Anda di halaman 1dari 49

AKUNTANSI AKTIVA

TETAP

II-1

MATERI YANG DIBAHAS

III-2

PENGERTIAN AKTIVA TETAP


Dalam akuntansi aktiva tetap berwujud,
meliputi aktiva-aktiva yang memiliki bentuk fisik
dan digunakan dalam operasi normal perusahaan,
serta mempunyai kegunaandalam operasi normal
perusahaan, serta mempunyai kegunaan yang relati
permanen.

KARAKTERISTIK AKTIVA TETAP


1. Memiliki bentuk fisik
2. Digunakan secara aktif dalam kegiatan normal
perusahaan
3. Dimiliki tidak sebagai investasi (penanaman
modal) dan tidak diperdagangkan
4. Memiliki jangka waktu kegunaan (umur) relatif
permanen (lebih dari satu periode
akuntansi/lebih dari satu tahun)
5. Memberikan manfaat di masa yang akan datang

Contoh aktiva tetap berwujud berupa : tanah,


bangunan,mesin dan alat-alat pabrik;
mebel dan alat-alat kantor; kendaraan dan alat-alat
transport.
Aktiva tetap berwujud dibedakan menjadi 3 golongan:
1. Aktiva tetap yang umur atau masa kegunaannya tidak
terbatas.
Terhadap golongan ini tidak dilakukan penyusutan atas
harga perolehannya,
karena manfaatnya tidak akan berkurang di dalam
menjalankan fungsinya selama
jangka waktu yang tidak terbatas.
Contoh : tanah untuk bangunan, pabrik dan kantor; tanah
untuk pertanian

2. Aktiva tetap yang umur atau masa kegunaannya


terbatas dan dapat diganti dengan
aktiva sejenis apabila masa kegunaannya telah
berakhir.
Karena manfaat yang diberikan di dalam menjalankan
fungsinya semakin
berkurang atau terbatas jangka waktunya, maka
terhadap harga perolehan aktiva
ini harus disusut selama masa kegunaannya.
Contoh : bangunan, mesin dan alat-alat pabrik; mebel
dan alat-alat kantor; kendaraan dan alat-alat
transport.

3. Aktiva tetap yang umur atau kegunaannya terbatas


dan tidak dapat diganti dengan aktiva sejenis apabila
masa kegunaannya telah habis.
Contoh : sumber alam: tambang, hutan.
Sumber alam akan habis melalui kegiatan eksploitasi
sumber tersebut oleh karena itu harga perolehan
aktiva sumber alam harus dialokasikan kepada
periode-periode di mana sumber-sumber itu
memberikan hasilnya.

Akuntansi atas aktiva tetap secara umum dibagi atas


tiga, yaitu:
1. Akuntansi saat perolehan (accounting for
acquisition of plant assets)
2. Akuntansi saat penggunaan (accounting for usage
of plant assets)
3. Akuntansi saat pelepasan (accounting for disposal
of plant assets)

HARGA PEROLEHAN

HARGA BELI SUATU AKTIVA DITAMBAH


DENGAN BIAYA-BIAYA YANG DIKELUARKAN
UNTUK MEMPEROLEH AKTIVA TERSEBUT
HINGGA AKTIVA YG BERSANGKUTAN SIAP
UNTUK DIPERGUNAKAN.

Harga Perolehan Aset :


Harga perolehan untuk asset tetap
Harga perolehan tanah
Harga perolehan bangunan
Harga perolehan untuk peralatan

PENERAPAN PRINSIP HARGA PEROLEHAN


UNTUK
AKTIVA TETAP :
1. Tanah
Harga perolehan tanah meliputi
a. harga beli tunai tanah
b. biaya balik nama
c. komisi perantara
d. pajak atau pungutan lain yang harus dibayar pembeli
2. Perbaikan Tanah
Harga perolehan perbaikan tanah meliputi semua pengeluaran yang dilakukan
sampai perbaikan siap untuk digunakan.
3. Gedung
Bila gedung dimiliki melalui pembelian maka, harga perolehannya meliputi :
harga beli, biaya notaris, dan komisi perantara.
Bila gedung dibangun sendiri, harga perolehannya meliputi : semua pengeluaran
untuk membuat gedung, termasuk ijin mendirikan bangunan, instalasi listrik dan
air.
4. Peralatan
Harga perolehannya terdiri dari : harga beli tunai, biaya pengangkutan, dan biaya
asuransi selama dalam pengangkutan.
Termasuk juga pengeluaran untuk : bea balik nama kendaraan

Depresiasi adalah proses pengalokasian harga


perolehan aktiva tetap menjadi biaya selama
manfaatnya dengan cara yang rasional dan
sistematis.Depresiasi adalah proses pengalokasian
harga perolehan bukan proses penilaian aktiva.

AKTIVA TETAP
HARTA YANG DIPEROLEH UNTUK DIGUNAKAN DALAM
OPERASIONAL DAN DAPAT DIGUNAKAN BERULANGULANG SERTA UMURNYA LEBIH DARI SATU TAHUN

III-13

PEROLEHAN AKTIVA TETAP

1. DIBELI DENGAN HARGA INDIVIDUAL


2. DIBELI DENGAN HARGA LUMP-SUM
3. DIBELI SECARA KREDIT
4. TUKAR TAMBAH (TRADE-IN)
5. LEASING

PT. A membeli tanah, bangunan dan peralatan dengan


harga $160,000.00. Taksiran harga pasar tanah $ 28,000,
bangunan $60,000, equipment $12,000

Harga beli $160,000

Tanah

Bangunan

Peralatan

III-17

BAGAIMANA CARA ALOKASI COST


$160,000 ?

Alokasi

Jenis harta
alokasi
Tanah
Bangunan
Peralatan
Jumlah

Nilai taksiran

28,000
60,000
12,000
100,000

Tgl
Jurnal

Account

Perhitungan alokasi

28/100 x 160,000
60/100 x 160,000

$44,800
$96,000

12/100 x 160,000

$19,200
$160,000

Debit

Tanah

$44,800

Bangunan

$96,000

Peralatan

$19,200

Kas

Jumlah

Kredit

$160,000

PERUSAHAAN PADA TANGGAL 2 JANUARI 1996 MEMBELI


SEBUAH MESIN YANG HARGA TUNAINYA ADALAH $100,000. PADA
WAKTU ITU DIBAYAR DOWN PAYMENT $35,000. SISANYA
DISERAHKAN WESEL YANG AKAN DIBAYAR DENGAN ANGSURAN
TENGAH TAHUNAN SEBESAR $5,000 DITAMBAH BUNGA 10 %
DARI HUTANG YANG BELUM DIBAYAR

Mesin bertambah
Notes Payable bertambah
Kas berkurang

Tgl
Jurnal

Account
Mesin
Notes Payable
Kas

$100,000
$ 65,000
$ 35,000

Debit

Kredit

$100,000
$65,000
$35,000

DIBAYAR ANGSURAN PERTAMA WESEL SEBESAR $5,000


DITAMBAH BUNGA
BUNGA = 0.1 X 6/12 X $65,000 = $3,250

Notes Payable

$ 65,000

Beban bunga bertambah


Notes Payable berkurang
Kas berkurang

Tgl
Jurnal

Account
Beban bunga
Notes Payable
Kas

$ 3,250
$ 5,000
$ 8,250

Debit

Kredit

$ 3,250
$ 5,000
$ 8,250

JURNAL MENYUSUTKAN AKTIVA TETAP

Tgl

Account

Debit

Beban Penyusutan
Jurnal

Akumulasi Penyusutan

Ada metode untuk menentukan


besarnyapenyusutan

Kredit

$ ?
$ ?

PEMAKAIAN AKTIVA TETAP/PENYUSUTAN

Berdasarkan waktu :
Metode Garis lurus, saldo menurun
ganda, jumlah angka-angka tahun

Berdasarkan penggunaan :
Metode in put
Metode output

III-22

Tiga faktor yang menentukan metode penghitungan biaya penyusutan atas aktiva tetap
adalah:

1. Dasar penyusutan:
Mengacu pada selisih antara biaya perolehan aktiva tetap, yang merupakan jumlah
aktiva di mana awalnya dicatat dan nilai sisa yang diharapkan.
Dasar penyusutan dicatat sebagai jumlah total biaya depresiasi, total biaya penggunaan
aktiva selama periode akuntansi di mana aktiva tersebut dapat digunakan secara
normal.

2. Masa manfaat:
Masa manfaat suatu aktiva adalah periode waktu di mana organisasi mengharapkan
aktiva tersebut dapat digunakan dalam proses operasi normal.
Pada dasarnya, penyusutan adalah proses alokasi biaya dan penerapan prinsip-prinsip
pembandingan, di mana alokasi biaya perolehan aktiva tetap dilakukan sesuai periode
selama penggunaan aktiva tersebut menimbulkan manfaat (masa manfaat)

3. Pola alokasi biaya:


Pola alokasi biaya biasanya disebut metode
depresiasi dan prinsip-prinsip akuntansi yang
berlaku umum mengharuskan metode depresiasi
dilakukan sistematis dan rasional.
Metode penyusutan yang biasa diterapkan
organisasi untuk aktiva tetap adalah metode garis
lurus. Penyusutan dialokasikan untuk setiap tahun
dengan membagi dasar penyusutan oleh perkiraan
masa manfaat aktiva pada tahun sebagai berikut:

Tanah, tidak disusutkan;

Bangunan, disusutkan sebesar 5% per tahun;

Kendaraan, disusutkan sebesar 20% per tahun;

Mesin, disusutkan sebesar 25% per tahun;

Perabot dan Peralatan, disusutkan sebesar 25% per tahun.

Informasi berikut harus diungkapkan dalam Catatan atas Laporan


Keuangan:

Biaya penyusutan untuk periode pelaporan;

Saldo atas aktiva pada tanggal neraca;

Akumulasi penyusutan pada tanggal neraca.

Penjelasan umum atas metode atau metode-metode yang digunakan


untuk menghitung penyusutan atas aktiva tetap.

METODE GARIS LURUS


Dibeli mesin dengan cost Rp16.000.000 tunai. Mesin ditaksir dapat digunakan
5 tahun dengan nilai residu Rp.1.000.000 Mesin dibeli 1 Januari 2000

Penyusutan 1 tahun
(Cost - Nilai Residu ) : Umur
(16,000,000-1,000,000 ) : 5= 3,000,000
Penyusutan th 2000 = Rp.3.000.000

METODE GARIS LURUS


Dibeli mesin dengan cost Rp16.000.000 tunai. Mesin ditaksir dapat digunakan
5 tahun dengan nilai residu Rp.1.000.000 Mesin dibeli 1 Juli 2000

Penyusutan 1 tahun
(Cost - Nilai Residu ) : Umur
(16,000,000-1,000,000 ) : 5= 3,000,000
Penyusutan th 2000 : 6/12 x Rp.3.000.000
= Rp.1.500.000

METODE
GARIS
Dibeli mesin dengan
cost Rp16.000.000
tunai. LURUS
Mesin ditaksir dapat digunakan
5 tahun dengan nilai residu Rp.1.000.000 Mesin dibeli 1 Januari 2000

a. Tentukan tarip penyusutan 1 tahun


= 100 % : Umur
= 100 % : 5 = 20 %
b. Hitung Penyusutan
= Tarip x ( Cost- Nilai Residu)
= 20 % x ( 16.000.000- 1.000.000)
= Rp.3.000.000)

METODE
GARIS
Dibeli mesin dengan
cost Rp16.000.000
tunai. LURUS
Mesin ditaksir dapat digunakan
5 tahun dengan nilai residu Rp.1.000.000 Mesin dibeli 1 Juli 2000

a. Tentukan tarip penyusutan 1 tahun


= 100 % : Umur

1/7

= 100 % : 5 = 20 %

31/12

b. Hitung Penyusutan
= Tarip x ( Cost- Nilai Residu)
= 20 % x ( 16.000.000- 1.000.000)
= Rp.3.000.000)

Penyusutan 2000 = Rp.1.500.000

METODE SALDO MENURUN ( TAHUN PERTAMA)


a. Tentukan tarip
b. Tentukan Nilai buku awal tahun
c. Hitung Penyusutan = tarip x nilai buku awal th.
Mesin

Akumulasi Penyusutan Mesin

16,000,000

Cara

Tarip = 2 x tarip garis lurus


Tarip = 2 x ( 100 % : 5)

= 40 %

Nilai Buku = 16,000,000 - 0 = 16,000.000


Penyusutan = Tarip x Nilai Buku awal tahun
= 40 % x Rp.16,000,000 = 6,400,000

METODE SALDO MENURUN - DIBELI AWAL TAHUN

a. Tentukan tarip
Tarip = 2 x tarip garis lurus
Tarip = 2 x ( 100 % : 5)

= 40 %

b. Tentukan Nilai buku awal tahun


Mesin
16,000,000

Nilai Buku = 16,000,000 - 0 = 16,000,000

c. Hitung Penyusutan = tarip x nilai buku awal th.


Penyusutan = Tarip x Nilai Buku awal tahun
= 40 % x Rp.16,000,000 = 6,400,000

Akumulasi Penyusutan Mesin

JURNAL
Beban Penyusutan

6.400.000

Akumulasi Penyusutan
Mesin
16,000,000

6.400.000
Akumulasi Penyusutan Mesin

6.400.000

METODE SALDO MENURUN - DIBELI AWAL TAHUN - Tahun kedua

b. Tentukan Nilai buku awal tahun


Mesin

Akumulasi Penyusutan Mesin

16,000,000

Nilai Buku = 16,000,000 - 6.400.000 = 9,600,000

c. Hitung Penyusutan = tarip x nilai buku awal th.


Penyusutan = Tarip x Nilai Buku awal tahun
= 40 % x Rp.9,600,000
= 3,840,000

6,400,000

METODE SALDO MENURUN - DIBELI AWAL TAHUN- Tahun ketiga

b. Tentukan Nilai buku awal tahun


Mesin

Akumulasi Penyusutan Mesin

16,000,000

Nilai Buku = 16,000,000 - 6.400.000- 3.840.000 = 5,760,000

c. Hitung Penyusutan = tarip x nilai buku awal th.


Penyusutan = Tarip x Nilai Buku awal tahun
= 40 % x Rp.5.760,000
= Rp.2.304.000

6,400,000
3,840,000

MENENTUKAN NILAI BUKU

16.000.000

$9,600

$5,760

Tarip = 40 % = 0,4

Nilai buku akhir tahun pertama = (1-0,4)1 x 16.000


= $9,600

MENENTUKAN NILAI BUKU

$16,000

$9,600

$5,760

Tarip = 40 %

Nilai buku akhir tahun kedua =

(1-0,4)2 x 16.000

= $5,760

METODE SALDO MENURUN ( DIBELI 1 JULI TAHUN


PERTAMA)
a. Tentukan tarip
b. Tentukan Nilai buku awal tahun
c. Hitung Penyusutan = tarip x nilai buku awal th.
Mesin

Akumulasi Penyusutan Mesin

16,000,000

Cara

Tarip = 2 x tarip garis lurus


Tarip = 2 x ( 100 % : 5)

= 40 %

Nilai Buku = 16,000,000 - 0 = 16,000.000


Penyusutan = Tarip x Nilai Buku awal tahun
= 6/12 x 40 % x Rp.16,000,000 = 3,200,000

METODE SALDO MENURUN ( DIBELI 1 JULI -TAHUN


KEDUA)
a. Tentukan tarip
b. Tentukan Nilai buku awal tahun
c. Hitung Penyusutan = tarip x nilai buku awal th.
Akumulasi Penyusutan Mesin

Mesin
16,000,000

Cara

3,200,000

Tarip = 2 x tarip garis lurus


Tarip = 2 x ( 100 % : 5)

= 40 %

Nilai Buku awal tahun 2001 = 16,000,000 - 3.200.000 = 12.800.000


Penyusutan tahun 2001 = Tarip x Nilai Buku awal tahun
= 40 % x Rp.12.800,000

METODE JUMLAH ANGKA-ANGKA TAHUN

Tahun penggunaan ke
1
2
3
(N + 1)
4
5
15

x N

2
(5 + 1)
2

x 5

METODE JUMLAH ANGKA-ANGKA TAHUN

Tahun penggunaan ke
1
2
3
4
5
15

Pembilang
Penyebut

X ( Cost - Residu )

METODE JUMLAH ANGKA-ANGKA


TAHUN
Dibeli mesin dengan cost Rp16.000.000 tunai. Mesin ditaksir dapat digunakan
5 tahun dengan nilai residu Rp.1.000.000. Mesin dibeli 1 Januari 2000

Th
Sisa
umur
awal
tahun

5/15 ( 16.000.000 - 1.000.000)

= 5.000.000

4/15 ( 16.000.000 - 1.000.000)

= 4.000.000

3/15 ( 16.000.000 - 1.000.000)

= 3.000.000

2/15 ( 16.000.000 - 1.000.000)

= 2.000.000

1/15 ( 16.000.000 - 1.000.000)

= 1.000.000

15

{(n+1) :2 } x n = { ( 5 +1)/2} x 5 = 3x5 =15 15.000.000

METODE JUMLAH ANGKA-ANGKA


TAHUN
Dibeli mesin dengan cost Rp16.000.000 tunai. Mesin ditaksir dapat digunakan
5 tahun dengan nilai residu Rp.1.000.000. Mesin dibeli 1 Juli 2000

Th
Sisa
umur
awal
tahun

Perhitungannya

Penyusutan

2000

x 5/15 ( 16.000.000 - 1.000.000)

= 2.500.000

2001

4,5/15 ( 16.000.000 - 1.000.000)

= 4.500.000

2002

3,5/15 ( 16.000.000 - 1.000.000)

= 3.500.000

2003

2,5/15 ( 16.000.000 - 1.000.000)

= 2.500.000

2004

1,5/15 ( 16.000.000 - 1.000.000)

= 1.500.000

2005

0,5/15 ( 16.000.000 - 1.000.000)

= 500.000

Metode input

DIBELI MESIN DENGAN COST RP16.000.000 TUNAI. MESIN


DITAKSIR DAPAT DIGUNAKAN SELAMA /BERUMUR 100.000
JAM DENGAN NILAI RESIDU RP.1.000.000. TAHUN 2001
DIGUNAKAN SELAMA 5000 JAM

a. Hitung tarip penyusutan 1 jam


= (Cost - Nilai residu ) : taksiran umur mesin
= (16.000.000 - 1.000.000 ) : 100.000 jam
= Rp.150 per jam
b. Hitung Penyusutan tahun 2001

= 5.000 x Rp.150
= Rp.750.000

Metode output

DIBELI MESIN DENGAN COST RP16.000.000 TUNAI. MESIN


DITAKSIR DAPAT DIGUNAKAN MEMBUAT 200.000 UNIT
PRODUK DENGAN NILAI RESIDU RP.1.000.000. TAHUN 2001
DIGUNAKAN UNTUK MEMBUAT 20.000 UNIT PRODUK

a. Hitung tarip penyusutan 1 unit produk


= (Cost - Nilai residu ) : taksiran unit yang dibuat
= (16.000.000 - 1.000.000 ) : 200.000 unit
= Rp.75 per unit
b. Hitung Penyusutan tahun 2001

= 20.000 x Rp.75
= Rp.1.500.000

AKUNTANSI AKTIVA TETAP YANG DIAFKIR


Mesin dengan cost Rp.6.000.000.00 dan sampai akhir tahun 2000 telah disusutkan
Rp4.750.000 Pada tanggal 24 Maret 2001 diafkir.
Mesin
6.000.000
Akumulasi Penyusutan
4.750.000

1/1/2001

24/3/2001

1. Susutkan selama 3 bulan


2. Buat jurnal pengafkiran

MENYUSUTKAN
3/12x Rp.600.000 = Rp.150.000

Penyusutan 3 buan

1. Timbul beban penyusutan Rp.150.000

debit

4. Akumulasi penyusutan
mesin bertambah Rp.150.000

Kredit

Tgl

Account
Beban Penyusutan
Akumulasi Penyusutan

Mesin
6.000.000

Debit

Kredit

150.000
150.000
Ak Penyusutan Mesin
4.750.000
150.000

TENTUKAN ADA KERUGIAN ?


Harga beli

Rp.6.000.000

Penyusutan yg pernah dilakukan

Rp.4.900.000

Nilai buku

Rp.1.100.000

Kerugian

Rp.1.100.000

JURNAL SAAT PENJUALAN


1. Timbul kerugian Rp.1.100.000

Debit

3. Mesin berkurang Rp.6.000.000

Kredit

4. Akumulasi penyusutan
mesin berkurang Rp.4.900.000

Debit

Tgl

Account

Debit

Kerugian pelepasan

1.100.000

Akumulasi Penyusutan

4.900.000

Mesin

Kredit

6.000.000

Nama kelompok :

oNur Hidayanti
oSantri Asy Syifa
oTitin Apriani
oZurriyatul Hapni
oRara Yovida
oRiyan Harton

Anda mungkin juga menyukai