Percobaan I
Percobaan I
OLEH:
NAMA
: MUHAMMAD MARDAN S.
STAMBUK
: F1C1 14 O43
KELOMPOK
:X
ASISTEN PEMBIMBING
: DIVA ANDRIANI
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Indonesia memiliki hutan tropis yang kaya dengan berbagai jenis tumbuhan.
Tumbuhan merupakan sumber daya hayati dan sekaligus sebagai gudang senyawa
kimia baik berupa senyawa kimia hasil metabolisme primer yang disebut juga
sebagai senyawa metabolit primer seperti protein, karbohidrat, lemak yang
digunakan sendiri oleh tumbuhan tersebut untuk pertumbuhannya, maupun
sebagai sumber senyawa metabolit sekunder seperti terpenoid, steroid, kumarin,
flavonoid dan alkaloid. senyawa metabolit sekunder merupakan senyawa kimia
yang umumnya mempunyai kemampuan bioaktifitas dan berfungsi sebagai
pelindung tumbuhan tersebut dari gangguan hama penyakit untuk tumbuhan itu
sendiri atau lingkungannya.
Cabang ilmu kimia yang mempelajari mengenai pertumbuhan dan
metabolisme tanaman, misalnya pengubahan unsur anorganik seperti nitrogen,
kalium, air dan karbondioksida menjadi pati, gula, protein dan sebagainya yang
dibutuhkan oleh tanaman. Ilmu fitokimia secara analisis merupakan penambahan
secara sistematis tentang berbagai senyawa kimia, terutama dari golongan
senyawa organik yang terdapat dalam tumbuhan, proses biosintesis, metabolisme
dan perubahan-perubahan lain yang terjadi pada senyawa kimia tersebut beserta
sebaran dan fungsi biologisnya.
Fitokimia atau kimia tumbuhan mempelajari aneka ragam senyawa organik
yang dibentuk dan ditimbun oleh tumbuhan, yaitu mengenai struktur kimianya,
biosintesisnya, penyebarannya secara ilmiah serta fungsi biologinya. Senyawasenyawa kimia yang merupakan hasil metabolisme sekunder pada tumbuhan
sangat beragam dan dapat diklasifikasikan dalam beberapa golongan senyawa
bahan alam yaitu terpenoid, steroid, kumarin, flavonoid dan alkaloid. Berdasarkan
latar belakang di atas, maka perlu dilakukan percobaan tentang penapisan
fitokimia.
B. Rumusan Masalah
Rumusan maslah pada percobaan penapisan fitokimia yaitu :
1. Bagaimana cara melakukan penapisan fitokimia terhadap tumbuhan gamal ?
2. Bagaimana cara melakukan teknik-teknik penapisan fitokimia terhadap
tumbuhan tinggi ?
C. Tujuan
Tujuan yang ingin dicapai pada percobaan ini adalah :
1. Untuk melakukan penapisan fitokimia terhadap tumbuhan gamal.
2. Untuk melakukan teknik-teknik penapisan fitokimia terhadap tumbuhan
tinggi.
D. Manfaat Percobaan
Manfaat pada percobaan penapisan fitokimia adalah :
1. Agar dapat melakukan penapisan fitokimia terhadap tumbuhan gamal.
2. Agar dapat melakukan teknik-teknik penapisan fitokimia terhadap tumbuhan
tinggi .
rendah yang tersebar di Meksiko, Amerika Tengah, Amerika Selatan bagian utara,
Asia dan diperkirakan masuk ke Indonesia pertama kali sekitar tahun 1900.
C. Diidentifikasi berdasarkan
senyawa lupeol dan hasil uji kualitatif dengan pereaksi Liebermann Burchard
menunjukkan positif triterpene (Iwan, 2008).
HO
dan
metode
yang
digunakan.
Bahan tanaman
yang
digunakan dapat berupa bagian tanaman utuh atau yang telah melalui proses
pengeringan. Pemilihan metode dan pelarut yang digunakan harus tepat untuk
mendapatkan hasil yang maksimal (Rompas, dkk., 2012).
Fitokimia atau kimia tumbuhan merupakan disiplin ilmu yang mempelajari
aneka ragam senyawa organik pada tumbuhan, yaitu mengenai struktur kimia,
biosintesis,
metabolism,
penyebaran
secara
ilmiah
dan
fungsi
umum,
fitokimia memiliki
senyawa yang ditemukan pada tumbuhan yang tidak dibutuhkan untuk fungsi
normal tubuh, tapi memiliki efek yang menguntungkan bagi kesehatan atau
memiliki peran aktif bagi pencegahan penyakit (Herbert, 1995)
Skrining fitokimia merupakan tahap pendahuluan dalam suatu penelitian
fitokimia yang bertujuan untuk memberikan gambaran tentang golongan senyawa
yang terkandung dalam tanaman yang sedang diteliti. Metode skrining fitokimia
dilakukan dengan melihat reaksi pengujian warna dengan menggunakan suatu
pereaksi warna. Hal penting yang berperan penting dalam skrining fitokimia
adalah pemilihan pelarut dan metode ekstraksi. Pemilihan pelarut dan metode
ekstraksi akan mempengaruhi hasil kandungan senyawa metabolit sekunder yang
III.
METODOLOGI PRAKTIKUM
C. Prosedur Kerja
1 Persiapan sampel
- dipotong kecil-kecil
dijemur
Daun- Gamal
- dihaluskan menggunakan blender.
Serbuk daun gamal
2
Ekstraksi
- daun
dimaserasi
77 gram
gamal dengan metanol selama
24 jam
- disaring
Filtrat
-
Residu
dievaporasi
Ekstrak sampel
3
Tes Identifikasi
a Alkaloid
- dimasukkan dalam tabung reaksi
- sampel
dtambahkan 2 mL ammonia 1 %
2 mL ekstrak
- diamati
Hasil pengamatan
Flavonoid
5 mL ekstrak sampel
-
Hasil pengamatan
Saponin
5 mL ekstrak sampel
Steroid / triterpenoid
5 tetes ekstrak
sampel
Hasil pengamatan
Tanin / polifenol
5 mL ekstrak
sampel
Hasil pengamatan
IV.
A. Hasil Pengaman
1. Data pengamatan
No
.
1
2
3
Perlakuan
Ekstrak uji saponin
(air 8 mL + ekstrak gamal)
Ekstrak uji flavonoid
(2 mL ekstrak gamal + Mg + 2 mL HCl)
Ekstrak uji tannin
(2 mL ekstrak gamal + dipanaskan + 2
mL larutan glatin)
Ekstrak uji alkaloid
(2 mL ekstrak gamal + 2 mL ammonia 1
%)
Ekstrak uji Kuonin
(2 mL ekstrak gamal + dipanaskan +
Disaring, filtrate + NaOH)
Hasil pengamatan
Tidak terdapat busa
Berwarna kuning
Tidak terdapat endapan
Ada endapan
a. alkoloid
-
N
N
N
N
KI2
KI
Endapan Coklat
N
b. Flavonoid
Mg
OH
H
H
OH
OH
O
Mg
H
H
H3C
OH
Mg
CH3
OH
Cl
Cl
CH2
CH2 OH
OH
OH
Mg
H3C
OH
CH2
Cl
H
OH
H3C
Mg
CH2
OH
Cl
CH3
C
H2
OH
Mg
c. Steroid
H2SO4
H3C
CH3
CH3
C
H3 C
C
d. Saponin
CH3
O
CH3
CH3
O
+ 80
H2OC
e. Tannin
dikocok
Busa
OH
OH
O
OH
OH
HO
FeCl3
Gelatin
Endapan coklat
OH
B. Pembahasan
Penapisan fitokimia merupakan salah satu metode pemisahan yang yang
dilakukan untuk mengidentifikasi kandungan kimia yang terkandung dalam
tumbuhan. Karena pada metode ini kita bisa mengetahui golongan senyawa kimia
yang dikandung tumbuhan yang sedang kita uji. Pada tahun-tahun terakhir ini
fitokimia atau kimia tumbuhan telah berkembang menjadi satu disiplin ilmu
tersendiri, berada diantara kimia organik bahan alam dan biokimia tumbuhan.
Maserasi merupakan merupakan proses perendaman sampel menggunakan
pelarut organik pada temperatur ruangan. Proses ini sangat menguntungkan dalam
isolasi senyawa bahan alam karena dengan perendaman sampel tumbuhan akan
terjadi pemecahan dinding dan membran sel akibat perbedaan tekanan antara di
dalam dan di luar sel, sehingga metabolit sekunder yang ada dalam sitoplasma
akan terlarut dalam pelarut organik dan ekstraksi senyawa akan sempurna karena
dapat diatur lama perendaman yang dilakukan.
memiliki inti yang terdapat pada dua gugus metal yang terikat pada sistem cincin.
Percobaan terhadap identifikasi adanya steroid melalui reaksi dengan pereaksi
Lieberman-Buchardt menghasilkan larutan berwarna merah. Jika uji positif maka
akan terbentuk larutan warna ungu sampai biru.
Tanin merupakan senyawa yang terdapat dalam tumbuhan berpembuluh
pada jaringan kayu tanaman angiospermae. Angiospermae merupakan tumbuhan
berbiji terbuka yang dibagi atas monokotil dan dikotil. Di dalam tumbuhan tanin
letaknya terpisah dari protein dan enzim sitoplasma. Tanin memiliki rasa sepat
(seperti bergetah). Karena itu, tanin bagi tumbuhan berguna sebagai penolak
hewan yang memakannya, dalam hal ini ialah hewan herbivora. Tanin
digolongkan
menjadi
tanin-terkondensasi
seperti
proantosianidin,
tanin
terhidrolisiskan seperti glotanin dan elagetanin, dan prototanin seperti prazat tanin
misalnya katekin. Sama seperti flavanoid, tanin memiliki fungsi yang sama
dengan senyawa-senyawa sejenis flavanoid seperti flavon, antosianin dan
flavolan. Uji terhadap tanin menunjukkan larutan berwarna kuning dan tidak
terbentuk endapan putih. Uji tersebut menandakan uji negatif.
V. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil percobaan dan pembahasan, maka dapat disimpulkan
bahwa :
1.
DAFTAR PUSTAKA
Anwar, 1994, Buku Ajar Vogel Kimia Analisis Kualitatif Organik. EGC. Jakarta