Kejang Demam
Oleh:
Meldina Sari Simatupang
112014329
Pembimbing :
Dr. Bambang, Sp.A
Fakultas Kedokteran UKRIDA
Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Anak
Periode 14 Maret s/d 21 Mei 2015
RS Panti Wilasa dr. Cipto, Semarang
FAKULTAS KEDOKTERAN UKRIDA
(UNIVERSITAS KRISTEN KRIDA WACANA)
Jl. Terusan Arjuna No.6 Kebon Jeruk Jakarta Barat
KEPANITERAAN KLINIK
STATUS ILMU KESEHATAN ANAK
FAKULTAS KEDOKTERAN UKRIDA
Hari/Tanggal Ujian/Presentasi Kasus :
SMF ILMU KESEHATAN ANAK
Rumah Sakit Panti Wilasa dr. Cipto, Semarang
Tanda Tangan
Nama
NIM
Dr. Pembimbing
.............................
............................
IDENTITAS PASIEN
Nama lengkap: An. MCO
Tempat/tanggal lahir: Semarang, 20
November 2014
Suku bangsa: Jawa
Pendidikan: Hubungan dengan orang tua: Anak
kandung
Usia: 38 tahun
Usia: 26 tahun
Banjarsari, Solo
Banjarsari, Solo
Pendidikan: SLTA
Pendidikan: SMK
Pekerjaan: OT PWDC
Pekerjaan: OT PWDC
Penghasilan: Rp 1.000.000
Penghasilan: Rp 1.000.000
ANAMNESIS
Diambil dari: Alloanamnesis terhadap ibu kandung, tanggal: 13 Mei 2016, jam: 08.30 WIB
Keluhan utama:
Kejang jam 17.30 WIB sejak 1 menit.
Keluhan tambahan:
Demam, batuk, pilek.
Riwayat penyakit sekarang:
Pasien datang di bawa oleh orang tuanya ke IGD RS PWDC dengan keluhan kejang
sejak 30 menit SMRS. Kejang yang terjadi sebanyak 1 kali, lamanya kejang sekitar 1
menit. Saat kejang tangan kanan kiri pasien mengepal dan ke 2 lengan atas serta ke 2 tungkai
bawah bergetar seperti orang menggigil, mata mendelik ke atas, pasien seperti menyeringai,
tidak keluar busa dari mulut pasien dan lidah tidak tergigit. Tidak ada bagian yang kejang
terlebih dahulu. Saat kejang pasien tidak sadar dan saat tiba di IDG pasien sudah sadar dan
menangis tapi badannya jadi lemas. Tidak ada penurunan kesadaran sebelum dan sesudah
kejang. Sebelumnya pasien pernah kejang. Serangan kejang pertama pada usia 15 bulan,
serangan kejang kedua pada usia 16 bulan, serangan ketiga pada usia sekarang ini (17 bulan).
Ibu pasien mengaku sebelum kejang pasien 3 hari sebelum masuk rumah sakit,
anaknya mengalami demam. Demam naik turun, sudah di beri obat penurun panas,
demamnya tidak kunjung turun. Demamnya tinggi sama seperti demam kejang sebelumnya,
namun kejang yang pertama kali IBU OS mengaku 4 jam setelah demam OS mengalami
kejang dan yang ke 2 kali IBU OS mengaku 2 hari setelah demam OS baru mengalami kejang
dan pasien masih aktif bermain. Setelah makan sore OS tiba-tiba kejang. Ibu OS juga
menyangkal adanya mimisan maupun pendarahan di gusi, bintik-bintik merah pada seluruh
badan, OS juga merasa pusing, lemas dan nafsu makannya berkurang. Sebelum sakit, sering
jajan makanan di pinggir jalan. riwayat pergi ke luar daerah disangkal.
Selain itu, OS juga mengalami batuk. Batuk tidak berdahak dan tidak terdapat darah.
Ibu OS mengatakan bahwa OS mulai mengalami demam sehari setelah ada batuk. Terdapat
nyeri saat menelan, sehingga anak tidak nafsu makan. Anak tidak ada muntah. Adanya
kontak dengan penderita batuk dengan teman di lingkungan rumah. Ibu OS juga mengatakan
adanya pilek. Tidak adanya sakit telinga maupun cairan yang keluar dari telinga.
Buang air besar selama selama demam tidak ada keluhan namun hari ini BABnya
cair, dan buang air kecil dalam batas normal.
Riwayat penyakit dahulu:
(-) Sepsis
(-) Meningoencephalitis
(+)
Kejang
demam,
Ya
Tidak
Hubungan
Alergi
Asma
Tuberkulosis
Hipertensi
Diabetes
Kejang demam
Ibu
Epilepsi
Silsilah Keluarga
keterangan :
: laki - laki
: perempuan
: pasien
26
thn
38
thn
17
bula
n
Riwayat kehamilan:
Perawatan antenatal
Penyakit selama kehamilan
Riwayat kelahiran:
Tempat kelahiran
Penolong persalinan
Cara persalinan
Masa gestasi
Keadaan bayi
Riwayat perkembangan:
Pertumbuhan gigi pertama
Psikomotor:
Tengkurap terlentang sendiri
Duduk tanpa berpegangan
Berdiri tanpa berpegangan
Berjalan
Memegang mainan
Tertawa/teriak
: 01 tahun
: 04 bulan
: 07 bulan
: 01 tahun
: 01 tahun 01 bulan
: 03 bulan
: 03 bulan
Berbicara (mama..papa..)
: 11 bulan
Minum dari gelas
: 15 bulan
Perkembangan pubertas: Gangguan perkembangan mental / emosi: -
Bulan
i
lahir
Hepatitis
B
Polio
12
15
18
24
BCG
Tahun
DPT
Campak
PEMERIKSAAN FISIK
Tanggal: 13 Mei 2016, jam: 08.30 WIB
PEMERIKSAAN UMUM
Keadaan umum
Kesadaran
Tanda tanda vital
Data antopometri
Tinggi badan
Berat badan
Lingkar kepala
Lingkar dada
Lingkar lengan atas
: 80 cm
: 10 kg
: 50cm
::-
PEMERIKSAAN SISTEMATIS
Kulit : turgor baik, tidak pucat, sianosis (-), ikterik (-)
Kepala :
Bentuk dan ukuran
: normocephali
Rambut dan kulit kepala
: distribusi rambut merata
Mata
: konjungtiva anemis -/-, sklera ikterik -/-, pupil bulat isokor,
sekret (-), cekung (-)
Telinga: bentuk normal, liang telinga lapang, sekret -/-, membran timpani
utuh, reflex cahaya +/+
Hidung
: deviasi septum (-), sekret (-), pernapasan cuping hidung (-)
Mulut
: sianosis (-), mukosa kering (-), lidah kotor (-), gigi-geligi
tidak ada kelainan
Tonsil
: T1-T1 tenang, tidak hiperemis
Faring
: hiperemis (+), post nasal drip (-)
Leher : Pembesaran tiroid dan kelenjar getah bening (-), kaku kuduk (-)
Thorax :
Paru :
Inspeksi
kuat angkat
Perkusi
Auskultasi
Abdomen:
Inspeksi
Palpasi
Perkusi
Auskultasi
Lasegue Sign : -
Hasil
Nilai rujukan
10.9 g/dL
14 x 103 /uL
33%
35 43%
Eritrosit
Trombosit
MCV
65 fL
73 101 fL
MCH
22 pg
23 31 pg
33 g/dL
26 34 g/dL
110 mg/dL
70 - 150
Calsium
9.1 mg/dL
8.8 -10.3
Kalium
4.21 mmol/L
3.1 -5.1
Natrium
135.3 mmol/L
132.0 -145.0
Chlorida
105.6 mmol/L
96.0 111.0
2.0 mg/dL
1.7 2.3
Hemoglobin
Leukosit
Hematokrit
MCHC
KIMIA KLINIK
Gula Darah Sewaktu
ELEKTROLIT
Magnesium
RESUME
Pada anamnesis : tiga puluh menit SMRS pasien mengalami kejang, kejang muncul
diseluruh tubuh, langsung, mata mendelik, badan kaku. Tidak ada bagian yang kejang terlebih
dahulu. Kejang berlangsung selama sekitar 1 menit dan terjadi sebanyak 1 kali. Saat kejang
pasien tidak sadar dan saat tiba di IDG pasien sudah sadar dan menangis tapi badannya jadi
lemas. Sebelumnya pasien pernah kejang. Serangan kejang pertama pada usia 15 bulan,
serangan kejang kedua pada usia 16 bulan, serangan ketiga pada usia sekarang ini (17 bulan).
Ibu pasien mengaku sebelum kejang pasien tiga hari sebelum masuk rumah sakit, anaknya
mengalami demam. Demam naik turun. Demamnya tinggi sama seperti demam kejang
sebelumnya, namun kejang yang pertama kali IBU OS mengaku 4 jam setelah demam OS
mengalami kejang dan yang ke 2 kali IBU OS mengaku 2 hari setelah demam OS baru
mengalami kejang dan pasien masih aktif bermain. Ibu OS mengatakan bahwa OS mulai
mengalami demam sehari setelah ada batuk dan pilek. Terdapat nyeri saat menelan, sehingga
anak tidak nafsu makan. Adanya kontak dengan penderita batuk dengan teman di lingkungan
rumah.
Pada pemeriksaan fisik: Keadaan umum
Kesadaran
Tanda tanda vital
Kejang demam berlangsung <15 menit dan umumnya akan berhenti sendiri.
Kejang berbentuk umum tonik dan atau klonik, tanpa gerakan fokal.
ISPA
Nyeri menelan, hidung tersumbat dan adanya batuk.
Pada pemeriksaan fisik terlihat hidung :
Tonsil: T1-T1 tenang, tidak hiperemis.
Faring : hiperemis (+).
DIAGNOSIS BANDING
Meningitis
Ensefalitis
PENATALAKSANAAN
Medika mentosa
IVFD RL 20 tpm
Pamol supp 125 mg
Ceftriaxon inj 1 gr vial no. III
S 2 dd vial 1/2
Edukasi
Menjelaskan kepada OS dan keluarganya mengenai penyakit yang dideritanya serta
pengobatan dan cara perawatannya.
Mengkonsumsi obat secara teratur.
Memperbaiki sanitasi lingkungan, hygiene makanan dan minuman.
PROGNOSIS
Ad vitam
Ad fungsionam
Ad sanationam
: bonam
: bonam
: bonam
FOLLOW UP
Tanggal 13 Mei Jam: 08.30
S: Ibu OS mengatakan OS demam mulai menurun dibanding sebelum datang, namun
OS masih batuk. Batuknya tidak berdahak. Batuknya sudah berkurang apabila
dbandingkan dengan saat masuk rumah sakit. Nafsu makan OS juga mulai membaik.
OS juga masih merasa lemas.
O: Keadaan umum : tampak sakit sedang, lemas
Kesadaran
: compos mentis
Tanda tanda vital:
Kulit
Kepala
Mata
: konjungtiva anemis -/-, sklera ikterik -/-, pupil bulat isokor, cekung
(-)
Telinga
Hidung
Mulut
: sianosis (-), mukosa kering (-), lidah kotor (-), gigi-geligi tidak ada
kelainan
Tonsil
Faring
Leher
Thorax
: Pembesaran tiroid dan kelenjar getah bening (-), kaku kuduk (-)
:
Paru :
Inspeksi
kuat angkat
Perkusi
Auskultasi
Abdomen:
Inspeksi
Palpasi
Perkusi
Auskultasi
Ekstremitas: akral hangat, deformitas (-), sianosis (-), edema (-), petekie (-), CRT
< 2 detik
A: kejang demam sederhana + ISPA + anemia
P: Terapi dilanjutkan:
IVFD RL 20 tpm
Pamol supp 125 mg
Ceftriaxon inj 1 gr vial no. III
S 2 dd vial 1/2
Paracetamol syrup 120 mg / 5 ml 60 ml fl No. I
S 3 dd cth 1
Luminal tab 10 mg no. III
S 3 dd tab 1
Kulit
Kepala
Mata
: konjungtiva anemis -/-, sklera ikterik -/-, pupil bulat isokor, cekung
(-)
Telinga: bentuk normal, liang telinga lapang, sekret -/-, membran timpani utuh,
reflex cahaya +/+
Hidung
Mulut : sianosis (-), mukosa kering (-), lidah kotor (-), gigi-geligi tidak ada
kelainan
Tonsil
Faring
Leher
Thorax
: Pembesaran tiroid dan kelenjar getah bening (-), kaku kuduk (-)
:
Paru :
Inspeksi
kuat angkat
Perkusi
Auskultasi
Abdomen:
Inspeksi
Palpasi
Perkusi
Auskultasi
Ekstremitas: akral hangat, deformitas (-), sianosis (-), edema (-), petekie (-), CRT
< 2 detik
A: kejang demam sederhana
P: Terapi dilanjutkan:
IVFD RL 20 tpm
Pamol supp 125 mg
Ceftriaxon inj 1 gr vial no. III
S 2 dd vial 1/2
Paracetamol syrup 120 mg / 5 ml 60 ml fl No. I
S 3 dd cth 1
Luminal tab 10 mg no. III
S 3 dd tab 1
Depaken syr 250mg/5ml no.I
S 3 dd cth 1/2
Ambroxol tab 30 mg no.III
S 3 dd tab 1/2
Boleh pulang