Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN

PRAKTEK KERJA LAPANGAN (P.K.L)


DI PT. TIGARAKSA SATRIA, TBK
DALAM SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN
KERJA (SMK3), KELEMBAGAAN K3 DAN KESEHATAN KERJA

PELATIHAN CALON AHLI K3 UMUM

KELOMPOK 4
HARI CAHYADI
JOY ANSEN SITANGGANG
HENDRA CHRISTIANTO
RADEN HARRY MULYANA
ARMA ADI PRASETYA
MAHARDIKA IGATTA DANAR PUTRI
MAYANG AMALIA ANGRADIPTA

PENYELENGGARA
PT. Muara Artha Persada
Yogyakarta, 11 Februari 2016

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .................................................................. 2
B. Maksud dan Tujuan ........................................................... 2
C. Ruang Lingkup .................................................................. 2
D. Dasar Hukum .................................................................... 3
BAB II KONDISI PERUSAHAAN
A. Gambaran Umum Tempat Kerja ....................................... 6
B. Temuan ............................................................................. 6
1. Temuan Positif ............................................................. 6
2. Temuan Negatif ........................................................... 7
BAB III ANALISA
A. Analisa Temuan Positif ..................................................... 8
B. Analisa Temuan Negatif .................................................... 10
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan ....................................................................... 11
B. Saran ................................................................................ 11
LAMPIRAN

BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Laporan Kunjungan Praktek Kerja Lapangan ini merupakan
salah satu persyaratan untuk mendapatkan sertifikat AK3 Umum yang
diadakan oleh

PT. Muara Artha Persada bekerjasama dengan

Kementrian Tenaga Kerja dan Transmigrasi. Dilatarbelakangi oleh hal


tersebut, maka pada tanggal 10 Februari 2016 melakukan kunjungan
Praktek Lapangan di PT. Tigaraksa Satria, Tbk.
B. MAKSUD DAN TUJUAN
Adapun maksud dan tujuan penulisan laporan ini adalah:
1. Untuk mempraktikkan teori yang telah diterima selama kegiatan
pembinaan
2. Untuk mendapatkan gambaran dan pemahaman mengenai aplikasi
K3

di

lapangan

khususnya

mengenai

Sistem

Manajemen

Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3), Kelembagaan K3 dan


Kesehatan Kerja
3. Sebagai salah satu syarat yang harus dipenuhi bagi peserta Calon
Ahli K3 Umum.
Calon

peserta

Ahli

K3

Umum

dapat

mengidentifikasi,

menganalisa dan memberikan saran atau rekomendasi.


C. RUANG LINGKUP
Ruang Lingkup Kerja Praktek Lapangan ini adalah:
1. Pelaksanaan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan
Kerja (SMK3) dan Kelembagaan K3
2. Pelaksanaan Pengawasan K3 di bidang Kesehatan Kerja

D. DASAR HUKUM
1. Dasar Hukum Kelembagaan dan Keahlian K3
a. Undang-Undang No. 1 tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja
pasal 10 ayat (1) & (2)
b. Keputusan Menteri Tenaga Kerja No. Kep. 125/Men/1984
tentang Pembentukan, Susunan dan Tata Kerja Dewan
Keselamatan dan Kesehatan Kerja Nasional (DK3N), Dewan
Keselamatan dan Kesehatan Kerja Wilayah (DK3W) dan Panitia
Pembinaan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (P2K3)
c. Keputusan Menteri Tenaga Kerja No. Kep. 04/Men/1987 tentang
Panitia Pembinaan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (P2K3)
serta Tata Cara Penunjukkan Ahli Keselamatan dan Kesehatan
Kerja (AK3)
d. Peraturan Menteri Tenaga Kerja No. Per.04/Men/1995 tentang
Perusahaan Jasa Keselamatan dan Kesehatan Kerja (PJK3)
e. Peraturan Menteri Tenaga Kerja No. Per.02/Men/1992 tentang
Tata Cara Penunjukkan Kewajiban dan Wewenang Ahli
Keselamatan dan Kesehatan Kerja
f. Peraturan Menteri Tenaga Kerja Republik Indonesia Nomor:
Per.03/Men/1998

tentang

Tata

Cara

Pelaporan

dan

Pemeriksaan Kecelakaan
2. Dasar Hukum Pengawasan Kesehatan Kerja
a. Undang-Undang No. 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja
b. Undang-Undang No. 40 Tahun 2004 tentang Sistem Jaminan
Kesehatan Nasional
c. Undang-Undang

No.

24

Tahun

2011

tentang

Badan

Penyelanggaraan Jaminan Sosial


d. Keputusan Presiden RI No. 22 Tahun 1993 Penyakit yang
Timbul Karena Hubungan Kerja dan mendapat kompensasi dari
Jamsostek

e. Peraturan Menteri Perburuhan No. 7 Tahun 1964 tentang Syarat


Kesehatan, Kebersihan, serta Penerangan dalam Tempat Kerja
f. Peraturan Menteri Tenaga Kerja, Transmigrasi dan Koperasi
No. Per.01/Men/1976 tentang Kewajiban Latihan Hyperkes Bagi
Dokter Perusahaan
g. Peraturan Menteri Tenaga Kerja, Transmigrasi dan Koperasi
No. Per01/Men/1979 tentang Kewajiban Latihan Hygiene
Perusahaan, Keselamatan dan Kesehatan Kerja bagi Tenaga
para Medis Perusahaan
h. Permenaker No.02/Men/1980 tentang Pemeriksaan Kesehatan
Tenaga Kerja dalam Penyelenggaraan Keselamatan Kerja
i.

Permenakertrans No. Per.01/Men/1981 tentang Kewajiban


Melapor Penyakit Akibat Kerja

j.

Permenakertrans No. Per. 03/Men1982 tentang Pelayanan


Kesehatan Kerja

k. Permenaker No. Per.01/Men/1998 tentang Penyelenggaraan


Pemeliharaan Kesehatan bagi Tenaga Kerja dengan Manfaat
Lebih Baik dari Paket Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Dasar
Jaminan Sosial Tenaga Kerja
l.

Peraturan

Menteri

Tenaga

Kerja

Republik

Indonesia

Nomor:Per03/Men/1998 tentang Tata Cara Pelaporan dan


Pemeriksaan Kecelakaan
m. Kepmenaker No. 333 Tahun 1989 tentang Diagnosa dan
Pelaporan Penyakit Akibat Kerja
n. Surat

Edaran

Menaker

No.

SE.

01/Men/1979

tentang

Pengadaan Kantin dan Ruang Makan


o. Surat Edaran Dirjen Binawas No. SE.07/BW1997 tentang
Pengujian Hepatitis B dalam Pemeriksaan Kesehatan Tenaga
Kerja

p. Surat Edaran Dirjen Binawas No. SE.86/BW/1989 tentang


Perusahaan Catering yang Mengelola Makanan bagi Tenaga
Kerja
q. Permenakertrans No.Per.15/Men/2008 tentang P3K di Tempat
Kerja.
3. Dasar Hukum Penerapan SMK3
a. Undang-Undang No.1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja
b. Undang-Undang No. 13 Tahun 2012 tentang Ketenagakerjaan
Pasal 87
c. Peraturan Pemerintah No. 50 Tahun 2012 tentang Penerapan
SMK3

BAB II
KONDISI PERUSAHAAN
A. Gambaran Umum Tempat Kerja
Perusahaan PT. Tigaraksa Satria, Tbk beralamat di JL.
Cangkringan No.1, Sleman, Yogyakarta. Jumlah tenaga kerja 199
orang, laki-laki 193 orang, perempuan 6 orang.
Proses

produksi

di

PT.

Tigaraksa

Satria,

Tbk

yaitu

menggunakan prinsip Dry Process. Tahap awal yang digunakan yaitu


melepas kertas/karton bahan material/raw material (bubuk susu),
kemudian kemasan I dan II dilepas, setalah itu masuk ke Blending
Process (proses pencampuran) sebanyak 600 kg untuk setiap kali
proses,

kemudian

bahan

dengan

campuran/komposisi

tersebut

dicampur selama 15 menit, kemudian produk masuk ke dalam SILO


agar pengisian ke kemasan stabil dan bebas dari campuran Oksigen
(O2), kemudian dilakukan Defilling Proces (proses pengisian kembali)
dalam bentuk kemasan saset, selanjutnya masuk tahap pengemasan
ke karton.
Peralatan kerja yang digunakan di PT. Tigaraksa Satria, Tbk
adalah forklift (alat angkut), bejana tekan, genset dan Air Handling Unit
(AHU).
Potensi bahaya yang ada di PT. Tigaraksa Satria, Tbk
diantaranya kebisingan di area produksi, psikologi dan ergonomi.
B. Temuan-temuan di Lapangan
1. Temuan Positif
a. Undang-Undang No. 1 Tahun 1970 sudah tersedia
b. Gambar/poster K3 terpasang dengan baik
c. Tanda-tanda larangan sesuai dengan sifat bahaya yang ada di
PT. Tigaraksa Satria, Tbk sudah terpasang
d. Tenaga kerja di PT. Tigaraksa Satria, Tbk sudah dilengkapi alat
pelindung diri yang sesuai
6

e. PT. Tigaraksa Satria, Tbk sudah membentuk Panitia Pembina


Keselamatan dan Kesehatan Kerja (P2K3) dan telah dijalankan
dengan baik
f.

PT. Tigaraksa Satria, Tbk telah melakukan pembinaan dan


pelatihan di bidang K3 kepada tenaga kerja

g. Sarana fasilitas P3K di PT. Tigaraksa Satria, Tbk telah tersedia


h. Pemeriksaan kesehatan tenaga kerja di PT. Tigaraksa Satria,
Tbk sudah dilakukan dua tahap yaitu pemeriksaan awal dan
pemeriksaan berkala
i.

Tenaga kerja di PT. Tigaraksa Satria, Tbk diberikan makanan


dengan mengunakan jasa catering

2. Temuan Negatif
a. PT.

Tigaraksa

Satria,

Tbk

belum

menerapkan

Sistem

Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3)


b. Belum ada dokter perusahaan dan paramedis di PT. Tigaraksa
Satria, Tbk.
c. Tidak terlaksananya pelatihan Hiperkes di PT. Tigaraksa Satria,
Tbk
d. Pemeriksaan kesehatan tenaga kerja sudah dilakukan di PT.
Tigaraksa Satria, Tbk, tetapi untuk pemeriksaan khusus tidak
dilaksanakan
e. PT. Tigaraksa Satria, Tbk tidak melaksanakan program
Penanggulangan HIV/AIDS

BAB III
ANALISA TEMUAN POSITIF
DAN TEMUAN NEGATIF
A. TEMUAN POSITIF
No
1

Foto Temuan

Analisa Potensi

Saran

Bahaya

Dasar Hukum

Seluruh karyawan

Mensosialisasikan pada

Permenakertrans RI.

sudah mengerti tentang

tenaga kerja yang ada di

No.08/MEN/VII/2010 tentang

potensi bahaya apabila

PT. Tigaraksa Satria, Tbk

APD

tidak menggunakan

pada setiap pertemuan

APD

mengenai K3

Sebagai gambaran

Poster mengenai K3 agar

Undang-Undang No. 1 tahun

tentang situasi

diperbaharui di lingkungan

1970 tentang Keselamatan

kemajuan maupun

kerja PT. Tigaraksa Satria,

Kerja, Pasal 14

keterpurukan yang

Tbk

sedang terjadi di
perusahaan tersebut

Sebagai panduan dan


tata cara yang aman
pada saat melintasi
area jalan
persimpangan rambu

Selalu waspada dan

Undang-Undang No. 1 tahun

berhati-hati disetiap rambu

1970 tentang Keselamatan

lalu lintas yang ada

Kerja ,Pasal 14

lalu lintas

A. TEMUAN NEGATIF
No
1

Foto Temuan

Analisa Potensi Bahaya

Saran

Dasar Hukum

Potensi makanan

Tidak mempergunakan alat

Peraturan Menteri Perburuhan

terkontaminasi dengan

kebersihan yang

No. 7 Tahun 1964 tentang

debu

mengakibatkan debu bisa

Syarat Kesehatan, Kebersihan,

terhambur melalui udara

serta Penerangan dalam


Tempat Kerja,Pasal 8

10

BAB IV
PENUTUP
A. KESIMPULAN
1. PT. Tigaraksa Satria, Tbk belum menerapkan Sistem Manajemen
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3)
2. Kelembagaan di PT. Tigaraksa Satria, Tbk sudah membentuk
Panitia Pengawas Keselamatan dan Kesehatan Kerja (P2K3)
3. Kesehatan Kerja di PT. Tigaraksa Satria, Tbk dari aspek pemberian
makanan sudah dilaksanakan, namun dari dokter dan poliklinik
perusahaan belum disediakan.

B. SARAN
PT. Tigaraksa Satria, Tbk untuk segera menerapkan SMK3,
agar dapat meningkatkan efektifitas perlindungan keselamatan dan
kesehatan kerja yang terencana, terukur, terstruktur dan terintegrasi
untuk menciptakan tempat kerja yang aman, nyaman dan efisien untuk
mendorong produktifitas.

11

Anda mungkin juga menyukai