BAB 6 KEHAUSAN

1.

PRINSIP UMUM DI DESAIN UNTUK KETAHANAN

KEAUSAN

2.

LANGKAH DI DESAIN UNTUK BERTAHAN LAMA

TANPA PEMILIHAN BAHAN

3.

PERSAMAAN KEHAUSAN

4.

LANGKAH PEMILIHAN BAHAN UNTUK KETAHANAN

KEHAUSAN

5.

BAHAN-SELEKSI PROSEDUR

1. PRINSIP UMUM DI DESAIN UNTUK KETAHANAN

KEAUSAN
UMUR KEAUSAN KOMPONEN MEKANIS DIPENGARUHI OLEH BANYAK
FAKTOR SEPERTI KEHIDUPAN MANUSIA. PERMUKAAN BAHAN TERDIRI
DARI BAHAN SUBSTRAT, OKSIDA, GAS DISERAP, DAN KOTORAN.
PENGGUNAAN KOMPONEN DAN PERANGKAT INI TAK ADA HABISNYA,
TERMASUK GIGI HEWAN DAN SENDI, CAMS, RING PISTON, BAN, JALAN,
REM, SEGEL KOTORAN, SEGEL CAIR, SEGEL GAS, IKAT PINGGANG,
LANTAI, SEPATU, KAIN, KONTAK LISTRIK, DISK DAN KASET , KEPALA
TAPE, PRINTER, KEPALA, TRAKTOR TREK, MERIAM BAREL, ROLLING
MILLS, MENINGGAL, PRODUK LEMBARAN, TEMPA, PENGHANCUR BIJIH,
KONVEYOR, MESIN NUKLIR, PERALATAN RUMAH, BANTALAN LENGAN,
BANTALAN ROLLINGELEMENT, PINTU ENGSEL, RITSLETING, LATIHAN,
GERGAJI, PISAU CUKUR, IMPELLER POMPA, KATUP KURSI, BELOKAN
PIPA, DAYUNG PENGADUKAN, PLASTIK MOLDING SEKRUP DAN MATI,
DAN PENGHAPUS.

1.1 Jenis, Penampilan, dan Mekanisme Wear

KEHAUSAN ADALAH KEHILANGAN ATAU REDISTRIBUSI PERMUKAAN
MATERIAL DARI LOKASI YANG DIINGINKAN OLEH DEFINITION DARI
ASTM. MENGGUNAKAN DEFINISI INI, KITA BISA MENGEMBANGKAN
PENJELASAN SEDERHANA UNTUK DIPAKAI SEBAGAI TERJADI BAIK
OLEH REAKSI KIMIA (YAITU, KOROSI), DENGAN PELEBURAN, ATAU
DENGAN TEGANG MEKANIS. JADI UNTUK MELAWAN PAKAI, BAHAN
HARUS DIPILIH UNTUK MELAWAN PENYEBAB INDIVIDUAL SEBELUMNYA
MEMAKAI ATAU LINGKUNGAN HARUS DIUBAH UNTUK MENGURANGI
STRES PERMUKAAN, SUHU, ATAU KOROSI.
BIASANYA MEKANISME DIDEFINISIKAN SEBAGAI PENYEBAB MENDASAR.
JADI ARGUMEN MENDASAR MUNGKIN BAHWA MEMAKAI TIDAK AKAN
TERJADI JIKA TIDAK ADA CONTACT. JIKA INI SUDAH BEGITU, MAKA
KONTAK HANYA BISA DISEBUT MEKANISME MEMAKAI.

TABEL 6.1 PROPERTI BAHAN TERLIBAT DALAM WEAR

SECARA KIMIAWI
1.

PEMBUBARAN KIMIA

2.

OKSIDASI (KOROSI, DLL)

SECARA MEKANIK
3.

FRAKTUR RAPUH (SEPERTI DALAM SPALLING, LIHAT DI BAWAH)

4.

ULET DEFORMASI: SEBUAH. UNTUK KURANG DARI REGANGAN

PATAH (SEPERTI DALAM LEKUKAN) B. UNTUK FRAKTUR (SEPERTI
DALAM PEMOTONGAN, MENYAKITKAN, TRANSFER, DLL)

5.

SIKLUS TINGGI KELELAHAN (SEPERTI YANG TERJADI PADA KONTAK

BERGULIR)

6.

LOW-LELAH SIKLUS (SEPERTI DALAM SCUFFING, MEMAKAI KERING,

DLL)

7.

LEBUR

1.2 Filosopi Rancangan

MERANCANG
SEBUAH
PRODUK
UNTUK
PERTAMA
KALINYA
MEMBUTUHKAN KETERAMPILAN YANG SANGAT MATANG, TIDAK HANYA
DALAM BAHAN DAN METODE MANUFAKTUR, TETAPI JUGA DALAM
FILOSOFI DESAIN UNTUK PRODUK PARTICULAR.
FILOSOFI DIMANA KETAHANAN KEHAUSAN BISA BERTAHAN LAMA DARI
SUATU PRODUK SANGAT MUNGKIN BERBEDA ANTARA BERBAGAI
SEGMEN INDUSTRY. DALAM BEBERAPA PRODUK ATAU MESIN, FUNGSI
JAUH LEBIH PENTING DARIPADA MEMPERHITUNGKAN BIAYA. SALAH
SATU CONTOH ADALAH ELEMEN GESER DALAM REAKTOR NUKLIR. JADI
TIDAK ADA ATURAN UMUM DIMANA PERANCANG DAPAT DENGAN CEPAT
MELANJUTKAN UNTUK MEMILIH BAHAN DAN MENOLAK MEMAKAI SUATU
PRODUK. SALAH SATU YANG SERING DI GUNAKAN ADALAH METODE
SEDERHANA DALAM MENGURANGI KEAUSAN ADALAH MENINGKATKAN
KEKERASAN MATERIAL.

2. LANGKAH DI DESAIN UNTUK BERTAHAN

LAMA TANPA PEMILIHAN BAHAN
2.1 MENCARI KOMPONEN STANDAR
desainer harus memutuskan apakah akan menyediakan
sendiri komponen atau memakai komponen standar yang
telah.
2.2 DESAIN BAGIAN DALAM

Jika seorang desainer diperlukan untuk desain untuk

ketahanan aus, adalah logis untuk mengikuti methods
digunakan dalam kegiatan paralel, seperti dalam
menentukan kekuatan dan getaran karakteristik mesin baru.

3. PERSAMAAN KEHAUSAN
PERSAMAAN BERGUNA BERASAL DARI PRINSIP-PRINSIP
FUNDAMENTAL BELUM TERSEDIA. BEBERAPA PERSAMAAN
EMPIRIS YANG TERSEDIA UNTUK KONDISI YANG SANGAT
KHUSUS. PERSAMAAN KETAT EMPIRIS BIASANYA
MENGANDUNG SANGAT SEDIKIT VARIABEL DAN DALAM
BENTUK
VTN = F "DBK (6.1)
YANG BERLAKU UNTUK PEMOTONGAN LOGAM, DAN DI MANA
KECEPATAN V = CUTTING,
T = KEHIDUPAN ALAT, / = TINGKAT PAKAN,
DAN D = KEDALAMAN POTONG.

TABEL 2 PARAMETER SERING DILIHAT DI PERSAMAAN KEHAUSAN

. A. PARAMETER OPERASIONAL
1. PERMUKAAN TOPOGRAFI
2. HUBUNGI GEOMETRI
3. BEBAN TERAPAN
4. SLIDE KECEPATAN / PERAN
5. KOEFISIEN GESEKAN
6. DLL
. B. PARAMETER MATERIAL
1. KEKERASAN, DINGIN DAN PANAS
2. DAKTILITAS
3. FRAKTUR KETANGGUHAN
4. KEKUATAN
HARDENABILITY 5. KERJA
6. MODULUS ELASTIS
7. MORFOLOGI MATERIAL
8. JENIS DAN KETEBALAN SELAPUT PERMUKAAN
9. SIFAT TERMAL
10. DLL

. C. PARAMETER LINGKUNGAN
1. JENIS DAN JUMLAH PELUMAS
2. JENIS DAN JUMLAH KOTORAN DAN PUING-PUING
3. KEKAKUAN STRUKTUR PENDUKUNG
SUHU 4. AMBIENT
5. BEBERAPA LULUS DARI KONTAK TERUS-MENERUS
6. BERKELANJUTAN, STOP-START, RECIPROCATING
7. CLEARANCE, KESELARASAN, DAN FIT
8. COCOK ATAU BERBEDA PASANGAN BAHAN
9. DLL

4. LANGKAH DI BAHAN PEMILIHAN UNTUK WEAR

RESISTANCE
1.

PEMBATASAN PENGGUNAAN BAHAN

2.

APAKAH PERMUKAAN GESER DAPAT MENAHAN BEBAN

STATIS YANG DIHARAPKAN

3.

APAKAH BAHAN DAPAT MENAHAN BERATNYA GESER

4.

APAKAH PROSEDUR BREAK-IN DIPERLUKAN ATAU DILARANG

5.

MODUS DITERIMA KEGAGALAN AUS ATAU KERUSAKAN

PERMUKAAN

6.

KEMUNGKINAN PENGUJIAN BAHAN CALON DALAM TES

BENCH ATAU MESIN PROTOTIPE

5. BAHAN-SELECTION PROSEDUR
CARA TERBAIK UNTUK MELANJUTKAN, OLEH KARENA ITU, ADALAH
UNTUK MENGUJI SISTEM MEMAKAI PALING TEPAT (TERMASUK
PADATAN, PELUMAS, DAN SEMUA PUING-PUING MEMAKAI), SEPERTI
PRODUK LAMA YANG DIDESAIN ULANG ATAU TESTER PAKAI. ALAT
TERBAIK UNTUK DIGUNAKAN ADALAH MIKROSKOP, DENGAN BEBERAPA
FOTOGRAFI. MIKROSKOP YANG PALING BERGUNA ADALAH JENIS
STEREOZOOM DENGAN BERBAGAI PERBESARAN LX 7X, DENGAN 5X
ATAU ASAP EYEPIECES DAN SUMBER CAHAYA EKSTERNAL BERGERAK
100-W
ALAT YANG PALING BAIK BERIKUTNYA ADALAH SCANNING
(MENCERMINKAN) MIKROSKOP ELEKTRON (SEM) PEMULA AN HARUS
MENGGUNAKAN ALAT INI DALAM HUBUNGANNYA DENGAN MIKROSKOP
OPTIK KARENA SEM DAN PERANGKAT OPTIK MENGHASILKAN GAMBAR
YANG SANGAT BERBEDA DARI PERMUKAAN.