Anda di halaman 1dari 5

TEORI PENGETAHUAN MENURUT NOTOATMODJO

Tingkat Pengetahuan di Dalam Domain Kognitif


Menurut Notoatmodjo (2003) pengetahuan yang dicakup di dalam domain kognitif
mempunyai 6 tingkat, yaitu :
a. Tahu (Know)
Tahu diartikan sebagai pengingat suatu materi yang telah dipelajari sebelumnya.
Termasuk ke dalam pengetahuan tingkat ini adalah mengingat kembali (re-call)
terhadap suatu yang spesifik dan seluruh badan yang dipelajari atau rangsangan yang
telah diterima. Oleh sebab itu tahu ini adalah merupakan tingkat pengetahuan yang
paling rendah.
b. Memahami (Comprehension)
Memahami diartikan sebagai kemampuan untuk menjelaskan secara benar tentang
objek yang diketahui dan dapat menginterprestasikan materi tersebut secara benar.
Orang yang telah paham terhadap objek/ materi harus dapat menjelaskan,
menyebutkan, menyimpulkan, meramalkan terhadap objek yang akan dipelajari.
c. Aplikasi (Application)
Aplikasi diartikan sebagau kemampuan untuk menggunakan materi yang telah
dipelajari pada situasi atau kondisi riil (sebenarnya). Misalnya dapat menggunakan
rumus statistik dalam perhitungan-perhitungan hasil penelitian, dapat menggunakan
prinsip-prinsip siklus pemecahkan masalah

(Problem Solving Cycle) di dalam

pemecahan masalah dari kasus yang diberikan.


d. Analisis (Analysis)
Suatu kemampuan untuk menjabarkan materi atau suatu objek ke dalam komponenkomponen tapi masih di dalam struktur organisasi tersebut dan masih ada kaitan satu
sama lain. Kemampuan analisis ini dapat dilihat dari penggunaan kata-kata kerja,
misalnya dapat menggambarkan, membedakan, memisahkan, mengelompokkan dan
lain sebagainya.
e. Sintesis (Syntesis)
Sintesis

menunjukkan

pada

suatu

kemampuan

untuk

meletakkan

atau

menghubungjan bagian di dalam suatu bentuk keseluruhan yang baru dengan kata

lain sintesis itu adalah suatu kemampuan untuk menyusun formulasi baru dari
formulasi-formulasi yang ada.
f. Evaluasi (Evalution)
Evaluasi ini berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan justifikasi atau
penilaian terhadap suatu materi atau objek. Pengetahuan dapat dilakukan dengan
wawancara atau angket yang menanyakan tentang isi materi yang ingin diukur dari
suatu objek penelitian atau responden.
.1.4

Cara Memperoleh Pengetahuan


Pengetahuan seseorang biasanya diperoleh dari pengalaman yang berasal dari sumber,

misalnya media massa, media cetak, media elektronik, petugas kesehatan, media poster, kerabat
dekat, dan sebagainya.
Menurut Notoatmodjo (2010) menyatakan bahwa banyak yang digunakan untuk
memperoleh

pengetahuan,

namun

sepanjang

sejarah

cara

mendapatkan

pengetahuan

dikelompokkan menjadi 2 antara lain :


a) Cara tradisional
Cara tradisional terdiri dari 4 cara, yaitu :
1. Trial and error
Cara ini dipakai sebelum adanya kebudayaan, bahkan mungkin sebelum adanya
peradaban. Pada waktu itu bila seseorang menghadapi persoalan atau masalah,
upaya yang dilakukan hanya dengan mencoba- coba saja. Cara coba-coba ini
dilakukan dengan menggunakan kemungkinan dalam memecahkan masalah dan
apabila kemungkinan itu tidak berhasil maka dicoba kemungkinan yang lain
sampai berhasil. Oleh karena itu, cara ini disebut dengan metode Trial (mencoba)
dan Error (gagal/salah) atau metode coba salah/coba-coba. Metode ini telah
banyak jasanya, terutama dalam meletakkan dasar-dasar menemukan teori-teori
dalam berbagai ilmu pengetahuan. Hal ini juga merupakan pencerminan dari
upaya memperoleh pengetahuan, walaupun dalam taraf yang masih primitif. Di
samping itu, pengalaman yang diperoleh melalui penggunakan metode ini banyak

membantu perkembangan berpikir dalam kebudayaan manusia ke arah yang lebih


sempurna.
2. Kekuasaan atau Otoritas
Dalam kehidupan manusia sehari-hari banyak sekali kebiasaan dan tradisi yang
dilakukan oleh orang tanpa melalui perantara, apakah yang dilakukan itu
baik/tidak. Kebiasaan ini tidak hanya terjadi pada masyarakat tradisional saja
melainkan juga terjadi pada masyarakat modern. Kebiasaan-kebiasaan ini seolaholah diterma oleh sumbernya berbagai kebenaran yang mutlak. Sumber
pengetahuan dapat berupa pemimpin-pemimpin masyarakat baik formal maupun
non formal, ahli agama, pemegang pemerintah dan sebagainya.
Dengan

kata

lain

pengetahuan

tersebut

diperoleh

berdasarkan

pada

otoritas/kekuasaan, baik tradisi, otoritas pemimpin agama, maupun ahli


pengetahuan.
3. Berdasarkan Pengalaman Pribadi
Adapun pepatah mengatakan Pengalaman adalah guru terbaik. Pepatah ini
mengandung bahwa pengalaman ini merupakan suatu cara untuk memperoleh
kebenaran
4. Jalan Pikiran
Sejalan dengan perkembangan kebudayaan umat manusia, cara berpikir manusia
pun ikut berkembang. Dari sini manusia telah mampu menggunakan perasaannya
dalam memperoleh pengetahuan. Manusia telah menjalankan jalan pikirannya,
baik melalui induksi atau deduksi. Induksi dan deduksi pada dasarnya adalah cara
melairkan pemikiran secara tidak langsung pertanyaan-pertanyaan yang
dikemukakan, kemudian dicari hubungan sehingga dapat dibuat suatu kesimpulan.
Apabila proses pembuatan kesimpulan itu melalui pertanyaan-pertanyaan khusus
kepada yang umum dinamakan induksi, sedangkan deduksi adalah pembuatan
kesimpulan dari pertanyaan-pertanyaan umum kepada khusus.
b) Cara Ilmiah
Dalam memperoleh pengetahuan dewasa ini lebih sistematik, logis ilmiah. Cara
ini disebut metode penelititan ilmiah atau lebih populer disebut metodologi penelitian
(Research Methodology).

.1.4

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pengetahuan


Menurut

Notoatmodjo

(2003),

pengetahuan

seseorang

dapat

dipengaruhi

olehbeberapa faktor, yaitu :


2.1.4.1

Pengalaman

Pengalaman dapat diperoleh dari pengalaman sendiri maupun orang lain. Pengalaman
yang sudah diperoleh dapat memperluas pengetahuan seseorang
2.1.4.2

Tingkat Pendidikan

Pendidikan dapat membawa wawasan atau pengetahuan seseorang. Secara umum,


seseorang yang berpendidikan lebih tinggi akan mempunyai pengetahuan yang lebih luas
dibandingkan dengan seseorang yang tingkat pendidikannya lebih rendah.
2.1.4.3

Keyakinan

Biasanya keyakinan diperoleh secara turun temurun dan tanpa adanya pembuktian
terlebih dahulu. Keyakinan ini bias mempengaruhi pengetahuan seseorang, baik
keyakinan itu sifatnya positif maupun negatif
2.1.4.4

Fasilitas

Fasilitas fasilitas sebagai sumber informasi yang dapat mempengaruhi pengetahuann


seseorang, misalnya radio, televise, majalah, Koran, dan buku
2.1.4.5

Penghasilan
Penghasilan tidak berpengaruh langsung terhadap pengetahuan seseorang. Namun bila
seseorang berpenghasilan cukup besar maka dia akan mampu untuk menyediakan atau

membeli fasilitas fasilitas sumber informasi


2.1.4.6

Sosial Budaya

Kebudayaan setempat dan kebiasaan dalam keluarga dapat mempengaruhi pengetahuan,


persepsi, dan sikap seseorang terhadap sesuatu

Anda mungkin juga menyukai