Anda di halaman 1dari 11

Jumat, 13 Mei 2016

TUGAS MID GEOLOGI KELAUTAN

DISUSUN OLEH :
ARUMSARI DWIYANTRI
F 121 14 003

PROGRAM STUDI TEKNIK GEOLOGI


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS TADULAKO
2016

1. a. Gelombang laut dapat didefinisikan sebagai proses gerakan naik turunnya


molekul air laut, membentuk puncak dan lembah pada lapisan permukaan air laut.
Gerakan gelombang laut ( sea wave) ini secara umum terbentuk karena adanya
gerakan angin ( massa udara yang bergerak, walaupun kadang-kadang gelombang
laut ini timbul akibat aktivitas vulkanisme tektonisme di dasar laut)
b. Secara umum gelombang yang terjadi di laut dapat terbentuk dari beberapa
faktor pnyebab seperti : angin, pasang surut, badai laut, dan seiche.
1. Gelombang yang disebabkan oleh angin
Angin yang bertiup di atas permukaan laut merupakan pembangkit utama
gelombang. Bentuk gelombang yang dihasilkan cenderung tidak menentu dan
bergantung pada beberapa sifat gelombang periode dan tinggi dimana gelombang
dibentuk. Gelombang seperti ini disebut Sea. Bentuk gelombang lain yang
disebabkan oleh angin adalah gelombang yang bergerak dengan jarak yang sangat
jauh sehingga semakin jauh meninggalkan daerah pembangkitnya gelombang ini
tidak lagi dipengaruhi oleh angin. Gelombang ini akan lebih teratur dan jarak
yang ditempuh selama pergerakannya dapat mencapai ribuan mil. Jenis
gelombang ini disebut Swell.
2. Gelombang yang disebabkan oleh pasang surut
Gelombang pasang surut yang terjadi di suatu perairan yang diamati adalah
merupakan penjumlahan dari komponen-komponen pasang yang disebabkan oleh
gravitasi bulan, matahari, dan benda-benda angkasa lainnya yang mempunyai
periode sendiri. Tipe pasang berbeda-beda dan sangat tergantung dari tempat
dimana pasang itu terjadi (Cappenberg, 1992).

3. Gelombang yang disebabkan oleh badai atau puting beliung


Bentuk gelombang yang dihasilkan oleh badai yang terjadi di laut merupakan
hasil dari cuaca yang tiba-tiba berubah menjadi buruk terhadap kondisi perairan.
Kecepatan gelombang tinggi dengan puncak gelombang dapat mencapai 7 10
meter. Bentuk gelombang ini dapat menghancurkan pantai dengan vegetasinya
maupun wilayah pantai secara keseluruhan (Pond and Picard, 1978).
4. Gelombang yang disebabkan oleh tsunami
Gelombang tsunami merupakan bentuk gelombang yang dibangkitkan dari dalam
laut yang disebabkan oleh adanya aktivitas vulkanis seperti letusan gunung api
bawah laut, maupun adanya peristiwa patahan atau pergeseran lempengan
samudera (aktivitas tektonik). Panjang gelombang tipe ini dapat mencapai 160
Km dengan kecepatan 600-700 Km/jam. Pada laut terbuka dapat mencapai 1012 meter dan saat menjelang atau mendekati pantai tingginya dapat bertambah
bahkan dapat mencapai 20 meter serta dapat menghancurkan wilayah pantai dan
membahayakan kehidupan manusia, seperti yang terjadi di Kupang tahun 1993
dan di Biak tahun 1995 yang menewaskan banyak orang serta menghancurkan
ekosistem laut (Dahuri,1996)
5. Gelombang yang disebabkan oleh seiche
Gelombang seiche merupakan standing wave yang sering juga disebut sebagai
gelombang diam atau lebih dikenal dengan jenis gelombang stasioner.
Gelombang ini merupakan standing wave dari periode yang relatif panjang dan
umumnya

dapat terjadi

di kanal,

danau dan

sepanjang pantai

laut

terbuka. Seiche merupakan hasil perubahan secara mendadak atau seri periode
yang berlangsung secara berkala dalam tekanan atmosfir dan kecepatan angin
(Pond and Picard, 1978).

c. Perbedaan antara difraksi dan refraksi yaitu refraksi atau disebut juga
pembiasan gelombang adalah peristiwa perubahan arah gelombang yang
bergerak ke arah pantai dari kedalaman air yang dalam menuju kedalaman air
yang dangkal. Karena adanya perubahan kedalaman air, Peristiwa refraksi
gelombang diakibatkan oleh perbedaan kecepatan gelombang yang biasanya
disertai juga dengan perubahan panjang gelombang yang mengecil. Contoh
refraksi adalah ketika gelombang mendekati garis pantai lurus di sudut.
Difraksi
gelombang
yakni
peristiwa

berpindahnya energi di sepanjang puncak gelombang ke arah daerah yang


terlindung.Difraksi biasanya terjadi ketika menghadapi kendala gelombang
permukaan-menusuk, seperti breakwater atau pulau.

2. Bagaimana cara mengukur :


a. Periode Gelombang :
Untuk menghitung perioda gelombang yaitu digunakan tongkat/kayu dan
stopwatch dimana tongkat berfungsi untuk mengukur jarak yang dilewati
gelombang dan stopwatch berfungsi mengukur lamanya waktu yang
diperlukan puncak gelombang 1 dengan puncak gelombang 2 untuk melewati
tongkat tersebut.
b. Tinggi Gelombang :
Untuk mengukur tinggi gelombang dengan cara menegakkan kayu di
kedalaman lebih kurang 2 meter tunggu hingga gelombang melewati kayu,
Dan lihat berapa ketinggian yang dilewati gelombang pada kayu tesebut,
Ketinggian gelombang diukur dari permukaan air.
c. Panjang Gelombang :
Untuk mengukur panjang gelombang yaitu dengan menggunakan tali yang
dibentangkan dipermukaan air laut setelah gelombang datang lihat jarak yang
ditempuh antara gelombang satu dan gelombang kedua.
d. Cepat Rambat Gelombang :
Gelombang yang merambat dari ujung satu ke ujung yang lain memiliki
kecepatan tertentu, dengan menempuh jarak tertentu dalam waktu tertentu
pula. Dengan demikian, cepat rambat gelombang dapat didapatkan dengan
persamaan:
Karena jarak yang ditempuh

dalam satu periode (t = T) adalah sama

dengan satu gelombang () maka:


dengan:
cepat rambat gelombang (m/s)
periode gelombang (s)

panjang gelombang (m)


3. Cara mengukur pasang surut yaitu dengan metode Tide Pole yang merupakan alat
pengukur pasut yang paling sederhana yang berupa papan dengan tebal 1 2 inci dan
lebar 4 5 inci. Sedangkan panjangnya harus lebih dari tunggang pasut. Dimana
pemasangan tide pole ini haruslah pada kondisi muka air terendah (lowest water)
skala nolnya masih terendam air, dan saat pasang tertinggi skala terbesar haruslah
masih terlihat dari muka air tertinggi (highest water). Dengan demikian maka tinggi
rendahnya muka air laut dapat kita ketahui dengan melihat menggunakan teropong
atau melakukan pengamatan secara langsung mendekati pelem pasut tersebut, kita
dapat mengetahui pola pasang surut pada suatu daerah pada waktu tertentu.
Lokasi pemasangan palem pasut harus berada pada lokasi yang aman dan mudah
terlihat dengan jelas, tidak bergerak-gerak akibat gelombang atau arus laut. Tempat
tersebut tidak pernah kering pada saat kedudukan air yang paling surut.

b. Pengamatan pasang surut dilaksanakan dengan tujuan untuk menentukan


Muka Surutan Peta (Chart Datum), Pengamatan pasut di amati selama
minimal 15 hari yang digunakan untuk menentukan elevasi muka air rencana.
Dengan pengamatan selama 15 hari tersebut telah tercakup satu siklus pasang
surut yang meliputi pasang purnama dan perbani. Pengamatan lebih lama (30

hari atau lebih) akan memberikan data yang lebih lengkap.

4.
1. Untuk bilangan atau konstanta pasang surut F= 0,11 merupakan tipe pasut
semi diurnal (harian ganda) karna berada pada selang nilai 0 < F < 0,25
yang terjadi 2 kali pasang sehari dengan tinggi relatif sama.

2. Untuk bilangan atau konstanta pasang surut F= 0,90 merupakan tipe pasut
semi diurnal (campuran ganda) karena berada pada selang nilai 0,25 < F <
1,5 yang terjadi 2 kali pasang sehari dengan perbedaan tinggi dan interval
yang berbeda.

3. untuk bilangan atau konstanta pasang surut F= 2,15 merupakan tipe pasut
dominan diurnal (campuran tunggal ) karena berada pada selang nilai 1,5
< F < 3 yang terjadi 1 kali atau 2 kali pasang sehari dengan interval yang
berbeda.

4. Untuk bilangan atau konstanta pasang surut F= 2,15 merupakan tipe pasut
full diurnal (tunggal) karena berada pada selang nilai F > 3 yang terjadi 1
kali pasang sehari, saat spring bisa terjadi 2 kali pasang sehari.

5. a. Nilai g adalah 9,8 ms-2. Gunakan persamaan hidrostatik untuk menentukan


tekanan pada 10 m kolom air laut. Jawaban dalam Nm -2 (newton per meter persegi).
Bagaimana jawaban anda dibandingkan dengan nilai normal tekanan atmosfer?
Jawaban:

Diketahui: air laut= 1,025 x 103 kg/m3


g

= 9,8 m/s2

= 10 m

1. Tekanan hidrostatik pada 10 m kolom air laut


P

= .g.h
= 1,025 x 103 kg/m3. 9,8 m/s2. 10 m
= 100,45 x 103 Nm-2 = 100,45 x 103 Pa

2. Tekanan di atmosfer
P0 = 1,01 x 105 Pa
3. Tekanan total pada kedalaman 10 m
PT

= P0 + P
= 1,01 x 105 Nm-2 + 100,45 x 103 Nm-2
= 201.450 Nm-2

4. Perbandingan antara Tekanan total dengan Tekanan di atmosfer


= = 1,995
Jadi, Tekanan total pada kedalaman 10 m dari kolom air laut sebesar 1,995
kali dari Tekanan normal atmosfer.
5. Perbandingan antara Tekanan hidrostatik dengan Tekanan di atmosfer
= = 0,995
Jadi, Tekanan hidrostatik pada kedalaman 10 m dari kolom air laut sebesar
0,995 kali dari Tekanan normal atmosfer.
b. Apakah yang dikarakteristik oleh tekanan di (i) kebanyakan lantai laut dalam,

(ii) palung-palung laut?


b. 5. b

A>>

h<<

h>>
A<<

Laut Dalam

Palung Laut
Di lantai laut dalam, luas permukaannya lebih besar dibandingkan dengan luas
permukaan pada palung laut. Sedangkan h pada laut dalam lebih besar dibandingkan
h pada palung laut.
V

= A. h

Karena, m = .V
= . A. h
Dan, w = m.g
= .A.h.g
w = P.A
Dimana P = .g.h
P=
Karakteristik tekanan di lantai laut dalam dan palung laut:
Plaut dalam = , tekanan lebih kecil dibanding dengan Ppalung =

Anda mungkin juga menyukai