A. Latar Belakang
digunakan
untuk
memoles
bibir
sehabis
atau
sebelum
menggunakan lip balm. Manfaat menggunakan lip balm untuk bibir adalah
mengatur kelembapan bibir. Masalah pada bibir yang biasanya muncul
adalah bibir pecah-pecah atau bibir kering hingga keluar darah, bisa jadi ini
karena kekurangan air dari dalam tubuh yang menyebabkan bibir kering.
Atau malah dari lip balm yang digunakan mengandung bahan kimia yang
malah akan merusak permukaan bibir.Lip balm pada umumnya berwarna
bening atau tidak berwarna meskipun belakangan ini juga diciptakan varian
yang memiliki warna. Bentuknya juga bermacam-macam ada yang padat
seperti lip balm dan ada pula yang berbentuk krim dan cair.
Komponen utama lip balm yaitu beeswax dan minyak. Bila lip balm
ingin diberi warna bisa digunakan pewarna alami maupun sintetik. Namun
tidak semua pewarna sintetik aman digunakan pada bibir, karena dapat
menyebabkan gatal, bibir pecah-pecah, kering serta dapat mengelupas kulit
bibir bila digunakan melewati batas ambang maksimum. Zat warna alami
semakin dibutuhkan keberadaannya karena dianggap lebih aman dibanding
pewarna sintetik. Banyak zat warna yang ada disekitar kita seperti salah
satunya pada buah bit (Beta vulgaris)yang akan memberikan warna merah
pada lip balm.
Beeswax pada lip balm dapat membentuk lip balm menjadi lebih keras,
konsistensinya tidak meningkat karena pengadukan dan dapat menghambat
edukasi minyak. Beeswax memiliki titik lebur 61-66o C, selain mudah dibentuk
juga dapat stabil mempertahankan bentuknya. Beeswax juga dapat dijadikan
sebagai pengawet alami. Selain itu beeswax lebih aman digunakan sebagai
pengeras dalam lip balm karena tidak menyebabkan iritasi. Namun
penggunaan beeswax yang terlalu besar dapat menghasilkan lip balm yang
agak tumpul, tidak rata permukaannya dan kasar.
Minyak yang digunakan dalam lip balm harus memberikan kelembutan,
kilauan dan berfungsi sebagai medium pendispersi zat warna (Poucher,
2000). Minyak yang sering digunakan antara lain minyak jarak, minyak
mineral dan minyak nabati lain. Minyak jarak merupakan minyak nabati yang
unit karena memiliki viskositas yang tinggi dan memiliki kemampuan
melarutkan staining-dye dengan baik. Minyak jarak merupakan salah satu
komponen penting dalam lip balm. Viskositasnya yang tinggi merupakan
salah satu keuntungan dalam menunda pengendapan dari pigmen yang tidak
larut pada saat pencetakan.
Kami mengambil judul pembuatan dan analisis lip balm organik
dengan pewarna alami dari akar bit (Beta vulgaris) dikarenakan pada saat ini
masyarakat sedang gemar dengan kosmetik berbahan alami terutama pada
pelembab bibir. Masyarakat mulai sadar akan bahaya akibat penggunaan
bahan kimia. Sehingga banyak dari mereka yang mulai beralih mengonsumsi
bahan organik khususnya untuk kosmetik yang digunakan untuk pelembab
bibir. Pada produk lip balm ini kami menggunakan bahan pewarna alami dari
akar bit yang akan mengasilkan warna merah. Selain itu akar bit juga
bermanfaat untuk antioksidan dan mencegah sariawan.
B. Pentingnya Masalah
C. Tujuan
Praktikum
Kimia
Terpadu
dilaksanakan
dengan
tujuan
untuk
A. Kosmetik
perhatian,
yaitu
selain
untuk
kecantikan
juga
untuk
B. Lip balm
Lip balm terbuat dari campuran lilin dan minyak dalam komposisi yang
sedemikian rupa. Campuran lilin dan minyak dapat memberikan suhu lebur
dan viskositas yang dikendaki. Suhu lebur lip balm yang ideal sesungguhnya
diatur hingga suhu yang mendekati suhu bibir, bervariasi antara 36-38 oC.
Tetapi karena harus memperhatikan faktor ketahanan terhadap suhu cuaca
sekelilingnya, terutama suhu daerah tropik, suhu lebur lip balm dibuat lebih
tinggi.Suhu tersebut dianggap lebih sesuai jika diatur pada suhu lebih kurang
62 oC, biasanya berkisar antara 55-75 oC (Ditjen POM, 1985).
Dari segi kualitas, lip balm harus memenuhi beberapa persyaratan
berikut (Mitsui, 1977):
a. Tidak menyebabkan iritasi atau kerusakan pada bibir
b. Tidak memiliki rasa dan bau yang tidak menyenangkan
c. Polesan lembut dan tetap terlihat baik selama jangka waktu tertentu
d. Selama masa penyimpanan bentuk harus tetap utuh, tanpa
kepatahan dan perubahan wujud.
e. Tidak lengket
f.
a. Minyak
Minyak adalah salah satu komponen dalam basis lip balm
yang berfungsi untuk melarutkan atau mendispersikan zat warna.
Minyak yang sering digunakan antara lain minyak jarak, minyak
mineral dan minyak nabati lain. Minyak jarak merupakan minyak
nabati yang unik karena memiliki viskositas yang tinggi dan memiliki
kemampuan melarutkan staining-dye dengan baik. Minyak jarak
merupakan salah satu komponen penting dalam banyak lip balm
modern. Viskositasnya yang tinggi adalah salah satu keuntungan
dalam menunda pengendapan dari pigmen yang tidak larut pada saat
pencetakan, sehingga dispersi pigmen benar benar merata (Balsam,
1972).
b. Lilin
Lilin digunakan untuk memberi struktur yang kuat pada lip
balm dan menjaganya tetap padat walau dalam keadaan hangat.
Campuran lilin yang ideal akan menjaga lip balm tetap padat
setidaknya pada suhu 50 C dan mampu mengikat fase minyak agar
tidak ke luar atau berkeringat, tetapi juga harus tetap lembut dan
mudah dioleskan pada bibir dengan tekanan serendah mungkin. Lilin
yang digunakan antara laincarnauba wax,candelilla wax, beeswax,
ozokerites, spermaceti dan setil alkohol. Carnauba wax merupakan
salah satu lilin alami yang yang sangat keras karena memiliki titik
lebur yang tinggi yaitu 85 C. Biasa digunakan dalam jumLah kecil
untuk meningkatkan titik lebur dan kekerasan lip balm (Balsam, 1972).
c. Lemak
Lemak
yang
Zat tambahan dalam lip balm adalah zat yang ditambahkan dalam
formula lip balm untuk menghasilkan lip balm yang baik, yaitu dengan cara
menutupi kekurangan yang ada tetapi dengan syarat zat tersebut harus inert,
tidak toksik, tidak menimbulkan alergi, stabil dan dapat bercampur dengan
bahan-bahan lain dalam formula lip balm. Zat tambah yang digunakan yaitu
antioksidan, pengawet dan parfum.
a. Antioksidan
Antioksidan digunakan untuk melindungi minyak dan bahan tak
jenuh lain yang rawan terhadap reaksi oksidasi. BHT, BHA dan
vitamin E adalah antioksidan yang paling sering digunakan (Butler,
2000).
b. Pengawet
Kemungkinan bakteri atau jamur untuk tumbuh di dalam
sediaan lip balm sebenarnya sangat kecil karena lip balm tidak
mengandung air. Akan tetapi ketika lip balm diaplikasikan pada bibir
kemungkinan terjadi kontaminasi pada permukaan lip balm sehingga
terjadi
pertumbuhan
mikroorganisme.
Oleh
karena
itu
perlu
C. Bit Merah
Bit merah (Beta vulgaris) atau sering juga dikenal dengan sebutan akar
bit. Akar bit merupakan tanaman berbentuk akar yang mirip umbi-umbian dan
berasal dari famili Amaranthaceae. Bit merah merupakan sumber potensial
serat pangan, vitamin dan mineral. Di dalam kandungan bit merah, vitamin
yang potensial adalah asam folat dan vitamin C. Jika dilihat dari kandungan
mineralnya adalah berupa mangan, kalium, magnesium, besi, tembaga, dan
fosfor. Kandungan vitamin C yang cukup tinggi membuat bit merah dapat
digunakan sebagai sumber antioksidan yang potensial. Kandungan pigmen
pada bit merah, yaitu betasianin diyakini sangat bermanfaat untuk mencegah
penyakit kanker, terutama kanker kolon (usus besar) (Santiago dan Yahia,
2008).
Warna merah dari bit merah dikarenakan adanya anthocyanidin yang
dapat melindungi sel membran otak dan mempermudah penerimaan pesan
neurotransmitter. Bit merah mengandung vitamin A, vitamin B, vitamin C, zat
besi, magnesium, mangan, kalium, zink, bioflavonoid, gula murni dan betaine.
Bit merah adalah sumber potensial dari pigmen yang larut air yaitu betanin.
Betanin dalam bentuk betanidin 5-O-beta-glukosa merupakan antioksidan dan
pencegah aktif terjadinya induksi oksigen dan oksidasi oleh radikal bebas dari
molekul biologi. Berdasarkan sifat tersebut, pigmen dalam bit merah telah
digunakan sebagai bahan tambahan alami pada makanan dan minuman.
Pewarna bit merah dihasilkan dari ekstrak cair bit merah yang terdiri dari
berbagaimacam pigmen yang semuanya termasuk dalam kelas betalain.
Betalain terdiri atas dua kelompok yakni red betasianin dan yellow betaxanthin
dimana kedua macam pigmen yang terkandung di dalamnya memberikan
kontribusi
terhadap
tingginya
aktivitas
antioksidan
pada
bit
merah.
Ditimbang 100
gram
Dicuci
Dikeringkan
Diuapkan dengan
rotary evaporator
pada suhu 40oC
Disaring
Dihaluskan
Direndam dalam
1,5 L etanol 96%
selama 3 hari
Cara Kerja :
1) Ditimbang akar bit sebanyak 160 gram.
2) Dicuci akar bit kemudian di iris.
3) Dikeringkan di oven pada suhu 60oC.
4) Dihaluskan dengan blender.
5) Direndam dalam 2,5 L etanol 96% selama 3 hari sambil sesekali diaduk.
6) Disaring dari residu akar bit yang tersisa menggunakan penyaring vakum.
7) Diuapkan dengan rotary evaporator pada suhu 40oC hingga mengental.
Dihomogenkan
Dicetak
C hingga mencair
5) Dimasukan campuran minyak jarak dan ekstrak akar bit kedalam wadah
kedua.
6) Ditambahkan essence stroberi 3-8 tetes.
7) Dicampur rata seluruh bahan.
8) Dicetak ke wadah lip balm.
9) Disimpan di lemari es atau dibiarkan selama 24 jam hingga mengeras,
lakukan tes alergi.
B. Metode Analisis
Metode
analisis
berdasarkan
SNI
nomor
16-4769-1998,
10
BPOM
Analisis
Metode
Fisika
Organoleptik
(Uji Hedonik)
Parameter
Warna
Kilap
Tekstur
Daya Oles
Titik Lebur
Suhu Lebur
Spektrofotometri
Kadar Pewarna
Asidimetri
Kadar Pengawet
Potensiometri
pH
Cemaran logam
Hg,As,Pb dan Cd
Kimia
Uji Betasianin
Angka Lempeng
Total (ALT)
Angka Kapang
Khamir
Mikrobiologi
Pseudomonas
aeruginosa
Staphylococcus
aureus
Candida
albicans
1. Uji Organoleptik
a. Warna
1) Dasar :
Panelis diminta melihat warna lip balm dan menilai
berdasarkan tingkat kesukaan sesuai dengan format yang
telah diberikan oleh penguji.
11
2) Cara Kerja:
a) Disiapkan tisu dan lip balm.
b) Diberikan format penilaian oleh penguji
c) Dioleskan lip balm ke lengan panelis.
d) Dikumpulkan hasil penilaian.
b. Kilap
1) Dasar :
Panelis diminta melihat kilap lip balm dan menilai
berdasarkan tingkat kesukaan sesuai dengan format yang
telah diberikan oleh penguji.
2) Cara Kerja:
a) Disiapkan tisu dan lip balm.
b) Diberikan format penilaian oleh penguji
c) Dioleskan lip balm ke lengan panelis.
d) Dikumpulkan hasil penilaian.
c. Tekstur
1) Dasar :
Panelis diminta melihat tekstur lip balm dan menilai
berdasarkan tingkat kesukaan sesuai dengan format yang
telah diberikan oleh penguji.
2) Cara Kerja:
a) Disiapkan tisu dan lip balm.
b) Diberikan format penilaian oleh penguji.
c) Dioleskan lip balm ke lengan panelis.
d) Dikumpulkan hasil penilaian.
d. Daya Oles
1) Dasar :
12
1)
2)
3)
4)
3. Uji Pengawet
a. Dasar :
Nipagin (methyl paraben) dapat ditetapkan dengan metode
titrasi tidak langsung. Kelebihan NaOH yang ditambahkan berlebih
terukur akan direaksikan dengan H2SO4 dengan indikator BPB
dengan titik akhir berwarna kuning.
b. Reaksi :
13
c. Cara Kerja
4. Uji pH
a. Dasar :
Adanya ion H+ atau OH- dalam larutan contoh dapat diukur
dengan pH-meter yang telah dikalibrasi dengan larutan buffer pH
4 dan buffer pH 7.
b. Cara Kerja :
1) Ditimbang 1 gram contoh.
2) Dilebur didalam beker glass dengan penangas air.
3) Ditambahkan 100 mL air suling.
4) Dicelupkan elektroda pH-meter ke larutan buffer pH 4.
5) Dibilas elektroda dengan air suling.
6) Dicelupkan elektroda pH-meter ke larutan buffer pH 7.
7) Dibilas elektroda dengan air suling.
8) Dicelupkan elektroda ke larutan contoh.
9) Dibaca nilai pH pada layar pH-meter.
10) Dibilas elektroda dengan air suling.
14
Pb*
Pbo
c. Cara Kerja
Pb2+ + 2 e
absorbansi
deret
standar
Pb
dengan
( )
adar ogam b
15
cemaran
logam
Cd
dapat
dianalisis
dengan
Cd*
Cdo
c. Cara Kerja
Cd2+ + 2e
absorbansi
deret
standar
Cd
dengan
( )
adar ogam
16
Hg*
Hgo
c. Cara Kerja
1)
Hg2+ + 2 e
2)
3)
4)
5)
6)
7)
8)
Diperiksa
absorbansi
deret
standar
Hg
dengan
( )
adar ogam g
17
As*
Aso
c. Cara Kerja
1)
As2+ + 2 e
2)
3)
4)
5)
6)
7)
8)
Diperiksa
absorbansi
deret
standar
As
dengan
( )
adar ogam As
18
9. Uji Betalain
a. Dasar :
2)
3)
4)
19
cawan
petri,
banyak ko oni
fisiologis
ke
dalam
cawan
petri,
kemudian
21
bakteri
dapat
dibiakkan
pada
media
tertentu.
22
bakteri
dapat
dibiakkan
pada
media
23
BAB IV PELAKSANAAN
A. Pelaksana
: Wuriasih Nawangwulan
Anggota
1. Diki Kosasih
2. Cellia Chirstiana Batubara
3. Sekar Alfin Rostiana
B. Tempat Pelaksanaan
Laboratorium Organoleptik
2.
3.
LaboratoriumAnalisisInstrumen 3
4.
LaboratoriumMikrobiologi
5.
LaboratoriumAnalisisIntrumen 2
C. Waktu Pelaksanaan
bit
(Beta
vulgaris)
dimulai
dari
bulan
Agustus2015
sampaidengan bulan Oktober 2015. Berikut ini adalah table rencana kegiatan
selama pratikum kimia terpadu berlangsung :
24
Kegiatan
Juli
1
Pembagian kelompok,
pembimbing, materi &
laboratorium praktikum
Pemilihan judul dan study
literature
3.
4.
Pengumpulan proposal
kesarpras & rekapitulasi bahan
kimia
5.
Pelaksanaan PKT
6.
7.
8.
9.
10.
25
Agustus
2
3
September
2
3
4
Oktober
2
3
Alat
JumLah
Baskom
1 buah
Blender Kaca
1 set
Kain Saringan
1 helai
Rotary Evaporator
1 set
Wadah tertutup
1 buah
Sendok Takar
1 set
Penangas Air
1 buah
Pengaduk Kaca
1 buah
5 buah
10
Gelas ukur 50 mL
1 buah
11
Lemari es
1 buah
2. Bahan
Tabel 4. Bahan Pembuatan Lip balm
NO
Bahan
JumLah
Akar Bit
500 g
Etanol 96 %
2,5 L
Lilin Lebah
50 g
Minyak Jarak
250 mL
75 mL
Essence vanilla
1 botol kemasan
7.
Nipagin
2,5 g
8.
TEA
50 mL
26
1. Alat
a. Analisis Fisika
Tabel 5. Alat Analisis Fisika
No.
Metode
Parameter Uji
Alat
JumLah
Organoleptik
(Uji Hedonik)
Baki
1 buah
Tissue
1 gulung
Titik Leleh
Suhu Lebur
Pipa Kapiler
1 buah
Alat pengukur
titik leleh
1 buah
b. Analisis Kimia
Tabel 6. Alat Analisis Kimia
No
Metode
Parameter Uji
Alat
Ukuran
JumLah
Kualitatif
Kadar Pewarna
Piala gelas
100 mL
1 set
Tabung reaksi
2
Asidimetri
Potensiometri
Kadar Pengawet
Neraca digital
pH
1 set
Kaca arloji
1 buah
Erlenmeyer
asah
600 mL
1 buah
Pipet volum
25 mL
1 buah
Pipet tetes
1 buah
Piala gelas
100 mL
2 buah
600 mL
1 buah
Buret
10 mL
1 buah
Refluks
1 buah
Neraca digital
1 set
Kaca Arloji
1 buah
Pengaduk kaca
1 buah
Labu semprot
plastik
400 mL
1 buah
Piala gelas
100 mL
1 buah
Piala gelas
400 mL
2 buah
Piala gelas
800 mL
1 buah
Penangas air
Spektrofotometer
Serapan Atom
27
1 buah
pH meter
1 set
Neraca digital
1 set
(SSA)
Uji Tanin/Polifenol
Gelas ukur
10 mL
1 buah
Gelas ukur
50 mL
1 buah
Labu ukur
100 mL
10 buah
Hotplate
1 set
Piala gelas
Pengaduk
Kaca
Piala Gelas
Piala Gelas
Spektrofotomet
er Serapan
Atom (SSA)
Labu Semprot
Plastik
100 mL
1 buah
2 buah
400 mL
800 mL
1 buah
1 buah
1 set
400 mL
1 buah
Tabung reaksi
2 buah
Pipet tetes
1 buah
c. Analisis Mikrobiologi
Tabel 7. Alat Analisis Mikrobiologi
No
Metode
Parameter Uji
Alat
Ukuran
JumLah
Perhitungan
JumLah Bakteri
Angka Lempeng
Total
Tabung Reaksi
5 buah
Cawan Petri
Koran
Kapas
Kertas Roti
TaliKasur
Pembakar
Spiritus
Oven
RakTabung
Sprayer
Labu ukur
Labu Semprot
Erlenmeyer
Autoklaf
Neraca Kasar
8 buah
3 lembar
1 psc
1 buah
1 buah
1 buah
100 mL
100 mL
-
1 buah
1 buah
1 buah
1 buah
1 buah
1 buah
1 buah
1 set
Penangas Air
1 set
Gelas Ukur
50 mL
1 buah
Bulb
1 buah
Pipet Serologi
10 mL
1 buah
Pipet Serologi
1 mL
1 buah
Inkubator
1 buah
Coloni Counter
1 buah
LemariEs
1 buah
28
Perhitungan
JumLah Jamur
Pengamatan
Pertumbuhan
Bakteri
Kapang Khamir
Pseudomonas
aeruginosa
Staphylococcus
aureus
Candida albicans
29
Tabung Reaksi
5 buah
Cawan Petri
8 buah
Koran
3 lembar
Kapas
1 psc
Kertas Roti
1 buah
TaliKasur
1 buah
Pembakar
Spiritus
1 buah
Oven
1 buah
RakTabung
1 buah
Sprayer
1 buah
Labu ukur
100 mL
1 buah
Labu Semprot
1 buah
Erlenmeyer
100 mL
1 buah
Autoklaf
1 buah
Neraca Kasar
1 set
Penangas Air
1 set
Gelas Ukur
50 mL
1 buah
Bulb
1 buah
Pipet Serologi
10 mL
1 buah
Pipet Serologi
1 mL
1 buah
Inkubator
1 buah
Coloni Counter
1 buah
Ose
1 buah
Cawan petri
6 buah
Erlenmeyer
300 mL
3 buah
Pembakar
Spirtus
1 buah
Inkubator
1 buah
Koran
3 lembar
Kapas
1 buah
Kertas Roti
1 buah
TaliKasur
1 buah
Oven
1 buah
Rak tabung
1 buah
Autoklaf
1 buah
Neraca Kasar
1 set
Penangas air
1 set
Hotplate
1 set
Tissue
1 gulung
Gelas ukur
50 mL
1 buah
Sprayer
1 buah
2. Bahan
a. Analisis Fisika
Tabel 8. Bahan Analisis Fisika
No
Metode
Parameter Uji
Bahan
JumLah
Organoleptik (Uji
3 buah
Hedonik)
Daya Oles
Titik Leleh
Suhu Lebur
1 buah
b. Analisis Kimia
Tabel 9.Bahan Analisis Kimia
No
Metode
Parameter Uji
Bahan
JumLah
Kualitatif
Kadar Pewarna
Methanol
20 mL
Asidimetri
Kadar Pengawet
3 gram
NaOH 1 N
100 mL
H2SO4 1 N
75 mL
Air Suling
100 mL
BPB
2 mL
1 gram
Air suling
100 mL
Buffer pH 4
100 mL
Buffer pH 7
100 mL
4 gram
HNO3 65%
90 mL
H2O2 3%
30 mL
Potensiometri
Spektrofotometri
pH
Serapan Atom
(SSA)
30
Air suling
1000 mL
Standar Pb 1000
15 mL
ppm
Standar Cd 1000
15 mL
ppm
5
Spektrofotometri
1 gram
HNO3 63%
180 mL
Air suling
1000 mL
HCl 1N
600 mL
Standar Hg 1000
15 mL
Serapan Atom
(SSA)
ppm
Standar As 1000
15 mL
ppm
6
Uji Tanin/Polifenol
5 mL
Air suling
50 mL
NaOH 60%
10 mL
HCl 30%
10 mL
Aktif
c. Analisis Mikrobiologi
Tabel 10.Bahan Analisis Mikrobiologi
No
Metode
Parameter Uji
Bahan
JumLah
Perhitungan
10 gram
BPW
50 mL
Media PCA
120 mL
10 gram
BPW
50 mL
Media PDA
120 mL
JumLah Bakteri
Perhitungan
Kapang Khamir
JumLah Jamur
31
Pengamatan
Larutan fisiologis
5 mL
Suspensi bakteri
1 mL
Pseudomonas aeruginosa
Media CA
60 mL
Staphylococcus aureus
Media PDA
60 mL
Candida albicans
Media MSA
60 mL
5 gram
Larutan Fisiologis
200 mL
BPW
300 mL
Pertumbuhan
Bakteri
32
BAB VI ANGGARAN
1. Biaya Sintesis
No
Nama Bahan
Konsentrasi
JumLah
Harga (Rp)
Akar Bit
1 kg
Rp25.000
Etanol
70%
2,5 L
Rp600.000
Castrol Oil
1 botol kemasan
Rp30.000
Beeswax
1 kg
Rp120.000
Essence vanilla
1 botol kemasan
Rp35.000
6.
TEA
30 mL
7.
Nipagin
2,5 g
JumLah
Rp2.500
Rp812.500,00
2. Biaya Kewirausahaan
Fixed cost
Harga (Rp)
Variable cost
Harga (Rp)
Baskom
15.000
Akar Bit
Rp25.000
Blender Kaca
500.000
Beeswax
Rp120.000
Kain Saringan
35.000
Castrol Oil
Rp30.000
Essence vanila
Rp35.000
Rotary Evaporator
11.500.000
Wadah tertutup
35.000
Sewa Air
Rp20.000
Sendok Takar
35.000
Sewa Listrik
Rp20.000
Pengaduk Kaca
2.000
TEA
3.000
Nipagin
Rp2.500
Rp12.125.000,00
JumLah
Rp247.500,00
JumLah
33