi daya tarik para peneliti asing dari berbagai
negara. Hampir semua tipe dasar topografi ditemukan di Indonesia, seperti continental
shelves, continental , insular slope, basin laut dalam, palung dan relung.
10 | I l m u d a n Te k n o l o g i M a r i t i m
BAB III
PENUTUP
A.
KESIMPULAN
Simpulan dari makalah ini adalah sebagai berikut.
1. Ilmu dan teknologi maritim merupakan keseluruhan sarana untuk mencapai
3.
4.
5.
11 | I l m u d a n Te k n o l o g i M a r i t i m
penguasaan negara asing, terutama negara yang industrinya sangat tergantung pada
minyak bumi dan transportasi laut.
B.
SARAN
Menjaga dan mensyukuri anugerah yang telah diberikan oleh Tuhan yang Maha
Pencipta adalah hal wajib yang harus kita lakukan sebagai manusia. Maka sepatutnyalah
kita sebagai generasi penerus bangsa menjaga wilayah maritim kita dari ancaman budayabudaya asing dan mengembang ilmu dan teknologi maritim.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2012. Kemaritiman Indonesia. http://sayidiman.suryohadiprojo.co.id. Diakses
pada tanggal 5 Juni 2016
Putera, P.B. 2009. Teknologi Informasi Untuk Kelautan Indonesia. ISSN 2086-5252.
http://u.lipi.go.id/1240996556. Diakses pada tanggal 5 Juni 2016
Paonganan, Y. 2012. 9 Perspektif Menuju Masa Depan Maritim Indonesia. Jakarta : Yayasan
Institut Maritim Indonesia.
Sunarto dan Agung Hartono. 2006. Perairan laut dan tutorial. Jakarta: Rineka Cipta.
Dahuri, Rokhmin dan Jacob Rais. 1996. Pengelolaan Sumberdaya Wilayah Pesisir dan
Lautan secara Terpadu. Jakarta : Pradnya Paramita.
12 | I l m u d a n Te k n o l o g i M a r i t i m