BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pompa mungkin alat yang tidak begitu asing bagi kita dan apalagi bila ditanyakan
apaanda mengenal pompa? Pertanyaan ini juga mungkin terlalu sederhana jika harus
dilontarkan kepada mereka yang sudah bekerja di suatu pabrik, bahkan bagi orang awam
sekalipun.Jika disebut nama pompa tentu yang pertama sering di ingat, adalah pompa air
karena pompa ini mungkin yang berkenaan langsung dengan kehidupan kita sehari-hari.
Padahal jenis pompa sebenarnya tidak hanya pompa air saja, ada banyak jenis pompa yang
digunakan manusia untuk membantu meringankan tugasnya.
Pompa secara sederhana didefinisikan sebagai alat transportasi fluida cair. Jadi, jika
fluidanya tidak cair maka belum tentu pompa bisa melakukannya. Misalnya fluida gas, maka
pompa tidak dapat melakukan operasi pemindahan tersebut. Namun, teknologi sekarang
sudah jauh berkembang di mana mulai diperkenalkan pompa yang multi-fasa yang dapat
memompakan fluida cair dan gas.
Namun dalam tulisan ini hanya dibahas tentang pompa yang mengalirkan fluida cair
dan topiknya dipersempit untuk yang berjenis sentrifugal. Pompa jenis sentrifugal ini
mungkin agak asing di telinga kita, padahal dia banyak memberi manfaat bagi kita terutama
untuk dunia industri.
Tingkat kepopuleran pompa sentrifugal dimulai sejak adanya pengembangan motor
elektrik kecepatan tinggi (high speed electricmotors), turbin uap dan mesin pembakaran
ruangan (internal combustion engines). Pompa sentrifugal merupakan mesin berkecepatan
tinggi dan dengan adanya pengembangan penggerak kecepatan tinggi telah memungkinkan
pengembangan pompa menjadi lebih efisien.
Sejak tahun 1940-an, pompa sentrifugal menjadi pompa pilihan untuk berbagai
aplikasi. Riset dan pengembangan menghasilkan peningkatkan kemampuan dan dengan
ditemukannya material konstruksi yang baru membuat pompa memiliki cakupan bidang
yang sangat luas dalam penggunaannya.
Pada fase selanjutnya pompa sentrifugal ini paling banyak digunakan di pabrik
kimia. Pompa sentrifugal biasa digunakan untuk memindahkan berbagai macam fluida,
mulai dari air, asam sampaislur ry atau campuran cairan dengan katalis padat (solid).
Dengan desain yang cukup sederhana, pompa sentrifugal bisa disebut sebagai pompa yang
paling populer di industri kimia. [1]
1.2 Maksud dan tujuan
Mahasiswa berharap dari penulisan makalah ini dapat membantu mahasiswa
mengenal dan memahami pompa sentrifugal, serta dapat mengaplikasikannya dalam
kehidupan sehari-hari.
Penulisan makalah ini dimaksudkan untuk mencapai beberapa tujuan,diantaranya :
1. Memahami detail tentang pompa sentifugal.
2. Mengetahui sejarah dan perkembangan pompa sentrifugal.
3. Mengetahui elemen-elemen utama dari pompa sentifugal.
4. Memahami prinsip kerja dari pompa sentrifugal.
5. Mengetahui kegunaan dari pompa sentrifugal.
6. Mengetahui cara perawatan pompa sentrifugal.
BAB II
LANDASAN TEORI
tahun
1940-an,
pompa
sentrifugal
menjadi
pompa
pilihan
yang cukup sederhana, pompa sentrifugal bisa disebut sebagai pompa yang paling populer di
industri kimia.
Pompa secara sederhana didefinisikan sebagai alat transportasi fluida cair. Jadi, jika
fluida nya tidak cair, maka belum tentu pompa bisa melakukannya. Misalnya fluida gas,
maka pompa tidak dapat melakukan operasi pemindahan tersebut. Namun teknologi
sekarang sudah jauh berkembang di mana mulai diperkenalkan pompa yang multi-fasa yang
dapat memompakan fluida cair dan gas. Namun dalam tulisan ini, hanya dibahas tentang
pompa yang mengalirkan fluida cair, dan topiknya dipersempit untuk yang berjenis
sentrifugal. Pompa jenis sentrifugal ini mungkin agak asing di telinga kita padahal dia
banyak memberi manfaat bagi kita terutama untuk dunia industri.
Pompa sentrifugal secara prinsip terdiri dari casing pompa dan impeller yang
terpasang pada poros putar. Casing pompa berfungsi sebagai pelindung, batas tekan dan juga
terdiri dari saluran-saluran yang untuk masukan (suction) dan keluaran (discharge). Casing
ini memiliki vent dan drain yang berguna untuk melepas udara atau gas yang terjebak dalam
casing selain untuk juga berguna perawatannya.
Gambar ilustrasi di bawah ini merupakan diagram sederhana daripada pompa
sentrifugal yang menunjukkan lokasi dari suction pompa, impeller,volute dan discharge.
Casing pompa sentrifugal menuntun aliran suatu cairan dari saluran suction menuju mata
(eye) impeller. Vanes daripada impeller yang berputar meneruskan dan memberikan gaya
putar sentrifugal kepada cairan ini sehingga cairan bergerak menuju keluar impeller dengan
kecepatan tinggi. Cairan tersebut kemudian sampai dan mengumpul pada bagian terluar
casing yaitu volute. Volute ini merupakan area atau saluran melengkung yang semakin lama
semakin membesar ukurannya dan seperti halnya diffusor.Volute berperan besar dalam hal
peningkatan tekanan cairan saat keluar dari pompa, merubah energi kecepatan menjadi
tekanan. Setelah itu liquid keluar dari pompa melalui saluran discharge.
Energi
Energi
1.
Kapasitas :
Kapasitas rendah
< 20 m3 / jam.
Kapasitas menengah
20 -:- 60 m3 / jam.
Kapasitas tinggi
> 60 m3 / jam.
2. Tekanan Discharge :
3.
Tekanan Rendah
< 5 Kg / cm2.
Tekanan menengah
5 -:- 50 Kg / cm2.
Tekanan tinggi
> 50 Kg / cm2.
Multi stage
Multi Impeller
Multi Impeller Multi stage: Kombinasi multi impeller dan multi stage.
4. Arah aliran keluar impeller :Radial flow, Axial flow danMixed fllow.
2.3 Bagian-bagian Utama Pompa Sentrifugal
Secara umum bagian-bagian utama pompa sentrifugal dapat dilihat seperti gambar
berikut :
1. Rumah pompa
2. Rumah Pompa Sentrifugal
a. Stuffing Box
Stuffing Box berfungsi untuk mencegah kebocoran pada daerah dimana poros pompa
menembus casing.
b. Packing
Digunakan untuk mencegah dan mengurangi bocoran cairan dari casing pompa melalui
poros. Biasanya terbuat dari asbes atau teflon.
c. Shaft (poros)
Poros berfungsi untuk meneruskan momen puntir dari penggerak selama beroperasi dan
tempat kedudukan impeller dan bagian-bagian berputar lainnya.
d. Shaft sleeve
Shaft sleeve berfungsi untuk melindungi poros dari erosi, korosi dan keausan pada
stuffing box. Pada pompa multi stage dapat sebagai leakage joint, internal bearing dan
interstage atau distance sleever.
e. Vane
Sudu dari impeller sebagai tempat berlalunya cairan pada impeller.
f. Casing
Merupakan bagian paling luar dari pompa yang berfungsi sebagai pelindung elemen
yang berputar, tempat kedudukan diffusor (guide vane), inlet dan outlet nozel serta
tempat memberikan arah aliran dari impeller dan mengkonversikan energi kecepatan
cairan menjadi energi dinamis (single stage).
g. Eye of Impeller
Bagian sisi masuk pada arah isap impeller.
h. Impeller
Impeller berfungsi untuk mengubah energi mekanis dari pompa menjadi energi
kecepatan pada cairan yang dipompakan secara kontinyu, sehingga cairan pada sisi isap
secara terus menerus akan masuk mengisi kekosongan akibat perpindahan dari cairan
yang masuk sebelumnya.
i. Wearing Ring
Wearing ring berfungsi untuk memperkecil kebocoran cairan yang melewati bagian
depan impeller maupun bagian belakang impeller, dengan cara memperkecil celah antara
casing dengan impeller.
j. Bearing
Bearing (bantalan) berfungsi untuk menumpu dan menahan beban dari poros agar dapat
berputar, baik berupa beban radial maupun beban axial. Bearing juga memungkinkan
poros untuk dapat berputar dengan lancar dan tetap pada tempatnya, sehingga kerugian
gesek menjadi kecil.
k. Casing
Merupakan bagian paling luar dari pompa yang berfungsi sebagai pelindung elemen
yang berputar, tempat kedudukan diffusor(guide vane), inlet dan outlet nozel serta
tempat memberikan arah aliran dari impeller dan mengkonversikan energi kecepatan
cairan menjadi energi dinamis (single stage).
2.4 Metode Perhitungan
2.4.1
Gambar 2.5segitiga kecepatan pada sisi masuk dan sisi keluar [6]
Keterangan gambar:
V = kecepatan absolut/mutlak air masuk sudu
D = diameter sudu pada sisi masuk
v = kecepatan tangensial sudut pada sisi masuk. Biasa juga disebut kecepatankeliling
(peripheral velocity) pada sisi masuk sudut.
Vr = kecepatan relatif air terhadap roda sudu pada sisi masuk
Vf = kecepatan aliran pada sisi masuk
10
V1, D1, v1, Vr1, Vf1 = besaran yang berlaku untuk sisi keluar
N = kecepatan sudu dalam rpm
q = sudut sudu pada sisi masuk
b = sudut pada saat air meninggalkan sudu
f = sudut sudu pada sisi keluar
Karena air memasuki sudu dalam arah radial, maka kecepatan pusaran air pada
sisimasuk
Vw = 0.
Vw1 = kecepatan pusaran air pada sisi keluar
- Kerja yang dilakukan per kg air adalah:
=
Vw 1. v 1
g
.........................................................[7]
2.4.3Head Pompa
Head pompa adalah energi per satuan berat yang harus disediakan untuk mengalirkan
sejumlah zat cair yang direncanakan sesuai dengan kondisi instalasi pompa atau tekanan
untuk mengalirkan sejumlah zat cair yang umumnya dinyatakan dalam satuan panjang.
Menurut persamaan Bernauliada tiga macam head (energi) fluida dari sistem
instalasi aliran, yaitu: energi tekanan, energi kinetik dan energi potensial.
Hal ini dapat dinyatakan dengan rumus sebagai berikut :
Karena energi itu kekal maka bentuk head (tinggi tekan) dapat bervariasi pada penampang
yang berbeda. Namun pada kenyataannya selalu ada rugi energi (losses).Pada kondsi yang
berbeda seperti pada gambar di atas maka persamaan Bernoulli adalah sebagai berikut :
11
........[8]
2.4.4Head Tekanan
Head tekanan adalah perbedaan head tekanan yang bekerja pada permukaan zat cair
pada sisi tekan dengan head tekanan yang bekerja pada permukaan zat cair pada sisi
isap.Head tekanan dapat dinyatakan dengan rumus : (Pd-Ps) /
2.4.5 Head Kecepatan
Head kecepatan adalah perbedaan antar head kecepatan zat cair pada saluran tekan
dengan head kecepatan zat cair pada saluran isap.
Head kecepatan dapat dinyatakan dengan rumus :
12
........[9]
........[10]
Dimana :
Z : Head statis total
Zd : Head statis pada sisi tekan
Zs : Head statis pada sisi isap
Tanda +
Jika permukaan zat cair pada sisi isap lebih rendah dari sumbu pompa
(Suction lift).
Tanda - : Jika permukaan zat cair pada sisi isap lebih tinggi dari sumbu pompa (Suction
head).
2.4.7Kerugian head (head loss)
Kerugian energi per satuan berat fluida dalam pengaliran cairan dalam sistem
perpipaan disebut sebagai kerugian head (head loss). Head loss terdiri dari :
13
Merupakan kerugian energi sepanjang saluran pipa yang dinyatakan dengan rumus :
...........
[11]
14
2.4.10Total Losses
Total losses merupakan kerugian total sistem perpipaan yaitu :
........[13]
15
Daya penggerak (driver) adalah daya poros dibagi dengan effisiensi mekanis
(effisiensi transmisi). Dapat dihitung dengan rumus :
.........
[15]
..[16]
16
memberikan
cair sehingga energi yang dikandungnya menjadi lebih besar. Selisihberat atauhead total zat
cair antara flens isap dan flens keluar disebut headtotal pompa. Dari uraian diatas jelas
bahwa pompa sentrifugal dapat mengubah energy mekanik dalam bentuk kerja poros
menjadi energi fluida. Energi inilah yang mengakibatkan perubahan head tekanan, head
kecepatan dan head potensial pada zat cair yang mengalir secara continue.Pada keliling luar
kipas, zat cair mengalir dalam rumah pompa dengantekanan dan kecepatan tertentu.
17
Dalam rumah pompa ini zat cair disalurkan sedemikian rupa, sehingga terdapat
perubahan kecepatan ke dalam tekanan yang sempurna. Oleh karena ini kolom zat cair
dalam saluran kempa digerakkan. Zat cair ini bergerak dalam aliran yang tak terputusputus dari saluran isap melalui pompa ke saluran kempa.
fasilitas
gathering stationsuatu unit pengumpul fluida dari sumur produksi sebelum diolah
dan dipasarkan, ialah pompa bertipe sentrifugal.
b. Pada industri perkapalan pompa sentrifugal banyak digunakan untuk memeperlancar
proses kerja di kapal.
c. Pompasentrifugal WARMAN dirancang khususuntuk memompakan lumpur, bahan
kimia dan semua larutan cairyang bercampurdengan partikel padat.
d. Pompa sentrifugal dan reciprocating RUHRUMPEN untuk berbagai jenisaplikasi
seperti: industri proses, perkapalan, dock & lepas pantai, oil & gas dan aplikasi
umum lainnya.
2.7 Keunggulan dan Kelemahan Pompa Sentrifugal
Pada beberapa kasus pemanfaatan pompa sentrifugal, pompa ini
memberikan
efisiensi yang lebih baik dibandingkan pompa jenis displacement. Hal ini dikarenakan
pompa
ini
memiliki
keunggulan
dari
pompa
lainnya.
Keunggulan-keunggulan
tersebut diantaranya :
a. Prinsip kerjanya sederhana.
b. Mempunyai banyak jenis.
c. Konstruksinya kuat.
d. Tersedia berbagai jenis pilihan kapasitas output debit air.
e. Poros motor penggerak dapat langsung disambung ke pompa
f. Pada umumnya untuk volume yang sama dengan pompa displacement,
hargapembelian pompa sentrifugal lebih rendah.
18
g. Tidak banyak bagian-bagian yang bergerak (tidak ada katup dan sebagainya)
sehingga pemeliharaannya mudah.
h. Lebih sedikit memerlukan tempat.
i. Jumlah putaran tinggi, sehingga memberi kemungkinan untuk pergerakan langsung
oleh sebuah electromotor atau turbin.
j. Jalannya tenang sehingga fondasi dapat di buat ringan.
k. Bila konstruksinya disesuaikan, memberi kemungkinan untuk mengerjakan zat cair
yang mengandung kotoran.
l. Aliran zat cair tidak terputus putus.
Namun disamping memiliki keunggulan pompa sentrifugal ini juga tidak luput
dari yang namanya kelemahan. Adapun kelemahan dari pompa ini adalah:
a. Dalam keadaan normal pompa sentrifugal tidak dapat menghisap sendiri(tidak dapat
memompakan udara).
b. Kurang cocok untuk mengerjakan zat cair kental terutama pada aliran volume yang
kecil.
19
BAB III
JURNAL PRAKTIKUM
3.1 Maksud dan Tujuan
1. Mengetahui cara pengujian secara menyeluruh, baik mengenai caranya, jenis alat
ukurnya, maupun sistem penguji.
2. Mahasiswa mendapatkan kurva-kurva pompa pada putaran konstan.
3. Mencari karakteristik pompa untuk putaran yang berubah.
3.2 Alat dan Bahan
Pompa sentrifugal
Open Impeler
DC
Dynamo motor
Manometer
Weirmeter
Penggaris
Tachometer
3.3 Proses Pengoperasian Pompa
1. Pastikan bahwa volume air pada bak cukup, sehingga terjadi penguapan udara
(kekurangan air).
2. Memasukkan hubungan listrik pada sistem dan switch posisi on.
3. Putar pompa dengan perlahan sampai manometer pipa tekanan.
4. Buka katup air, periksalah kondisi manometer pipa tekanan pengukuran tekanan, pastikan
tidak ada air.
5. Bila ada udara dalam manometer, lakukan pembuatan langkah-langkah sebagai berikut:
a. Tutup katup atur pompa hingga tekanan naik.
b. Buka katup bypass pada terminal manometer
c. Tutup katup di terminal manometer yang menghubungkan ke seksi isap pompa dan
buka katup yang menghubungkan seksi isap dan tekanan, sehingga air bertekanan
masuk kebagian ukur isap.
d. Atur dengan cara menutup dan membuka katup bypass sampai udara yang ada pada
pipa manometer bagian isap habis dan terisi air seluruhnya.
e. Kembali posisi terminal katup pada kondisi pengukuran yaitu katup isap dan tekan
terbuka, sedangkan katup bypass tertutup juga hubungkan antara tekanan dan isap
tertutup.
f. Inflasi siap dipergunakan untuk pengujian.
20
N
(rpm)
N1
(700)
Bukaan
katup
h
(mmhg)
4/4
3/4
2/4
Hv
(m)
M (kg)
H weir (m)
0.005
0.001
0.002
0.001
0.34
445
3.5 Kesimpulan
2. Pipa manometer harus dipastikan berisis air jangan seluruh jangan sampai ada udara di
dalamnya.
3. Jangan memutar pompa sebelum bak di isi dengan air.
BAB IV
PERTANYAAN DAN JAWABAN
4.1 Pertanyaan
1. Hitung besaran-besaran yang dinyatakan dalam persamaan-persamaan (1) sampai
2.
a.
b.
c.
d.
dengan (5)
Buat grafik-grafik dari :
H vs Q
N vs Q
Nh vs Q
Np vs Q
21
8
2.9,8 . 0,44 . 85
15
= 8,31 m3/s
Bukaan katup 2/4
5
8
Q= 2. g . L .h w 2
15
8
2.9,8 . 0,44 . 75
15
= 7,27 m3/s
Qdi N2 = 760 rpm
Bukaan katup 4/4
5
8
Q= 2. g . L .h w 2
15
8
2.9,8 . 0,44 . 8.55
15
= 8,83 m3/s
Bukaan katup 3/4
5
8
Q= 2. g . L .h w 2
15
8
2.9,8 . 0,44 . 9,55
15
= 9,86 m3/s
Bukaan katup 2/4
5
8
Q= 2. g . L .h w 2
15
8
2.9,8 . 0,44 . 105
15
22
= 10,38 m3/s
8
2.9,8 . 0,44 . 10,55
15
= 10,90 m3/s
Bukaan katup 3/4
5
8
Q= 2. g . L .h w 2
15
8
2.9,8 . 0,44 . 115
15
= 11,42 m3/s
Bukaan katup 2/4
5
8
Q= 2. g . L .h w 2
15
8
2.9,8 . 0,44 . 11,55
15
= 11,94 m3/s
b. Persamaan 2 (H), head total
H di n1 = 1688 rpm
Bukaan katup 4/4
H=
12,6 . H
+z
100
H=
12,6 .6
+157
100
= 157,75
Bukaan katup 3/4
H=
12,6 . H
+z
100
23
H=
12,6 .7.5
+157
100
= 157,94
Bukaan katup 2/4
H=
12,6 . H
+z
100
H=
12,6 . 8
+157
100
= 158
H di n2 = 760 rpm
Bukaan katup 4/4
H=
12,6 . H
+z
100
H=
12,6 .7
+157
100
= 157,88
Bukaan katup 3/4
H=
12,6 . H
+z
100
H=
12,6 . 8.5
+157
100
= 158,07
Bukaan katup 2/4
H=
12,6 . H
+z
100
H=
12,6 .15
+157
100
= 158,89
24
H di n3 = 825 rpm
Bukaan katup 4/4
H=
12,6 . H
+z
100
H=
12,6 . 8.5
+157
100
= 158,07
Bukaan katup 3/4
H=
12,6 . H
+z
100
H=
12,6 .10
+157
100
= 158,26
Bukaan katup 2/4
H=
12,6 . H
+z
100
H=
12,6 .22
+157
100
= 159,77
C. Persamaan 3, daya hidraulis (Nh)
.g
Nh
2 n
.L
60
1000 .9.8
Nh1
2 1688
. 0,25
60
433079,01 watt
Nh2
1000.9,8
2 760
. 0,25
60
=194988,18 watt
Nh3=
1000. 9,8
2 825
.0,25
60
25
= 211557.50 watt
D. Persamaan 4,Daya Pompa (Np)
m. g
Np
2 n
.L
60
0,124 .9,8
Np1
2 1688
. 0,25
60
=53,70 watt
2 760
. 0,25
60
0,124 . 9,8
Np2
=78 watt
0,124. 9,8
Np3
2 760
.0,25
60
=106,67 watt
E. Persamaan 5,effisien pompa (n)
N
N1
Nh
.100
Np
433079,01
.100
53,70
=8064,78 %
N2
194988.18
.100
78
= 2499.84 %
N3
21557.50
.100
106.67
= 1983,28 %
26
1. A. Buat grafik H vs Q
Di N1 = 1688 rpm
Tabel 4.1
X
157.75
157.94
158
8.31
8.31
7.27
12
10
8
6
4
2
0
157.7
5
158
157.94
H
Grafik 4.1
Di N2 = 760 rpm
Tabel 4.2
X
157.88
158.07
158.89
8.83
9.86
10.38
16
14
12
10
8
6
4
2
157.88
158.07
H
Grafik 4.2
Di N3 = 825 rpm
158.89
27
Tabel 4.3
X
158.07
158.26
159.77
10.9
11.42
11.94
16
14
12
10
8
6
4
158.07
158.28
159.77
Grafik 4.3
b. Buat grafik N vs Q1
Di N1 = 1688 rpm
Tabel 4.4
X
8064.78
2499.84
1983.28
8.31
8.31
7.27
12
10
8
6
4
2
8064.78
2499.84
N
Grafik 4.4
Buat grafik N vs Q1
Di N2 = 760 rpm
1983.48
28
Tabel 4.5
X
8064.78
2499.84
1983.28
8.83
9.86
10.38
16
14
12
10
8
6
4
8064.78
2499.84
1983.48
Grafik 4.5
Buat grafik N vs Q1
Di N3 = 825 rpm
Tabel 4.6
X
8064.78
2499.84
1983.28
10.9
11.42
11.94
16
14
12
10
8
6
4
2
0
8064.78
2499.84
N
Grafik 4.6
c. Buat grafik Nhvs Q
Di N1 = 1688 rpm
Tabel 4.7
1983.28
29
Nh
433079.1
194988.2
211557.50
8.31
8.31
7.27
12
10
8
6
4
2
433079.1
211557.50
194988.2
Nh1
Grafik 4.7
Buat grafik Nh vs Q
Di N2 = 760 rpm
Tabel 4.8
X
Nh
433079.1
194988.2
211557.50
8.83
9.86
10.3
14
12
10
8
6
4
2
433079.1
194988.2
211557.50
Nh2
Grafik 4.8
Buat grafik Nhvs Q
Di N3 = 825 rpm
Tabel 4.9
X
Nh
433079.1
194988.2
211557.50
10.9
11.42
11.94
30
16
14
12
10
8
6
4
194988.2
433079.1
211557.50
Nh3
Grafik 4.9
d. Buat grafik Np vs Q
Di N1 = 1688 rpm
Tabel 4.10
X
Np
53.7
78
106.67
8.31
8.31
7.27
12
10
8
6
4
2
106.67
78
53.7
Np
Grafik 4.10
Buat grafik Np vs Q
Di N2 = 760 rpm
Tabel 4.11
X
Np
53.7
78
106.67
8.83
9.86
10.3
31
14
12
10
8
6
4
106.67
78
53.7
Np
Grafik 4.11
Buat grafik Np vs Q
Di N3 = 825 rpm
Tabel 4.12
X
Np
53.7
78
106.67
10.9
11.42
11.94
16
14
12
10
8
6
4
2
0
Np
53.7
78
106.67
Grafik 4.12
4.
Kesimpulan
Kesimpulan yang di dapat dari praktek diantaranya adalah :
a. Jenis-jenis pompa diantaranya adalah : pompa desak, pompa sentrifugaldan pompa sekrup.
b. Besaran yang dihitung adalah kecepatan rotasi poros motor DC, tekanan air, tinggi air dalam
bak, debit air, dan daya poros.
c. Pompa yang digetarkan motor DCC, menyedot air dari bak bawah sampai bak atas yang di
atur dengan katup sebagian air yang di pompa masuk manometer untuk diukur tekanannya
d. Semakin tinggi putaran poros, maka semakin banyak air yang dipompa
e. Semakin katup dibuka, maka debit air semakin besar
BAB V
KESIMPULAN
32
Berdasarkan pada bagian isi makalah dapat diambil beberapa kesimpulan, diantaranya
adalah :
a. Pompa sentrifugal pertama kali dibuat pada tahun 1689 oleh Denis Papin di Eropa
dan dikembangkan di Amerika Serikat.
b. Pompa sentrifugal terdiri dari beberapa komponen-komponen yangutama diantaranya,
impeller, Kasing pompa, Back Plate, Mechanical Seal, Shroudand Legs, Pump Shaft dan
adaptor.
c. Manfaat dari pompa sentrifugal banyak dipakai di bidang industri, seperti perminyakan,
perkapalan dan lain-lain.
d. Pompa sentrifugal lebih unggul dibanding pompa lainnya dalam beberapa hal.
e. Jenis-jenis pompa diantaranya adalah : pompa desak, pompa sentrifugal dan pompa sekrup.
f. Besaran yang dihitung adalah kecepatan rotasi poros motor DC, tekanan air, tinggi air dalam
bak, debit air dan daya poros.
g. Pompa yang digetarkan motor DCC, menyedot air dari bak bawah sampai bak atas yang di
atur dengan katup sebagian air yang di pompa masuk manometer untuk diukur tekanannya.
h. Semakin tinggi putaran poros, maka semakin banyak air yang dipompa.
i. Semakin katup dibuka, maka debit air semakin besar.