Anda di halaman 1dari 2

Implementasi Sistem

Model Implementasi
Suatu sistem yang dirancang secara buruk tampaknya tidak dapat dipakai. Pengguna
berbagai kelompok umur dan pengalaman dengan komputer masa lalu mungkin memberikan
dampak pada penggunaan sistem. Dukungan organisator harus mengacu pada tindakan yang
membuat suatu sistem mudah untuk digunakan sebagai contoh, para pengguna yang sudah mau
menggunakan sistem itu meningkatkan keinginannya untuk mengakses sistem; jika seorang
pemakai harus meninggalkan kantor kemudian menemukan prekuensi pemakaian PC lebih
jarang dibanding ketika PC itu ditempatkan peratama kali; suatu model menyatakan bahwa
tingkat keguanaan paling tinggi memberikan kepuasan tingkat tinggi dan sebaliknya. Bila
penggunaannya rendah maka kepuasannyapun rendah pula, tingkat kepuasan tinggi pada suatu
sistem mungkin dapat dipakai untuk meningkatkan prekuensi penggunaan.
Walaupun tidak ada bukti kuat, penggunaan teknologi itu jelas berhubungan dengan
individu maupun tujuan yang sudah dipastikan dalam kejadian tertentu. Hubungan ini
nampaknya akan kompleks. Sebagai contoh, satu studi menemukan bahwa tingginya frekuensi
transaksi penjualan mengangkat wakilnya untuk menggunakan sistem keluaran yang akan
bekerja bersama para pembeli di dalam suatu toko untuk menggambarkan order dari luar. LowPerfoming wakil penjualan juga menggunakan keluaran sistem, tetapi mereka memusatkan
perhatiannya pada informasi untuk memantau transaksi kalau-kalau terjadi kesalahan. Beberapa
perusahaan dalam bidang teknologi nampak telah melakukan pengurangan biaya-biaya atau
meningkatkan pendapatan. Untuk mencari hubungan sebab akibat dalam situasi sperti itu sangat
rumit karena variabelnya pada suatu waktu bisa berubah-ubah.
Proses Implementasi
Riset uraikan di atas sukses dengan variabel atau faktor yang adalah pikir untuk dihubungkan
dengan implementasi sukses. Ada juga suatu sekolah atau institusi yang mempunyai pikiran
menekankan proses implementasi sebagai faktor penentu suksesnya implementasi. Proses
Implementasi mengacu pada hubungan antar individu dalam keterlibatannya mengembangkan

suatu sstem. Suatu proses model mungkin memperhatikan berbagai langkah selama
implementasi berjalan dan menguraikan bagaimana cara yang berbeda dapat bekerja sama
melakukan langkah-langkah ini.
Model Proses meliputi langkah-langkah yang diuraikan secara singkat pada Tabel 19-3. Model
ini menekankan taks itu berlangsung mendisain. Dalam memahami yang tersirat, bagaimanapun,
kita dapat lihat kebutuhan untuk berkonsentrasi pada hubungan antar para perancang dan para
pemakai. Sepanjang tahap awal, individu melibatkan diri dan sistem harus mengembangkan
kepercayaan dalam wewenang dan sasaran hasil lain. Para perancang harus ingin membantu para
pemakai, dan para pemakai harus berkeinginan meluangkan waktu untuk bekerjasama dengan
para perancang sebagai bagian dari mereka. Jika mereka tidak dilibatkan dalam pembangan suatu
hubungan ccperative tetapi sebagai gantinya menjadi adversarial, sistem dihukum.
Strategi Implementasi
Kita memerlukan suatu strategi implementasi yang mempertimbangkan proses yang rumit untuk
menghasilkan rancangan suatu sistem informasi seperti halnya faktor yang dapat mengantar
kepada kesuksesan. Kita juga memandang disain sistim sebagai perubahan yang direncanakan
pada aktivitas di dalam organisasi. Kita menyatakan lebih awal yang th ereason untuk
mengembang;kan suatu sistem informasi baru adalah untuk menciptakan perubahan. Ketidak
puasan dengan hadiah situasi merangsang pengembangan suatu sistem informasi baru. Sebagai
alternatif, seorang pemakai harus melihat bagaimana teknologi baru dapat digunakan semaksimal
mungkin untuk meningkatkan kompetitif perusahaan .
sumber : http://www.e-majalah.com

Anda mungkin juga menyukai