Anda di halaman 1dari 29

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG PERMASALAHAN


Tower telekomunikasi, adalah struktur
bangunan yang menggunakan baja sebagai
material
konstruksinya.
Tower
telekomunikasi adalah menara pemancar
signal yang mensuport sistem komunikasi
yang sering kita gunakan selama ini.
Perkembangan teknologi komunikasi di
Indonesia saat ini sangat berkembang pesat.
Hal ini tentunya memaksa para penyedia
layanan tower telekomunikasi untuk terus
memperbaiki diri tentang layanan dan
fasilitas signal kuat yang dihasilkan. Selain
meningkatkan jaringan signal kuat, vendor
vendor
tersebut
juga
meningkatkan
teknologi telekomunikasinya. Peningkatan
teknologi telekomunikasi tersebut dapat
berupa pembangunan tower tower.
Pembangunan tower ini dapat berupa
tower yang tinggi menjulang atau tower
yang pendek tetapi mempunyai daya pasang
antenna yang banyak (sering digunakan
untuk keperluan tower bersama).
Oleh
karena itu pihak pengembang teknologi
tersebut banyak membangun maupun
merencanakan
ulang
tower
untuk
memperluas
jaringan
atau
signal
komunikasi. Pada perencanaan tower, beban
yang berpengaruh secara dominan adalah
beban angin karena angin adalah beban
lateral yang mempunyai sensifitas tinggi
terhadap bangunan konstruksi baja.
Angin adalah massa udara yg dapat
bergerak baik secara horizontal maupun
vertikal, dan tentu dengan kecepatan yang
bervariasi
tergantung
pada
keadaan
geografis di wilayah tersebut. Faktor
pendorong bergeraknya massa udara
tersebut adalah adanya perbedaan tekanan
dari satu tempat ke tempat yang lainnya.
Angin ini akan sangat mengancam bangunan
konstruksi yang tinggi. Karena semakin
tinggi konstruksi bangunan maka akan
semakin besar kecepatan angin yang
diterima. Karena struktur dari tower ini
sendiri sangat langsing, maka rentan sekali
terhadap keruntuhan.

Analisa struktur tower terhadap


kekuatan menerima beban angin menjadi
sangat penting terutama untuk tower yang
memiliki
ketinggian
cukup
besar.
Ketinggian ini didasarkan atas kebutuhan
dan jangkauannya dalam menerima signal
tersebut.
1.2 PERUMUSAN MASALAH
Permasalahan yang akan timbul dalam
melakukan
studi
PERENCANAAN
STRUKTUR
TOWER
SST
TELEKOMUNIKASI (75 M, 150 M, 225
M, 300 M) DENGAN BEBAN ANGIN
RENCANA PERIODE ULANG 20
TAHUNAN BMKG SURABAYA, adalah :
1. Bagaimana cara mengolah data angin 20
tahunan yang didapat dari BMKG
Surabaya ?
2. Bagaimana cara merumuskan data angin
menjadi beban angin untuk konstruksi
tower berdasarkan peraturan EIA
Standard Structural Standards for Steel
Antenna Tower and Antenna Supporting
Structure [TIA/EIA-222-F, 1996] ?
3. Bagaimana
membuat
perancangan
pemodelan tower SST 75 m, kedalam
Ms.Tower V.6 ?
4. Bagaimana
membuat
perancangan
pemodelan tower SST 150 m, melalui
tower 75 m kedalam Ms.Tower V.6 ?
5. Bagaimana
membuat
perancangan
pemodelan tower SST 225 m, melalui
tower 150 m kedalam Ms.Tower V.6 ?
6. Bagaimana
membuat
perancangan
pemodelan tower SST 300 m, melalui
tower 225 m kedalam Ms.Tower V.6 ?
1.3 MAKSUD DAN TUJUAN
Tujuan yang ingin dicapai dalam
penyusunan
studi
PERENCANAAN
STRUKTUR
TOWER
SST
TELEKOMUNIKASI (75 M, 150 M, 225
M, 300 M) DENGAN BEBAN ANGIN
RENCANA PERIODE ULANG 20
TAHUNAN BMKG SURABAYA, adalah :
1. Mengetahui
berapa
kecepatan
maksimum angin di Surabaya.

2. Mendapatkan grafik hubungan antara


faktor kecepatan angin vs ketinggian
tower telekomunikasi.
3. Mendapatkan nilai kapasitas rasio
batang pada struktur tower itu sendiri.
4. Dapat merencanakan struktur tower 75
m, 150 m, 225 m, dan 300 m.
5. Dapat merancang suatu tower dengan
ketinggian kurang dari 300 m.
6. Dapat menganalisa kekuatan suatu
struktur tower terhadap perpindahan
(deflection), gaya dalam, dan tegangan
pada lokasi tower.
1.4 BATASAN MASALAH
Dari beberapa permasalahan yang
timbul dari latar belakang di atas penulis
membatasi permasalahan sebagai berikut:
1. Tidak membahas tentang angin diluar
BMKG Surabaya.
2. Tidak membahas tipe Tower selain SST.
(misal : monopole, guyed tower).
3. Perhitungan
pembebanan
sesuai
TIA/EIA-222-F, 1996.
4. Perhitungan struktur tower berdasarkan
PPBBI 1984 dan SNI 03-1729-2002.
struktur
menggunakan
5. Pemodelan
Ms.Tower V.6.
6. Tidak membahas analisa biaya.
7. Tidak membahas tentang metode
pelaksanaan.
8. Tidak merencanakan struktur tangga
secara detail (struktur sekunder).
9. Melakukan pendetailan struktur tower
tidak beserta struktur bangunan bawah
dan tangga.
10. Menggunakan antenna jenis Microwave
sebanyak 13 buah yang dipasang pada
leher tower.
1.5 MANFAAT
Adapun manfaat dari pengerjaan tugas
akhir : PERENCANAAN STRUKTUR
TOWER SST TELEKOMUNIKASI (75 M,
150 M, 225 M, 300 M) DENGAN BEBAN
ANGIN RENCANA PERIODE ULANG 20
TAHUNAN BMKG SURABAYA bertujuan
untuk :
1. Dengan tercapainya maksud dan tujuan
di atas, maka dapat berguna sebagai
bahan pertimbangan keputusan untuk
dilakukan perkuatan, perbaikan, atau

penambahan dari struktur tower ini


sendiri.
2. Dapat merencanakan suatu tower
dengan ketinggian kurang dari 300 m.
3. Dapat merencanakan suatu struktur
dengan menggunakan profil terefisien,
dengan batasan-batasan yang telah
ditetapkan dalam peraturan.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 UMUM
Pusposutardjo S (1993), menjelaskan
angin merupakan gerakan perpindahan
massa udara ke arah horizontal seperti
halnya suatu vector yang dapat dinyatakan
dengan arah dan kecepatan perpindahan.
Angin topan merupakan angin kencang yang
berkecepatan antara 123 135 km/jam yang
dapat datang secara tiba-tiba. Pada
kecepatan antara 79-91 km/jam kerusakan
ringan pada bangunan bangunan mulai
terjadi. Kerusakan dapat makin parah bila
kecepatan semakin meningkat. Selain
kecepatan dan arah angin, waktu juga
menentukan tingkat kerusakan. Bangunan
yang diterpa angin dapat rusak karena
tumbukan, puntiran dan hisapan. Kerusakan
karena tumbukan atau hisapan terjadi bila
angin menerpa bangunan dalam arah tegak
lurus, sedangkan kerusakan karena puntiran
terjadi bila angin yang menerpa berupa
siklon / putting beliung, dalam supriyadi
(1995).
Suatu struktur tinggi dengan luas
penampang kecil dan dengan rasio yang
besar antara tinggi dan lebar maksimum
dikenal dengan istilah menara. Menurut
fungsinya, menara dikelompokkan menjadi
dua, yaitu :
1. Menara dengan beban vertikal yang
besar
2. Menara dengan beban angin horizontal
(mukhanov,1968)
Kedua jenis menara tersebut memiliki
rangka batang vertikal atau menanjak pada

sisi sisinya. Dalam perencanaannya,


penampang menara ini dapat berbentuk
segitiga, persegi, atau polygon. Kedua jenis
menara ini disebut lattice tower. Dalam
pembahasan ini menara yang ditinjau adalah
menara dengan beban angin horizontal.
Menara dengan beban angin horizontal
dikelompokkan menjadi 2, yaitu :

parameter diameter yang sama, antenna


jenis solid mempunyai berat yang lebih
besar daripada jenis grid. Pada struktur
tower SST ini menggunakan antenna
jenis microwave sebanyak 13 buah.
Beban tangga adalah berat yang juga
diperhitungkan dalam struktur tower ini.
Perencanaan beban tangga untuk menara
tower mempunyai persyaratan yaitu
untuk menara tower dengan tinggi lebih
dari 50 ft (15 meter), harus tersedia
tangga sebagai tempat istirahat. Untuk
jarak (spasi) antara anak tangga
minimum 12 inci (30,48 cm) dan
maksimum 16 inci (40,64 cm), serta
mempunyai
lebar
bersih tangga
minimum 12 inci (30,48 cm)
(EIA/TIA, 13. 2. 2).

1. Guyed Towers (GT)


2. Self supporting Towers (SST)
Menara SST (Self Suporting Tower)
adalah salah satu jenis tower yang sering
digunakan di Indonesia. Jenis menara tower
lain yang sering digunakan antara lain :
Monopole , Guyed Tower. Menara tower
SST ini sendiri mengandung pengertian
sebuah tower yang memiliki pola batang
yang disusun dan disambung sehingga
membentuk rangka yang berdiri sendiri
tanpa adanya sokongan benda lain.
Kelebihan dari pemilihan sistem tower
menara menggunakan SST daripada
monopol dan guyed tower adalah SST
memiliki ketinggian yang lebih, jadi lebih
baik dalam sistem transmisi signal dan
tentunya
ini
berpengaruh
kepada
perancangan karena SST selalu diposisikan
untuk dapat menerima beban antenna yang
memiliki dimensi yang besar.

Beban bordes juga diperhitungkan


dalam struktur tower ini. Perencanaan
beban bordes ini berfungsi sebagai
tempat istirahat sementara untuk para
pekerja. Beban bordes yang bekerja
pada menara tower adalah sebesar 67 kg
(EIA/TIA, 13. 2. 5).
2.2.2

Beban Hidup, terdiri dari beban


manusia.
Beban hidup yang diperhitungkan
adalah beban orang yang bekerja baik
pada proses pembuatan maupun pada
proses perawatan menara yang terletak
pada tangga dan bordes. Beban hidup
untuk tangga tower harus mampu
menahan 250 pounds (110 kg)
(EIA/TIA, 13. 2). Selain beban hidup
yang bekerja pada tangga, beban hidup
pada bordes harus diperhitungkan
menahan beban hidup sebesar 500
pounds (220 kg) (EIA/TIA, 13.
2. 5).

2.2 BEBAN DESAIN


Pembebanan yang bekerja pada struktur
tower adalah beban mati, beban angin, dan
beban hidup.
2.2.1 Beban Mati, terdiri dari berat sendiri
tower, berat antenna, berat tangga dan
bordes.
Beban sendiri tower adalah berat yang
tergantung dari jenis profil yang
digunakan dalam perencanaan struktur
tower tersebut. Berat ini secara otomatis
akan dihitung sendiri dalam program
bantu Ms.Tower.
Beban antenna adalah berat tambahan
yang dibebankan pada struktur tower.
Berat dari antenna ini sendiri tergantung
dari jenis dan jumlah antenna yang
terpasang. Secara umum antenna
pemancar yang biasa digunakan untuk
tower komunikasi ada dua macam yaitu
antenna jenis solid dan grid. Dengan

2.2.3

Beban Angin, perencanaan beban angin


pada tower ini menggunakan data angin
20 tahunan yang diambil dari Kantor
BMKG wilayah Surabaya.
Desain menara lattice umumnya
menanggung beban angin sebagai
tambahan berat sendiri, beban angin
pada piringan antenna dan aksesoris
menara (seperti tangga, lampu, kabel
dan elevator) dan beban ereksi. Beban
yang
ditanggung
biasanya

dikelompokkan menjadi 2, beban


gravitasi dan beban lateral.
Beban angin yang bekerja terdiri
dari beban pada struktur menara dan
beban pada antenna. Tekanan angin
pada
struktur
dihitung
dengan
mengasumsikan tekanan angin yang
bekerja pada titik simpul dalam setiap
section /segmen. Adapun pengolahan
data angin yang akan dijadikan sebagai
input dalam analisa adalah kecepatan
angin
maksimum.
Rumus
yang
digunakan dalam Ms.Tower V.6 ini
mengacu pada peraturan EIA/TIA-222F.
Selain beban angin yang bekerja
pada menara tower, juga terdapat beban
angin yang bekerja pada antenna. Beban
angin yang bekerja pada antenna juga
tergantung pada jenis antenna yang
digunakan dan ukuran diameter antenna
tersebut. Beban angin yang diterima
antenna akan semakin besar jika
diameter antenna yang digunakan adalah
besar.
Menurut Standard TIA/EIA-222-F
Standard 1996, beban angin dihitung
terhadap dua katagori; yaitu angin yang
menerpa struktur dan angin yang
menerpa piringan antenna.

1. Beban angin pada struktur menara.


Perhitungan beban angin pada menara
adalah sebagai berikut :
F = qz . GH . CF . AE ,
dan tidak boleh melebihi: 2qz . GH . AG
Dimana :
F
= gaya angin horizontal (tegak
lurus bidang gambar) (N)
qz
= tekanan kecepatan, Pa = 0.613
Kz . V2
GH
= 0.65 + 0.60 / (h/10)1/7 (gust
response factor) (m)
CF
= 3.4 e2 4.7 e + 3.4
(penampang
segitiga

konfigurasi kaki menara)


AE
= luas proyeksi efektif dari
komponen struktural pada satu

muka (luas bagian yang terkena


angin) (m2)
AE = DF. AF . + DR . AR . RR
AG

= luas kotor dari satu sisi


menara (luas total profil), (m2)
AF
= luasan terproyeksi dari
komponen struktur datar pada
satu muka dari penampang, (m2)
AR
=
luas
terproyeksi
dari
komponen structural pada satu
muka dari penampang, (m2)
V
= kecepatan dasar angin, (m/s)
Z
= ketinggian di atas tanah
sampai titik tengah dari penampang
yang ditinjau, (m)
h
= tinggi total struktur, (m)
Kz
= koefisien keterbukaan struktur
(z/10)2/7
e
= rasio kepadatan
RR
=
faktor
reduksi
untuk
komponen structural
bundar (0.51 e2
+ 0.57)
DR
= faktor arah angin untuk
komponen datar
= 1.00 (untuk penampang
segitiga dan arah angin normal)
= 0.8 ( penampang segitiga dan
arah angin 600

Beban angin yang menerpa


struktur memiliki besaran yang berbeda
pada setiap ketinggian. Semakin tinggi
titik tinjauan, maka semakin besar beban
angin yang menerpa struktur .

AE, Luas bagian yang terkena angin (m2)


(TIA/EIA Standart, 1996)
gambar 2.1

= Cm . D . A . Kz . GH . V2
(ft-lb)

Dimana :
GH
= Gust Response Factor
Fa
= Gaya aksial, (lb)
Fs
= Gaya samping, (lb)
M
= Momen Puntir, (ft-lb)
Ca
= Koefisien beban angin untuk
gaya aksial sejajar
sumbu antenna
Cm
= Koefisien beban angin untuk
gaya momenik
Cs
= Koefisien beban angin untuk
gaya aksial tegak
lurus
sumbu
antenna
V
= kecepatan angin, (mph)
A
= luas terproyeksi normal dari
antenna, (ft2)
D
= diameter antenna, (ft)
Kz
= koefisien keterbukaan struktur
(z/10)2/7

Distribusi Koefisien Keterbukaan Struktur (Kz)


Terhadap Ketinggian
(TIA/EIA Standart, 1996)
gambar 2.2

Gaya Angin pada Parabola (TIA/EIA Standart,


1996)
gambar 2.3

2. Metode perhitungan beban angin pada


parabolic antenna adalah sebagai berikut
:
Fa
Fs

= Ca . A . Kz . GH . V2
(lb)
= Cs . A . Kz . GH . V2
(lb)

Distribusi Gumbel
Distribusi Normal
Distribusi Log Pearson Tipe

(Tabel B1. TIA/EIA Standart, 1996)


Tabel 2.1

III

WIND ANGLE
(DEG)
0
10
20
30
40
50
60
70
80

CA

C3

CM

0.00397
0.00394
0.00396
0.00398
0.00408
0.00426
0.00422
0.00350
0.00195

0.00000
-0.00012
-0.00013
0.00008
0.00002
0.00023
0.00062
0.00117
0.00097

0.00000
-0.00007
-0.00010
-0.00011
-0.00014
-0.00018
-0.00022
-0.00002
0.00026

90
100
110
120
130
140
150
160
170

-0.00003
-0.00103
-0.00118
-0.00117
-0.00120
-0.00147
-0.00198
-0.00222
-0.00242

0.00088
0.00098
0.00106
0.00117
0.00120
0.00114
0.00100
0.00075
0.00037

0.00034
0.00034
0.00034
0.00037
0.00037
0.00034
0.00028
0.00021
0.00013

180
190
200
210
220
230
240
250
260

-0.00270
-0.00242
-0.00222
-0.00198
-0.00147
-0.00120
-0.00117
-0.00118
-0.00103

0.00000
-0.00037
-0.00075
-0.00100
-0.00114
-0.00120
-0.00117
-0.00106
-0.00098

0.00000
-0.00013
-0.00021
-0.00028
-0.00034
-0.00037
-0.00037
-0.00034
-0.00034

270
280
290
300
310
320
330
340
350

-0.00003
0.00195
0.00350
0.00422
0.00426
0.00408
0.00398
0.00396
0.00394

-0.00088
-0.00097
-0.00012
-0.00062
-0.00023
-0.00002
0.00008
0.00013
0.00012

-0.00034
-0.00026
0.00002
0.00022
0.00018
0.00014
0.00011
0.00010
0.00007

2.3 PENGOLAHAN DATA ANGIN


Periode ulang adalah waktu hipotetik
dimana angin dengan suatu besaran tertentu
akan disamai atau dilampaui. Analisis
frekuensi ini didasarkan pada sifat statistik
data kejadian yang telah lalu untuk
memperoleh probabilitas besaran angin di
masa yang akan datang dengan anggapan
bahwa sifat statistik kejadian angin di masa
akan datang akan masih sama dengan sifat
statistik kejadian angin masa lalu.
Dan rangkaian data hidrologi yang
merupakan sistem
kontinyu dapat
digambarkan dalam suatu distribusi peluang.
Model matematik distribusi peluang yang
umum digunakan adalah metode :

Pengolahan data angin ini bertujuan untuk


mendapatkan kecepatan angin maksimum
yang terjadi dalam periode ulang 20
tahunan. Adapun metode yang dipakai
adalah :
2.3.1 Metode Gumbel
Kecepatan angin dapat dicari dengan
menggunakan persamaan :

v tr

y tr

Dimana parameter
dipakai, adalah :

Sn

yn

statistika

Sx
yang

i 1

vi

n
n

Sx

i 1

v) 2

( vi
n

Keterangan:
Vtr
= besarnya kecepatan angin
dalam periode ulang Tr tahun

Vi
Sx
n
Yn
Sn
Ytr

= rata rata kecepatan angin


= data kecepatan angin ke-i
= simpangan baku
= jumlah pengamatan kecepatan
angin
= rata rata tereduksi (reduced
mean)
= simpangan baku tereduksi
(reduced standard deviation)
= factor reduksi (reduced
variate)

Dan reduced variate ( Ytr ) dapat


dinyatakan dalam persamaan berikut ini:

Dimana: Tr = Periode ulang angin untuk


angin tahunan rata-rata.

7
Tabel 2.2 Nilai Yn dan Sn
n

Reduced Mean (Yn)

Tabel

10
20
30
40
50
60
70
80
90
100

0.4952
0.5236
0.5362
0.5436
0.5485
0.5521
0.5548
0.5569
0.5586
0.5600

0.4996
0.5252
0.5371
0.5442
0.5489
0.5524
0.5550
0.5570
0.5587
0.5602

0.5035
0.5268
0.5380
0.5448
0.5493
0.5527
0.5552
0.5572
0.5589
0.5603

0.5070
0.5283
0.5388
0.5453
0.5497
0.5530
0.5555
0.5574
0.5591
0.5604

0.5100
0.5296
0.8396
0.5458
0.5501
0.5533
0.5557
0.0558
0.5592
0.5606

0.5128
0.5309
0.5403
0.5463
0.5504
0.5535
0.5559
0.5578
0.5593
0.5607

0.5157
0.5320
0.5410
0.5468
0.5508
0.5538
0.5561
0.5580
0.5595
0.5608

0.5181
0.5332
0.5418
0.5473
0.5511
0.5540
0.5563
0.5581
0.5596
0.5509

0.5202
0.5343
0.5424
0.5477
0.5515
0.5543
0.5565
0.5583
0.5598
0.5610

0.5520
0.5353
0.5436
0.5481
0.5518
0.5545
0.5567
0.5585
0.5599
0.5611

10
20
30
40
50
60
70
80
90
100

0.9496
1.6028
1.1124
1.1413
1.1607
1.1747
1.1854
1.1938
1.2007
1.2065

0.9676
1.0696
1.1159
1.1436
1.1623
1.1759
1.1863
1.1945
1.2013
1.2069

Reduce Standart Deviation ( Sn )

Tabel

0.9833 0.9971 1.0095 1.0206 1.0316 1.0411 1.0493 1.0565


1.6754 1.0811 1.0864 1.0915 1.0961 1.1004 1.1047 1.1080
1.1193 1.1226 1.1255 1.2085 1.1313 1.1339 1.1363 1.1388
1.1458 1.1480 1.1499 1.1519 1.1538 1.1557 1.1574 1.1590
1.1638 1.1658 1.1667 1.1681 1.1696 1.1708 1.1727 1.1734
1.1770 1.1782 1.1793 1.1803 1.1814 1.1824 1.1834 1.1844
1.1873 1.1881 1.1890 1.1898 1.1906 1.1915 1.1923 1.1930
1.1953 1.1959 1.1967 1.1973 1.1980 1.1987 1.1994 1.2001
1.2020 1.2026 1.2032 1.2038 1.2044 1.2049 1.2055 1.2060
1.2073 1.2077 1.2081 1.2084 1.2087 1.2090 1.2093 1.2096
sumber : Suripin, Sistem Drainase Perkotaan yang Berkelanjutan. 2004

2.3.2 Metode Log person tipe III


Kecepatan angin dapat dicari dengan
menggunakan persamaan :

log v tr

log V

K TSlog v

atau
y

K TS y

Keterangan :
Kt
= faktor frekuensi
yi
=
nilai
logaritma
untuk
kecepatan angin maksimum
pada tahun ke i
= parameter statistic
y
y
= besarnya kecepatan angin
dalam periode ulang Tr tahun

Parameter statistik yang digunakan


dalam distribusi log-person tipe III,
adalah :
n

i 1

yi

Simpangan baku logaritma seri :

Sy

i 1

y) 2

( yi
n

Koefisien asimetri logaritma :

Cs

y)3

( yi

(n 1)(n

2)(Sy )3

Nilai Cs dipakai untuk mencari faktor


frekuensi (KT), dimana KT dilihat pada
tabel di bawah ini :
Tabel 2.3 Faktor frekuensi
Return period in year

Skaw
2

Coeficient
Cs or Cw
3
2.9
2.8
2.7
2.6
2.5
2.4
2.3
2.2
2.1
2
1.9
1.8
1.7
1.6
1.5
1.4
1.3
1.2
1.1
1
0.9
0.8
0.7
0.6
0.5
0.4
0.3
0.2
0.1
0
-0.1
-0.2
-0.5
-0.6
-0.7
-0.8
-0.9
-1
-1.1
-1.2
-1.3
-1.4
-1.5
-1.6
-1.7
-1.8
-1.9
-2
-2.1
-2.2
-2.3
-2.4
-2.5
-2.6
-2.7
-2.8
-2.9
-3

10
25
50
exceedence probability

100

200

0.01

0.005

0.5

0.2

1.1

0.04

-0.396
-0.390
-0.384
-0.376
-0.368
-0.360
-0.351
-0.341
-0.330
-0.319
-0.307
-0.294
-0.282
-0.268
-0.254
-0.240
-0.226
-0.210
-0.195
-0.180
-0.164
-0.148
-0.132
-0.116
-0.099
-0.083
-0.066
-0.050
-0.033
-0.019
0.000
0.017
0.033
0.083
0.099
0.116
0.132
0.148
0.164
0.180
0.195
0.210
0.225
0.240
0.254
0.268
0.282
0.294
0.307
0.319
0.330
0.341
0.351
0.360
0.368
0.376
0.384
0.390
0.396

0.420
0.440
0.460
0.479
0.499
0.518
0.537
0.555
0.574
0.592
0.609
0.627
0.643
0.660
0.675
0.690
0.705
0.719
0.732
0.745
0.758
0.769
0.780
0.790
0.800
0.808
0.816
0.824
0.830
0.836
0.842
0.846
0.850
0.856
0.857
0.857
0.856
0.854
0.852
0.848
0.844
0.838
0.838
0.825
0.817
0.808
0.799
0.788
0.777
0.765
0.752
0.739
0.725
0.711
0.696
0.681
0.666
0.510
0.360

1.180
1.195
1.210
1.224
1.238
1.250
1.262
1.274
1.284
1.294
1.302
1.310
1.318
1.324
1.329
1.333
1.337
1.339
1.340
1.341
1.340
1.339
1.336
1.333
1.328
1.232
1.317
1.309
1.301
1.292
1.282
1.270
1.580
1.216
1.200
1.183
1.166
1.147
1.128
1.107
1.086
1.064
1.041
1.018
0.994
0.970
0.945
0.920
0.895
0.869
0.844
0.819
0.795
0.711
0.747
0.724
0.702
0.681
0.666

2.278
2.277
2.275
2.272
2.267
2.262
2.256
2.248
2.240
2.230
2.219
2.207
2.193
2.179
2.163
2.146
2.128
2.108
2.087
2.066
2.043
2.018
1.993
1.967
1.939
1.910
1.880
1.849
1.818
1.785
1.751
1.716
1.680
1.567
1.528
1.488
1.448
1.407
1.366
1.324
1.282
1.240
1.198
1.157
1.116
1.075
1.035
0.996
0.959
0.923
0.888
0.855
0.823
0.793
0.764
0.738
0.712
0.683
0.666

0.02

3.152
4.051
4.970
3.134
4.013
4.909
3.114
3.973
4.847
3.093
3.932
4.783
3.071
3.889
4.718
3.048
3.845
4.652
3.023
3.800
4.584
2.997
3.753
4.515
2.970
3.705
4.444
2.942
3.656
4.372
2.912
3.605
4.298
2.881
3.553
4.223
2.848
3.499
4.147
2.851
3.444
4.069
2.780
3.388
3.990
2.743
3.330
3.910
2.706
3.271
3.828
2.666
3.211
3.745
2.626
3.149
3.661
2.585
3.087
3.575
2.542
3.022
3.489
2.498
2.957
3.401
2.453
2.891
3.312
2.407
2.824
3.223
2.359
2.755
3.132
2.311
2.686
3.041
2.261
2.615
2.949
2.211
2.544
2.856
2.159
2.472
2.763
2.107
2.400
2.676
2.054
2.326
2.576
2.000
2.252
2.482
1.945
2.178
2.388
1.777
1.955
2.108
1.720
1.880
2.016
1.663
1.806
1.926
1.606
1.733
1.837
1.549
1.660
1.749
1.492
1.588
1.664
1.435
1.518
1.581
1.379
1.449
1.501
1.324
1.383
1.424
1.270
1.318
1.351
1.217
1.256
1.282
1.166
1.197
1.216
1.116
1.140
1.155
1.069
1.087
1.097
1.023
1.037
1.044
1.980
0.990
0.995
1.939
0.946
0.949
1.900
0.905
0.907
1.864
0.867
0.869
1.830
0.832
0.833
1.798
0.799
0.800
1.768
0.769
0.769
1.740
0.740
0.741
1.714
0.714
0.714
1.689
0.690
0.690
1.666
0.667
0.667
sumber : Djihad, 2001

2.3.3 Metode Log Normal


Metode ini hampir sama dengan metode
log-person, perbedaannya hanya pada
nilai Cs. Untuk metode Log Normal
nilai Cs langsung diasumsikan sama
dengan nol, sehingga KT dapat dilihat
langsung pada tabel dibawah ini:
Tabel 2.4 Nilai TR dan KT

No
1
2
3
4
5
6
7

Periode ulang, TR
( tahun )
2
5
10
25
50
100
200

Faktor Frekuensi, KT
untuk Cs = 0
0
0.842
1.282
1.751
2.054
2.326
2.576

Adapun hasil dari analisis


keempat metode tersebut diambil yang
paling maksimum. Kemudian nilai
kecepatan angin maksimum tersebut
menjadi beban dalam perancangan
Tower SST . Bila hasil kecepatan
maksimum angin tersebut kurang dari
yang menjadi standar pada EIA/TIA,
maka beban angin yang digunakan
adalah mengikuti peraturan beban angin
standar EIA/TIA, (minimum = 50 Mph ,
EIA/TIA 11.2)
2.4 ANALISA STRUKTUR
Secara garis besar output yang
dihasilkan dari perhitungan pembebanan
menjadi input pada Ms.Tower V.6 dan
selanjutnya dilakukan perhitungan struktur
tower itu sendiri (preliminary) dan mengacu
pada standart PPBBI 1984 dan SNI 031729-2002. (sebagai kontrol)
Beberapa persyaratan penting yang
harus dipenuhi struktur menara secara
keseluruhan untuk menentukan stabilitas
menara adalah puntiran (twist), goyangan
(sway) dan perpindahan (displacement).
Puntiran adalah perputaran sudut dari jalur
pancaran antenna pada bidang horizontal
dari posisi tanpa beban angin pada
ketinggian tertentu. Goyangan adalah
perputaran sudut dari jalur pancaran antenna
pada bidang vertical dari posisi tanpa beban

angin pada ketinggian tertentu. Perpindahan


adalah pergerakan horizontal dari sebuah
titik relative terhadap posisi tanpa beban
angin pada ketinggian tertentu. Puntiran dan
goyangan
struktur
menara
secara
keseluruhan akibat pembebanan yang terjadi
tidak boleh melebihi 0.5 derajat, sedangkan
perpindahan yang terjadi tidak boleh
melebihi nilai h/200, dimana h adalah
ketinggian total menara tanpa peralatan.
(TIA/EIA-222-F Standart, 1996)
Toleransi analisis dan design adalah :
a. Twist = 0,5
b. Sway = 0,5
c. Displacement Horisontal = H / 200
(H = tinggi tower)
d. Perbandingan tegangan < 1
Loading Parameters
EIA-222-F:
Peraturan tentang struktur standar untuk
menara antena baja dan struktur antenna
pendukung.
Combination for compression: DL + WL
Kombinasi pembebanan maksimum : 1
Dead Load + 1 Wind Load

BAB III
METODOLOGI
3.1 UMUM
Metodologi pada penulisan Tugas Akhir
ini antara lain dapat dilihat pada alur di
bawah ini, selanjutnya akan diikuti
dengan penjelasan dari alur tersebut.
Gambar 3.1 Alur Perencanaan

START

Pengumpulan
Data

Studi Literatur

Pengolahan Data Angin 20


Tahunan

Preliminary Design

Pemodelan Struktur Tower


Redesign

Kontrol Design
Not Ok
Ok
Gambar Output Auto CAD

Menyimpulkan hubungan profil-profil ke empat model


tower, deformasi vs angin, kapasitas rasio batang

END

2.4 ALUR PERENCANAAN STRUKTUR


TOWER
Langkah langkah yang dilakukan
dalam perencanaan gedung adalah
sebagai berikut:
1. Pengumpulan data
Mengumpulkan data data yang
diperlukan, berupa :
a. Nama Menara :
Tower
Telokomunikasi 150 m
b. Fungsi
:
Menara
Pemancar Signal Telekomunikasi
c. Jenis
:
Self
Supporting Tower (SST)
d. Ketinggian
: 150 meter
(extend hingga 300 m)
e. Struktur Utama : Rangka Baja
(Kaki Tiga)

2. Studi Literatur
Melakukan studi referensi berupa
buku pustaka atau peraturan
mengenai perencanaan struktur baja
dan konstruksi tower, antara lain :
a. Peraturan pembebanan untuk
Tower.
(EIA
Standard
Structural
Standards for Steel Antenna
Tower and Antenna Supporting
Structure (TIA/EIA-222-F, 1991)
b. Tata Cara Pelaksanaan Struktur
Baja Untuk Bangunan Gedung
(SNI 03 1729 2002)
Pembebanan
c. Peraturan
Bangunan Baja (PPBBI 1984)
d. Buku : Hidrologi Teknik
e. Ms.Tower v.6 , users manual.
3. Pengolahan Data Angin 20 tahunan.
Pada tahap ini dilakukan pengolahan
data angin dengan tiga metode :
- Metode Gumbel
- Metode Log Person III
- Metode Log Normal
Setelah
dilakukan
perhitungan
dengan ketiga metode diatas, maka
berikutnya diambil nilai kecepatan
angin yang paling maksimum
sebagai input data beban angin pada
analisa struktur tower.
4. Preliminary Design
Pada tahap ini dilakukan hal hal
berikut :
a. Memperkirakan dimensi awal
dari elemen struktur, yang
meliputi :
(i) Profil baja yang digunakan
sebagai rangka utama (per
segmen)
(ii) Profil
baja
unruk
sambungan
(iii) Profil baja untuk bordes
b. Penentuan mutu bahan yang
digunakan dalam perencanaan.
c. Penentuan jenis dan jumlah
antenna.
d. Pembebanan, Penentuan dan
penggunaan beban menurut
peraturan
pembebanan
(TIA/EIA-222-F,
1991).
Kombinasi pembebanan yang

10

digunakan
sesuai
peraturan
(TIA/EIA-222-F, 1991) dan
kontrol design menggunakan
(PPBBI 1984 dan SNI 03 1729
2002).

d. Ditemukan suatu korelasi antara


tower 5 m, 50 m, 225 m, 300m.
sehingga bisa diambil suatu
rumusan
bila
nantinya
merencanakan tower SST Kaki
Tiga di area Surabaya.
e. Penyimpulan
hasil
grafik
tentang struktur tower kuat,
ekonomis, atau tidaknya. Serta
perlu dilakukan redesign atau
tidak.

5. Pemodelan Struktur Tower


Melakukan pemodelan struktur
utama
dengan
menggunakan
peraturan (TIA/EIA-222-F, 1991)
untuk perencanaan struktur tower 75
m, 150 m, 225 m, 300 m. kemudian
menarik hubungan tentang profil
profil yang digunakan dari ke empat
model tower tersebut, berikut
memasukkan jumlah antennanya.
Pemodelan ke empat tower ini
dibantu dengan software Ms.Tower
v.6.

PENGOLAHAN DATA ANGIN

4.1 DATA ANGIN 10 TAHUNAN BMKG


SURABAYA
Berikut data angin 10 tahunan BMKG
Surabaya :

(sumber : BMKG Surabaya)

JAN
FEB
MAR
APR
MEI
JUN
JUL
AGS
SEP
OKT
NOP
DES

V.rata2
(KNOT)
6.9
6
4.3
5.4
6.6
6.4
6.4
6.6
6.6
5.6
4.5
4.9

V.maks
(KNOT)
25
22
19
22
40
20
19
18
20
14
10
20

V.rata2

V.maks

JAN
FEB
MAR
APR
MEI
JUN
JUL
AGS
SEP
OKT
NOP
DES

(KNOT)
6
5
5
6
5
6
5
6
5
6
5
5

(KNOT)
15
20
15
10
12
12
12
13
12
12
10
15

JAN
FEB
MAR
APR
MEI
JUN
JUL
AGS
SEP
OKT
NOP
DES

V.rata2
(KNOT)
4.6
7.8
6
6
4
8
7
6
8
8
9
7

V.maks
(KNOT)
23
40
20
15
15
15
20
20
20
25
25
25

20
02

JAN
FEB
MAR
APR
MEI
JUN
JUL
AGS
SEP
OKT
NOP
DES

(KNOT)
22
26
15
20
12
14
12
17
13
12
20
11

20
04

V.maks

20
03

7. Gambar output Auto CAD


Membuat gambar teknik yang
representative dari hasil analisa dan
perhitungan.
8. Menggambar Grafik Hubungan
Pada tahap ini dilakukan penarikan
kesimpulan atas hasil :
a. Hubungan
angin
dengan
ketinggian.
b. Kapasitas rasio maksimum pada
batang.
c. Menarik hubungan profil
profil yang digunakan pada
tower dari ketinggian 75 m, 150
m, 225 m, 300 m.

V.rata2
(KNOT)
7
8.8
6
5.8
5.7
6.7
6.3
6.9
5.4
5
5
5

20
01

6. Kontrol Design
Melakukan analisa struktur menara
tower menggunakan (PPBBI 1984
dan SNI 031729 2002), dimana
harus memenuhi syarat keamanan
dan rasional sesuai batas batas
menurut
peraturan.
tertentu
Dilakukan pengambilan kesimpulan,
apakah desain telah sesuai dengan
syarat syarat perencanaan dan
peraturan angka keamanan, serta
efisiensi. Bila telah memenuhi,
maka dapat diteruskan ketahap
penggambaran,
penyimpulan
analisa, dan grafik hubungan. Bila
tidak sesuai dengan standard
peraturan maka harus dilakukan redesign.

BAB IV

11

JAN
FEB
MAR
APR
MEI
JUN
JUL
AGS
SEP
OKT
NOP
DES

V.rata2
(KNOT)
8.1
7.3
5
5.2
5.1
6.3
6
6.6
7.1
7.8
8
6.3

V.maks
(KNOT)
30
29
28
25
17
15
16
18
17
20
22
16

4.2

20
07
20
09

JAN
FEB
MAR
APR
MEI
JUN
JUL
AGS
SEP
OKT
NOP
DES

V.rata2
(KNOT)
7.8
11.7
5
6.2
6.4
7
7
8.2
8.3
8.2
6
6

V.maks
(KNOT)
23
28
19
25
15
17
18
18
20
22
20
17

JAN
FEB
MAR
APR
MEI
JUN
JUL
AGS
SEP
OKT
NOP
DES

V.rata2
(KNOT)
8
6.7
6
5.9
6.3
7
6
6.5
6.6
6.3
6
7.2

V.maks
(KNOT)
22
18
17
17
19
17
16
15
18
19
15
26

20
06

V.maks
(KNOT)
24
24
27
16
18
17
19
19
18
20
16
25

V.maks
(KNOT)
25
35
40
25
27
22
18
22
22
21
20
20

20
08

JAN
FEB
MAR
APR
MEI
JUN
JUL
AGS
SEP
OKT
NOP
DES

V.rata2
(KNOT)
6.9
7.3
8.1
6.3
8.2
7.3
8.7
8.5
8.6
9
6.7
7.6

JAN
FEB
MAR
APR
MEI
JUN
JUL
AGS
SEP
OKT
NOP
DES

V.rata2
(KNOT)
7.2
5
7.2
5.5
5.1
5.4
6
7.4
7.1
8.1
7.3
4.9

20
10

V.maks
(KNOT)
28
25
30
40
21
24
27
25
20
25
25
25

20
05
JAN
FEB
MAR
APR
MEI
JUN
JUL
AGS
SEP
OKT
NOP
DES

V.rata2
(KNOT)
6.1
6.4
6.1
6.4
10.2
10.9
7.7
7
6.7
5.3
4.4
7.2

4.2.1 Distribusi Gumbel


Dalam metode Gumbel, pertama
kali akan dilakukan perhitungan
variabel-variabel distribusi data
seperti banyaknya jumlah data,
nilai ratarata, standar deviasi,
nilai faktor reduksi nilai ratarata,
dan nilai faktor reduksi standar
deviasi. Untuk nilai reduksi nilai
ratarata dan standart deviasi bisa
dilihat pada tabel 4.2. dan 4.3
dengan melihat N (jumlah data).
Tabel 4.2 Nilai Yn

10
20
Tabel30
N 40
10 50
20
60
30
40 70
50 80
60
90
70
80 100
90
100

Distribusi Gumbel
Distribusi Normal
Distribusi Log Pearson Tipe
III
Berikut perhitungan keempat metode
distribusi frekuensi adalah sebagai
berikut :

0.4952
0.4996
0.5236
0.5252
0.5362
0.5371
0
1
0.5436
0.5442
0.4952
0.4996
0.5485
0.5489
0.5236
0.5252
0.5521
0.5524
0.5362
0.5371
0.5548
0.5550
0.5436
0.5442
0.5485
0.5489
0.5569
0.5570
0.5521
0.5524
0.5586
0.5587
0.5548 Tabel
0.5550
0.5600
0.5602
0.5569
0.5570
0.5586
0.5600

10
20 20
30 30
40 40
50
50
60
70 60
80 70
90
80
100

0.5587
0.5602

0.5589
0.5603

0.5591
0.5604

0.5202
0.5343
0.5424
7
0.5477
0.5181
0.5515
0.5332
0.5543
0.5418
0.5565
0.5473
0.5511
0.5583
0.5540
0.5598
0.5563
0.5610
0.5581

0.5520
0.5353
0.5436
8
0.5481
0.5202
0.5518
0.5343
0.5545
0.5424
0.5567
0.5477
0.5515
0.5585
0.5543
0.5599
0.5565
0.5611
0.5583

0.5520
0.5353
0.5436
0.5481
0.5518
0.5545
0.5567
0.5585
0.5593 0.5595 0.5596 0.5598 0.5599
0.5607 0.5608 0.5509 0.5610 0.5611

0.5592
0.5606

Reduce Standart Deviation ( Sn )

N 10

0.5035 0.5070 0.5100 0.5128 0.5157 0.5181


0.5268 0.5283 0.5296 0.5309 0.5320 0.5332
Reduced
Mean 0.5403
(Yn) 0.5410 0.5418
0.5380 0.5388
0.8396
6
0.54482
0.54533 0.5458 4 0.5463 50.5468 0.5473
0.5035 0.5497
0.50700.5501
0.5100
0.5493
0.55040.5128
0.5508 0.5157
0.5511
0.5268
0.5283 0.5296 0.5309 0.5320
0.5527
0.5530
0.5533 0.5535 0.5538 0.5540
0.5380
0.5388 0.8396 0.5403 0.5410
0.5552
0.55590.5463
0.5561 0.5468
0.5563
0.5448 0.5555
0.54530.5557
0.5458
0.5493 0.5574
0.54970.0558
0.5501
0.5572
0.55780.5504
0.5580 0.5508
0.5581
0.5527
0.5530 0.5533 0.5535 0.5538
0.5589 0.5591 0.5592 0.5593 0.5595 0.5596
0.5552
0.5555
0.5557
0.5559
0.5561
4.30.5603Nilai
Sn 0.5607 0.5608 0.5509
0.5572 0.5604
0.55740.5606
0.0558 0.5578 0.5580

Tabel
Tabel

90
100

4.3 ANALISA DISTRIBUSI FREKUENSI


Perhitungan ini bertujuan untuk
memperoleh besarnya kecepatan angin
maksimum yang terjadi pada suatu
daerah. Dalam perencanan ini akan
dilakukan
perhitungan
dengan
menggunakan distribusi peluang :

Reduced Mean (Yn)

Tabel

0
0.9496
0.9496
1.6028
1.6028
1.1124
1.1124
1.1413
1.1413
1.1607
1.1607
1.1747
1.1747
1.1854
1.1938
1.1854
1.2007
1.1938
1.2065
1.2007
1.2065

1
0.9676
0.9676
1.0696
1.0696
1.1159
1.1159
1.1436
1.1436
1.1623
1.1623
1.1759
1.1759
1.1863
1.1945
1.1863
1.2013
1.1945
1.2069
1.2013
1.2069

Reduce Standart Deviation ( Sn )

0.98332
0.9833
1.6754
1.6754
1.1193
1.1193
1.1458
1.1458
1.1638
1.1638
1.1770
1.1770
1.1873
1.1953
1.1873
1.2020
1.1953
1.2073
1.2020
1.2073

6
7
8
9
0.99713 1.0095 4 1.0206 51.0316 1.0411
1.0493
1.0565
0.9971 1.0095 1.0206 1.0316 1.0411 1.0493 1.0565
1.0811
1.0864
1.0915
1.0961
1.1004
1.1047
1.1080
1.0811 1.0864 1.0915 1.0961 1.1004 1.1047 1.1080
1.1226
1.20851.2085
1.1313 1.1313
1.1339 1.1339
1.1363 1.1388
1.12261.1255
1.1255
1.1363 1.1388
1.14801.1499
1.1499
1.1574 1.1590
1.1480
1.15191.1519
1.1538 1.1538
1.1557 1.1557
1.1574 1.1590
1.1658 1.1667 1.1681 1.1696 1.1708 1.1727 1.1734
1.1658
1.1667 1.1681 1.1696 1.1708 1.1727 1.1734
1.1782 1.1793 1.1803 1.1814 1.1824 1.1834 1.1844
1.1782
1.18031.1898
1.1814 1.1906
1.1824 1.1915
1.1834 1.1844
1.18811.1793
1.1890
1.1923 1.1930
1.19591.1890
1.1967
1.1994 1.2001
1.1881
1.18981.1973
1.1906 1.1980
1.1915 1.1987
1.1923 1.1930
1.2026 1.2032 1.2038 1.2044 1.2049 1.2055 1.2060
1.1959
1.1967 1.1973 1.1980 1.1987 1.1994 1.2001
1.2077 1.2081 1.2084 1.2087 1.2090 1.2093 1.2096
1.2026
1.2038Drainase
1.2044 Perkotaan
1.2049 1.2055
1.2060
sumber : 1.2032
Suripin, Sistem
yang Berkelanjutan.
2004
1.2077 1.2081 1.2084 1.2087 1.2090 1.2093 1.2096
sumber : Suripin, Sistem Drainase Perkotaan yang Berkelanjutan. 2004

Tabel 4.4 Perhitungan Kecepatan Angin


Maksimum dengan Metode Gumbel
No

Tahun V.rata2 (X1)

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10

2001
2002
2003
2004
2005
2006
2007
2008
2009
2010

N
Xr
st.dev

=
=
=

yn
sn

=
=

V.maks (X2)

6.133
5.417
5.850
6.783
7.033
6.350
7.767
7.317
6.567
6.542

16.167
13.167
20.750
21.917
26.250
24.750
20.250
20.167
21.083
18.250
10.000

6.576
0.694

20.275
3.813
0.4952
0.9496

Keterangan
jumlah data
nilai rata - rata
standar deviasi
reduced mean
reduced standar deviasi

12

Kemudian dilakukan perhitungan kecepatan


angin dengan metode Gumbel dengan periode
ulang 20 tahunan. Tr = Periode Ulang ( Tr = 20).

v tr

y tr

Sn

yn

Sx

untuk V.rata-rata :
2.97 0.4952
v20 6.576
0.694
0.9496

v20

8.385k not 4.31m / s

untuk V.maksimum:
2.97 0.4952
v20 20.275
3.813
0.9496
v20 30.212knot 15.53m / s

No

Tahun
2001
2002
2003
2004
2005
2006
2007
2008
2009
2010
Total
log Xr
Sd log X
Cs

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10

X
16.167
13.167
20.750
21.917
26.250
24.750
20.250
20.167
21.083
18.250
=
=
=
=

log X
logX-logXr (logX-logXr)2 (logX-logXr)3
1.2086
-0.090865
0.008256
-0.000750
1.1195
-0.180010
0.032403
-0.005833
1.3170
0.017533
0.000307
0.000005
1.3408
0.041289
0.001705
0.000070
1.4191
0.119644
0.014315
0.001713
1.3936
0.094090
0.008853
0.000833
1.3064
0.006940
0.000048
0.000000
1.3046
0.005149
0.000027
0.000000
1.3239
0.024454
0.000598
0.000015
1.2613
-0.038223
0.001461
-0.000056
12.9949
0.067973
0.063971
-0.004003
1.2995
0.0869
-0.8

X merupakan kecepatan angin maksimum


yang tercatat dari stasiun BMKG
Surabaya. Log X adalah nilai logaritma
dari
kecepatan
angin
maksimum,
sedangkan Log Xr didapat dari jumlah
total LogX dibagi dengan banyaknya data.
Sd Log X adalah standart deviasi yang
didapat dari total (Log X-Log Xr)2 dibagi
dengan banyaknya data dikurangi satu lalu
dipangkatkan dengan 0,5. Nilai Cs dipakai
untuk mencari faktor frekuensi (KT),
Dengan menggunakan nilai Cs = -0.8469
maka nilai KT dilihat pada tabel dibawah
ini :

Tabel 4.6 Nilai Kt (faktor frekuensi)


Return period in year

Skaw

Jadi, kecepatan angin maksimum yang


diperoleh dari metode Gumbel adalah
15.53 m/s.
4.2.2 Distribusi Log Person Tipe III
Dengan menggunakan persamaan 2.3.5 pada
Bab II maka dapat dihitung kecepatang
angin maksimum sesuai dengan periode
ulangnya, seperti terlihat pada tabel berikut
ini:
Tabel 4.5 Perhitungan Kecepatan Angin
Maksimum dengan Metode Log Pearson
Type III

Coeficient
Cs or Cw
3
2.9
2.8
2.7
2.6
2.5
2.4
2.3
2.2
2.1
2
1.9
1.8
1.7
1.6
1.5
1.4
1.3
1.2
1.1
1
0.9
0.8
0.7
0.6
0.5
0.4
0.3
0.2
0.1
0
-0.1
-0.2
-0.5
-0.6
-0.7
-0.8
-0.9
-1
-1.1

10
25
50
exceedence probability

100

200

0.5

0.2

1.1

0.04

0.02

0.01

0.005

-0.396
-0.390
-0.384
-0.376
-0.368
-0.360
-0.351
-0.341
-0.330
-0.319
-0.307
-0.294
-0.282
-0.268
-0.254
-0.240
-0.226
-0.210
-0.195
-0.180
-0.164
-0.148
-0.132
-0.116
-0.099
-0.083
-0.066
-0.050
-0.033
-0.019
0.000
0.017
0.033
0.083
0.099
0.116
0.132
0.148
0.164
0.180

0.420
0.440
0.460
0.479
0.499
0.518
0.537
0.555
0.574
0.592
0.609
0.627
0.643
0.660
0.675
0.690
0.705
0.719
0.732
0.745
0.758
0.769
0.780
0.790
0.800
0.808
0.816
0.824
0.830
0.836
0.842
0.846
0.850
0.856
0.857
0.857
0.856
0.854
0.852
0.848

1.180
1.195
1.210
1.224
1.238
1.250
1.262
1.274
1.284
1.294
1.302
1.310
1.318
1.324
1.329
1.333
1.337
1.339
1.340
1.341
1.340
1.339
1.336
1.333
1.328
1.232
1.317
1.309
1.301
1.292
1.282
1.270
1.580
1.216
1.200
1.183
1.166
1.147
1.128
1.107

2.278
2.277
2.275
2.272
2.267
2.262
2.256
2.248
2.240
2.230
2.219
2.207
2.193
2.179
2.163
2.146
2.128
2.108
2.087
2.066
2.043
2.018
1.993
1.967
1.939
1.910
1.880
1.849
1.818
1.785
1.751
1.716
1.680
1.567
1.528
1.488
1.448
1.407
1.366
1.324

3.152
3.134
3.114
3.093
3.071
3.048
3.023
2.997
2.970
2.942
2.912
2.881
2.848
2.851
2.780
2.743
2.706
2.666
2.626
2.585
2.542
2.498
2.453
2.407
2.359
2.311
2.261
2.211
2.159
2.107
2.054
2.000
1.945
1.777
1.720
1.663
1.606
1.549
1.492
1.435

4.051
4.013
3.973
3.932
3.889
3.845
3.800
3.753
3.705
3.656
3.605
3.553
3.499
3.444
3.388
3.330
3.271
3.211
3.149
3.087
3.022
2.957
2.891
2.824
2.755
2.686
2.615
2.544
2.472
2.400
2.326
2.252
2.178
1.955
1.880
1.806
1.733
1.660
1.588
1.518

4.970
4.909
4.847
4.783
4.718
4.652
4.584
4.515
4.444
4.372
4.298
4.223
4.147
4.069
3.990
3.910
3.828
3.745
3.661
3.575
3.489
3.401
3.312
3.223
3.132
3.041
2.949
2.856
2.763
2.676
2.576
2.482
2.388
2.108
2.016
1.926
1.837
1.749
1.664
1.581

13

Kemudian dilakukan interpolasi diantara dua


nilai tersebut dan diperoleh nilai Kt = 1.354.
kemudian diteruskan dengan mencari
kecepatan maksimumnya :

y
y

1.2995
1.417

101.417

4.4 HASIL DARI ANALISA DISTRIBUSI


FREKUENSI
Adapun hasil dari analisa ketiga metode
tersebut diambil yang paling maksimum
Tabel 4.8 Hasil Analisa Distribusi frekuensi

KT S y

1.354 x0.0869

26.122knot 13.43m / s

Jadi, kecepatan angin maksimum yang


diperoleh dari metode Log Pearson Tipe III
adalah 13.43 m/s.

Tabel 4.7 Nilai Kt (faktor frekuensi)

1
2
3
4
5
6
7

Kecepatan Angin Maksimum


(m/s)

1
2
3

Gumbel
Log Pearson III
Normal

15.53
13.43
14.095

EIA/TIA, pasal 11.2 menyebutkan


kecepatan minimum angin yang menjadi
beban dalam perancanaan struktur tower
harus lebih besar daripada 50 Mph , atau
setara dengan 22.40 m/s.
Karena
kecepatan
angin
maksimum yang diperoleh dari BMKG
Surabaya kurang dari Standar peraturan
pembebanan untuk tower (EIA/TIA),
maka kecepatan angin yang digunakan
adalah sebesar 22.40 m/s.

Metode ini hampir sama dengan metode logperson, perbedaannya hanya pada nilai Cs,.
Untuk metode Log Normal nilai Cs
langsung diasumsikan sama dengan nol,
sehingga KT dapat dilihat langsung pada
tabel dibawah ini :

Periode ulang, TR
( tahun )
2
5
10
25
50
100
200

Nama Distribusi

Jadi, kecepatan angin maksimum =


15.53 m/s.

4.2.3 Distribusi Normal

No

No

15.53 m/s 22.40 m/s ------ gunakan, V


= 22.40 m/s.

Faktor Frekuensi, KT untuk


Cs = 0
0
0.842
1.282
1.751
2.054
2.326
2.576

5.1 PERENCANAAN TOWER SST 300


M
1.5.1

Face Panel Tower :

gambar 5.19 Gambar Face Panel Tower


Dengan periode ulang TR = 20 tahun,
maka didapat nilai Kt = 1.595

1.2995

101.438

1.595 x0.0869

27.422knot 14.095m / s

Jadi, kecepatan angin maksimum yang


diperoleh dari metode Normal adalah
14.095 m/s.

Keterangan :

3
4

KT S y

y
y

Face Panel : K5L5

6
2
4

1.
2.
1 3.
4 4.

Leg

Bracing
Horizontal
Lebar dasar
tower (WB)
5. Tinggi tower
per panel
6. Redu
ndant

14

Panel

High
Tower (m)

11

12

13

14

15

16

17

18

19

20

21

2.5

22

2.5

23

24

25

26

27

28

29

30

Keterangan :
semua redumdant
=R
R

gambar 5.20 Gambar struktur tower 3 legs 300


meter.
Tower Data :
Tinggi Tower Direncanakan (HT)
Lebar Dasar Tower (WB)
Lebar Atas Tower (TB)
Faces
Face Panel

=
300 Meter
=
40
Meter
=
2.8
Meter
=
3
legs
= K, K1, K2, K5L5

FY Profil

245

MPa

FU Profil
FU Baut

=
=

539
785

MPa
MPa

Fy Baut

560

MPa

CHS

= Profil Circle

= Profil Siku

Panel

High
Tower (m)

10

Jenis Profil yang Digunakan


Tipe Profil
Section Name
(mm)
Leg
Horizontal
Bracing
Leg
Horizontal
Bracing
Leg
Horizontal
Bracing
Leg
Horizontal
Bracing
Leg
Horizontal
Bracing
Leg
Horizontal
Bracing
Leg
Horizontal
Bracing
Leg
Horizontal
Bracing
Leg
Horizontal
Bracing
Leg
Horizontal
Bracing

=
=
=
=
=
=
=
=
=
=
=
=
=
=
=
=
=
=
=
=
=
=
=
=
=
=
=
=
=
=

CHS.
L.
L.
CHS.
L.
L.
CHS.
L.
L.
CHS.
L.
L.
CHS.
L.
L.
CHS.
L.
L.
CHS.
L.
L.
CHS.
L.
L.
CHS.
L.
L.
CHS.
L.
L.

48X4
60 60 6
70X70X7
48X4
60 60 6
70X70X7
48X4
60 60 6
70X70X7
48X4
60 60 6
70X70X7
48X4
60 60 6
70X70X7
139X10
60 60 6
70X70X7
139X10
60 60 6
70X70X7
139 X 10
70X70X7
70X70X7
139 X 10
70 70 7
80X80X8
168X10
70 70 7
80X80X8

Jenis Profil yang Digunakan


Tipe Profil
Section Name
(mm)

Leg
Horizontal
Bracing
Leg
Horizontal
Bracing
Leg
Horizontal
Bracing
Leg
Horizontal
Bracing
Leg
Horizontal
Bracing
Leg
Horizontal
Bracing
Leg
Horizontal
Bracing
Leg
Horizontal
Bracing
Leg
Horizontal
Bracing
Leg
Horizontal
Bracing
Leg
Horizontal
Bracing
Leg
Horizontal
Bracing
Leg
Horizontal
Bracing
Leg
Horizontal
Bracing
Leg
Horizontal
Bracing
Leg
Horizontal
Bracing
Leg
Horizontal
Bracing
Leg
Horizontal
Bracing
Leg
Horizontal
Bracing
Leg
Horizontal
Bracing

=
=
=
=
=
=
=
=
=
=
=
=
=
=
=
=
=
=
=
=
=
=
=
=
=
=
=
=
=
=
=
=
=
=
=
=
=
=
=
=
=
=
=
=
=
=
=
=
=
=
=
=
=
=
=
=
=
=
=
=

CHS.
L.
L.
CHS.
L.
L.
CHS.
L.
L.
CHS.
L.
L.
CHS.
L.
L.
CHS.
L.
L.
CHS.
L.
L.
CHS.
L.
L.
CHS.
L.
L.
CHS.
L.
L.
CHS.
L.
L.
CHS.
L.
L.
CHS.
L.
L.
CHS.
L.
L.
CHS.
L.
L.
CHS.
L.
L.
CHS.
L.
L.
CHS.
L.
L.
CHS.
L.
L.
CHS.
L.
L.

168X10
70 70 7
80X80X8
168X10
80 80 8
80 80 8
168X10
80 80 8
80 80 8
168X10
80 80 8
80 80 8
168X10
90X90X9
90X90X9
168X10
90X90X9
90X90X9
168X10
90X90X9
90X90X9
193X10
100X100X10
90X90X9
193X10
100X100X10
90X90X9
193X10
100X100X10
90X90X9
193X10
20X120X12
100X100X10
193X10
120X120X12
120X120X12
193X10
130X130X13
120X120X12
193 X 10
130 130 13
120X120X12
193 X 10
130 130 13
120X120X12
193 X 10
130 130 16
120 120 12
193 X 10
140 140 17
130 130 13
219 X 16
140 140 17
180 180 16
219 X 16
150 150 15
180 180 16
219 X 16
150 150 15
180 180 16

15

Panel

High
Tower (m)

31

32

33

34

35

36

37

38

39

40

7.5

7.5

7.5

41

7.5

42

10

Jenis Profil yang Digunakan


Tipe Profil
Section Name
(mm)

Leg
Horizontal
Bracing
Redundant
Leg
Horizontal
Bracing
Redundant
Leg
Horizontal
Bracing
Redundant
Leg
Horizontal
Bracing
Redundant
Leg
Horizontal
Bracing
Redundant
Leg
Horizontal
Bracing
Redundant
Leg
Horizontal
Bracing
Redundant
Leg
Horizontal
Bracing
Redundant
Leg
Horizontal
Bracing
Redundant
Leg
Horizontal
Bracing
Redundant
Leg
Horizontal
Bracing
Redundant
Leg
Horizontal
Bracing
Redundant

=
=
=
=
=
=
=
=
=
=
=
=
=
=
=
=
=
=
=
=
=
=
=
=
=
=
=
=
=
=
=
=
=
=
=
=
=
=
=
=
=
=
=
=
=
=
=
=

CHS.
L.
L.
CHS.
L.
L.
CHS.
L.
L.
CHS.
L.
L.
CHS.
L.
L.
CHS.
L.
L.
L.
CHS.
L.
L.
L.
CHS.
L.
L.
L.
CHS.
L.
L.
L.
CHS.
L.
L.
L.
CHS.
L.
L.
L.
CHS.
L.
L.
L.

273 X 16
150 150 15
180 180 16
70 70 7
273 X 16
160 160 15
180 180 16
80 80 8
323 X 16
180 180 16
180 180 16
80 80 8
323 X 16
180 180 16
180 180 16
80 80 8
323 X 16
180 180 16
180 180 16
90 90 9
355 X 16
180 180 16
180 180 16
90 90 9
355 X 16
200 200 16
180 180 16
90 90 9
406 X 16
200 200 16
180 180 16
100 100 10
406 X 16
250 250 25
180 180 16
100 100 10
406 X 16
250 250 25
180 180 16
120 120 12
457 X 16
250 250 25
200 200 16
120 120 12
457 X 16
250 250 25
250 250 25
140 140 13

Panel

High
Tower (m)

43

10

44

10

45

10

46

10

47

10

48

12.5

49

12.5

50

15

51

15

52

17.5

53

27.5

Jenis Profil yang Digunakan


Tipe Profil
Section Name
(mm)

Leg
Horizontal
Bracing
Redundant
Leg
Horizontal
Bracing
Redundant
Leg
Horizontal
Bracing
Redundant
Leg
Horizontal
Bracing
Redundant
Leg
Horizontal
Bracing
Redundant
Leg
Horizontal
Bracing
Redundant
Leg
Horizontal
Bracing
Redundant
Leg
Horizontal
Bracing
Redundant
Leg
Horizontal
Bracing
Redundant
Leg
Horizontal
Bracing
Redundant
Leg
Horizontal
Bracing
Redundant

=
=
=
=
=
=
=
=
=
=
=
=
=
=
=
=
=
=
=
=
=
=
=
=
=
=
=
=
=
=
=
=
=
=
=
=
=
=
=
=
=
=
=
=

CHS.
L.
L.
L.
CHS.
L.
L.
L.
CHS.
L.
L.
L.
CHS.
L.
L.
L.
CHS.
L.
L.
L.
CHS.
L.
L.
L.
CHS.
L.
L.
L.
CHS.
L.
DAE
L.
CHS.
L.
DAE
L.
CHS.
L.
DAE
L.
CHS.
L.
DAE
L.

508 X 20
250 250 32
250 250 28
180 180 16
508 X 20
250 250 32
250 250 28
180 180 16
508 X 20
250 250 32
250 250 28
200 200 18
508 X 32
250 250 35
250 250 32
200 200 18
508 X 32
250 250 35
250 250 32
200 200 18
508 X 40
250 250 35
250 250 35
200 200 18
508 X 40
250 250 35
250 250 35
250 250 25
508 X 50
250 250 35
250 250 35
250 250 25
508 X 50
250 250 35
250 250 35
250 250 25
508 X 50
250 250 35
250 250 35
250 250 25
508 X 50
250 250 35
250 250 42
250 250 25

16

1.5.2 Perhitungan Beban Mati


Beban Mati adalah berat dari
semua bagian struktur yang
bersifat tetap, meliputi :

1.5.3

Perhitungan Beban Hidup


Beban hidup adalah semua beban yang
terjadi akibat penggunaan tower. Berikut
beban-beban hidup yang harus mampu
dipikul oleh struktur tower.

Berat sendiri struktur tower

Tabel
5.25
Beban
Beban Hidup berdasarkan
EIA/TIA
-222-F
No

Lokasi

hidup
Besar Beban

1 Pada anak tangga dan pelindung


2 Pada pegangan bordes dan pegangan tangga

110 kg
67 kg

3 Pada bordes

120 kg/m

EIA / TIA,
pasal :
13.2.2
13.2.5
13.2.4

Platform/bordes yang dibebani beban


hidup tersebut dipasang pada setiap
ketinggian 35 m. Untuk beban pada anak
tangga, pelindung serta pegangan tangga,
tidak diperhitungkan secara detail, karna
struktur tangga sendiri terpisah dari
struktur utama tower.
1.5.4 Perhitungan Beban Angin
Beban Angin, terdiri dari beban angin
pada struktur menara dan beban pada
antenna. Beban angin ini, dihitung sesuai
dengan standart EIA/TIA 222 F.
1.5.4.1 Beban Angin Pada Struktur Menara.

Gambar 5.21 Berat tower 300 m


jadi berat sendiri tower = 964.304 ton
berat antenna
Tabel 5.24 Berat antenna
ANTENNA LOADING
ANTENNA

Jumlah

Dimensi

Elevasi (m)

Azimuth
0

Berat (Kg)
0

SECTOR.1 A0053

2 Meter

286

0 , 120 , 240

MICROWAVE 2

0.6 Meter

282

600

MICROWAVE 3

1.2 Meter

278

1000

47

47

SECTOR.4 A0053

2 Meter

276

1500,2600, 3300 55

165

MICROWAVE 5

1.8 Meter

272

MICROWAVE 6

2.4 Meter

268

2800

266

190 ,300 ,30

SECTOR.7 A0053

2 Meter

MICROWAVE 8

3.0 Meter

262

MICROWAVE 9

3.0 Meter

257.5

Total Berat

1700

55

61

165

61

114

114

55

165

3500

144

144

2200

245

245

1113

Contoh perhitungan untuk tower 300 m,


adalah:
Nomer Panel
: 52
Elevasi
: + 45.00 m
V
: 22.40 m/s (50 mph)
Kz
= (h/10)2/7
= 1.5376
qz
= 0.613 Kz V2
= 472.703 Pa = 47.270
kg/m2
F = qz . GH . (Cf . Ae + Ca . Aa) --- F
2qz . GH . Ag
GH = 0.65 + 0.60 / (h/10)1/7
GH = 1.134 m
Cf = 3.4 e2 4.7 e + 3.4
Cf = 2.88

17

Ae = Df. Af . + Dr . Ar . Rr
Ae = 42.553 m2

Tekanan Kecepatan (qz)


(Pa)
310

300

Ag = ( h.panel atas + h.panel bawah) x


lebar horizontal
Ag = ( h.panel 51 + h.52) x lebar
horizontal panel 52
Ag = ( .15.064 + .17.575) x 28.406
Ag = 463.5717 m2
Af = A.profil datar
Af = (profil horizontal x panjang) + (profil
bracing x panjang) + (profil redundant x
panjang)

290
280

270
260
250

240
230

220
210
200

190
180
170

Af = L.250.250.35 x 28.406) + ( .250.250.35


x 23.59x 2) +
( L.250.250.25 x 38.073x2)
Af = (28.406x 0.25)+ (23.59x 0.25x2) +
(38.073x 0.25x2)
Af = 37.93 m2
Ar = A.circle
Ar = (profil main leg x panjang)
Ar = (CHS 508x50) x 17.575 x 2
Ar = 17.8562 m2

160
tekanan
kecepatan

150
140

130
120
110

100
90

80
70
60

50

Aa = Luasan Tangga
Aa = Lebar Tangga x Panjang panel
Aa = 0.75 x 17.5
Aa = 13.125 m2
Aspek Rasio = h.panel/lebar tangga
Aspek Rasio = 17.5/0.75
Aspek Rasio = 23.3333 --------- aspek rasio
7<A.rasio< 25 (interpolasi), tipe tangga: flat .
gunakan Ca = 1.928
(table.3, EIA/TIA 222 F)
F = qz . GH . (Cf . Ae + Ca . Aa) --- F 2qz
. GH . Ag
F = 47.270 x 1.134 x (2.88x 42.553 + 1.928 x
13.125)
F = 7 934.006
F.ijin = 2 x qz x GH x Ag
F.ijin = 2 x 47.270 x 1.134 x 463.5717
F.ijin = 49 699 kg.
F < F.ijin .. oke !
Perhitungan panel 1 53 , data akan
disajikan dalam tabel.

40
30

20
10
0

200

400

600

800

1000

Grafik 5.4 Tekanan kecepatan dari tower 300 m


1.5.4.2 Beban Angin Pada Antenna
Contoh perhitungan antenna untuk
tower 300 m, adalah:
Nama Antenna : Sector 1.A0053
(persegi)
Dimensi
:2m
A
: 16.5547 ft2
Elevasi
: + 286.00 m = +
937.705 ft
(1 m = 3.27869ft)
V
: 22.40 m/s (50 mph)
Arah Angin
: 300
Kz = (h/10)2/7
= 3.6597 (dalam ft)
GH = 0.65 + 0.60 / (h/10)1/7

18

GH = 1.79782 (dalam ft)


Ca = 0.00398 , Cs = -0.00008 , Cm = -

wind angle = 180

.000108

ANTENNA LOADING
SECTOR.1 A0053

(Table B.1)

MICROWAVE 2
MICROWAVE 3
SECTOR.4 A0053

Fa = Ca x A x Kz x GH x v2
Fa = 1083.8 lb ( 1 lb = 0.454 kg)
Fa = 492.0452 kg

MICROWAVE 5
MICROWAVE 6
SECTOR.7 A0053

MICROWAVE 8
MICROWAVE 9

Fs = Cs x A x Kz x GH x v
Fs = -21.78 lb
Fs = -9.88812 kg

ANTENNA LOADING
SECTOR.1 A0053

MICROWAVE 2
MICROWAVE 3
SECTOR.4 A0053

MICROWAVE 5
MICROWAVE 6
SECTOR.7 A0053

MICROWAVE 8
MICROWAVE 9

Tabel 5.26 Perhitungan pada antenna dengan


berbagai sudut angin

wind angle =240

SECTOR.1 A0053

SECTOR.1 A0053

MICROWAVE 2
MICROWAVE 3
SECTOR.4 A0053

MICROWAVE 5
MICROWAVE 6
SECTOR.7 A0053

MICROWAVE 8
MICROWAVE 9

wind angle = 30

1.57048
1.57048
1.57048
1.56160
1.55217
1.54723
1.54723
1.54723
1.53682
1.52563
1.51969
1.51969
1.51969
1.50703
1.49130

v2(mph)
2500
2500
2500
2500
2500
2500
2500
2500
2500
2500
2500
2500
2500
2500
2500

A (ft2)

Ca

Cs

Cm

Kett

16.5547
16.5547
16.5547
3.0379
12.1516
16.5547
16.5547
16.5547
27.3410
48.6063
16.5547
16.5547
16.5547
75.9473
115.5243

0.00397
0.00397
0.00397
0.00221
0.00221
0.00397
0.00397
0.00397
0.00221
0.00221
0.00397
0.00397
0.00397
0.00221
0.00221

0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0

0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0

table B1
table B1
table B1
table B2
table B2
table B1
table B1
table B1
table B2
table B2
table B1
table B1
table B1
table B2
table B2

Fa
lb
1081.0506
1081.0506
1081.0506
109.84842
437.03467
1066.6483
1066.6483
1066.6483
975.27816
1724.1798
1051.9237
1051.9237
1051.9237
2671.1586
2653.7934

Fs
lb

Fa
lb
1083.7736
1083.7736
1083.7736
96.925078
385.61883
1069.3351
1069.3351
1069.3351
860.53955
1521.3352
1054.5734
1054.5734
1054.5734
2356.9046
2341.5824

Fs
lb
-21.7844
-21.7844
-21.7844
52.19043
207.6409
-21.4942
-21.4942
-21.4942
463.3675
819.1805
-21.1975
-21.1975
-21.1975
1269.102
1260.852

M
lb - ft
-192.845462
-192.845462
-192.845462
-27.0852426
-215.51862
-190.276283
-190.276283
-190.276283
-721.420801
-1700.5189
-187.649604
-187.649604
-187.649604
-3293.12778
-3271.7192

Fa
lb
1143.6807
1143.6807
1143.6807
53.18453
211.59597
1128.4441
1128.4441
1128.4441
472.1935
834.78391
1112.8664
1112.8664
1112.8664
1293.2759
1284.8683

Fs
lb
168.8291
168.8291
168.8291
63.62262
253.1242
166.5798
166.5798
166.5798
564.867
998.62
164.2803
164.2803
164.2803
1547.096
1537.039

M
lb - ft
-398.1902
-398.1902
-398.1902
-0.1956
-1.5561
-392.8853
-392.8853
-392.8853
-5.2088
-12.2781
-387.4617
-387.4617
-387.4617
-23.7771
-23.6225

0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0

M
lb - ft

0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0

ANTENNA LOADING
SECTOR.1 A0053

MICROWAVE 2
MICROWAVE 3
SECTOR.4 A0053

MICROWAVE 5
MICROWAVE 6
SECTOR.7 A0053

MICROWAVE 8
MICROWAVE 9

wind angle =60

GH

Elevasi
Kz = (h/10)2/7
m
ft
61.00
200.00
2.35355
61.00
200.00
2.35355
61.00
200.00
2.35355
57.00
186.89
2.30838
53.00
173.77
2.26089
51.00
167.21
2.23618
51.00
167.21
2.23618
51.00
167.21
2.23618
47.00
154.10
2.18459
43.00
140.98
2.12978
41.00
134.43
2.10099
41.00
134.43
2.10099
41.00
134.43
2.10099
37.00
121.31
2.04026
32.50
106.56
1.96605

GH
1.57048
1.57048
1.57048
1.56160
1.55217
1.54723
1.54723
1.54723
1.53682
1.52563
1.51969
1.51969
1.51969
1.50703
1.49130

v2(mph)
2500
2500
2500
2500
2500
2500
2500
2500
2500
2500
2500
2500
2500
2500
2500

A (ft2)

Ca

Cs

Cm

Kett

16.5547
16.5547
16.5547
3.0379
12.1516
16.5547
16.5547
16.5547
27.3410
48.6063
16.5547
16.5547
16.5547
75.9473
115.5243

0.00398
0.00398
0.00398
0.00195
0.00195
0.00398
0.00398
0.00398
0.00195
0.00195
0.00398
0.00398
0.00398
0.00195
0.00195

-0.00008
-0.00008
-0.00008
0.00105
0.00105
-0.00008
-0.00008
-0.00008
0.00105
0.00105
-0.00008
-0.00008
-0.00008
0.00105
0.00105

-0.000108
-0.000108
-0.000108
-0.000277
-0.000277
-0.000108
-0.000108
-0.000108
-0.000277
-0.000277
-0.000108
-0.000108
-0.000108
-0.000277
-0.000277

table B1
table B1
table B1
table B2
table B2
table B1
table B1
table B1
table B2
table B2
table B1
table B1
table B1
table B2
table B2

ANTENNA LOADING
SECTOR.1 A0053

MICROWAVE 2
MICROWAVE 3
SECTOR.4 A0053

MICROWAVE 5
MICROWAVE 6
SECTOR.7 A0053

MICROWAVE 8
MICROWAVE 9

Elevasi
Kz = (h/10)2/7
m
ft
61.00
200.00
2.35355
61.00
200.00
2.35355
61.00
200.00
2.35355
57.00
186.89
2.30838
53.00
173.77
2.26089
51.00
167.21
2.23618
51.00
167.21
2.23618
51.00
167.21
2.23618
47.00
154.10
2.18459
43.00
140.98
2.12978
41.00
134.43
2.10099
41.00
134.43
2.10099
41.00
134.43
2.10099
37.00
121.31
2.04026
32.50
106.56
1.96605

GH
1.57048
1.57048
1.57048
1.56160
1.55217
1.54723
1.54723
1.54723
1.53682
1.52563
1.51969
1.51969
1.51969
1.50703
1.49130

v2(mph)
2500
2500
2500
2500
2500
2500
2500
2500
2500
2500
2500
2500
2500
2500
2500

16.5547
16.5547
16.5547
3.0379
12.1516
16.5547
16.5547
16.5547
27.3410
48.6063
16.5547
16.5547
16.5547
75.9473
115.5243

Fa
lb
-735.223
-735.223
-735.223
-87.9781
-350.023
-725.428
-725.428
-725.428
-781.105
-1380.9
-715.414
-715.414
-715.414
-2139.34
-2125.44

Fs
lb

Fa
lb
-539.164
-539.164
-539.164
-66.1079
-263.012
-531.981
-531.981
-531.981
-586.932
-1037.63
-524.637
-524.637
-524.637
-1607.53
-1597.08

Fs
lb
-272.305
-272.305
-272.305
-34.7936
-138.427
-268.677
-268.677
-268.677
-308.912
-546.12
-264.968
-264.968
-264.968
-846.068
-840.568

M
lb - ft
-496.399
-496.399
-496.399
-12.907
-102.702
-489.785
-489.785
-489.785
-343.782
-810.356
-483.024
-483.024
-483.024
-1569.29
-1559.09

Fa
lb
table B1 -318.597
table B1 -318.597
table B1 -318.597
table B2 -20.8762
table B2 -83.0564
table B1 -314.352
table B1 -314.352
table B1 -314.352
table B2 -185.347
table B2 -327.672
table B1 -310.013
table B1 -310.013
table B1 -310.013
table B2 -507.641
table B2 -504.341

Fs
lb
-318.597
-318.597
-318.597
-44.2376
-176
-314.352
-314.352
-314.352
-392.759
-694.353
-310.013
-310.013
-310.013
-1075.72
-1068.72

M
lb - ft
-653.532
-653.532
-653.532
-39.5034
-314.33
-644.825
-644.825
-644.825
-1052.18
-2480.18
-635.924
-635.924
-635.924
-4802.97
-4771.75

Ca

Cs

Cm

Kett

-0.0027
-0.0027
-0.0027
-0.00177
-0.00177
-0.0027
-0.0027
-0.0027
-0.00177
-0.00177
-0.0027
-0.0027
-0.0027
-0.00177
-0.00177

0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0

0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0

table B1
table B1
table B1
table B2
table B2
table B1
table B1
table B1
table B2
table B2
table B1
table B1
table B1
table B2
table B2

0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0

M
lb - ft

0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0

A (ft2)

Ca

Cs

Cm

Kett

16.5547
16.5547
16.5547
3.0379
12.1516
16.5547
16.5547
16.5547
27.3410
48.6063
16.5547
16.5547
16.5547
75.9473
115.5243

0.0042
0.0042
0.0042
0.00107
0.00107
0.0042
0.0042
0.0042
0.00107
0.00107
0.0042
0.0042
0.0042
0.00107
0.00107

0.00062
0.00062
0.00062
0.00128
0.00128
0.00062
0.00062
0.00062
0.00128
0.00128
0.00062
0.00062
0.00062
0.00128
0.00128

-0.000223
-0.000223
-0.000223
-0.000002
-0.000002
-0.000223
-0.000223
-0.000223
-0.000002
-0.000002
-0.000223
-0.000223
-0.000223
-0.000002
-0.000002

table B1
table B1
table B1
table B2
table B2
table B1
table B1
table B1
table B2
table B2
table B1
table B1
table B1
table B2
table B2

Elevasi
Kz = (h/10)2/7 GH
v2(mph)
m
ft
61.00 200.00 2.35355 1.57048
2500
61.00 200.00 2.35355 1.57048
2500
61.00 200.00 2.35355 1.57048
2500
57.00 186.89 2.30838 1.56160
2500
53.00 173.77 2.26089 1.55217
2500
51.00 167.21 2.23618 1.54723
2500
51.00 167.21 2.23618 1.54723
2500
51.00 167.21 2.23618 1.54723
2500
47.00 154.10 2.18459 1.53682
2500
43.00 140.98 2.12978 1.52563
2500
41.00 134.43 2.10099 1.51969
2500
41.00 134.43 2.10099 1.51969
2500
41.00 134.43 2.10099 1.51969
2500
37.00 121.31 2.04026 1.50703
2500
32.50 106.56 1.96605 1.49130
2500

Ca

Cs

Cm

Kett

16.5547
16.5547
16.5547
3.0379
12.1516
16.5547
16.5547
16.5547
27.3410
48.6063
16.5547
16.5547
16.5547
75.9473
115.5243

-0.00198
-0.00198
-0.00198
-0.00133
-0.00133
-0.00198
-0.00198
-0.00198
-0.00133
-0.00133
-0.00198
-0.00198
-0.00198
-0.00133
-0.00133

-0.001
-0.001
-0.001
-0.0007
-0.0007
-0.001
-0.001
-0.001
-0.0007
-0.0007
-0.001
-0.001
-0.001
-0.0007
-0.0007

-0.000278
-0.000278
-0.000278
-0.000132
-0.000132
-0.000278
-0.000278
-0.000278
-0.000132
-0.000132
-0.000278
-0.000278
-0.000278
-0.000132
-0.000132

table B1
table B1
table B1
table B2
table B2
table B1
table B1
table B1
table B2
table B2
table B1
table B1
table B1
table B2
table B2

Ca

Cs

Cm

16.5547
16.5547
16.5547
3.0379
12.1516
16.5547
16.5547
16.5547
27.3410
48.6063
16.5547
16.5547
16.5547
75.9473
115.5243

-0.00117
-0.00117
-0.00117
-0.00042
-0.00042
-0.00117
-0.00117
-0.00117
-0.00042
-0.00042
-0.00117
-0.00117
-0.00117
-0.00042
-0.00042

-0.00117
-0.00117
-0.00117
-0.00089
-0.00089
-0.00117
-0.00117
-0.00117
-0.00089
-0.00089
-0.00117
-0.00117
-0.00117
-0.00089
-0.00089

-0.000366
-0.000366
-0.000366
-0.000404
-0.000404
-0.000366
-0.000366
-0.000366
-0.000404
-0.000404
-0.000366
-0.000366
-0.000366
-0.000404
-0.000404

A (ft2)

ANTENNA LOADING

wind angle = 00
Elevasi
Kz = (h/10)2/7
m
ft
61.00
200.00
2.35355
61.00
200.00
2.35355
61.00
200.00
2.35355
57.00
186.89
2.30838
53.00
173.77
2.26089
51.00
167.21
2.23618
51.00
167.21
2.23618
51.00
167.21
2.23618
47.00
154.10
2.18459
43.00
140.98
2.12978
41.00
134.43
2.10099
41.00
134.43
2.10099
41.00
134.43
2.10099
37.00
121.31
2.04026
32.50
106.56
1.96605

A (ft2)

wind angle = 2100

M = Cm x D x A x Kz x GH x v2
M = -192.85 ft lb
M = 26.686 kg m
Perhitungan antenna yang lain, akan
disajikan dalam tabel.

ANTENNA LOADING

Elevasi
Kz = (h/10)2/7 GH
v2(mph)
m
ft
61.00 200.00 2.35355 1.57048
2500
61.00 200.00 2.35355 1.57048
2500
61.00 200.00 2.35355 1.57048
2500
57.00 186.89 2.30838 1.56160
2500
53.00 173.77 2.26089 1.55217
2500
51.00 167.21 2.23618 1.54723
2500
51.00 167.21 2.23618 1.54723
2500
51.00 167.21 2.23618 1.54723
2500
47.00 154.10 2.18459 1.53682
2500
43.00 140.98 2.12978 1.52563
2500
41.00 134.43 2.10099 1.51969
2500
41.00 134.43 2.10099 1.51969
2500
41.00 134.43 2.10099 1.51969
2500
37.00 121.31 2.04026 1.50703
2500
32.50 106.56 1.96605 1.49130
2500

MICROWAVE 2
MICROWAVE 3
SECTOR.4 A0053

MICROWAVE 5
MICROWAVE 6
SECTOR.7 A0053

MICROWAVE 8
MICROWAVE 9

Elevasi
2/7
2
GH
Kz = (h/10)
v (mph)
m
ft
61.00 200.00 2.35355 1.57048
2500
61.00 200.00 2.35355 1.57048
2500
61.00 200.00 2.35355 1.57048
2500
57.00 186.89 2.30838 1.56160
2500
53.00 173.77 2.26089 1.55217
2500
51.00 167.21 2.23618 1.54723
2500
51.00 167.21 2.23618 1.54723
2500
51.00 167.21 2.23618 1.54723
2500
47.00 154.10 2.18459 1.53682
2500
43.00 140.98 2.12978 1.52563
2500
41.00 134.43 2.10099 1.51969
2500
41.00 134.43 2.10099 1.51969
2500
41.00 134.43 2.10099 1.51969
2500
37.00 121.31 2.04026 1.50703
2500
32.50 106.56 1.96605 1.49130
2500

A (ft )

Kett

19

1.5.5.1 Twist dan Sway.

wind angle = 2700


ANTENNA LOADING
SECTOR.1 A0053

MICROWAVE 2
MICROWAVE 3
SECTOR.4 A0053

MICROWAVE 5
MICROWAVE 6
SECTOR.7 A0053

MICROWAVE 8
MICROWAVE 9

Elevasi
Kz = (h/10)2/7 GH
v2(mph)
m
ft
61.00 200.00 2.35355 1.57048
2500
61.00 200.00 2.35355 1.57048
2500
61.00 200.00 2.35355 1.57048
2500
57.00 186.89 2.30838 1.56160
2500
53.00 173.77 2.26089 1.55217
2500
51.00 167.21 2.23618 1.54723
2500
51.00 167.21 2.23618 1.54723
2500
51.00 167.21 2.23618 1.54723
2500
47.00 154.10 2.18459 1.53682
2500
43.00 140.98 2.12978 1.52563
2500
41.00 134.43 2.10099 1.51969
2500
41.00 134.43 2.10099 1.51969
2500
41.00 134.43 2.10099 1.51969
2500
37.00 121.31 2.04026 1.50703
2500
32.50 106.56 1.96605 1.49130
2500

A (ft2)
16.5547
16.5547
16.5547
3.0379
12.1516
16.5547
16.5547
16.5547
27.3410
48.6063
16.5547
16.5547
16.5547
75.9473
115.5243

Ca

Cs

Cm

Kett

-0.00003
-0.00003
-0.00003
0.00034
0.00034
-0.00003
-0.00003
-0.00003
0.00034
0.00034
-0.00003
-0.00003
-0.00003
0.00034
0.00034

-0.00088
-0.00088
-0.00088
-0.00104
0.00104
-0.00088
-0.00088
-0.00088
-0.00104
0.00104
-0.00088
-0.00088
-0.00088
-0.00104
0.00104

-0.00034
-0.00034
-0.00034
-0.00039
0.00039
-0.00034
-0.00034
-0.00034
-0.00039
0.00039
-0.00034
-0.00034
-0.00034
-0.00039
0.00039

table B1
table B1
table B1
table B2
table B2
table B1
table B1
table B1
table B2
table B2
table B1
table B1
table B1
table B2
table B2

Fa
lb
-8.16915
-8.16915
-8.16915
16.89976
67.2361
-8.06031
-8.06031
-8.06031
150.0428
265.2584
-7.94905
-7.94905
-7.94905
410.9475
408.2759

Fs
lb
-239.628
-239.628
-239.628
-51.6934
205.6634
-236.436
-236.436
-236.436
-458.954
811.3788
-233.172
-233.172
-233.172
-1257.02
1248.844

M
lb - ft
-599.964
-599.964
-599.964
-38.1345
303.4378
-591.971
-591.971
-591.971
-1015.72
2394.232
-583.799
-583.799
-583.799
-4636.53
4606.392

Fa
lb
1149.127
1149.127
1149.127
53.18453
211.596
1133.818
1133.818
1133.818
472.1935
834.7839
1118.166
1118.166
1118.166
1293.276
1284.868

Fs
lb
-168.829
-168.829
-168.829
-63.6226
-253.124
-166.58
-166.58
-166.58
-564.867
-998.62
-164.28
-164.28
-164.28
-1547.1
-1537.04

M
lb - ft
398.1902
398.1902
398.1902
0.195561
1.556091
392.8853
392.8853
392.8853
5.208814
12.27811
387.4617
387.4617
387.4617
23.7771
23.62252

Fa
lb
1083.774
1083.774
1083.774
96.92508
385.6188
1069.335
1069.335
1069.335
860.5396
1521.335
1054.573
1054.573
1054.573
2356.905
2341.582

Fs
lb
21.78439
21.78439
21.78439
-52.1904
-207.641
21.49417
21.49417
21.49417
-463.367
-819.18
21.19746
21.19746
21.19746
-1269.1
-1260.85

M
lb - ft
192.8455
192.8455
192.8455
27.08524
215.5186
190.2763
190.2763
190.2763
721.4208
1700.519
187.6496
187.6496
187.6496
3293.128
3271.719

wind angle = 3000


ANTENNA LOADING
SECTOR.1 A0053

MICROWAVE 2
MICROWAVE 3
SECTOR.4 A0053

MICROWAVE 5
MICROWAVE 6
SECTOR.7 A0053

MICROWAVE 8
MICROWAVE 9

Elevasi
Kz = (h/10)2/7 GH
v2(mph)
m
ft
61.00 200.00 2.35355 1.57048
2500
61.00 200.00 2.35355 1.57048
2500
61.00 200.00 2.35355 1.57048
2500
57.00 186.89 2.30838 1.56160
2500
53.00 173.77 2.26089 1.55217
2500
51.00 167.21 2.23618 1.54723
2500
51.00 167.21 2.23618 1.54723
2500
51.00 167.21 2.23618 1.54723
2500
47.00 154.10 2.18459 1.53682
2500
43.00 140.98 2.12978 1.52563
2500
41.00 134.43 2.10099 1.51969
2500
41.00 134.43 2.10099 1.51969
2500
41.00 134.43 2.10099 1.51969
2500
37.00 121.31 2.04026 1.50703
2500
32.50 106.56 1.96605 1.49130
2500

A (ft2)
16.5547
16.5547
16.5547
3.0379
12.1516
16.5547
16.5547
16.5547
27.3410
48.6063
16.5547
16.5547
16.5547
75.9473
115.5243

Ca

Cs

Cm

Kett

0.00422
0.00422
0.00422
0.00107
0.00107
0.00422
0.00422
0.00422
0.00107
0.00107
0.00422
0.00422
0.00422
0.00107
0.00107

-0.00062
-0.00062
-0.00062
-0.00128
-0.00128
-0.00062
-0.00062
-0.00062
-0.00128
-0.00128
-0.00062
-0.00062
-0.00062
-0.00128
-0.00128

0.000223
0.000223
0.000223
0.000002
0.000002
0.000223
0.000223
0.000223
0.000002
0.000002
0.000223
0.000223
0.000223
0.000002
0.000002

table B1
table B1
table B1
table B2
table B2
table B1
table B1
table B1
table B2
table B2
table B1
table B1
table B1
table B2
table B2

wind angle =3300


ANTENNA LOADING
SECTOR.1 A0053

MICROWAVE 2
MICROWAVE 3
SECTOR.4 A0053

MICROWAVE 5
MICROWAVE 6
SECTOR.7 A0053

MICROWAVE 8
MICROWAVE 9

Elevasi
Kz = (h/10)2/7 GH
v2(mph)
m
ft
61.00 200.00 2.35355 1.57048
2500
61.00 200.00 2.35355 1.57048
2500
61.00 200.00 2.35355 1.57048
2500
57.00 186.89 2.30838 1.56160
2500
53.00 173.77 2.26089 1.55217
2500
51.00 167.21 2.23618 1.54723
2500
51.00 167.21 2.23618 1.54723
2500
51.00 167.21 2.23618 1.54723
2500
47.00 154.10 2.18459 1.53682
2500
43.00 140.98 2.12978 1.52563
2500
41.00 134.43 2.10099 1.51969
2500
41.00 134.43 2.10099 1.51969
2500
41.00 134.43 2.10099 1.51969
2500
37.00 121.31 2.04026 1.50703
2500
32.50 106.56 1.96605 1.49130
2500

A (ft2)
16.5547
16.5547
16.5547
3.0379
12.1516
16.5547
16.5547
16.5547
27.3410
48.6063
16.5547
16.5547
16.5547
75.9473
115.5243

Ca

Cs

Cm

Kett

0.00398
0.00398
0.00398
0.00195
0.00195
0.00398
0.00398
0.00398
0.00195
0.00195
0.00398
0.00398
0.00398
0.00195
0.00195

0.00008
0.00008
0.00008
-0.00105
-0.00105
0.00008
0.00008
0.00008
-0.00105
-0.00105
0.00008
0.00008
0.00008
-0.00105
-0.00105

0.000108
0.000108
0.000108
0.000277
0.000277
0.000108
0.000108
0.000108
0.000277
0.000277
0.000108
0.000108
0.000108
0.000277
0.000277

table B1
table B1
table B1
table B2
table B2
table B1
table B1
table B1
table B2
table B2
table B1
table B1
table B1
table B2
table B2

Nilai maksimum yang didapat adalah :


Fa
Fs

= 2671.159 lb (wind angle 00, Mw.8)


0

= 1547.096 lb (wind angle 60 , Mw.9)

Momen = 4802.973 ft (wind angle 1200,


Mw.8)
1.5.5 Toleransi Design Tower
Toleransi analisa dan design adalah :
1. Twist (Puntiran) < 0.5
2. Sway (Goyangan) < 0.5
3. Stress Ratio (Perbandingan Tegangan)
< 1,0
4. Horizontal Displacement
(Perpindahan) < H/200
5. Kontrol Kelangsingan

Gambar 5.22 Nilai Twist dan sway tower


300 4
Didapat,
Pada panel 1 dengan tinggi 300 m ,
mempunyai :
Twist , Z-Rot = 0.02920
Sway , Y-Rot = 0.49920
Sway , X-Rot = 0.47240
Kontrol Sway/Goyangan
Selain control terhadap defleksi struktur
tower perlu juga dikontrol terhadap
sway/goyangan. Sway max 0.50
Sway = D/H < 0.50 , dimana :
D = selisih defleksi segmen
H = selisih tinggi segmen
Untuk perhitungan control sway masingmasing desain dapat dibaca pada tebel berikut
:
(hanya mengambil arah-x (maksimum) dan
12 panel teratas yang mempunyai simpangan
paling besar) :

20

Tabel 5.27 Perhitungan sway tower 300 m


Panel

Joint

Defleksi arah x

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14

1
2
102
202
302
402
502
602
702
802
902
1002
1102
1202

1.0261
1.0087
0.9913
0.9739
0.9565
0.9392
0.922
0.9047
0.8874
0.8702
0.853
0.8359
0.8188
0.8018

0.0174
0.0174
0.0174
0.0174
0.0173
0.0172
0.0173
0.0173
0.0172
0.0172
0.0171
0.0171
0.017

2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2

Sway
S< 0.50 Ok!
rad
degree
0.0087 0.498726
ok
0.0087 0.498726
ok
0.0087 0.498726
ok
0.0087 0.498726
ok
0.00865 0.49586
ok
0.0086 0.492994
ok
0.00865 0.49586
ok
0.00865 0.49586
ok
0.0086 0.492994
ok
0.0086 0.492994
ok
0.00855 0.490127
ok
0.00855 0.490127
ok
0.0085 0.487261
ok

1.5.5.2 Stress Ratio (Perbandingan


Tegangan).
Dari program bantu Ms.Tower v.6 ,
didapat nilai stress ratio adalah sebagai
berikut:
Tabel 5.28 Nilai stress ratio tower 300m
Panel
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
49
50
51
52
53

Elevasi (m)
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+

300,0

27,5

Leg

Bracing

Horisontal

Redundant

Batas
Kapasitas
Rasio < 1

0.003
0.030
0.092
0.186
0.306
0.031
0.043
0.058
0.078
0.079
0.097
0.116
0.136
0.159
0.184
0.210
0.236
0.225
0.251
0.278
0.317
0.358
0.412
0.452
0.515
0.567
0.619
0.431
0.489
0.547
0.392
0.425
0.377
0.406
0.436
0.421
0.450
0.427
0.467
0.509
0.483
0.537
0.413
0.463
0.516
0.368
0.411
0.379
0.426
0.405
0.452
0.514
0.650

0.011
0.029
0.052
0.075
0.098
0.121
0.152
0.276
0.195
0.218
0.239
0.283
0.339
0.363
0.287
0.305
0.326
0.424
0.450
0.491
0.443
0.270
0.336
0.353
0.372
0.393
0.310
0.212
0.224
0.238
0.138
0.152
0.172
0.193
0.213
0.238
0.273
0.496
0.559
0.650
0.540
0.313
0.392
0.444
0.498
0.541
0.602
0.794
0.894
0.300
0.338
0.450
0.925

0.002
0.023
0.052
0.081
0.116
0.155
0.211
0.225
0.270
0.284
0.371
0.281
0.356
0.400
0.301
0.340
0.418
0.342
0.377
0.437
0.238
0.293
0.223
0.247
0.274
0.255
0.212
0.236
0.251
0.292
0.139
0.276
0.221
0.264
0.315
0.372
0.318
0.381
0.161
0.191
0.230
0.291
0.330
0.412
0.490
0.119
0.117
0.134
0.170
0.199
0.178
0.206
0.263

0.416
0.280
0.317
0.383
0.285
0.338
0.399
0.381
0.420
0.231
0.277
0.255
0.167
0.207
0.166
0.202
0.246
0.298
0.138
0.139
0.183
0.236
0.439

ok
ok
ok
ok
ok
ok
ok
ok
ok
ok
ok
ok
ok
ok
ok
ok
ok
ok
ok
ok
ok
ok
ok
ok
ok
ok
ok
ok
ok
ok
ok
ok
ok
ok
ok
ok
ok
ok
ok
ok
ok
ok
ok
ok
ok
ok
ok
ok
ok
ok
ok
ok
ok

Contoh perhitungan stress ratio :


untuk panel 53.
diketahui dalam software (member 5501-5505))
:
Axial Forces pada Leg = -7126.33 kN dan
986.923 kN
A.CHS 508 x 50
= 719 cm2 = 7.19x10-2 m2
i.min = 16.3 cm
ditanya :
Stress Ratio = < 1.00 ---- oke!
Kontrol kekuatan stabilitas batang tekan
terhadap tekuk :
Lk = Kc = 1
(sendi-sendi)
Lk = 9.025 meter
= Lk/i min = 9.025 / 0.163 = 55.36 < 200 (ok)
g =
s =

= 3.14
=

= 107.229

= 0.516 , ----- s : 0.183 < c <

1.0
w=

= 1.3095

Fn < Teg.ijin x 1.3


Fn = w
Fn = 1.3095

= 1297.934 Kg/cm2

Teg.dasar =
Teg. dasar =
Teg. dasar = 1633.33333 Kg/cm2
Pn < Teg.dasar x 1.3
1297.934 < 1633.33333 (1.3)
1297.934 < 2123.333 ------- oke !

Stress Ratio = beban / tahanan


Stress Ratio = 1297.934 / 2123.333
Stress Ratio = 0.611

21

Stress Ratio = 0.611 < 1.00 ---- oke!


Di dalam Ms. Tower (222-F) didapat nilai 0.650
< 1 ----- oke!

Kontrol kekuatan stabilitas batang tarik :


Dalam suatu potongan jumlah luas lubang tidak
boleh lebih besar dari 15% luas penampang
utuh.
Jadi Anetto=0.85 Agross
f=

Fn = 4.567

= 641.161 Kg/cm2

Teg.dasar =
Teg. dasar =
Teg. dasar = 1633.33333 Kg/cm2
Pn < Teg.dasar x 1.3
641.161 < 1633.33333 (1.3)
641.161 < 2123.333 ------- oke !

. 0.75 Tegangan dasar

f=

. 0.75

f = 161.486 1225 Kg/cm2 ----- oke !

diketahui dalam software (member 5548 - 5552)


:
Axial Forces pada Bracing = -541.421 kN dan
+ 222.558 kN
A. .250x250x42= 2(192.64) cm2 = 385.68 x104 2
m
i.min = 7.375 cm
ditanya :
Stress Ratio = < 1.00 ---- oke!
Kontrol kekuatan stabilitas batang tekan
terhadap tekuk :
Lk = Kc = 1
(sendi-sendi)
Lk = 10.95 meter

g =

= 3.14
=

Stress Ratio = beban / tahanan


Stress Ratio = 641.161 / 2123.333
Stress Ratio = 0.30
Stress Ratio = 0.30 < 1.00 ---- oke!
Di dalam Ms. Tower (222-F) didapat nilai
0.925 < 1 ----- oke!
Kontrol kekuatan stabilitas batang tarik :
Dalam suatu potongan jumlah luas lubang tidak
boleh lebih besar dari 15% luas penampang
utuh.
Jadi Anetto=0.85 Agross
f=
f=

. 0.75 Tegangan dasar


. 0.75

f = 67.88 1225 Kg/cm2 ----- oke !

= Lk/i min = 10.95 / 0.07375 = 148.474 < 200


(ok)

s =

Fn = w

= 107.229

= 1.383 , ----- s > 1.0

w=
w = 4.567
Fn < Teg.ijin x 1.3

diketahui dalam software (member 5638-5639) :


Axial Forces pada Horisontal = -134.256 kN
dan + 191.669 kN
A. L.250x250x35= 162.6 cm2 = 162.6 x10-4 m2
i.min = 4.89 cm
ditanya :
Stress Ratio = < 1.00 ---- oke!

22

Kontrol kekuatan stabilitas batang tekan


terhadap tekuk :
Lk = Kc = 1
(sendi-sendi)
Lk = 8.66 meter
= Lk/i min = 8.66 / 0.0489 = 177.096 < 200
(ok)

Dalam suatu potongan jumlah luas lubang tidak


boleh lebih besar dari 15% luas penampang
utuh.
Jadi Anetto=0.85 Agross
f=

. 0.75 Tegangan dasar

f=

. 0.75

f = 138.68 1225 Kg/cm2 ----- oke !


g =
s =

= 3.14
=

= 107.229

= 1.651 , ----- s > 1.0

w=
w = 6.49

5.5.6.3 Kontrol Kelangsingan Profil.


Panel 53

CHS 508 x 50
H L. 250 x 250 x 35
B 250 x 250 x 42
R L 250 x 250 x 25

Fn < Teg.ijin x 1.3

Fn = w
CHS 508 x 50
Fn = 6.49

= 536.248 Kg/cm

Teg.dasar =
Teg. dasar =
Teg. dasar = 1633.33333 Kg/cm2
Fn < Teg.dasar x 1.3
536.248 < 1633.33333 (1.3)
536.248 < 2123.333 ------- oke !

Stress Ratio = beban / tahanan


Stress Ratio = 536.248 / 2123.333
Stress Ratio = 0.253
Stress Ratio = 0.253 < 1.00 ---- oke!
Di dalam Ms. Tower (222-F) didapat nilai
0.263 < 1 ----- oke!
Kontrol kekuatan stabilitas batang tarik :

b
tb
508
50

32

PPBBI84 psl 74c

32

10.16 < 32

(Ok)

B. 250x250x42
b
ts
250
42

10

PPBBI84 psl 74c

10

5.95 < 10

(Ok)

H. L.250x250x35
b
ts

250
35

10

10

PPBBI84 psl 74c

23

7.14 < 10

Dengan menggunakan program bantu


Ms.Tower v.6 didapat nilai displacement
pada titik 1, 5, 25.

(Ok)

R. L.250x250x25
b
ts
250
25

PPBBI84 psl 74c

10
10

10 < 10

(Ok)

5.5.6.4 Horizontal Displacement


(Perpindahan)
Syarat dalam TIA/EIA adalah :
Horizontal Displacement (Perpindahan) <
H/200
Tinggi tower
= 300 m
H.displacement = 300/200
= 1.5 m.
Displacement tertinggi berada di puncak
tower, maka perhitungan displacement
hanya menyajikan titik yang berada di
puncak. (titik 1, 5, 25)

25
1
5

Gambar 5.23 Node teratas yang memiliki


displacement maksimum

Gambar 5.24 Nilai displacement


maksimum node 1.2.5
didapat nilai maksimum displacement =
1.0261 m
(arah-x , kombinasi beban : DL + 00 wind)
displacement = 1.0261 m .. < 1.5 m --- oke!

24

Berikut displacement titik 1, 5, 25 yang terjadi


berdasarkan beban kombinasi beban mati + arah
angin.
Tabel 5.29 Nilai displacement
Case

Node

3000

4000

4020

4040

4060

4080

4100

4120

4140

4160

4180

4200

4220
Max

1
5
25
1
5
25
1
5
25
1
5
25
1
5
25
1
5
25
1
5
25
1
5
25
1
5
25
1
5
25
1
5
25
1
5
25
1
5
25

X-Disp
(m)

-0.0001
-0.0001
-0.0001
-1.0261
-1.0261
-1.0261
-0.8103
-0.8099
-0.8101
-0.4607
-0.4600
-0.4603
0.0165
0.0169
0.0167
0.5324
0.5328
0.5326
0.8161
0.8165
0.8163
0.9258
0.9266
0.9262
0.8195
0.8209
0.8202
0.5287
0.5299
0.5293
0.0021
0.0025
0.0023
-0.4537
-0.4535
-0.4536
-0.8093
-0.8090
-0.8091

-1.0261

Y-Disp
(m)

-0.0034
-0.0034
-0.0034
0.0022
0.0022
0.0022
-0.4955
-0.4955
-0.4951
-0.8145
-0.8145
-0.8140
-0.9607
-0.9607
-0.9604
-0.9115
-0.9115
-0.9111
-0.5011
-0.5011
-0.5007
-0.0028
-0.0028
-0.0021
0.4922
0.4922
0.4934
0.9044
0.9044
0.9055
0.9557
0.9557
0.9560
0.8194
0.8194
0.8195
0.4889
0.4889
0.4892

-0.9607

Z-Disp
(m)

-0.0273
-0.0271
-0.0272
-0.0201
-0.0201
-0.0412
-0.0275
-0.0156
-0.0384
-0.0338
-0.0142
-0.0336
-0.0388
-0.0157
-0.0269
-0.0417
-0.0199
-0.0198
-0.0389
-0.0267
-0.0159
-0.0337
-0.0335
-0.0143
-0.0270
-0.0387
-0.0158
-0.0201
-0.0415
-0.0199
-0.0158
-0.0385
-0.0272
-0.0142
-0.0338
-0.0335
-0.0158
-0.0274
-0.0383

-0.0417

Didapat :
Displacement terbesar searah sumbu x terjadi
pada case 4000, sebesar -1.0261 m.
Displacement terbesar searah sumbu y terjadi
pada case 4060, sebesar -0.9607 m.
Displacement terbesar searah sumbu z terjadi
pada case 4080, sebesar -0.0417 m.

gambar 5.25 Gambar displacement dengan berbagai


arah sudut angin.

25

BAB VI

6.2 Kontrol Dimensi Batang

KONTROL DIMENSI DAN

Panel

High Tower
(m)

SAMBUNGAN

53

27.5

6.1 Perhitungan Struktur.


Perhitungan pembebanan dan konsep
perhitungan pada struktur tower ini
menggunakan EIA/TIA-222-F-1996.
Dari hasil analisa struktur dengan MS
Tower dihasilkan gaya aksial tekan dan
tarik pada masing-masing frame tower
tersebut. Frame-Frame tersebut harus
mampu menahan gaya aksial tarik / tekan
yang
terjadi. Kontrol
perhitungan
dilakukan dengan menggunakan konsep
ASD (Allowable Stress Design). Dalam
peraturan perhitungan standard Indonesia,
konsep ASD lebih dikenal dalam
Peraturan Perencanaan Bangunan Baja
Indonesia (PPBBI84).
Sebagai contoh perhitungan dari ke empat
tower tersebut, analisa dilakukan pada
Tower SST 300 meter , panel 53.

Jenis Profil yang Digunakan


Section Name
Tipe Profil (mm)
Leg
Horizontal
Bracing
Redundant

CHS.
L.
DAE
L.

CHS 508 x 50
A = 719 cm2
i = 16.3 cm
l
= 11 m
Kc
= 1 (sendi-sendi)
Kontrol Batang Tekan
Kontrol kelangsingan

1100 .1
16.3

lk
i

67.48

200

Kontrol Penampang
b
tb
508
50

32

PPBBI84 psl 74c

32

(Ok)

Kontrol Kekuatan
E
Xg
0,7. fy

Panel 53

508 X 50
250 250 35
250 250 42
250 250 25

6.2.1 Member Leg

10,16 < 32

2.105
0,7.245

Xg
Xg
Right View

=
=
=
=

107,229

Front View
s
g

67 .48
107 ,229

0.629 ,

--s : 0.183 < c < 1.0


s

= 1.46

(Ok)

26

atau mencari nilai , dapat


menggunakan tabel.
Interpolasi linier
= 67.48

67.5

= 245 Mpa w = 1.457


Fe 463 = 260 Mpa w = 1.513
jadi nilai , = 1.457

1.457

2450
.1,3
1 .5

1444.1 2123.3333

(Ok)

1444.1 kg/cm2 < 2123,33 kg/cm2


Kontrol Batang Tarik
An = Ag , (karena tidak mengalami
kehilangan luasan akibat luas baut).
An = 719 cm2

p
An

98692 .3
719
(Ok)

0,75

0,75.

ijin

2,5

4.906cm 2

2,65

5.513cm2

tebal pelat = 50 mm
Kuat geser 1 baut, Pv

= Fv . Ab . m
= 2240 . 4.906
= 10989.44 Kg

Kuat tumput 1 baut, Fb = Ft . b. tp


= 2450 . 2.5 . 5
= 30625 Kg
Jadi,
Kuat geser 1 baut = 10989.44 Kg
Kuat tumpu 1 baut = 30625 Kg
Pakai : 10989.44 Kg
CHS atas mengalami axial force
sebesar:
(+1161.02 kN dan 6347.262 kN)
CHS bawah mengalami axial force
sebesar:
(+983.531 kN dan 7120.481 kN)

. 1.3

2450
.1,3
1,5

137.26 kg/cm2 < 1592.5 kg/cm2

6.3.1 Sambungan Member (Leg dengan


Leg)
Direncanakan :

A6

(1)

ijin x1.3

712633
719

baut D 25+1.5 , Abp =

Fe 360 = 240 Mpa w = 1.438

N
A

6.3.1.1 Sambungan Baut


baut D 25 , Ab = A6 1

Jumlah Baut
Pada sambungan antar leg
Pmax tarik
116102
n
10989 .44 10989 .44
pakai 12 buah

10.56

6.3.1.2 Sambungan Las


Sambungan pelat dengan profil circle.
Rancangan Sambungan Las
Direncanakan menggunakan :
Fu.las = 130 x 70.3
= 9139 kg/cm2 > fu.pelat (5390
2
kg/cm ) Ok.

gambar 6.1 Tampak sambungan

Asumsi Te = 1 cm
panjang las = kell. lingkaran = 3.14
(50.8) = 159.512 cm

27

Beban yang terjadi :


F=

712048 .1
4463 .92 kg/cm2 ( )
159.512(1)

a = 4.158 cm
te = 2.94 cm
Jadi,

= 0.58 (9139/1.5) (2.94)

Ftotal < 0.58. .1,3

= 0.58 (9139/1.5) (2.94)

4463.92 < 0.58 (9139/1.5) 1.3

= 10389.2 Kg

4463.92 < 4593.870

(Ok)

f
te.perlu = total
.ijin
4463 .92
=
4593 .870
= 0.972 cm = 9.72 mm
a.perlu >

(Ok)

> 4463.92 Kg /cm2

Jadi pasang :
a = 4.5 cm
te = 3 cm
6.3.1.3 Kontrol Pelat

teperlu
0,707

> 13.744 mm
Tebal plat
= 25 mm > 15 mm
Maka , amin = 6 mm
aperlu = 13.744 mm
Jadi,

= 0.58 (9139/1.5) (0.972)


= 0.58 (9139/1.5) (0.972)
= 3434.80 Kg

< 4463.92 Kg /cm2


(not. Ok)
coba menggunakan aeff. = 1.41
(Fu/Fexx) t
aeff. = 1.41
(5390/9139) 5
aeff. = 4.158 cm

amaks
amaks
amaks
pakai :

= (t-1.6) mm
= (50-1.6) mm
= 4.84 cm
aeff. = 4.158 cm
te = 0.707 (4.158)
te = 2.94 cm

N = 0
D = 10989.44 kg ()
M = 10989.44 (50)
= 54947.2 kg cm (

n
Ant
=0

M .Ya
I

54947 .2
(1 / 6) x15.736 x5 x5

= 838.036 kg/cm2

D
Ant

10989 .44
(5(10 2,65))

fy .pelat
1,5

2450
1,5

229 .032 kg/cm2

1633,33 x 1.3 =

2123.33 kg/cm2

0,58(1633,33)
= 947,33 kg/cm2 x 1.3 = 1231.53 kg/cm2

Jadi pakai :

28

7.3 Perencanaan tower SST

Tegangan yang terjadi


2

ijin

ijin

838 .036
2123 .33

0.156

0.186

= 0,585 < 1
(Ok)
BAB VII

ANALISA DAN PEMBAHASAN

7.1 Kecepatan Angin maksimum dari BMKG

Surabaya, dengan data angin 10 Tahunan


dan perencanaan struktur tower dengan
periode ulang 20 tahunan, adalah 15.53
m/s. Besaran kecepatan ini ternyata
kurang dari standar yang ditetapkan oleh
EIA/TIA yaitu minimum kecepatan angin
yang diijinkan adalah 50 mph (22.4 m/s).
Jadi dalam perencanan tugas akhir ini
menggunakan :
v = 22.4 m/s.

7.2 Perencanaan tower SST 75 m, didapat :


berat
sway

= 27.57 ton
= 0.3389

Perencanaan tower SST 150 m, dari


tower 75m sebelumnya, didapat :
berat = 111.674 ton
sway = 0.4958
Perencanaan tower SST 225 m, dari
tower 150m sebelumnya, didapat :
berat = 396.995 ton
sway = 0.4832

Perencanaan tower SST 300 m, dari


tower 225m sebelumnya, didapat :
berat = 964.304 ton
sway = 0.4992

Dalam perencanaan tower 75 m 150


2

229 .032 m. Berat semula tower 75 m, adalah


1231 .53 27.57 ton, ketika tower 75 m ini

digunakan dalam tower 150m terjadi


perubahan dimensi pada struktur leg
75m awal, perubahan dimensi pada leg
ini bertujuan sebagai perkuatan struktur
tower dalam meredam simpangan
(sway) , karena sway yang terjadi tanpa
adanya perbesaran dimensi leg 75m
awal adalah 0.6476. (Penambahan berat
dari 27.57 ton menjadi 29.3 ton).
Sedangkan
batasan sway dalam
EIA/TIA adalah < 0.5 . Hasil akhir
didapat berat tower 150m adalah 11.674
ton , dengan sway 0.4958 .
Kalkulasi penambahan berat tower, agar
sway 0.5.
75m 150m = (27.57 ton 29.3 ton)
75m 225m = (27.57 ton 33.28 ton)
75m 300m = (27.57 ton 33.28 ton)
150m 225m = (111.674 ton
127.329 ton)
150m 300m = (111.674 ton
142.528 ton)
225m 300m = (396.995 ton
467.826 ton)
300m = 964.304 ton
Secara keseluruhan hasil perubahan
dimensi yang mengakibatkan perubahan
berat pada struktur tower , dapat dibaca
pada tabel dalam lampiran.

29

7.4 Grafik Velocity Preasure


Tekanan Kecepatan (qz)
(Pa)
310
300

290
280

270
260

250
240

230
220

210
200

190
180

170
160

tekanan
kecepatan

150
140

130
120

110
100

90
80

70
60

50
40

30
20

10
0
0

200

400

600

800 1000

Didapat hasil tekanan kecepatan angin


selalu berbanding lurus dengan
ketinggian.

Anda mungkin juga menyukai