Karakteristik Teluk Lamong
Karakteristik Teluk Lamong
Abstrak
Besarnya potensi angkutan laut di Perairan Indonesia, harus diimbangi dengan pembangunan pelabuhan
dan pengadaan kapal pengangkut dengan kapasitas muatan yang lebih besar. Pembangunan pelabuhan Teluk
Lamong merupakan salah satu perwujudan untuk mengatasi permasalahan dalam bidang angkutan laut.
Pembangunan pelabuhan terutama kolam dermaga harus dapat menjamin keselamatan kapal yang
akan berlabuh pada dermaga tersebut. Terdapat beberapa aspek penting yang perlu diperhatikan dalam
membuat kolam dermaga yaitu dimensi kapal terbesar yang akan berlabuh dan keadaan perairan di sekitar
pelabuhan serta pasang surut di Perairan tersebut.
Kedalaman kolam dermaga ditentukan terhadap chart datum atau muka surutan yang diperoleh dari
komponen pasut. Metode perhitungan komponen pasut yang digunakan pada penelitian ini adalah metode
admiralty. Berdasarkan hasil perhitungan komponen pasut dapat ditentukan model chart datum yang akan
dijadikan sebagai referensi kedalaman.
Hasil yang didapatkan pada penelitian ini adalah kedalaman yang dibutuhkan di Perairan Teluk Lamong
berdasarkan chart datum LWS adalah -7,57 m dan chart datum LLWL+5 feet adalah -8,79 m.
Kata kunci: metode admiralty, chart datum, kolam dermaga
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Negara Indonesia merupakan salah
satu negara Kepulauan yang terluas di dunia,
dengan jumlah pulau sekitar 17.499 pulau, luas
seluruh wilayah daratan 2.012.402 km2, luas
wilayah perairan 5.877.879 km2 dan panjang
garis pantai 81.290 km (Dishidros, 2006).
Membuat Indonesia menjadi salah satu Negara
yang berpotensi terhadap perpindahan barang
dan orang terbesar di dunia.
Besarnya potensi angkutan laut di
Perairan Indonesia, tentunya harus diimbangi
dengan adanya pelabuhan dan jumlah kapal
pengangkut dengan kapasitas muatan yang
lebih besar. Rencana pembangunan pelabuhan
Teluk Lamong adalah salah satu perwujudan
untuk mengatasi permasalahan dalam bidang
angkutan laut. Pelabuhan Teluk Lamong
direncanakan akan disinggahi jenis kapal Oil
Tanker dengan bobot DWT (Dead Weight
Tonnage/berat mati kapal) 301.045
Perumusan Masalah
Permasalahan
yang
dimunculkan
dalam penelitian tugas akhir ini adalah:
1. Bagaimana mengolah data pasut dengan
menggunakan metode admiralty untuk
mendapatkan komponen harmonik pasut
2. Bagaimana menentukan chart datum dari
komponen harmonik pasut.
3. Berapa kedalaman yang dibutuhkan pada
bagian kolam dermaga, yang dapat
menjamin keselamatan kapal Oil Tanker.
Batasan Permasalahan
Batasan masalah yang akan dibahas
pada Tugas Akhir ini adalah sebagai berikut:
1. Wilayah studi adalah daerah Teluk Lamong
yang berada pada perairan Selat Madura
2. Data pengamatan Pasang Surut tahun 2007
pada daerah perairan Teluk Lamong
3. Dalam penelitian ini, metode pengolahan
pasut yang digunakan adalah metode
admiralty
4. Peta bathymetri skala 1:5000 daerah Teluk
Lamong tahun 2007
5. Karakteristik atau draft kapal Oil Tanker
dengan
kapasitas
301.045/154.260
DWT/GT
6. Chart datum yang digunakan adalah chart
datum IHO
Peralatan
Alat yang digunakan dalam penelitian
ini dibagi menjadi dua, yaitu :
1. Hardware
Personal Computer (PC) Pentium (R) D,
Memori 512 MB, VGA 64 MB, Hard Drive
80 Gb.
2. Software
Software yang digunakan dalam penelitian
ini meliputi :
- Autocad Land Desktop 2004 untuk
menganalisa kedalaman perairan Teluk
Lamong.
- Microsoft Excel 2007 untuk proses
analisis harmonik pasang surut laut
metode admiralty dan perhitungan
statistik.
- Microsoft Word 2007 untuk penulisan
laporan
Tujuan
Tujuan penulisan Tugas Akhir ini adalah
Menganalisa dan menentukan kedalaman dari
kolam dermaga Teluk Lamong, berdasarkan
data komponen pasang surut, kondisi perairan
daerah Teluk Lamong dan juga draft kapal yang
akan berlabuh di Pelabuhan Teluk Lamong.
METODOLOGI PENELITIAN
Lokasi Penelitian
Lokasi dari penelitian ini adalah daerah
Teluk Lamong, perairan Selat Madura,
Surabaya, Jawa Timur, yang secara geografis
terletak pada koordinat 71113 LS dan 112
41 24 BT. Lokasi studi tersebut dapat dilihat
pada Gambar 1.
Tahapan Penelitian
Secara garis besar tahapan dari
penelitian ini tertuang dalam diagram alir pada
Gambar 2.
Identifikasi Masalah
Studi Literatur
Pengumpulan Data
Pengolahan Data
Analisa
Madura
Surabaya
Selat
Penyusunan Laporan
Gambar 2 Tahapan Penelitian
Identifikasi Awal
Tahap ini terdiri perumusan masalah
penelitian, penetapan tujuan penelitian, dan
studi literatur mengenai pasang surut laut,
dimensi kapal, metode analisa harmonik pasut,
penentuan model chart datum, perhitungan
kedalaman.
Data
Data yang digunakan dalam penelitian
ini adalah data pasut dari pengamatan tidak
langsung untuk daerah perairan Teluk Lamong
tahun 2007. Data kedalaman perairan Teluk
Studi Literatur
Tahap
ini
bertujuan
untuk
mendapatkan referensi yang berhubungan
dengan Hidrografi, pasang surut, chart datum,
bangunan pantai dan literatur lain yang
medukung baik dari buku, jurnal, internet dan
lain-lain.
Pengumpulan Data
Data yang dikumpulkan dalam
penelitian adalah
a. Data pasut periode Januari Desember
tahun 2007
b. Data kedalaman/peta Bathymetri skala
1:5000 tahun 2007 perairan Teluk Lamong.
c. Data dimensi kapal Oil Tanker 301.045 DWT
Pengolahan Data
Data pasut selama satu tahun, diolah
dengan menggunakan analisa harmonik pasut
metode admiralty untuk mendapatkan nilai
komponen pasut. Komponen pasut yang
diperoleh
kemudian
dianalisis
untuk
menentukan tipe pasut, penghitungan model
chart datum, penentuan kedalaman perairan
berdasarkan chart datum yang digunakan.
Diagram alir pengolahan data dapat dilihat
pada Gambar 3.
Data Pasut dari
pengamatan tidak
Langsung
Data Dimensi
Kapal Oil Tanker
301.045 DWT
Peta
Bathymetri
Penentuan Chart
Datum
IHO
Analisa
Z0 =
Ai
i =1
(Sumber:
Dadang
dkk,
dalam
Ongkosongo, 1989)
b. Menggunakan Low Water Spring (LWS)
LWS
ditentukan
berdasarkan
persamaan matematis sebagai berikut:
LWS = S0 Z0
S0(cm)
148
142
148
147
144
141
144
153
163
167
162
155
151
Menentukan Nilai Z0
Terdapat
beberapa
perbedaan
persamaan dalam menentukan nilai Z0. Pada
tabel dibawah ini memperlihatkan beberapa
standar penentuan Z0.
Nilai Z0 (m)
0,44
0,69
1,58
1,07
0,82
-0,07
Negara
-0,83
-0,59
0,30
60
21,43
29,50
Analisa Kedalaman
a. Menentukan Kedalaman yang Dibutuhkan
Kedalaman awal di depan kolam
dermaga berdasarkan peta Bathymetri adalah 16 m dari LWS.
Tabel dibawah ini menunjukan
perhitungan kedalaman di depan kolam
dermaga Perairan Teluk Lamong.
Negara
333
b. Keadaan Perairan
Kebutuhan
kedalaman
perairan
berbeda-beda, tergantung dari jenis
perairannya. Perairan di Teluk Lamong
merupakan jenis perairan tertutup, karena
perairan Teluk Lamong berada diantara
Pulau Madura dan Pulau Jawa.
Kedalaman yang dibutuhkan untuk
perairan Teluk Lamong adalah 23,57 m.
Ukuran (m)
Kedalaman
Awal (m)
Kedalaman
Rencana (m)
Kedalaman yang
dibutuhkan (m)
LWS
LLWL+5 feet
-16,00
-14,78
-23,57
-23,57
-7,57
-8,79
DAFTAR PUSTAKA
Anggraini, Nimas. 2006. Detail Desain
Pelabuhan Peti Kemas di Kalianak,
Surabaya. Surabaya: Tugas Akhir Jurusan
Teknik Sipil.
Armono, Haryono. D. 2005. Laporan Akhir SID
Pelabuhan Teluk Cempi (Kab. Dompu)
dan Teluk Waworada (Kab. Bima),
Surabaya.
Djaja, Rochman. 1987. Cara Perhitungan Pasut
Laut Dengan Metode Admiralty. AseanAustralia Cooperative Programs On
Marine Science Project I :Tides and Tidal
Phenomena. Jakarta: LIPI.
Djaja, Rochman. 1987. Pengamatan PasangSurut Laut Untuk Penentuan Datum
Ketinggian. Asean-Australia Cooperative
Programs On Marine Science Project I
:Tides and Tidal Phenomena. Jakarta:
LIPI.
Guruh, Danar. 2008.Draft Final Report of
Topographic and Bathymetric Survey to
Support Feasibility Study PLTU Barru.
Surabaya
Heiskanen, W.A and Moritz, H. 1967. Phisical
Geodesy. W.H. Freeman and Company.
San Francisco.
Jefferies, Holger dan Probst Jan Olaf. Hull
Design and Limitations for Container
Ships.2007.
http://www.gia.org.sg/pdfs/Industry/Ma
rine/Session_1_HullDesignandLimitation
(14
sforContainerShips.pdf.
html
November 2008)
Kurniadi, Dadang. 1987. Analisis Pasang Surut
di Daerah Cilacap dan Surabaya. AseanAustralia Cooperative Programs On
Marine Science Project I :Tides and Tidal
Phenomena. Jakarta: LIPI.
Ongkosongo,
Otto.
1987.
Penerapan
Pengetahuan dan Data Pasang Surut.
Asean-Australia Cooperative Programs
Saran
1. Perlunya diadakan perawatan, pengawasan
serta pergantian kertas secara rutin dan
tepat waktu agar data pasut dapat direkam
dengan baik.
2. Penggunaan chart datum sebagai referensi
kedalaman kolam dermaga maupun jalur
pelayaran sebaiknya menggunakan chart